Anda di halaman 1dari 5

KD 3.

4 DINAMIKA PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA

A. PERAN INDONESIA DALAM MENCIPTAKAN PERDAMAIAN DUNIA MELALUI HUBUNGAN


INTERNASIONAL

1. Makna Hubungan Internasional

Hubungan internasional diartikan sebagai hubungan yang bersifat global yang meliputi semua
hubungan yang terjadi dengan melampaui batas-batas ketatanegaraan. Konsepsi hubungan
internasional oleh para ahli sering dianggap sama atau dipersamakan dengan konsepsi politik luar
negeri, hubungan luar negeri, dan politik internasional.

a. Politik luar negeri adalah seperangkat cara/kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara untuk
mengadakan hubungan dengan negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan negara
serta kepentingan nasional negara yang bersangkutan.
b. Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu negara dengan
semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya.
c. Politik internasional adalah politik antarnegara yang mencakup kepentingan dan tindakan
beberapa atau semua negara serta proses interaksi antarnegara maupun antarnegara dengan
organisasi internasional.

2. Pentingnya Hubungan Internasional Bagi Indonesia

Suatu negara dapat menjalin hubungan dengan negara lain manakala kemerdekaan dan
kedaulatannya telah diakui secara de facto dan de jure oleh negara lain. Perlunya kerja sama dalam
bentuk hubungan internasional antara lain karena faktor-faktor berikut.

a. Faktor internal, yaitu adanya kekhawatiran terancamnya kelangsungan hidup kesananya, baik
melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain.
b. Faktor ekternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu negara
tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara lain. Ketergantungan
tersebut terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonomi, politik, hukum, sosial
budaya, pertahanan, dan keamanan.

Pembangunan hubungan internasional bangsa Indonesia ditujukan untuk peningkatan


persahabatan dan kerja sama bilateral, regional, dan multilateral melalui berbagai macam forum
sesuai dengan kepentingan dan kemampuan nasional. Selain itu, bagi bangsa Indonesia, hubungan
internasional diarahkan untuk hal-hal berikut.

a. Pembentukan satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan negara
kebangsaan yang demokratis.
b. Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur secara material ataupun spiritual dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua negara di
dunia, dasar kerja sama adalah membentuk satu dunia baru yang bersih dari imperialisme dan
kolonialisme menuju perdamaian dunia yang sempurna .
d. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
e. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kemakmuran rakyat,
apabila barang-barang itu tidak atau belum dihasilkan sendiri.
f. Meningkatkan perdamaian internasional, karena hanya dalam keadaan damai Indonesia dapat
membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran
rakyat.
g. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul di
dalam Pancasila, dasar dan filsafah negara kita.

3. Politik Luar Negeri Indonesia Dalam Menjalin Hubungan Internasional

Masing-masing negara punya politik LN Indonesia mendasarkan politik luar negeri dengan
berdasarkan pada pembukaan UUD tahun 1945 pada alinea ke-4 yang berbunyi : “...dan ikut serta
dalam perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.”

a. Politik Luar Negeri Bebas Aktif

Indonesia memiliki prinsip politik luar negeri bebas aktif Bebas artinya bebas bergaul dengan
negara manapun tanpa mengikatkan diri pada salah satu blok Aktif artinya Indonesia aktif
bekerjasama dengan negara lain dalam membentuk perdamain dunia o Politik luar negeri bebas
aktif dicetuskan oleh wakil presiden RI Moh Hatta di depan badan KNIP (Komite Nasional Indonesia
Pusat)

Garis besar politik LN Indonesia adalah sebagai berikut :

a) Tanpa mengikatkan diri pada pakta-pakta militer yang ada, berusaha menghapus
ketegangan-ketegangan internasional
b) Menjauhkan diri dan meninggalkan pola penyelesaian sengketa dengan cara kekerasan
sebaliknya mengutamakan saluran perundingan dan negosiasi
c) Menghapuskan penjajahan, sehingga pergaulan bangsa dan negara didasarkan prinsip
hidup berdampingan secara damai di mana penghormatan terhadap integritas wilayah,
kemerdekaan, kedaulatan dan kebebasan memilkh sistem sosial merupakan kaidah-
kaidah yang harus dijunjung tinggi o Kontribusi Indonesia :
1. Memprakarsai KAA (1955)
2. Memprakarsai berdirinya gerakan Non Blok(1961)
3. Ikutserta dalam misi perdamaian dunia PBB 4. Aktif dalam organisasi kerjasama
Internasional
4. Menjadi anggota dewan Hak Asasi Manusia untuk periode 2011-2014 dan 2015-
2019

