Anda di halaman 1dari 22

Tasâmuh, Volume 13, No.

1, Desember 2015

)250$6, '$1 5(.216758.6,


32/,7,. ,6/$0 $%$'

=DHQDO $ELGLQ
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram
Email: zabdiee@yahoo.com

Abstrak

Politik Islam melibatkan perlombaan dan persaingan penafsiran


tentang simbol sebagai kontrol atas lembaga, baik formal
maupun informal yang mempertahankan simbol-simbol
tersebut. Penafsiran tentang simbol-simbol ini dipengaruhi oleh
latar belakang yang berbeda, karena sistem politik di dunia
Muslim atau dimanapun tidak bisa menghindari manajemen
persaingan sehingga selalu identik dengan kepentingan. Pada
1924 M, adalah tahun terhapusnya institusi Khalifah Islamiyah,
karena pada priode ini agama benar-benar ditempatkan dalam
wilayah pribadi, tanpa ada campur tangan Negara sama sekali.
Akibatnya, umat Muslim telah kehilangan identitas religio-politik
dan geo-politiknya, kemudian negara-negara Muslim berganti
dengan model nation-state dalam berbangsa dan bernegara,
yang dikenal dengan istilah sekuler dan melahirkan berbagai
macam pemikiran dalam merumuskan asas kenegaraan.
Sekulerisasi dalam arti ini adalah pemisahan antara agama dan
sistem pemerintahan. Karl Mark mengatakan; Pertama, agama
telah menjadi alat justifikasi transendental bagi berlangsungnya
status quo, di mana lewat agama sistem ekonomi yang
eksploitatif tidak mendapat protes apapun. Kedua, agama juga,
menekankan pada dunia transendental sebagai takdir yang
harus diterima dengan sabar, dan ada harapan akan hidup
setelah mati, membantu mengalihkan perhatian manusia dari
penderitaan fisik dan kesulitan material. Akibat dari modernisasi
politik sekuler tersebut, merespon tokoh-tokoh pembaharu
muslim seperti; Muhammad Ali Pasya, Jamaludin al-Afgani,
Muhammad Abduh, dan Rasyid Rida.

.DWD .XQFL: formasi, rekonstruksi, politik Islam

Zaenal Abidin 1
Tasâmuh Volume 13, No. 1, Desember 2015

Abstract

Islamic politics involves contest and competition of interpretation


about symbol as control for institution, both formal and informal
which depends the symbol. Interpretation about these symbols
is influenced by different background because political system
in Muslim world or everywhere cannot avoid competition
management, so it is always identical with interest. In 1924 AD,
institution of Khalifah Islamiyah was removed because in this
period religion was truly placed in individual zone, without any
intervention from country. Finally Muslims lost their religion-
politics and geo-politics identity, Muslim countries then changed
into nation-state model in one nation and one state known by
secularism and created various kinds of thoughts in formulating
state principle. Secularism in this meaning is separation between
religion and government system. Karl Mark states: first, religion
becomes medium of transcendental justification for status quo,
by using religion, economical system does not get protest.
Second, religion also emphasizes to the transcendental world as
fate which must be received by patience, and also must believe
about life after death; religion helps to change human attention
about physical and material difficulties, as a consequence from
secular political modernization, those statements response
Muslim reformer figure like: Muhammad Ali Pasya, Jamaludin
al-Afgani, Muhammad Abduh, and Rasyid Rida.

.H\ZRUGV: formation, reconstruction, Islamic politics

A. Pendahuluan
Islam adalah agama sekaligus tertinggi, bagi pemikir politik
sistem bernegara (Din wa-Daulah). Islam. Islam juga bukan sekedar
Islam juga adalah agama agama dalam pengertian Barat
sempurna, dalam arti Islam dan sekuler, yang mengatur suatu pola
Negara merupakan dua entitas kehidupan politik. Menurut Semith
yang menyatu. Hubungan Islam Sekulerisasi merupakan suatu
dan Negara benar-benar organik fenomena universal dan tidak dapat
di mana Negara berdasarkan dielakkan, tetapi menurut Amien
syari’ah Islam dengan ulama Rais sekulerisasi bukan gejala
sebagai penasehat resmi eksklusif universal bahkan dapat dielakkan,
atau bahkan pemegang kekusaan

2 Formasi dan Rekonstruksi Politik Islam Abad 19


Tasâmuh, Volume 13, No. 1, Desember 2015

kiranya cukup jelas bila kita melihat sistem tradisional meninggalkan


gejala di dunia Muslim. Proses otonomi agama yang tidak
modernisasi bukan membawa terduga dan tidak dikehendaki.
sekulerisasi, justru mendorong Sistem keagamaan yang relatif
pembangunan Islam kembali otonom mempertahankan ciri khas
dengan proses re-Islamisasi dalam sistem religiopolitik tradisional.
bidang kehidupan masyarakat. Secara khusus, sistem keagamaan
Seperti banyak sarjana Barat pada masa pascatradisional
mengatakan proses sekulerisasi dapat diklasifikasikan sebagai
itu baik dan mutlak perlu sebagai sistem organik yang dieksperikan
masyarakat modernisasi. Arti dalam keagamaan yang bersifat
sekulerisasi memang bermacam- kolektif masyarakat, akan tetapi
macam. Dalam pandangan para organisasi keagamaannya relatif
teolog Kristen katolik sekulerisasi tidak berkembang.
diartikan sebagai “the confiscation
of church properties and functions % )RUPDVL GDQ 5HNRQVWUXNVL
by worldly (secular) or non- 3ROLWLN ,VODP $EDG
ecclesiasticcal authorities, or as the
relaxation of religious rules in order )RUPDVL 3ROLWLN $EDG .H
to permit a “religious’ to live outside Sebelum abad ke-19 Muslim
the cloister in the world”.1 dikuasai oleh Barat, disebut
Sekulerisasi pemerintahan dengan pemkiran politik sekuler
adalah konsekuensi politik dari dengan tokoh-tokohnya: John
kehancuran sistem religiopolitik Lock (filisuf Inggris, 1632-1705),
tradisional. Pada awal abad Thomas Hobbes (filusuf Inggris,
ke-19 para penguasa tidak 1588-1679), David Hume (filusuf
sekedar melaksanakan tugas- dan sejarawan Skotlandia, 1711-
tugas agama secara lahiriah, 1776), dan Jean-Jacques Rousseau
melainkan mengangkat secara (filusuf dan komponis Prancis,
sungguh-sungguh ahli-ahli agama 1712-1778). Dalam pandangan
dalam hirarki keagamaan. Oleh mereka, agama merupakan
karena itu diperlakukannya persoalan individu yang tidak
aturan disiplin bagi para ulama, terkait dengan Negara, terutama
dan dukungan keuangan bagi dalam hubungannya degan upeti
kegiatan keagamaan. Hancurnya atau pajak. Yang melatar belakangi
pemikirannya; Pertama, karena
1
kebenaran yang dibawa agama
Donald Eugene Smith, Agama dan
bersifat nisbi yang dapat berubah-
Modernisasi Politik, ter. Machnun Husein
ubah. Kedua, agama bertentangan
(Jakarta: CV Rajawali, 1985), 122.

