Anda di halaman 1dari 14

MODUL PERKULIAHAN

Kendali Proses

INSTRUMENTASI PENGUKURAN
(PENGUKURAN FLUIDA)

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

03
Fakultas Teknik Teknik Elektro Triyanto Pangaribowo, ST, MT

Abstract Kompetensi
Alat ukur (measuring device) adalah alat yang berada di Mahasiswa
lapangan (field) untuk mengukur variable proses seperti flow, dapat
pressure, level dan temperature. Pada industri proses output memahami alat
data dari alat ukur akan ditransmisikan ke ruangan control ukur variable
(control room) untuk diproses lebih lanjut dalam kaitannya proses
dengan sistem kontrol
Tanggapan Transien Sistem Pengendalian

Dalam sistem pengendalian umpan balik, variabel proses terkendali dipengaruhi oleh setpoint

dan beban (gangguan). Perubahan setpoint dapat dilakukan oleh operator atau pengendali

lain. Sedangkan beban dapat berubah secara acak tergantung sistem proses dan

lingkungannya. Jika terjadi perubahan setpoint atau beban, idealnya nilai variabel

prosesterkendali selalu sama dengan setpoint . Tetapi kondisi demikian tidak selalu dapat

diperoleh. Variabel proses mungkin akan mengalami beberapa cara perubahan, yaitu:sangat

teredam (overdamped ), redaman kritik (critically damped ), teredam (underdamped ),osilasi

kontinyu (undamped), atau tidak stabil (amplitudo membesar). Tanggapan tanpa osilasi

bersifat lambat namun stabil. Tanggapan redaman kritik merupakan batas mulai terjadi osilasi

teredam. Sedangkan tanggapan osilasi teredam mengalami sedikit gelombang di awal

perubahan, dan selanjutnya amplitudo mengecil dan akhirnya hilang. Tanggapan ini cukup

cepat meskipun sedikit terjadi ketidakstabilan. Pada tanggapan dengan osilasi kontinyu,

variabel proses secara terus menerus bergelombangdengan amplitudo dan frekuensi yang

tetap. Terakhir, tanggapan tak stabil, memilikiamplitudo membesar. Kondisi denikian sangat

berbahaya karena dapat merusak system keseluruhan

Gambar 3.1. Sistem redaman orde 2

2015 Kendali Proses


2 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gamber 3.2 Pengukuran standar performa system kontrol

Dari keempat response gambar 3.1 tadi, yang paling dihindari, bahkan sama sekali tidak

boleh terjadi adalah tanggapan tidak stabil (amplitudo membesar). Sedangkan tanggapan

osilasi kontinyu dalam beberapa hal masih bisa diterima, meskipun cukup berbahaya

Perancangan Sistem Pengendalian

Perancangan sistem pengendalian sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari perancangan proses.

Sebab sistem proses yang telah dibangun tanpa mempertimbangkan metode pengendaliannya

tidak dapat menghasilkan kinerja yang baik. Antara kebutuhan pengendalian dan proses

kadang-kadang bertentangan. Sebagai contoh, katup (valve) kendali yang dipakai

mengatur laju alir fluida. Bagi proses, katup sebaiknya mempunyai hambatan sekecil

mungkin, sehingga menghemat energi. Sebaliknya bagi pengendalian proses, katup sebaiknya

mempunyai hambatan besar, agar dapat dicapai pengendalian yang baik. Langkah

perancangan sistem pengendalian sekaligus bisa dijadikan urutanpembelajaran. Langkah

pertama adalah memperoleh model proses baik dari analisismatematika maupun empirik

melalui identifikasi sistem. Dari model proses diperoleh parameter proses atau diubah ke

dalam bentuk fungsi transfer (transformasi Laplace atau z). Atas dasar model proses

dianalisis perilaku dinamik atau digunakan untuk sintesispengendalian. Bagaimana respon

model terhadap masukan dapat dipelajari. Dari hasil analisis dapat ditentukan batas-batas dan

cara mengendalikan. Sintesis sistem pengendaliandibuat dari model proses dengan kriteria

2015 Kendali Proses


3 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
yang ditetapkan. Hasilnya dianalisa apakah memenuhi kinerja yang diinginkan atau tidak.

