Anda di halaman 1dari 12

1.

SHOULDER IMPINGEMENT

 Dugaan awal impingement:


 Apakah nyeri sekitar deltoid,
 Apakah nyeri posisi tengah lengan;
 Apakah bunyi ketika gerak bahu;

 Problem fisioterapi
 Nyeri dan disabilitas bahu akibat external impingement syndrome
 Subacromial bursitis
 Supraspinatus tendinitis

 Assessment

1) Pemeriksaan Impingement (5):


 Painful arc  Nyeri antara 60 derajat -120 derajat
 Jobe’s test (empty can test}  Nyeri terutama inflamasi m. supraspinatus
 Neer test  Nyeri akibat sucromial tissue compression
 Hawkin Kennedy test  Terutama bursitis atau cuff tears positif
 External rotation
 isometric test

2) Bursa subacromial
 Neer & Hawkin test
 Palpasi pisisi ekstensi

3) M Supraspinatus
 Jobe’s/Empty can test
 Isometric Abd pada MLPP
 Palpation posisi borgol

 Intervensi

1) Impingement
 US/SWD subacromial,
 traksi – translasi static caudal,
 Mobilisasi saat caudal traction,
 MWM

2) subacromial bursitis dan supraspinatus tendinitis


 Mobilization under caudal traction,
 Contract relax stretching
Frozen Shoulder
Ciri ciri : Pola kapsuler Hypermobility atau keterbatasan gerak pola kapsuler (abd,
internal, external rotasi) , Muscle tightness/contracture, paling sering terjadi di atas
45 tahun , kasus lebih dari 6 bulan, nyeri.

 TES EVIDENCE BASE FROZEN SHOULDER


 Scapulohumeral rhythm: Abduksi – elevasi
 Scratch Test: Hand Behind Head and Hand Behind Back
 Capsular contracture: rotasi eksternal

 TES PASIF
 Abduksi
 Rotasi eksternal
 Rotasi internal
 Capsular pattern (rot. eksternal < abduksi < rot. internal): elastic-firm
end feel

 TES KHUSUS
 Joint play movement test: anterior – posterior , posterior – anterior,
caudal, lateral traksi (pada akhir gerakan nyeri)

 Test khusus mengetahui FS. Pada capsul sendi :


 Passive test : External rotation < abduction < internal rotation (Elastic
end feel dan keterbatasan)
 Joint play movement test: anterior – posterior , posterior – anterior,
caudal, lateral traksi (pada akhir gerakan nyeri)

 Test khusus mengetahui FS. Pada muscle :


 Resisted Isometric test: Nyeri
(Palpasi : tonus otot tinggi / nyeri tekan)
 Contract relax stretch test:
1) Lentur setelah contraksi – MUSCLE CONTRACTED
2) Tetap tegang setelah kontraksi - MUSCLE SPASM
 INTERVENSI FISIOTERAPI
 TENS : menurunkan nyeri sehinggak efeknya dapat mengurangi
spasme dan meningkatkan sirkulasi.
 Micro Wave Diatermy (MWD) : Penurunan nyeri
 US : meningkatkan sirkulasi darah dan oksigen ke daerah yang
cedera.
 Aktif exercise
 Scapulo-thoracal mobilization
 Glenohumeral mobilization:
 Mobilization with movement (MWM)
 ACJ mobilization
 Strengthening exercise
 Terapi manipulatif
1. Gejala umum Golfer Elbow meliputi :

 Nyeri di bagian dalam siku


 Nyeri yang menjalar ke lengan dari bagian dalam siku
 Kelemahan di tangan atau pergelangan tangan
 Mati rasa atau kesemutan di jari manis dan kelingking
 Sakit saat menggenggam atau memutar benda

2. Tes Khusus

 Medial Epicondylitis Test (Golfer’s elbow)


Pameriksa mempalpasi epicondylus medial pasien selanjutnya pameriksa
menggerakkan lengan pasien kearah supinasi lengan bawah disertai ekstensi elbow dan
wrist joint. Tanda positif indikasi timbul nyeri diatas epicondylus medial humeri.

3. INTERVENSI FISIOTERAPI

1) Infra red (IR)


Pelaksanaan terapi adalah pastikan alat sudah di cekk dan berfungsi dengan baik,
lakukan penyinaran dengan infra merah pastikan tegak lurus dengan area terapi yaitu
pada daerah siku yang mengalamai sakit, dengan jarak lampu antara 45-60 cm. Lamanya
waktu penyinaran antara + 15 menit disesuaikan dengan kondisi pasien. Setelah terapi
selesai alat dirapikan seperti semula.

2) Ultrasound (US)
Pelaksanaan terapi adalah pastikan alat sudah di cek dan berfungsi dengan baik bersihkan bagian
yang akan diterapi dengan alkohol, tuangkan gel pada siku pasien dan letakkan tranduser
dibagian yang dikeluhkan, atur alat dengan intensitas 1,5 w/cm- 2 w/cm, frekuensi 1 mhz, atur
waktu selama 3-5 menit, kemudian putar tranduser secara ritmis hingga waktu habis.

3) Terapi Latihan (TL)


 Stretching pada otot otot extensor elbow.
Terapis menginstruksikan kepada pasien untuk meluruskan lengannya kemudian
menekuk pergelangan tangannya bagian punggung tangan secara penuh kemudian
mendorongnya kearah flexi hingga pasien merasakan terulur pada bagian atas lengan bawah
tahan hingga 15 detik dan diulangi 2 hingga 3 kali,pola ini dilakukan 5 kali perhari
 Stretching pada otot otot flexor elbow
Terapis menginstruksikan kepada pasien untuk meluruskan lengannya kemudian
menekuk pergelangan tangannya bagian telapak tangan secara penuh kemudian
mendorongnya kedalam hingga pasien merasakan terulur pada bagian bawah lengan bawah
tahan hingga 15 detik dan diulangi 2 hingga 3 kali,pola ini dilakukan 5 kali perhari.
 Penguatan otot extensor
Terapis menginstruksikan kepada pasien untuk memegang beban dengan telapak
tangan menghadap ke bawah. Angkat pergelangan tangan ke atas,tahan pada posisi ini
selama 2 detik kemudian turunkan perlahan-lahan ulangi sebanyak 12 kali sesuai intensitas
untuk mndapatkan kekuatan otot mutlak .
 Penguatan otot flexor
Terapis menginstruksikan kepada pasien untuk memegang beban dengan telapak
tangan menghadap ke atas.Turunkan pergelangan tangan kebawah,tahan pada posisi ini
selama 2 detik kemudian turunkan perlahan-lahan dan ulangi sebanyak 12 kali.
 Penguatan otot ulnar dan radial deviator
Instruksikan pasien untuk memegang barbel tersebut dengan posisi ibu jari menunjuk
ke atas, instruksikan pasien untuk menggerakkan tangan keatas dan kebawah, pastikan
gerakan yang dilakukan dari pergelangan tangan tanpa adanya gerakan siku.dan dilakukan
selama 2 detik dan ulangi sebanyak 12 kali.
 Penguatan otot pronator dan supinator.
Instruksikan pasien untuk memegang barbel tersebut dengan posisi ibu jari menunjuk
ke atas,kemudian instruksikan pasien untuk memutar pergelangan tangannya kedalam secara
penuh dan kemudian putar ke luar secara penuh tahan selama 2 detik dan ulangi sebanyak 12
kali.
“TENNIS ELBOW”
1. Definisi : Tennis elbow atau lateral epikondilitis adalah tendinopati pada otot atau tendon
ekstensor di akibatkan overius injury - repititif mikro trauma (mikrotrauma berulang)

 Otot ekstensor : carpi radialis longus & brevis , digitorum , digiti minimi , carpi ulnaris ,
policis longus & brevis ( otot penggerak pada saat dorsal fleksi / ekstensi)
 Otot fleksor : carpi radialis, carpi ulnaris , palmaris longus , digitorum superficialis ,
digitorum profundus, policis longus & brevis ( otot penggerak palmar fleksi / fleksi)

# Tendonitis = inflamasi / peradangan akut pada tendon


# Tendinosis = degenerasi non inflamasi , mencakup perubahan struktur.
# Tendinopati = kerusakan / gangguan

* Umbrella term = sebutan bagi berbagai patologis yg tdk di ketahui penyebabnya

2. Penyebab / Resiko

 Usia > 30 tahun resiko meningkat


 Tdk melakukan pemanasan sebelum aktivitas
 Peralatan olahraga tdk sesuai
 Penggunaan obat obatan tertentu
 Trauma
 Faktor Pekerjaan : Atlet badminton , tenis , Kontruksi, reporter, Guru

3. Tanda Gejala

 Nyeri / menjalar (elbow-wrish bagian lateral *kalau sudah kronis/ parah nyeri
bisa sampe jari jari, yg kena eks digitorum) , kaku secara bertahap

4. Problematika Fisioterapi
a) Impairment / pain :
 Nyeri atau kaku secara bertahap dan memburuk seiring waktu

b) Impairment :
 Adanya tanda inflamasi : Kalor (suhu) , rubor (warna) , dolor (nyeri) , tumor
(bengkak) , fungsional laesa.

c) Fungsional limitation :
 Menggenggam
 Menggerakkan
 Menekuk atau meluruskan lengan
 Berjabat tangan
 Menulis dll

4. Assesmen subjectif

 Onset nyeri 24-72 jam setelah aktivitas ( kalau tendon kena pada saat
melakukan gerakan diberikan tahanan nyeri) (klo gerak aktif nyeri kena otot)
 Nyeri menjalar
 Kesulitan menggenggam / mengangkat
 Histori biomekanik , penggunaan raket , pekerjaan , ADL

5. Assesmen objectif

 Test spesifik :
 Cozen test = mintalah pasien untuk meletakkan tangan di atas meja dengan
posisinyaman kemudian fisioterapis melakukan stabilisasi pada elbow sambil
meraba epikondilus laterar setelah itu minta pasien untuk dorsal fleksi. Positif jika
merasa nyeri.
 Chair test : mengangkat / menjinjing kursi ( gerakan palmar fleksi )
 Mill test : posisi berdiri , fiksasi pada epikondilus lateral kemudian minta pasien
untuk melakukan gerakan supinasi namun fisioterapi memberi tahanan. Tes positif
apabila muncul nyeri
 Maudsley's test
 Dynamometer mesyur grip stretch
 Peisyen reyted tennis elbow evaluation quisioner

Grade nyeri terbagi 4:


 1 = adanya nyeri ringan beberapa jam setelah terprovokasi (seperti melakukan
kegiatan)
 2 = terjadi nyeri langsung pada saat selesai beraktifitas
 3 = adanya nyeri saat beraktifitas, Nyeri ke 3 masuk kronis
 4= nyeri terus menurus baik sedang melakukan kegiatan ataupun tidak.

6. Preventif :

1) Warm Up 10-15 menit


2) Manual handling and technique
3) Adjusting Equipment
4) Education

7. Rehabilitasi :

 Protokol PRICE atau PEACE and LOVE


 Manual therapy → Massage, Mulligan dan Mobilization with movement
 Exercises → Strengthening and Stretching
 Esentrik exsercise ( gerakan dorsal - palmar ) dengan menggenggam benda
= 10 pengulangan 3 set
 Fleksor stretch (gerakan fleksi wrish sambil menggenggam benda) = 10
pengulangan 3 set
 Ekstensor stretc (gerakan ekstensi wrish) = 30 detik tahanan 3 set
 Forearm pronation (gerakan pronasi) = 10 repitisi 3 set
 Tricep stret = 30 detik tahanan , 3 set
 Bicep curls = 10 repitisi 3 set
 Menggenggam bola = 10 detik tahanan , 2 set

 Modalities → Ultrasound (percepatan proses healing) , Transcutaneous electrical


nerve stimulation ( untuk nyeri)
 Braces/Splints/Straps → kurang direkomendasikan
 Medications → NSAIDs → short term benefit (3-4 mgg)
 Corticosteroids injection → Short term effect (<6 mgg)
 Sport/Occupation Specific Rehabilitation
 Education/Saran Aktivitas
1. De Quervain Syndrome
a) Ciri-Ciri
 Nyeri dan bengkak pada lateral wrist

b) Tendon yang bermasalah


 Tendon Extensor Policis brevis dan Abduktor Policis Longus

c) Tes Fungsi
 Painfree grip strength test

d) Tes Khusus
 Finkelstein test

e) Intervensi
 Ice
 Bandaging
 Splinting
 Grip Strengthening Exercise
CTS
a) Ciri-Ciri
 Nyeri dan kesemutan wrist dan tangan
 Sulit menggenggam

b) Yang bermasalah
 Fibrosis tendon fleksor digitorum komunis
 Penjepitan N. Medianus
 Kontraktur ligament carpi transversum

c) Pemeriksaan Fungsi Gerak


 Tes Cepat : Pinch and grasp strength
 Test Gerak Pasif : Kaku dan bengkak pada hand dan wrist

d) Tes Khusus
 Pray test
 Tinnel Sign
 Phalen test

e) Intervensi
 US
 Stretching pada wrist
 Grasping (membuka-menutup tangan)
1. Finger pain - Trigger’s finger
a) Ciri-Ciri
 Nyeri dan terdapatat bunyi krepitasi pada finger

b) Tendon yang bermasalah


 Tendovaginitis Stenosis flexor digitorum profundus

c) Pemeriksaan Fungsi Gerak

1) Tes Cepat
 Setelah fleksi tidak bisa ekstensi

2) Tes Fungsi
 Pada gerak fleksi jari III/IV nyeri pada akhir ROM dan bila di ekstensikan bunyi
klik dan nyeri.
 Pada gerak pasif terdapat nyeri saat fleksi jari yang bersangkutan penuh.
 Saat ekstensi jari bunyi klik dan nyeri.

d) Tes Khusus
 Palpasi pada caput metacarpal III atau IV teraba benjolan nyeri. Bila dalam
palpasi bersamaan digerakkan fleksi penuh dan ekstensi teraba benjolan yang
bergerak.

e) Diagnosis
 Nyeri gerak pada jari ke tiga (atau keempat) karena Tendovaginitis Stenosis
flexor digitorum profundus

f) Intervensi
 Transverse friction finger flexor tendon
 Static stretching finger flexor tendon
 Tendon gliding technique
1. RHEUMATOID ARTRITIS

 Dugaan awal rheumatoid artritis:


 Apakah nyeri dan kaku tiap bangun tidur?
 Nyeri dan bengkak jari-jari tangan bilateral?
 Apakah nyeri dan bengkak jari-jari tangan?

 Ciri-ciri
 Adanya bengkak
 Adanya tonjolan (Nodul)

 Pemeriksaan penunjang
 Lab
 Mri
 Ronsen

 Exercise
 Meremas bola
 Dorong tembok

Anda mungkin juga menyukai