Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


PADA NY. S DI WILAYAH RT 06 RW 14 KELURAHAN RANGKAPAN
JAYA BARU, KECAMATAN PANCORAN MAS, KOTA DEPOK

Disusun Oleh :

Davita Aprilia Pratiwi 2010721046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN

KUNJUNGAN KETIGA KEPERAWATAN GERONTIK

1. Latar Belakang

Setelah melakukan kunjungan pertama pada Ibu S, hasil pengkajian


menunjukkan Ibu S memiliki tekanan darah yang tinggi. Ibu S mengatakan sudah lupa
kapan terakhir mengecek tekanan darahnya. Pada saat pengkajian Ibu S terlihat aktif
menceritakan kondisi yang dialaminya. Ibu S mengatakan akhir-akhir ini kepalanya
terasa pusing. Ibu S tidak pernah memeriksaan kondisnya ke dokter karena Ibu S sangat
takuit mengunjungi rumah sakit dan beranggapan bahwa kondisinya karena sudah tua.
Ibu S mengatakan memiliki riwayat hipertensi dari sang kakak, tekanan darahnya mulai
tidak stabil sejak lima hari lalu setelah mengkonsumsi ikan asin yang dia olah
kesukaannya.
Pemeriksaan fisik pada Ibu S, hasil : TD : 140/100 mmHg, suhu : 36,6 0 C, Nadi
: 90 x/menit, RR: 22 x/menit, pemeriksaan kepala : rambut hampir seluruhnya tertutup
uban, kulit kepala bersih, tidak ada lesi, mata : tidak anemis, tidak ikterik, tidak juling,
hidung : tidak bersekret, tidak ada kelainan penciuman, bersih, mulut : mukosa lembab,
tidak ada kesulitan menelan, ada sariawan, gigi utuh, leher : Tidak ada benjolan, tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid, dada : Tidak ada kelainan pada dada, tidak ada keluhan
sesak dan jantung, perut : Tidak kembung, tidak ada pembesaran, tangan : tidak ada
pembengkakan. Tidak gatal-gatal, turgor agak kering, dan kaki : Tidak ada
pembengkakan. Tidak gatal-gatal, turgor agak kering.
Pada kesempatan pertemuan kedua ini perawat akan mengenalkan dan
menjelaskan masalah kesehatan yaitu Resiko perfusi jaringan tidak efektif kepada ibu S
dengan masalah hipertensi.
2. Masalah Keperawatan
Resiko Perfusi Jaringan Tidak Efektif
3. Rencana Keperawatan
a. Diagnosa
Resiko Perfusi Jaringan Tidak Efektif
b. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari, diharapkan masalah
resiko perfusi jaringan pasien dapat teratasi
c. Tujuan Khusus
1) Pasien dapat menyebutkan pengertian pijat refleksi kaki
2) Pasien dapat mengetahui langklah – langkah untuk melakukan
pijat refleksi kaki secara mandiri
3) Pasien dapat mempraktikkan secara mandiri terapi untuk
menurunkan tekanan darahnya

4. Rencana Kegiatan
a. Topik : Pendidikan kesehatan tentang Pijat Refleksi Kaki
b. Metode : Ceramah, tanya jawab dan praktik.
c. Media : Power point dan Leaflet
d. Waktu :

1) Hari : Kmais, 28 Januari 2021

2) Tempat : Rumah Ny. S

5. Strategi Pelaksanaan
a. Orientasi
1) Mengucapkan Salam.
2) Memvalidasi Keadaan Klien.
3) Mengingatkan Kontrak dan Membuat Kontrak Baru.
b. Kerja
1. Menjelaskan tentang pijat refleksi kaki

2. Mempraktekkan langkah – langkah untuk pijat refleksi kaki

3. Memodifikasi lansia dalam mengambil keputusan untuk lebih


mengetahui bahaya hipertensi.
4. Menanyakan kembali materi yang telah dijelaskan.
5. Memberikan kesempatan kepada lansia untuk bertanya.
6. Memberikan reinforcement positif atas usaha yang telah dilakukan
lansia.
c. Terminasi
Menanyakan perasaan lansia setelah diberikan penjelasan dan mempraktekkan
pijat refleksi kaki.

6. Kriteria Evaluasi
a. Struktur :
1) LP disiapkan
2) Alat bantu / media disiapkan
3) Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai dengan rencana
b. Proses :
1) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
2) Lansia aktif dalam kegiatan
c. Hasil :
1. Lansia mampu mempraktekkan terapi pijat refleksi kaki
bersama keluarga di rumah secara mandiri
2. Lansia dapat merubah pola makan yang sehat agar tidak
ada komplikasi lebih lanjut untuk hipertensi yang di
derita lansia
Depok, 25 Januari 2021

DOSEN PEMBIMBING

(Ns. Ritanti, S.Kep, M.Kep, Sp.Kep.Kom) (Davita Aprilia Pratiwi)

Anda mungkin juga menyukai