Anda di halaman 1dari 34

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori Medis


1. Pengertian
Kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi,
migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi pada uterus,
pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba,
2012).
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum, dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi. Dihitung dari saat fertilisasi sampai kelahiran bayi, kehamilan
normal biasanya berlangsung dalam waktu 40 minggu. Usia kehamilan tersebut
dibagi menjadi 3 trimester yang masing-masing berlangsung dalam beberapa
minggu. Trimester 1 selama 12 minggu, trimester 2 selama 15 minggu (minggu ke 13
sampai minggu ke-27), dan trimester 3 selama 13 minggu (minggu ke 28 sampai
minggu ke-40). Manuaba, 2012, mengemukakan kehamilan adalah proses mata rantai
yang bersinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum,
konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus,pembentukan
placenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Sholic hah, Nanik,
2017). Manuaba (2010) mengemukakan lama kehamilan berlangsung sampai
persalinan aterm (cukup bulan) yaitu sekitar 280 sampai 300 hari (Kumalasari.
2015).
Kehamilan merupakan impian setiap wanita dan merupakan salah satu cara untuk
mencapai kesempurnaan seorang ibu. Proses ini diawali dengan adanya pembuahan
(konsepsi), masa pembentukan bayi dalam rahim, dan diakhiri dengan adanya
lahirnya sang bayi (Datta dalam Yosefa dkk, 2014). Kehamilan adalah keadaan di
mana janin dikandung di dalam tubuh wanita, yang sebelumnya diawali dengan
proses pembuahan dan kemudian diakhiri dengan persalinan (Cunningham dalam
Alloya, 2016). Bila dihitung dari fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal

4
5

akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut
kalender internasional (Winkjosastro dalam Rahmawati dkk, 2016).
Saat kehamilan akan terjadi perubahan yang besar di dalam tubuh seorang
perempuan. Perubahan ini tidak hanya berhubungan dengan bentuk dan berat badan,
tetapi juga terjadi perubahan biokimia, fisiologis, bahkan psikologis yang merupakan
konsekuensi dari pertumbuhan janin di dalam rahim.Perubahan ini sebenarnya
bertujuan untuk menjaga metabolisme tubuh, mendukung pertumbuhan janin, serta
persiapan persalinan dan menyusui dengan tingkatan yang bervariasi di setiap
trimesternya (Emilia&Freitag dalam Yosefa dkk, 2014). Meskipun tenaga kesehatan
sering menyebutnya sebagai gangguan kecil semasa kehamilan, keadaan ini jelas
tidak dianggap ringan oleh si wanita yang telah mengalaminya, saat perubahan pada
tubuh semasa kehamilan menimbulkan beberapa rasa sakit dan nyeri (Nolan dalam
Lichayati&Kartikasari,2013)
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender Internasional. Dihitung dari hari pertama
haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 trimester, dimana trimester pertama
berlangsung 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27),
dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawiroharjo, 2013).
Kehamilan trimester I adalah kehamilan antara 0 – 12 minggu. (Manjoer, 2010).
Trimester pertama dianggap sebagai masa penentuan untuk membuktikan bahwa
wanita dalam keadaan hamil (Kusmiati, dkk. 2009).
2. Tanda tanda Kehamilan
Perubahan endokrinologis, fisiologis, dan anatomis yang menyertai kehamilan
menimbulkan gejala dan tanda yang memberikan bukti adanya kehamilan. Gejala dan
tanda tersebut dibagi menjadi tiga kelompok, antara lain :
a. Bukti Presumtif (tidak pasti)
Gejalanya :
 Mual dengan atau tanpa muntah.
 Gangguan berkemih.
6

 Fatigue atau rasa mudah lelah.


 Persepsi adanya gerakan janin.
Tanda :
 Terhentinya menstruasi.
 Perubahan pada payudara.
 Perubahan warna mukosa vagina.
 Meningkatnya pigmentasi kulit dan timbulnya striae pada abdomen.
b. Bukti kemungkinan kehamilan
o Pembesaran abdomen.
o Perubahan bentuk, ukuran, dan konsistensi uterus.
o Perubahan anatomis pada serviks.
o Kontraksi Braxton Hicks.
o Ballotement.
o Kontur fisik janin.
o Adanya gonadotropin korionik di urin atau serum.
c. Tanda Positif Kehamilan
 Identifikasi kerja jantung janin yang terpisah dan tersendiri dari kerja
jantung ibu.
 Persepsi gerakan janin aktif oleh pemeriksa.
 Pengenalan mudigah dan janin setiap saat selama kehamilan dengan USG
atau pengenalan janin yang lebih tua secara radiografis pada paruh kedua
kehamilan.
Menurut Hani, dkk (2014), tanda-tanda kehamilan yaitu :
a. Tanda Tidak Pasti (Persumptive Sign)
1) Amenore (Berhenti Menstruasi)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de Graaf
dan ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi. Lamanya amenore dapat
dikonfirmasi dengan memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT) dan
digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan dan taksiran persalinan.
2) Mual (Nausea) dan Muntah (Emesis)
7

Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang


berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi
hari yang disebut morning sickness.
3) Ngidam (Menginginkan Makanan Tertentu)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan akan menghilang
dengan makin tuanya kehamilan.
4) Syncope (Pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan pingsan. Hal ini sering terjadi
terutama jika berada di tempat ramai, biasanya akan hilang setelah 16 minggu
kehamilan.
5) Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama, akibat dari penurunan kecepatan basal
metabolisme (Basal Metabolism Rate – BMR) pada kehamilan, yang akan
meningkat seiring pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme
hasil konsepsi.
6) Payudara Tegang
Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada payudara,
sedangkan progesteron menstimulasi perkembangan sistem alveolar payudara.
Bersama somatomamotropin, hormon-hormon ini menimbulkan pembesaran
payudara, menimbulkan perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama
kehamilan, pelebaran puting susu, serta pengeluaran kolostrum.
7) Sering Miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan
sering miksi. Frekuensi miksi yang sering, terjadi pada triwulan pertama
akibat desakan uterus terhadap kandung kemih. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini akan berkurang karena uterus yang membesar keluar
rongga panggul. Pada akhir triwulan, gejala bisa timbul karena janin mulai
masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kemih.
8) Konstipasi atau Obstipasi
8

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot


menurun) sehingga kesulitan untuk BAB.
9) Pigmentasi Kulit
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat
pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan
kulit.
Pigmentasi meliputi tempat tempat berikut ini :
a) Sekitar pipi: cloasma gravidarum (penghitaman pada daerah dahi, hidung,
pipi, dan leher).
b) Sekitar leher: tampak lebh hitam
c) Dinding perut: striae lividae/gravidarum (terdapat pada seorang
primigravida, warnanya membiru), striae nigra, linea alba mejadi lebih
hitam (linea grisea/nigra)
d) Sekitar payudara: hiperpigmentasi areola mamae sehingga terbentuk
areola sekunder. Pigmentasi areola ini berbeda pada tiap wanita, ada yang
merah muda pada wanita kulit putih, coklat tua pada wanita kulit coklat,
dan hitam pada wanita kulit hitam. Selain itu, kelenjar Montgomeri
menonjol dan pembuluh darah menifes sekitar payudara.
e) Sekitar pantat dan paha atas terdapat striae akibat pembesaran bagian
tersebut.
10) Epulis
Hipertropi papilla gingivae/gusi, sering terjadi pada triwulan pertama
11) Varises
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh darah
terutama bagi wanita yang mempunya bakat. Varises dapat terjadi di sekitar
genetalia eksterna, kaki dan betis, serta payudara. Penampakan pembuluh
darah ini dapat hilang setelah persalinan.
b. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
1) Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
9

