Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

1.1. Sumber Bahasa Indonesia


Berasal dari bahasa Melayu yang sejak dahulu sudah
dipakai sebagai bahasa perantara (lingua franca)
bukan hanya di kepulauan Nusantara, melainkan
seluruh Asia Tenggara.
Kapan mulai digunakan?
Berbagai prasasti kuno yang ditemukan
a. Prasasti Kedukan Bukit Palembang Tahun 683.
b. Prasasti Talang Tuo Palembang Tahun 684
c. Prasasti Karang Brahi Jambi Tahun 688
d. Prasasti di Jawa Tengah Tahun 832
e. Prasasti Bogor Tahun 942
Fungsi bahasa Melayu pada zaman Sriwijaya:
a. Bahasa Kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang
berisi aturan-aturan hidup dan sastra.
b. Bahasa Perhubungan antar suku di Indonesia.
c. Bahasa Perdagangan sepanjang pantai.
d. Bahasa Resmi Kerajaan.

Alasan Bahasa Melayu diangkat menjadi Bahasa


Indonesia.
1
a. Merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa
perhubungan dan bahasa perdagangan.
b. Sistem bahasa Melayu sederhana mudah
dipelajari, karena dalam bahasa ini tidak dikenal
tingkatan bahasa.
c. Berbagai suku di Indonesia dengan suka rela
menerima bahasa Melayu menjadi Bahasa
Indonesia.
d. Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk
dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti
yang luas

1.2. Peresmian Nama Bahasa Indonesia dan


Perkembangan Bahasa Indonesia
a. Pada tahun 1901 disusun ejaan resmi bahasa
Melayu oleh Ch. A.van Ophuijsen dalam kitab
Logat Melayu.
b. Tahun 1908 Pemerintah mendirikan sebuah badan
penerbit buku bacaan yang dinamakan Commissie
Voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat).
c. 28 Oktober 1928 para pemuda mengikrarkan
Sumpah Pemuda.
d. Pada tahun 1933 secara resmi berdiri angkatan
sastrawan mudah yang dinamakan Pujangga Baru.

2
e. Konggres Bahasa Indonesia 25-28 Juni 1938 yang
diselenggarakan di Solo.
f. 18 Agustus 1945 ditandatangani UUD 1945 yang
salah satu pasalnya menetapkan bahasa Indonesia
sebagai bahasa negara.
g. 19 Maret 1947 diresmikan Ejaan Republik
h. 16 Agustus 1972 peresmian penggunaan Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

1.3. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia


a. Sebagai bahasa nasional sesuai dengan Sumpah
Pemuda 1928.
1. Lambang kebanggaan kebangsaan.
2. Lambang identitas nasional.
3. Alat perhubungan antarwarga,antardaerah dan
antar budaya.
4. Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai
suku bangsa dengan latar belakang sosial
budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam
kesatuan kebangsaan Indonesia.

b.Sebagai bahasa negara sesuai dengan UUD 1945


1. Bahasa resmi kenegaraan.
2. Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.
3
3. Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan.
4. Alat pengembangan kebudayaan,ilmu
pengetahuan dan teknologi.
5. Bahasa media massa yang menjadi tumpuan
dalam menyebarluaskan bahasa Indonesia
secara baik dan benar.
6. Sumber pemerkaya bahasa daerah.

BAB II
TATA TULIS

4
1.1. Pemakaian Huruf Kapital
a. Kata di awal kalimat
b. Petikan langsung
c. Unsur-unsur nama orang
d. Penunjuk hubungan kekerabatan yang dipakai
dalam sapaan atau acuan.
e. Kata ganti Anda
f. Unsur nama negara,lembaga,serta dokumen resmi
kecuali kata hubung.
g. Judul karangan,buku,majalah,dan surat kabar
kecuali kata depan dari kata hubung yang tidak
terletak di posisi awal.
h. Nama Tuhan dan Kitab Suci termasuk kata ganti
untuk Tuhan.
i. Jabatan dan pangkat,gelar,kehormatan,keturunan
dan keagamaan.
j. Nama tahun,bulan,hari,hari raya dan peristiwa
sejarah.
k. Penulisan nama tempat.

