Anda di halaman 1dari 10

Analsis Pengaruh Budaya organisasi terhadap Kinerja Karyawan

Depok Sports Center (Aput Ivan Alindra)

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP


KINERJA KARYAWAN DEPOK SPORTS CENTER
Oleh: Aput Ivan Alindra, Ilmu Keolahragaan, Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu
Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta.
ivan_persie93@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap
kinerja karyawan Depok Sports Center. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
menggunakan metode survey dengan teknik pengambilan data menggunakan angket.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Depok Sports Center, pengambilan
sampel menggunakan teknik sampling jenuh yaitu seluruh karyawan Depok Sports Center
yang berjumlah 18 orang. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Dengan koefisien determinasi sebesar 0,627, sehingga besarnya pengaruh
budaya organisasi terhadap kinerja karyawan sebesar 62,7%, sedangkan sisanya sebesar
37,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Seringkali budaya
dalam suatu organisasi berkembang dengan kuat, sehingga dalam kondisi demikian, setiap
anggota mengetahui dengan baik tujuan organisasi yang akan dicapainya.
Kata Kunci: Budaya organisasi dan kinerja karyawan.

ANALYSIS ON THE INFLUENCE OF ORGANIZATIONAL CULTURE ON THE


EMPLOYEE’S PERFORMANCE IN DEPOK SPORTS CENTER

ABSTRACT
This study aims in figuring out the influence of organizational culture on employee’s
performance inDepok Sports Center. This research was a quantitative research using survey
method with the data collection technique was in questionnaire. The population in this study
was all employees of Depok Sports Center,the sampling employedsaturated sampling
techniques that wereall employees ofDepokSports Center, with the total of 18 people. The
data were analyzed by using correlation test. The results of this study indicate that
organizational culture has a positive and significant influence on employee’s performance.
With a coefficient of determination at 0.627, so the influence of organizational culture on
employee’s performance is at 62.7%, while the remaining 37.3% is influenced by other
factors but it is not examined in this study. Usually, the culture within an organization
developsvery strong, so that in such conditions, each member knows very well that the
organization's objectives will be achieved.
Keywords: organizational culture and employee’s performance.

