Anda di halaman 1dari 6

IDENTIFIKASI INOVASI PENDIDIKAN

PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

KEPADA PESERTA DIDIK

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Difusi Inovasi

Dosen Pengampu

Lutfi Ariefianto, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

Vara Putri Pratam (190210201068)

. Winda Oktavia Pratiwi (190210201079)

Verga Daniel Rifala S (190210201085)

Jasmine Ramadhani Zahwa R (190210201092)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER

2020
1. Kedudukan Teknologi Informasi di Era New Normal bagi Pendidikan
Pada Era New Normal ini tentu saja tidak bisa melakukan aktivitas pendidikan
dengan sistem tradisional atau tatap muka secara langsung, karena sistem tatap muka
secara langsung sangat beresiko. Maka dari itu, masyarakat Teknologi Informasi dan
Komunikasi untuk tetap bisa melanjutkan pendidikan yang mereka jalani sebelumnya.
Pemilihan untuk memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi ini berdasarkan
alasan yang tepat, karena memang sifat dari internet sendiri yang sangat mudah untuk
dihubungkan setiap saat. Dengan kata lain, para peserta didik dapat memanfaatkan
program-program yang sudah disediakan pada jaringan internet kapan saja sesuai
dengan waktu luang mereka tanpa ada kendala ruang dan waktu.
Lembaga-lembaga pendidikan baik formal maupun nonformal mulai
mengembangkan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk dapat
melanjutkan kegiatan belajar dan mengajar seperti biasa. Hal ini menjadi penting
karena penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi meupakan salah satu faktor
penting yang memungkinkan kecepatan transformasi ilmu pengetahuan kepada para
peserta didik, generasi bangsa ini secara luas. Dalam pembelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi ini pihak yang harus memahami tidak hanya peserta didik
saja melainkan juga orangtua dari peserta didik itu sendiri, hal tersebut dikarenakan
orangtua harus mendampingi peserta didik saat proses pembelajaran dilakukan karena
pendidik tidak bisa mendampingi peserta didik seperti kegiatan pembelajaran sebelum
New Normal.
Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Era New
Normal, khususnya internet memungkinkan pengembangan layanan informasi yang
lebih baik dalam suatu institusi pendidikan. Di lingkungan perguruan tinggi,
pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi lainnya yaitu diwujudkan dalam
suatu system yang disebut electronic university (e-university). Pengembangan e-
University bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan, sehingga
perguruan tinggi dapat memberi pelayanan informasi yang lebih baik kepada
komunitasnya, baik didalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut melalui internet.
Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakan melalui internet yaitu dengan
menyediakan materi kuliah secara online dan materi kuliah tersebut dapat diakses
oleh siapa saja yang membutuhkan, sehingga memberikan informasi bagi yang sulit
mendapatkannya karena problem ruang dan waktu. Lingkungan Akademis Pendidikan
Indonesia yang mengenal alias sudah akrab dengan Implikasi Teknologi Informasi
dan Komunikasi di bidang Pendidikan adalah UI dan ITB. Hal ini juga tentunya
sangat membantu bagi calon mahasiswa maupun mahasiswa atau bahkan alumni yang
membutuhkan informasi tentang biaya kuliah, kurikulum, dosen pembimbing, atau
banyak yang lainnya di Era New Normal ini.
2. Perkembangan Pendidikan Dengan Memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi di Era New Normal

Pendidikan di era new normal akan membawa banyak perubahan, terutama


pada proses integrasi teknologi digital dalam proses belajar mengajar. Sebenarnya
teknologi digital sudah cukup digunakan dalam dunia pendidikan sebelum pandemi
COVID-19 terjadi, namun penggunaannya tidak semasif hari ini. Berbeda dengan
BINUS Online Learning yang sudah menggunakan teknologi digital untuk proses
perkuliahannya.

Jika dahulu teknologi digital di bidang pendidikan hanya digunakan sebagai


alat pendukung, saat ini teknologi digital digunakan sebagai instrumen yang utama.
Pentingnya integrasi teknologi digital dan manfaatnya pada aktivitas pendidikan kini
dapat terlihat dari bagaimana fitur-fiturnya menjawab kebutuhan di sektor pendidikan
saat ini. Apalagi di era new normal seperti ini, baik pengajar maupun mahasiswa-
mahasiswi bergantung pada perangkat teknologi digital agar dapat tetap terhubung.

a.Interaksi interaktif dengan teknologi


Pandemi COVID-19 membuat pertemuan langsung di dalam kelas dibatasi.
Kalaupun ada beberapa institusi pendidikan yang bersiap untuk kembali membuka
kelas biasa, ada protokol keamanan dan kesehatan yang harus diterapkan. Contohnya
seperti mengatur kursi kelas agar berjarak, menyediakan alat pembersih seperti hand
sanitizer atau disinfektan, dan mewajibkan penggunaan masker. Namun hal ini tidak
berlaku untuk BINUS Online Learning yang telah menerapkan perkuliahan online
hingga ujian online. Sementara untuk kelas online, interaksi antar pengajar dan
mahasiswi sangat bergantung pada teknologi digital. Contohnya seperti aplikasi video
conference dengan fitur share screen untuk mempermudah berlangsungnya kelas
online, termasuk perangkat yang kompatibel dengan aplikasi yang akan dipakai yakni
smartphone, tablet, atau laptop. Kontribusi teknologi digital memungkinkan kelas
online berlangsung tanpa hambatan.
b.Lebih fasih beradaptasi dengan teknologi
Cepat atau lambat, setiap daerah di Indonesia akan mulai mengadaptasi
teknologi digital dalam aktivitas pendidikan mereka. Oleh sebab itu, tuntutan untuk
jadi lebih fasih dengan teknologi akan semakin besar.