2) Tanda Hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri.
3) Tanda Goodel
Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung
hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.
4) Tanda Chadwicks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk
juga porsio dan serviks.
5) Tanda Piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut
berkembang lebih dulu.
6) Kontraksi Braxton Hicks
Merupakan peregangan sel sel otot uterus, akibat meningkatnya actomysin di
dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya
timbul pada kehamilan delapan minggu, tetapi baru dapat diamati dari
pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga. Kontraksi ini akan terus
meningkat frekuensinya, lamanya, dan kekuatannya sampai mendekati
persalinan.
7) Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam
cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa. Hal ini harus ada
pada pemeriksaan kehamilan karena perabaan bagian seperti bentuk janin saja
tidak cukup karena dapat saja merupakan myoma uteri.
8) Pemeriksaan Tes Biologis Kehamilan (Planotest) Positif
Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya Human Chorionic
Gonadotropin (HCG) yang diproduksi oleh sinsiotropoblastik sel selama
kahamilan. Hormon ini disekresi di peredaran darah ibu (pada plasma darah),
dan diekskresi pada urin ibu. Hormon ini dapat mulai dideteksi pada 26 hari
setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30-60. Tingkat
10

tertinggi pada hari 60-70 usia gestasi, kemudian menurun pada hari ke 100-
130.
c. Tanda Pasti (Positive Sign)
1) Gerakan Janin dalam Rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan dengan jelas oleh pemeriksa.
Gerakan janin baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
2) Denyut Jantung Janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf (misalnya dopler). Dengan Laenec, DJJ baru dapat
didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu.
3) Bagian-bagian Janin
Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong ) serta
bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia
kehamilan lebih tua (trimester terakhir). Bagian janin ini dapat dilhat lebih
sempurna lagi menggunakan USG.
4) Kerangka Janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.

3. Tahapan
Trimester Satu
Minggu 1
Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum
terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama
haid terakhir.Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan
informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah
memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 46 jenis kromosom
manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan
oksigen.
Sel-sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg
mengelilingi matahari Sel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai
proses pembuahan 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka
11

yaitu menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan
sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa
menembus indung telur. Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir masuk. Kita
dapat melihat bagian tengah dan belakang sel sperma yang tidak henti-hentinya
berusaha secara tekun menerobos dinding indung telur
Minggu 2
Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah
dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam
lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula.
Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari
yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada
endometrium
Minggu 3
Sampai usia kehamilan 3 minggu, Ibu mungkin belum sadar jika sedang
mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada
dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
Minggu 4
Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Human
Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila anda melakukan test kehamilan,
hasilnya positif. Janin mulai membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi
pembentukan tulang belakang serta jantung dan aorta (urat besar yang membawa
darah ke jantung).
Minggu 5
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah
lapisan yang paling atas yang akan membentuk sistem saraf pada janin tersebut yang
seterusnya membentuk tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan mesoderm
berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung, buah pinggang,
tulang dan organ reproduktif. Lapisan endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan
membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
Minggu 6
12

Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong.
Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. pada minggu ini sistem
pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, Pucuk-pucuk kecil yang akan
berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak
Minggu 7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira
sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan
tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu
pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru.
Minggu 8
Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi, ujung hidung
dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Bronchi, saluran yang
menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan mulai bercabang. Lengan semakin
membesar dan siku bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang
hidung, bibir, mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah
membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum
sempurna
Minggu 9
Telinga bagian luar mulai terbentuk kaki dan tangan terus berkembang berikut jari
kaki dan tangan mulai tampak.Ia mulai bergerak,dengan Doppler bisa mendengar
detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4
gram.
Minggu 10
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan
meningkat dengan cepat hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia
mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
Minggu 11
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan
kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi
gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan
menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Janin kini sudah bisa mengubah
13

posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap
terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri
Minggu 12
Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang
mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat
meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat.Panjangnya
sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram. Mulai proses penyempurnaan seluruh organ
tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai
terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.
4. Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester 1
Menurut Kusmiati, dkk (2009), perubahan fisiologi pada ibu hamil trimester I
yaitu :
a. Vulva dan Vagina
1) Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vulva dan vagina.
Akibatnya hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau
kebiruan yang sering disebut dengan tanda chadwick
2) Selama masa hamil pH sekresi vagina menjadi lebih asam, keasaman berubah
dari 4 menjadi 6,5. Hal ini menyebabkan keputihan
b. Servik Uteri
1) Serviks menjadi lunak yang disebut tanda Goodell
2) Sekresi kelenjar menjadi lebih banyak dan mengeluarkan pervaginam lebih
banyak. Sebab perlunakan servik karena pembuluh darah dalam serviks
bertambah.
3) Keadaan serviks pada TM I terjadi peningkatan hormon estrogen sehingga
terjadi lochea
c. Uterus
1) Uterus membesar yang disebabkan oleh hipertrofi dan hiperplasi otot-otot
polos rahim, serabus-serabus kolagen yang ada menjadi higroskopik
2) Uterus yang mengalami perubahan berat, bentuk dan posisi menekan kandung
kemih menyebabkan wanita hamil nocturia (sering kencing)
3) Pada minggu ke 8 uterus membesar sebesar telur bebek
14

4) Pada kehamilan 0 – 12 minggu, kavum uteri masih berisi gumpalan darah /


tegangan, besarnya kira-kira 2-3 jari di atas sympisis. Untuk akomodasi
pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi otot
polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik. Endometrium
menjadi desidua
5) Pada bulan-bulan pertama kehamiilan bentuk rahim seperti buah alpukat
6) Berat uterus akan naik secara luas bisa dari 300 gram sampai 1000 gram pada
akhir kehamilan (40 minggu)
7) Rahim pada kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa
8) Pada minggu pertama isthmus rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah
panjang sehingga bisa diraba terasa lunak disebut tanda hegar
9) Posisi rahim pada awal kehamilan dalam letak antefleksi atau retrofleksi
d. Ovarium
1) Ovulasi terhenti. Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai
terbentuknya plasenta yang mengalami alih pengeluaran estrogen dan
progesteron
2) Terjadi pembentukan plasenta dan akan sempurna pada usia kehamilan 16
minggu
3) Corpus luteum menghasilkan hormon estrogen progesteron serta relaxin
mempunyai pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan janin menjadi baik
hingga aterm
e. Metabolisme
1) Pada wanita hamil basal metabolisme rate (BMR) meningkat, sistem endokrin
menjadi meningkat
2) Berat badan wanita hamil meningkat akan naik kira-kira 6,5 – 16,5 kg rata-
rata 12,5 kg. Pada trimester I penambahan berat badan ± 1 kg
3) Metabolisme lemak juga terjadi kadar kolesterol meningkat sampai 350
mg/lebih per 100 cc
4) Kalsium dibutuhkan rata-rata 1,5 mg perhari
5) Fosfor : rata-rata 2 gram/hari
6) Zat besi ± 800 mg atau 30 – 50 mg / hari
15