Zaenal Abidin 3
Tasâmuh Volume 13, No. 1, Desember 2015

dengan tabiat alam sehubungan dengan sabar, dan harapan akan


dengan konsep adanya dosa hidup setelah mati, membantu
warisan dalam agama Kristiani. mengalihkan perhatian manusia
Ketiga, realitas pertentangan dari penderitaan fisik dan kesulitan
antara sains dengan agama yang material dalam hidup. 3
mapan masa itu. Akan tetapi, Pendapat Karl Marx tersebut
pemikiran politik sekuler sebelum berbeda dengan Al-Jaf Gauhar,
abad ke-19 ini dikenal dengan karena Gauhar berpandangan
politik sekuler moderat. 2 dalam mebangun suatu Negara,
Pada abad ke-19 lahirlah sebenarnya agama dan Negara
pemikiran politik dari kalangan harus disatukan, karena antara
Barat yang sekuler diantaranya: agama dan Negara, kehidupan
Karl Marx (filusuf Jerman yang privat dan public, nasional
meninggal di Inggris, 1818-1883), dan internasional harus tetap
Ludwig Andreas Feurbach (filusuf berdampingan. Apabila ketiga
Jerman, 1870-1872), dan Lenin hal ini dipisahkan akan menjadi
(ahli marxisme Rusia, 1870-1924). situasional etis. 4
Pada priode ini agama benara-
2. Rekonstruksi Politik Abad
benar ditempatkan dalam wilayah
Ke-19.
pribadi, tanpa ada campur tangan
Negara sama sekali. Di Rusia Berawal dari pembaharu-
Negara memusuhi agama, karena an Islam di Mesir, menurut John
orang-orang beragama seperti L. Esposito dilatarbelakangi
yang diungkap Karl Marx, agama oleh ortodoksi Sunni yang meng-
berfungsi dalam dua fungsi: alami proses kristalisasi setelah
Pertama, agama telah menjadi bergulat dengan aliran mu’tazilah,
alat justifikasi transcendental syi’ah dan kelompok khawarij
bagi berlangsungnya status quo, kemudian disusul dengan sufisme
dimana lewat agama sistem yang pada tahapan selanjutnya
ekonomi yang eksploitatif tidak mengalami degenerasi. Dege-
mendapat protes apapun. Kedua, nerasi dan dekadensi aqidah,
agama lebih menekankan pada politik, nepotisme dan absolutis
dunia transendental (rohani bertentangan dengan semangat
atau non material), dan ajaran egaliterianisme yang diajarkan
tentang takdir yang harus diterima
3
Sukron Kamil, Pemikiran Politik
2
Sukron Kamil, Pemikiran Politik Islam,.. 41.
4
Islam Tematik (Jakarta: Kencana Prenada Donald Eugene Smith, Agama Dan
Media Group, 2013), 39. Modernisasi Politik…, 122.

4 Formasi dan Rekonstruksi Politik Islam Abad 19


Tasâmuh, Volume 13, No. 1, Desember 2015

Islam setelah merajalelanya bid’ah, umat Islam Mesir. Akan tetapi


kurafat, fabrikasi dan supertisi tawaran-tawaran semacam itu
di kalangan umat Islam dan menimbulkan reaksi yang keras
membuat buta terhadap ajaran- dalam diri merekasehingga
ajaran Islam yang orisinal. Akibar berimplikasi pada hilangnya sikap
dari itu, merespon Ibnu Taimiyah rasionalitas Islam, dan hanya
untuk melakukan kritik tajam dan hidup dalam kehangatan sufisme
memperbaharui semuanya agar dan mistisisme. 6
umat Islam kembali kepada al- Pada tanggal 2 Juni 1798
Quran, Sunnah serta memahami M, ekspedisi Napoleon mendarat di
kembali berijtihad. 5 Alexandria (Mesir) dan berhasil
Lebih jauh Muhamamd Abduh mengalahkan Mamluk dan berhasil
menggambarkan bahwa metode menguasai Kairo. Setelah ditinggal
pendidikan yang otoriter juga Napoleon digantikan oleh Jenderal
merupakan salah satu pendorong Kleber dan kalah ketika bertempur
mandegnya kebebasan intelektual, melawan Inggris. Dan pada saat
sehingga beliau sendiri merasa bersamaan datanglah pasukan
tidak begitu tertarik mendalami Sultan Salim III (Turki Usmani) pada
agama pada masa kecil lantaran tahun 1789-1807 M dalam rangka
kesalahan metode itu, yakni berupa mengusir Prancis dari Mesir. Salah
cara menghafal pelajaran di luar satu tentara Turki Usmani adalah
kepala. Al-Azhar yang selama Muhammad Ali yang kemudian
ini berkembang menjadi simbol menjadi Gubernur Mesir di bawah
kajian keilmuan, juga terjangkit Turki Usmani. 7 Sedangkan Menurut
penyakit kejumudan dengan Philip K. Hitti, Napoleon Bonaparte
hanya mengajarkan ilmu agama mendarat di Iskandariyah pada Juli
dan melarang segala bentuk 1798, dengan tujuan menghukum
kajian keilmuan yang berangkat kaum Mamluk yang dituduh dalam
dari sisi rasionalitas, sistematik pidato kedatangannya dalam
dan ilmiyah. Keterbukaan dalam bahasa Arab sebagai muslim
melakukan pemikiran keIslaman yang tidak baik, tidak seperti
dan pendidikan dengan orientasi
pada sikap rasionalitas merupakan 6
Yusran Asmuni, Pengantar Studi
barang baru, yang sama sekali
Pemikiran dan Gerakan Pembaharuan
tidak berkembang di kalangan
dalam Dunia Islam (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1996), 69.
5 7
John J. Donohue, John L. Esposito, Jaih Mubarok, Sejarah Perdaban
Islam dan Pembaharuan cet. Ke- 5, Islam , cet. ke-1, (Bandung: CV. Pustaka
(Jakarta, 1995), 1. Islamika, 2008). 227.

Zaenal Abidin 5
Tasâmuh Volume 13, No. 1, Desember 2015

dirinya dan orang Prancis untuk ilmiah untuk mengadakan


mengembalikan kekuasaan Porte. penelitian. 9
Tujuan utamanya melancarkan Harun Nasution menggambar-
serangan hebat kepada kerajaan kan ketika Napoleon datang ke
Inggris dengan cara memutus jalur Mesir tidak hanya membawa
komunikasinya dengan wilayah tentara, akan tetapi terdapat 500
Timur, sehinga ia memiliki daya orang sipil, 500 orang wanita. Di
tawar untuk menguasai dunia. antara jumlah tersebut terdapat 167
Akan tetapi penghancuran armada orang ahli dalam berbagai cabang
Prancis di Teuluk Aboukir (1 ilmu pengetahuan dan membawa
Agustus 1798), tertahannya dua unit percetakan dengan huruf
ekspedisi di Akka (1799) serta Latin, Arab dan Yunani, tujuannya
kekalahan pertempuran Iskan- untuk kepentingan ilmiah yang
dariyah (21 Maret 1801), mengga- pada akhirnya dibentuk sebuah
galkan ambisi Napoleon di lembaga ilmiah dinamai Institut
8
Timur. d’Egypte terdiri dari ilmu pasti,
Walaupun Napoleon mengua- ilmu alam, ekonomi politik, dan
sai Mesir hanya dalam waktu sekitar sastera seni. Lembaga ini boleh
tiga tahun, namun pengaruh yang dikunjungi terutama oleh para
ditinggalkannya sangat besar dalam ulama dengan harapan akan
kehidupan bangsa Mesir. Napoleon menambah pengetahuan tentang
Bonaparte menguasai Mesir sejak Mesir dan mulailah terjadi kontak
tahun 1798 M. Momentum baru langsung dengan peradaban
ini merupakan bagian dari sejarah Eropa yang baru lagi asing bagi
umat Islam, khususnya di Mesir mereka. 10
yang menyebabkan bangkitnya Dari sini para pakar sejarah
kesadaran akan kelemahan politik memandang prioderisasi
dan keterbelakangan mereka. modern dimulai akibat revolusi
Kehadiran Napoleon Bonaparte di industri walaupun bukan hanya
samping membawa pasukan yang menjadi simbol kekuatan Eropa.
kuat, juga membawa para ilmuwan Organisasi politik dan peme-
dengan seperangkat peralatan rintahan mulai memiliki bentuk
yang jelas sejak terjadinya revolusi

9
Harun Nasution, Pembaharuan
dalam Islam; Sejarah Pemikiran dan
8
Philip K. Hitti, History of The Arabic, Gerakan (Jakarta: Bulan Bintang, 1975),
ter. R. Cecep Lukman, cet. Ke-10, (Jakarta: 28-33.
10
PT. Serambi Ilmu Semesta, 2002), 924. Ibid, 23.

