Kendali Proses
01
Fakultas Teknik Teknik Elektro Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Abstract Kompetensi
Teknik pengontrolan adalah ilmu teknik yang digunakan pada banyak Mahasiswa
aplikasi misalnya
dapat
kimia, listrik dan teknik mesin serta diterapkan pada berbagai sistem
mengetahui
fisik mulai
system
dari
sirkuit elektrik sampai pada perancangan robot. Dalam bidang ilmu teknik
controlelektro
industri
proses
kontrol diterapkan pada disain reaktor, Heat exchanger, dan peralatan
prosestransfer massa
lainnya.
Proses kontrol adalah topik esensial bagi seorang electrical engineers misalnya pada
perancangan pabrik yang harus mempertimbangkan prilaku dinamik pada semua
peralatan karena pabrik tidak beroperasi secara steady state
Istilah - istilah pada kontrol proses
(kata kerja) adalah “memperoleh” keadaan yang diinginkan dengan cara mengatur variabel
Offset adalah selisih antara nilai setpoint dan variabel proses setelah tercapat kondisi tunak (
steady state).
Pengendalian proses adalah “cara memperoleh” keadaan proses agar sesuai dengan yang
diinginkan.
Proportional band (PB), yaitu persentase perubahan error atau pengukuran yang
Proses dalam kata pengendalian proses dan industri proses menunjuk pada “cara perubahan”
Sistem proses adalah rangkaian operasi yang menangani perubahan material dan/atau energi
Variabel proses (process variable, PV) adalah besaran yang menyatakan keadaan proses.
Ketika kita melakukan pengamatan misalnya pada proses kimia di pabrik atau laboratorium,
maka terdapat banyak aliran , gelembung cairan dan material viscous serta semua alat
berubah secara terus menerus. Dengan perubahan sedikit saja maka bisa terdapat respon yang
berakibat fatal. Dalam memahami perilaku sistem maka seorang engineer process design
Teknik pengontrolan adalah ilmu teknik yang digunakan pada banyak aplikasi misalnya
kimia, listrik dan teknik mesin serta diterapkan pada berbagai sistem fisik mulai dari sirkuit
elektrik sampai pada perancangan robot. Dalam bidang ilmu teknik elektro proses kontrol
diterapkan pada disain reaktor, Heat exchanger, dan peralatan transfer massa lainnya.
Proses kontrol adalah topik esensial bagi seorang electrical engineers misalnya pada
perancangan pabrik yang harus mempertimbangkan prilaku dinamik pada semua peralatan
contoh proses pemanasan dalam alat penukar panas seperti dilukiskan pada gambar dibawah
Tujuan proses adalah memanaskan aliran minyak hingga suhu tertentu.Minyak dingin masuk
penukar panas dan dipanaskan oleh aliran air panas. Suhu minyakkeluar menunjukkan hasil
kerja proses pemanasan. Oleh sebab itu suhu minyak keluardisebut sebagai nilai proses
output variable) sistem proses.Pada proses pemanasan, minyak dingin menjadi panas karena
terjadi perpindahanpanas dari aliran air panas ke minyak dingin. Proses ini dipengaruhi oleh:
(1) laju aliranminyak masuk, (2) suhu minyak masuk, (3) laju alir air panas, (4) suhu air
dipengaruhi olehke lima besaran tersebut. Ke lima besaran itu sebagai variabel masukan
sistem proses yaitubesaran yang mempengaruhi variabel keluaran (suhu minyak keluar)
Laju dan suhu aliran minyak masuk serta kehilangan panas bersifat membebaniproses,
sehingga disebut beban proses. Perubahan pada beban bersifat sebagai gangguanbeban (load
disturbance) atau variabel gangguan beban. Berbeda dengan ketiganya,perubahan suhu air
panas bersifat sebagai gangguan murni (bukan beban proses) karenabertindak sebagai
pemanas. Sedangkan laju alir air panas yang digunakan sebagaipengendali suhu disebut
Pengendalian proses bertujuan menjaga suhu minyak keluar (variabel proses) padanilai yang
diinginkan (setpoint ). Ini dilakukan karena adanya gangguan yang berupaperubahan suhu
Suhu minyak keluar disebut juga sebagai variabel terkendali (controled variable) karena
perbedaankeduanya ditentukan tindakan apa yang akan dilakukan. Bila suhu minyak keluar
lebihrendah dibanding suhu yang diinginkan, maka laju aliran air panas diperbesar.
instrumen. Instrumen yang diperlukan dalam pengendalian suhu adalahunit pengukuran suhu
(berisi sensor dantransmitter suhu), pengendali suhu (temperature controller ) dan katup
kendali (control valve). Ketiga komponen ini bersama dengan sistemproses (penukar panas)
membentuk lingkar pengendalian umpan balik ( feedback controlloop) atau sistem lingkar
Gambar 1.3 Pengendalian umpan balik pada proses pemanasan cairan.(a) Hubungan antar
selanjutnya diolah oleh transmitter dan dikirimkan ke pengendali dalam bentuksinyal listrik
atau pneumatik. Dalam pengendali, variabel proses terukur disbandingkan dengan setpoint
(Tr). Perbedaan antara keduanya disebut error (e). Berdasar besar error ,lamanya error , dan
algoritma kendali untuk menghasilkan sinyal kendali (controller output ,u) yang berupa sinyal
listrik atau pneumatik yang dikirimkan ke elemen kendali akhir( final control
elementbiasanya berupa katup kendali atau control valve). Perubahan padasinyal kendali
manipulated variable (laju alir air panas, S). Jika perubahan manipulated variable dalam arah
dan nilai yang benar, maka variabel proses terukur dapat dijaga pada nilai setpoint . Dengan
Pada Materi ini akan membahas mengenai pertanyaan- pertanyaan sebagai berikut :
Pertama tama kita akan mendiskusikan mengenai 2 contoh dari sistem kontrol yang terdapat
dalam kehidupan kita sehari-hari kemudian kita akan mendiskusikan mengenai sistem yang
Contoh pertama adalah orang yang mengendarai mobil seperti yang ditunjukan oleh Gambar
1.4 diatas. Supir harus memiliki tujuan atau objektif. Pertama tama supir harus menentukan
lokasi dari mobil di jalan dengan menggunkan mata untuk melihat posisi mobil di jalan
yang diinginkan di jalan dan akhirnya supir haruslah mengubah posisi mobil dengan
menggunakan stir. Dengan mengunakan ketiga cara ini maka supir bisa menjaga mobil tetap
gambar 1.5 diatas. Rumah yang berada pada daerah beriklim dingin bisa menaikan suhu
dengan menggunakan pemanas. Temperatur dalam ruangan diukur oleh termostat yang
katakanlah 18 sampai 22oC. Jika temperature dibawah 18oC, furnace dan pompa akan
menyala, dan jika temperature di atas 22oC, furnace dan pompa akan berhenti bekerja. Jika
temperature diantara 18 sampai 22oC,kondisi furnace dan pompa tidak akan berubah. Secara
umum prilaku dari kondisi temperature dalam rumah diberikan dalam figure 1.5, yang
menunjukkan bagaimana temperature bergeser secara perlahan dari batas atas dan bawah.
Dapat dilihat juga bahwa ada suatu saat prilaku temperature melewati batas-batas tersebut,
karena furnace dan heat exchanger tidak memberikan respons secepatnya. Pendekatan ini
dinamakan “on/off”control dan dapat digunakan sewaktu control yang akurat pada nilai yang
diinginkan tidak diperlukan. Kita akan membahas metode pengontrolan yang lebih baik di
bagian berikutnya, dimana dapat mempertahankan variable yang penting cukup dekat pada
Setelah tadi kita membahas secara sekilas mengenai dua sistem control,
kemudian kita akan mengidentifikasikan beberapa fitur umum. Yang pertama adalah tiap
sistem menggunakan nilai yang spesifik (atau range) sebagai nilai yang diinginkan sebagai
variable yang dikontrol. Kondisi dari sistem diukur; yakni semua sistem control
menggunakan sensor untuk mengukur variable fisis yang akan dijaga dekat dengan nilai yang
diinginkan. Yang ketiga, tiap sistem mempunyai kalkulasi control, atau algoritma, dimana
menggunakan hasil pengukuran dan nilai yang diinginkan untuk menentukan koreksi pada
proses operasi. Kalkulasi control untuk pemanas ruangan adalah contoh yang sangat
sederhana (on/off), sedangkan control yang digunakan pada contoh “si pengemudi” akan
sangat kompleks. Akhirnya, hasil kalkulasi akan diimplentasikan dengan mengeset salah satu
alat pada sistem, dimana istilahnya adalah final control element, seperti setir mobil atau
tombol saklar furnace dan pompa. Kunci fitur tersebut ditunjukkan secara skematik pada
figure 1.4, dimana dapat digunakan untuk merepresentasikan banyak sistem control.
fitur, sekarang kita akan mendefinisikan istilah control. Kamus meberikan definisi untuk kata
control sebagai “untuk mempengaruhi secara langsung”. Kita akan menggunakan definisi
yang mirip dalam penerapan keperluan kita. Definisi berikut ini cocok untuk dua contoh fisis
Control(verb): untuk mempertahankan kondisi yang diinginkan dalam sistem fisis dengan
Contoh control mempunyai fitur tambahan yang amat penting. Itu adalah
on/off thermostat, untuk mempengaruhi aliran air panas menuju heat exchanger. Sewaktu
feedback digunakan untuk mengurangi perbedaan antara nilai aktual dan nilai yang
diinginkan, ini dinamakan dengan “negative feedback”. Kecuali dinyatakan lain, maka kita
selalu mendiskusikan negative feedback dan tidak akan menggunakan kata ‘negatif’. Dalam
ilmu sosial dan vernacular umum, frasa “negative feedback” mengindikasikan perubahan
yang tidak diinginkan, karena sebagian besar orang tidak menikmati menerima sinyal yang
menyatakan mereka untuk mengoreksi kesalahan. Sebagian besar orang lebih suka menerima
untuk mencapai kondisi yang diinginkan. Perbedaan dalam terminologi ini sangat
disayangkan; kita akan menggunakan terminologi pada kontrol otomatis, dimana “negatif”
mengindikasikan perubahan yang bertujuan untuk mencapai nilai yang diinginkan diseluruh
Kegunaan penting dari feedback pada sistem kontrol dapat dilihat dengan
menganggap suatu alternatif tanpa feedback. Sebagai contoh, pendekatan alternatif dari
pengaturan suhu ruangan yang diinginkan akan dilakukan dengan mengeset aliran air panas
berdasarkan pengukuran temperatur luar ruangan dan model untuk kehilangan panas dari
dalam ruangan. (tipe alternatif ini dinamakan feedforward, akan dibahas belakangan di buku
ini, dimana penggunaannya bersamaan dengan feedback akan dibahas). Strategi tanpa
feedback untuk mempertahankan suhu ruangan takkan berhasil bila model tersebut
mempunyai error—seperti yang biasanya terjadi. Beberapa penyebab dari error bisa
disebabkan oleh kecepatan angin dan alian udara dari jendela yang terbuka. Di lain pihak,
feedback dapat selalu memanipulasi final element untuk mencapai nilai yang diinginkan.
nilai terukur dekat dengan nilai yang diinginkan tanpa memerlukan model plant secara tepat.
Sebelum kita menyelesaikan bagian ini, istilah input dan output harus
diklarifikasikan. Sewaktu digunakan dalam pembahasan sistem kontrol, input dan output
tidak ditujukan untuk material yang bergerak masuk dan keluar sistem. Disini istilah input
ditujukan untuk variabel yang menyebabkan output. Dalam contoh ‘mengemudi’ input adalah
posisi setir dan output adalah posisi mobil. Pada contoh pemanas ruangan, input adalah bahan
bakar untuk furnace dan output adalah temperatur ruangan. Sangat penting untuk diketahui
bahwa input menyebabkan output dan hubungan ini tidak dapat dibalik. Hubungan sebab-
akibat yang timbul pada proses fisis memaksa kita untuk memilih input sebagai variabel
manipulasi dan output sebagai variabel terukur. Banyak contoh dengan seleksi dari variabel
Oleh karena itu, jawaban untuk pertanyaan pertama mengenai fungsi kontrol adalah,” sistem
kontrol feedback mempertahankan variabel spesifik dekat dengan nilai yang diinginkan
dengan mengaplikasikan empat fitur dasar ditunjukkan dalam figur1.4.” Memahami dan
mendesain sistem kontrol feedback merupakan tujuan utama dari buku ini.
Sebuah pertanyaan alami kedua terlibat kebutuhan akan kontrol. Ada dua
alasan utama untuk kontrol, dimana akan didiskusikan dengan respek untuk tangki
berpengaduk yang sederhana dengan penukar panas yang digambarkan pada gambar1.5.
