NIT : 23419030
ABSEN : 6
PRODI : D-IV TLB 21 B
TUGAS MANDIRI (PERTEMUAN 2)
JAWABAN!
1. – Inti besi
: berfungsi untu mempermudah jalan fluksi, magnetic yang ditimbulkan oleh
arus listrik yang melalui kumparan.
- Kumparan transformator
: adalah beberapa lilitan kawat berisolasi yang membentuk suatu kumparan
atau gulungan
- Minyak transformator
: bahan isolasi cair yang digunakan sebagai isolasi dan pendingin
- Bushing
: menghubungkan antara kumparan trafo dengan jaringan luar, sebuah
konduktor yang diselubungi oleh isolator, berfungsi sebagai penyekat antara
konduktor tersebut dengan tangka trafo.
- Tangki konservator
: berfungsi untuk menampung minyak cadangan dan uap akibat pemanasan
trafo karena arus beban.
- Peralatan bantu pendinginan transformator
: pada inti besi dan kumparan akan timbul panas akibat rugi rugi tembaga,
maka panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang berlebihan, trafo
perlu dilengkapi dengan alat pendingin untuk menyalurkan panas keluar,
menggunakan media udara/gas/minyak/air.
- Tap changer
: trafo dirancang agar perubahan tegangan pada sisi masuk tidak
mengakibatkan perubahan tegangan pada output, alat ini bernama on load
tap changer, pada umumnya tersambung pada sisi primer dan jumlahnya
tergantung pada perancangan dan perubahan system tegangan pada
jaringan.
- Alat pernapasan ( dehydrating breather )
: sebagai tempat penampungan pemuaian minyak isolasi akibat panas yang
timbul, minyak ditampung pada tangki yang sering disebut sebagai
konservator.
- Indicator indicator
a. Thermometer/ temperature gauge
b. Permukaan minyak / level gauge
- Peralatan proteksi internal
a. Relai bucholzt
b. Jansen membrane
c. Relai tekanan lebih ( sudden pressure relay )
d. Relai pengaman tangka
e. Neutral grounding resistance ( resistance pentanahan trafo )
- Peralatan tambahan untuk pengamanan trafo
a. Pemadam kebakaran
b. Thermometer pengukur langsung
c. Thermometer pengukur tidak langsung
- Relai proteksi tranformator dan fungsinya
a. Relai arus lebih (over current relay )
: berfungsi untuk mengamankan trafo terhadap gangguan hubung
singkat antar fasa didalam maupun diluar daerah pengamanan trafo.
b. Relai diferensial
: berfungsi untuk mengamankan trafo terhadap gangguan hubung
singkat yang terjadi di dalam daeran pengaman
c. Relai gangguan tanah terbatas ( restricted earth fault relay )
: berfungsi untuk mengamankan trafo terhadap tanah didalam daerah
pengaman trafo.
d. Relai arus lebih berarah ( directional over current relay )
: merupakan relai pengaman, bekerja karena adanya besaran arus dan
tegangan yang dapat membedakan arah arus gangguan.
e. Relay connections
: adalah sudut perbedaan antara arus dengan tegangan masukan relai
pada power factor satu.
f. Relai gangguan tanah
: berfungsi mengamankan trafo jika terjadi gangguan hubung tanah
didalam atau diluar daerah pengaman trafo.
g. Relai tangka tanah
: berfungsi mengamankan trafo terhadap hubung singkat antara
kumparan fasa dengan tangki trafo dan trafo yang titik netralnya
ditanahkan.
- Announciator system instalasi tegangan tinggi
: adalah indicator kejadian pada saat terjadi ketidak normalan pada system
instalasi tegangan tinggi. Announciator terjadi bersamaan dengan relai yang
bekerja akibat jika terjadi ketidaknormalan pada alat tersebut.
: sebuah trafo yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau kumparan
kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada
kebanyakan transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi
yang dinamakan inti besi ( core ). Ketika kumparan primer dialiri arus AC (bolak balik)
maka akan menimbulkan medan magnet atau fluks magnetic disekitarnya. Kekuatan
medan magnet akan menimbulkan medan magnet atau fluks magnetic disekitarnya.
Kekuata medan magnet tersebut dipengaruhioleh besarnya arus listrik yang
dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin besar pula medan magnetnya.
Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan pertama )primer) akan
menginduksi GGL dalam kumparan kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan
daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Dengan demikian terjadilah
pengubahan taraf tegangan listrik baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang
lebih tinggi maupun dari tegangan tinggi ke rendah.
Sedangkan inti besi pada transformator atau trafo pada umumnya adalah kumpulan
lempengan lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis lapis dengan
kegunaanya untuk mempermudah jalannya fluks magnet yang ditimbulkan oleh arus
listrik kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan.
dengan mengatur jumlah lilitan yang ada pada kumparan primer dan
sekunder kita akan dapat menentukan berapa tegangan output trafo yang
akan dihasilkan
apabila efisiensi sebuah transformator sama dengan 100% berarti daya listrik
pada kumparan primer sama dengan daya listrik pada kumparan sekunder.