6 Formasi dan Rekonstruksi Politik Islam Abad 19


Tasâmuh, Volume 13, No. 1, Desember 2015

perancis, terbentuknya partai- dan pemberani, hal itu terlihat


partai politik di Amerika Serikat dalam karirnya baik dalam bidang
muda, dan reformasi Inggris militer ataupun sipil yang selalu
pada pertengahan abad ke-19. sukses. 12
Kekuatan peradaban modern Setelah dewasa, Muhammad Ali
Eropa diusung ke Amerika dan Pasya bekerja sebagai pemungut
kemudian ke bagian dunia lain pajak dan karena ia rajin bekerja
melalui gelombang imperialisme. jadilah ia disenangi Gubernur
11
dan akhirnya menjadi menantu
Dampak dari modernisais Gubernur. Setelah kawin ia
politik yang bersifat sekuler bagi diterima menjadi anggota militer,
dunia Islam adalah munculnya karena keberanian dan kecakapan
tokoh-tokoh pembaharu. Adapun menjalankan tugas, ia diangkat
para tokoh pembaharu Islam di menjadi Perwira. Pada waktu
Mesir yang menonjol antara lain: penyerangan Napoleon ke Mesir,
Muhammad Ali Pasya, Jamaludin Sultan Turki mengirim bantuan
al-Afgani, Muhammad Abduh, tentara ke Mesir, diantaranya adalah
Rasyid Rida. Muhammad Ali Pasya, bahkan dia
1. Muhammad Ali Pasya ikut bertempur melawan Napoleon
pada tahun 1801.13
Muhammad Ali, adalah
seorang keturunan Turki yang lahir Rakyat Mesir melihat kesuksesan
di Kawalla, Yunani, pada tahun Muhammad Ali dalam pembebasan
1765, dan meninggal di Mesir mesir dari tentara Napoleon,
pada tahun 1849. Orang tuanya maka rakyat mesir mengangkat
bekerja sebagai seorang penjual Muhammad Ali sebagai wali mesir
rokok, dari kecil Muhammad dan mengharapkan Sultan di Turki
Ali telah harus bekerja. Ia tidak merestuinya. Pengakuan Sultan
memperoleh kesempatan untuk Turki atas usul rakyatnya tersebut
masuk sekolah dengan demikian baru mendapat persetujuannya
dia tidak pandai membaca maupun dua tahun kemudian, setelah Turki
menulis. Meskipun ia tak pandai dapat mematahkan intervensi
membaca atau menulis, namun ia Inggris di Mesir. Setelah ekspedisi
adalah seorang anak yang cerdas Napoleon Bonaparte, muncul dua
kekuatan besar di Mesir yakni

11
Robert D. Lee, Mencari Islam
12
Autentik; Dari Nalar Puitis Iqbal Hingga Yusran Asmuni, Pengantar Studi
Nalar Keritis Arkoun (Bandung: Mizan, Pemikiran…, 69.
13
2000), 15. Ibid.

Zaenal Abidin 7
Tasâmuh Volume 13, No. 1, Desember 2015

kubu Khursyid Pasya dan kubu yang telah digulingkan oleh para
Mamluk. Muhammad Ali mengadu jenderalnya pada tahun 1953.
domba kedua kubu tersebut, dan Dengan demikian berakhirlah ke-
akhirnya berhasil menguasai turunan Muhammad Ali di Mesir.15
Mesir. Rakyat semakin simpati Salah satu bidang yang menjadi
dan mengangkatnya sebagai wali sentral pembaruannya adalah
di Mesir.14 Posisi inilah kemudian bidang-bidang militer dan bidang-
memungkinkan beliau melakukan bidang yang bersangkutan dengan
perubahan yang berguna bagi bidang militer, termasuk pendidikan.
masyarakat Mesir. Kemajuan di bidang ini tidak
Setelah Muhammad Ali mungkin dicapai tanpa dukungan
mendapat kepercayaan rakyat ilmu pengetahuan modern.16 Atas
dan pemerintah pusat Turki, dasar inilah sehingga perhatian
ia menumpas musuh-musuh- di bidang pendidikan mendapat
nya terutama golongan Mam- prioritas utama. Sungguhpun
luk yang masih berkuasa di Muhammad Ali Pasya tidak pandai
daerah-daerah, akhirnya Mamluk baca tulis, tetapi ia memahami
dapat ditumpas habis. Dengan betapa pentingnya arti pendidikan
demikian Muhammad Ali menjadi dan ilmu pengetahuan untuk
penguasa tunggal di Mesir, akan kemajuan suatu negara. Ini terbukti
tetapi lama kelamaan ia asyik dengan dibentuknya Kementerian
dengan kekuasaannya, akhirnya Pendidikan untuk pertama kalinya
ia bertindak sebagai diktator. di Mesir, dibuka sekolah militer
Pada waktu Muhammad Ali me- (1815), sekolah teknik (1816),
minta kepada Sultan agar Syiria sekolah ketabibaban (1836), dan
diserahkan kepadanya, Sultan tidak sekolah penerjemahan (1836).17
mengabulkannya. Muhammad Ali Muhammad Ali Pasya ber-
Pasya marah dan menyerang serta pendapat bahwa kekuasaan dapat
menguasai Syiria bahkan serangan dipertahankan hanya dengan
sampai ke Turki. Muhammad Ali dukungan militer yang kuat yang
dan keturunannya menjadi raja di dibentuk melalui ekonomi dan
Mesir lebih dari satu setengah abad pendidikan. Maka pembangunan
lamanya memegang kekuasaan di pendidikan, ekonomi dan militer
Mesir. Terakhir adalah Raja Farouk
15
Yusran Asmuni, Pengantar Studi,..
14
Abdul Sani, Lintasan Sejarah Pemikiran 71.
16
Perkembangan Modern dalam Islam (Jakarta: Harun Nasution, Pembaharuan
PT. Raja Grafindo Persada, Cet. I, 1998), 34- dalam Islam…, 36.
17
35. Ibid, 36-38.