1
Analisis Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
Depok Sports Center (Aput Ivan Alindra)

PENDAHULUAN Semakin banyak nilai berbagi dan menerima


Salah satu masalah nasional yang nilai inti, semakin kuat budaya, dan semakin
dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini besar pengaruhya terhadap perilaku
adalah penanganan terhadap rendahnya organisasi.
kualitas sumber daya manusia. Jumlah Budaya organisasi meresap dalam
sumber daya manusia di Indonesia yang kehidupan organisasi dan selanjutnya
besar, apabila dapat didayagunakan secara mempengaruhi setiap kehidupan organisasi.
efektif dan efisien akan bermanfaat untuk Oleh karena itu, budaya organisasi
menunjang laju pembangunan nasional yang berpengaruh sangat besar pada aspek-aspek
berkelanjutan. Agar dalam masyarakat fundamental dari kinerja organisasi.
tersedia sumber daya manusia yang handal Pernyataan tersebut telah diterima dengan
diperlukan pendidikan yang berkualitas, luas dan didukung oleh beberapa penelitian
penyediaan berbagai fasilitas sosial dan yang menghubungkan kinerja dengan
lapangan pekerjaan yang memadai. budaya organisasi. Jika budaya organisasi
Tantangan utama yang sesungguhnya adalah merupakan aspek penting dalam
bagaimana dapat menciptakan sumber daya meningkatkan kinerja maka budaya
manusia yang dapat menghasilkan kinerja organisasi harus dikelola dengan baik.
optimal untuk mencapai tujuan suatu Untuk dapat mengelola organisasi dengan
perusahaan atau organisasi. baik diperlukan pengertian yang jelas dan
Susanto (2006: 109) mengatakan perhatian terhadap budaya organisasi.
untuk menciptakan kinerja karyawan yang Sesuai dengan konteks pemberdayaan
efektif dan efisien demi kemajuan organisasi sumber daya manusia, agar menghasilkan
maka perlu adanya budaya organisasi karyawan yang profesional dengan integritas
yang tinggi, diperlukan adanya acuan baku yang
sebagai salah satu pedoman kerja yang bisa
diberlakukan oleh suatu organisasi. Acuan baku
menjadi acuan karyawan untuk melakukan tersebut adalah budaya organisasi yang secara
aktivitas organisasi. Setiap organisasi sistematis menuntun karyawan untuk
maupun perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan komitmen kerjanya bagi
meningkatkan kinerja karyawan untuk organisasi. Sondang Siagian (1995: 187)
mencapai tujuan organisasi yang telah berpendapat bahwa perilaku dan kebiasaan kerja
ditetapkan. Banyak perusahaan atau setiap anggota, sudah dilakukan sejak berdirinya
organisasi yang mencoba berbagai cara organisasi, yang terus dipertahankan dan
untuk meningkatkan kinerja karyawan diterapkan hingga menjadi budaya organisasi.
menjadi lebih efektif dan efisien, misalnya Mengenai budaya organisasi dalam
melalui pendidikan dan pelatihan, sebuah organisasi tidak akan berkembang
pemberian kompensasi dan motivasi, serta menjadi organisasi yang maju tanpa
menciptakan lingkungan kerja yang baik. memperkokoh fondasi budayanya, setelah
Menurut Sarplin dalam Susanto budaya kuat maka akan berpengaruh besar
(2006: 120) Budaya oganisasi adalah suatu terhadap strategi yang dijalankan untuk
sistem nilai, kepercayaan dan kebiasaan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
dalam suatu organisasi yang saling Budaya organisasi akan mempengaruhi
berinteraksi dengan struktur sistem kinerja karyawan yang dapat menaikan
formalnya untuk menghasilkan norma- koordinasi antar karyawan. Sebagaimana
norma perilaku organisasi. Menurut diketahui kinerja (performance) adalah hasil
Ivancevich (2006: 46) budaya organisasi kerja yang dapat dicapai oleh seorang atau
yang kuat dicirikan dengan adanya sekelompok orang dalam suatu organisasi,
karyawan yang memiliki nilai inti bersama. sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing dalam rangka
2
Analisis Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
Depok Sports Center (Aput Ivan Alindra)
mencapai tujuan organisasi yang Depok Sports Center akan sangat tergantung
bersangkutan secara legal yang tidak dari kepiawaian karyawan dalam
melanggar hukum dan sesuai dengan moral memberikan pelayanan terhadap pelanggan.
maupun etika (Lilis, 2009: 239). Budaya yang tidak kondusif akan
Depok Sports Center (DSC) mengakibatkan karyawan tidak termotivasi
merupakan fasilitas olahraga terbuka untuk dalam menjalankan tugasnya. Untuk itu
umum yang di dalamnya terintegrasi perlu diadakan kajian lebih lanjut terhadap
dengan pusat belanja Superindo dan fasilitas kinerja karyawan Depok Sports Center yang
penunjang lainnya. Tempat olahraga ini berhubungan dengan budaya organisasi,
mulai beroperasi sejak Februari 2006. sehingga kinerja karyawan menjadi lebih
Didalamnya terdapat fasilitas kolam renang, optimal. Budaya organisasi di Depok Sports
fitness center, bulutangkis, beladiri Center tumbuh melalui proses evolusi dari
taekwondo, karate, aikido, wing chun, gagasan yang diciptakan oleh pendiri
capoeira, sekolah badminton, sekolah organisasi, para pelaku organisasi terdahulu
renang, sekolah robotic. Lokasi DSC berada dan kemudian ditanamkan kepada para
di Gedung II, komplek Depok Sports Center pengikutnya. Budaya organisasi akan
(DSC) terletak di Jalan Raya Seturan Kav. 4 tumbuh dan berkembang dilakukan dengan
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, menanamkan kepada pelaku organisasi
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. melalui proses pembelajaran dan
Depok Sports Center pengalaman (Wibowo, 2010: 3).
memperkenalkan kepada masyarakat bahwa Menurut Sutarto (2006: 373) kondisi
kegiatan olahraga adalah kegiatan yang tepat yang terjadi dalam bidang organisasi antara
untuk menjaga kesehatan tubuh. Mendorong lain terdapat masalah karyawannya banyak
kepada semua orang untuk meningkatkan yang tidak mengetahui apalagi meyakini
prestasi olahraga. Untuk menarik minat tujuan organisasi tempatnya bekerja, adanya
masyarakat agar berkunjung di Depok pembentukan organisasi yang didasarkan
Sports Center membutuhkan budaya yang atas faktor lain di luar administrasi, seperti
kuat dalam organisasi. Budaya organisasi faktor politik, sosial dan lain-lain, karyawan
dijadikan pedoman dan arahan untuk ditaati tidak memiliki rincian tugas yang jelas yang
dalam mencapai tujuan organisasi. Dengan dapat dijadikan acuan untuk mengetahui apa
demikian perlu adanya beberapa hal yang yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga
lebih ditingkatkan lagi, hubungan banyak yang bekerja hanya menunggu
komunikasi antar karyawan, memberikan perintah dari atasan, pelayanan terhadap
pelayanan bagi para pengunjung dengan masyarakat terkadang terhambat karena
setulus hati, saling menghargai rekan kerja petugasnya sedang berhalangan, adanya
ataupun pimpinan dan meningkatkan kesamaan pengerjaan atau sebaliknya
kedisiplinan kerja. Kondisi ini kekosongan pengerjaan atas sesuatu
mengakibatkan kinerja karyawan semakin aktivitas karena adanya satuan-satuan
optimal, pekerjaan akan selesai tepat waktu, organisasi atau jabatan-jabatan sama, kurang
pembagian waktu kerja yang sesuai menyadari bahwa setiap pejabat seharusnya
kebutuhan dan kualitas pekerjaan yang melaksanakan tugas tanpa menunggu
memenuhi standar, pengunjung akan atasannya, adanya penempatan suatu
semakin bertambah banyak dan tujuan dari organisasi yang belum tepat dan adanya
organisasi akan tercapai dengan sukses. pembangunan organisasi yang rumit.
Karyawan merupakan komponen Setiap organisasi memiliki budaya
penting dalam organisasi ini, keberhasilan organisasi yang berfungsi untuk membentuk

3
Analisis Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
Depok Sports Center (Aput Ivan Alindra)
aturan atau pedoman dalam berfikir dan organisasi sangat berpengaruh terhadap
bertindak untuk mencapai tujuan yang sikap karyawan. Maka untuk mencapai
ditetapkan. Hal ini berarti budaya organisasi profesional kerja, manajemen puncak dan
yang tumbuh dan terpelihara dengan baik divisi sumber daya manusia bisa
akan mampu memacu organisasi ke arah menciptakan budaya kerja organisasi yang
perkembangan yang lebih baik. Selain itu, berkualitas. Budaya organisasi dengan
tekanan utama dalam perubahan dan penerapan sistem manajemen yang baik
pengembangan budaya organisasi adalah adalah cara yang tepat untuk mencapai
mencoba untuk mengubah nilai, sikap dan tujuan organisasi yang sudah direncanakan.
perilaku dari anggota organisasi secara Menurut Luthans dalam Susanto
keseluruhan. Sehubungan dengan beberapa (2006: 111) budaya organisasi adalah
hal tentang kinerja karyawan Depok Sports norma-norma dan nilai-nilai yang
Center di atas, maka penelitian berikutnya mengarahkan perilaku anggota organisasi.
memfokuskan pada pengaruh budaya Setiap anggota akan berperilaku sesuai
organisasi terhadap kinerja karyawan. dengan budaya yang akan berlaku agar
Adanya pembinaan karyawan diterima oleh lingkungannya. Menurut
diharapakan mampu melaksanakan tugas- Sarplin dalam Susanto (2006: 120) budaya
tugas umum organisasi maupun untuk organisasi adalah suatu sistem nilai,
menegakkan dan memperlancar pekerjaan kepercayaan dan kebiasaan dengan struktur
yang sudah dibebankan. Adanya kesatuan formalnya untuk menghasilkan norma-
hubungan antara pimpinan dan karyawan, norma perilaku organisasi.
prosedur kerja yang jelas, dapat Menurut Sondang (1995: 233)
memperbaiki suasana lingkungan kerja budaya organisasi adalah penggabungan
menjadi nyaman, meningkatkan secara antara gaya kepemimpinan manajemen
bertahap kualitas kemampuan karyawan puncak dan norma-norma serta sistem nilai
dengan baik dan menanamkan kepada keyakinan para anggota organisasi. Menurut
karyawan untuk memiliki sikap tentang Deddy Mulyadi (2006: 270) budaya
pengabdian dan ketulusan dalam bekerja. organisasi adalah apa yang karyawan
Dengan memiliki persaan tersebut semua rasakan dan bagaimana persepsi ini
karyawan bisa terlibat aktif dalam mencapai menciptakan suatu pola teladan
tujuan dari organisasi yang telah ditetapkan. kepercayaan, nilai-nilai dan harapan.
Dunia bisnis khususnya Depok Pengertian diatas menunjukkan
Sports Center juga tidak ingin ketinggalan bahwa budaya organisasi adalah kebiasaan
dalam membangun budaya organisai yang yang berlaku pada sebuah organisasi.
efektif guna menciptakan hasil kerja, Berdasarkan definisi yang dikemukakan
disiplin kerja dan kualitas kerja karyawan para ahli di atas, maka dapat disimpulkan
yang lebih baik. Perusahaan dituntut untuk bahwa budaya organisasi merupakan pola
memiliki visi dan misi yang jelas, strategik dasar nilai-nilai, harapan, kebiasaan-
dan setiap komponen di dalamnya juga kebiasaan dan keyakinan yang dimiliki
dituntut untuk dapat merealisasikan visi dan bersama seluruh anggota organisasi sebagai
misi perusahaan. Visi dan misi inilah yang pedoman dalam melaksanakan tugas untuk
kemudian melahirkan nilai-nilai yang mencapai tujuan organisasi.
diyakini oleh anggota dan mencerminkan Karakteristik budaya organisasi
budaya organisasi. menurut Robbins (2006: 279) dikemukakan
Menurut Robbins (2006: 296) ada tujuh karakteristik primer yang secara
Hampir tidak ada keraguan bahwa budaya

4
Analisis Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
Depok Sports Center (Aput Ivan Alindra)
bersama-sama menangkap hakikat budaya Kinerja berasal dari bahasa Inggris
organisasi. Ketujuh karakter tersebut yaitu: performance yang artinya performa. Konsep
1) Inovasi dan mengambil risiko berkaitan kinerja merupakan singkatan dari kinetika
dengan sejauh mana para anggota energi kerja. Kinerja adalah keluaran yang
organisasi/karyawan didorong untuk dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-
inovatif dan berani mengambil risiko. indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi
2) Perhatian pada rincian berkaitan dengan dalam waktu tertentu (Wirawan, 2009: 5).
sejauh mana para anggota Secara garis besar, kinerja dapat dipahami
organisasi/karyawan diharapkan mau sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh
memperlihatkan kecermatan (presisi), seseorang atau sekelompok orang dalam
analisis dan perhatian kepada rincian. suatu organisasi sesuai dengan wewenang
3) Orientasi hasil mendiskripsikan sejauh dan tanggung jawab masing-masing, guna
mana manajemen fokus pada hasil bukan mencapai tujuan organisasi yang
pada teknik dan proses yang digunakan bersangkutan secara legal, tidak melanggar
untuk mendapatkan hasil tersebut. hukum dan sesuai dengan moral maupun
4) Orientasi manusia menjelaskan sejauh etika. Menurut Pabundu (2010: 122)
mana keputusan manajemen seseorang akan selalu mendambakan
memperhitungkan efek hasil kepada penghargaan terhadap hasil pekerjaannya
orang-orang di dalam organisasi dan mengharapkan imbalan yang adil.
tersebut. Penilaian kinerja perlu dilakukan subjektif
5) Orientasi tim berkaitan dengan sejauh karena akan memotivasi karyawan dalam
mana kegiatan kerja organisasi melakukan kegiatannya. Di samping itu,
dilaksanakan dalam tim-tim kerja, bukan penilaian kinerja dapat memberikan
pada individu individu. informasi untuk kepentingan pemberian gaji,
6) Agresivitas menjelaskan sejauh mana promosi dan pengawasan terhadap perilaku
orang-orang dalam organisasi karyawan.
menunjukkan keagresifan dan Suatu organisasi, baik itu pemerintah
kompetitif, bukan bersantai. maupun swasta, selalu digerakkan oleh
7) Stabilitas sejauh mana kegiatan sekelompok orang yang berperan aktif untuk
organisasi menekankan mencapai tujuan yang ingin dicapai dari
dipertahankannya status quo sebagai organisasi tersebut. Tujuan organisasi
lawan dari pertumbuhan atau inovasi. tentunya tidak akan tercapai jika kinerja
Masing-masing ciri tersebut di atas anggota atau pegawainya tidak maksimal.
dapat dinilai dalam sebuah rangkaian dari Menurut Wirawan (2009: 54) secara
rendah sampai tinggi. Penilaian yang tinggi umum dimensi kinerja dikelompokkan
menunjukkan organisasi tersebut memiliki menjadi tiga jenis, yaitu :
budaya yang kuat dan sebaliknya penilaian a. Hasil kerja. Hasil kerja adalah keluaran
rendah menunjukkan budaya organisasi kerja dalam bentuk barang dan jasa yang
lemah. Dengan menilai ketujuh dimensi dapat dihitung dan diukur kuantitas dan
organisasi, orang akan mendapatkan kualitasnya.
gambaran yang majemuk mengenai budaya b. Perilaku kerja. Perilaku kerja adalah
suatu organisasi. Ketujuh karakterisktik perilaku karyawan yang ada
tersebut yang akan menyidik faktor-faktor hubungannya dengan pekerjaan. Perilaku
yang disangka dan kemudian diyakini kerja dicantumkan dalam standar
menjadi komponen dari konsep dasar yang kinerja, prosedur kerja, kode etik dan
akan diteliti. peraturan organisasi.