7) Air : wanita hamil cenderung mengalami retensi air


f. Mammae
1) Terjadi peningkatan estrogen mempengaruhi pembesaran mammae
disebabkan hypertrofi dari alveoli. Hal ini sering menyebabkan
hypersensitivitas mammae
2) Terjadi hiperpigmentasi menyebabkan papila mammae membesar lebih
tegang dan hitam dan areola menjadi lebih hitam dan lebar serta glandula
montgomery lebih jelas dan menonjol
3) Timbul striae pada payudara. Teraba noduli-noduli akibat hipertrofi karena
kelenjar alveolus
4) Bayangan vena-vena lebih membiru
g. Sistem Pencernaan
1) Pengeluaran asam lambung meningkat menyebabkan daerah lambung terasa
panas
2) Akibat peningkatan HCG dan estrogen menyebabkan pengeluaran air liur
berasa berlebihan (hipersalivasi)
3) Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan
akan lebih lama berada dalam saluran pencernaan.
4) Resorbsi makanan baik, namun akan menimbulkan obstipasi
5) Gejala muntah (emesis gravidarum) sering terjadi, biasanya pada pagi hari
disebut morning sickness.
h. Sirkulasi Darah
1) Volume plasma meningkat rata-rata 50% sementara masa RBC mingkat
hanya 18–30 % maka terjadi penurunan hematokrit selama kehamilan normal
sehingga disebut anemia fisiologis
2) Tekanan darah menurun selama 24 minggu pertama kehamilan akibat terjadi
penurunan dalam perifer
3) Hidung tersumbat atau berdarah akibat pengaruh hormon estrogen dan
progesteron
i. Sistem Integumen
1) Mulai muncul linea nigra
16

2) Meningkatkan sirkulasi dan aktivitas vasomotor, jaringan elastis kulit mudah


pecah menyebabkan striae gravidarum
3) Biasanya terjadi deposit pigmen pada dahi, pipi, hidung dikenal sebagai
cloasma gravidarum
4) Vulva terjadi hiperpigmentasi merah kebiruan disebut tanda chadwick
j. Tulang dan Gigi
1) Persedian panggul akan terasa lebih longgar
2) Terjadi pelebaran pada ruang persendian
3) Apabila pemberian makanan tidak memenuhi kebutuhan kalsium janin,
kalsium maternal pada tulang-tulang panjang akan berkurang untuk memenuhi
kebutuhan
4) Bila konsumsi kalsium cukup, gizi tidak akan kekurangan kalsium
menurunkan resiko gingivitis
k. Sistem Pernapasan
1) Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan nafas pendek
2) Seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam
3) Yang menonjol adalah pernafasan dada (thorack breathing)
l. Sistem Perkemihan
1) Ginjal bekerja lebih berat
2) Pada TM I ibu mengeluh sering kencing karena vesikula urinaria tertekan
uterus. Perubahan terjadi secara signifikan pada sistem perkemihan selama
kehamilan, selain mengelola zat-zat sisa dan kelebihan yang dihasilkan akibat
peningkatan volume darah dan curah jantung, orag perkemihan juga
mengelola produk sisa metabolisme dan menjadi organ utama yang
mengsekresi produk sisa dari janin (Irianti, Bayu, dkk: 2015).

5. Perubahan Psikologis
Perubahan psikologis pada wanita hamil menurut trimester kehamilan
adalah :
Trimester I
a. Rasa Cemas Bercampur Bahagia
17

b. Perubahan Emosional
c. Sikap Ambivalen
d. Ketidakyakinan atau Ketidakpastian
e. Perubahan Seksual
f. Fokus pada Diri Sendiri
g. Stres
h. Goncangan Psikologis
6. Ketidaknyamanan pada trimester I serta cara mengatasinya
a. Ngidam makanan
Tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran asal cukup berganti dan makanan
yang di idamkan bukan makanan yang tidak sehat.
b. Morning sickness
Biasanya terjadi pada trimester pertama karena perubahan hormon kehamilan.
Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada yang timbul setiap saat dan
malam hari. Gejala-gejala ini biasanya terjadi enam minggu setelah hari pertama
haid terakhir dan berlangsung kurang lebih 10 minggu (Wiknjosastro, 2009)
c. Hipersalivasi
1) Gunakan pembersih mulut jika diperlukan
2) Kunyahlah permen karet dan hisaplah prmen yang keras
d. Sering berkemih atau nokturia
1) Berkemihlah sesuai keperluan sekurang-kurangnya setiap 2 jam
2) Tingkatkan minum air putih pada siang hari dan batasi minum bahan diuretika
alamiah : kopi, the, cola dengan caffein
3) Kurangi minum di malam hari untuk mengurangi nocturia mengganggu tidur
dan menyebabkan keletihan.
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tetekan sehingga
sering timbul kencing. Dan keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan bila
uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada kehamilan normal, fungsi
ginjal cukup banyak berubah, laju filtrasi glomelurus dan aliran flasma ginjal
mingkat pada kehamilan. Bila satu organ membesar maka organ lain akan
18

mengalami tekanan, dan pada kehamilan tidak jarang terjadi gangguan


berkemih pada saat kehamilan. Ibu akan lebih sering merasa buang air kecil.
Pada awal kehamilan keluhan sering kencing dapat terjadi akibat
peningkatan hormon HCG. Ini merupakan hormon kehamilan yang dapt
memperbesar ukuran rahim.
Cara mengatasi sering buang air kecil saat hamil yang bisa diterapkan
adalah:
1. Perhatikan cara berkemih. Saat buang air kecil usaha untuk bersandar
kedepan dengan menopangkan lengan bawah pada lutut. (double pee,
mencoba untuk kencing kembali setelah selsai berkemih.
2. Pilih jenis minuman. Pastikan untuk memilih jenis minuman yang tidak
memicu keluhan sering berkemih, salah satu yang patut diwaspadai adalah
asupan yang mengandung kafein seperti, kopi, teh, minuman bersoda atau
berenergi dan coklat.
3. Kurangi minum diwaktu tertentu. Kurangi minum menjelang tidur, hindari
mengurangi minum sepanjang waktu karena justru bisa meningkatkan
resiko dehidrasi yang dapat mengancam keselamatan ibu dan bayi.
4. Berteman dengan toilet. Yakni jika muncul rasa ingin pipis tidak panik
untuk mencari tempat toilet.
5. Lakukan senam kegel. Senam kegel adalah gerakan yang ditujukan untuk
melatih otot-otot dasar panggul. Sehingga dapat memungkinkan
mengontrol berkemih yang lebih baik. Selain itu, senam kegel juga dapat
untuk mencegah prolaps uteri atau rahim turun.
6. Kurangi stres. Stres dapat menjadi salah satu penyebab ibu hamil sering
berkemih. Jika merasa stres coba untuk melakukan kegiatan yang
menyenangkan.
7. Kenali tanda sering kencing yang tidak wajar. Jika mengalami gejala nyeri
atau panas pada saat berkemih, adanya darah dalam urine, demam, dan
kencing berbusa atau berbau menyengat maka hal ini merupakan tanda
yang tidak wajar sehingga perlu untuk konsultasi lebih lanjut ke dokter.
e. Nyeri ulu hati
19

