PERPINDAHAN PANAS
“Radiasi”
Disusun Oleh :
Rama Prasetyo Handawidjoyo 191726013
Program Studi D4 Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik
B. DASAR TEORI
a. Perpindahan Panas
Perpindaha panas atau yang sering disebut heat transfer merupakan salah satu dari
disiplin ilmu Teknik thermal yang mempelajari cara menghasilkan panas,
menggunakan panas, mengubah panas dan menukarkan panas di anatara sistem
fisik. Bila dalam suatu sistem terdapat perbedaan suhu atau bila dua sistem yang
suhunya berbeda disinggungkan, maka akan terjadi perpindahan energi yang
disebut juga sebagai perpindahan panas. Perpindahan panas merupakan bukti dari
hukum termodinamika yang pertama tentang energi yang tidak dapat diciptakan
maupun dihilangkan. Energi hanya dpat dipindahkan dan berubah dari satu bentuk
ke bentuk lainnya.
Perpindahan panas selalu terjadi dari benda yang panas ke benda yang dingin. Jika
beberapa benda saling berdekatan satu sama lain dan mempunyai temperature yang
berbeda kemudia benda yang panas akan menjadi dingin dan benda yang dingin
menjadi panas hingga mencapai temperature keseimbangan.
Panas matahari yang sampai ke bumi merupakan salah satu contoh bentuk nyata
perpindahan panas secara radiasi. Meskipun jarak antara matahari dan bumi sangat
jauh serta dipisahkan oleh ruang hampa, panas matahari tetap dapat sampai ke bumi
melalui pancaran. Namun panas yang dipancarkan oleh matahari tidak semua
sampai ke permukaan, dari 100% radiasi yang dipancarkan oleh matahari, hanya
48-50% yang sampai secara langsung ke permukaan dan yang bisa dimanfaatkan
hanya pada panjang gelombang tertentu.
c. Radiasi Matahari
Matahari, dengan suhu sekitar 5800 K pada permukaannya memancarkan radiasi ke
segala arah. Ketika radiasi yang dipancarkan mencapai atmosfir bumi akan terbagi
menjadi dua komponen utama, yaitu sinar langsung (direct ray) dan sinar tersebar
(refracted ray). Sinar langsung adalah radiasi yang bergerak lurus dari matahari ke
permukaan bumi dengan membawa 90% dari energi yang dipancarkan matahari.
Sinar tersebar adalah cahaya matahari yang tersebar akibat dari adanya interaksi
dengan atmosfer bumi yang menyebabkan langit terlihat biru. Sinar langsung yang
mencapai permukaan bumi sebagian akan diserap dan sebagian lagi akan pantulkan
oleh permukaan bumi. Radiasi yang terpantul akan lebih besar jika berada di daerah
tertentu di bumi, misalnya di daerah bersalju. Sinar langsung, sinar tersebar, dan
sinar terpantul disebut juga dengan “radiasi global” pada permukaan bumi.
d. Insolation
e. Thermogun Inframerah
Thermogun merupakan salah satu jenis thermometer inframerah untuk mengukur
tempratur tubuh atau surface sebuah benda. Themometer jenis ini menggunakan
prinsip rambatan panas melalui radiasi. Prinsipnya, setiap benda dengan tempratur
lebih besar dari 0 Kelivn akan memancarkan radiasi elektromagnetik.
b. Percobaan 2
1. Siapkan sebuah benda (jahe, kerupuk, roti, tempe, dll)
2. Sesuaikan benda tersebut agar bisa dianalisis ukurannya (misal dipotong dadu)
3. Jemur benda tersebut dibawag sinar matahari langsung selama 8 jam
4. Amati perubahan yang terjadi pada kaleng tersebut
c. Percobaan 3
Cari data intensitas radiasi matahari di satu kota Indonesia pada tiap jamnya
D. HASIL PERCOBAAN
a. Percobaan 1
Gambar 4 Sebelum
Gambar 5 Sesudah
c. Percobaan 3
Data diambil dari web https://globalsolaratlas.info/ daerah kota Bekasi pada bulan
Desember.
Jam irradiation [Wh/m2]
5-6 4
6-7 91
7-8 167
8-9 221
9-10 237
10-11 198
11-12 189
12-13 202
13-14 193
14-15 165
15-16 113
16-17 77
17-18 26
Irradiation (Wh/m2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
E. PEMBAHASAN
Pada percobaan pertama, dua kaleng “Permen Fox” diisi air sebanyak ¾ kaleng.
Satu kaleng ditutup dengan tutup karet dan satunya lagi terbuka. Keduanya dijemur di
bawah sinar matahari langsung. Kedua kaleng dijemur pada jam delapan sampai jam
empat sore. Walaupun dijemur pada waktu yang sama dan dalam rentan waktu yang
sama, terdapat perbedan suhu pada air di dalam kedua kaleng tersebut.
Suhu awal air dalam kaleng tidak dapat terbaca oleh thermometer/thermogun,
hal ini karena suhu awal lebih rendah dari 32°C. Sehingga suhu awal diasumsikan
sebesar 25 °C.
Perbedaan yang diamati adalah suhu air tersebut, pada kaleng yang terbuka
terbaca suhu 36.1 °C, sedangkan suhu pada air kaleng yang tertutup terbaca suhu 36.3
°C. Perbedaan 0.2 pada kedua kondisi ini dapat terjadi salah satunya karena faktor
thermometer/thermogun yang terpakai mempunyai koreksi ±0.3. Namun faktor koreksi
ini dapat saja malah menambah rentang perbedaan pada hasil.
Kedua kaleng dijemur di bawah sinar matahari langsung, sehingga kedua kaleng
terkena pancaran panas secara radiasi. Dinding kaleng terbuat dari bahan yang mudah
menghantarkan panas, sehingga panas dari luar (hasil paparan hantaran radiasi) dapat
dihantarkan kebagian dalam kaleng dan memanaskan atau menaikan suhu air didalam
kaleng. Perbedaan pada kedua kaleng tersebut dapat muncul karena pada kaleng yang
tertutup panas yang dihantarkan kedalam kaleng terperangkap seluruhnya sedangkan
pada kaleng yang terbuka panas yang dihantarkan kedalam kaleng langsung
dihantarkan lagi keluar kaleng/alam.
Perubahan bentuk pada tempe dapat terlihat jelas jika diamati pada dimensi dan
warna. Dimensi setelah dijemur menyusut menjadi 5,4 × 2,4 × 0,8 𝑐𝑚 dan warna yang
awalnya putih berubah menjadi agak kecoklatan. Perubahan ini dapat disebabkan oleh
dua faktor. Faktor pertama, perubahan dapat disebabkan oleh pembusukan yang terjadi
pada tempe karena tempe dibiarkan pada kondisi udara terbuka dalam waktu yang
cukup lama. Tentu saja faktor ini merupakan faktor yang tidak diinginkan.
Faktor kedua atau faktor yang diinginkan adalah adanya penguapan kadar air
dalam tempe sehingga membuat tempe berubah warna dan membuat dimensi tempe
menjadi menyusut. Hal ini tidak mengherankan, karena kadar air pada tempe berkisar
59,56% sampai dengan 65,33%.
Untuk percobaan ketiga diminta untuk mencari data intensitas radiasi matahari
pada web atau situs penyedia data-data tersebut. Data yang digunakan pada web
https://globalsolaratlas.info/ dan mengambil data Direct Normal Irradiation (DNI).
Pada web tersedia data intensitas radiasi matahari rata-rata tiap bulannya pada jam
05.00-18.00. Data yang digunakan adalah data untuk kota Bekasi dan pada bulan
desember 2020.
F. KESIMPULAN
1. Perpindahan panas secara radiasi adalah proses perpindahan panas melalui
gelombang electromagnet atau pake-paket energi (photon) yang dapat dibawa
sampai jarak yang sangat jauh tanpa memerlukan interaksi dengan medium.
2. Benda yang terkena radiasi dari matahari atau dikenai perpindahan panas secara
radiasi dapat membuat suhu dari benda tersebut naik. Pada kaleng yang diisi air dan
dijemur secara langsung di bawah sinar matahari, air mengalami kenaikan suhu.
Selain itu kondisi-kondisi lain seperti bidang hantar panas, bentuk wadah, dan
durasi penjemuran dapat mempengaruhi besarnya kenaikan suhu.
3. Benda yang terkena radiasi dari matahari atau dikenai perpindahan panas secara
radiasi dapat membuat bentuk atau dimensi dari benda tersebut berbeda. Pada tempe
yang dijemur mengalami penyusutan, hal ini dikarenakan kadar air yang terkandung
dalam tempe berkurang dan mengubah besar dimensi dari tempe.
4. Data Direct normal Irridiation (DNI) akan bergantung pada metode dalam
pengambilannya. Metode-metode tersebut dapat mempengaruhi keakuratan data
DNI.
G. DAFTAR PUSTAKA
• Global Solar Atlas 2.0 : Technical Report (English). Energy Sector
Management Assistance Program Washington, D.C. : World Bank Group.
http://documents.worldbank.org/curated/en/529431592893043403/Global-
Solar-Atlas-2-0-Technical-Report
• Afif, J. M., & Alamhudi, G. F. (n.d.). Analisis Energi Aktual Purata per
Minggu yang Dihasilkan Solar Panel 20 WP di Kota Bekasi. Mesin, 10.
• Kustiyawati, M. E., Pratama, F., Saputra, D., & Wijaya, A. (2015).
KARAKTERISTIK KIMIA DAN TEKSTUR TEMPE SETELAH DIPROSES
DENGAN KARBON DIOKSIDA BERTEKANAN TINGGI. Agritech, 35.
• P, B., B, E., & N, G. (2014). Direct normal irradiance related definitions
and applications: The circumsolar issue. Solar Energi.
http://dx.doi.org/10.1016/j.solener.2014.10.001
• W., & Rochani, I. (2019). PEMBUATAN ALAT UJI PERPINDAHAN
PANAS SECARA RADIASI. Pembuatan Alat Uji Perpindahan Panas.