Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PRATIKUM KIMIA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES TERJADINYA LAJU


REAKSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Kimia

Disusun oleh :
An Nabila Azzahro (04)
Marshalonika Rindi Verisa (21)
Rahma Putri Zahirani (32)
Tasya Azzahra Kautsar (35)

XI MIPA 7

SMA NEGERI 1 KOTA TASIKMALAYA


Jl. Rumah Sakit No. 28, Empangsari, Kec. Tawang,
Tasikmalaya, Jawa Barat 46115
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Laju Reaksi“
dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat. Tidak lupa, Penulis
mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik
maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dengan baik.
Makalah “ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Laju Reaksi “ disusun guna memenuhi tugas guru
pada bidang studi Kimia di SMA Negeri 1 Tasikmalaya. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang minyak bumi.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Tasikmalaya, 11 Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 3
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................................ 4
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 5
C. Tujuan .......................................................................................................................................... 5
D. Manfaat ....................................................................................................................................... 5
BAB II. METODOLOGI EKSPERIMEN ......................................................................................... 6
A. Alat .............................................................................................................................................. 6
B. Bahan........................................................................................................................................... 6
C. Prosedur Eksperimen ................................................................................................................... 6
BAB III. HASIL PENGAMATAN.................................................................................................. 9
A. Tabel Data Hasil Pengamatan ....................................................................................................... 9
B. Dokumentasi ................................................................................................................................ 9
BAB IV. PEMBAHASAN .......................................................................................................... 14
A. Pembahasan eksperimen ke-1.................................................................................................... 14
B. Pembahasan eksperimen ke-2 .................................................................................................... 14
C. Pembahasan eksperimen ke-3 .................................................................................................... 14
D. Pembahasan eksperimen ke-4 ................................................................................................... 15
BAB V . KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................ 16
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 16
B. Saran .......................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 17

3
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Laju reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya reaksi kimia yang berlangsung
per satuan waktu. Laju reaksi menyatakan molaritas zat terlarut dalam reaksi yang dihasilkan
tiap detik reaksi. Molaritas ialah ukuran yang menyatakan banyak mol zat terlarut dalam satu liter
larutannya di simbolkan [X].Berdasarkan pengertian diatas kita misalkan suatu persamaan kimia.

aA+bB→cC+dD

a, b, c, dan d adalah koefisien reaksi, dan A, B, C, dan D adalah zat-zat yang terlibat dalam reaksi, [A],
[B], [C], dan [D] menyatakan konsentrasi zat-zat tersebut. Laju reaksi dalam suatu sistem dinyatakan:
1 𝑑[𝐴] 1 𝑑[𝐵] 1 𝑑[𝐶] 1 𝑑[𝐷]
𝑣 = − = − = =
𝑎 𝑑𝑡 𝑏 𝑑𝑡 𝑐 𝑑𝑡 𝑑 𝑑𝑡
bertambah waktu jumlah molekul reaktan A dan B akan berkurang dan jumlah molekul produk C dan
D akan bertambah. Selanjutnya, hukum laju reaksi menyatakan sebuah persamaan yang
memperlihatkan keterkaitan atau hubungan antara laju reaksi tertentu dengan konsentrasi
pereaksinya. Rumus dan Persamaan Laju Reaksi :
𝑣 = 𝑘 [𝐴]! [𝐵]"

Dalam laju reaksi, ada teori yang bisa menjelaskan tentang hal tersebut, namanya teori tumbukan.
Menurut teori ini, reaksi kimia yang terjadi itu bisa terjadi karena partikel-partikel yang saling
bertumbukan. Teori tumbukan menyatakan bahwa ketika partikel reaktan yang sesuai saling
bertumbukan, hanya persentase tertentu dari tumbukan yang menyebabkan perubahan kimia yang
nyata atau signifikan.

Perubahan yang berhasil ini disebut sebagai tumbukan yang sukses. Tumbukan yang sukses
memiliki energi yang cukup, juga dikenal sebagai energi aktivasi, pada saat tumbukan untuk
memutus ikatan yang sudah ada sebelumnya dan membentuk semua ikatan baru.

Hal ini menghasilkan produk reaksi. Meningkatkan konsentrasi partikel reaktan atau menaikkan
suhu, sehingga menimbulkan lebih banyak benturan dan oleh karena itu banyak tumbukan yang
lebih berhasil, meningkatkan laju reaksi.

4
B. Rumusan Masalah
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi proses laju reaksi?
2. Bagaimana proses laju reaksi?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut penulis dapat menyimpulkan tujuan dari makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi proses laju reaksi.
2. Untuk mengetahui bagaimana proses laju reaksi.

