TINJAUAN PUSTAKA
4
5
akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut
kalender internasional (Winkjosastro dalam Rahmawati dkk, 2016).
Saat kehamilan akan terjadi perubahan yang besar di dalam tubuh seorang
perempuan. Perubahan ini tidak hanya berhubungan dengan bentuk dan berat badan,
tetapi juga terjadi perubahan biokimia, fisiologis, bahkan psikologis yang merupakan
konsekuensi dari pertumbuhan janin di dalam rahim.Perubahan ini sebenarnya
bertujuan untuk menjaga metabolisme tubuh, mendukung pertumbuhan janin, serta
persiapan persalinan dan menyusui dengan tingkatan yang bervariasi di setiap
trimesternya (Emilia&Freitag dalam Yosefa dkk, 2014). Meskipun tenaga kesehatan
sering menyebutnya sebagai gangguan kecil semasa kehamilan, keadaan ini jelas
tidak dianggap ringan oleh si wanita yang telah mengalaminya, saat perubahan pada
tubuh semasa kehamilan menimbulkan beberapa rasa sakit dan nyeri (Nolan dalam
Lichayati&Kartikasari,2013)
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender Internasional. Dihitung dari hari pertama
haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 trimester, dimana trimester pertama
berlangsung 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27),
dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawiroharjo, 2013).
Kehamilan trimester I adalah kehamilan antara 0 – 12 minggu. (Manjoer, 2010).
Trimester pertama dianggap sebagai masa penentuan untuk membuktikan bahwa
wanita dalam keadaan hamil (Kusmiati, dkk. 2009).
2. Tanda tanda Kehamilan
Perubahan endokrinologis, fisiologis, dan anatomis yang menyertai kehamilan
menimbulkan gejala dan tanda yang memberikan bukti adanya kehamilan. Gejala dan
tanda tersebut dibagi menjadi tiga kelompok, antara lain :
a. Bukti Presumtif (tidak pasti)
Gejalanya :
Mual dengan atau tanpa muntah.
Gangguan berkemih.
6
2) Tanda Hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri.
3) Tanda Goodel
Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung
hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.
4) Tanda Chadwicks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk
juga porsio dan serviks.
5) Tanda Piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut
berkembang lebih dulu.
6) Kontraksi Braxton Hicks
Merupakan peregangan sel sel otot uterus, akibat meningkatnya actomysin di
dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya
timbul pada kehamilan delapan minggu, tetapi baru dapat diamati dari
pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga. Kontraksi ini akan terus
meningkat frekuensinya, lamanya, dan kekuatannya sampai mendekati
persalinan.
7) Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam
cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa. Hal ini harus ada
pada pemeriksaan kehamilan karena perabaan bagian seperti bentuk janin saja
tidak cukup karena dapat saja merupakan myoma uteri.
8) Pemeriksaan Tes Biologis Kehamilan (Planotest) Positif
Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya Human Chorionic
Gonadotropin (HCG) yang diproduksi oleh sinsiotropoblastik sel selama
kahamilan. Hormon ini disekresi di peredaran darah ibu (pada plasma darah),
dan diekskresi pada urin ibu. Hormon ini dapat mulai dideteksi pada 26 hari
setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30-60. Tingkat
10
tertinggi pada hari 60-70 usia gestasi, kemudian menurun pada hari ke 100-
130.
c. Tanda Pasti (Positive Sign)
1) Gerakan Janin dalam Rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan dengan jelas oleh pemeriksa.
Gerakan janin baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
2) Denyut Jantung Janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf (misalnya dopler). Dengan Laenec, DJJ baru dapat
didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu.
3) Bagian-bagian Janin
Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong ) serta
bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia
kehamilan lebih tua (trimester terakhir). Bagian janin ini dapat dilhat lebih
sempurna lagi menggunakan USG.
4) Kerangka Janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.
3. Tahapan
Trimester Satu
Minggu 1
Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum
terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama
haid terakhir.Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan
informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah
memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 46 jenis kromosom
manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan
oksigen.