1) Makan sedikit demi sedikit tapi sering


2) Hindari makanan yang berlemak
f. Keringat bertambah
1) Pakailah pakaian yang menyerap keringat atau dari bahan katun
2) Banyak minum sedikit sedikit sesuai kebutuhan
3) Mandi setelah keringat kering
g. Sakit kepala
1) Lakukan latihan nafas dalam dan tehnik relaksasi supaya bisa rileks
2) Minum 7 -8 gelas sehari sepaya idak mengalami dehidrasi
3) Istirahatlah yang cukup dan makan sesuai gizi seimbang
h. Keputihan
1) Tingkatkan kebersihan alat vital
2) Hindari pakaian ketat dan celana dalam yang terlalu ketat
3) Setiap kali bak cebok dan ganti celana dalam setelah mandi
i. Hidung tersumbat atau berdarah
1) Gunakan pavorizer udara dingin
2) Hindari penggunaan obat-obatan kombinasi
(Kusmiati dkk, 2009)
7. Tanda Bahaya pada Kehamilan Trimester 1
Menurut Kusmiati, dkk (2009), kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun
kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan
pendeteksian dini adanya komplikasi / penyakit yang mungkin terjadi selama hamil
muda.
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I meliputi:
a. Perdarahan pervaginam
b. Mual muntah berlebihan
c. Sakit kepala yang hebat
d. Penglihatan kabur
e. Nyeri perut yang hebat
f. Gerakan janin berkurang
20

g. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan


h. Selaput kelopak mata pucat
i. Demam tinggi
j. Kejang
k. Keluar air ketuban sebelum waktunya
8. Kehamilan dengan Resiko Tinggi
Ibu hamil selama masa kehamilan memerlukan pengetahuan tentang perawatan,
pencegahan, komplikasi atau penyulit pada masa kehamilan serta kehamilan resiko
tinggi. Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang dapat menyebabkan ibu hamil
dan bayi menjadi sakit atau meninggal, sebelum persalinan berlangsung (Elvi Fitriani,
2014). Kehamilan resiko tinggi adalah suatu kehamilan yang memiliki resiko lebih
besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), dapat terjadinya penyakit atau
kecacatan bahkan kematian sebelum maupun sesudah persalinan.
Pada umur ibu ≥ 35 tahun
Ibu hamil berumur 35 tahun atau lebih, dimana pada usia tersebut terjadi
perubahan pada jaringan alat-alat kandungan dan jalan lahir tidak lentur lagi. Selain
itu ada kecenderungan didapatkan penyakit lain dalam tubuh ibu. Bahaya yang dapat
terjadi:
a. Tekanan darah tinggi dan pre-eklamsia
b. Ketuban pecah dini
c. Persalinan tidak lancar / macet
d. Perdarahan setelah bayi lahir. (Poedji Rochjati, 2003).
Usia ibu hamil 35 tahun ke atas dapat berisiko mengalami kelainan-kelainan
antara lain:
a. Frekuensi mola hidatidosa pada kehamilan yang terjadi pada awal atau akhir usia
subur relatif lebih tinggi. Efek paling berat dijumpai pada wanita berusia lebih
dari 45 tahun.
b. Frekuensi abortus yang secara klinis terdeteksi meningkat 26% pada mereka
yang usianya lebih dari 45 tahun
21

c. Wanita bukan kulit putih berusia 35 sampai 44 tahun lima kali lebih mungkin
mengalami kehamilan ektopik daripada wanita kulit putih berusia 15 sampai 24
tahun.
d. Risiko nondisjungsi meningkat seiring dengan usia ibu. Oosit tertahan dalam
midprofase dari miosis 1 sejak lahir sampai ovulasi, penuaan diperkirakan
merusak kiasma yang menjaga agar pasangan kromosom tetap menyatu. Apabila
miosis dilanjutkan sampai selesai pada waktu ovulasi, nondisjungsi
menyebabkan salah satu gamet anak mendapat dua salinan dari kromosom yang
bersangkutan, sehingga terbentuk trisomi, anak lahir dengan cacat
bawaan sindrom down.
9. Pelayanan antenatal
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter
spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk
ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standard minimal pelayanan antenatal
yang meliputi 14T yaitu:
1. Ukur Berat Badan dan Tinggi Badan. Dalam keadaan normal kenaikan berat badan
ibu dari sebelum hamil dihitung dari TM I sampai TM III yang berkisar antara 9-
13,9 kg dan kenaikan berat badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4
- 0,5 kg tiap minggu mulai TM II. Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan
untuk mendeteksi faktor resiko terhadap kehamilan yang sering berhubungan
dengan keadaan rongga panggul.
2. Ukur Tekanan Darah. Tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg, bila
melebihi 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklampsi.
3. Ukur Tinggi Fundus Uteri. Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik
Mc.Donald adalah menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya
bisa di bandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan
kapan gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan UK
dalam minggu yang dicantumkan dalam HPHT.
Ukuran Fundus Uteri Sesuai Usia Kehamilan
Usia Kehamilan
sesuai minggu Jarak dari simfisis
22

22 – 28 Minggu 24-25 cm
28 Minggu 26,7 cm
30 Minggu 29,5 – 30 cm
32 Minggu 31 Cm
34 Minggu 32 cm
36 Minggu 33 cm
40 Minggu 37,7 cm

4. Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan


5. Pemberian Imunisasi TT. Imunisasi Tetanus Toxoid harus segera di berikan pada
saat seorang wanita hamil melakukan kunjungan yang pertama dan dilakukan pada
minggu ke-4.
Interval dan Lama Perlindungan Tetanus Toxoid
Selang Waktu
minimal
Imunisasi TT Lama Perlindungan
pemberian
Imunisasi TT
TT1 - Langkah awal pembentukan
kekebalan tubuh terhadap
penyakit Tetanus
TT2 1 bulan setelah 3 Tahun
TT1
TT3 6 bulan setelah 6 Tahun
TT2
TT4 12 bulan setelah 10 Tahun
TT3
TT5 12 bulan setelah ≥25 Tahun
TT4

6. Pemeriksaan Hb .
Pemeriksaan Hb pada bumil harus dilakukan pada kunjungan pertama dan minggu
ke 28. bila kadar Hb < 11 gr% bumil dinyatakan anemia, maka harus diberi
suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb menjadi 11 gr% atau lebih.
7. Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab) pemeriksaan dilakukan pada
saat ibu hamil datang pertama kali daambil spesimen darah vena kurang lebih 2 cc.
Apabila hasil test positif maka dilakukan pengobatan dan rujukan.
23

8. Pemeriksaan Protein Urine, dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine


mengandung protein atau tidak untuk mendeteksi gejala preeklampsi.
9. Pemeriksaan Urine Reduksi, untuk bumil dengan riwayat DM. bila hasil positif
maka perlu diikuti pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya DMG.
10. Perawatan Payudara, senam payudara atau perawatan payudara untuk bumil,
dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 minggu.
11. Senam Hamil
12. Pemberian Obat Malaria, diberikan kepada bumil pendatang dari daerah malaria
juga kepada bumil dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan
hasil apusan darah yang positif.
13. Pemberian Kapsul Minyak Yodium, diberikan pada kasus gangguan akibat
kekurangan Yodium di daerah endemis yang dapat berefek buruk terhadap tumbuh
kembang manusia.
14. Temu wicara / Konseling

B. Tinjauan Teori Asuhan Kehamilan


Manajemen kebidanan merupakan suatu metode atau bentuk pendekatan yang
digunakan oleh bidan dalam memberi asuhan kebidanan. Langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan menggambarkan alur pola berpikir dan bertindak bidan dalam
pengambilan keputusan klinis untuk mengatasi masalah.
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara benar, jelas, singkat, dan logis dalam
suatu metode pendokumentasian yang dapat mengkomunikasikan kepada orang lain
mengenai asuhan yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan pada seorang klien yang di
dalamnya tersirat proses berpikir yang sistematis seorang bidan dalam menghadapi seorang
klien sesuai langkah-langkah dalam proses manajemen kebidanan (Hani dkk, 2014).
1. Pengkajian
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari
semua sumber berkaitan dengan kondisi klien. Pengkajian data wanita hamil terdiri atas
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.(Hani dkk, 2014)
a. Identitas Pasien
24