Fluida proses mengalir ke dalam tangki dari sebuah pipa dan mengalir keluar dari tangki oleh
aliran berlebih. Oleh karena itu, volume tangki konstan. Fluida pemanas mengalir dapat
diatur dengan mengubah bukaan keran pada media aliran pemanas. Suhu dalam tangki dapat
dikontrol.
Alasan pertama kontrol ialah untuk mempertahankan suhu pada nilai yang
variabel berikut: laju alir dan suhu fluida proses masukan, suhu fluida pemanas dan tekanan
aliran pemanas upstream dari keran. Sebagai latihan, anda sebaiknya menentukan bagaimana
keran harus diatur (dibuka dan ditutup) pada respon utnuk meningkatkan pada tiap-tiap
Alasan kedua kontrol ialah untuk merespon perubahan pada nilai yang
diinginkan. Sebagai contoh, jika suhu yang diinginkan pada tangki berpengaduk dengan
Peranan pengendalian proses dalam pabrik kimia mecakup tiga kelompok yaitu
1. Keamanan
operasi pada suhu dan tekanan tinggi dengan bahan kimia berbahayasangat berpotensi
menimbulkan kecelakaan. Perlengkapan system alarm dan safety valve dapat memperkecil
biasanya mahal dan sulit diperoleh. Jika terjadi kondisi darurat, sistemdapat melakukan
dapat menghasilkan bahan berbahaya bagi lingkungan. Kebocoran gas,cairan, atau padatan
beracun dan yang merusak lingkungan perlu dihindari. Gas-gasyang berbahaya dan mudah
menangani, gas terpaksa dibuang ke atmosfer melalui pressure safety valve untuk
Keuntungan ekonomi menjadi tujuan akhir dari proses produksi. Proses yang tidak
amandengan kondisi operasi tidak optimal, akan memperkecil keuntungan. Oleh sebab
mengandungarti kuantitas dan kualitas produk utama ( yield ) maksimum dengan biaya
permintaan pasar.Jika terjadi penyimpangan dari spesifikasi akan menurunkan nilai jual
keuntungan maksimum. Pada proses tanpa pengendalian keragaman produk lebih besar.
Sehingga rata-rata kualitas produk lebih jauh darispesifikasi agar tidak ada produk yang
keluar batas. Sebaliknya dengan pengendalianproses yang baik, produk lebih seragam,
Semua tujuan pengendalian proses seperti yang telah diuraikan adalah untuk pabriksecara
unit-unit proses atau operasi secara individual. Oleh sebab itu pembahasandalam buku ini
Desain yang tepat dari peralatan pabrik sangat penting untuk kontrol yang
memungkinkan dan untuk kontrol memberikan kinerja dinamik yang baik. Oleh karena itu,
kontrol dan operasi dinamis merupakan faktor yang sangat penting pada desain pabrik.
Berdasar pada fitur kunci dari kontrol umpan balik, desain pabrik harus termasuk sensor yang
cukup dari variabel keluaran pabrik dan elemen kontrol final. Sensor harus merespon secara
cepat sehingga aksi kontrol dapat diambil dalam waktu nyata. Sensor menggunakan variasi
prinsip fisik yang ada untuk variabel proses dasar (aliran, suhu, tekanan, dan level),
sensor disertakan pada peralatan proses, dengan sebuah pelapis melindungi mereka dari efek
korosi dari aliran. Yang lain membutuhkan sampel diambil secara periodik dari proses;
sebagai catatan sampling ini dapat secara otomatis sehingga hasil sensor baru ada untuk
interval frekuensi. Elemen kontrol final dari proses kimia biasanya berupa keran
mempengaruhi aliran fluida, tetapi mereka dapat merupakan variabel manipulasi lainnya,
seperti tenaga untuk motor elektrik atau kecepatan pada sabuk pemutar.
harus mempunyai kapasitas yang cukup besar untuk merespon semua gangguan yang
diharapkan dan perubahan pada nilai yang diinginkan. Untuk tangki berpengaduk dengan
penukar panas, tugas maksimum, yang dipengaruhi oleh suhu, area dan laju alir media
pemanas, harus cukup besar untuk mempertahankan suhu tangki untuk mengantisipasi semua
gangguan. Tugas yang paling besar berhubungan dengan suhu keluaran maksimum, aliran
fluida maksimum, suhu fluida masukan terendah, dan kehilangan kalor maksimum ke
lingkungan. Setiap proses harus dianalisa untuk meyakinkan kapasitas yang tepat. Diskusi
lebih lanjut dari topik ini muncul pada dua bab selanjutnya.
Alhasil, sebagai jawaban kenapa kontrol memungkinkan ialah kita mengantisipasi perubahan
yang diinginkan pada variabel pabrik dan menyediakan peralatan yang cukup ketika pabrik
didesain. Desain peralatan yang tepat untuk kontrol harus dihitung berdasar perubahan yang
diinginkan; yaitu dengan menambah kapasitas ekstra sekitar 20%, untuk ukuran peralatan
yang tak tepat. Dalam beberapa kasus, ini akan menjadi sampah; di lain hal, kapasitas
peralatan tidak akan tepat. Jika analisis ini tidak tepat atau perubahan di luar asumsi muncul,
mencapai operasi pabrik yang dapat diterima melalui manipulasi elemen kontrol final tidak
memungkinkan.
Seperti yang kita lihat pada contoh mobil auto, feedback kontrol oleh aksi
manusia memungkinkan. Dalam beberapa hal, pendekatan ini layak, tapi untuk aksi
kontrol cukup kompleks atau harus diimplementasikan terlalu cepat untuk dilakukan oleh
orang. Oleh karena itu, kebanyakan feedback kontrol otomatis, dimana membutuhkan fungsi
kunci dari sensing, kalkulasi, dan manipulasi dilakukan oleh peralatan dan tiap elemen
elektronik, dimana menggunakan tingkat arus listrik atau voltase untuk menggambarkan nilai
untuk dikomunikasikan. Seperti yang diharapkan, banyak computing dan beberaap dari
fungsi komunikasi ditampilkan secara meningkat biasanya denga teknologi digital. Dalam
beberapa kasus, sistem kontrol menggunakan pneumatic, hidrolik, dan mekanisme mekanis
untuk mengkalkulasi dan berkomunikasi; dalam sistem ini, sinyal digambarkan oleh tekanan
atau posisi fisik. Proses pabrik tipikal akan memiliki contoh untuk tiap instrumentasi dan
komunikasi.
Sejak aspek penting dari proses kontrol ialah instrumentasi, buku ini memperkenalkan
beberapa sensor umum dan keran, tetapi pemilihan yang tepat dari peralatan ini untuk desain
pabrik membutuhkan referensi untuk satu handbooks pada area ini sebagai tambahan. Elemen
Perhitungan kendali dilakukan oleh komputasi analog untuk sebagian besar sejarah dari
process plant.
Peralatan komputasi analog diterapkan dengan membangun suatu system fisik. Pendekatan
kalkulasi ini tidak fleksibel. Sebagai tambahan, kalkulasi yang kompleks tidak dapat
dilakukan. Bagaimanapun juga beberapa control feed back masih diterapkan dengan alasan
biaya dan reliabilitas yang sesuai dengan kondisi pabrik. Dengan kelebihan berupa computer
digital yang berbiaya rendah, sebagian besar dari perhitungan control dan semua perhitungan
kompleks dilakukan oleh computer digital. Sebagian besar dari prinsip-prinsip yang ada pada
Maka untuk pertanyaan “ Bagaimana kendali dilakukan?” jawabannya adalah sederhana yaitu
“ secara otomatis menggunakan instrumentasi dan komputasi yang melakukan semua fitur
bertanggung jawab untuk mengoperasikan pabrik dalam basis menit ke menit harus
mempunyai informasi dari plant yang tersedia bagi mereka pada lokasi sentral.
kebutuhan ini. Sewajarnya, sensor-sensor dan katup-katup terletak dalam proses. Sinyal-
sinyal, yang biasanya elektronik, berkomunikasi dengan ruang kendali, dimana semua
dilakukan. Jarak antara proses dengan ruang kendali bervariasi dari beberapa ratus mil,
bahkan lebih.
Pada suatu ruang kendali, suatu individu bertangggung jawab untuk mengawasi dan
mengoperasikan suatu bagian dari suatu pabrik yang kompleks dan besar, yang mengandung
umum, plant tidak pernah beroperasi pada keadaan ‘automatic pilot’, selalu terdapat pekerja
melakukan tugas-tugas ayng tidak seara otomatis, dengan tujuan mengoptimisasi operasi, dan
untuk mengintervensi apabila suatu saat terjadi kejadian yang tidak biasa ataupun berbahaya,
seperti kegagalan beroperasinya suatu peralatan. Pekerja lain yang ada pada peralatan proses,.
