DI SUSUN OLEH
(KELOMPOK 8) :
KELOMPOK : 3
3. RISKIA DOKOLAMO
4. FATMA PARY
SEMESTER: V
BAB I
PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
PENDAHULUAN
Tujuan pengumpulan data pada survey lalu lintas kali ini yaitu : a. Untuk
mengetahui tingkat kepadatan lalu lintas pada Jalan Tulukabesy Kota Ambon
berdasarkan volume lalu lintas yang mencakup jenis kendaraan dan arah gerakan
kendaraan, dengan melakukan pengamatan dan pencacahan langsung dalam periode
waktu yang telah ditentukan. b. Untuk mengetahui tingkat kepadatan lalu lintas pada
ruas jalan berdasarkan volume lalu lintas, arah arus lalu lintas, jenis kendaraan dalam satu
satuan waktu tertentu yang dilakukan dengan pengamatan dan pencacahan langsung di
lapangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KECEPATAN
Apabila t adalah tetap, ata u ditahan konstan, maka jarak berva riasiterhadap
kecepata n, begitu juga untuk yang lain apabila Vteta p. Pada banyak kejadian, seperti
dari rumah pergi bekerja ata u ke toko. Jarak perjalanan adalah tetap, se hingga va riabel :
kecepatan + waktu. Akan teta pi hubungannya adalah curva linier, dengan kenaikan yang
sama pada kecepata n tidak memberi kan ke naikan yang sama padawaktu. Pada
perjalanan 100 mil, pe nurunan waktu pada pe nurunan kecepatan yang sama
menghasilkan angka-a ngka seperti pada tabel 3.2 di bawah ini :
a. Klasifikasi Nilai Kecepatan ' Kecepatan lalu lintas yang sesungguhnya terja di
pada route tertentu mungkin mengakibatkan fl uktuasi yang besar, se hingga sulit diikuti
untuk perhitungan. Pengemudi kendaraan dapat menjalankan dengan kecepatan tertentu
pada suatu panjang jalan maupun lokasi, tetapi dibagian lain dapat menambah maupun
mengurangi kecepatannya, sesuai dengan kebutu han waktu ya ng diperlukan (misal
adanya : lalu lintas pelan, berhenti, maupun antrian). Dengan demikian istilah kecepatan
perlu dikualifi kasikan.
1). Speed: Nilai/ukuran pergeraka n ke ndaraan lalu lintas atau komponen lalu lintas
tertentu, dinyata ka n dalam: miles per hour, km per jam, feet per second (1 mph = 1.6
km/ jam = 1.467 ftl sec) .
2). Sp ot Speed : kecepata n kendaraan pada waktu melewati satu titi k tertentu pada ja
lan raya.
3) . Average Spot Speed: harga rata-rata spot speed kendaraan sendiri - sendiri dari se
luruh kendaraan, ata u kelas kendaraan tertentu, pada titik tertentu pada jalan raya,
dalam periode waktu yang telah ditentukan.
4). Running Sp eed : kecepatan pada panjang bagian ja lan ya ng ditentukan, yaitu
sebagai jarak dibagi waktu berja lan. Adalah sebagai kecepatan rata-rata kendaraan
berjalan pada lalu li ntas,didapat dari hasi l: jumlah jarak semua kendaraan dibagi
jumlah waktu kendaraan berjalan.
5). Overall Tr avel Sp eed: kecepata n pada bag ian jalan ya ng ditentukan, yaitu
sebagai jarak tota l yang dijalani dibagi tota l wa ktu yang diperl ukan, termasuk
berhenti dan tertunda (delays) pada perja lanan (t idak termasuk stops dan delays yang
ada diluar jalur perjalanan)
6) . Operating Speed : overa ll speed yang tertinggi (t idak termasuk berhenti), dimana
pengemudi dapat berja lan di ja lan yang adadibawa h kondisi cuaca yang baik dan
kondisi lalu lintas yang menguntu ngkan.
7). Design Speed: kecepata n yang dipilih/d itentukan untuk keperluan pera nca
ngan/design dan korelasi terhadap bentuk jalan raya, seperti ke lengkungan,
superelevasi, dan jarak pandangan, keadaan dimana kecepatan yang a man
tergantungpada bentuk fisik ja lan raya .
lstilah-istilah lain yang perlu juga diketa hui untuk kua lifikasi kecepatan ja lan
1). Median Sp eed: kecepatan yang digambarkan oleh harga tengah, apabila semua harga
kecepatan disusun secara urut (array) dari kecil le besa r. Separoh harga kecepata n akan
berada diatas median, dan separoh dibawahnya .
2). Eighty-five percentile Sp eed: suatu kecepatan dibawah 85 % dari semua unit lalu
lintas berjalan, dan diatas 15 % berja lan.
