Anda di halaman 1dari 15

SISTEM PENGHARGAAN BAGI BIDAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah (konsep kebidanan)

Di susun oleh
Sumini,venni,murni,aditya,safriani,dyah,emi,titik.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
       Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini yang berjudul “SISTEM
PENGHARGAAN BAGI BIDAN”
Dengan selesainya karya makalah ini maka segala kerendahan hati kami
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang member dukungan kepada kami 
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
            Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan yang
harus di benahi untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif  untuk
menuju kesempurnaan.
            Makalah ini di susun untuk dapat memenuhi tugas mata kuliah, dan semoga
bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr.Wb

BATAM, 10 DESEMBER 2015

                                    Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar i
Daftar Isi ...ii
Bab I
Pendahuluan……………………………………………………………………………………1
A.Latar
Belakang………………………………………………………………………………………...1
B. Tujuan
Masalah………………………………………………………………………………………….1
C. Rumusan Masalah
……………………………………………………………………………………………………2
Bab II
Pembahasan……………………………………………………………………………………..3
A.      SIstem Penghargaan Bagi
Bidan…………………………………………………………………………3
B.     Reward……………………………………………………………………………………………
…………………4
C.     Sanksi……………………………………………………………………………………………
…………………..6
D.      Jabatan Fungsional
Bidan………………………………………………………………………………….9
E.       Etika, Moral dan
Nilai………………………………………………………………………………………10
F.       Nilai-nilai Esensial dalam
Profesi……………………………………………………………………..10
Bab III
Penutup……………………………………………………………………………………………
……………….12
A.Kesimpulan……………………………………………………………………………………
………………………12
B.Saran 12
Daftar
Pustaka……………………………………………………………………………………………
………………..14
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar belakang
Penghargaan yang diberikan kepada bidan tidak hanya dalam bentuk imbalan jasa,
tetapi juga dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberian kewenangan / hak untuk
menjalankan praktik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Sedangkan, sanksi merupakan imbalan negative yang berupa pembebanan atau
penderitaan yang ditentukan oleh hukum aturan yang berlaku. Sanksi berlaku bagi bidan
yang melanggar kode etik dan hak / kewajiban bidan yang telah diatur oleh organisasi
profesi,karena kode etik bidan merupakan norma yang berlaku bagi anggota IBI dalam
menjalankan praktek profesinya yang telah disepakati dalam Kongres Nasional IBI.
Contoh sanksi bidan adalah pencabutan izin pratek bidan SIPB sementara atau bisa juga
berupa denda.
B.       Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui system penghargaan bagi bidan
2.      Untuk mengetahui system reward dan sanksi bagi bidan
3.       Untuk mengetahui pengertian etika, moral, dan nilai-nilai
4.      Untuk mengetahui Nilai-Nilai Esensial Dalam Profesi
5.      Untuk mengetahui analisis bidan.

C.      Rumusan Masalah
1.      Apa saja hak dan kewenangan bidan dan sanksinya?
2.      Apa saja kode etik dalam kebidanan?
3.      Bagaimana Pengertian Etika, moral dan nilai-nilai
4.      Apa yang menjadi Analisis Bidan?
5.      Bagaimana Nilai-Nilai Esensial Dalam Profesi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Sistem Penghargaan Bagi Bidan
Penghargaan yang diberikan kepada bidan tidak hanya dalam bentuk imbalan jasa,
tetapi juga dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberian kewenangan / hak untuk
menjalankan praktik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang peranan penting dalam
pelayanan maternal dan perinatal. Dengan jumlah sekitar 73.000 orang yang tersebar di
selruh Indonesia, profesi bidan tentu berada dekat dengan masyarakat yang sewaktu-
waktu memerlukan pertolongnnya. Salah satu tantangan yang harus di hadapi adalah
tuntutan masyarakat terhadap pelayanan berkualitas. Tantangan ini memang bukan
tanggung jawab bidan semata, namun juga menyangkut peran profesi lain. Keberadaan
bidan memiliki posisi strategis,mengingat sebagian besar persoalan  bidan di tuntut untuk
memiliki ketrampilan yang lebih baik, disertai kemampuan untuk menjalin kerja sama
dengan pihak yang terkait dalam persoalan kesehatan reproduksi di masyarakat Reward
atau sanksi bertujuan untuk menignkatkan kualitas bidan dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat

.B. REWARD

            Penghargaan yang di berikan kepada bidan tidak hanya dalam bentuk imbalan
jasa, tetapi juga dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberian kewenangan atau hak
untuk menjalankan praktik sesuai dengan kompetensi yang di miliki.
            Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi ke-3,  hak adalah kewenangan untuk
berbuat sesuatu yang telah di tentukan oleh undang-undang atau aturan tertentu. Bidan di
Indonesia memiliki organisasi profesi, yaitu ikatan bidan atau IBI, yang mengatur hak dan
kewajibn serta penghargaan dan sanksi bagi bidan. Setiap bidan yang telah menyelesaikan
pendidikan kebidanan berhak dan wajib menjadi anggota IBI.
KRITERIA PENERIMA PENGHARGAAN YAITU bidan yang berprestasi dengan
criteria berprestasi(kontribusi dan pengabdian,kemandirian,manajemen administrasi)
Serta pemberian penghargaan di berikan pada bidan teladan dengan criteria umum dan
kinerjanya.
CONTOH SISTEM PENGHARGAAN BAGI BIDAN (REWARD DAN SANKSI)
Contoh reward dalam system penghargaan bagi bidan adalah:
 Bidan bintang
 Bidan dilemma
 Beasiswa mahasiswa AKBID jalur khusus yang berprestasi di berikan oleh IBI
 Penghargaan bagi bidan yang meyiapkan desa siaga di kab.cirebiondan di
kab.kuningan di berikan oleh DEPKES.
 Penganugrahan damandiri Award yang di selenggarakan Yayasan Damandiri.
 Penghargaan hasil belajar di berikan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan
(STT PP).
 Satuan kredit perolehan (SKP) bidan.
Sedangkan contoh sanksi dalam system penghargaan bagi bidan ADALAH
pencabutan ijin praktek bidan.pencabutan SIPB sementara,atau bisa juga berupa
denda.
KRITERIA REWARD DALAM SISTEM PENGHARGAAN BAGI BIDAN
1. Criteria reward pertama dalam system penghargaan bagi bidan adalah adanya
kontribusi dan pengabdian untuk:
***ikut mensukseskan program-program kesehatan.
Bidan dalam menjalankan praktiknya berwenang untuk memberikan pelyanan
yang meliputi:
1. Pelayanan kebidanan
2. Pelayanan keuarga berencana
3. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kebidanan ADALAH bagian integral dari system pelayanan kesehatan yang di
berikan oleh bidan yang telah terdaftar (terintegrasi).yang dapat di lakukan secara
mandiri,kolaborasi,atau rujukan. Sasaran kebidanan ADALAH individu,keluarga,dan
masyarakat yang meliputi upaya peningkatan,pencegahan,penyembuhan, penyembuhan
dan pemulihan pelayanan kebidanan.
***ikut aktif dan melibatkan diri dalam kegiatan penyuluhan di lingkungan
sekitarnya
BIdan memberikan asuhan yang bermitu tinggi dan komprehensif pada
keluarga,kelompok dan masyarakt sesuai dengan budaya setempat.salah satunya dalam
melaksanankan penyuluhan dan konseling kesehatan,melakukan penggerakan dan
pembinaan peran serta masyarakat untuk upaya-upaya kesehatan ibu dan anak dan juga
melakukan pemantauan KIA dengan menggunakan PWS KIA, bersama dengan KADER
setempat melaksakan pembinaan dan penyuluhan pada dukun bayi.
2. Criteria reward kedua dalam system penghargaan bagi bidan ADALAH
kemandirian.dengan atau tanpa subsidi pemerintah tetap memberikan
kontribusi.
3. Criteria reward ketiga dalam penghargaan bagi bidan ADALAH administrasi
dan manajemen untuk:
***menerapkan pelayanan kebidanan memiliki pedoman pengelolaan,standar
pelayanan dan prosedur tetap.pengelolan pelayanan yang kondusif,menjamin
praktik pelayanan kebidanan yang akurat.terdapat pengelolan pelayanan yang
mencerminkan mekanisme kerja di unit pelayanan tersebut di sahkan oleh
pimpinan.terdapat juga standar pelayanan yang di buat mengacu pada
pedoman standar alat,standar ruangan,standar ketenagaan,standar tindakan
yang telah di sahkan pimpinan.terdapat bukti tertulis terselenggaranya
pertemuan berkala secara teratur,di lengkapi dengan daftar hadir dan notulen
rapat,terdapat bukti administrasi.
 Hak bidan:
a.       Bidan berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan profesinya.
b.      Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi pada setiap tingkat jenjang
pelayanan kesehatan.
c.       Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien dan kelurga yang bertentangan dengan
peraturan perundangan, dan kode etik profesi.
d.      Bidan berhak atas prifasi/kedirian dan menuntut apabila nama baiknya di cemarkan, baik
oleh pasien,keluarga ataupun profesi lain.
e.       Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri, baik melalui pendidikan
maupun pelatihan .
f.       Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan jenjang karier dan jabatan
yang sesuai.
g.      Bidan berhak mendapatkan kompetensi dan kesejahteraan yang sesuai.

  Wewenang bidan antara lain:


a.       Pemberian kewenangan lebih luas kepada bidan untuk mendekatkan pelayanan
kegawatan obstetric dan neonatal.
b.      Bidan harus melaksanakan tugas kewenangan sesuai standar profesi, memiliki
kemampuan dan ketrampilan sebagai bidan,mematuhi dan melaksanakan protap yang
berlaku di wilayahnya serta bertanggun jawab atas pelayanan yang di berikan dengan
mengutamakan keselamatan ibu dan bayi.
c.       Pelayanan kebidanan kepada perempuan oleh bidan meliputi pelayanan pada masa
pranikah, termasuk remaja putri, kehamilan, persalinan, nifas, menyusui, dan masa
antara kehamilan.
d.      Dan masih banyak lagi.
Dalam lingkup IBI, anggota mempunyai hak tertentu sesuai dengan kedudukannya, yaitu :
1.      Anggota biasa
a.       Berhak mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh organisasi.
b.      Berhak mengemukakan pendapat, saran, dan usul untuk kepentingan organisasi
c.       Berhak memilih dan dipilih
2.      Anggota luar biasa
a.       Dapat mengikuti kegiatan yang dilakukan organisasi.
b.      Dapat mengemukakan pendapat, saran dan usul untuk kepentingan organisasi
3.      Anggota kehormatan
          Dapat mengemukakan pendapat, saran, dan usul untuk kepentingan organisasi.
C. SANKSI
            Sedangkan Sanksi merupakan imbalan negatif yang berupa pembebanan atau
penderitaan yang ditentukan oleh hukum aturan yang berlaku.
Sanksi berlaku bagi bidan yang melanggar kode etik dan hak atau kewajban bidan yang
telah diatur oleh organisasi profesi, karena kode etik bidan merupakan norma yang
berlaku bagi anggota IBI dalam menjalankan praktik profesinya yang telah disepakati
dalam Kongres Nasional IBI.

  Kode etik bidan :


a.       Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat
1.      Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah
jabatanya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
2.      Setiap bidan, dalam menjalankan tugas profesinya, menjunjung tinggi harkat dan
martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.
3.      Setiap bidan, dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan
tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
4.      Setiap bidan, dalam menjalankan tugasnya, mendahulukan kepentingan klien,
menghormati hak klien, dan nilai- nilai yang dianut oleh klien.
5.      Setiap bidan, dalam menjalankan tugasnya senantisa mendahulukan kepentingan klien,
keluarga dan masyarakat  dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
6.      Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan
tugasnya dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat
kesehatanya secara optimal.
b.      Kewajiban bidan terhadap tugasnya.
1.      Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien, keluarga dan
masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan
klien, keluarga, dan masyarakat.
2.      Setiap bidan berkewajiban memberikan pertolongan sesuai dengan kewenangan dalam
mengambil keputusan, termasuk mengadakan konsultasi dan/atau rujukan.
3.      Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang didapat dan/atau
dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan
sehubungan dengan kepentingan klien.

c.       Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya


1.      Setip bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptkan
suasana kerja yang serasi.
2.      Setiap bidan, dalam melaksanakan tugasnya, harus saling menghormati, baik terhadap
sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainya.
d.      Kewajiban bidan terhadap profesinya
1.      Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesi, dengan
menampilkan kepribadian yang bermartabat dan memberikan pelayanan yang bermutu
kepada masyarakat.
2.      Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan
profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.      Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya
dang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.
e.       Kewajiban bidan terhadap diri sendiri
1.      Setiap bidan wajib memelihara kesehatanya agar mampu melaksanakan tugas profesinya
dengan baik.
2.      Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan keterampilan  sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.      Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri.
f.       Kewajian bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa, dan tanah air.
1.      Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan
pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayanan Kesehatan Reproduksi,
Keluarga Berencana, dan Kesehatan Keluarga.
2.      Setip bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikiran kepada
pemerintah untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan terutama
pelayanan KIA atau KB dan kesehatan keluarga.

D.    Jabatan Fungsional Bidan


Jabatan dapat ditinjau dari 2 aspek, yaitu jabatan structural dan fungsionol.
Jabatan structural adalah jabatan yang secara jelas tertera dalam struktur dan di atur
berjengjang dalam suatu organisasi, sedangkan jabatan fungsional adalah jabatan yang di
tinjau serta di hargai dari aspek fungsinya yang vital dalam kehidupan masyarakat dan
Negara. Selain fungsi dan perannya yang vital dalam kehidupan masyarakat,jabatan
fungsional juga berorientasi kualitatif. Seseorang memiliki jabatan fungsional berhak
mendapatkan tunjangan fungsional. Jabatan bidan merupakan jabatan fungsional
professional sehingga berhak mendapat tunjangan fungsional.
            Pengembangan karir bidan meliputi karir fungsional dan karir structural. Jabatan
fungsional sebagai bidan bisa di dapat melalui pendidikan berkelanjutan, baik secara
formal maupun non formal, yang hasil akhirnya akan meningkatkan kemampuan
professional bidan dalam melaksanakan fungsinya sebagai pelaksana, pendidik,
pengelolah, dan peneliti.
Sedangkan jabatan sturkturalnya bergantung dimana bidan tersebut bertugas,misalnya di
rumah sakit,puskesmas,dan sebagainya. Karir ini dapat dicapai oleh bidan di setiap
tatanan pelayanan kebidanan/kesehatan sesuai dengan tingkat kemampuan ,kesempatan,
dan kebijakan yang ada.

E.     Etika, Moral dan Nilai-nilai


Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar atau
salah, kebajikan atau kejahatan yang berhubungan dengan perilaku.
Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral kedalam situasi
nyata dan berfokus pada prinsip-prinsip dan konsep yang membimbing manusia berpikir
dan bertindak dalam kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-nilai yang dianutnya. Banyak
pihak yang menggunakan istilah etik untuk mengambarkan etika suatu profesi dalam
hubungannya dengan kode etik profesional seperti Kode Etik IBI(Ikatan Bidan Indonesia).
Nilai-nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap suatu
standar atau pegangan yang mengarah pada sikap/perilaku seseorang. Sistem nilai dalam
suatu organisasi adalah rentang nilai-nilai yang dianggap penting dan sering diartikan
sebagai perilaku personal.

F.      Nilai-Nilai Esensial Dalam Profesi 


Pada tahun 1985, “The American Association Colleges of Nursing” melaksanakan suatu
proyek termasuk didalamnya mengidentifikasi nilai-nilai esensial dalam praktek
keperawatan profesional. Perkumpulan ini mengidentifikasikan 7 nilai-nilai esensial dalam
kehidupan profesional, yaitu:
1. Aesthetics (keindahan): Kualitas obyek suatu peristiwa atau kejadian, seseorang
memberikan kepuasan termasuk penghargaan, kreatifitas, imajinasi, sensitifitas dan
kepedulian.
2.Altruism (mengutamakan orang lain): Kesediaan memperhatikan kesejahteraan orang lain
termasuk keperawatan atau kebidanan, komitmen, arahan, kedermawanan atau
kemurahan hati serta ketekunan.
3.Equality (kesetaraan): Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan dengan
sikap asertif, kejujuran, harga diri dan toleransi
4.Freedom (Kebebasan): memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya diri,
harapan, disiplin serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri.
5.Human dignity (Martabat manusia): Berhubungan dengan penghargaan yang lekat
terhadap martabat manusia sebagai individu termasuk didalamnya kemanusiaan,
kebaikan, pertimbangan dan penghargaan penuh terhadap kepercayaan.
6.Justice (Keadilan): Menjunjung tinggi moral dan prinsip-prinsip legal termasuk
objektifitas, moralitas, integritas, dorongan dan keadilan serta kewajaran.
7.Truth (Kebenaran): Menerima kenyataan dan realita, termasuk akontabilitas, kejujuran,
keunikan dan reflektifitas yang rasional.

BAB III
PENUTUP

A.           Kesimpulan
          Penghargaan yang diberikan kepada bidan tidak hanya dalam bentuk imbalan jasa,
tetapi juga dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberian kewenangan, atau hak, untuk
menjalankan praktik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
          Sanksi berlaku bagi bidan yang melanggar kode etik dan hak atu kewajiban bidan
yang telah diatur oleh organisasi profesi.
          Dalam upaya mendorong profesi kebidanan agar dapat diterima dan dihargai oleh
pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus memanfaatkan nilai-nilai
kebidanan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam
mengemban peran profesionalnya. Dengan demikian bidan yang menerima tanggung
jawab, dapat melaksanakan asuhan keperawatan atau kebidanan secara etis profesional
         
B.           Saran
          Penghargaan bagi bidan bisa di berikan dalam bentuk imbalan jasa atau pengakuan
sebagai profesi bidan dan pemberian hak dan kewenangan kepada bidan dalam
menjalankan tugasnya sebagai bidan. Misalnya tidak pernah bermasalah dengan hokum
dan selalu berjalan seiring dengan kode etik bidan dan standar profesi bidan yang ada.
Tapi menurut kelompok kami, sebaiknya juga di sediakan rencana berprestasi bagi bidan
yang memiliki prestasi dlam prakteknya atas pengabdiannya kepada Negara.
          Tiada kesempurnaan di muka bumi ini. Oleh karena itu , kami dengan senang hati
akan menerima segala saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://ferranovidetaviani.blogspot.com/2010/12/sistem-penghargaan-bagi-bidan.html
http://ibibblog.blogspot.com/2009/01/sistem-penghargaan-bagi-bidan.html
http://leranthia.blogspot.com/2010/03/makalah-penghargaan-bagi-bidan.html
Dr. Eman Suparman,S.H.,M.H; Tanggung Jawab Hukum & Etika Profesi
Asrina, Siswoyo Putri Sinta, Sulistyorini Dewie, Muflihah Syamrotul Ima, Sari Nirmala
Dian. 2010. Konsep Kebidanan. GRAHA ILMU

Anda mungkin juga menyukai