1.2. Pemakaian Huruf Miring


a. Nama ilmiah atau ungkapan asing yang belum
diindonesiakan.

5
b. Nama buku,majalah dan surat kabar yang dikutip
dalam tulisan.
c. Menegaskan huruf, bagian kata,kata atau
kelompok kata.
1.3. Penulisan Singkatan dan Akronim
a. Singkatan
Singkatan adalah bentuk yang lebih dipendekkan,
yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
Digunakan untuk penulisan :
1. Nama orang, gelar, sapaan atau pangkat diikuti
dengan tanda titik.
2. Nama resmi lembaga, organisasi dan dokumen
resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis
dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan
tanda titik.
3. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf
atau lebih diikuti satu tanda titik.
4. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran,
takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti
tanda titik.

b.Akronim
Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan
huruf awal gabungan suku kata, maupun

6
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang
diperlakukan sebagai kata.
1. Gabungan huruf awal ditulis seluruhnya dengan
huruf kapital.
2. Gabungan huruf dan suku kata ditulis dengan
huruf awal huruf kapital.
1.4. Pemakaian Tanda Baca
a. Pemakaian Tanda Titik (.)
1. Pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau
seruan.
2. Di belakang angka atau huruf dalam bagian,
ikhtisar atau daftar.
3. Untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.
4. Memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya.
5. Di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak
berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru,
dan tempat terbit dalam daftar pustaka.

Catatan :
Tanda Titik tidak dipakai :
1. Di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan
atau ikhtisar jika angka atau huruf itu
7
merupakan yang terakhir dalam deretan angka
atau huruf.
2. Pada akhir judul yang merupakan kepala
karangan atau kepala ilustrasi.
3. Di belakang alamat pengarang, dan tanggal surat
atau nama dan alamat penerima surat.
b.Pemakaian Tanda Titik Koma ( ; )
1. Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis
dan setara.
2. Pengganti kata penghubung untuk memisahkan
kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
c. Pemakaian Tanda Titik Dua ( : )
1. Pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti
pemerian.
2. Sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
3. Dalam teks drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
4. Di antara jilid atau nomor dan halaman,diantara
bab dan ayat dalam kitab suci, diantara judul
dan anak judul suatu karangan serta nama kota
dan penerbit buku acuan dalam karangan.
d.Pemakaian Tanda Hubung ( - )
1. Digunakan untuk menyambung :
a. Huruf ke huruf
8
b. Angka ke huruf
c. Huruf kecil ke huruf besar
d. Huruf besar ke huruf kecil
e. Huruf kecil ke huruf besar, lalu ke huruf kecil
f. Imbuhan dan kata asing
g. Kata ulang
h. Perincian huruf
i. Tanggal dan angka
j. Suku kata yang terpisah
k. Memperjelas
e. Pemakaian Tanda Pisah
1. Memisahkan bagian khusus di luar bangun
kalimat.
2. Memisahkan dua bilangan yang berarti “sampai
dengan” atau dua kata yang berarti “ke”
f. Pemakaian Tanda Kutip
1. Mengutip kata-kata seseorang.
2. Menuliskan judul artikel,bab,syair.
3. Mengutip istilah yang kurang terkenal.
g. Pemakaian Garis Miring
1. Menggantikan arti ‘sang’ dan ‘tiap’
2. Penulisan kode surat, nomor pada alamat, dan
tahun.
h.Pemakaian Tanda Koma

9
1. Di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan.
2. Memisahkan kalimat setara dengan kata hubung
tetapi atau melainkan.
3. Memisahkan anak kalimat yang mendahului induk
kalimatnya.
4. Di belakang kata hubung antarkalimat yang
terdapat di awal kalimat.
5. Memisahkan kata seperti o,ya,wah, aduh, kasihan
yang terdapat dalam kalimat.
6. Memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat.
7. Menghindari salah baca di belakang keterangan
yang terdapat di awal kalimat.
8. Mengapit keterangan tambahan yang sifatnya
tidak membatasi.
9. Di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah
dan sen yang dinyatakan dengan angka.
10. Di muka nama orang atau gelar akademik
yang mengikutinya untuk membedakannya dari
singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
11. Menceraikan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka,atau di antara
bagian dalam catatan kaki.