5
Analisis Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
Depok Sports Center (Aput Ivan Alindra)
c. Sifat pribadi yang ada hubungannya Target/Subjek Penelitian
dengan pekerjaan adalah sifat pribadi Populasi dalam penelitian ini yaitu
karyawan yang diperlukan dalam
seluruh karyawan Depok Sports Center.
melaksanakan pekerjaanya.
Untuk membangun budaya Cara pengambilan sampel dengan sampling
organisasi, semua pelaku organisasi jenuh dimana semua populasi dijadikan
seharusnya memiliki perasaan sampel penelitian. Sampel dalam penelitian
membutuhkan untuk membangun organisasi ini yaitu seluruh karyawan Depok Sports
yang efektif, sehingga semua karyawan bisa Center sebanyak 18 orang.
terlibat aktif dalam mencapai tujuan dari
organisasi. Kinerja individu, tim, organisasi
mungkin dapat mencapai tujuan dan sasaran Prosedur
seperti diharapkan, namun dapat juga tidak Penelitian ini adalah penelitian
mencapai apa yang diharapkan. Perbaikan asosiatif, yang bertujuan untuk mengetahui
terhadap kinerja harus dilakukan karena hubungan antara dua variabel atau lebih
prestasi kerja yang dicapai tidak seperti yang dengan metode survei. Dengan menggunkan
diharapkan. Dengan melakukan perbaikan teknik analisis data kuantitatif. Prosedur
kinerja diharapkan tujuan organisasi di masa
penelitian yaitu melakukan pengarahan
depan dapat dicapai dengan lebih baik
(Wibowo, 2007: 14). Jika budaya organisasi kepada sampel tentang cara pengisian
kuat, maka kinerja karyawan Depok Sports angket (kuesioner) yang akan diberikan.
Center akan baik. Kemudian setelah sampel mengisi angket
tersebut data yang diperoleh dikumpulkan
METODE PENELITIAN menjadi satu sebagai data hasil penelitian.
Jenis Penelitian
Penelitian tentang pengaruh budaya DATA, INSTRUMEN, DAN TEKNIK
organisasi terhadap kinerja karyawan Depok PENGUMPULAN DATA
Sports Center menggunakan jenis penelitian Tingkat vailiditas dicari dengan
asosiatif, ini berorientasi pada hubungan mengadakan uji validitas oleh pakar ahli.
atau pengaruh (Sugiyono, 2011: 11). Dalam angket ini ditetapkan skor yang akan
penelitian ini dimaksudkan untuk menguji diberikan pada tiap-tiap pilihan dengan
hipotesis tertentu apakah ada pengaruh antar menggunakan skala likert yang sudah
variabel satu dengan yang lainnya. didominasi dengan empat kategori jawaban.
Angket yang telah disusun sebelumnya
Waktu Dan Tempat Penelitian digunakan untuk mengumpulkan data
Penelitian ini dilaksanakan di Depok terlebih dahulu yang kemudian dilakukan uji
Sports Center yang beralamat di Jalan Raya validitas oleh pakar ahli, yaitu Ahmad
Seturan Kav. 4 Kecamatan Depok, Nasrulloh, S.Or. Uji validitas dimaksudkan
Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah untuk mendapatkan instrumen yang benar-
Istimewa Yogyakarta. Waktu penelitian ini benar valid. Instrumen yang telah dilakukan
dilaksanakan pada tanggal 3 Maret - 13 uji validasi oleh pakar ahli selanjutnya
Maret 2015. peneliti mengadakan uji coba penelitian di
Kolam Renang FIK UNY. Uji coba

