Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SENI BUDAYA

Nama : Maria B. Putri Iba


Kelas : XI IPA 4
Salah satu jenis alat musik barat dan deskripsikan sejarah alat musik
tersebut, struktur alat musik , dan cara memainkan.

BIOLA

A. Sejarah Alat Musik Biola.

Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Biola
memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan
interval sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah G.

Menurut catatan kuno, pada 5.000 tahun yang lampau, cikal bakal Biola berasal dari 
bangsa Aria di India. Raja Ravana dari negara Sri Langka telah mencipta alat musik
yang menggunakan senar-busur, yakni Ravanastron. Kemudian, pada awal abad ke
1, Ravanastron menyebar ke Afghanistan dan Persia. Dalam sejarah tercatat bahwa
alat musik gesek Biola pertama kali diperkenalkan di Itali, kota Turin pada tahun
1523. Bentuk biola tersebut dipajang dalam bentuk patung atau skulptur “malaikat
kecil bermain biola” di sebuah gereja di Vercelli. Biola pertama itu terdiri dari 3 senar.
Sejak tahun 1540 biola mempunyai 4 senar dengan bentuk yang tidak terlalu
berbeda dengan biola sekarang. Jenis biola tersebut berasal dari daerah Itali bagian
utara. 

Oleh karena itu pembuat biola yang terkenal adalah dari Itali, seperti  Andrea Amati,
Nicola Amati, Gasparo da Salò, Guarnerius del Gesu, Antonio Stradivari. Pembuatan
biola merupakan karya kreatif tersendiri. Keluarga-keluarga yang mengkhususkan
diri dalam pembuatan biola tidak kalah masyhurnya dengan para komponis yang
menciptakan musik untuk alat ini. Bahkan melebihi kemasyhuran pemusik yang ahli
memainkannya. Di antara keluarga yang terkenal itu, selain keluarga Amati,
Guarneri, dan Stradivari di Italia, ada juga keluarga Stainer di pegunungan Tyrolean,
Jerman dan keluarga Hill di London. Biola buatan keluarga tersebut menjadi rebutan
para pedagang antik maupun musisi terkenal karena mutu buatannya yang luar
biasa serta harga jualnya makin tak ternilai. Alat musik gesek yang mula-mula
masuk ke Eropa terdiri dari 2 macam yakni: Pegangan vertikal dan Pegangan di atas
lengan. Biola dengan pegangan vertikal adalah cara penyajian awal dari alat musik
gesek. Semenjak awal Rebab-Arab sampai ke Rebec, hingga setelah ratusan tahun
perubahan dari Rebec menjadi Viol, semuanya dimainkan dengan vertikal, sampai
dengan abad ke 18 digantikan dengan kepopuleran Biola.
Namun cara pegangan vertikal sampai sekarang dapat dipertahankan pada alat
musik berbagai daerah, misalnya: Hu Qin (baca: Hu Jin) dari Tiongkok, Gadulka dari
Eropa Timur, Sarangi dan Sardi dari India, Morinhur dari Mongolia, Rebab di
Indonesia, dll. Biola dengan pegangan di atas lengan dimainkan dengan meletakkan
Rebec di atas punggung tangan atau dijepit di bawah rahang, kemungkinan
terpengaruh oleh Lyra dari Mesir. Hal ini disebabkan pengaruh pementasan keliling
penyair. Pada Abad 17 hingga 18, sejenis biola berukuran kecil, yang disebut
Pochette Violin atau Biola Saku cukup populer di Eropa. Alat ini dipakai secara luas
oleh guru-guru tari. Sementara memperagakan langkah-langkah tarian, sang guru
memainkannya karena mudah dibawa-bawa. Pada zaman Barok karena kemajuan
musik biola, musiknya lambat laun lepas dari cara pementasan musik akustik gereja
dan terbentuklah pertunjukan musik dalam ruang. Sampai zaman akhir Barok, skala
bentuk orkestra dan kerumitannya semakin bertambah, dan teknik pertunjukan alat
musik juga semakin lama semakin rumit dan beraneka ragam (Sejarah Musik
BAROK ada di PRAISE 12). Teknik biola juga pada awal abad ke 19 dibawa ke
puncaknya oleh pakar biola Italia, Niccolo Paganini (ADA) [1782-1840] salah
seorang pemain biola terkenal, berkebangsaan Italia. Ia juga termasyhur karena
gubahan musik yang diciptanya khusus untuk biola. Di samping untuk orkestra, biola
juga dipakai untuk permainan solo (tunggal) sebagaimana Paganini. Juga dipakai
untuk Musik Kamar, yakni orkes kecil yang hanya memakai alat.