8 Formasi dan Rekonstruksi Politik Islam Abad 19


Tasâmuh, Volume 13, No. 1, Desember 2015

segera dilakukan demi kelang- sehingga mahasiswa berada


gengan kekuasaannya di Mesir. dalam pengawasan yang ketat. 20
Modernisasi yang dilakukannya Selain mendirikan sekolah, ia
antara lain: mengirim mahasiswa juga mengirim pelajar-pelajar ke
ke Prancis, mendatangkan dosen Eropa terutama ke Paris kurang
dari Prancis, mendirikan lembaga- lebih 300 orang. Setelah itu
lembaga pendidikan yang mereka kembali ke Mesir diberi
mempelajari ilmu militer, kesehatan, tugas menerjemahkan buku-
ekonomi dan penerjemahan. 18 buku Eropa ke dalam bahasa
Philip K. Hitti menuliskan ber- Arab, dan mengajar di sekolah-
dasarkan catatan sejarah yang sekolah yang ada di Mesir.21
ditemukannya antara tahun 1813 Philip K. Hitty mengemukakan
sampai 1849, Muhammad Ali bahwa Muhammad Ali Pasya
Pasya telah mengirimkan 311 tidak hanya menerapkan corak
mahasiswa yang belajar di Italia, dan model pendidikan Barat, tapi
Prancis, Inggris, Austria atas biaya juga mempercayakan pendidikan
pemerintah yang mencapai £E. kepada orang Barat, bahkan
273.360. Subjek yang dipelajari gurunya kebanyakan didatangkan
antara lain militer dan angkatan dari Eropa.22
laut, teknik mesin, kedokteran, Keberhasilan di bidang militer
farmasi, kesenian dan kerajinan telah merubah Mesir menjadi
dan bahasa Prancis mempunyai negara modern yang kekuatannya
kedudukan khusus dalam kurikulum mampu menandingi kekuatan
di Mesir. 19 militer Kerajaan Usmani, serta
Harun Nasution menyimpulkan bermunculanlah para tokoh
modernisasi di Mesir pada masa intelektual di Mesir yang kelak
Muhammad Ali Pasya sebenarnya melanjutkan gagasan-gagasan
pengetahuan tentang soal-soal beliau khususnya dalam bidang
pemerintahan, militer dan per- pendidikan. Hal-hal ini memberi
ekonomian untuk memperkuat ke- gambaran tentang apa yang
dudukannya, ia tidak ingin orang- dikehendaki Muhammad Ali
orang yang dikirimnya tidak boleh sebenarnya, pengetahuan tentang
lebih dalam menyelami ilmunya,
20
Harun Nasution, Islam Rasional:
Gagasan dan Pemikiran, Cet. II,
18
Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban (Bandung: Mizan, 1995), 39-41.
21
Islam…, 228. Ibid., 148-149.
19 22
Philip K. Hitti, History of the Arab… Philip K. Hitty, History of the Arabs..,.
,926. 724.

Zaenal Abidin 9
Tasâmuh Volume 13, No. 1, Desember 2015

soal-soal pemerintahan, militer dan yang antara lain mengandung


perekonomian, yaitu hal-hal yang keterangan tentang Revolusi
akan memperkuat kedudukannya.23 Prancis. Satu buku yang serupa
Para mahasiswa memang dikawal diterjemahkan lagi tahun 1847. 24
ketat, bahkan mereka tak diberi 2. Jamaluddin al-Afgani
kemerdekaan bergerak di Eropa.
Tetapi, dengan mengetahui bahasa- Jamaluddin Al Afghani lahir di
bahasa Eropa, terutama Prancis Asadabad Afganistan pada tahun
dan dengan membaca buku-buku 1838 sebagai seorang anak
Barat seperti karangan-karangan dengan kualitas Intelektual yang
Voltaire, Rousseau, Montesquieu sangat luar biasa. Ia meninggal
dan lain-lain, timbullah ide-ide baru dunia pada tahun 1897 M. Dalam
mengenai demokrasi, parlemen, silsilah keturunannya al-Afghani
pemilihan wakil rakyat, paham adalah keturunan Nabi melalui
pemerintahan republik, konstitusi, Sayyidina Ali ra. Pada umur 18
dan kemerdekaan berpikir. tahun ia telah menguasai berbagai
cabang ilmu pengetahuan, filsafat,
Pada mulanya perkenalan de- politik, ekonomi, hukum dan
ngan ide-ide dan ilmu-ilmu baru agama. Karena keluasan ilmu
ini hanya terbatas bagi orang- pengetahuan yang dimilikinya,
orang yang telah ke Eropa dan maka pada saat umur 18 tahun
yang telah tahu bahasa Barat. tersebut ia telah mempesona
Kemudian faham-faham ini mulai dunia intelektual dan politik
menjalar kepada orang-orang dengan gaya agitasinya yang
yang tak mengerti bahasa Barat, sungguh menakjubkan. Ketika
pada permulaannya dengan baru berusia dua puluh dua tahun
perantaraan kontak mereka ia telah menjadi pembantu bagi
dengan mahasiswa-mahasiswa pangeran Dost Muhammad Khan
yang kembali dari Eropa dan di Afghanistan. Di tahun 1864,
kemudian dengan adanya ia menjadi penasehat Sher Ali
terjemahan buku-buku Barat Khan. Beberapa tahun kemudian
itu kedalam bahasa Arab. Yang beliau diangkat oleh Muhammad
penting diantara bagian-bagian A’zam Khan menjadi Perdana
tersebut bagi perkembangan ide- Menteri. Pengaruh agitasinya
ide Barat ialah bagian Sastra. Di telah melahirkan suatu revolusi di
tahun 1841, diterjemahkan buku Afganistan (Kabul), yang memaksa
mengenai sejarah Raja-raja Prancis

23 24
Harun Nasution, Pembaharuan Yusran Asmuni, Pengantar Studi
dalam Islam...., 30-31. Pemikiran…,71-72.

10 Formasi dan Rekonstruksi Politik Islam Abad 19


Tasâmuh, Volume 13, No. 1, Desember 2015

dia harus mengungsi ke India untuk sangat dibenci oleh mereka.


kali pertama pada 1867, sebagai Maka pada tahun 1871, ia
awal dari petualangan keilmuan pergi ke Mesir untuk kali ke dua
dan politiknya. 25 dan menetap di sana selama
Jamaludin Al-Afgani adalah 8 tahun (1879). Pada mulanya
seorang pemimpin pembaharuan menjauhi persoalan-persoalan
dalam Islam yang tempat tinggal politik Mesir dan memusatkan
dan aktivitasnya berpindah dari perhatian pada bidang ilmiah
satu negara ke negara Islam dan sastra Arab.27 Di tempat ia
lainnya. Pengaruh terbesar tinggal kemudian menjadi tempat
ditinggalkan di Mesir. Ketika pertemuan murid-muridnya. Di
zaman al-Tahtawi buku-buku sanalah ia memberikan kuliah dan
diterjemahkan sudah menyebar mengadakan diskusi. Muridnya
dan di dalamnya terdapat salah berasal dari berbagai golongan,
satunya ide trias politika dan seperti orang pemerintahan, peng-
patriotisme, maka pada tahun 1879 adilan, dosen dan mahasiswa Al-
Al-Afgani membentuk partai al- Azhar serta perguruan tinggi lain.28
Hizb al-Wathan (Partai Nasionalis) Tetapi ia tidak lama dapat me-
dengan slogan Mesir untuk orang ninggalkan lapangan politik. Di
Mesir mulai kedengaran dengan tahun 1876 turut campur tangan
memperjuangkan universal, ke- Inggris dalam soal politik di Mesir
merdekaan pers dan pemasukan makin meningkat. Ketika itu ide-
unsur-unsur Mesir ke dalam bidang ide al-Tahtawi sudah mulai meluas
militer. 26 di kalangan masyarakat Mesir,
Di India, ia juga merasa diantaranya ide trias politica dan
tidak bebas untuk bergerak patriotisme, maka pada tahun
karena negara ini telah jatuh 1879 atas usaha al-Afghani
ke bawah kekuasaan Inggris, terbentuklah partai al-Hizb al-
nampaknya India adalah sebuah Watani (Partai Nasional). 29
persinggahan sementara, karena Tujuan partai ini untuk memper-
ternyata pengaruh Jamaluddin juangkan pendidikan universal dan
telah menumbuhkan semangat kemerdekaan pers. Atas sokongan
kebangsaan untuk melawan partai ini al-Afghani berusaha
Inggris, yang sudah barang tentu
27
Ali Mufradi, Islam di Kawasan
25
Ali Mufradi, Islam di Kawasan Kebudayaan Arab…, 156.
28
Kebudayaan Arab, Cet. II, (Jakarta: Logos, Harun Nasution. Pembaharuan
1999), 155-156. Dalam Islam…, 51-52.
26 29
Ibid, hlm. 31. Ibid, 44.