10
12. Di antara nama dan alamat, bagian-bagian
alamat, tempat dan tanggal, nama tempat dan
wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

BAB III
PENULISAN KATA

3.1. Kata Dasar


Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu
kesatuan.
3.2. Kata Turunan
11
a. Jika mendapat awalan saja maka dipisah.
b. Jika mendapat akhiran saja maka dipisah.
c. Jika mendapat awalan dan akhiran maka
digabung.
d. Jika mendapat kombinasi maka digabung.
3.3. Pemenggalan Kata
a. Jika di tengah kata terdapat dua vokal atau
dua konsonan yang berurutan,
pemenggalannya dilakukan di antara vokal
atau konsonan tersebut.
Karena diftong merupakan satu bunyi vokal
dan digraf merupakan satu bunyi konsonan
maka gabungan huruf tersebut tidak pernah
diceraikan.

b. Jika di tengah kata terdapat tiga konsonan


atau lebih, pemenggalannya dilakukan
diantara konsonan pertama dan konsonan
kedua.
c. Imbuhan termasuk awalan yang mengalami
perubahan bentuk dari partikel yang biasanya
ditulis serangkai dengan kata dasarnya,
pemenggalannya dipisah sebagai satu
kesatuan.
12
d. Kata eks-jika ada padanan in-atau im-
pemenggalannya dilakukan setelah kata
tersebut.
e. Kata trans jika sebagai imbuhan,
pemenggalanya dilakukan setelah kata
tersebut.
3.4. Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan
menggunakan kata hubung.
3.5. Kata Majemuk
a. Gabungan kata yang lazim disebut kata
majemuk termasuk istilah khusus, unsur-
unsurnya ditulis terpisah.

b. Gabungan akta yang termasuk istilah khusus


yang mungkin menimbulkan kesalahan
pengertian, dapat ditulis dengan tanda
hubung untuk menegaskan pertalian unsur
yang bersangkutan.
c. Gabungan kata berikut ditulis serangkai.
3.6. Kata Ganti kau,-ku,-mu,-nya
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan
kata yang mengikutinya. Ku,mu dan nya ditulis
serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
3.7. Kata Depan di, ke,dari
13
Kata depan di, ke,dan dari ditulis terpisah dari
kata yang mengikutinya, kecuali dari dalam
gabungan kata yang sudah lazim dianggap
sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.
3.8. Kata Sandang Si dan Sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
3.9. Partikel lah,tah,kah,pun, per.
Partikel pun
a. Digabung sebagai kata hubung.
b. Dipisah sebagai selain kata hubung
Catatan partikel pun yang lazim dianggap padu
ditulis serangkai.
Partikel per
a. Digabung sebagai pembagi bilangan
b. Dipisah bermakna tiap,demi, dan mulai.
3.10. Angka dan lambang bilangan
a. Untuk menyatakan jumlah.
b. Angka tidak boleh di awal kalimat
3.11. Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku adalah kata yang cara pengucapannya
atau penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah
yang telah dibakukan (EYD, tata bahasa baku
atau kamus umum). Ciri kata baku:
a. Tidak dipengaruhi bahasa daerah.
14
b. Tidak dipengaruhi bahasa asing.
c. Bukan merupakan bahasa percakapan.
d. Pemakaian imbuhan secara eksplisit.
e. Pemakaian yang sesuai dengan konteks
kalimat.
f. Tidak terkontaminasi dan tidak rancu.
g. Tidak mengandung pleonasme.
h. Tidak mengandung hiperkorek.
3.12. Kata Serapan
a. Kata serapan asing.
b. Kata serapan daerah