3) . Modal Speed atau Mode: harga kecepatan ya ng paling sering terjadi. Pada distribusi
frekuensi kecepata n, modal speed adalah harga yang paling baya k didapat pada
pengamata n. Karakteristik
a. Umum Apabila kita menghitung banya knya kendaraan yang melalui sebuahjalan,
jelas perhatian kita curahkan pada kecepatan kendaraan yang bergerak. Namun kecepatan
berapa yang menarik untuk diperhatikan. Kita melihat hanya ada satu kecepatan gerak
sepanjang sebua h jalan atau setidak - tidaknya satu kecepatan rata-rata. Namun
sebenarnyatidak demikian. Petu nj uk kecepatan (spedometer ) pada kendaraan, kecepata
n gerak kendaraan ha nya pada saat tertentu, dan kecepatan akan berubah-ubah dari
waktu-ke waktu sepanjang jalan itu lah kecepatan yang diukur oleh pol isi dan kita sebut
kecepatan sesaat (spotsp eed) .
b. Kegunaannya Data - data dari survei kecepatan dapat digunakan hal-hal sebagai
berikut:
a) Analisa kecelakaan
b) Untuk perencanaan geometrik
c) Untuk pembuatan trend kecepatan
d) Untuk traffic control dan regulation Survey
a). Metode 2 orang Pengamat Suatu jarak anta ra 20 hingga 100 meter diukur seca
raakurat, 1 orang pengamat berdiri pada setiap uj ungnya .Pengamat pertama menurunkan
ta ngannya begitu sebuah kendaraan melewatinya dan pengamat ke 2 memulai (menekan)
stop watchnya beg itu kendaraan tersebut melewatinya, dan kemudian dia mencatat
waktunya .Keuntungan - keuntungan dari metode ini adalah bahwa surva i ini hanya
membutuhkan suatu organisasi, latihandan bahan-bahan peralatan yang minimal
(sederhana).Meskipun demikian metode ini juga mempunya i kerugian kerugian sebagai
berikut: keakuratannya terbatas, dimana disebabkan karena adanya reaksi manusia dalam
mengukur waktu, dan kesa lahan (t ipuan) penglihatan. Pengumpulan data nya adalah
lambat dan contohnya (sampel) kecil.
b). Metode Enoscope Enoscope adalah alat yang berbentuk kota k dengan dua buah
lubang yang sa ling tegak lurus dan didalamnya terdapat kaca cerm in yang dapat
memantu lkan ca haya (bayangan benda) yang melintas pada satu lubang yang lain.
Metode ini sama seperti pada metode 2 orang pengamat, kecuali digunakannya alat
enoscope sebagai pengganti para pengamat. Suatu enoscope ditempatkan pada salah satu
uj ung ata u kedua uj ungnya, apabila digunakan satu buah enoscope pada salah satu uj
ungnya, maka satu orang pengamat berdiri pada satu uj ung ya ng lain, apabila digunakan
2 buah enoscope pada ked ua uj ung nya, maka 1 orang pengamat berdiri di tengah-
tengah. Apabila sebuah kendaraan melewati enoscope tersebut, maka akan te rlihat suatu
pantulan kilatan cahaya dikaca. Pengamat mulai menekan tombol stop watch. Apabila
kendaraan tersebut melewati uj ung yang lainnya, dengan jarak kedua enoscope tersebut
telah ditentukan, maka pengamat kemudian menghentikan stop watch dan mencatat wa
ktu ya ng digunakan untuk menempuh jarak tersebut.
Keuntungan-keuntungannya adalah:
- Alat enoscope akan mengurangi kesalahan-kesalahan penglihatan
- Mudah dan murah biaya untuk pengorganisasian, latihan dan peralatannya.
Kerugian-kerugiannya adalah:
- Kesalahan manusia dalam masalah waktu bereaksi, makin pendek jarak yang diteta
pkan, maka relatif makin besar pula kesalahan manusia tersebut.
- Tidak dapat digunakan untuk lalu lintas yang padat dan untuk jalan-j alan yang berlaj
ur banyak.
- Pengumpulan data pada survai ini sangat lambat, dan hanya dapat mengumpulkan
contoh ( sa mpel ) yang sedikit.
- Kecepatan rata-rata sebenarnya diukur dalam suatu jarak ya ng pendek (buka pada
suatu titik I setempat). Meskipun demikian hal ini merupakan suatu Survey Lalu
Lintas 1 perkiraan ya ng masih dapat diteri ma sebagai kecepatan setempat.
- Pera latan yang tampak (d ipasang) ditepi jalan dapat mengakibatkan para pengemudi
memperlambat laju ke ndaraa nnya ka rena terta ri k untuk metihat alat tersebut atau
karena mereka merasa berjalan melebihi batas kecepata n. Oleh sebab itu surva i ini
tidak dapat mencatat kecepatan kendaraan yang normal.
c) Metode Speed Meter (dengan alat pengukur kecepatan) Sebagai pengganti penggunaan te
rhadap te naga manusia untuk mengamati suatu kendaraan yang lewat, maka te lah
dikembangkan suatu pera latan mesi n untuk melakukan tugas yang sa ma. Sebagai contoh: alat
venner meter yang menggunakan 2 pipa karet (rubber road tube ), dimana secara elektronik akan
mengukur waktu anta ra 2 pulsa udara begitu sebuah as roda kendaraan melintas pipa ka ret yang
perta ma kemudian melintasi pipa karet yang satunya.
Keuntu ngannya adalah ba hwa alat pengukur waktu mekanis ini akan menghilangkan kesa
lahan-kesa lahan manusia. Meskipun demikian alat ini juga mempunyai kerugian-kerugian yaitu:
- Peralatannya mahal
- Para pelaksana surva i (surveyor) memerlukan latihan untuk menggunakan peralatan tersebut.
- Pemasa ngan peralatan akan memakan wa ktu dan memerlukan suatu pengorganisasian yang
baik.
d) Radar Meter Radar meter menggunakan prinsip bahwa suatu gelombang radio ya ng
dipancarkan dari alat tersebut akan dipa nt ulkan kemba li oleh kendaraan, dan hasil perubahan
frekuensi nya adalah dikaitkan te rhadap kecepata n kendaraa n serta dapat diukur oleh peralatan
tersebut. Keuntungan dari pemakaian alat ini adalah bahwa peralata n ini tidak menarik
perhatian dan tidak dapat terlihat oleh pengemudi, sehingga tidak menyebabkan mereka
mengurangi kecepata nnya .
Sedang kerugian-kerugiannya adalah:
- Mahal
- Memerlukan petugas-petugas (operator) yang terlatih
- Pengoperasiannya harus dilakukan secara berhati-hati agar dapat membedakan
masing-masing kendaraan.
e). Ti me Lapse Photography
Time lapse photography dapat menggunakan metode filmbiasa ata u dengan menggunakan
rekaman video. Film dapat berputar terus, atau sebagai alternatifnya (dan lebihmurah) alat
kamera pemotret biasa dapat diambil gambarnya pada interva l waktu ya ng reg uler.
Keuntungan dari penggunaan alat ini adalah sebagai berikut :
- Merupaka sistem ya ng terba ik untuk merekam secarapermanen beragam
karakteristik-karakteristik arus lalu lintas, seperti misal nya : kecepatan, volume,
headway, dan alih gerak kendaraan.
- Dapat digunakan untuk volume yang tinggi danjalan - jalan berlajur banyak.
Kerugian - kerugiannya adalah sebagai berikut:
- Diperlukan lokasi yang tinggi
- Bergantung kepada pera lata n yang rumit dan operator - operator yang terlatih.
- Film harus diproses (memakan waktu dan mahal)
- Penganalisaannya memakan waktu ya ng lama untuk menggabungkan (mencocokkan)
photo photo, serta menghitung jarak yang ditempuh oleh masing masing kendaraan.
Dengan survei ini akan didapatkan data volume, kecepatan,dan waktu perjalanan lalu litas.
Untuk ini diperlukan 3 ora ngenumerator, 1 ora ng pengemudi dan satu buah kendaraan
penumpang. Kendaraan ini di kemudikan menyusuri rute ya ng telah diteta pkan. Enumerator
pertama bertugas mencacah kendaraan yang berpa pasan dengan kendaraan ya ng dipakai untuk
pengukuran. Kendaraan yang menyiap maupun ya ng disiap oleh kendaraan peneliti dicaca h
olenenumerator kedua. Enumerator ketiga bertugas mencatat waktu dan hasil pencacahan ked ua
enumerator yang lain.
Pencacahan dilakukan dengan menggunakan co unter, sedangkan wa ktu diukur dengan stop
watch dan jam.Pengukuran biasanya dilakukan di suatu bagian jaringan jalanya ng mencakup
beberapa pertemuan jalan uta ma. Ke lemahandi perte muan jalan tersebut dicatat pada saat
kendaraan peneliti melewati pertemuan jalan tersebut.
4) Vi deo Recordin g Dari Te mpat ya ng Ti nggi Sebuah pengamat ditempatkan pada suatu
tempat ya ng tinggi,misalnya pada bangunan yang tinggi ata u diatas bukit, sehingga pengamat
tersebut dapat meli hat pergerakan-pergerakan dari masing-masing kendaraan pada jarak yang
telah ditentu kan (d iperl ukan). Kemudian dicatat waktu dari masing-masing kendaraan yang
menempuh jarak tersebut.
BAB III
METODOLOGI
Mulai
Mulai
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL
4.1 INPUT DATA Ukur batas start dan finish dengan jarak 30m
Yang di maksud denga input adalah dapat berupa data primer yang di dapatkan dari
survey pada lokasi penilitian. Penginputan data ini terdiri atas data kondisi geometric, data
survey dan data kondisi lingkungan, data masukan di perlukan dalam proses analisis data dan
analisis data simpang tak bersinyal Jln. Tulukabessy.
Berikut hasil dari survey lalu lintas simpang Jl. Tulukabessy dengan formulir lalu lintas
simpang :
Lokasi : Jln. Telukabessy Hari Penelitian : Selasa
Waktu Km/Jam
Kendaraa
Waktu Jarak Detik Waktu tempuh
n Menit Jam
start finish (Detik)
Waktu Km/Jam
Kendaraa
Waktu Jarak Detik Waktu tempuh
n Menit Jam
start finish (Detik)
Waktu Km/Jam
Kendaraa
Waktu Jarak Detik Waktu tempuh
n Menit Jam
start finish (Detik)
Waktu Km/Jam
Kendaraa
Waktu Jarak Detik Waktu tempuh
n Menit Jam
start finish (Detik)
Waktu Km/Jam
Kendaraa
Waktu Jarak Detik Waktu tempuh
n Menit Jam
start finish (Detik)
30 m 6 17.22 17.23
30 m 10 17.24 17.25
30 m 2 17.25 17.26
30 m 8 17.28 17.29
30 m 10 17.29 17.30
Waktu Km/Jam
Kendaraa
Waktu Jarak Detik Waktu tempuh
n Menit Jam
start finish (Detik)
30 m 2 17.30 17.31
30 m 4 17.31 17.32
30 m 8 17.33 17.34
30 m 10 17.34 17.35
30 m 2 17.35 17.36
30 m 4 17.36 17.37
30 m 6 17.37 17.38
30 m 7 17.38 17.39 25 0.42 0.069 0.43
30 m 8 17.38 17.39
30 m 10 17.39 17.40
Waktu Km/Jam
Kendaraa
Waktu Jarak Detik Waktu tempuh
n Menit Jam
start finish (Detik)
30 m 2 17.40 17.41
30 m 4 17.41 17.42
30 m 8 17.43 17.44
30 m 10 17.44 17.45
30 m 1 17.45 17.46 29 0.48 0.081 0.37
30 m 4 17.46 17.47
30 m 8 17.48 17.49
30 m 10 17.49 17.50
Waktu Km/Jam
Kendaraa
Waktu Jarak Detik Waktu tempuh
n Menit Jam
start finish (Detik)
30 m 2 17.50 17.51
30 m 6 17.52 17.53
30 m 10 17.54 17.55
30 m 2 17.55 17.56
30 m 4 17.56 17.57
30 m 8 17.58 17.59
30 m 10 17.59 18.00
30 m 2 18.00 18.01
30 m 4 18.01 18.02
30 m 10 18.04 18.05
30 m 2 18.05 18.06
30 m 4 18.06 18.07
30 m 6 18.07 18.08
30 m 10 18.09 18.10
Waktu Km/Jam
Kendaraa
Waktu Jarak Detik Waktu tempuh
n Menit Jam
start finish (Detik)
30 m 2 18.10 18.11
30 m 4 18.11 18.12
30 m 4 18.16 18.17
30 m 6 18.17 18.18
30 m 8 18.18 18.19
Waktu Km/Jam
Kendaraa
Waktu Jarak Detik Waktu tempuh
n Menit Jam
start finish (Detik)
30 m 4 18.21 18.22
Dilihat dari kondisi lalu lintas jln. Tulukabessy , dimana jalan tersbut memiliki
luas jalan yang tidak terlalu lebar sehingga menyebabkan kemacetan di waktu waktu
tertentu semisal waktu sore sekitar 16.30 – 18.30 (waktu padat / pulang kantor).
Dari data percepatan lalu lintas di dapatkan dari hasil percepatan lalu lintas yang di
lakukan pada lokasi simpang jln Tulukabessy.
BAB V
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan dan penelitian diatas, hal yang dapat kami
1. Dari hasil pengamatan tampak bahwa lalu lintas di Jln. Telukabessy mulai macet pada
jam 17.15 – 18.24 WIT
5.2 Saran
Jalan Telukabessy tergolong masih baik kinerjanya, hanya saja perlu adanya
penegakan kedisiplinan baik dari masyarakat maupun dari kepolisian untuk mengatur
lancarnya Lalu Lintas.Seperti misalnya hambatan samping, rambu-rambu dll.
DAFTAR PUSTAKA :
MKJI (1997)
kupdf.net_alik-ansyori-alamsyahrekayasa-lalu-lintas