Sel-sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg
mengelilingi matahari Sel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai
proses pembuahan 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka
11
yaitu menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan
sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa
menembus indung telur. Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir masuk. Kita
dapat melihat bagian tengah dan belakang sel sperma yang tidak henti-hentinya
berusaha secara tekun menerobos dinding indung telur
Minggu 2
Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah
dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam
lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula.
Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari
yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada
endometrium
Minggu 3
Sampai usia kehamilan 3 minggu, Ibu mungkin belum sadar jika sedang
mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada
dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
Minggu 4
Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Human
Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila anda melakukan test kehamilan,
hasilnya positif. Janin mulai membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi
pembentukan tulang belakang serta jantung dan aorta (urat besar yang membawa
darah ke jantung).
Minggu 5
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah
lapisan yang paling atas yang akan membentuk sistem saraf pada janin tersebut yang
seterusnya membentuk tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan mesoderm
berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung, buah pinggang,
tulang dan organ reproduktif. Lapisan endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan
membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
Minggu 6
12
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong.
Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. pada minggu ini sistem
pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, Pucuk-pucuk kecil yang akan
berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak
Minggu 7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira
sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan
tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu
pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru.
Minggu 8
Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi, ujung hidung
dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Bronchi, saluran yang
menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan mulai bercabang. Lengan semakin
membesar dan siku bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang
hidung, bibir, mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah
membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum
sempurna
Minggu 9
Telinga bagian luar mulai terbentuk kaki dan tangan terus berkembang berikut jari
kaki dan tangan mulai tampak.Ia mulai bergerak,dengan Doppler bisa mendengar
detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4
gram.
Minggu 10
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan
meningkat dengan cepat hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia
mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
Minggu 11
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan
kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi
gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan
menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Janin kini sudah bisa mengubah
13
posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap
terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri
Minggu 12
Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang
mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat
meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat.Panjangnya
sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram. Mulai proses penyempurnaan seluruh organ
tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai
terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.
4. Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester 1
Menurut Kusmiati, dkk (2009), perubahan fisiologi pada ibu hamil trimester I
yaitu :
a. Vulva dan Vagina
1) Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vulva dan vagina.
Akibatnya hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau
kebiruan yang sering disebut dengan tanda chadwick
2) Selama masa hamil pH sekresi vagina menjadi lebih asam, keasaman berubah
dari 4 menjadi 6,5. Hal ini menyebabkan keputihan
b. Servik Uteri
1) Serviks menjadi lunak yang disebut tanda Goodell
2) Sekresi kelenjar menjadi lebih banyak dan mengeluarkan pervaginam lebih
banyak. Sebab perlunakan servik karena pembuluh darah dalam serviks
bertambah.
3) Keadaan serviks pada TM I terjadi peningkatan hormon estrogen sehingga
terjadi lochea
c. Uterus
1) Uterus membesar yang disebabkan oleh hipertrofi dan hiperplasi otot-otot
polos rahim, serabus-serabus kolagen yang ada menjadi higroskopik
2) Uterus yang mengalami perubahan berat, bentuk dan posisi menekan kandung
kemih menyebabkan wanita hamil nocturia (sering kencing)
3) Pada minggu ke 8 uterus membesar sebesar telur bebek
14
5. Perubahan Psikologis
Perubahan psikologis pada wanita hamil menurut trimester kehamilan
adalah :
Trimester I
a. Rasa Cemas Bercampur Bahagia
17
b. Perubahan Emosional
c. Sikap Ambivalen
d. Ketidakyakinan atau Ketidakpastian
e. Perubahan Seksual
f. Fokus pada Diri Sendiri
g. Stres
h. Goncangan Psikologis
6. Ketidaknyamanan pada trimester I serta cara mengatasinya
a. Ngidam makanan
Tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran asal cukup berganti dan makanan
yang di idamkan bukan makanan yang tidak sehat.
b. Morning sickness
Biasanya terjadi pada trimester pertama karena perubahan hormon kehamilan.
Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada yang timbul setiap saat dan
malam hari. Gejala-gejala ini biasanya terjadi enam minggu setelah hari pertama
haid terakhir dan berlangsung kurang lebih 10 minggu (Wiknjosastro, 2009)
c. Hipersalivasi
1) Gunakan pembersih mulut jika diperlukan
2) Kunyahlah permen karet dan hisaplah prmen yang keras
d. Sering berkemih atau nokturia
1) Berkemihlah sesuai keperluan sekurang-kurangnya setiap 2 jam
2) Tingkatkan minum air putih pada siang hari dan batasi minum bahan diuretika
alamiah : kopi, the, cola dengan caffein
3) Kurangi minum di malam hari untuk mengurangi nocturia mengganggu tidur
dan menyebabkan keletihan.
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tetekan sehingga
sering timbul kencing. Dan keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan bila
uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada kehamilan normal, fungsi
ginjal cukup banyak berubah, laju filtrasi glomelurus dan aliran flasma ginjal
mingkat pada kehamilan. Bila satu organ membesar maka organ lain akan
18
c. Wanita bukan kulit putih berusia 35 sampai 44 tahun lima kali lebih mungkin
mengalami kehamilan ektopik daripada wanita kulit putih berusia 15 sampai 24
tahun.
d. Risiko nondisjungsi meningkat seiring dengan usia ibu. Oosit tertahan dalam
midprofase dari miosis 1 sejak lahir sampai ovulasi, penuaan diperkirakan
merusak kiasma yang menjaga agar pasangan kromosom tetap menyatu. Apabila
miosis dilanjutkan sampai selesai pada waktu ovulasi, nondisjungsi
menyebabkan salah satu gamet anak mendapat dua salinan dari kromosom yang
bersangkutan, sehingga terbentuk trisomi, anak lahir dengan cacat
bawaan sindrom down.
9. Pelayanan antenatal
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter
spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk
ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standard minimal pelayanan antenatal
yang meliputi 14T yaitu:
1. Ukur Berat Badan dan Tinggi Badan. Dalam keadaan normal kenaikan berat badan
ibu dari sebelum hamil dihitung dari TM I sampai TM III yang berkisar antara 9-
13,9 kg dan kenaikan berat badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4
- 0,5 kg tiap minggu mulai TM II. Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan
untuk mendeteksi faktor resiko terhadap kehamilan yang sering berhubungan
dengan keadaan rongga panggul.
2. Ukur Tekanan Darah. Tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg, bila
melebihi 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklampsi.
3. Ukur Tinggi Fundus Uteri. Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik
Mc.Donald adalah menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya
bisa di bandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan
kapan gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan UK
dalam minggu yang dicantumkan dalam HPHT.
Ukuran Fundus Uteri Sesuai Usia Kehamilan
Usia Kehamilan
sesuai minggu Jarak dari simfisis
22
22 – 28 Minggu 24-25 cm
28 Minggu 26,7 cm
30 Minggu 29,5 – 30 cm
32 Minggu 31 Cm
34 Minggu 32 cm
36 Minggu 33 cm
40 Minggu 37,7 cm
6. Pemeriksaan Hb .
Pemeriksaan Hb pada bumil harus dilakukan pada kunjungan pertama dan minggu
ke 28. bila kadar Hb < 11 gr% bumil dinyatakan anemia, maka harus diberi
suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb menjadi 11 gr% atau lebih.
7. Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab) pemeriksaan dilakukan pada
saat ibu hamil datang pertama kali daambil spesimen darah vena kurang lebih 2 cc.
Apabila hasil test positif maka dilakukan pengobatan dan rujukan.
23
c. Umur
Untuk mengetahui apakah ibu termasuk resiko tinggi atau tidak. Usia di
bawah 16 tahun atau di atas 35 tahun mempredisposisi wanita terhadap sejumlah
komplikasi. Usia di bawah 16 tahun meningkatkan insiden preeklamsia. Usia di atas
35 tahun meningkatkan insiden diabetes, hipertensi kronis, persalinan lama, dan
kematian janin (Varney dkk, 2007)
d. Agama
Untuk menentukan bagaimana kita memberikan dukungan kepada ibu selama
memberikan asuhan (Marmi, 2012).
e. Pendidikan
Pendidikan berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui
sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan konseling
sesuai dengan pendidikannya (Ambarwati dkk, 2009).
f. Pekerjaan
Mengetahui pekerjaan ibu, gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat
sosial ekonominya, karena ini juga mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut
(Ambarwati dkk, 2009).
g. Suku Bangsa
Untuk menentukan adat istiadat atau budayanya (Marmi, 2012)
h. Alamat
Untuk mengetahui keadaan tempat tinggal (Marmi, 2012).
i. Data mengenai suami/ penanggung jawab
25
Hal ini akan memberikan jaminan jika saat persalinan ibu mengalami
kegawatdaruratan maka bidan sudah tahu harus dengan siapa bidan berunding. Dan
saat ibu mendapat pendampingan saat persalinan akan membuat psikologis ibu
membaik dan membuat motivasi dalam mengejan.
Anjurkan ibu untuk di temani suami dan/ atau anggota keluarga lain selama
persalinan dan kelahiran bayinya. Beberapa prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah
dengan mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan
kelahiran bayinya. Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa jika para ibu
diperhatikan dan diberi dukungan selama persalinan dan kelahiran bayi serta
mengetahui dengan baik mengenai proses persalinan dan asuhan yang akan mereka
terima, mereka akan mendapatkan rasa aman dan hasil yang lebih baik. Disebutkan
pula bahwa hal tersebut diatas dapat mengurangi terjadinya persalinan dengan
vakum, cunam, dan secsio sesar, dan persalinan berlangsung lebih cepat
merupakan asuhan sayang ibu dalam proses persalinan (Depkes RI, 2012).
2. Data Subyektif
a. Alasan Datang
Alasan wanita datang ke tempat bidan/klinik, yang diungkapkan dengan kata-
katanya sendiri (Hani dkk, 2014).
b. Keluhan Utama
Keluhan utama dinyatakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas
pelayanan kesehatan (Sulistyawati, 2009). Pada kasus emesis gravidarum keluhan
yang muncul yaitu rasa mual, bahkan sampai muntah, nafsu makan berkurang,
mudah lelah, emosi yang cenderung tidak stabil (Manuaba, 2012).
c. Riwayat Kesehatan
Dikaji untuk membantu bidan mengidentifikasi kondisi kesehatan yang dapat
mempengaruhi kehamilan atau bayi baru lahir (Rukiyah, 2010).
1) Sistem Kardiovaskular
a) Penyakit Jantung
Perubahan fisiologis normal pada masa hamil meningkatkan curah
jantung wanita hingga mencapai 40 persen melebihi curah jantungnya ketika
tidak hamil saat ia berada pada keadaan istirahat. Peningkatan ini terjadi
26
lipat. Keadaan ini terjadi akibat diagnosa yang terlambat, pengobatan yang
tidak teratur dan derajat keparahan lesi di paru. Infeksi TBC dapat
menginfeksi janin yang dapat menyebabkan tuberculosis congenital
(Prawirohardjo, 2013).
3) Sistem Endokrin
a) Diabetes Melitus
Faktor resiko utama diabetes maternal ini adalah berat badan berlebih,
peningkatan berat badan, dan kurangnya aktivitas fisik. Jelas hal ini menjadi
pertimbangan bagi semua bidan dalam menganjurkan pola hidup sehat
kepada wanita. Diabetes juga merupakan permasalahan yang terus
meningkat pada wanita usia subur. Oleh sebab itu, penapisan diabetes harus
dilakukan pada semua wanita hamil (Varney dkk, 2007).
Diabetes dapat memberikan penyulit pada ibu berupa
preeklamsia,polihidramnion,infeksi saluran kemih, persalinan seksio
sesarea, trauma persalinan akibat bayi besar. Bagi bayi dapat menimbulkan
makrosomia (bayi dengan berat badan berlebihan), hambatan pertumbuhan
janin, cacat bawaan, hipoglikemia, hipokalsemia dan hipomagnesemia,
Hiperbilirubinemia, asfiksia perinatal, dan sindrom gawat nafas neonatal
(Saifuddin, 2011).
b) Hipertiroid
Hipertiroid dalam kehamilan pada umumnya disebabkan oleh penyakit
Grave (struma difusa toksika). Insidensi penyakit Grave dalam kehamilan di
atas 20 minggu adalah 2%. Penyebab terbanyak lainnya adalah struma
multinodosa, tetapi kelainan ini hanya terjadi pada golongan usia di atas 40
tahun. Hipertiroid dalam kehamilan menyebabkan resiko abortus dan janin
mati dalam rahim 3 kali dari kehamilan normal (Saifuddin, 2011).
c) Hepatitis B
Kehamilan tidak akan memperberat infeksi virus hepatitis, akan tetapi
jika terjadi infeksi akut pada kehamilan bisa menimbulkan mortalitas tinggi
pada ibu dan janin (Prawirohardjo, 2013).
4) Sistem Urogenital
28
masalah lain yang dialami, riwayat kebidanan yang lalu membantu dalam
mengelola asuhan pada kehamilan ini (konseling khusus, test, tindak lanjut, dan
rencana persalinan) (Rukiyah, 2010).
f. Perkawinan
1) Nikah atau tidak
2) Berapa kali menikah
3) Berapa lama menikah
Kalau orang hamil yang sudah lama menikah, nilai anak tentu besar sekali
dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan persalinan (anak mahal) (Hani dkk,
2014).
g. Riwayat KB
KB terakhir yang digunakan jika pada kehamilan perlu juga ditanyakan
rencana KB setelah melahirkan (Hani dkk, 2014).
h. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari
1) Pola Nutrisi
Dikaji untuk mengetahui seorang wanita hamil sudah memuaskan atau
belum dalam memenuhi tuntutan kehamilannya. Dengan bertanya, kita akan
menemukan setiap variasi dari kondisi idealnya dan wanita yang beresiko dapat
dirujuk ke bagian gizi/diet. (Farrer,2010)
Pada ibu hamil peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori per hari,
mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, minum cukup
cairan (menu seimbang) (Saifuddin, 2011).
2) Pola Eliminasi
Berkaitan dengan adaptasi gastroinstestinal sehingga menurunkan tonus
dan motiliti lambung dan usus terjadi reabsorbsi zat makanan peristaltik usus
lebih lambat sehingga menyebabkan konstipasi.
Penekanan kandung kemih karena pengaruh Hormon estrogen dan
progesteron sehingga menyebabkan sering buang air kecil (Rukiyah, 2010).
3) Pola Aktivitas
Berhubungan dengan system muskuloskeletal : persendian sakro-iliaka,
sakro koksigia dan pubik yang akan meyebabkan adanya keretakan, pusat
30
graviasi berubah sehingga postur tubuh berubah, terjadi perubahan postur tubuh
menjadi lordosi fisiologis. Penekanan pada ligamen dan pelvic, cara berbaring,
duduk, berjalan, berdiri dihindari jangan sampai mengakibatkan injuri karena
jatuh. Wanita hamil boleh bekerja, tetapi jangan terlampau berat
(Rukiyah,2010).
pinggang harus longgar kalau perlu terdapat tali untuk menyesuaikan perut yang
terus membesar (Rukiyah, 2010).
7) Pola Hidup Sehat
Gaya hidup seperti perokok, mengonsumsi obat-obatan, alkohol adalah hal
yang sangat berbahaya bagi ibu dan janinnya. Semua benda tersebut dapat
terserap dalam darah ibu kemudian terserap dalam darah janin melalui sistem
sirkulasi plasenta selama kehamilan.
Sangat dianjurkan pada ibu hamil terutama selama trimester I untuk
menghindari rokok, minuman beralkohol dan obat-obatan yang tidak dianjurkan
oleh dokter atau bidan. (Rukiyah, 2010)
Merokok terbukti telah mengurangi kapasitas butir-butir darah merah
untuk megikat oksigen. Oksigen diperlukan dalam proses metabolisme,
terutama saat hamil (Saifuddin, 2011).
8) Data Psikososial Dan Spiritual
Dikaji untuk mengetahui bagaimana perasaan ibu dalam menjalani
kehamilan ini, dukungan keluarga, jenis kelamin yang diharapkan, kehamilan
ini direncanakan atau tidak, adakah pantangan makan selama kehamilan,
kebiasaan atau istiadat dalam kehamilan (Sulistyawati, 2012).
Riwayat sosial ekonomi ibu dapat membantu mengetahui sistem dukungan
terhadap ibu dan pengambil keputusan dalam keluarga sehingga dapat
membantu ibu dalam merencanakan persalinannya yang lebih baik
(Rukiyah,2010).
3. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik lengkap perlu dilakukan pada kunjungan awal wanita
hamil untuk memastikan apakah wanita hamil tersebut mempunyai abnormalitas
medis atau penyakit.
1) Pemeriksaan Umum :
a) Keadaan Umum
b) Kesadaran
c) BB Sebelum /Saat ini
32
Berat badan ibu hamil perlu dikontrol secara teratur paling tidak setiap
kali kunjungan pemeriksaan kehamilan. Pada trimester pertama, biasanya
belum menunjukkan peningkatan bahkan kadang-kadang menurun, hal ini
dikarenakan adanya keluhan ibu berupa mual dan muntah yang dapat
mengganggu konsumsi nutrisi pada masa kehamilan trimester I. Selama
trimester kedua dan ketiga pertambahan berat badan kurang lebih ½ kg
perminggu. Pertambahan lebih dari ½ kg perminggu pada trimester ketiga
harus diwaspadai kemungkinan mengalami preeklamsi. Hingga akhir
kehamilan pertambahan berat badan yang normal sekitar 9 kg sampai
dengan 13,5 kg. Berat ini didapatkan dari berat badan janin dalam
kandungan, air ketuban dan plasenta. Jika berat badan ibu hamil lebih dari
batas normal kemungkinan janin besar, kehamilan hidramnion, kehamilan
ganda (Baety, 2012).
d) TB
Berkaitan dengan kemungkinan panggul sempit, bila tinggi kurang dari 150
cm (Manuaba, 2012).
e) LILA
Pentingnya dilakukan pengukuran LILA pada ibu hamil dapat
digunakan untuk memberi gambaran tentang status gizi ibu hamil, apakah
ibu tersebut mengalami KEP atau tidak (Baety, 2012).
f) Tanda Vital
1) Tekanan Darah :
Tekanan darah pada ibu hamil tidak boleh mencapai 140 mmHg sistolik
atau 90 mmHg diastolik. Perubahan 30 mmHg sistolik dan 15 mmHg
diastolik di atas tekanan darah sebelum hamil, menandakan toxemia
gravidarum (keracunan kehamilan) (Hani dkk, 2014).
2) Nadi : Peningkatan denyut nadi dapat menunjukan infeksi, syok,
ansietas, atau dehidrasi
3) Suhu/ T: Peningkatan suhu menunjukan proses ineksi atau dehidrasi.
4) RR : Peningkatan frekuensi pernafasan dapat menunjukan syok atau
ansietas (Varney dkk, 2007).
33
2) Status Present
Pemeriksaan tidak hanya dilakukan secara pandang tetapi sekaligus dengan
rabaan, pemeriksaan diawali dari :
Kepala : mesocephal, rambut hitam, kulit rambut
bersih
Muka : simetris pucat, oedema
Kelopak Mata : bengkak/tidak (Apabila kelopak mata
sesudah bengkak, kemungkinan terjadi pre eklamsi berat)
Conjungtiva : merah muda, pucat
Sklera : putih/kuning
Hidung : simetris, nafas cuping hidung, polip
Mulut : simetris, bibir kering/tidak, lidah
stomatitis/tidak
Gigi : caries denti
Telinga : simetris, lecet
Leher : pergerakan, pembengkakan kelenjar
tiroid/tidak
Dada : simetris, datar, retraksi dinding dada
Payudara : membesar, kebersihan, benjolan abnormal
Abdomen : kembung, benjolan abnormal
Kulit : turgor kulit baik, warna
Punggung : lordosis/kifosis/skoliosis
Vulva : tidak oedem, tidak ada varises/tidak
Anus : hemoroid
Ekstremitas : simetris, sama panjang/tidak
(Baety, 2012)
Reflek Patela : Hiperrefleksia (3+ dan 4+) merupakan salah satu tanda
preeklamsi berat. Klonus biasanya terlihat menjelang
eklamsia atau pada eklamsia aktual. (Varney dkk, 2007).