Pada saat ini dapat ditentukan parameter pengendali yang cocok. Bilamana hasilnya tetap

belum memuaskan tetapi masih memungkinkan dari sisi teknologi dan ekonomi, perlu dicari

strategi pengendalian lainyang lebih kompleks

Gambar Diagram langkah perancangan atau pembelajaran pengendalian proses.

 Variabel keadaan adalah besaran yang menyatakan keadaan dinamik sistem

 Variabel proses( process variable, PV) adalah besaran yang menyatakan keadaan

proses.

 Variabel Terkendali (controlled variable) adalah variabel yang secara langsung

dikendalikan.

 Variabel Tak Dikendalikan (uncontrolled variable) adalah variabel proses yang tidak

dikendalikan atau tidak langsung dikendalikan.Variabel pengendali atau variabel

termanipulasi (manipulated variable, MV) yaitubesaran yang dipakai untuk

mengendalikan atau mempertahankan keadaan proses.

 Gangguan adalah besaran yang menyebabkan penyimpangan keadaan proses.

 Beban (load ) atau gangguan beban (load disturbance) adalah besaran yang

membebaniproses dalam mencapai tujuan.

 Setpoint, Titik Setel, atau Nilai Acuan (reference ) adalah nilai variabel proses

yangdiinginkan atau nilai acuan variabel proses

2015 Kendali Proses


4 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pengukuran pada Industri Proses

Alat ukur (measuring device) adalah alat yang berada di lapangan (field) untuk mengukur

variable proses seperti flow, pressure, level dan temperature. Pada industri proses output data

dari alat ukur akan ditransmisikan ke ruangan control (control room) untuk diproses lebih

lanjut dalam kaitannya dengan sistem kontrol. Pemilihan jenis alat ukur yang sesuai dan

terbaik untuk mengukur suatu variable proses, sering kali sukar dilaksanakan, bahkan seorang

engineer yang berpengalaman dan sudah mempunyai metoda pemilihan akan mengalami

demikian. Pemilihan dapat lebih sederhana bilamana semua kondisi operasi (service

condition) yang dipersyaratkan diketahui. Beberapa pengukuran memerlukan lebih informasi

dibanding dengan yang lain. Sebagai contoh, beberapa kondisi operasi dan stream

characteristic harus diketahui untuk aplikasi pengukuran aliran (flow) dibanding untuk

peralatan pengukuran tekanan (pressure). Oleh karena itu sangat penting untuk mendaftar

semua informasi yang berhubungan dengan pemilihan alat ukur yang dimaksud.

Pengukuran Fluida

Pengukuran aliran fluida adalah sangat penting di dalam suatu industri proses seperti kilang

minyak (refinery), pembangkit listrik (power plant) dan industri kimia (petrochemical). Pada

industri proses seperti ini, memerlukan penentuan kuantitas dari suatu fluida (liquid, gas atau

steam) yang mengalir melalui suatu titik pengukuran, baik didalam saluran yang tertutup

(pipe) maupun saluran terbuka (open channel). Kuantitas yang ditentukan antara lain ; laju

aliran volume (volume flow rate), laju aliran massa (mass flow rate), kecepatan aliran (flow

velocity). Instrumen untuk melakukan pengukuran kuantitas aliran fluida ini disebut

flowmeter. Pengembangan flowmeter ini melalui tahapan yang luas mencakup pengembangan

flow sensor, interaksi sensor dan fluida melalui penggunaan teknik komputasi (computation

techniques), transducers dan hubungannya dengan unit pemprosesan sinyal (signal

2015 Kendali Proses


5 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
processing units), serta penilaian dari keseluruhan sistem di bawah kondisi ideal, kondisi

gangguan (disturbed), kasar (harsh), kondisi berpotensi meledak (explosive conditions) serta

pada lokasi laboratorium dan lapangan (field).