B. Struktur Alat Musik Biola.

1. Senar pada biola, perpaduan empat senar yang menghasilkan suara indah.
Terdapat empat senar pada biola standar yang bisa dimainkan. Empat senar
ini memiliki ketebalan yang berbeda sehingga memiliki nada dasar yang
berbeda pula. Pada setelan standar, empat senar biola ini berada pada kunci
atau nada E, A, D dan G, runtut dari senar terbawah. Bahan dasar pembuat
senar bisa bermacam-macam sesuai dengan selera pemainnya. Di pasaran,
senar yang banyak dijual memiliki bahan dasar catgut atau usus domba, nilon
dan serat logam. Tentu saja setiap bahan memiliki karakter sendiri dan
pemilihannya disesuaikan dengan selera.

2. Tuning Pegs, bagian pasak yang digunakan untuk menyetel tensi senar.
Bagian tuning pegs adalah bagian yang digunakan untuk mengikat senar
pada ujungnya dan bisa diputar untuk menyesuaikan tensi senar. Kencang
atau kendornya senar bisa diatur sehingga bisa mendapatkan nada yang
diinginkan. Bagian ini biasanya terbuat dari bahan kayu, walaupun pada
beberapa biola bagian ini sengaja dibuat dengan bahan logam agar lebih
tahan lama. Sesuai dengan banyaknya senar, terdapat empat slot tuning
pegs untuk menyematkan senar. Pengaturan nada yang dilakukan bisa
mengandalkan pendengaran kamu sendiri, atau bisa menggunakan alat
khusus atau aplikasi dari smartphone.

3. Bow Hair, serat pada bow yang digesekkan pada senar biola .


Pada bagian bow yang biasanya juga terbuat dari kayu, terdapat serat khusus
yang ditarik dari ujung ke ujung bow sehingga berada pada tensi tertentu.
Serta ini yang kemudian digesekkan pada bagian senar dan bisa
menghasilkan bunyi atau nada khas biola yang berbeda dengan alat musik
lain. Serat bow berkualitas biasanya terbuat dari bahan rambut ekor kuda,
karena dinilai memiliki konsistensi dan serta yang sangat baik. Meski pada
beberapa produk bow memakai serat sintetis, namun rambut ekor kuda
merupakan bahan paling direkomendasikan.

4. F-hole, lubang khas pada bagian badan biola.


Sebenarnya penggunaan lubang pada bagian badan biola memiliki fungsi
dasar sebagai sirkulasi udara sehingga udara bisa masuk, digetarkan, dan
keluar dengan leluasa. Sebelum menggunakan bentuk F ini, biola lebih dulu
menggunakan bentuk C dan S. Namun, pada perkembangannya bentuk F
dinilai menghasilkan suara yang lebih ‘bulat’ sehingga digunakan hingga kini.
5. Bridge, bagian perantara produksi suara.
Bagian bridge merupakan bagian kecil yang berada pada posisi tengah badan
dan berfungsi sebagai perantara pada senar. Bagian ini menjadi penting
karena menjadi titik penentu dimana senar digesek. Terbuat dari bahan dasar
kayu, bridge merupakan syarat mutlak pada biola. Terdapat beberapa bagian
lain yang bisa dikulik lebih jauh, namun secara garis besar beberapa bagian
inilah yang terpenting. Tentu tidak berarti bagian badan, leher, dan bagian lain
tidak penting, namun b agian ini merupakan bagian unik dan khas pada biola.

C. Cara Memainkan Alat Musik Biola.

Teknik bermain biola ada beberapa macam. Untuk bisa menguasai tehknik-
tehknik tersebut memang butuh waktu yang tidak singkat sesingkat
membalikan telapak tangan.  Berikut adalah beberapa teknik dalam bermain
biola : 

1. Teknik Selur.
Teknik ini merupakan teknik untuk menaikkan atau menurunkan nada
dengan cara digeser pada salah satu jari yang ingin menekan salah satu
nada, tetapi diawali dengan menekan nada sebelumnya atau sesudahnya
kemudian digeser. Jika kita hendak menekan nada C pada senar ke -4
gunakan jari manis atau jari ke 3. Sebelum itu posisi jari berada di nada A
atau nada los (open string G). Gesek bow, mulai untuk menggeser jari
hingga nada yang diinginkan.