Zaenal Abidin 11
Tasâmuh Volume 13, No. 1, Desember 2015

menggulingkan Raja Mesir yang Islam harus menantang penjajahan


berkuasa waktu itu, yakni Khedewi dimana dan kapan saja.(3) Untuk
Ismail. Masa delapan tahun mencapai tujuan itu ummat Islam
menetap di Mesir itu mempunyai harus bersatu (Pan Islamisme). 32
pengaruh yang tidak kecil bagi Pan Islamisme bukan berarti
umat Islam disana menurut M.S. leburnya kerajaan-kerajaan Is-
Madkur, al-Afghanilah yang lam menjadi satu, tetapi mereka
membangkitkan gerakan berpikir harus mempunyai satu pandangan
di Mesir sehingga negara ini bersatu dalam kerja sama. Persatuan
dapat mencapai kemajuan “Mesir dan kerja sama merupakan
modern,”demikian Madkur, “ sendi yang amat penting dalam
adalah hasil dari usaha-usaha Islam. Untuk mencapai usaha-
Jamaludin al-Afghani”. 30 usaha pembaharuan tersebut
Selama delapan tahun menetap di atas menurut al-Afgani: (1)
di Mesir ia pergi ke Paris, disini Rakyat harus dibersihkan dari
ia mendirikan perkumpulan “al- kepercayaan ketakhayulan. (2)
Urwatul Wusqa” yang anggotanya Orang harus yakin bahwa ia dapat
terdiri dari orang-orang Islam mencapai tingkat atau derajat budi
dari India, Mesir, Suria, Afrika Utara luhur. (3) Rukun Iman harus betul-
dan lain-lain. Diantara tujuan yang betul menjadi pandangan hidup,
ingin dicapai ialah memperkuat dan kehidupan manusia bukan
rasa persaudaraan Islam, membela sekedar ikutan belaka. (4) Setiap
Islam dan membawa Islam kepada generasi ummat harus ada lapisan
kemajuan. Kemudian di Paris inilah istimewa untuk memberikan
ia bertemu dengan muridnya yang pengajaran dan pendidikan pada
setia yaitu Muhammad Abduh dan manusia-manusia bodoh dan juga
kemudian ia kembali ke Istambul, memerangi hawa nafsu jahat dan
sampai akhir hayatnya. 31 menegakkan disiplin. 33
Selama di Mesir al-Afghani Melihat hal tersebut, maka
mengajukan konsep-konsep pem- orientasi pembaharuan Islam
baharuannya, antara lain: (1) Mesir terutama yang dilakukan
Musuh utama adalah penjajahan oleh Jamaluddin al-Afghanilebih
(Barat), hal ini tidak lain dari mengarah kepada pembaharuan
lanjutan perang Salib.(2) Ummat cara berpolitik di kalangan
umat Islam. Oleh sebab itu

30
Ibid., 45.
31 32
Yusran Asmuni, Pengantar Studi Ibid.
33
Pemikiran…, 78. Ibid., 77.

12 Formasi dan Rekonstruksi Politik Islam Abad 19


Tasâmuh, Volume 13, No. 1, Desember 2015

gerakan pembaharuan Mesir pendidikan, ilmu pengetahuan


Jamaluddin Al-Afghani adalah yang dapat menundukkan suatu
gerakan Politik. Melakukan agitasi bangsa, dan ilmu pula sebenarnya
dan klarifikasi guna merubah yang berkuasa di dunia ini yang
sikap dan pandangan bangsa kadangkala berpusat di Timur
Eropa, ia mengatakan bahwa: ataupun di Barat. Ilmu juga yang
nasionalisme dan patriotisme mengembangkan pertanian, in-
bukanlah sebuah gerakan fana- dustri, dan perdagangan, yang
tisme dan ekstrimisme, peng- menyebabkan penumpukan ke-
hargaan dan kemulyaan diri yang kayaan dan harta. Tetapi filsafat
sedang diperjuangkan bukanlah menurutnya merupakan ilmu yang
sebuah Chauvinisme seperti yang paling teratas kedudukannya di
dituduhkan oleh bangsa asing. antara ilmu-ilmu yang lain.34 Ketika
Untuk mensosialisasikan dan ia kembali lagi ke India tepatnya
mengembangkan gagasan pem- di Hyderabad Deccau, pada tahun
baharuan politik, maka didirikan 1879 dan menerbitkan sebuah
media “Al Urwat Al Wutsqo” yang buku yang sempat menggegerkan
didirikan di Prancis pada tahun dunia barat yaitu “Pembuktian
1884 bersama muridnya yaitu kesalahan kaum Matrialis”.
Muhammad Abduh, yang hanya Pokok-pokok pikir yang dikem-
berumur 8 bulan, tetapi mempunyai bangkan oleh Jamaluddin Al
dampak yang luar biasa, yaitu: Afghani yang pernah dikembangan
berkembangnya semangat menen- pada awal abad ke 19. Prinsip
tang bangsa Barat, adanya usaha pemikiran tersebut oleh Jamaluddin
untuk menghidupkan kembali dikembangkan dengan radikal
kebudayaan Islam, adanya se- dan revolusioner. Barangkali
mangat untuk mempersatukan umat hal tersebut disebabkan bahwa
Islam di dunia (Pan Islamisme). gerakan pembaharuan Islam
Dalam bidang politik, ala Jamaluddin adalah gerakan
Jamaluddin al-Afghani mengata- politik yang tentu menempatkan
kan bahwa pemerintahan yang jargon anti dominasi Barat sebagai
baik adalah pemerintahan yang agenda aksinya. Pan Islamisme
didukung oleh rakyat, karena yang ditawarkan Jamaludin al-
pemerintahan yang didukung Afgani bukan berarti leburnya
oleh konstitusi akan dapat sekalian kerajaan Islam yang ada
berdiri, berjalan stabil dan dapat menjadi satu kerajaan. Biar masing-
bertahan dari intrik-intrik bangsa
34
asing. Sedangkan dalam bidang Ali Mufrodi, Islam di Kawasan
Kebudayaan Arab…, 158.