Biasanya disebut sebagai pekerja yang berada di lapangan, untuk mengawasi peralatan dan
untuk melakukan fungsi yang membutuhkan intervensi manual, sehingga pabrik kimia yang
terautomisasi dengan baik, akan melibatkan interaksi antara perhitungan manusia dan
perhitungan kontrol.
Sebagai contoh, panel-panel kecil dengan instrumentasi yang dapat diletakkan didekat
peralatan kritis dari suatu peralatan proses ketika operator membutuhkan suatu akses pada
sistim kontrol selagi melakukan process adjustments pengaturan ini tidak akan mencegah sisa
dari plant lainnya untuk dikontrol dari fasilitas sentral. Juga, banyak sensor-sensor yang
menyediakan display visual dari suatu harga yang diukur, yang dapat dilihat dari operator
lokal sebagaimana suatu sinyal ditransmisikan pada ruang kendali pusat (sentral).
Sehingga, operator lokal dapat menentukan kondisi operasi dari suatu unit, tetapi display
lokal individual didistribusikan pada plant, tidak dikumpulkan pada satu tempat untuk
operator lokal.
2. Display dari semua variabel plant dan kalkulasi kendali terdapat di fasilitas yang terpusat.
Peningkatan penggunaan dari komputasi digital tidak akan membuat distribusi dari kalkulasi
kendali untuk lokasi sensor lebih praktis, tetapi untuk tujuan materi dari buku ini, semua
komputer.
Apa yang dapat dilakukan insinyur sehingga suatu plant dapat dipelihara reliabilitas dan
dari insinyur tersebut akan dibahas pada lima topik berikut ini.
Desain proses
Kunci dalam teknik adalah desain dari sebuah proses sehingga proses dapat dikontrol degan
baik. Misalnya pada pemanas ruangan terdapat temperatur maksimal dan minimal karena
furnace dan heat exchanger tidak dapat merespon dengan cepat. Dengan begitu, sebuah plant
yang lebih responsif akan dengan lebih mudah dikontrol. Responsif berarti variabel yang
dikontrol dapat merespon dengan cepat untuk berapapun harga variabel yang dimanipulasi di-
set. Dan juga, sebuah plant yang mudah beradaptasi dengan gangguan juga akan lebih mudah
dikontrol.
Pengukuran
Kunci keputusan yang akan diambil adalah pemilihan jenis sensor dan
Seorang insinyur harus memilih sensor yang dapat mengukur variabel-variabel penting
Elemen akhir
Struktur kontrol
Perhitungan kontrol
beberapa persamaan yang sesuai untuk kontrol bagi berbagai macam plant.
adalah spesifikasi dan ukuran alat, operasi manual, dan dokumentasi teknik dari eksperimen
plant dan persamaan kontrol. Sebagai tambahan, insinyur kontrol memperluasnya dengan
Penggambaran ini digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain perancangan plant, pembelian
Untuk menghindari ketidaksepahaman maka dibuat standar simbol oleh “Instrument Society
A Analyzer
F Laju alir
P Tekanan
hanya sebagai display bagi operator, mak ditambah simbol ‘I’ untuk indikator. Jika signal
digunakan dalam perhitungan, maka ditunjukkan pula dalam sebuah lingkaran. Untuk
Standar Persatuan instrument Amerika cukup sudah cukup untuk buku ini dan akan
menyediakan latar belakang yang cukup untuk penggambaran yang lebih rumit. Walaupun
menggunakan standar merupakan kerja tambahan pada awalnya. Ini harus dipertimbangkan
sebagai investasi kecil yang mengarah ke komunikasi yang benar, seperti belajar grammar
Contoh sederhana system proses control diberikan sebuah kontroler (di aliran instrumentasi),
serta hubungan antara variabel terukur dan manipulasi. Sebagai latihan kita bisa menganalisa
proses dan untuk mengetahui aksi dari kontroler yang akan diambil sebagai respon dari
Pada kenaikan temperature inlet, system control akan melakukan peningkatan komposisi
outlet dari reaktan. Dengan respon, system control akan mengatur katup koil pemanas,
menutupnya perlahan, sampai komposisi akhi sesuai dengan nilai yang diinginkan
Prosesnya mencakup reactor kimia, flash separator, heat exchanger dan aliran perpaan yang
menghubungi. Catat bahwa sebuah insinyur disain control harus memilih pengukuran dan
katup yang mungkin untuk mengetahui hubungan kontroler dari sekian banyak kemungkinan.