2. Teknik Vibra.
Teknik fibra merupakan teknik untuk menggetarkan nada. Bagi pemain
yang sudah mahir, pada umumnya akan selalu mengolaborasikan kedua
teknik ini secara bergantian.
Cara : Menekan nada pada salah satu senar, kemudian digeser maju
mundur dengan sangat cepat sehingga menimbulkan suara bergetar.
Dengan catatan untuk teknik ini gunakan kekuatan ruas buku pada jari
dan nada yang ditekan agar tidak berpindah sehingga tidak mengubah
suara alunan yang dihasilkan oleh teknik ini. 

3. Teknik Tiup Suling.


Teknik ini menghasilkan suara yang persis dengan alat musik tiup suling.
Teknik ini jarang sekali digunakan karena biasanya alat musik biola selalu
bersanding dengan suling dalam suatu kelompok musik daerah yang
menggunakan kedua alat tersebut. Teknik ini dapat digunakan sebagai
aksen pada penambahan melodi. 

Cara : Sentuh nada di senar dengan lembut, jangan melakukan


penekanan yang keras terhadap senar. Tetapi teknik ini memiliki kendala
karena tidak dapat dilakukan pada senar terbuka. Jadi hafalkan terlebih
dulu titik nadanya. 
4. Pizzicato
Teknik ini dilakukan dengan cara memetik dawai biola. Sebutan lain untuk
teknik ini adalah pizz, teknik ini juga berfungsi untuk memberikan aksen
pada lagu. 
Cara : Lakukan teknik ini dengan menggunakan tangan kanan tetapi tidak
melepaskan busur dari pegangan. Cukup keluarkan jari telunjuk tangan
kanan atau busur digenggam. Gunakan jari telunjuk untuk memetik setiap
senar, dan tangan kiri tetap digunakan untuk menekan senar 
5. Staccato dan Spicato Teknik staccato dilakukan dengan cara memantul-
mantulkan ujung bawah busur pada senar dengan kecepatan
tinggi,dilakukan dengan permainan jari yang cepat. Sedangkan teknik
spicato hampir sama dengan staccato namun spicato dimainkan dengan
kecepatan sedang. 
Cara : Menggesek ujung bawah atau ujung atasa biola. Dengan cara
memantul-mantulkan hair bow ke senar kemudian jika melihat ke tangan
kanan bow seakan melengkung atau membentuk huruf U, bagi pemain
yang sudah mahir teknik ini biasanya dimainkan pada tengah-tengah bow.
6. Martele 
Teknik menggesek dengan menambahkan sedikit penekanan pada
gesekan tersebut, hingga menambahkan aksen yang berbeda pada
kualitas suara setiap 1 kali gesekan atau lebih. 
Cara : Pada sekali gesekan penekanan dilakukan pada awal, tengah
maupun akhir. Penekanan berfungsi untuk menjelaskan tinggi rendahnya
nada atau pada tiap perpindahan pada senar.
7. Tremolo
Tremolo adalah istilah dalam memainkan instrumen musik dengan cara
dipetik berulang dengan kecepatan tinggi. Teknik ini dapat dimainkan di
segala alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik. 
Cara : Untuk gesekan pendek gunakan ujung atas busur. Dengan
menugaskan jari telunjuk yang berfungsi memberi tekanan pada busur,
kemudian gesek naik turun dengan cepat. 
8. Col Legno
Col legno tidak menggunakan helaian pada busur, tetapi malah
menggunakan kayu pada busur untuk memainkan biola. Teknik yang
sedemikian ini jarang digunakan. Perlu diingat untuk tidak memukul
dengan keras, karena dapat mengakibatkan senar mudah kendor dan
bridge menjadi mudah patah. 
9. Double Strokes
Double strokes atau pemberhentian ganda merupakan istilah memainkan
biola dengan menggesek dua nada pada dua senar yang berbeda secara
bersamaan, kemudian dibantu sedikit tekanan pada gesekan sehingga
menghasilkan bunyi kord. Selain double strokes, terdapat juga triple
strokes dan quardruple strokes dimana senar yang digesek berjumlah 3
dan 4. 
Cara : Menggesek 2 nada pada senar terbuka atau 1 nada tertutup dan 1
nada terbuka atau bahkan menggesek 2 nada tertutup sekaligus. 
10. Legato
Legato merupakan tekhnik bermain biola dengan cara memainkan lebih
dari satu nada dengan satu gesekan.
Cara : Gunakan pangkal bow, gesek dari atas kebawah atau sebaliknya.
Kemudian gesek beberapa nada yang di inginkan.

Anda mungkin juga menyukai