3) Status Obstetrik
34
Tinggi Fundus
Usia
kehamilan Menggunakan
Dalam cm
Penunjuk badan
(Rukiyah, 2010)
TBJ (Taksiran Berat Janin) gram
Rumus Johnson-Tausak : menentukan taksiran berat janin adalah:
BB = (Mac Donald-12) x 155
36
(Rukiyah, 2010)
c) Auskultasi :
Periksa dengar merupakan pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh
tenaga kesehatan untuk menilai kesejahteraan janin dalam kandungan
dengan menggunakan stetoskop atau bisa juga menggunakan doppler pada
perut ibu. Periksa dengar biasanya dimulai pada setiap pemeriksaan
kehamilan trimester II di mana denyut jantung janin bisa terdengar
menggunakan lennec pada usis kehamilan 20 minggu, tetapi bila
menggunakan doppler, pada usia kehamilan 12 minggu DJJ sudah mulai
dapat terdengar. Pemeriksaan DJJ harus dilakukan 1 menit penuh, dengan
nilai normal DJJ 120-160 x/menit (Baety, 2012).
d) Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan laboratorium sederhana adalah suatu pemeriksaan yang
dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang umum dan dikerjakan pada
pemeriksaan ibu hamil sebagai pemeriksaan penunjang untuk mendukung
suatu diagnosa.
1) Pemeriksaan Urine
Pemeriksaan urin ada 2 hal yang diperiksa yaitu kadar protein dan
gula dalam urine.
2) Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan darah yang dilakukan pada ibu hamil terutama adalah
pemeriksaan kadar Hb dalam darah dan dapat dilakukan di Pukesmas/RS.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi faktor resiko kehamilan. Bila
kadar Hb ibu kurang dari 10g% berarti ibu dalam keadaan anemia, terlebih
bila kadar Hb tersebut kurang dari 8 g% berarti ibu anemia berat.
(Baety, 2012)
4. Assesment
Merupakan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi (kesimpulan) dari
data subyektif dan objektif. Karena keadaan pasien pasien yang setiap saat bisa
37
mengalami perubahan, dan akan ditemukan informasi baru dalam data subjektif maupun
data objektif, maka proses pengkajian data akan menjadi sangat dinamis. Hal ini juga
menuntut bidan untuk sering melakukan analisis data yang dinamis tersebut dalam
rangka mengikuti perkembangan pasien dan analisis yang tepat dan akurat mengikuti
perkembangan data pasien akan menjamin cepat diketahuinya perubahan pada pasien,
dapat terus diikuti dan diambil keputusan/tindakan yang tepat. Analisis data adalah
melakukan interpretasi data yang telah dikumpulkan, mencakup diagnosis/masalah
kebidanan, diagnosis/masalah potensial dan tindakan segera (Muslihatun dkk, 2009).
5. Pelaksanaan
Planning/perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan
datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data.
Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien
seoptimal mungkin dan mempertahankan kesejahteraannya. Rencana asuhan ini harus
bisa mencapai kriteria tujuan yang ingin dicapai dalam batas waktu tertentu.Tindakan
yang akan dilaksanakan harus mampu membantu pasien mencapai kemajuan dan harus
sesuai dengan hasil kolaborasi tenaga kesehatan lain antara lain dokter.
P di SOAP juga mengandung Implementasi dan Evaluasi. Pelaksanaan asuhan
sesuai rencana yang telah disusun sesuai dengan keadaan dan dalam rangka mengatasi
masalah pasien. Pelaksanaan tindakan harus disetujui oleh pasien, kecuali bila tindakan
tidak dilaksanakan akan membahayakan keselamatan pasien. Sebanyak mungkin pasien
harus dilibatkan dalam proses implementasi ini. Bila kondisi pasien berubah, analisis
juga berubah, maka rencana asuhan maupun implementasinya pun kemungkinan besar
akan ikut berubah atau harus disesuaikan.
Dalam Planning ini juga harus mencantumkan Evaluation/evaluasi, yaitu tafsiran
dari efek tindakan yang telah diambil untuk menilai efektivitas asuhan/hasil pelaksanaan
tindakan. Evaluasi berisi analisis hasil yang telah dicapai dan merupakan fokus
ketepatan nilai tindakan/asuahn. Jika kriteria tujuan tidak tercapai, proses evaluasi ini
dapat menjadi dasar untuk mengembangkan tindakan alternatif sehingga tercapai tujuan
yang diharapkan. (Muslihatun dkk, 2009).