Jbptppolban GDL 151411057s 10501 2 Bab1 3
Jbptppolban GDL 151411057s 10501 2 Bab1 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata Kuliah Bioproses di Jurusan Teknik Kimia diberikan pada semester 3
untuk mahasiswa D3 Teknik Kimia maupun D4 Teknik Kimia Produksi Bersih. Mata
Kuliah Bioproses ditunjang dengan kegiatan praktikum di Laboratorium Bioproses.
Salah satu modul yang diberikan pada Praktikum Bioproses adalah teknik pembuatan
sel yang terimobilisasi dan evaluasi kinerja dari sel terimobilisasi. Evaluasi dari hasil
praktikum modul tersebut belum memuaskan karena terkendala peralatan yang kurang
memadai, sehingga pada penelitian ini akan dilakukan perangkaian reaktor dan
evaluasi kinerja dari sel yang terimobilisasi.
Sel terimobilisasi adalah suatu sel yang dilekatkan pada suatu bahan inert dan
tidak larut dalam bahan tersebut, misal dalam sodium alginat atau kalsium alginat.
Dengan sistem ini, sel dapat lebih tahan terhadap perubahan kondisi seperti pH, juga
temperatur. Sistem ini juga membantu sel berada di tempat tertentu selama
berlangsungnya reaksi sehingga memudahkan proses pemisahan dan memungkinkan
untuk dipakai lagi di reaksi lain (Sumo dkk., 1993).
Imobilisasi sel mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan kultur tersuspensi
yaitu antara lain menghasilkan konsentrasi sel tinggi, sel dapat digunakan kembali dan
mengurangi biaya pemisahan sel, mengurangi sel yang terbawa pada laju difusi yang
tinggi, kombinasi konsentrasi sel tinggi dan laju aliran tinggi memungkinkan
memperoleh produktivitas volumetris yang tinggi, menguntungkan kondisi lingkungan
mikro yaitu kontak antar sel, gradient produk nutrisi, gradient pH untuk sel,
menghasilkan unjuk kerja yang lebih baik sebagai biokatalis (sebagai contoh,
perolehan dan laju yang tinggi), memperbaiki stabilitas genetik (pada beberapa kasus
tertentu), melindungi sel dari kerusakan akibat pergeseran (Shuler dan Kargi, 1992).
Selain kelebihan di atas keuntungan lain teknik imobilisasi adalah 1)
memungkinkan untuk dilakukannya reaksi enzim beberapa tahap, 2) aktivitas enzim
yang tinggi dengan teknik imobilisasi, 3) stabilitas operasional secara umum tinggi, 4)
2
3
Pada penelitian tersebut belum dilakukan untuk kondisi operasi yang lainnya.
Sehingga, untuk mendapatkan kondisi operasi terbaik dalam proses fermentasi dengan
sel amobil
dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Maka penelitian yang akan kami lakukan
adalah mengevaluasi kinerja sel Acetobacter Aceti untuk memproduksi asam asetat
dengan menggunakan reaktor packed bed. Penelitian ini diharapkan dapat
menghasilkan modul praktikum yang lebih terstruktur dan sistematis.
1.2 Rumusan
Masalah
Penelitian dihadapkan pada perumusan masalah sebagai berikut :
a) Beads yang digunakan untuk produksi asam asetat secara fermentasi harus
bersifat kompak, tidak kaku, dan tidak rapuh. Karakteristik beads tersebut dapat
diperoleh jika rasio natrium alginat dan air pada saat pembentukan beads tepat,
sehinggga penelitian ini dilakukan variasi antara rasio natrium alginat dan air.
b) Yield asam asetat yang tinggi dengan metoda imobilisasi sel akan diperoleh jika
bentuk reaktor packed bed dirangkai dan dibuat dengan dimensi peralatan yang
tepat. Selain dimensi reaktor packed bed yang tepat, yield asam asetat yang
tinggi diperoleh jika rangkaian peralatan pendukung dari reaktor packed bed
juga tepat. Rangkaian reaktor tersebut harus dilakukan dengan tepat agar
menghasilkan produk dengan konsentrasi yang tinggi.
c) Kinerja reaktor packed bed dipengaruhi oleh berbagai kondisi operasi seperti
laju alir, konsentrasi substrat, pH, dan suhu media. Pada penelitian ini akan di
evaluasi kinerja melalui variabel laju alir. Laju alir media fermentasi yang besar
diharapkan akan menghasilkan laju alir volumetrik dari produk yang besar pula,
namun hal itu tergantung kemampuan sel Acetobacter Aceti mengubah etanol
menjadi asam asetat.
4
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan
sebagai
berikut :
a) Menentukan kondisi optimum rasio natrium alginat terhadap air agar
membentuk beads yang kompak.
b) Merangkai dan membuat reaktor packed bed yang tepat.
c) Menentukan laju alir optimum pada reaktor packed bed yang menghasilkan
konsentrasi asam asetat optimum.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam batas lingkup sebagai berikut :
a) Penelitian dilakukan di Laboratorium Bioproses Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Bandung.
b) Percobaan menggunakan bakteri Acetobacter Aceti diperoleh dari lab
Mikrobiologi ITB untuk menghasilkan asam asetat.
c) Percobaan teknik imobilisasi sel menggunakan matriks pendukung berupa
Natrium Alginat yang diperoleh dari toko bahan kimia Lunad Household.
d) Percobaan dilakukan dengan menggunakan reaktor packed bed.
e) Bahan baku yang digunakan yaitu sebagai berikut:
- Bahan imobilisasi sel yaitu biakan murni bakteri Acetobacter Aceti, NaCl,
media aktivasi PGY-2% Etanol, natrium alginat, CaCl2, dan aquades.
- Bahan media fermentasi yaitu yeast extract, pepton, malt extract, etanol,
dan aquades.
- Bahan pendukung yaitu NaOH, indikator phenolptalein, alkohol 70%, dan
aquades.
f) Variasi komposisi antara natrium alginat terhadap air dengan nilai sebagai
berikut 2%, 3%, 4%, 5%, dan 6% dengan perbandingan b/v.
g) Spesifikasi matriks polimer berjenis sodium alginate powder/alginat dari
rumput laut,teknis grade, tekstur granule dan berwarna kecoklatan.
5
h) Variasi variabel pada penelitian ini yaitu variasi laju alir air pada reaktor packed
bed dengan nilai sebagai berikut 0.63 L/J, 1.34 L/J, dan 2.04 L/J.
i) Parameter yang diukur yaitu sebagai berikut:
- Konsentrasi asam asetat yang diperoleh (produk) menggunakan metode
titrasi asam-basa.
- Nilai pH menggunakan kertas pH Indikator Universal.
- Konsentrasi etanol sisa dengan menggunakan alat ukur Digital
Reftraktometer SperScientific 300034.
- Yield produk asam asetat pada setiap RUN.