Maksud pertanyaan ini adalah untuk identifikasi (mengenal) penderita dan


menentukan status sosial ekonominya yang harus diketahui, misalnya untuk
menentukan anjuran apa atau pengobatan apa yang akan diberikan.(Hani dkk,2014)
b. Nama
Digunakan untuk membedakan antar klien yang satu dengan yang lain
(Marmi, 2012). Memanggil ibu sesuai dengan namanya, menghargai dan menjaga
martabatnya merupakan salah satu asuhan sayang ibu dalam proses persalinan
(Depkes RI, 2012).

c. Umur
Untuk mengetahui apakah ibu termasuk resiko tinggi atau tidak. Usia di
bawah 16 tahun atau di atas 35 tahun mempredisposisi wanita terhadap sejumlah
komplikasi. Usia di bawah 16 tahun meningkatkan insiden preeklamsia. Usia di atas
35 tahun meningkatkan insiden diabetes, hipertensi kronis, persalinan lama, dan
kematian janin (Varney dkk, 2007)
d. Agama
Untuk menentukan bagaimana kita memberikan dukungan kepada ibu selama
memberikan asuhan (Marmi, 2012).
e. Pendidikan
Pendidikan berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui
sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan konseling
sesuai dengan pendidikannya (Ambarwati dkk, 2009).
f. Pekerjaan
Mengetahui pekerjaan ibu, gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat
sosial ekonominya, karena ini juga mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut
(Ambarwati dkk, 2009).
g. Suku Bangsa
Untuk menentukan adat istiadat atau budayanya (Marmi, 2012)
h. Alamat
Untuk mengetahui keadaan tempat tinggal (Marmi, 2012).
i. Data mengenai suami/ penanggung jawab
25

Hal ini akan memberikan jaminan jika saat persalinan ibu mengalami
kegawatdaruratan maka bidan sudah tahu harus dengan siapa bidan berunding. Dan
saat ibu mendapat pendampingan saat persalinan akan membuat psikologis ibu
membaik dan membuat motivasi dalam mengejan.
Anjurkan ibu untuk di temani suami dan/ atau anggota keluarga lain selama
persalinan dan kelahiran bayinya. Beberapa prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah
dengan mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan
kelahiran bayinya. Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa jika para ibu
diperhatikan dan diberi dukungan selama persalinan dan kelahiran bayi serta
mengetahui dengan baik mengenai proses persalinan dan asuhan yang akan mereka
terima, mereka akan mendapatkan rasa aman dan hasil yang lebih baik. Disebutkan
pula bahwa hal tersebut diatas dapat mengurangi terjadinya persalinan dengan
vakum, cunam, dan secsio sesar, dan persalinan berlangsung lebih cepat
merupakan asuhan sayang ibu dalam proses persalinan (Depkes RI, 2012).

2. Data Subyektif
a. Alasan Datang
Alasan wanita datang ke tempat bidan/klinik, yang diungkapkan dengan kata-
katanya sendiri (Hani dkk, 2014).
b. Keluhan Utama
Keluhan utama dinyatakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas
pelayanan kesehatan (Sulistyawati, 2009). Pada kasus emesis gravidarum keluhan
yang muncul yaitu rasa mual, bahkan sampai muntah, nafsu makan berkurang,
mudah lelah, emosi yang cenderung tidak stabil (Manuaba, 2012).
c. Riwayat Kesehatan
Dikaji untuk membantu bidan mengidentifikasi kondisi kesehatan yang dapat
mempengaruhi kehamilan atau bayi baru lahir (Rukiyah, 2010).
1) Sistem Kardiovaskular
a) Penyakit Jantung
Perubahan fisiologis normal pada masa hamil meningkatkan curah
jantung wanita hingga mencapai 40 persen melebihi curah jantungnya ketika
tidak hamil saat ia berada pada keadaan istirahat. Peningkatan ini terjadi
26

pada awal kehamilan dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 20


hingga 24 minggu. Peningkatan curah jantung selama kehamilan, persalinan,
dan pelahiran akan meningkatkan resiko dekompensasi jantung pada wanita
yang mempunyai riwayat penyakit jantung (Varney dkk, 2007).
b) Hipertensi
Wanita hipertensi yang dinyatakan hamil perlu mendiskusikan dengan
dokternya tentang pengobatan mana yang aman digunakan selama
mengandung. Selain itu, wanita dengan hipertensi yang sudah ada
sebelumnya mengalami peningkatan resiko terjadinya preeklampsia selama
kehamilan (Varney dkk, 2007).
c) Anemia
Anemia didefinisikan sebagai penurunan jumlah sel darah merah atau
penurunan konsentrasi hemoglobin di dalam sirkulasi darah. Definisi anemia
yang diterima secara umum adalah kadar Hb kurang dari 12,0 gram per 100
mililiter (12 gram/desiliter) untuk wanita tidak hamil dan kurang dari 10,0
gram per 100 mililiter (10 gram/desiliter) untuk wanita hamil (Varney dkk,
2007).
e) Penyakit Von Willbrand
Penyakit genetik ini merupakan penyebab peningkatan resiko
perdarahan pada wanita. Selama kehamilan, resiko perdarahan pascapartum
meningkat (Varney dkk, 2007)
2) Sistem Pernafasan
a) Asma
Wanita yang memiliki riwayat asma berat sebelum hamil terbukti akan
terus mengalaminya dan menjadi semakin buruk selama masa hamil. Asma
dihubungkan dengan peningkatan angka kematian perinatal, hiperemesis
gravidarum, kelahiran preterm, hipertensi kronis, preeklamsia, bayi berat
lahir rendah, dan perdarahan pervaginam (Varney dkk, 2007).
b) TBC
Pada kehamilan pada infeksi TBC resiko prematuritas, IUGR dan berat
badan lahir rendah meningkat, serta resiko kematian perinatal meningkat 6 x
27

lipat. Keadaan ini terjadi akibat diagnosa yang terlambat, pengobatan yang
tidak teratur dan derajat keparahan lesi di paru. Infeksi TBC dapat
menginfeksi janin yang dapat menyebabkan tuberculosis congenital
(Prawirohardjo, 2013).

3) Sistem Endokrin
a) Diabetes Melitus
Faktor resiko utama diabetes maternal ini adalah berat badan berlebih,
peningkatan berat badan, dan kurangnya aktivitas fisik. Jelas hal ini menjadi
pertimbangan bagi semua bidan dalam menganjurkan pola hidup sehat
kepada wanita. Diabetes juga merupakan permasalahan yang terus
meningkat pada wanita usia subur. Oleh sebab itu, penapisan diabetes harus
dilakukan pada semua wanita hamil (Varney dkk, 2007).
Diabetes dapat memberikan penyulit pada ibu berupa
preeklamsia,polihidramnion,infeksi saluran kemih, persalinan seksio
sesarea, trauma persalinan akibat bayi besar. Bagi bayi dapat menimbulkan
makrosomia (bayi dengan berat badan berlebihan), hambatan pertumbuhan
janin, cacat bawaan, hipoglikemia, hipokalsemia dan hipomagnesemia,
Hiperbilirubinemia, asfiksia perinatal, dan sindrom gawat nafas neonatal
(Saifuddin, 2011).
b) Hipertiroid
Hipertiroid dalam kehamilan pada umumnya disebabkan oleh penyakit
Grave (struma difusa toksika). Insidensi penyakit Grave dalam kehamilan di
atas 20 minggu adalah 2%. Penyebab terbanyak lainnya adalah struma
multinodosa, tetapi kelainan ini hanya terjadi pada golongan usia di atas 40
tahun. Hipertiroid dalam kehamilan menyebabkan resiko abortus dan janin
mati dalam rahim 3 kali dari kehamilan normal (Saifuddin, 2011).
c) Hepatitis B
Kehamilan tidak akan memperberat infeksi virus hepatitis, akan tetapi
jika terjadi infeksi akut pada kehamilan bisa menimbulkan mortalitas tinggi
pada ibu dan janin (Prawirohardjo, 2013).
4) Sistem Urogenital
28