BAB IV
KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA

4.1. Pengertian Kalimat


Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam
wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan
pikiran yang utuh.
Kalimat mempunyai unsur Subjek dan Predikat
Kalau dilihat dari hal predikat, kalimat-kalimat
dalam bahasa Indonesia ada dua macam yaitu
a. Kalimat yang berpredikat kata kerja,
b. Kalimat yang berpredikat bukan kata kerja.
4.2. Pola Kalimat Dasar
15
a. KB dan KK
b. KB dan KS
c. KB dan Kbil
d. KB1 + KK +KB2
e. LB1 + KK + KB2 +KB3
f. KB1 + KB2
4.3. Jenis Kalimat Menurut Struktur
Gramatikalnya
a. Kalimat Tunggal yaitu kalimat yang terdiri satu
subjek dan satu predikat.
b. Kalimat Majemuk Setara terjadi dari dua
kalimat tunggal atau lebih
c. Kalimat Majemuk Tidak Setara terdiri atas
satu suku kalimat yang bebas dan satu suku
kalimat atau lebih yang tidak bebas.
d. Kalimat Majemuk Tidak Setara yang Berunsur
Sama.
e. Penghilangan Kata Penghubung.
f. Kalimat Majemuk Campuran
4.4. Jenis Kalimat Menurut Bentuk Gayanya
Tulisan akan lebih efektif jika di samping
kalimat-kalimat yang disusunnya benar,juga
gaya penyajiannya menarik perhatian para
pembacanya.
a. Kalimat yang Melepas.
16
b. Kalimat yang Berklimaks.
c. Kalimat yang Berimbang.
4.5. Jenis Kalimat Menurut Fungsinya
a. Kalimat Pernyataan.
b. Kalimat Pertanyaan.
c. Kalimat Perintah dan Permintaan.
d. Kalimat Seruan

BAB V
PARAGRAF DALAM BAHASA INDONESIA

5.1. Pengertian
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang
membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-
kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan
pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam
membentuk gagasan atau topik tersebut. Sebuah
paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat atau
lebih.
5.2. Syarat-syarat Paragraf
a.Kesatuan Paragraf
Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok
pikiran
b.Kepaduan Paragraf
17
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui
penyusunan kalimat secara logis dan melalui
ungkapan-ungkapan pengait antarkalimat. Urutan
yang logis akan terlihat dalam susunan kalimat-
kalimat dalam paragraf itu.

5.3. Pembagian Paragraf Menurut Jenisnya


a.Paragraf Pembuka
b.Paragraf Pengembang
c.Paragraf Penutup
5.4.Tanda Paragraf
Sebuah paragraf dapat ditandai dengan memulai
kalimat pertama agak menjorok ke dalam,kira-kira
lima ketukan mesin tik atau kira-kira dua
sentimeter
5.5.Rangka atau Struktur Sebuah Paragraf
Rangka atau struktur sebuah paragraf terdiri atas
sebuah kalimat topik dan beberapa kalimat
penjelas.
5.6. Paragraf Deduktif dan Paragraf Induktif
a. Paragraf Deduktif : paragraf yang meletakkan
kalimat topik pada awal paragraf.
b.Paragraf Induktif : paragraf yang meletakkan
kaliamt topik pada akhir paragraf.
5.7. Teknis Pengembangan Paragraf.
18
a. Dengan memberikan contoh atau fakta.
b. Dengan memberikan alasan-alasan.
c. Dengan bercerita.
5.8. Pembagian Paragraf Menurut Teknik
Pemaparannya.
a. Deskriptif.
b. Ekspositoris.
c. Argumentatif.
d. Naratif
e. Persuasif

19
BAB VI
KETERAMPILAN MENULIS

6.1. Menyusun Karangan


a.Pengertian
Mengarang adalah kegiatan berbahasa yang
menggunakan media tulisan.
Karangan adalah serangkaian gagasan yang
menunjang gagasan sentral dan tersusun secara
logis. Tiap gagasan penunjang dituangkan ke
dalam serangkaian kalimat atau ke dalam paragraf.
b.Langkah-langkah Membuat Karangan
1. Menentukkan atau memilih tema.
2.Membatasi tema yang dipilih agar dapat
diuraikan dengan jelas dan menarik.
3. Menentukkan jenis karangan yang akan dibuat.
4. Menyusun kerangka karangan.