Zaenal Abidin 13
Tasâmuh Volume 13, No. 1, Desember 2015

masing kerjaan itu berdiri sendiri utama agar umat Islam bisa
dalam batas kuasa dan negara bangkit dari keterpurukan menuju
masing-masing, tetapi mereka kemajuan. Dalam hal menuntut
harus mempunyai satu pandangan ilmu tidak dibatasi kepada laki-
hidup. Kesatuan pandangan laki saja melainkan perempuan
hidup itu kembali kepada ajaran pun harus ikut andil dalam bidang
Islam. Perbedaan faham agama, pendidikan tersebut. Kemudian,
mazhab-mazhab dan firqah-firqah pada tahun 1892 ia pergi ke
janganlah menjadi penghambat Istanbul atas undangan Sultan
dari pada kesatuan kaum Sunnah Abdul Hamid, namun kemudian ia
dan Syi’ah.35 terjebak dan tidak bisa keluar dari
Pembaharuan Pendidikan yang Istanbul karena dijadikan tahanan
dilakukan Al-Afghani didasari hingga ia wafat pada 9 Maret tahun
pada pendapatnya, bahwa Islam 1897 terkena serangan kangker
adalah relevan pada setiap zaman, rahang.36
kondisi, dan bangsa. Untuk itu 3. Muhammad Abduh
kemunduran umat Islam adalah Muhammad Abduh lahir di
karena tidak diterapkannya Islam Desa Mahillah di Mesir Hilir, Ibu
dalam segala segi kehidupan dan Bapaknya adalah orang biasa
dan meninggalkan ajaran Islam yang tidak mementingkan tanggal
murni. Jalan untuk memperbaiki dan tempat lahir anak-anaknya. Ia
kemunduran Islam hanyalah lahir pada tahun 1849, tetapi ada
dengan membuang segala bentuk yang mengatakan bahwa ia lahir
pengertian yang bukan berasal sebelum tahun itu, tetapi sekitar
dari Islam, dan kembali pada tahun 1845 dan beliau wafat pada
jaran Islam murni. Selain itu beliau tahun 1905. Ayahnya bernama
juga dikenal sebagai pejuang Abduh ibn Hasan Khairillah, silsilah
prinsip egaliter yang universal. keturunan dengan bangsa Turki,
Salah satu gagasannya adalah dan ibunya mempunyai keturunan
persamaan manusia antara laki- dengan Umar bin Khatab, khalifah
laki dan perempuan. Menurutnya kedua (Khulafaurrasyidin).37
keduanya mempunyai akal
untuk berpikir, maka tidak ada Orang tuanya sangat mem-
tantangan bagi wanita bekerja di perhatikan pendidikannya. Pada
luar jika situasi menginginkan. Ini
membuktikan bahwa pendidikan 36
Harun Nasution. Pembaharuan Dalam
bagi beliau mendapat prioritas Islam…, 53-54.
37
Ali Mufradi, Islam di Kawasan
35
Ibid., 22. Kebudayaan Arab…,159.

14 Formasi dan Rekonstruksi Politik Islam Abad 19


Tasâmuh, Volume 13, No. 1, Desember 2015

tahun1862, ia dikirim oleh ayahnya filsafat di bawah bimbingan


ke perguruan agama di mesjid Afghani, di masa inilah ia mulai
Ahmadi yang terletak di Desa Tanta. membuat karangan untuk harian
Hanya dalam waktu enam bulan al-Ahram yang pada saat itu baru
ia berhenti karena tidak mengerti didirikan. Pada tahun 1877 studinya
apa yang diajarkan gurunya. Pada selesai di al-Azhar dengan hasil
umur 10 tahun (1859), ia telah yang sangat baik dan mendapat
mampu menghafal al-Qur’an. gelar Alim. Kemudian ia diangkat
Muhammad Abduh terlahir di menjadi dosen al-Azhar disamping
desa dan keluarga kelas bawah itu ia mengajar di Universitas Darul
dan mengenyam pendidikan yang Ulum. 39
menggunakan metode menghafal Kemudian setelah selesai studi-
di luar kepala, seperti yang nya ia mengajar di al-Azhar, Darul
ditulisnya dalam pengalaman Ulum dan di rumahnya sendiri.
hidupnya sebagai berikut: Selain mengajar ia aktif menjadi
“Satu setengah tahun saya belajar
redaktur Al Waqa-I al-Misriyah. Da-
di masjid Syekh Ahmad dengan lam peristiwa revolusi Urabi Pasya,
tak mengerti suatu apapun. Ini ia dituduh terlibat di dalamnya
karena metodenya yang salah, yang menyebabkan dipenjara dan
guru-guru mulai mengajak kita dibuang ke luar negeri pada tahun
dengan menghafal istilah-istilah 1882. Selama di penjara bersama
nahwu atau fiqh yang tak kita
al-Afgani mendirikan majalah Al
ketahui artinya. Guru-guru tak
merasa penting apa kita mengerti
Urwah al Wusqa, dan pada tahun
atau tidak mengerti arti-arti istilah 1888 diperbolehkan pulang ke
itu”. 38 Mesir tetapi tidak diizinkan untuk
mengajar karena Pemerintah Mesir
Perjalanan hidupnya, setelah takut akan pengaruhnya kepada
ia enggan sekolah karena men- mahasiswa, ia bekerja sebagai
jenuhkan bertemu dengan seorang hakim dan terakhir menjadi Mufti
tokoh sufi Syekh Darwisy Khadr Mesir sampai ia meninggal pada
paman dari ayahnya yang berhasil tahun 1905.40 Beliau memperoleh
membujuknya untuk belajar pendidikan tradisional yang kemu-
kembali. Kemudian ia meneruskan dian disempurnakan berkat hubu-
pendidikan di al-Azhar Kairo, ia ngannya dengan Jamaludin al-
bertemu dengan Jamaludin al-
Afghani dan kemudian ia belajar
39
Yusran Asmuni, Pengantar Studi
Pemikiran dan Gerakan Pembaharuan dalam
38
Harun Nasution. Pembaharuan Dunia Islam…, 79.
40
Dalam Islam…, 50. Ibid., 50-53.

Zaenal Abidin 15
Tasâmuh Volume 13, No. 1, Desember 2015

Afgani dan menerbitkan majalah merintahan tidak menetapkan


Al Urwatul Wusqa selama bebe- suatu bentuk pemerintahan
rapa bulan di Paris. Ketika ia yang terpenting mengikuti per-
menjadi mufti besar di Mesir ia kembangan masyarakat dalam
berkeinginan keras melaksanakan kehidupan materi dan kebebasan
pembaharuan dalam Islam dan berfikir. Hal ini nampaknya memiliki
menempatkan Islam secara kesamaan pendapat dengan tokoh
harmonis dengan tuntutan zaman Islam sebelumnya Ibnu Taimiyah
modern dengan cara kembali yang berpendapat bahwa sistem
kepada masalah-masalah pemerintahan disesuaikan dengan
keagamaan dan menuliskannya kehendak umat melalui ijtihad.
untuk mengkaji kembali ajaran- Kekuasaan negara harus harus
ajaran Islam sehingga ia dikenal dibatasi oleh konstitusi, pemerintah
sebagai bapak peletak aliran wajib berlaku adil terhadap rakyat.
modern dalam Islam. 41 Pemerintah yang adil wajib rakyat
Ketika terjadi kemerosotan mematuhi dan setia kepadanya. 43
kondisi Islam pada saat itu sangat Muhammad Abduh mulai
mengganggu hati dan pikirannya, berkenalan dengan Jamaludin
dia mengikuti pemikiran Ibnu al-Afgani pada tahun 1872 di
Taimiyah yang mencela tahayul Mesir, yang pada saat itu Mesir
dan bid’ah yang telah mencemari terbenam dalam kegelapan, sinar
keimanan. Maka timbul gagasan peradaban suram dan kemajuan
pembaharuan intelektual dan serta perubahan hampir tak
politik, agama serta unifikasi ada. Muhammad Abduh dan
politik di bawah satu pemimpin Jamaludin bertemu di Al-Azhar
utama. Ia menebarkan pemikiran antara mahasiswa dan gurunya.
bahwa pada dasarnya tidak ada Ia turut menerima pelajaran
pertentangan antara Islam dengan mantiq dan filsafat yang diajarkan
ilmu pengetahuan. Dia menafsirkan Jamaludin pada usia Abduh 30
beberapa ayat al-Qur`an secara tahun. Antara keduanya rapat
rasional dan mengakui kekurangan pergaualan memiliki persamaan
skolatisisme Islam. 42 dalam hal penderitaan dan
Muhammad Abduh dalam bi- nasibnya. Persesuaian antara
dang politik tentang bentuk pe- keduanya dalam kemerdekaan dan
pembangunan umat Islam dengan

41 43
John J. Donohue, John L. Esposito, Dedi Supriyadi, Perbandingan Fiqh
Islam dan …, 30. Siyasah, Cet-I, (Bandung: Pustaka Setia,
42
Philip K. Hitti, History of the …, 966. 2007), 136-137.

16 Formasi dan Rekonstruksi Politik Islam Abad 19


Tasâmuh, Volume 13, No. 1, Desember 2015

kekuatan sendiri yang dicita- memaksakan kekerasan dalam


citakan, sementara perbedaannya penyiaran ajaran-ajarannya di
antara keduanya, Al-Afgani sangat permulaan abad 9 masehi. Dengan
revolusioner dan menghadapi memaksakan faham mihnah (ujian
perubahan selekas-lekasnya dalam dalam menempati posisi penting
segala hal lapangan. Sedangkan di pemerintahan dan pemuka-
Muhammad Abduh menghendaki pemuka dalam masyarakat harus
perubahan yangn tenang, sedikir diuji bahwa orang yang memiliki
demi sedikit, setapak demi faham al quran qadim adalah syirik
setapak dalam mencapai tujuan, harus dihukum, seperti yang terjadi
menurutnya perubahan secara kepada tokoh hadis Ahmad bin
revolusioner yang radikal tidak Hambal yang dihukum penjara. 44
akan mendapatkan perubahan Menurut Harun Nasution,
akhlak sebagai dasar perubahan Muhammad Abduh dalam Kitab
yang tetap. Oleh karena itu Risalah at-Tauhid mengenai
ia menghendaki perubahan penggunaan akal dapat menge-
pendidikan, terutama dalam bi- tahui Tuhan dan sifat-sifat
dang budi pekerti dan agama kesempurnaannya, kewajiban
sebagai syarat kemajuan seluruh berterima kasih, kebaikan dan
umat Islam. kejahatan, kewajiban berbuat baik
Atas pengaruh Jamaludin al- serta menjauhi perbuatan jahat
Afghani dan syeikh Muhammad dan akal dapat membuat hukum
Abduh sebagai dua pemimpin mengenai hal-hal tertentu untuk
modernisme yang utama dalam diamalkan oleh manusia. 45
Islam telah mulai merubah Muhammad Abduh menilai
pemikiran menerima pemikiran- bahwa Islam adalah agama
pemikiran dan membela aliran rasional, Islam sungguhpun datang
muktazilah pada abad 20, sedang- dengan hal-hal yang sulit untuk
kan sebelumnya sejak muktazilah difahami, tidak mungkin membawa
dijadikan aliran resmi di zaman hal-hal yang bertentangan dengan
khalifah Abbasyiah (khalifah akal. Jika ada teks ayat yang pada
al-Makmun) dianggap bid’ah zahirnya kelihatan bertentangan
dan menyesatkan dan dicap dengan akal, maka akal wajib
golongan kafir, golongan fadihah
(memalukan) yang dikarang oleh 44
Harun Nasution, Teologi Islam
para pengikut al-Asy’ariyah dan al Aliran Sejarah Analisa.., hlm. 58.
Maturidiyah sebagai lawan aliran 45
Harun Nasution, Akal dan Wahyu
muktazilah. Hal ini disebabkan dalam Islam, Cet. ke- II, (Jakarta: UI
karena salah satunya pernah Press, 1986), 98.

Zaenal Abidin 17
Tasâmuh Volume 13, No. 1, Desember 2015

berkeyakinan bahwa bukanlah arti akan membawa kepada seseorang


lahir dimaksud dan selanjutnya untuk mengetahui siapa dia dan
akal boleh memilih antara siapa yang menyertainya. Ketiga,
memakai takwil atau menyerah aspek keagamaan, dalam masalah
diri kepada Tuhan. Akal juga mulai ini Muhammad Abduh tidak
dipakai kembali untuk memberi menghendaki adanya taqlid, guna
interpretasi baru kepada ayat-ayat memenuhi tuntutan ini pintu ijtihad
yang bersifat zanni sesuai dengan selalu terbuka. Keempat, aspek
ilmu pengetahuan dan teknologi pendidikan antara lain, al-Azhar
modern. 46 mendapatkan perhatian perbaikan,
Di Mesir Muhammad Abduh demikian juga bahasa Arab dan
diserahi jabatan Mufti Mesir, pendidikan pada umumnya cukup
disamping itu ia diangkat menjadi mendapat perhatiannya. Menurut
anggota Majelis Perwakilan Muhammad Abduh bahasa Arab
(Legilative Council), Muhammad perlu dihidupkan dan untuk itu
Abduh pernah juga di serahi metodenya perlu diperbaiki dan
jabatan hakim Mahkamah, dan di ini ada kaitannya dengan metode
dalam tugas ini ia dikenal sebagai pendidikan. System menghafal
seorang Hakim yang adil. Pokok- diluar kepala perlu diganti
pokok pikiran Muhammad Abduh dengan system penguasaan
dapat disimpulkan dalam empat dan penghayatan materi yang
aspek, yaitu:47 Pertama, aspek dipelajari. 48
kebebasan, antara lain; dalam Muhammad Abduh dan
usaha memperjuangkan cita-cita kiprahnya dalam agenda pem-
pembaharuannya, Muhammad baharuan Islam kontemporer
Abduh memperkecil ruang adalah sosok pembaharu yang
lingkupnya, yaitu Nasionalisme sangat kita kenal dan tidak
Arab saja dan menitikberatkan mungkin terlupakan oleh sejarah
pada pendidikan. Kedua, aspek pembaharuan Islam di Mesir
kemasyarakatan, antara lain yaitu Jamaluddin Al-Afghani dan
usaha-usaha pendidikan perlu Muhammad Abduh. Kedua orang
diarahkan untuk mencintai dirinya, tersebut mempunyai hubungan
masyarakat dan negaranya. yang sangat dekat dan erat karena
Dasar-dasar pendidikan seperti itu kedua tokoh tersebut adalah Guru
dan Murid. Namun demikian
46
Ibid.. 98-99. tidak berarti terdapat kesamaan
47
Yusran Asmuni, Pengantar Studi visi dan pemberdayaan umat
Pemikiran dan Gerakan Pembaharuan …,
48
80-82. Ibid.,

18 Formasi dan Rekonstruksi Politik Islam Abad 19


Tasâmuh, Volume 13, No. 1, Desember 2015

melalui program pembaharuan Islamiah (Sekolah Nasional Islam)


Islam. Pembaharuan Jamaluddin di Tripoli. 49
Al Afghani adalah pembaharuan Setelah lulus di Madrasah al-
(modernisasi) politik Islam yang Wathaniyah di Tripoli ia meneruskan
menekankan adanya kebangkitan pendidikan di sekolah milik Syaikh
dan rasa solidaritas keIslaman Husain al-Jisr, seorang yang
(Pan Islamisme) yang diaplikasikan telah dipengaruhi ide-ide modern.
dengan pendekatan radikal dan Di Madrasah ini, selain bahasa
revolusioner, karena keadaan Arab diajarkan pula bahasa
pada saat itu menghendaki Turki dan Prancis, dan disamping
gerakan revolusioner untuk mem- pengetahuan-pengetahuan agama
bangkitkan semangat keislaman juga pengetahuan-pengetahuan
dan keagamaan. Sedangkan modern. Sekolah ini didirikan
Muhammad Abduh melakukan oleh Al-Syaikh Husain Al-Jisr,
program pembaharuan pada seorang ulama Islam yang telah
segala bidang dengan agenda aksi dipengaruhi oleh ide-ide modern,
yang bersifat evolusi dan sentuhan tetapi umur sekolah tersebut tidak
kearah pergerakan pemikiran. panjang. Kemudian Rasyid Ridha
4. Rasyid Ridha meneruskan pelajarannya di salah
Rasyid Ridha adalah murid satu sekolah agama yang ada di
Muhammad Abduh yang terdekat. Tripoli.50 Kemudian ia belajar ide-
Ia lahir pada tahun 1865 di al- ide pembaharaun Jamaludin al-
Qalamun, suatu desa di Lebanon Aghani dan Muhammad Abduh
yang letaknya tidak jauh dari melalui majalah al-Urwah al-
kota Tripoli (Suria). Beliau berasal Wusqa. Sewaktu Muhammad Abduh
dari keturunan al-Husain, cucu dibuang ke Beirut, ia mendapat
Nabi Muhammad s.a.w. Oleh kesempatan untuk berjumpa dan
karena itu ia memakai gelar al- berdialog. Kemudian pada bulan
Sayyid depan namanya. Semasa Januari 1898, ia pindah ke Mesir
kecil ia dimasukkan ke madrasah untuk belajar dan berguru lebih
tradisional di al-Qalamun untuk dekat dengan Muhammad Abduh.
51
belajar menulis, berhitung dan
membaca al-Qur’an di tahun Ide-ide pembaharuan Rasyid
1882, ia melanjutkan pelajaran Ridla beberapa diantaranya
di al-Madrasah al-Wataniah al-
49
Harun Nasution, Pembaharuan
Dalam Islam Sejarah Pemikiran…, 60.
50
Ibid, 60-61.
51
Ibid. 62.

Zaenal Abidin 19
Tasâmuh Volume 13, No. 1, Desember 2015

di bidang agama, pendidikan satu sistem pendidikan dan tunduk


dan politik. Dalam bidang agama kepada sistem hukum dalam satu
umat Islam lemah karena tidak kekuasaan negara yang berbentuk
mengamalkan ajaran agama Islam khilafah yang dibantu para ulama
yang murni melainkan ajaran yang dan bertanggung jawab kepada
sudah bercampur dengan kurafat ahlu al-hali wa-al’aqdi yang
dan bid’ah, sehingga ajaran anggota terdiri dari ulama dan
Islam harus kembali kepada Al- tokoh masyarakat. 52
Quran dan sunnah Rasululah Saw Selain itu, berbeda dengan
dan tidak terikat kepada ulama pemikir politik sebelumnya,
terdahulu yang tidak sesuai dengan lembaga representatif itu dalam
tuntutan hidup modern. Lebih pandangannya juga bertugas
lanjut faham fanatisme mazhab mengangkat khalifah, mengawasi
yang menyebabkan perpecahan jalannya pemerintahan, mencegah
umat Islam harus diganti dengan penyelewengan khalifah dan
toleransi bermazhab. Dalam perlu menurunkannya jika perlu,
bidang pendidikan ia sangat sekalipun harus dengan perang
menaruh perhatian terhadap atau kekerasan demi kepentingan
pendidikan dengan cara men- umum. Meskipun pandangan-
dorong dan menghimbau untuk pandangan Rasyid Ridha sulit
menggunakan kekayaan bagi diterima untuk konteks kekinian, di
pembangunan lembaga-lembaga mana Rosenthal menganggapnya
pendidikan Islam, membangun berada dalam posisi utopis
lembaga pendidikan lebih utama dan romantis,53 bagaimanapun
dari membangun masjid. Ia Rasyid Ridha telah berhasil
juga membangun Sekolah Missi memformulasikan tradisi dan
Islam dengan nama Madrasah merancangkan gagasan dasar
ad-Da’wah wa al-Irsyad dengan bagi para penganjur negara
tujuan mencetak kader-kader Islam berikutnya. Ia merupakan
mubaligh yang tangguh sebagai penghubung yang penting antara
imbangan terhadap sekolah teori klasik tentang kekhalifahan
misionaris kristen. Sedangkan di dengan gagasan mengenai negara
bidang politik ia pernah menjadi Islam pada abad ke-20 yang
presiden kongres Suriah pada dikembangkan oleh Sayyid Quthb
tahun 1920. Ide-ide di bidang
politik adalah tentang Ukhuwah
52
Ibid. 38-41.
Islamiyah yang menyerukan umat 53
Gamal al-Banna, Relasi Agama
Islam bersatu kembali di bawah
dan Negara, Cet. ke- I, (Jakarta: Mata
satu keyakinan, satu sistem moral,
Air Publising, 2006), 32.

20 Formasi dan Rekonstruksi Politik Islam Abad 19


Tasâmuh, Volume 13, No. 1, Desember 2015

dan al-Maududi. Keduanya telah


mengembangkan yang dalam selalu identik dengan kepentingan.
istilah Profesor Majid Khadduri, Oleh karena itu, berdampak pada
devine nomocracy (negara hukum konsep negara (nation-state), yakni
Ilahi) atau menurut Istilah Profeser agama harus diletakkan sebagai
Tahir Azhari Nomokrasi Islam. yang kedua, dan bukan yang
pertama, setelah nasionalisme.
D. Penutup Konstruk pemikiran nasionalisme
Politik Islam melibatkan yang menomorduakan atau atau
perlombaan dan persaingan bahkah harus meminggirkan
penafsiran tentang simbol sebagai agama dalam wilayah publik
kontrol atas lembaga, baik demi kebangsaan sesui dengan
formal maupun informal yang bingkai pemikiran dan peraktik
mempertahankan simbol-simbol negara sekuler. Konsep negara
tersebut. Penafsiran tentang simbol- sekuler yang dipraktikkan di dunia
simbol ini dipengaruhi oleh latar Barat kemudian diperkenalkan ke-
belakang yang berbeda, karena Negara Islam lewat kolonialisme
sistem politik di dunia Muslim atau yang kemudian melahirkan
dimanapun tidak bisa menghindari pemikiran politik Islam yang
manajemen persaingan sehingga beragam.

Zaenal Abidin 21
Tasâmuh Volume 13, No. 1, Desember 2015

'DIWDU 3XVWDND
al-Banna, Gamal, Relasi Agama Mufradi, Ali, Islam di Kawasan
dan Negara, Jakarta: Mata Kebudayaan Arab, Jakarta:
Air Publising, Cet.I, 2006. Logos, Cet. II, 1999.
Asmuni, Yusran, Pengantar Studi Nasution, Harun, Akal dan Wahyu
Pemikiran dan Gerakan dalam Islam, Jakarta. UI Press,
Pembaharuan Dalam Dunia cet-II, 1986.
Islam, Jakarta: Raja Grafindo
------- Harun, Pembaharuan dalam
Persada, 1996.
Islam; Sejarah Pemikiran dan
Esposito, L., John, John J. Donohue, Gerakan, Jakarta: Bulan
Islam dan Pembaharuan, Bintang, 1975.
Jakarta, cet.5, 1995.
-------, Harun,, Islam Rasional:
Hitti, Philip, K., History of The Gagasan dan Pemikiran,
Arabic, Ter, R. Cecep Lukman, Bandung: Mizan, Cet. II,
Jakarta, PT. Serambi Ilmu 1995.
Semesta, cetakan ke-10,
Sani, Abdul, Lintasan Sejarah
2002.
Pemikiran Perkembangan
Kamil, Sukron, Pemikiran Politik Modern dalam Islam, Jakarta:
Islam Tematik, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
Kencana Prenada Media Cet. I, 1998.
Group, 2013.
Smith, Eugene, Donald, Agama
Lee, D., Robert, Mencari Islam dan Modernisasi Politik, ter,
Autentik; Dari Nalar Puitis Machnun Husein, Jakarta: CV
Iqbal Hingga Nalar Keritis Rajawali, 1985.
Arkoun, Bandung: Mizan,
Supriyadi, Dedi, Perbandingan Fiqh
2000.
Siyasah, Bandung: Pustaka
Mubarok, Jaih, Sejarah Perdaban Setia, Cet-I, 2007.
Islam, Bandung: CV. Pustaka
Islamika, cet-1, 2008

22 Formasi dan Rekonstruksi Politik Islam Abad 19

Anda mungkin juga menyukai