Infeksi saluran kemih merupakan komplikasi medik utama pada wanita


hamil. Sekitar 15% wanita, mengalami paling sedikit satu kali serangan akut
infeksi saluran kemih selama hidupnya. Akibat infeksi ini dapat dapat
mengakibatkan masalah pada ibu dan janin. ISK berkaitan dengan kejadian
anemia, hipertensi, kelahiran prematur dan BBLR. (Saifuddin, 2011).
5) Sistem Reproduksi
Kista ovarium dalam kehamilan dapat menyebabkan nyeri perut oleh
karena putaran tangkai, pecah atau perdarahan (Saifuddin, 2011).
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
e. Riwayat Obstetri
1) Riwayat Haid
Anamnesis haid memberikan kesan tentang faal alat
reproduksi/kandungan meliputi hal-hal berikut ini.
a) Umur menarche
b) Frekuensi, jarak/siklus jika normal
c) Lamanya
d) Jumlah darah yang keluar
e) Karakteristik darah (misal bergumpal)
f) Dismenorhea
(Hani dkk, 2014)
2) Riwayat Kehamilan Sekarang
Riwayat kehamilan sekarang dikaji untuk menentukan umur kehamilan
dengan tepat. Setelah mengetahui umur kehamilan ibu, bidan dapat memberikan
konseling tentang keluhan kehamilan yang biasa terjadi dan dapat mendeteksi
adanya komplikasi dengan yang lebih baik.(Rukiyah, 2010)
3) Riwayat Kehamilan Persalinan dan Nifas yang Lalu
Jumlah kehamilan, anak yang lahir hidup, persalinan yang aterm,
persalinan yang premature, keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan
dengan tindakan (dengan forcep, atau dengan SC), riwayat perdarahan pada
kehamilan, persalinan atau nifas, sebelumnya, hipertensi disebabkan kehamilan
pada kehamilan seelumnya, berat bayi sebelumnya, 2500 atau > 4000, masalah-
29

masalah lain yang dialami, riwayat kebidanan yang lalu membantu dalam
mengelola asuhan pada kehamilan ini (konseling khusus, test, tindak lanjut, dan
rencana persalinan) (Rukiyah, 2010).
f. Perkawinan
1) Nikah atau tidak
2) Berapa kali menikah
3) Berapa lama menikah
Kalau orang hamil yang sudah lama menikah, nilai anak tentu besar sekali
dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan persalinan (anak mahal) (Hani dkk,
2014).
g. Riwayat KB
KB terakhir yang digunakan jika pada kehamilan perlu juga ditanyakan
rencana KB setelah melahirkan (Hani dkk, 2014).
h. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari
1) Pola Nutrisi
Dikaji untuk mengetahui seorang wanita hamil sudah memuaskan atau
belum dalam memenuhi tuntutan kehamilannya. Dengan bertanya, kita akan
menemukan setiap variasi dari kondisi idealnya dan wanita yang beresiko dapat
dirujuk ke bagian gizi/diet. (Farrer,2010)
Pada ibu hamil peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori per hari,
mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, minum cukup
cairan (menu seimbang) (Saifuddin, 2011).
2) Pola Eliminasi
Berkaitan dengan adaptasi gastroinstestinal sehingga menurunkan tonus
dan motiliti lambung dan usus terjadi reabsorbsi zat makanan peristaltik usus
lebih lambat sehingga menyebabkan konstipasi.
Penekanan kandung kemih karena pengaruh Hormon estrogen dan
progesteron sehingga menyebabkan sering buang air kecil (Rukiyah, 2010).
3) Pola Aktivitas
Berhubungan dengan system muskuloskeletal : persendian sakro-iliaka,
sakro koksigia dan pubik yang akan meyebabkan adanya keretakan, pusat
30

graviasi berubah sehingga postur tubuh berubah, terjadi perubahan postur tubuh
menjadi lordosi fisiologis. Penekanan pada ligamen dan pelvic, cara berbaring,
duduk, berjalan, berdiri dihindari jangan sampai mengakibatkan injuri karena
jatuh. Wanita hamil boleh bekerja, tetapi jangan terlampau berat
(Rukiyah,2010).

4) Pola Istirahat dan Tidur


Berhubungan dengan kebutuhan kalori pada masa kehamilan, mandi air
hangat sebelum tidur, tidur dalam posisi miring ke kiri, letakkan beberapa bantal
untuk menyangga, pada ibu hamil sebaiknya banyak menggunakan waktu
luangnya untuk banyak istirahat atau tidur walau bukan tidur betulan hanya
baringkan badan untuk memperbaiki sirkulasi darah (Rukiyah, 2010).
5) Pola Seksual
Jika seorang wanita hamil memiliki riwayat abortus spontan atau
persalinan prematur maka sanggama tidak boleh dilakukan selama 2-3 bulan
pertama kehamilannya dan juga dalam bulan terakhir. Kalau tidak terdapat
riwayat seperti di atas, aktivitas seksual dapat dianjurkan untuk dilajutkan
menurut keinginan pasangan suami-isteri tersebut (Farrer, 2010).
Gaya gravitasi uterus (yang hamil) menyebabkan agar berhati-hati dalam
melakukan hubungan seksual (Saifuddin, 2011).
6) Pola Hygiene
Perlu dikaji karena kebersihan umum perorangan merupakan persoalan
penting. Infeksi kulit harus segara diobati (Farrer, 2010)
Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada,
daerah genitalia) dengan cara membersihkan dengan air dan dikeringkan
(Saifuddin, 2011).
Baju hamil yang praktis selama enam bukan kehamilan menggunakan baju
biasa yang longgar, pilihlah bahan yang tidak panas dan mudah menyerap
keringat, bagian dada harus longgar karena payudara akan membesar, bagian
31

pinggang harus longgar kalau perlu terdapat tali untuk menyesuaikan perut yang
terus membesar (Rukiyah, 2010).
7) Pola Hidup Sehat
Gaya hidup seperti perokok, mengonsumsi obat-obatan, alkohol adalah hal
yang sangat berbahaya bagi ibu dan janinnya. Semua benda tersebut dapat
terserap dalam darah ibu kemudian terserap dalam darah janin melalui sistem
sirkulasi plasenta selama kehamilan.
Sangat dianjurkan pada ibu hamil terutama selama trimester I untuk
menghindari rokok, minuman beralkohol dan obat-obatan yang tidak dianjurkan
oleh dokter atau bidan. (Rukiyah, 2010)
Merokok terbukti telah mengurangi kapasitas butir-butir darah merah
untuk megikat oksigen. Oksigen diperlukan dalam proses metabolisme,
terutama saat hamil (Saifuddin, 2011).
8) Data Psikososial Dan Spiritual
Dikaji untuk mengetahui bagaimana perasaan ibu dalam menjalani
kehamilan ini, dukungan keluarga, jenis kelamin yang diharapkan, kehamilan
ini direncanakan atau tidak, adakah pantangan makan selama kehamilan,
kebiasaan atau istiadat dalam kehamilan (Sulistyawati, 2012).
Riwayat sosial ekonomi ibu dapat membantu mengetahui sistem dukungan
terhadap ibu dan pengambil keputusan dalam keluarga sehingga dapat
membantu ibu dalam merencanakan persalinannya yang lebih baik
(Rukiyah,2010).
3. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik lengkap perlu dilakukan pada kunjungan awal wanita
hamil untuk memastikan apakah wanita hamil tersebut mempunyai abnormalitas
medis atau penyakit.
1) Pemeriksaan Umum :
a) Keadaan Umum
b) Kesadaran
c) BB Sebelum /Saat ini
32

Berat badan ibu hamil perlu dikontrol secara teratur paling tidak setiap
kali kunjungan pemeriksaan kehamilan. Pada trimester pertama, biasanya
belum menunjukkan peningkatan bahkan kadang-kadang menurun, hal ini
dikarenakan adanya keluhan ibu berupa mual dan muntah yang dapat
mengganggu konsumsi nutrisi pada masa kehamilan trimester I. Selama
trimester kedua dan ketiga pertambahan berat badan kurang lebih ½ kg
perminggu. Pertambahan lebih dari ½ kg perminggu pada trimester ketiga
harus diwaspadai kemungkinan mengalami preeklamsi. Hingga akhir
kehamilan pertambahan berat badan yang normal sekitar 9 kg sampai
dengan 13,5 kg. Berat ini didapatkan dari berat badan janin dalam
kandungan, air ketuban dan plasenta. Jika berat badan ibu hamil lebih dari
batas normal kemungkinan janin besar, kehamilan hidramnion, kehamilan
ganda (Baety, 2012).
d) TB
Berkaitan dengan kemungkinan panggul sempit, bila tinggi kurang dari 150
cm (Manuaba, 2012).
e) LILA
Pentingnya dilakukan pengukuran LILA pada ibu hamil dapat
digunakan untuk memberi gambaran tentang status gizi ibu hamil, apakah
ibu tersebut mengalami KEP atau tidak (Baety, 2012).
f) Tanda Vital
1) Tekanan Darah :
Tekanan darah pada ibu hamil tidak boleh mencapai 140 mmHg sistolik
atau 90 mmHg diastolik. Perubahan 30 mmHg sistolik dan 15 mmHg
diastolik di atas tekanan darah sebelum hamil, menandakan toxemia
gravidarum (keracunan kehamilan) (Hani dkk, 2014).
2) Nadi : Peningkatan denyut nadi dapat menunjukan infeksi, syok,
ansietas, atau dehidrasi
3) Suhu/ T: Peningkatan suhu menunjukan proses ineksi atau dehidrasi.
4) RR : Peningkatan frekuensi pernafasan dapat menunjukan syok atau
ansietas (Varney dkk, 2007).
33

2) Status Present
Pemeriksaan tidak hanya dilakukan secara pandang tetapi sekaligus dengan
rabaan, pemeriksaan diawali dari :
Kepala : mesocephal, rambut hitam, kulit rambut
bersih
Muka : simetris pucat, oedema
Kelopak Mata : bengkak/tidak (Apabila kelopak mata
sesudah bengkak, kemungkinan terjadi pre eklamsi berat)
Conjungtiva : merah muda, pucat
Sklera : putih/kuning
Hidung : simetris, nafas cuping hidung, polip
Mulut : simetris, bibir kering/tidak, lidah
stomatitis/tidak
Gigi : caries denti
Telinga : simetris, lecet
Leher : pergerakan, pembengkakan kelenjar
tiroid/tidak
Dada : simetris, datar, retraksi dinding dada
Payudara : membesar, kebersihan, benjolan abnormal
Abdomen : kembung, benjolan abnormal
Kulit : turgor kulit baik, warna
Punggung : lordosis/kifosis/skoliosis
Vulva : tidak oedem, tidak ada varises/tidak
Anus : hemoroid
Ekstremitas : simetris, sama panjang/tidak
(Baety, 2012)
Reflek Patela : Hiperrefleksia (3+ dan 4+) merupakan salah satu tanda
preeklamsi berat. Klonus biasanya terlihat menjelang
eklamsia atau pada eklamsia aktual. (Varney dkk, 2007).

3) Status Obstetrik
34

Pemeriksaan obstetrik digunakan untuk mengetahui kondisi pasien


berkaitan dengan kehamilan/persalinan. Pemeriksaan meliputi :
a) Inspeksi / Periksa Pandang
Periksa pandang dimulai semenjak bertemu dengan pasien. Diperhatikan
bagaimana sikap tubuh dan cara berjalannya, apakah cenderung
membungkuk, berjalan pincang, atau yang lainnya. Periksa pandang
meliputi :
Muka : closma gravidarum, oedema, pucat
Mammae : puting susu, hiperpigmentasi areola,
kolostrum
Abdomen : menegang/mengendur, pembesaran uterus
sesuai usia kehamilan/tidak, striae dan linea gravidarum
Vulva : perdarahan, cairan keputihan, tanda
Chadwick
(Baety, 2012).
b) Palpasi
Leopold I : untuk menentukan tuanya kehamilan dan
bagian janin yang terdapat di daerah fundus uteri.
Leopold II : untuk menentukan letak punggung janin
(pada letak membujur) dan kepala janin (pada letak
melintang).
Leopold III : Untuk menyimpulkan bagian janin yang
berada di bawah rahim.
Leopold IV : Untuk mengetahui apakah bagian terdepan
janin sudah masuk pintu atas panggul (PAP) atau belum.
TFU : Apabila usia kehamilan di bawah 24 minggu pengukuran
dilakukan dengan jari, tetapi apabila kehamilan di atas 24 minggu memakai
pengukuran Mc Donald yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus memakai
cm dari atas simpisis ke fundus uteri kemudian ditentukan sesuai rumusnya.
(Rukiyah, 2010)
35

Tinggi Fundus
Usia
kehamilan Menggunakan
Dalam cm
Penunjuk badan

12 minggu Teraba di atas


-
simpisis pubis

16 minggu Di tengah antara


- simpisis pubis dan
umbilikus

20 minggu 20 cm (±2 cm) Pada umbilikus

22-27 minggu Usia kehamilan


dalam minggu = -
cm (±2 cm)

28 minggu 28 cm (± 2 cm) Di tengah, antara


umbilikus dan
prosesus sifoideus

29-35 minggu Usia kehamilan


dalam minggu = -
cm (±2cm)

36 minggu 36 minggu (±2 cm) Pada prosesus


sifoideus.

(Rukiyah, 2010)
TBJ (Taksiran Berat Janin) gram
Rumus Johnson-Tausak : menentukan taksiran berat janin adalah:
BB = (Mac Donald-12) x 155
36

(Rukiyah, 2010)
c) Auskultasi :
Periksa dengar merupakan pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh
tenaga kesehatan untuk menilai kesejahteraan janin dalam kandungan
dengan menggunakan stetoskop atau bisa juga menggunakan doppler pada
perut ibu. Periksa dengar biasanya dimulai pada setiap pemeriksaan
kehamilan trimester II di mana denyut jantung janin bisa terdengar
menggunakan lennec pada usis kehamilan 20 minggu, tetapi bila
menggunakan doppler, pada usia kehamilan 12 minggu DJJ sudah mulai
dapat terdengar. Pemeriksaan DJJ harus dilakukan 1 menit penuh, dengan
nilai normal DJJ 120-160 x/menit (Baety, 2012).

d) Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan laboratorium sederhana adalah suatu pemeriksaan yang
dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang umum dan dikerjakan pada
pemeriksaan ibu hamil sebagai pemeriksaan penunjang untuk mendukung
suatu diagnosa.
1) Pemeriksaan Urine
Pemeriksaan urin ada 2 hal yang diperiksa yaitu kadar protein dan
gula dalam urine.
2) Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan darah yang dilakukan pada ibu hamil terutama adalah
pemeriksaan kadar Hb dalam darah dan dapat dilakukan di Pukesmas/RS.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi faktor resiko kehamilan. Bila
kadar Hb ibu kurang dari 10g% berarti ibu dalam keadaan anemia, terlebih
bila kadar Hb tersebut kurang dari 8 g% berarti ibu anemia berat.
(Baety, 2012)
4. Assesment
Merupakan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi (kesimpulan) dari
data subyektif dan objektif. Karena keadaan pasien pasien yang setiap saat bisa
37

mengalami perubahan, dan akan ditemukan informasi baru dalam data subjektif maupun
data objektif, maka proses pengkajian data akan menjadi sangat dinamis. Hal ini juga
menuntut bidan untuk sering melakukan analisis data yang dinamis tersebut dalam
rangka mengikuti perkembangan pasien dan analisis yang tepat dan akurat mengikuti
perkembangan data pasien akan menjamin cepat diketahuinya perubahan pada pasien,
dapat terus diikuti dan diambil keputusan/tindakan yang tepat. Analisis data adalah
melakukan interpretasi data yang telah dikumpulkan, mencakup diagnosis/masalah
kebidanan, diagnosis/masalah potensial dan tindakan segera (Muslihatun dkk, 2009).
5. Pelaksanaan
Planning/perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan
datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data.
Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien
seoptimal mungkin dan mempertahankan kesejahteraannya. Rencana asuhan ini harus
bisa mencapai kriteria tujuan yang ingin dicapai dalam batas waktu tertentu.Tindakan
yang akan dilaksanakan harus mampu membantu pasien mencapai kemajuan dan harus
sesuai dengan hasil kolaborasi tenaga kesehatan lain antara lain dokter.
P di SOAP juga mengandung Implementasi dan Evaluasi. Pelaksanaan asuhan
sesuai rencana yang telah disusun sesuai dengan keadaan dan dalam rangka mengatasi
masalah pasien. Pelaksanaan tindakan harus disetujui oleh pasien, kecuali bila tindakan
tidak dilaksanakan akan membahayakan keselamatan pasien. Sebanyak mungkin pasien
harus dilibatkan dalam proses implementasi ini. Bila kondisi pasien berubah, analisis
juga berubah, maka rencana asuhan maupun implementasinya pun kemungkinan besar
akan ikut berubah atau harus disesuaikan.
Dalam Planning ini juga harus mencantumkan Evaluation/evaluasi, yaitu tafsiran
dari efek tindakan yang telah diambil untuk menilai efektivitas asuhan/hasil pelaksanaan
tindakan. Evaluasi berisi analisis hasil yang telah dicapai dan merupakan fokus
ketepatan nilai tindakan/asuahn. Jika kriteria tujuan tidak tercapai, proses evaluasi ini
dapat menjadi dasar untuk mengembangkan tindakan alternatif sehingga tercapai tujuan
yang diharapkan. (Muslihatun dkk, 2009).

Anda mungkin juga menyukai

  • Kalimat Efektif
    Kalimat Efektif
    Dokumen15 halaman
    Kalimat Efektif
    Cynthia Rizka Riani
    100% (1)
  • Askeb Stunting
    Askeb Stunting
    Dokumen52 halaman
    Askeb Stunting
    Cynthia Rizka Riani
    100% (2)
  • TumbuhKembang
    TumbuhKembang
    Dokumen52 halaman
    TumbuhKembang
    Cynthia Rizka Riani
    100% (4)
  • Point Count
    Point Count
    Dokumen13 halaman
    Point Count
    Cynthia Rizka Riani
    100% (1)
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Cynthia Rizka Riani
    Belum ada peringkat
  • Y
    Y
    Dokumen1 halaman
    Y
    Cynthia Rizka Riani
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen32 halaman
    Bab Ii
    Cynthia Rizka Riani
    Belum ada peringkat
  • Pathway
    Pathway
    Dokumen6 halaman
    Pathway
    Cynthia Rizka Riani
    Belum ada peringkat
  • Buta Ikan
    Buta Ikan
    Dokumen46 halaman
    Buta Ikan
    Cynthia Rizka Riani
    Belum ada peringkat
  • Handout 4
    Handout 4
    Dokumen15 halaman
    Handout 4
    veli adi mulia
    Belum ada peringkat
  • LP Terbaru Ante Natal Care
    LP Terbaru Ante Natal Care
    Dokumen22 halaman
    LP Terbaru Ante Natal Care
    teddy morata
    Belum ada peringkat
  • Critikal Teknik Pernapasan
    Critikal Teknik Pernapasan
    Dokumen6 halaman
    Critikal Teknik Pernapasan
    Cynthia Rizka Riani
    Belum ada peringkat
  • Askeb Pada Ibu Infertil
    Askeb Pada Ibu Infertil
    Dokumen10 halaman
    Askeb Pada Ibu Infertil
    Renny Nayya
    Belum ada peringkat
  • Prob
    Prob
    Dokumen1 halaman
    Prob
    Cynthia Rizka Riani
    Belum ada peringkat
  • Lampiran 1
    Lampiran 1
    Dokumen2 halaman
    Lampiran 1
    Cynthia Rizka Riani
    Belum ada peringkat
  • Review
    Review
    Dokumen3 halaman
    Review
    Cynthia Rizka Riani
    Belum ada peringkat
  • Y
    Y
    Dokumen1 halaman
    Y
    Cynthia Rizka Riani
    Belum ada peringkat
  • Tugas Pentar Bisnis2
    Tugas Pentar Bisnis2
    Dokumen12 halaman
    Tugas Pentar Bisnis2
    Moch Efril Kasiono
    Belum ada peringkat
  • Blast Bu Nisa
    Blast Bu Nisa
    Dokumen1 halaman
    Blast Bu Nisa
    Cynthia Rizka Riani
    Belum ada peringkat
  • Faktor Penyebab Bipolar
    Faktor Penyebab Bipolar
    Dokumen1 halaman
    Faktor Penyebab Bipolar
    Cynthia Rizka Riani
    Belum ada peringkat
  • Gdlhub GDL s1 2fwef014 Arifahsiti 36602 19. Daft A
    Gdlhub GDL s1 2fwef014 Arifahsiti 36602 19. Daft A
    Dokumen5 halaman
    Gdlhub GDL s1 2fwef014 Arifahsiti 36602 19. Daft A
    Cynthia Rizka Riani
    Belum ada peringkat
  • Faktor Penyebab Bipolar
    Faktor Penyebab Bipolar
    Dokumen1 halaman
    Faktor Penyebab Bipolar
    Cynthia Rizka Riani
    Belum ada peringkat
  • Faktor Penyebab Bipolar
    Faktor Penyebab Bipolar
    Dokumen1 halaman
    Faktor Penyebab Bipolar
    Cynthia Rizka Riani
    Belum ada peringkat
  • Ipi 74475
    Ipi 74475
    Dokumen15 halaman
    Ipi 74475
    Cynthia Rizka Riani
    Belum ada peringkat
  • Analisa Mikrobiologi E.coli Pada Hasil Olahan Sapi
    Analisa Mikrobiologi E.coli Pada Hasil Olahan Sapi
    Dokumen6 halaman
    Analisa Mikrobiologi E.coli Pada Hasil Olahan Sapi
    tulus
    Belum ada peringkat