20
5.Mengembangkan kerangka karangan menjadi
karangan.
6.2. Menulis Surat
Jenis Surat
1. Menurut Fungsinya
a. Surat Pribadi
b.Surat Dinas
c.Surat Niaga
2. Menurut Isinya
a. Surat Pemberitahuan
b. Surat Permohonan
c. Surat Undangan
d.Surat Perjanjian
e. Surat Edaran
f. Surat Kuasa
g. Surat Lamaran Pekerjaan
Bagian-Bagian Surat
1. Kepala Surat
2. Tanggal Surat.
3. Nomor,lampiran dan hal.
4. Alamat surat.
5. Salam Pembuka.
6. Isi surat.
7. Salam Penutup
8. Tanda Tangan
21
9. Nama Terang
10. Jabatan
11. Tembusan
12. Gambar

6.3.Menulis Memo dan Pengumuman


a. Memo
Memo adalah bentuk komunikasi tertulis berupa
pesan ringkas yang digunakan secara intern dalam
suatu organisasi dan bersifat informasl. Penulisan
memo dapat diketik atau ditulis tangan. Isi memo
dapat berupa permintaan, harapan atau
pemberitahuan dari atasan kepada bawahan.
Ciri-ciri memo
1. Isi berupa arahan,saran atau penjelasan.
2. Ditulis oleh pejabat, atasan, teman dan lain-lain
yang memerlukan penjelasan atau menjelaskan
kepada pihak lain.
3. Digunakan secara intern dalam suatu organisasi
dan bersifat informal.
4. Bentuk tulisan dapat diketik atau tulisan tangan
tetapi singkat dan jelas.
5. Pada lembaga atau kantor ditulis kepala
surat/memo.
6. Ukuran kertas setengah folio
22
b.Pengumuman
Pengumuman merupakan suatu bentuk
penyampaian informasi yang ditujukan kepada
khalayak .Isi yang dikemukan bersifat terbuka.
Karena ditujukan kepada khalayak luas,
pengumuman harus menghindari penggunaan
kata-kata yang bersifat teknis.Kata atau kalimat
tersebut harus dapat dipahami oleh berbagai
kalangan.
Syarat pengumuman
1. Jelas pesan yang disampaikan penulis mudah
dipahami pembaca.
2. Lengkap pengumuman yang dimuat lengkap
dengan waktu, tempat dan tata cara kegiatan.
3. Komunikatif bahasa yang digunakan harus
menarik dan bersahabat dengan pembaca.
6.4. Menyusun Iklan, Poster, Slogan dan Imbauan
a.Iklan
Pengertian :
Berita pesanan atau permintaan kepada
masyarakat tentang benda atau jasa yang
ditawarkan.
Tujuan

23
untuk memikat,mengajurkan pembaca,penonton,
pendengar agar membeli dan menggunakan
barang-barang atau jasa yang ditawarkan.