Baik pengajar maupun pelajar harus berpacu untuk segera beradaptasi dengan
fitur-fitur teknologi digital yang terus menerus diperbarui. Hal ini memang tidak sulit
dilakukan bagi yang sudah terbiasa dengan teknologi, tetapi lain halnya untuk mereka
yang baru bersentuhan dengan teknologi. Mereka membutuhkan waktu yang lebih
panjang untuk paham fungsi dan cara menggunaka teknologi digital dengan baik demi
proses belajar-mengajar berjalan dengan lancar.

Terbuka dengan teknologi digital juga memberikan kesempatan untuk belajar


lebih banyak dan juga menemukan hal-hal baru, seperti mengakses sumber informasi
non-formal yang berasal dari podcast atau video dokumenter. Dari sini mahasiswa
dapat menemukan perspektif atau gagasan baru yang jarang ditemukan di buku-buku
yang ilmiah. Mengikuti perkembangan teknologi digital juga membuat Anda menjadi
lebih adaptif di era yang terus berubah ini.

c.Medium komunikasi
Komunikasi di era new normal akan lebih banyak menggunakan medium
perantara, baik itu berupa panggilan telepon atau video conference, karena interaksi
langsung jelas masih dibatasi. Oleh sebab itu, tidak menutup kemungkinan bahwa
akan ada inovasi lanjutan untuk memungkinkan ruang-ruang komunikasi yang
terbatas ini jadi terasa lebih riil.

Berkomunikasi via medium teknologi digital jelas berbeda saat berkomunikasi


di ruang obrolan riil. Itu sebabnya, kebiasaan ini secara tidak langsung akan mengasah
keterampilan berkomunikasi. Saat berkomunikasi langsung secara tatap muka terdapat
banyak aspek non-verbal yang dapat mendukung Anda untuk memahami konteks
percakapan itu sendiri, mulai dari ekspresi wajah, gesture tubuh, dan kondisi
lingkungan sekitar.
Sementara saat berkomunikasi dengan medium tertentu, aspek-aspek non-
verbal ini cenderung terbatas dan dapat berpotensi pada kesalahpahaman. Dengan
teks, kita tidak dapat memastikan tone dari pernyataan di dalam pesan. Dalam
panggilan telepon, kita tidak dapat menelaah ekspresi wajah. Lalu dalam video call,
kita hanya mendapat visual tetapi tidak benar-benar mengetahui situasi di sana. Itu
sebabnya mereka yang berkomunikasi dengan medium teknologi cenderung harus
mengasah keterampilan komunikasi karena memiliki banyak keterbatasan.

d.Sumber daya

Terakhir, dengan integrasi teknologi digital pada sistem pendidikan di new


normal akses pada sumber daya informasi, literasi, atau interaksi untuk dapat
terhubung dengan akademisi dan praktisi di luar sana akan lebih meningkat. Ini
dikarenakan penyedia sumber daya yang disebutkan tadi juga beragam. Beragam fitur
juga hadir sebagai opsi pertimbangan.

Peran penting teknologi digital memang semakin dirasakan di kehidupan


sehari-hari, apalagi setelah kejadian pandemi COVID-19 ini. Tidak terkecuali bidang
pendidikan, teknologi digital membuat aktivitas pendidikan semakin dimudahkan
dengan bantuan teknologi digital. Dengan kata lain, teknologi digital dapat bertindak
sebagai one stop solution untuk kebutuhan pendidikan.

3. Media E-Learning
Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Era New Normal ini membuat
pendidik harus lebih keras dalam penyebaran informasi materi. Salah satu hal yang
membantu adalah E-Learning, e-Learning mulai mengambil perhatian banyak pihak,
baik dari kalangan akademik, profesional, perusahaan maupun industri. Di institusi
pendidikan tinggi sendiri, e-Learning telah membuka cakrawala baru dalam proses
belajar mengajar. Dari dunia akademis metode pembelajaran ini sudah mulai banyak
diterapkan dan dikembangkan. Sudah banyak Perguruan Tinggi yang menerapkan e-
Learning, kita ambil saja contohnya Universitas Jember.
E-learning pada hakikatnya adalah bentuk pembelajaran konvensional yang
dituang dalam format digital dan disajikan melalui teknologi informasi. Secara
ringkas, Anwas (2005) menyatakan e-larning perlu diciptakan seolah-olah peserta
didik belajar secara konvensional, hanya saja dipindahkan ke dalam system digital
melalui internet. Keunggulan-keunggulan e-learning yang paling menonjol adalah
efisiensinya dalam penggunaan waktu dan ruang. Seperti telah disebutkan di atas,
pendidikan berbasis teknologi informasi cenderung tidak lagi tergantung pada ruang
dan waktu. Tak ada halangan berarti untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar
lintas daerah, bahkan lintas negara melalui e-learning. Dengan e-learning pengajar
dan siswa tidak lagi selalu harus bertatap muka dalam ruang kelas pada waktu
bersamaan.
Tujuan umum pembelajaran jarak jauh di Era New Normal menggunakan e-
Learning adalah agar tersedia akses belajar dan perbaikan kesamaan kesempatan
belajar pada semua pembelajar. Selain itu juga untuk memperkuat dan memperdalam
pengertian terhadap ilmu pengetahuan, memperluas cakrawala dan memperkaya
keberagaman subjek pengetahuan, dan memperbaiki efektivitas proses belajar.

Anda mungkin juga menyukai