PENDAHULUAN
1
2
suka mencoba hal dan pengalaman baru, termasuk dalam bidang kuliner.
Berdasarkan survei Skyscanner terhadap 1.000 traveler di tahun 2013, 47%
wisatawan lebih memilih berwisata kuliner dengan mencicipi aneka makanan
lokal. Penikmat kuliner berasal dari berbagai kalangan dan tidak membeda-
bedakan status sosial. Presentase tersebut membuktikan kuliner menjadi
pertimbangan para wisatawan untuk mengunjungi sebuah tempat. Kemampuan
SDM lokal dan tenaga ahli masih kurang berbekal ilmu dan pengetahuan
sehingga belum dapat mengimbangi perkembangan industri kuliner luar di
Indonesia yang terus meningkat. Kompetisi para pedagang lokal dan produsen
kuliner tradisional semakin menurun sehingga tak banyak dari mereka yang
bertahan lama dan bertumbuh pesat karena tidak mampu bersaing, terutama dari
serbuan perusahaan asing yang hadir di Indonesia. Ada anggapan bahwa kurang
populernya kuliner tradisional Indonesia disebabkan terlalu banyak varian dan
cara masak yang terlalu lama, proses pembuatan produk makanan yang rumit
dan menyita waktu, serta daya simpan yang tidak bertahan lama.
One-stop wisata kuliner khas Indonesia yang rekreatif, informatif, edukatif dan
interaktif. Tujuan penulis mengangkat judul ini yaitu untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat lokal, serta memperluas pengenalan kuliner Nusantara
secara nasional maupun internasional akan wawasan dan pengetahuan terhadap
nilai-nilai sejarah, kebudayaan dan tradisi seni kuliner khas Indonesia sebagai
salah satu kekuatan dari identitas kebudayaan Indonesia. Hal ini menantang
penulis sebagai desainer interior untuk merancang sebuah pusat wisata dalam
bidang gastronomi atau kuliner khas Indonesia yang bermanfaat dan menarik
bagi seluruh kalangan sesuai dengan kebutuhan dan secara kritis
mempertimbangkan aspek fungsional, komersil, teknis, estetika, arsitektural,
ergonomi dan dari segi lainnya. Selain itu, dapat memberikan kemudahan dan
membantu berbagai pihak yang terkait dalam meningkatkan efisiensi dan
efektifitas kerja. Peran seorang desainer interior sangat dibutuhkan dalam
menangani permasalahan yang ada dengan memberikan solusi-solusi desain
yang tepat melalui sebuah karya perancangan ruang yang nantinya dapat
berguna bagi profesi seorang desainer interior kelak.
1.3.1. Tujuan
Tujuan dari perancangan proyek tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
1) Menampilkan nilai dan kualitas sesuai karakter identitas budaya
Nusantara dengan konsep yang kreatif dan inovatif sehingga dapat
mewakili eksistensi di mata masyarakat lokal maupun internasional.
2) Merancang interior dengan menyediakan sebuah fasilitas pendukung
yang edukatif, interaktif dan rekreatif agar dapat menciptakan
lingkungan yang positif dan inspiratif, serta interaksi yang baik di
dalamnya.
3) Merancang interior yang dapat menunjang efektivitas dan efisiensi
berkegiatan dari pihak-pihak yang terlibat sesuai aktifitas dan
kebutuhan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas yang lengkap,
berkualitas dan memenuhi standar.
1.3.2. Manfaat
Penulisan proyek tugas akhir ini memberikan banyak manfaat
bagi penulis sendiri baik sebagai acuan dasar dalam perencanaan dan
perancangan interior maupun pada profesi sebagai desainer interior
kelak. Diharapkan informasi-informasi yang terlampir dari perencanaan
interior atas topik yang dipilih dapat pula memberikan manfaat bagi
individu lain. Berikut manfaat dan kontribusi yang diberikan :
1) Hasil perancangan diharapkan mampu meningkatkan industri
pariwisata dan ekonomi kreatif Nusantara, khususnya bagi UKM
(Usaha Kecil Menengah) dan pengembang usaha bisnis atau wisata
kuliner.
2) Sebagai salah satu upaya dalam melestarikan, memperkenalkan dan
mengembangkan, serta mengangkat tradisi dan seni kebudayaan
kuliner Nusantara sebagai produk wisata dalam negeri maupun taraf
internasional.
3) Mampu menstimulasi apresiasi, minat, bakat dan kreatifitas setiap
pengunjung atau penikmat kuliner dari segala kalangan, mulai dari
anak-anak hingga dewasa dalam menjalankan aktifitasnya.
6