Ciri
Iklan pasti mengandung pujian sebagai daya tarik
barang atau jasa yang ditawarkan.
Yang harus diperhatikan dalam menyusun
kalimat dalam iklan.
1.Bahasa yang digunakan
populer,sederhana,aktual,singkat dan jelas.
2.Bahasanya mudah dimengerti oleh pembacanya.
3.Bahasanya harus membentuk citra yang baik.
4. Bahasanya harus menunjang pemasaran.
5. Bahasanya mudah diingat dan mengandung
pujian.
b.Poster
Pengertian :
Plakat yang dipasang di tempat umum, biasanya
berupa gambar besar yang mengandung pesan
atau gagasan sehingga mudah dimengerti oleh
setiap orang yang melihat dan membacanya.
Yang harus diperhatikan dalam menyusun
kalimat dalam poster.
24
1.Kalimat yang digunakan pendek dan jelas.
2.Kata-katanya lugas, sederhana dan mudah
dipahami.
3.Kalimatnya mengandung pesan yang tepat.
4.Bentuk huruf yang digunakan lugas dan besar
dapat dibaca dari segala arah.
c.Slogan
Pengertian
Perkataan atau kalimat pendek yang menarik,
mencolok dan mudah diingat, bertujuan untuk
memberitahukan sesuatu atau memberi
semangat, misalnya menjelaskan tujuan suatu
organisasi, semangat demi kemajuan daerah
tertentu
Yang harus diperhatikan dalam menyusun
kalimat dalam slogan
1. Kalimat yang digunakan pendek,menarik dan
penuh isi.
2. Kalimatnya mudah diingat dan mencolok.
3. Kalimatnya faktual tidak bohong.
d.Imbauan
Pengertian
Ajakan agar pembaca atau pendengar menerima
sekaligus mengajak pembaca atau pendengar agar
dengan sukarela melakukan sesuatu.
25
Yang harus diperhatikan dalam menyusun
kalimat dalam slogan
1.Bahasa yang digunakan tidak mengandung
pertentangan.
2.Bahasanya mengandung eufemisme.
3. Kalimatnya mudah dipahami.
4.Kata-katanya umum dan tidak sulit.
6.5. Ikhtisar dan Resensi Buku
a.Ikhtisar (Ringkasan)
Penyajian singkat dari suatu karangan.
Hal yang harus dilakukan dalam membuat ikhtisar
a. Membaca naskah asli.
b. Mencatat gagasan utama.
c. Memproduksi dengan cara
1. Menulis ringkasan dengan kalimat tunggal.
2. Meringkas kalimat menjadi frase,frase menjadi
kata.
3. Jumlah paragraf dalam ringkasan tergantung
banyaknya topik utama dalam karangan aslinya
4. Pertahankan gagasan aslinya.
b.Resensi buku
Bentuk tulisan yang berisi tinjauan ataupun
penilaian terhadap kualitas,kelebihan, dan
kelemahan suatu buku.

26
Tujuan untuk menarik minat baca masyarakat
agar mereka membaca buku yang dikupas itu,
untuk itu unsur persuasif hendaknya ditonjolkan
dalam resensi khususnya resensi novel.
6.6. Laporan
a. Pengertian
adalah suatu cara komunikasi sejenis dokumen
yang berisikan paparan peristiwa atau kegiatan
yang telah dilakukan seseorang atau kelompok
kepada seseorang atau suatu badan atas dasar
tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
b.Cara-cara Penulisan Laporan
Struktur Laporan :
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. Ikhtisar
4. Isi (Pendahuluan, kajian,teori, pembahasan)
5. Kesimpulan dan Saran
6. Daftar Pustaka
7. Lampiran-lampiran
c.Hal-hal yang harus dilaporkan
1. Nama kegiatan atau tema
2.Pendahuluan
3.Tujuan Kegiatan
4.Siapa Pelaksananya
27
5.Kapan
6.Dimana
7.Bagaimana pelaksanaanya
8.Kesimpulan dan Saran
6.7. Menulis Surat Pembaca dan Buku Harian
Prosedur dan Syarat Surat Pembaca
1. Ungkapkan fakta pendukungnya.
2. Gunakan bahasa yang sopan ,singkat dan
jelas.
3. Pengungkapannya tidak terlalu panjang.
Buku Harian
1. Menulis pikiran atau perasaan.
2. Menulis berbagai kegiatan yang dilakukan.
3. Menulis dialog dengan diri sendiri.
4. Menulis hasil renungan.
6.8. Menulis Makalah
Makalah adalah karya tulis yang membahas
suatu masalah berdasarkan hasil kajian pustaka
(teori) atau hasil pengamatan (penelitian).
Langkah-langkah:
a.Menentukan atau Merumuskan masalah
1.Topik harus bermanfaat
2.Menarik dan sesuai dengan minat penulis.
3.Topik harus dikuasai oleh penulis.

28
4.Tersedia sumber-sumber informasi dan
bacaan yang memadai untuk membahas topik.
A.Menyusun kerangka makalah
1. Merumuskan tujuan penulisan makalah.
2. Mendeskripsikan subtopik yang akan dibahas.
3. Memperinci lebih lanjut subtopik menjadi
subtopik bawahan.
B.Menulis Makalah
1. Judul makalah diikuti nama penulis pada baris
dibawahnya.
2. Alasan pemilihan judul berisi tentang
pentingnya judul dan tujuan penulisan
makalah secara umum
3. Pembahasan berisi pembahasan masalah-
masalah yang sesuai dengan judul dan tujuan
penulisan makalah.
4. Penutup bersisi kesimpulan dari setiap butir
masalah.
5. Daftar Pustaka berisi daftar buku-buku yang
digunakan untuk mengembangkan tulisan.

BAB VII

29
KETERAMPILAN BERBICARA

7.1. Presentasi Ilmiah


Presentasi ilmiah adalah penyajian karya tulis
atau karya ilmiah seseorang di depan forum
undangan atau peserta.
Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Menarik minat dan perhatian peserta.
2. Mengarah perhatian peserta.
3. Mempertahankan minat dan perhatian
peserta.
4. Menjaga kefokusan masalah yang tetap.
5. Menjaga etika atau kode etik presentasi.
Penyiapan bahan presentasi
1. Tentukan butir-butir terpenting dari bahan
yang akan dibahas.
2. Atur butir-butir tersebut agar alur penyajian
runtut dan runut.
3. Ungkapkan kerangka pikir makalah yang
akan dibahas dalam diagram atau bagan alir
untuk menunjukkan alur penalaran.
4. Tuliskan semuanya dalam bingkai
powerpoint dengan ukuran huruf atau
ukuran gambar yang memadai.

30
5. Pilih rancangan slide yang cocok termasuk
kekontrasan warna dan aminasi.
6. Lakukan ujicoba tanyangan untuk
memastikan bahwa semua bahan yang
disajikan dalam salinan dapat tercapai oleh
peserta dalam ruangan yang tersedia.
7. Cetak bahan untuk pegangan dalam
penyajian.
Pelaksanaan Presentasi
1. Mengurangi gangguan komunikasi secara
antisipatif.
a. Memastikan kecukupan pencahayaan dan
ruang gerak.
b. Memperhatikan kemungkinan multitafsir
ungkapan yang dipilih.
c. Berpikir positif tentang peserta.
d. Membuat peserta nyaman, merasa
diterima, dihormati, dan dihargai.
e. Mempertimbangkan budaya peserta.
f. Bersikap terbuka terhadap sikap dan
pendapat orang lain yang berbeda.
g. Memastikan bahwa pakaina yang akan
dipakai tepat pilihan dari segi situasi
formal alam budaya yang ada.

31
2. Memaksimalkan efektivitas dalam proses
presentasi.
a. Penyaji memastikan bahwa suaranya
dapat didengar oleh semua peserta.
b. Penyaji memastikan bahwa penyaji dapat
melihat semua peserta.
c. Penyaji berusaha untuk menjadi
penyimak atau pendengar yang baik.
d. Penyaji memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya, cari klarifikasi.
e. Penyaji mendorong peserta untuk aktif
terlibat dalam presentasi.
f. Penyaji merespon peserta pada
kebutuhan peserta tersebut.
g. Penyaji menggunakan media yang
menarik dan efektif.