D. Manfaat

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah kita dapat mengetahui dan mendapat informasi lebih
dalam tentang proses laju reaksi, mengenal tahapan atau proses tentang bagaimana proses laju
reaksi sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan ditulisnya makalah ini, membuat
wawasan kita tentang proses laju reaksi semakin bertambah.

5
BAB II. METODOLOGI EKSPERIMEN

A. Alat
1. Botol minum plastik 250 ml (2 buah)
2. Gelas plastik (7 buah)
3. Sendok (2 buah)

B. Bahan
1. Cuka
2. Pemutih pakaian
3. Peniti
4. Balon
5. Soda kue
6. Cangkang telur (2 buah)

C. Prosedur Eksperimen
Eksperimen ke-1

4. Masukkan 5. Kemudian
1. Siapkan 2 3. Tambahkan
cangkang telur perhatikan
gelas pelastik, 2. Tuangkan 1 air mineral
halus dan selama 5
sendok, cuka sendok cuka dengan
cangkang telur menit pada
dan cangkang ditiap gelas tarakan yang
kasar pada kedua
telur halus dan plastik sama (1
masing- eksperimen
kasar sendok)
masing gelas. tersebut.

6
Eksperimen ke-2

1. Siapkan 3. Masukkan 5. Kemudian


telur cangkang air panas ke 4. Masukkan perhatikan
2. Masukkan 4
halus, 2 gelas dalam gelas cangkang telur selama 5
sendok cuka
pelastik, cuka, pertama dan halus pada menit pada
pada masing-
air mineral air mineral masing- kedua
masing gelas.
biasa dan air biasa kedalam masing gelas. eksperimen
panas. gelas ke dua. tersebut.

Eksperimen ke-3

1. Siapkan sendok, botol plastik, balon, soda kue, dan cuka.

2. Masukkan 2 sendok soda kue pada balon pertama dan masukkan 2,5 sendok soda kue pada balon ke dua.

3. Masukkan 4 sendok cuka ke dalam botol plastik. Rekatkan balon pada atas botol plastik.

4. Kemudian, tumpahkan soda kue yang berada di dalam balon kedalam botol.

5. Kemudian perhatikan reaksi yang terjadi.

7
Eksperimen ke-4

1. Siapkan 3 gelas plastik, sendok plastik, cuka, pemutih pakaian dan


3 peniti.

2. Masukkan pemutih pakaian pada gelas ke-1, cuka pada gelas ke-2
dengan takaran yang sama dan pemutih pakaian serta cuka pada
gelas ke-3.

3. Masukkan peniti pada masing-masing gelas. Dan perhatikan


reaksi yang terjadi.

8
BAB III. HASIL PENGAMATAN

A. Tabel Data Hasil Pengamatan

NO. EKSPERIMEN HASIL PENGAMATAN


1. Eksperimen ke-1 Serbuk cangkang telur yang lebih halus lebih cepat ber-reaksi
dibandingkan dengan cangkang telur yang kasar.
2. Eksperimen ke-2 Cangkang telur halus yang dimasukkan ke air panas lebih
cepat bereaksi dibandingkan air biasa.
3. Eksperimen ke-3 Balon yang dihasilkan oleh 2,5 sendok soda kue lebih besar
ukurannya dibandingkan dengan 2 sendok soda kue.
4. Eksperimen ke-4 Reaksi yang berlangsung yang paling cepat adalah cuka yang
ditambah dengan pemutih pakaian.

B. Dokumentasi
• Eksperimen ke-1

(Alat dan bahan)

(Proses)

9
(Hasil akhir)

• Eksperimen ke-2

(Alat dan bahan)

(proses)

10
(Hasil akhir)

• Eksperimen ke-3

(Alat dan bahan)

(Proses)

11
(Hasil akhir)

• Eksperimen ke-4

(Alat dan bahan)

(proses)

12
(Hasil akhir)

13
BAB IV. PEMBAHASAN

A. Pembahasan eksperimen ke-1


Teori Luas Permukaan – Pengaruh Luas Permukaan
Serbuk cangkang yang lebih halus lebih cepat bereaksi. Dari hasil percobaan, luas
permukaan sentuh dalam suatu reaksi dapat mempengaruhi, karena semakin besar permukaan
bidang sentuh maka tumbukan antar partikel akan semakin sering terjadi sehingga reaksi berjalan
lebih cepat.
Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam banyak, sehingga
menyebabkan laju reaksi semakin cepat. !egitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang
sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun
semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin
halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi 1 sedangkan
semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.

B. Pembahasan eksperimen ke-2


Teori Suhu – Pengaruh Suhu

Cangkang telur halus yang dimasukkan ke air panas lebih cepat bereaksi dibandingkan air
biasa. Dari hasil percobaan, suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila
suhu pada suatu reaksi yang berlangsung dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif
bergerak. Sehingga tumbukkan yang terjadi semakin sering menyebabkan laju reaksi semakin
besar.
Suhu atau temperatur juga mempengaruhi energi potensial suatu zat. Zat-zat yang energi
potensialnya kecil, jika bertumbukan akan sukar menghasilkan tumbukan efektif. Hal ini karena
zat-zat tersebut tidak mampu melampui energi aktivasi. Dengan menaikkan suhu, maka hal ini
akan memperbesar energi potensial sehingga ketika bertumbukan akan menghasilkan energi.

C. Pembahasan eksperimen ke-3


Teori Konsentrasi – Pengaruh Konsentrasi
Balon yang dihasilkan oleh 2,5 sendok soda kue lebih besar ukurannya dibandingkan
dengan 2 sendok soda kue. Dari hasil percobaan, perbedaan jumlah soda kue dan cuka dapat

14
mempengaruhi pengembangan balon. Hal ini membutikan bahwa konsentrasi mempengaruhi laju
reaksi. Semakin besar konsentrasi suatu larutan semakin tinggi laju reaksi yang dihasilkan.
Suatu zat yang bereaksi mempunyai konsentrasi yang berbeda-beda. Konsentrasi
menyatakan pengaruh kepekatan atau zat yang berperan dalam proses reaksi. Semakin besar nilai
konsentrasi, maka laju reaksi akan semakin cepat. Hal ini dikarenakan zat yang konsentrasinya
besar mengandung jumlah partikel yang lebih banyak, sehingga partikel-partikelnya tersususn
lebih rapat dibanding zat yang konsentrasinya rendah. Partikel yang susunannya lebih rapat, akan
sering bertumbukan dibanding dengan partikel yang susunannya renggang, sehingga
kemungkinan terjadinya reaksi makin besar.

D. Pembahasan eksperimen ke-4


Teori Katalis – Pengaruh Katalis
Reaksi yang berlangsung yang paling cepat adalah cuka yang ditambah dengan pemutih
pakaian. Dari hasil percobaan, terbukti bahwa reaksi yang berlangsung yang paling cepat adalah
cuka yang ditambahkan dengan pemutih pakaian. Pemutih mengandung natrium hipoklorit dan
cuka mengandung asam asetat. Pemutih merupakan katalisator, dan cuka bersifat korosif. Katalis
adalah suatu zat yang berfungsi mempercepat terjadinya reaksi, tetapi pada akhir reaksi dapat
diperoleh kembali. Fungsi katalis adalah menurunkan energi aktivasi sehingga jika ke dalam suatu
reaksi ditambahkan katalis, maka reaksi akan lebih mudah terjadi. Hal ini disebabkan karena zat-
zat yang bereaksi akan lebih mudah melampaui energi aktivasi.

Kehadiran katalis dalam suatu reaksi dapat memberikan mekanisme alternatif untuk
menghasilkan hasil reaksi dengan energi yang lebih rendah dibandingkan dengan reaksi yang
tanpa katalis. Energi pengaktifan yang lebih rendah menunjukkan bahwa jumlah bagian dari
molekul-molekul yang memiliki energi kinetik cukup untuk bereaksi jumlahnya lebih banyak. Jadi
kehadiran katalis adalah meningkatkan adanya tumbukan yang efektif, yang berarti juga
memperbesar laju reaksi.

15
BAB V . KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Percobaan kali ini banyak hal yang dilakukan untuk megetahui adanya faktor faktor apa saja yang
mempengaruhi laju reaksi. Banyak sekali faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi, diantaranya ada
luas permukaan, suhu, konsentrasi, dan katalis.

B. Saran
Kita harus menggali lebih dalam tentang faktor faktor apa saja yang mempengaruhi laju reaksi dengan
praktikum memakai bahan dan alat yang lain. Kita juga harus mengetahui faktor faktor yang
mempengaruhi laju reaksi dengan rinci serta mengetahui rumus apa saja yang dipakai.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://widiyanti4ict.wordpress.com/mata-kuliah/kimia-fisika/pengaruh-konsentrasi-dan-suhu-
terhadap-laju-reaksi/ (diakses pada 10 Oktober 2020)
https://www.academia.edu/11280612/Laporan_Percobaan_Laju_Reaksi (diakses pada 10
Oktober 2020)
https://saintif.com/laju-reaksi-adalah/ (diakses pada 10 Oktober)

17

Anda mungkin juga menyukai