Pengukuran aliran adalah untuk mengukur kapasitas aliran, massa laju aliran, volume aliran.

Pemilihan alat ukur aliran tergantung pada ketelitian, kemampuan pengukuran, harga,

kemudahan pembacaan, kesederhanaan dan keawetan alat ukur tersebut.

Dalam pengukuran fluida termasuk penentuan tekanan, kecepatan, debit, gradien kecepatan,

turbulensi dan viskositas. Terdapat banyak cara melaksanakan pengukuran-pengukuran,

misalnya: langsung, tak langsung, gravimetrik, volumetrik, elektronik, elektromagnetik dan

optik. Pengukuran debit secara langsung terdiri dari atas penentuan volume atau berat fluida

yang melalui suatu penampang dalam suatu selang waktu tertentu.

Metoda tak langsung bagi pengukuran debit memerlukan penentuan tinggi tekanan,

perbedaan tekanan atau kecepatan dibeberapa dititik pada suatu penampang dan dengan

besaran perhitungan debit. Metode pengukuran aliran yang paling teliti adalah penentuan

gravimerik atau penentuan volumetrik dengan berat atau volume diukur atau penentuan

dengan mempergunakan tangki yang dikalibrasikan untuk selang waktu yang diukur.

Pada prinsipnya besar aliran fluida dapat diukur melalui :

1. Kecepatan (velocity)

2. Berat (massanya)

3. Luas bidang yang dilaluinya

4. Volumenya

Alat Ukur Laju Aliran Fluida

Di dalam pemilihan alat ukur flow (flow measuring device), berikut kondisi-kondisi yang

sangat berpengaruh dan harus diketahui untuk perhitungan, antara lain :

1. Ukuran pipa dimana laju aliran diukur (Line Size)

2015 Kendali Proses


6 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Daerah laju aliran (Range of flow rates) ; maximum, normal dan minimum

3. Karakteristik fluida (fluid properties) :

· Liquid, gas, slurry, dll.

· Pressure

· Temperature

· Viscosity

· Specific gravity at standard and flowing conditions

· Compressibility

· Molecular weight (for gases and vapors)

· Steam quality (for steam)

Jenis alat ukur aliran fluida yang paling banyak digunakan diantaranya alat ukur lainnya

adalah alat ukur fluida jenis laju aliran. Hal ini dikarenakan oleh konstruksinya yang

sederhana dan pemasangannya yang mudah. Alat ukur aliran fluida jenis ini dibagi empat

jenis yaitu:

1. Venturi meter

2. Nozzle

3. Pitot tubes

4. Flat orifice

Beberapa jenis flowmeter yang sering digunakan di dalam industri proses dapat

dikelompokkan sebagai berikut :

a. Differential Pressure

1. Orifice

2. Venturi Tube

3. Flow Nozzle

4. Pitot Tube

2015 Kendali Proses


7 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5. Pitot Tube (Averaging)

6. Anubar

7. Elbow Taps

8. Wedge

9. V-Cone

10. Dall Tube

b. Variable Area

1. Rotameter

2. Movable Vane

3. Weir, Flume

c. Positive Displacement

1. Nutating Disc

2. Oscillating Piston

3. Oval Gear

4. Roots

d. Turbine

e. Thermal

f. Target

g. Ultrasonic

h. Magnetic

i. Coriolis

j. Vortex

memilih suatu flowmeter

Untuk memilih suatu flowmeter yang sesuaikan aplikasinya, banyak faktor yang perlu

2015 Kendali Proses


8 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
untuk dipertimbangkan. Yang paling utama adalah fluid phase (liquid, gas atau steam) dan

flow condition (clean, dirty, viscous , abrasive, open channel, dll.). Faktor kedua yang paling

utama adalah line size dan flow rate (keduanya berhubungan erat). Informasi ini lebih banyak

dapat mengeliminasi berbagai macam sub model pada setiap teknologi flowmeter. Fluid

propertries lainnya mempengaruhi pemilihan dari flowmeter antara lain density (specific

gravity), pressure, temperature, viscosity, and electronic conductivity. Informasi lainnya

adalah status dari fluida (pure atau mixed) dan status dari aliran (constant, pulsating atau

variable).