7.2. Pidato
Pidato adalah penyampaian uraian secara
lisan tentang suatu hal di hadapan media
massa.
Ciri Pidato :
a. Mengutarakan sesuatu secara jelas.
b. Disampaikan secara lisan.
c. Ditujukan kepada sekelompok orang.
32
Pidato yang baik
a. Obyektif dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
b. Isi dan penyampaian jelas dan mudah
dimengerti,
c. Hidup dan menyegarkan.
d. Tujuannya jelas.
e. Menciptakan klimaks dari yang biasa
menjadi yang luar biasa.
f. Berisi hal-hal yang mengejutkan.
Persiapan Pidato
a. Menentukan topik
b. Menentukan maksud pidato
c. Menganalisis situasi dan pendengar.
d. Memilih dan menyempitkan topik.
e. Mengumpulan bahan.
f. Berlatih pidato
Pelaksanaan Berpidato
a. Salam pembuka
b. Pendahuluan
c. Isi dan Inti Pidato
d. Kesimpulan
e. Salam penutup
Yang diperhatikan dalam berpidato

33
a. Menghindari sikap dan gerak yang
berlebihan
b. Jangan memasukkan tangan ke dalam
saku.
c. Berilah perhatian kepada seluruh
pendengar.
d. Jangan monoton.
e. Letakkan naskah pidato di meja, jangan
dipegang terus.
f. Jangan terpaku pada naskah pidato
Metode Pidato.
1. Impromtu /spontan.
2. Hafalan
3. Naskah
4. Menulis Pokok-pokok
Mendengarkan Pidato
a. Lakukan dengan penuh kosentrasi.
b. Pahami tema dan masalah yang dibahas.
c. Catatlah pendapat dan ilustrasi yang
penting dengan memakai kata kunci.
d. Catatlah kata-kata yang tidak dimengerti.
e. Ceritakan dengan kata-kata sendiri.
7.3. Diskusi
Diskusi adalah cara bertukar pendapat
antara dua orang atau lebih yang
34
memperoleh kesepakan atau keputusan
bersama.
Tata tertib diskusi
1.Mengajukan pertanyaaan
2. Menyampaikan pendapat
Manfaat
1. Diskusi merupakan salah satu cara
penyelesaian masalah yang paling efektif.
2. Menjadi terbiasa untuk secara aktif
dalam kegiatan mempengaruhi dan
dipengaruhi.
3. Dapat berbagi pengalaman, saling
mengamati , saling mengambil pelajaran
dengan peserta lain.
Langkah-langkah diskusi
a. Membicarakan latar belakang dan
masalah diskusi.
b. Membicarakan sebab-sebab timbulnya
masalah dan tujuan pemecahan masalah
yang diharapkan.
c. Membicarakan kemungkinan
pemecahannya.
d. Menyimpulkan hasil diskusi.
e. Melaksanakan keputusan diskusi
Pelaksana Diskusi
35
a.Ketua Diskusi/Moderator
b.Sekretaris
c.Narasumber
d.Peserta

36
IMBUHAN

4.6. Imbuhan Indonesia


a. Awalan (Prefiks)
1. Ber-/be-
2. Se-
3. Me-
Me-, mem-, men-,meny-,meng-,menge-
4. Di-
5. Ke-
6. Ter-
7. Pe-
8. Per-
b. Sisipan (Infiks)
1. -em-
2. -el-
3. -er-
4. -in-
c. Akhiran (Sufiks)
37
1.-an, fungsi membentuk kata benda.
2.-i, fungsi mementuk kata kerja.
3. kau, fungsi membentuk kata benda.
4.-nya, fungsi membentuk kata keterangan

d. Awalan dan Akhiran


1. ke-an , fungsi membentuk kata benda dan kata kerja.
2. Ber-an, fungsi membentuk kata kerja.
3. Per-an, fungsi membentuk kata benda.
4. Se-nya ,fungsi membentuk kata keterangan.

4.7. Imbuhan Asing

38

Anda mungkin juga menyukai