6
Analisis Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
Depok Sports Center (Aput Ivan Alindra)

penelitian dimaksudkan untuk mengetahui menggunakan instrumen penelitian, analisis


kesahihan (validitas) dan keterandalan data bersifat kuantitatif/statistik, dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
(reliabilitas). Angket dalam penelitian ini
ditetapkan (Sugiyono, 2012: 8). Analisis
merupakan angket tertutup dengan 4 pilihan data merupakan bagian dari proses
jawaban, responden tinggal menjawab yang pengujian data setelah dilakukannya
telah disediakan, dan setiap butir pertanyaan terhadap pengumpulan data melalui
angket ini disediakan empat alternative kuesioner penelitian yang tentunya
jawaban yaitu: “Sangat Setuju” (SS) jika disesuaikan dengan tujuan dari riset yang
dilakukan. Adapun metode analisis yang
sangat mendukung gagasan atau ide,
digunakan adalah sebagai berikut:
“Setuju” (S) jika mendukung gagasan atau 1. Analisis Kuantitatif
ide, “Tidak Setuju” (TS) jika tidak a. Uji Normalitas
menerima atau mendukung gagasan atau ide Tujuan uji normalitas adalah
dan “Sangat Tidak Setuju” (STS) jika sangat untuk mengetahui apakah data yang
tidak menerima atau mendukung gagasan diperoleh dari tiap-tiap variabel yang
atau ide. dianalisis sebenarnya mengikuti pola
sebaran normal atau tidak. Uji
Tabel 2. Nilai Butir Pernyataan normalitas variabel dilakukan dengan
menggunakan rumus Kolmogorov-
Pilihan Pernyataan Nilai Smirnov. Kelebihan dari
Kolmogorov-Smirnov adalah
Sangat Setuju 4 sederhana dan tidak menimbulkan
Setuju 3 perbedaan persepsi diantara satu
Tidak Setuju 2 pengamat dengan pengamat yang
lain, yang sering terjadi pada uji
Sangat Tidak Setuju 1 normalitas dengan menggunakan
Menurut Sugiyono (2013: 148), grafik.
bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat b. Uji Linearitas
yang digunakan mengukur fenomena alam Uji linearitas bertujuan untuk
mengetahui apakah dua variabel
maupun sosial yang diamati. Secara spesifik
mempunyai hubungan yang linier
semua fenomena ini disebut variabel atau tidak secara signifikan.
penelitian. Instrumen yang digunakan adalah Pengujian linearitas hubungan
angket atau kuesioner yang sudah dilakukan melalui uji F. Untuk
divalidasikan oleh ahli materi. mengetahui hubungan antara variabel
X dengan Y dinyatakan linier apabila
TEKNIK ANALISIS DATA nilai F tabel > F hitung dengan db = m;
N-m-1 pada taraf signifikansi 5%.
Instrumen pengumpulan data c. Uji Hipotesis / uji t
mempunyai peranan sangat penting dalam Hipotesis untuk mengetahui
suatu penelitian. Teknik analisis data yang apakah budaya organisasi
dilakukan dalam penelitian ini adalah berpengaruh terhadap kinerja
kuantitatif yaitu metode penelitian yang karyawan di Depok Sport Center. Uji
berlandaskan pada filsafat positivisme, korelasi digunakan untuk mengetahui
digunakan untuk meneliti pada populasi atau hubungan antara masing-masing
sampel tertentu, pengumpulan data

7
Analisis Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
Depok Sports Center (Aput Ivan Alindra)
variabel bebas terhadap variabel sebaran normal atau tidak (Husein, 2011:
terikat menggunakan rumus person 181). Uji normalitas variabel dilakukan
product moment. dengan menggunakan rumus
N  XY  ( X )( Y ) Kolmogorov-Smirnov. Kaidah yang
r=
N  X ²  ( X )²N  y ²  ( Y )²
digunakan untuk mengetahui normal
tidaknya suatu sebaran adalah p > 0.05
sebaran dinyatakan normal, dan jika p <
Keterangan 0.05 sebaran dikatakan tidak normal.
X = Variabel Prediktor Rangkuman hasil uji normalitas dapat
Y = Variabel Kriterium dilihat pada tabel berikut ini.
N = Jumlah pasangan skor
Tabel 13. Hasil Uji Normalitas
Σxy = Jumlah skor kali x dan y
Σx = Jumlah skor x Variabel p Sig. Keterangan
Σy = Jumlah skor y
Σx2 = Jumlah kuadrat skor x Budaya 0,77
Σy2 = Jumlah kuadrat skor y Organisasi 5
Normal
(Σx)2 = Kuadrat jumlah skor x (X)
(Σy)2 = Kuadrat jumlah skor y 0,05
Kinerja 0,63
Karyawan Normal
d. Koefisien Determinasi (R2) 4
(Y)
Melalui pengujian serentak ini
sekaligus dapat diketahui besarnya Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa nilai
pengaruh variabel-variabel tersebut signifikansi (p) adalah lebih besar dari 0,05,
secara bersama-sama dengan melihat jadi, data adalah berdistribusi normal.
koefisien determinasi (R2). Dari
koefisien determinan (R2) dapat 2. Uji Linearitas
diketahui derajat ketepatan dari Pengujian linearitas hubungan
analisis Regresi Linear Sederhana. R2 dilakukan melalui uji F. Hubungan
menunjukkan besarnya variasi antara variabel X dengan Y dinyatakan
sumbangan seluruh variabel bebas linier apabila nilai F tabel > F hitung dengan
dan variabel terikatnya. db = m; N-m-1 pada taraf signifikansi
5%. Hasil uji linearitas dapat dilihat
HASIL PENELITIAN DAN dalam tabel berikut ini:

PEMBAHASAN Tabel 14. Hasil Uji Linieritas Hubungan


Hubungan F Ketera
Hasil Penelitian
Fungsional Hitung db Tabel ngan
Analisis data untuk menguji 11;5 4,70
hipotesis memerlukan beberapa uji X.Y 0,296 Linier
persyaratan yang harus dipenuhi agar
hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Uji
persyaratan analisis meliputi: Dari tabel di atas, terlihat bahwa nilai Fhitung
1. Uji Normalitas adalah lebih kecil dari Ftabel. Jadi, dinyatakan
Tujuan uji normalitas adalah
untuk mengetahui apakah data yang linear.
diperoleh dari tiap-tiap variabel yang
dianalisis sebenarnya mengikuti pola

8
Analisis Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
Depok Sports Center (Aput Ivan Alindra)
3. Uji Hipotesis SIMPULAN DAN SARAN
Uji korelasi yaitu mencari Simpulan
hubungan antara variabel bebas dengan Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi,
variabel terikat menggunakan rumus
pengujian hasil penelitian dan pembahasan,
person product moment. Hipotesis
dalam penelitian ini adalah “Ada dapat diambil kesimpulan bahwa budaya
pengaruh budaya organisasi terhadap organisasi mempunyai pengaruh positif dan
kinerja karyawan Depok Sports Center”. signifikan terhadap kinerja karyawan Depok
Hasil uji dengan menggunakan analisis Sport Center yaitu sebesar 62,7%.
korelasi dapat dilihat pada tabel berikut
ini
Saran
Tabel 15. Koefisien Korelasi Budaya Implikasi dari penelitian ini yaitu
Organisasi dengan Kinerja Karyawan Berdasarkan kesimpulan di atas maka
Korelasi r hitung r tabel Keterangan penelitian ini memiliki implikasi, yaitu:
Karyawan dapat menjadikan hasil ini
X.Y 0,792 0,456 Signifikan
sebagai bahan pertimbangan untuk lebih
meningkatkan dan memperbaiki kinerjanya.
Berdasarkan hasil analisis
Dengan diketahuinya budaya organisasi
tersebut diperoleh koefisien korelasi
mempunyai pengaruh positif dan signifikan
antara budaya organisasi terhadap
terhadap kinerja karyawan Depok Sport
kinerja karyawan sebesar 0,792, bernilai
Center, dapat dijadikan tambahan wawasan
postif, artinya semakin besar nilai yang
dan bahan pertimbangan manajemen Depok
mempengaruhi maka semakin besar
Sports Center untuk lebih meningkatkan dan
nilai hasilnya atau sebaliknya. Uji
mengevaluasi agar kinerja karyawan
keberartian koefisien korelasi tersebut
semakin optimal dipertahankan dengan baik,
dilakukan dengan cara mengonsultasi
sehingga tujuan dari organisasi dapat
harga r hitung dengan r tabel, pada α = 5%
tercapai dengan sukses.
dengan N = 17 diperoleh r tabel sebesar
Penelitian ini dilakukan tidak
0,792. Karena koefisien korelasi antara
terlepas dari keterbatasan yang ada.
rx.y = 0,792 > r(0.05)(17) = 0.456, berarti
Keterbatasan selama penelitian yaitu:
koefisien korelasi tersebut signifikan.
Sulitnya mengetahui kesungguhan
Besarnya pengaruh budaya
responden dalam mengisi angket. Usaha
organisasi terhadap kinerja karyawan Depok
yang dilakukan untuk memperkecil
Sports Center diketahui dengan cara nilai r
kesalahan yaitu dengan memberi gambaran
(R2 x 100%). Dari pengujian tersebut
tentang maksud dan tujuan penelitian ini.
ditemukan pula Nilai R2 sebesar 0,627,
Saat pengambilan data penelitian yaitu saat
sehingga besarnya pengaruh budaya
penyebaran angket penelitian kepada
organisasi terhadap kinerja karyawan
responden, tidak dapat dipantau secara
sebesar 62,7%, sedangkan sisanya sebesar
langsung dan cermat apakah jawaban yang
37,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang
diberikan oleh responden benar-benar sesuai
tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan
dengan pendapatnya sendiri atau tidak.
demikian hipotesis alternatif (Ha) yang
Penelitian ini hanya membahas pengaruh
berbunyi “Ada pengaruh budaya organisasi
budaya organisasi terhadap kinerja
terhadap kinerja karyawan Depok Sports
karyawan Depok Sport Center akan lebih
Center, diterima.
dalam apabila dilakukan dengan analisis

9
Analisis Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
Depok Sports Center (Aput Ivan Alindra)
untuk mengetahui pengaruh dari faktor-
faktor tersebut. Susanto, A.B., Gede Prama. Dkk. (2006).
Berdasarkan kesimpulan penelitian Strategi Organisasi. Yogyakarta:
di atas, ada beberapa saran untuk penelitian Amara Books.
selanjutnya yaitu: Agar mengembangkan
penelitian lebih dalam lagi tentang pengaruh Sutarto, (2006). Dasar-dasar Organisasi.
budaya organisasi terhadap kinerja Yogyakarta: Gadjah Mada
karyawan Depok Sports Center. Dalam University Press.
skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk
itu bagi peneliti selanjutnya hendaknya Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja.
mengembangkan dan menyempurnakan Jakarta: Rajawali Pers
penelitian ini.
Wibowo. (2010). Budaya Organisasi.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Deddy Mulyadi., Rivai, Veithzal,. (2006). Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber
Kepemimpinan dan Perilaku Daya Manusia. Jakarta: Salemba
organisasi. Jakarta: Rajawali Pers. Empat.

Ivancevich, M., dkk. (2006). Perilaku dan _______. (2010) di akses dari
Manajemen Organisasi. Jakarta: www.slemankab.go.id pada tanggal
Erlangga. 10 Maret 2015 pukul 16.35 WIB.

Pabundu. (2010). Budaya Organisasi dan


Peningkatan Kinerja Karyawan.
Jakarta: Bumi Aksara.

Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku


Organisasi, Jakarta: Gramedia.

Sondang P Siagian. (1995). Teori


Pengembangan Organisasi.
Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. (2011). Metodologi Penelitian


Administrasi dilengkapi dengan
R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metodologi Penelitian


Kuantitatif kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur


Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

10

Anda mungkin juga menyukai