Anda di halaman 1dari 22

OUTLINE

Persiapan Tindak Lanjut Arahan Pidato


Pelantikan Presiden 20 Oktober 2019

Persiapan Tindak Lanjut Arahan Presiden


untuk Evaluasi Menyeluruh Kebijakan
Tunjangan Jabatan Fungsional
Persiapan Tindak Lanjut
Arahan Pidato Pelantikan Presiden
20 Oktober 2019
POKOK PIDATO
Eselonisasi harus disederhanakan
PELANTIKAN PRESIDEN
TANGGAL 20 OKTOBER 2019
TERKAIT JABATAN
FUNGSIONAL

Eselon I, Eselon II, Eselon III, Eselon


IV, apa tidak kebanyakan?

Saya minta untuk disederhanakan


menjadi 2 level saja, diganti dengan
jabatan fungsional yang
menghargai keahlian, menghargai
kompetensi.
EVALUASI KESIAPAN PEMBINA JABATAN FUNGSIONAL
MENINDAKLANJUTI PIDATO PELANTIKAN PRESIDEN
1. Pemetaan Jabatan Fungsional yang berpotensi untuk menampung perpindahan
Jabatan Struktural akibat kebijakan Presiden.
2. Pemetaan kebutuhan Jabatan Fungsional per jenjang jabatan di setiap instansi
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. (Surat Edaran Menteri PANRB No.:
B/588/M.SM.01.00/2018, tanggal 15 Oktober 2018, hal: Mekanisme Pengangkatan
PNS dalam Jabatan Fungsional, kepada seluruh Pejabat Pembina Kepegawaian
Pusat dan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah).
3. Meninjau kesetaraan kualifikasi, kompetensi, dan pekerjaan/kegiatan:
a. Jabatan Fungsional yang satu dengan Jabatan Fungsional lain; dan
b. Jabatan Fungsional dengan Jabatan Administrasi.
4. Meninjau kesesuaian besaran tunjangan jabatan fungsional:
a. Jabatan Fungsional yang satu dengan Jabatan Fungsional lain; dan
b. Jabatan Fungsional dengan Jabatan Administrasi.
PANGKAT DAN KELAS JABATAN FUNGSIONAL
SAAT INI
HASIL EVALUASI:
1) Pangkat sama dengan Golongan Ruang
2) Pangkat melekat pada Pegawai, tidak terkait
langsung dengan jabatan yang diduduki
3) Kenaikan pangkat berkaitan dengan masa
kerja. Tidak ada penurunan Pangkat? (yang
ada hanya penundaan kenaikan pangkat)
4) Pada pangkat yang sama belum dipastikan
memiliki standar kualifikasi, kompetensi, dan
ukuran kinerja yang sama.
5) Pangkat yang sama berada pada jabatan
yang berbeda (fungsional – struktural)
padahal standar kompetensi jabatan berbeda-
beda.
6) Pangkat merupakan syarat kualifikasi
Jabatan.
7) Tidak ada kaitan antara Pangkat (Golongan
Ruang) dengan Kelas Jabatan.
8) Pangkat digunakan untuk Gaji Pokok dan
Pensiun Pokok sedangkan Kelas Jabatan
digunakan untuk Tunjangan (di UU
menjelaskan bahwa Kelas Jabatan untuk
penggajian).
Persiapan Tindak Lanjut Arahan
Presiden untuk Evaluasi
Menyeluruh Kebijakan Tunjangan
Jabatan Fungsional
Arahan Presiden
Surat Menteri Sekretaris Negara nomor: B-915/M. Sesneg/ D-
1/HK.03.00/08/2019, tanggal 30 September 2019, hal: Arahan Presiden
untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh atas pemberian tunjangan
kinerja, tunjangan jabatan fungsional, tunjangan khusus, hak keuangan,
atau honorarium

Presiden memberikan arahan agar Agar Menteri PANRB dan


1 Menteri PANRB serta Menteri Keuangan 2 Menteri Keuangan dapat
menindaklanjuti arahan Presiden
melakukan evaluasi secara menyeluruh
tersebut dan melaporkan
terhadap sistem pemberian tunjangan hasilnya kepada Presiden
kinerja, tunjangan jabatan fungsional, melalui Menteri Sekretaris
tunjangan khusus, hak keuangan, atau Negara
honorarium.
Besaran Tunjangan Jabatan Fungsional Saat Ini
Tunjangan Tunjangan
Jenjang Jabatan
Terendah Tertinggi
Pemula Rp200.000 Rp460.000
Terampil Rp197.000 Rp600.000
Keterampilan
Mahir Rp250.000 Rp871.000
Penyelia Rp300.000 Rp1.035.000
Pertama Rp260.000 Rp540.000
Muda Rp285.000 Rp1.211.000
Keahlian
Madya Rp290.000 Rp1.520.000
Utama Rp389.000 Rp2.250.000
Tunjangan JF Lainnya….

PENELITI JAKSA
Jenjang Jenjang Jabatan Besaran
Besaran
Jabatan Ajun Jaksa Madya Rp2.400.000
Pertama Rp1.100.000 Ajun Jaksa Rp3.000.000
Muda Rp1.750.000 Jaksa Pratama Rp3.600.000
Madya Rp3.000.000 Jaksa Muda Rp4.200.000
Utama Rp5.200.000 Jaksa Madya Rp6.000.000
Jaksa Utama Pratama Rp7.000.000
Jaksa Utama Muda Rp8.000.000
Jaksa Utama Madya Rp9.000.000
Jaksa Utama Rp10.000.000
Batasan Besaran Tunjangan Jabatan Fungsional
menurut Keputusan Presiden No 87 Tahun 1999
tentang Rumpun Jabatan Fungsional

BESARAN BESARAN
TUNJ. TUNJANGAN TUNJANGAN
ESELON KELAS JENJANG JENJANG
STRUKTURAL
MAKSIMAL MAKSIMAL
I.a 17 5.500.000
I.b 16 4.375.000
II.a 15 3.250.000
II.b 14 2.025.000 Utama 5.500.000
13 1.640.000
III.a
12 1.260.000 Madya 3.250.000
III.b 11 980.000
10 760.000
IV.a Muda 1.260.000
9 540.000
IV.b 8 490.000 Pertama 540.000 Penyelia 1.260.000
V.a 7 360.000
Mahir 540.000

Terampil 360.000

Pemula 300.000
Tindak Lanjut Arahan Presiden
pada surat Menteri Sekretaris Negara

• Penataan Jabatan dan Pangkat pada Jabatan


Fungsional
• Penataan jumlah pemangku Jabatan Fungsional
melalui Analisis Beban Kerja
• Penataan Tunjangan Jabatan Fungsional (jika masih
dimungkinkan)
Dasar Hukum
Pemberian Tunjangan Jabatan Fungsional
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang


Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil

Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang


Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
Surat Menteri PANRB
terhadap Arahan Presiden
pada Surat Menteri Sekretaris Negara

Bahwa bagi jabatan fungsional yang Periodisasi pengusulan dan


Tunjangan-tunjangan
belum diberikan tunjangan jabatan proses penetapan peraturan
lainnya yang saat ini
fungsional akan tetap ditindaklanjuti diberikan kepada PNS, perundang-undangan
proses penyusunan penetapan akan direviu dan mengenai tunjangan jabatan
Peraturan Presiden mengenai tunjangan disesuaikan ke arah fungsional. Periodisasi
jabatan fungsional. Pertimbangannya kebijakan sebagaimana pengusulan direncanakan 3
yang dimaksud pada (tiga) kali dalam 1 (satu)
yaitu untuk melaksanakan asas keadilan
sistem penggajian dan tahun anggaran berjalan.
antar jabatan fungsional di masa transisi tunjangan di Undang-
sebelum pemberlakuan sistem gaji dan Pengaturan mekanisme
Undang Nomor 5 Tahun
tunjangan sesuai Undang-Undang 2014 tentang Aparatur periodisasi pengusulan dan
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara proses penetapan akan
Sipil Negara. diatur oleh Menteri PANRB.
Usulan Reformasi Jabatan
dan Pangkat ASN
oleh :
Kementerian PANRB
JABATAN DAN PANGKAT SESUAI UU ASN
Konsep Jabatan dan Pangkat Sesuai UU ASN
KONSEP JABATAN
1) Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan fungsi, tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak
seorang pegawai ASN dalam suatu satuan organisasi pada instansi pemerintah
2) Jabatan diklasifikasikan dalam 3 kelompok:
a) Kelompok Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT-Utama, JPT-Madya, dan JPT-Pratama)
Jabatan Pimpinan Tinggi adalah sekelompok jabatan tinggi pada instansi pemerintah
b) Kelompok Jabatan Administrasi (JA-Administrator, JA-Pengawas, JA-Pelaksana)
Jabatan Administrasi adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi, tugas, tanggungjawab,
wewenang, dan hak pegawai ASN berkaitan dengan pelayanan publik serta admnistrasi pemerintahan
dan pembangunan dalam suatu satuan organisasi pada instansi pemerintah
c) Kelompok Jabatan Fungsional (JF-jenjang Keterampilan dan JF-jenjang Keahlian)
Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi, tugas, tanggungjawab, wewenang,
dan hak pegawai ASN berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keterampilan
dan keahlian tertentu dalam suatu satuan organisasi pada instansi pemerintah
3) Setiap Jabatan memiliki nomenklatur jabatan. Dasar pemberian nomenklatur jabatan perlu ada landasan
hukumnya.
4) Formasi Jabatan adalah ketersediaan jabatan
JABATAN DAN PANGKAT SESUAI UU ASN
Konsep Jabatan dan Pangkat Sesuai UU ASN
Penjelasan UU No. 8 Tahun 1974 PP No. 11 Tahun 2017 Pasal 46
Pasal 17 Ayat (1) dan PP No. 7 Pangkat merupakan kedudukan yang
Tahun 1977 menunjukan tingkatan Jabatan berdasarkan
Pangkat adalah kedudukan yang tingkat kesulitan, tanggung jawab, dampak,
menunjukkan tingkat seorang Pegawai Negeri dan persyaratan kualifikasi pekerjaan yang
Sipil dalam rangkaian susunan kepegawaian digunakan sebagai dasar penggajian
dan digunakan sebagai dasar penggajian

Penjelasan UU No. 8 Tahun 1974 Konsep Jabatan


Pasal 17 Ayat (1) Jabatan merupakan kedudukan yang
Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan menunjukkan fungsi, tugas, tanggungjawab,
tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak wewenang, dan hak seorang pegawai ASN
seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka dalam suatu satuan organisasi pada instansi
susunan suatu satuan organisasi pemerintah
JENJANG DAN PANGKAT
JABATAN FUNGSIONAL SESUAI UU ASN

Konsep Jabatan dan Pangkat Sesuai UU Jabatan Fungsional


PANGKAT
ASN JF Terampil JF Ahli
JF-15 JF-15*
KONSEP PANGKAT
JF-14 JF-14*
Pangkat adalah kedudukan yang Utama
JF-13 JF-13
menunjukkan tingkatan dalam jabatan JF-12 JF-12
berupa kelas jabatan yang disusun JF-11 JF-11
berdasarkan tingkat kesulitan, JF-10 JF-10 Madya
tanggungjawab, dampak, dan JF-9 JF-9
persyaratan kualifikasi jabatan dan JF-8 JF-8
digunakan sebagai dasar penggajian Muda
JF-7 JF-7 JF-7
pegawai ASN. Penyelia
JF-6 JF-6 JF-6
Pertama
JF-5 JF-5 Mahir JF-5
JF-4 JF-4 Terampil
JF-3 JF-3 Pemula
*) belum ada jabatan yang memenuhi informasi faktor jabatan yang dipersyaratkan.
JF-2 JF-2**
**) tidak ada lagi jabatan jenjang Keterampilan dengan kualifikasi rendah. JF-1 JF-1**
Langkah Tindak Lanjut
Instansi Pembina Jabatan Fungsional

1. Menyusun Informasi Faktor Jabatan dalam rangka evaluasi jabatan


fungsional dengan mempertimbangkan kesetaraan antar Jabatan
Fungsional.
2. Standardisasi kualifikasi, kompetensi, dan pekerjaan/kegiatan antar
Jabatan Fungsional termasuk antar pangkat dalam jabatan
fungsional.
3. Menyusun Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja untuk
mengetahui kebutuhan riil jabatan fungsional tiap jenjang pada
setiap instansi yang membutuhkan jabatan fungsional tersebut.
Langkah Tindak Lanjut
Kementerian PANRB

1. Menyusun Surat Edaran Menteri PANRB kepada Instansi Pembina


Jabatan Fungsional untuk mempersiapkan langkah tindak lanjut
yang ditempuh Instansi Pembina Jabatan Fungsional
2. Menyusun Surat Edaran Menteri PANRB kepada seluruh Pejabat
Pembina Kepegawaian (PPK) baik pusat maupun daerah untuk
segera mempersiapkan diri menindaklanjuti Pidato Pelantikan
Presiden
3. Menyusun ketentuan Peraturan Perundang-Undangan sebagai
payung hukum kebijakan Presiden.
Diskusi……
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai