Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 3

MENGIMPLEMENTASIKAN ALTERNATIF PERMASALAHAN YANG TERJADI


SAAT NEW NORMAL

1. MENGIMPLEMENTASIKAN ALTERNATIF PROBLEMATIKA


PROTOKOL KESEHATAN.
Implementasi didefinisikan sebagai apa yang terjadi sesuai dengan harapan dan akibat
dari kebijakan yang dirasakan (DeLeon, 1999). Peraturan Pemerintah nomor 21 tahun
2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) merupakan bentuk upaya
pencegahan penyebaran COVID 19 yang lebih luas. Pendekatan pengembangan
kebijakan oleh pembuat kebijakan dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai hal
agar implementasi yang dicapai dapat sesuai dengan apa yang diharapkan. Salah satu
upaya untuk mengendalikan penyebaran virus ini lebih luas dengan upaya memutus
mata rantai penularannya. Hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah
penularan adalah dengan menghindari sumber penularannya yaitu hidung, mulut, dan
sentuhan tangan.
Penerapan protocol kesehatan yang harus dipatuhi oleh masyarakat adalah dengan
terus menggunakan masker saat berada diluar rumah atau diruang public, mencuci
tangan menggunakan air mengalir dan sabun serta handsanitizer, dan tetap menjaga
jarak. Pemerintah terus mensosialisasikan tentang aturan protocol kesehatan untuk
mencegah penyebaran virus dan menyadarkan masyarakat tentang bahaya virus ini.
PSBB yang terus berlanjut juga berdampak pada sektor lain seperti pendidikan dan
ekomoni, untuk itu pemerintah memutuskan untuk melakukan uji coba adaptasi
kebijakan baru atau New Normal dan memperketat protocol kesehatan. Berikut adalah
beberapa adaptasi kebiasaan yang perlu diperhatikan :
1. Pengecekan suhu tubuh sebelum masuk ke transportasi umum atau ruang public
seperti mall, kantor, pelayanan kesehatan, dll
2. Wajib menggunakan masker selama berada di luar rumah dan selalu mencuci tangan
3. Tetap menjaga jarak minimal 1 meter dan hindari kerumunan
4. Hindari menyentuh area wajah seperti hidung, mata dan mulut
5. Menerapkan etika batuk dan bersin
6. Tidak keluar rumah jika tidak memiliki kepentingan yang mendesak
7. Segera mandi dan berganti baju sebelum kontak dengan keluarga
8. Membawa surat hasil rapid test saat melakukan perjalanan menggunakan kereta
9. Membawa surat hasil rapid antigen yang dilakukan maksimal H-3 sebelum melakukan
perjalanan keluar kota yang masuk zona merah atau melakukan perjalanan dengan
pesawat
10. Melakukan isolasi mandiri setelah bepergian jauh selama 14 hari

Untuk mendukung kebijakan ini, pemerintah telah menyediakan fasilitas cuci tangan di
ruang-ruang public dan juga fasilitas pengecekan kesehatan. Kita tidak tahu sampai kapan hal
ini terus berlanjut, tapi kita dapat membantu mengurangi angka penyebaran dengan terus
mentaati protocol yang ada. Hal ini dapat berhasil dengan adanya dukungan serta kesadaran
semua pihak untuk saling menjaga kesehatan diri sendiri dan orang sekitarnya.
2. MENGIMPLEMENTASIKAN ALTERNATIF DARI PERMASALAHAN
DIBIDANG PENDIDIKAN
Sejumlah daerah berbeda dalam menyikapi rencana new normal di bidang pendidikan.
Ada yang menyiapkan scenario siswa belajar di sekolah sementara yang lain belum
memiliki rencana menghadari new normal.

Apa Sih New Normal?


new normal adalah skenario untuk mempercepat penanganan COVID-19 dalam aspek
kesehatan dan sosial-ekonomi. Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana
untuk mengimplementasikan skenario new normal dengan mempertimbangkan studi
epidemiologis dan kesiapan regional.
Skenario belajar di sekolah saat new normal itu dipersiapkan Disdik untuk kegiatan
pembelajaran dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga SMP. Sedangkan
pengelolaan SMA/SMK berada di pemerintah provinsi.
3. MENGIMPLEMENTASIKAN ALTERNATIF DARI PERMASALAHAN
DIBIDANG EKONOMI
Kebijakan Indonesia dalam masalah ekonomi terus dilakukan dan dikembangkan. Hal
ini untuk menjaga stabilitas makroekonomi.

Dilansir dari situs resmi Bank Indonesia, untuk menjaga stabilitas makroekonomi
diperlukan dua kebijakan penting, yaitu:
Pemenuhan berbagai faktor pendukung bagi pertumbuhan ekonomi dan penyerapan
tenaga kerja. Khususnya percepatan pembangunan infrastruktur baik fisik maupun
nonfisik.
Pengembangan sektor ekonomi potensial yang berdaya saing tinggi dengan
mengoptimalkan pemanfaatan teknologi, informasi digital, dan e-commerce.
Kombinasi kebijakan tersebut didukung partisipasi swasta secara aktif. Diyakini
mampu mengatasi berbagai permasalahan dalam perekonomian Indonesia seperti
kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan sosial ekonomi.

Kebijakan Indonesia terdapat 2 kesepakatan kebijakan yang konsisten dan bersinergi,


yaitu:
1. Percepatan infrastruktur
Mendorong percepatan infrastruktur akan mendukung tumbuhnya sektor-sektor
ekonomi.
2. Upaya pembangunan infrastruktur dan pengembangan sektor ekonomi
potensial juga memerlukan adanya keselarasan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RT,RW).

Anda mungkin juga menyukai