Lebih dari itu, temperatur lingkungan, lokasi pemasangan (corrosive, explosive, indoor atau

outdoor), metoda instalasi (insertion, clamped-on, atau inline), dan penempatan dari

flowmeter juga perlu untuk dipertimbangkan, bersama dengan faktor lain yang meliputi

antara lain maksimum pressure drop yang diijinkan, ketelitian (accuracy) yang diperlukan,

repeatability serta biaya (pengadaan dan pemeliharaan)

Sifat Fisik Fluida

Dalam menyelesaikan persoalan-persoalan mengenai aliran fluida selalu diperlukan data-data

dari fluida itu sendiri, yaitu sifat-sifat fisiknya. Diantara berbagi sifat fisik fluida ada dua sifat

yang paling penting, yaitu viskositas (viscosity) dan rapat massa (density).

A. Viskositas ( μ )

Viskositas adalah suatu sifat fluida yang merupakan ukuran dari besarnya tahanan atau

hambatan yang dialami bila fluida mengalir. Makin besar viskositas suatu fluida, maka makin

besar hambatan yang dialami sehingga makin sulit fluida itu akan mengalir. Hal ini dapat

diterangkan secara matematis, yaitu hubungan antara gaya dan gradient kecepatan ditentukan

oleh persamaan :

Dimana :

2015 Kendali Proses


9 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
F = Gaya yang diberikan pada pelat

A = Luas permukaan pelat

dv/dy = gradient kecepatan dalam arah y

F/A = tegangan geser

μ = konstanta kesebandingan (viskositas)

Terlihat pada persamaan di atas bahwa makin besar harga μ , makin besar gaya yang

diperlukan untuk menghasilkan gradient kecepatan tertentu atau gaya yang sama akan didapat

gradien kecepatan yang lebih kecil. Dari kedua hal tersebut di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa makin besar μ makin sukar fluida mengalir. Fluida yang sukar mengalir merupakan

fluida yang viskos, sehingga konstanta kesebandingan ini disebut koefisien viskositas atau

disebut saja viskositas. Besarnya viskositas suatu fluida dipengaruhi oleh temperature,

tekanan (pressure) dan tegangan geser yang dialami. Bila viskositas suatu fluida hanya

tergantung pada temperature dan tekanan maka fluida tersebut disebut fluida Newtonian. Bila

temperature dinaikkan, maka viskositas cairan akan berkurang sedangkan viskositas gas akan

bertambah. Menaikkan tekanan akan memperbesar baik viskositas cairan maupun viskositas

gas. Umumnya viskositas gas lebih peka terhadap perubahan tekanan dibandingkan dengan

cairan, tetapi kurang peka terhadap perubahan temperature.

a. Viskositas Dinamik (Absolut)

Viskositas yang dijelaskan di atas adalah viskositas dinamik dan menurut defenisi dari

persamaan

2015 Kendali Proses


10 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Mempunyai satuan : dyne.detik / cm2 atau gram / cm.detik, di dalam prakteknya satuan untuk

viskositas dinamik biasanya dinyatakan dengan poise atau centipoises, dimana :

1 poise = 100 centipoise = 1 dyne.detik / cm2

b. Viskositas Kinematik

Viskositas kinematik didefinisikan sebagai :

Dimana :

‫ = ע‬viskositas kinematik

μ = viskositas dinamik (absolute)

ρ = rapat massa (density)

Dalam prakteknya viskositas kinematik ini sering dinyatakan dengan satuan stoke, dimana :

1 stoke = 100 centistoke = 1 cm2/detik

Dari definisi satuan centipoises dan centistokes, maka didapatkan hubungan :

Dimana :

SG = berat jenis (specific gravity)

Didalam prakteknya viskositas suatu fluida dapat ditentukan dengan menggunakan grafik,

nomogram atau table yang sudah ada asalkan kondisinya diketahui.

B. Rapat Massa (density)

Rapat massa dari suatu fluida merupakan ukuran dari banyak massa pada temperature dan

tekanan tertentu yang ditempatkan di dalam satu volume.

2015 Kendali Proses


11 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dimana :

ρ = rapat massa (density)

m = massa

V = volume

C. Berat Jenis (specific gravity)

Rapat massa suatu fluida sering juga dinyatakan dengan berat jenis (specific gravity), yaitu

perbandingan anatar rapat massa suatu fluida dan rapat massa fluida yang dipilih sebagai

fluida standard. Untuk cairan biasanya menggunakan air sebagai fluida standard sedangkan

untuk gas digunakan udara.

D. Bilangan Reynold

Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Osbone Reynold menunjukkan bahwa bentuk

aliran fluida didalam pipa yaitu laminar, transitional, atau turbulent tidak hanya tergantung

pada kecepatan (free-stream fluid velocity) ( V ) saja, tetapi juga tergantung pada diameter

pipa (characteristic distance) ( D ), rapat massa (fluid density) ( ρ ) dan fluid viscosity

(dynamic) ( μ ). Bentuk aliran didasarkan pada kombinasi dari parameter tersebut yang

2015 Kendali Proses


12 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menghasilkan suatukonstanta tak berdimensi yang disebut bilangan Reynold ( Re ). Bilangan

Reynold ini didefenisikan sebagai :

Dimana :

ρ = rapat massa (lbm/cu.ft)

v = kecepatan aliran (ft/sec atau fps)

D = diameter pipa (ft)

μ = viskositas absolute fluida (lbm/ft/sec)

Untuk keperluan teknik, aliran dimana :

- Reynolds Number < 2000 dikategorikan sebagai bentuk aliran laminar - 2000 ≤ Reynolds

Number ≤ 4000 dikategorikan sebagai bentuk aliran transitional

- Reynolds Number > 4000 dikategorikan sebagai bentuk aliran turbulen.

DaftarPustaka

[1] Ogata, Katsuhiko. “Modern Control Engineering”, 3rd Edition, Prentice Hall

International Inc. 1997.

[2] Ir. Heriyanto, M.T,”Pengendalian Proses,” Bahan Ajar dalam Kurikulum Berbasis

Kompetensi (Kurikulum 2007). 2010

https://www.academia.edu/6306719/Pengendalian_Proses_1_PENGENDALIAN_PR

OSES

[3] Smith, Carlos A & Carripio, Armando B. “Principles And Practice Of Automatic

Process Control”, 2nd Edition, John Wiley & Sons, Inc.

2015 Kendali Proses


13 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
[4] Andrew W.G & Willams H.B,”Applied Instrumentation In The Process Industries”,

Volume II Practical Guideines, 2nd Edition, Gulfpublishing Company

[5] Fisher, “Control Valve Handbook”, Emerson Process Management.

[6] Gunterus, Frans. Falsafah Dasar: Sistem Pengendalian Proses. ElexMedia Komputindo.

[7] Parura, Samuel LB, “Modul DCS Yokogawa Centum-XL”, Proyek Enjiniring.

Pertamina UP VI Balongan

[8] Natalegawa, Putra. 2013. Pengukuran Laju Aliran Pipa (Diambil pada tanggal 10

Desember 2013),

[9] Dasar Instrumentasi dan Proses Kontrol 1 / 158 Bimbingan Profesi Sarjana Teknik

(BPST) Direktorat Pengolahan Angkatan XVII -Balongan 2007

2015 Kendali Proses


14 Triyanto Pangaribowo, ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai