Anda di halaman 1dari 8
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN Jl. H.R. Rasuna Said Blok X 2. Kav, 07 dan 08 Kuningan Jakarta 12950, Tromol Pos 3043/IK 10002 _Telepon 52251805 Saluran) aks: 5256044 5256066 Webs wwwalfkesdmgo.id Nomor 1433/25/DJL.4/201.6 20 Juni 2016 Lampiran 1 (Satu) Berkas Hal : Batas Atas Biaya Sertifikat Laik Operasi Yang terhormat, (daftar terlampir) di tempat Sehubungan dengan hasil Focus Group Discussion (FGD) stakeholder ketenagalistrikan di Bandung pada tanggal 12 Mei 2016, dengan ini kami sampaikan bahwa batas atas biaya Sertifikat Laik Operasi (SLO) telah disepakati untuk pemeriksaan dan pengujian: 1. Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD); 2. Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Tinggi dan Tegangan Menengah; 3. Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah kapasitas daya tersambung di atas 197 kVA. Berkenaan dengan hal tersebut, batas atas biaya SLO (terlampir) dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi tenaga listrik Atas perhatian Saudara, kami sampaikan terima kasih a.n. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Tembusan: Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Lampiran Surat Nomor 11433/25/DJL.4/2016 Tanggal 20 Juni 2016 1. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi NAD 2. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara 3. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Jambi 4. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Riau 5. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan 6. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat 7. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Bengkulu 8. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Lampung 9. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau 10. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Bangka Belitung 14, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi dan Energi Pemerintah Provinsi Banten 12. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Pemerintah Provinsi Jawa Barat 13. Kepala Dinas Perindustrian dan Energi Pemerintah Provinsi DK! Jakarta 14. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Pemerintah Provinsi Jawa Tengah 15. Kepala Dinas PU Perumahan dan ESDM Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta 16. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Pemerintah Provinsi Jawa Timur 17. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat 18. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan 19. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah 20. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur 21. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara 22. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur 23. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, 24. Kepala Subdis Pertambangan Dinas PU Pemerintah Provinsi Bali 26. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara 26. Kepala Dinas Kehutanan dan Pertambangan Pemerintah Provinsi Gorontalo 27. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara 28. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat 29. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah 30. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan 31. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Maluku Utara 32. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Maluku 33. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Papua Barat 34, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Papua 35. Direktur Utama PT Andalan Mutu Energi 36. Direktur Utama PT Prima Teknik System 37. Direktur Utama PT Multi Enerytama Nusantara 38, Direktur Utama PT Lintas Prima Energi 39. Direktur Utama PT Sabda Duta Paramitha 40. Direktur Utama PT Sertifikasi Mandiri Sejahtera 41. Direktur Utama PT SUCOFINDO (Persero) 42. Direktur Utama PT Trijaya Sampurna 43, Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (Persero) 44 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54, 55. 56. 87, 58. 59, Direktur Utama PT Masaryo Gatra Nastiti General Manager PT PLN (Persero) Pusat Sertifikasi Direktur Utama PT Biro Klasifikasi Indonesia Direktur Utama PT Central Energi Posi Direktur Utama PT Deteksi Instalasi Nasional Direktur Utama PT Energy Solusi Electrindo Direktur Utama PT Indo Karya Senior Direktur Utama PT Pelita Hati Direktur Utama PT Sarana Deteksi Energi Direktur Utama PT Silma Instrumentama Direktur Utama PT Inspeksi Sumber Energi Direktur Utama PT Satria Konsuil Nusantara Direktur Utama PT Konsuil Perdana indonesia Direktur Utama PT Perintis Perlindungan Instalasi Listrik Nasional Direktur PT Jasa Sertifikasi Indonesia Direktur PT Nalendra Halilintar Samudra Lampiran Nomor Tanggal Surat 1433/25/DJL.4/2016 20 Juni 2016 1. Batas Atas Biaya Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi PLTD Harga Tertinggi _ No| Jumlah Unit | 200kKVAs.d.< | 600kVAsd.< | 1.100kVAsd.= 600 kVA 1.100 kVA 2.000 KVA A.| Fix Cost Z i ‘unit | Rp 13.500.000,-| Rp 16.200.000-| Rp 18.90.00, 2 2unit | Rp 18.900.000,-| Rp 22.680.000.-| _ Rp 26.460.000,- 3 3.unit | Rp 24.300.000,-| Rp 33.400.000,- | Rp 34.020.000,- 4 4 unit Rp 29.700.000,- | Rp 35.640.000,-| Rp 41.580.000,- 5 Sunit | Rp 35.100.000-| Rp 42.120.000,-| Rp 49.140.000-_| 6 6 unit Rp 40.500.000,- | Rp 48.600.000,- Rp 56.700.000,- B. Variable Cost [Berupa biaya At Cost untuk akomodasi, transportasi dan sewa alat 2. Batas Atas Biaya Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik ‘Tegangan Tinggi dan Tegangan Menengah a. Batas Atas Biaya Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Trafo No| Kapasitas Trafo Harga Tertinggi | A. | Fix Cost a i 25KVA Rp_3.000.000,- 2 50 kVA | _Rp rs 100 kVA Rp 3.000.000, | 4 60 KVA Rp_3.000.000, 5 200kVA Rp 4.000.000, iz 6 250 kVA Rp _4.000.000,- [7] ‘400 kVA _Rp_4.000.000,- 8 500 KVA Rp 4.000.000-"— | a 630 kVA Rp _5.500.000,- 10 800 KVA Rp_5.500.000,- 11 1.000 kVA Rp _5.500.000,- 12 7.250 kVA Rp _6.000,000,- “| 3 7.500 kVA Rp _6.000.000,- i 14 1.600 kVA Rp 6.500.000,- 5 7750 kVA Rp 6.500.000,- 16 2.000 kVA Rp 6.500.000- | 17 2.500 kVA Rp 7.000.000,- 18 3.000 kVA Rp 7.000.000,- B. | Variable Cost | Berupa biaya At Cost untuk akomodasi, transportasi dan sewa alat. b. Batas Atas Biaya Pemeriksaan dan Pengujian Kubikel dan Jaringan No | Instalasi Paniees denen Harga Tertinggi A Fix Cost i" 1 ‘Kubikel 7 unit Rp 2 {| SUTM <5 kms, Rp 3 ‘SKTM =5 kms Rp 4 SUTR =5kms Rp - 5 SKTR =Skms Rp_4.000.000,- B. | Variable Cost Berupa biaya At Cost untuk akomodasi, transportasi dan sewa alat. 3. Batas Atas Biaya Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik ‘Tegangan Rendah “Tarua TaRinaal Kapasitas Daya arga Tertings! 200 KVAs.d.1MVA TAMVAsd.2MVA_ | _ 21 MVA sd. 3MVA 3.1 MVA sd. 5 MVA 5.1 MVA sd. 12 MVA 12.1 MVA 8.0. 46 NVA Rp4- > 46.1 MVA a Rp3- Jz Jel] 2 10, KODE ETIK LEMBAGA INSPEKS| “EKNIK Lembaga Inspeksi Teknik berazaskan Pancasila sebagai bagian dari kekuatan ekonomi dan teknologi serta berperan altif di bidang jasa pemerikssan dan pengujian instalasi tenaga listrik, Lembaga Inspeksi Teknik wajib mengutamakan kepentingan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dalam melaksanakan sertifikasi instalasi tenaga listrik Lembaga Inspeksi Teknik wajib melaksanakan sertifikasi instalasi tenaga listrik sesuai dengan peraturan perundang-undangan sektor ketenagalistrikan, Lembaga Inspeksi Teknik wajib menjaga kesatuan dan persatuan, serta bersedia bekerjasama dengan sesama Lembaga Inspeksi Teknik berlandaskan moral dan etika yang baik dalam mencapai kemajuan usehanya. Lembaga Inspeksi Teknik dilarang menerbitkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) terhadap istalasi ‘tenaga listrik yang telah dinyatakan belum laik operasi oleh salah satu Lembaga Inspeksi Teknik kecuali instalasi tenaga listrik telah dilakukan perbaikan, Lembaga Inspeksi Teknik tidak akan mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung kepindahan Penanggung Jawab Teknik dan/atau Tenaga Teknik dari satu Lembaga Inspeksi Teknik ke Lembaga Inspeksi Teknik lainnya tanpa sepengetahuan dan seijin perusahaan asal. Lembaga Inspeksi Teknik akan melaporkan kepada tim kehormatan kode tik jika mengetahui dengan mempunyai bukti yang jelas bahwa rekan Lembaga Inspeksi Teknik telah melanggar kode etik. Lembage Inspeksi Teknik wajib melaksanakan keputusan tim kehormatan kode etik secara konsekwen dan dengan penuh rasa tanggung jawab. Biaya SLO adalah Biaya yang telah disepakati bersama untuk harga batas atas kecuali harga yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Tim kehormatan kode etik setelah dibentuk, dilaporkan kepada Pemerintah paling lama 2 (dua) minggu setelah diberlakukannya kode etik ini. Jaserivido &_ KONSUIL (yk Denny Panoto Edy Sayudi Trijaya Sampurna Surveyor Indonesia Andalan Mutu Energi iff Ca Uizar Gunawan Yusuf Setiawan Indo Karya Senior Masaryo Gatra Nastiti ee Her Udayanto Satria Konsuil jJusantara or a Prabowo L hala T Sinaga Rudy Trijanto Energy SolusiElectrindo | __Silmalnstrumantama Sucofindo ral 7h) = — Dayle Aen CI { p 4 ! Wo) Zul Fathah| VY Suryantoy 7 Vera Tgbing Sabda Duta Energy Indo Karya Senior \\ Pelita Hati \ i Djoko Purwanto Fulad Burhani ‘Winarbo Subekti Deteksi Instalasi Nasional Biro Klasifikasi Indonesia Sertifikasi Mandiri Sejahtera 24, 44 4.4-—- Yoyok Suhartoyo Mamin Riffia K Wahidin Sitompul Nalendra Halilintar Inspeksi Sumber Energi Central Energy Positive Hendrawan fan M Tino Muhadin Djafril Serana Deteksi Energi [_Multy Energytama Nusantara Prima Teknik System boul —— Piri Arief Azhari Subiyantoro S. Yuwan Kristiawan [See Arief Hidayat

Anda mungkin juga menyukai