Pada meteri kendali proses ini mendisain system control untuk proses untuk mengontrol
kunci dari feedback control begitu juga dengan tipe dari peralatan (instrument dan computer)
Instrumentasi digambarkan sebagai "the art and science of measurement and control". Atau
dengan kata lain instrumentasi adalah seni dan ilmu pengetahuan dalam penerapan alat ukur
dan sistem pengendalian pada suatu obyek untuk tujuan mengetahui harga numerik variable
suatu besaran proses dan juga untuk tujuan mengendalikan besaran proses supaya berada
dalam batas daerah tertentu atau pada nilai besaran yang diinginkan (set point).
Operasi di industri proses seperti kilang minyak (refinery) dan petrokimia (petrochemical)
sangat bergantung pada pengukuran dan pengendalian besaran proses. Beberapa besaran
proses yang harus diukur dan dikendalikan pada suatu industri proses, misalnya aliran (flow)
di dalam pipa, tekanan (pressure) didalam sebuah vessel, suhu (temperature) di unit heat
Selain besaran proses di atas, beberapa besaran proses lain yang cukup penting dan kadang-
kadang perlu diukur dan dikendalikan oleh karena kebutuhan specific proses, diantaranya ;
hydrogen ion concentration (pH), moisture content, conductivity, density or specific gravity,
combustible content of flue gas, oxygen content of flue gas, chromatographic stream
composition, nitrogen oxides emissions, calorimetry (BTU content) dan sebagainya. Besaran-
besaran ini ada yang perlu diukur secara online dan ada juga yang hanya diukur atau dianalisa
di laboratorium.
Suatu sistem pengendalian proses terdiri atas beberapa unit komponen antara lain ;
transmitter yang memproses informasi atau sinyal yang dihasilkan oleh sensor/transducer
agar sinyal tersebut dapat ditransmisikan, controller yang berfungsi membandingkan sinyal
komando berdasarkan strategi control tertentu serta actuator yang berfungsi mengubah
Materi Perkuliahan Dasar instrumentasi dan proses kontrol yang digunakan didalam industri
teknologi elektronik serta Dasar Instrumentasi dan Proses Kontrol, architectur sistem kontrol
proses, dimulai dari sistem kontrol tradisional, sistem kontrol berbasis computer dan sistem
pengukuran besaran proses (flow, level, pressure dan temperature) mencakup prinsip-prinsip
dasar yang diterapkan untuk melakukan pengukuran dan berbagai modifikasi yang ada.
Untuk setiap pengukuran besaran proses yang ditinjau, dibahas sejumlah instrument yang
dapat digunakan untuk mengukur besaran tersebut dengan dilengkapi penjelasan tentang
suatu proses industri. Secara garis besar komponen ini dikelompokkan menjadi : Transmitter,
Converter, Instrument Signal Transmition, Indicator, Recorder, Controller dan Control Valve.
sistem kontrol proses, algoritma aksi pengontrolan (On/Off, P, PI, PD dan PID), sistem
kontrol (flow control, pressure control, level control dan temperature control) serta klasifikasi
loop kontrol proses dan aplikasinya mulai dari simple loop control (feed back control dan
feed forward contro) dan complicated loop control (cascade control, split range control dan
ratio control).
DaftarPustaka
[2] Ir. Heriyanto, M.T,”Pengendalian Proses,” Bahan Ajar dalam Kurikulum Berbasis
https://www.academia.edu/6306719/Pengendalian_Proses_1_PENGENDALIAN_PRO
SES
[3] Smith, Carlos A & Carripio, Armando B. “Principles And Practice Of Automatic
[4] Andrew W.G & Willams H.B,”Applied Instrumentation In The Process Industries”,
[6] Gunterus, Frans. Falsafah Dasar: Sistem Pengendalian Proses. ElexMedia Komputindo.
[7] Parura, Samuel LB, “Modul DCS Yokogawa Centum-XL”, Proyek Enjiniring.
Pertamina UP VI Balongan