4. Pola Hubungan Internasional Indonesia

a. Bilateral, yaitu kerjasama antara dua Negara


b. Regional, yaitu kerjasama dua negara atau lebih di suatu kawasan
c. Multilateral, yaitu kerjasama yang melibatkan banyak negara
a. Kerjasama Bilateral antara lain :

a) Kerjasama RI-Vietnam (25 Juni 2015), dalam bidang politik, keamanan,ekonomi,


perdagangan, maritim, penentuan batas wilayah, people to people contact, dan
permasalahan terkait hukum dan kekonsuleran
b) Kerjasama RI- India, dalam Indonesia-India Comprehensive Economic Cooperation
Agreement (II-CECA) untuk meningkatkan volume perdagangan antara kedua negara.
c) Kerjasama RI-Jepang dalam Strategic Parternership for Peacful and Properous Future)
th. 2006
d) Kerjasama RI-Argentina
e) Kerjasama RI-Afrika Selatan dalam MoU on Mutual Cooperation an policy reserch and
Development di bidang perdagangan, ristek, pertahanan, enegri, dan mineral
f) Kerjasama RI-AS dalam Coprehenship Partnership Agreement) dalam kemitraan
menyeluruh dengan AS berdasarkan prinsip kesetaraan (equal partnership)

b. Kerjasama Regional antara lain :

a) Kerjasama RI-EastAsia Summit (EAS)


b) Southwest Pasific Dialogue (SwPD)

c. Kerjasama Multilateral :

a) Konferensi Asia Afrika (KAA)


b) Peacebuiding Commision (PBC), anggota badan penasehat antarnegara dari PBB untuk
isu-isu perdamaian.

5. Sarana Hubungan Internasional

Menurut J Frankle macam-macam sarana bagi negara dalam menjali hubungan internasional adalah
sbb :

a. Diplomasi, adalah kegiatan melaksanakan politik luar negeri suatu negara dalam
hubungannya dengan bangsa dan negara lain 2. Negosiasi, adalah suatu usaha unutk
mengatasi masalah yang dihadapi oleh dua negara tanpa melibatkan pihak ketiga.
b. Lobby, adalah kegiatan politik yang dimaksudkan untuk mempengaruhi negara tertentu
c. Propaganda, adalah usaha sistematis yang dilakukan untuk mempengaruhi pikiran,
emosi, dan tindakansuatu kelompok untuk kepentingan masyarakat pada umumnya
d. Ekonomi, adalah sarana yang bisa digunakan dalam masa damai ataupun perang dingin
antara dua negara
e. Militer, adalah sarana yang digunakan untuk menciptakan stabilitas dan menumbuhkan
kepercayaan
6. Tahapan Perjanjian Internasional

Perjanjian Internasional dilakukan berdasarkan tiga tahapan :

a. Perundingan (negotiation)
b. Penandatanganan (signature)
c. Pengesahan (ratification)

7. Landasan UU No 24 tahun 2000 Tentang Perjanjian Internasional

Landasan Hukum UU No 24 tahun 2000 tentang perjanjian Internasional Dalam pembuatan


perjanjian internasional, Pemerintah Republik Indonesia berpedoman pada kepentingan nasional dan
berdasarkan prinsip-prinsip persamaan kedudukan, saling menguntungkan, dan memperhatikan, baik
hukum nasional maupun hukum internasional yang berlaku.

8. Manfaat Perjanjian Internasional

Perjuangan konsep wawasan nusantara (deklarasi Djuanda, 1957) yang menyatakan bahwa Indonesia
adalah the archepelagic state yang kemudian diakui oleh PBB dalam konvensi hukum laut 1982
Pengakuan dari negara tetangga tentang landas kontiten : Antara Indonesia Malaysia terkait Selat
Malaka dan laut Natuna (27 Oktober 1969). Indonesia dan Thailand terkait Selat Malaka bagian utara
dan laut Andaman (12 Des 1971). Indonesia dan Australia terkait garis batas dasar laut Arafuru dan
utara Irian Jaya Papua Nugini) Indonesia dan Singapura terkait batas laut teritorial (30 Agustus 1974).
Indonesia dan India terkait batas landas kontinen laut Andaman.

B. Peran Indonesia Dalam Menciptakan Perdamaian Dunia Melalui Organisasi Internasional

Organisasi internasional dapat diartikan sebagai organisasi yang berkedudukan sebagai subjek
hukum internasional dan mempunyai kapasitas untuk membuat perjanjian internasional. Karena
merupakan subjek hukum internasional, organisasi internasional mempunyai hak dan kewajiban yang
ditetapkan dalam konvensi-konvensi internasional.
Organisasi internasional pada umumnya beranggotakan negara-negara. Akan tetapi, meskipun
demikian, tidak menutup kemungkinan organisasi internasional terdiri dari berbagai badan hukum
atau badan usaha, bergantung dari sifat organisasi tersebut.

Indonesia terlibat dalam berbagai organisasi internasional, antara lain :


A. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
B. Association of South East Asian Nation (ASEAN)
C. Gerakan Non Blok (GNB)
SEMANGAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai