Anda di halaman 1dari 6

Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

Hasil diagnostik Mycobacterium tuberculosis SDGD SHQGHULWD EDWXN •


minggu dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen di Puskesmas Ranomuut
dan Puskesmas Kombos Manado

1
Ramalia P. Mohamad
2
-RKQ 3RURWX¶R
2
Heriyannis Homenta

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: lianmohamad97@gmail.com

Abstract: The common symptom of lung disease is cough which is usually recovered after 2-
3 weeks. However, if the cough persists continually then it should be paid attention seriously
ith detect Mycobacterium tuberculosis LQ WKH VSXWXP RI SDWLHQWV ZLWK FRXJK • ZHHNV at
Puskesmas Ranomuut and Puskesmas Kombos (primary health centers) in Manado by using
the Ziehl-Neelsen staining method. This was a descriptive study using total sampling from
August to November 2016. The resultV VKRZHG WKDW WKHUH ZHUH SDWLHQWV ZLWK FRXJK •2
weeks; 7 patients at Puskesmas Ranomuut and 18 patients at Puskesmas Kombos. The
majority of patients were male (68%) and aged 15-34 years old (44%). The Ziehl-Neelsen
VWDLQLQJ RI SDWLHQWV¶ VSXWXP UHYHDOHG WKDW DW 3XVNHVPDV .RPERV WKHUH ZHUH SDWLHQWV (11,1%)
with positive acid-fast bacilli meanwhile at Puskesmas Ranomuut there was no positive result.
Conclusion: Acid-fast bacilli were detected in 11.1% patients with FRXJK • ZHHNV at
Puskesmas Kombos only.
Keywords: Mycobacterium tuberculosis, pulmonary tuberculosis, Ziehl-Neelsen

Abstrak: Gejala penyakit paru yang paling sering ditemukan ialah batuk. Batuk biasanya akan
membaik dalam 2-3 minggu namun bila batuk terjadi terus-menerus perlu diselidiki lebih
lanjut karena merupakan gejala utama dari penyakit tuberkulosis paru. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeteksi adanya kuman Mycobacterium tuberkulosis GDODP GDKDN SHQGHULWD EDWXN •
minggu di Puskesmas Ranomuut dan Puskesmas Kombos dengan pemeriksaan mikrobiologi
menggunakan teknik pewarnaan Ziehl-Neelsen. Jenis penelitian ialah deskriptif. Pengambilan
sampel menggunakan cara total sampling dalam kurun waktu Agustus-November 2016. Hasil
penelitian menGDSDWNDQ SDVLHQ EDWXN • PLQJJX WHUGLUL GDUL SDVLHQ GL 3XVNHVPDV
Ranomuut dan 18 pasien di Puskesmas Kombos. Jumlah pasien laki-laki (68%) lebih banyak
dibandingkan perempuan (32%) dengan usia terbanyak 15-34 tahun (44%). Pada pemeriksaan
BTA di Puskesmas Ranomuut tidak ditemukan pasien dengan BTA positif sedangkan di
Puskesmas Kombos terdapat 2 pasien dengan BTA positif (11,1%). Simpulan: Kuman BTA
positif dalam sputum pendeULWD EDWXN •2 minggu sebanyak 2 orang (11,1%) hanya di
Puskesmas Kombos.
Kata kunci: Mycobacterium tuberculosis, tuberkulosis paru, Ziehl-Neelsen

Gejala penyakit paru yang paling sering sekresi berlebihan. Infeksi saluran
ditemukan ialah batuk. Refleks batuk pernapasan atas berkaitan dengan batuk
merupakan suatu mekanisme pertahanan biasanya membaik dalam 2-3 minggu
normal dari paru-paru yang berfungsi sehingga batuk yang terus-menerus perlu
melindungi paru-paru dari benda asing dan diselidiki lebih lanjut.1
Mohamad, 3RURWX¶R +RPHQWD +DVLO GLDJQRVWLN 0\FREDFWHULXP WXEHUFXORVLV

Tuberkulosis (TB) adalah suatu sosioekonomi yang rendah, perlindungan


penyakit infeksi menular yang disebabkan kesehatan yang tidak mencukupi,
oleh bakteri Mycobaterium tuberculosis, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
yang dapat menyerang berbagai organ penyakit TB, dan adanya epidemi HIV
terutama paru-paru.2 Mycobacterium terutama di negara berkembang.9
tuberculosis dapat menular dari individu Kuman TB yang tidak segera diobati
yang satu ke individu lainnya melalui akan terus berdiam di dalam paru-paru
percikan droplet yang terbawa oleh udara manusia kemudian menggerogoti paru-paru
seperti batuk, dahak atau percikan ludah.3 hingga dapat menyebar ke bagian tubuh
World Health Organization (WHO) lainnya melalui aliran darah. Kuman ini
melaporkan pada tahun 2014 terdapat dapat menyerang tulang, merusak hati dan
sekitar 9,6 juta kasus baru dan 1,5 juta ginjal, jantung dan berbagai organ lainnya,
kematian karena TB di dunia diantaranya menurunkan sistem kekebalan tubuh, dan
890.000 laki-laki, 480.000 wanita dan terjadi penurunan berat badan yang
140.000 anak-anak yang meninggal. 58% signifikan sehingga jika dibiarkan dapat
berada di Asia Tenggara dan Pasifik Barat. menyebabkan kematian.10,11
Indonesia menempati urutan ketiga di Asia Mengingat dampak merugikan dan
Tenggara dengan kasus TB terbanyak berbahaya yang akan dialami oleh
setelah India (23%) dan China (10%) yakni masyarakat akibat TB paru dan masih
647 kasus per 100.000 penduduk.4 tingginya angka kejadian di Manado
Di Indonesia tercatat jumlah kasus khususnya di Puskesmas Ranomuut dan
basil tahan asam (BTA) positif pada tahun Kombos maka sangat penting untuk
2015 sebanyak 193.321 kasus berdasarkan mengetahui secara dini apakah terdapat
Pusat Data dan Informasi Kementerian kuman Mycobacterium tuberculosis yang
Kesehatan RI tahun 2016. Data yang sama menyebabkan TB paru dalam dahak
juga melaporkan bahwa TB paling banyak SHQGHULWD \DQJ VXGDK EDWXN • PLQJJX
menyerang kelompok usia produktif (25-34 Berdasarkan uraian di atas penulis
tahun) yaitu 18,73% dengan kasus tertarik melakukan penelitian untuk melihat
terbanyak dialami oleh laki-laki 60,9% ada tidaknya kuman Mycobacterium
kemudian perempuan 39,1%.5 tuberculosis SDGD VSXWXP SHQGHULWD EDWXN •
Pada tahun 2015 jumlah kasus baru TB 2 minggu dengan teknik pewarnaan Ziehl
paru dengan BTA positif di Provinsi Neelsen. Pewarnaan Ziehl Neelsen dipilih
Sulawesi Utara ditemukan sebanyak 5242 karena menjadi baku emas dalam
kasus.5 Manado menempati peringkat pemeriksaan mikroskopik untuk identifi-
tertinggi di Provinsi Sulawesi Utara dengan kasi kuman tahan asam.12
1358 kasus baru diikuti oleh Minahasa (764
kasus) dan Minahasa Utara (479 kasus).6 METODE PENELITIAN
Data pasien batuk dengan suspek TB Jenis penelitian ini ialah deskriptif
yang datang ke Puskesmas Ranomuut pada dengan desain potong lintang yang
tahun 2015 dilaporkan mencapai 356 orang dilakukan pada bulan Aguatus ± November
dan ditemukan 36 orang positif TB dengan 2016. Pengambilan sampel dilakukan di
laki-laki sebanyak 17 orang dan perempuan Puskesmas Ranomuut dan Puskesmas
sebanyak 19 orang.7 Pada tahun yang sama Kombos. Pemeriksaan sampel dilakukan di
Puskesmas Kombos juga melaporkan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
jumlah pasien batuk dengan suspek TB Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
yang datang sebanyak 535 orang Manado dengan meggunakan teknik
diantaranya terdapat positif TB sebanyak pewarnaan Ziehl Neelsen.
66 orang dengan jumlah laki-laki 37 orang
dan perempuan sebanyak 29 orang.8 HASIL PENELITIAN
Tingginya prevalensi TB paru Pada penelitian ini ditemukan 25
disebabkan oleh berbagai alasan seperti pasLHQ GHQJDQ EDWXN •2 minggu terdiri dari
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

7 pasien di Puskesmas Ranomuut dan 18 Tabel 3. Hasil pemeriksaan BTA


pasien di Puskesmas Kombos. Hasil Jumlah %
7DEHO PHQXQMXNDQ SDVLHQ EDWXN • BTA (+) 2 8
minggu lebih banyak ditemukan pada laki- BTA (-) 23 92
laki (68%) dibandingkan perempuan Total 25 100
(32%).
BAHASAN
Tabel 1. Distribusi pasien berdasarkan jenis Penelitian ini dilakukan pada pasien
kelamin \DQJ PHQGHULWD EDWXN •2 minggu di
Jenis kelamin Jumlah % Puskesmas Ranomuut dan Puskesmas
Laki-laki 17 68 Kombos. Pemeriksaan yang dilakukan
Perempuan 8 32 adalah pemeriksaan mikrobiologi dengan
Total 25 100 menggunakan teknik pewarnaan Ziehl-
Neelsen di Laboratorium Mikrobiologi
Tabel 2 memperlihatkan usia 15-34 Fakultas Kedokteran Universitas Sam
tahun (44%) merupakan usia terbanyak Ratulangi Manado.
\DQJ GLWHPXNDQ SDGD SDVLHQ EDWXN • Berdasarkan distribusi kasus menurut
minggu. MHQLV NHODPLQ SDGD SDVLHQ EDWXN •
minggu ditemukan lebih banyak pada laki-
Tabel 2. Distribusi pasien berdasarkan usia laki (68%) dibandingkan perempuan
Usia Jumlah % (32%). Hasil penelitian ini sesuai data dari
0-14 0 0 Kementerian Kesehatan RI pada tahun
15-34 11 44 2016 bahwa kasus terbanyak dialami oleh
35-54 10 40 laki-laki 60,9% sedangkan perempuan
•55-65 4 16 39,1%. Hal ini didukung oleh beberapa
Total 25 100 penelitian sebelumnya yaitu dari Rukmini
dan Chatarina13 yag mendapatkan kasus
Pada Tabel 3 ditemukan kuman BTA terbanyak ditemukan pada laki-laki
positif dalam sputum penderita batuk •2 (61,3%) dibanding pada perempuan
minggu sebanyak 2 orang (11,1%) (38,7%) dan juga dari Tricahyono14 yang
(Gambar 1). mendapatkan kuman BTA positif lebih
sering menyerang laki-laki (58,5%)
dibandingkan perempuan (41,5%).14
Banyaknya jumlah kejadian TB paru
yang terjadi pada laki-laki disebabkan
karena laki-laki memiliki mobilitas yang
lebih tinggi dari perempuan sehingga
kemungkinan terpapar lebih besar. Selain
itu oleh karena kebiasaan merokok dan
mengonsumsi alkohol, laki-laki 2,2 kali
lebih berisiko terinfeksi TB paru
dibandingkan yang tidak merokok; hal ini
karena merokok dapat menurunkan sistem
kekebalan tubuh.15
Secara epidemiologi dibuktikan
terdapat perbedaan antara laki-laki dan
perempuan dalam hal penyakit infeksi,
progresivitas penyakit, insidens dan
Gambar 1. Pemeriksaan sputum dengan
kematian akibat TB. Perkembangan
pewarnaan Ziehl Neelsen memperlihatkan BTA
positif berbentuk batang
penyakit juga mempunyai perbedaan antara
Mohamad, 3RURWX¶R +RPHQWD +DVLO GLDJQRVWLN 0\FREDFWHULXP WXEHUFXORVLV

laki-laki dan perempuan. Perempuan lebih SHQGHULWD EDWXN •2 minggu di Puskesmas


sering terlambat datang ke pelayanan Kombos ditemukan 2 orang dengan BTA
kesehatan dibandingkan laki-laki. Hal ini positif (11,1%) sedangkan di Puskesmas
diduga berhubungan dengan aib dan rasa Ranomuut tidak ditemukan adanya kuman
malu lebih dirasakan pada perempuan BTA dalam sputum penderita. Hasil
dibanding laki-laki. Perempuan juga lebih pemeriksaan BTA ini menunjukan adanya
sering mengalami kekhawatiran akan persamaan persentase antara laki-laki dan
dikucilkan dari keluarga dan lingkungan perempuan meskipun pada beberapa
akibat penyakitnya. Hambatan ekonomi penelitian menyatakan laki-laki lebih sering
dan faktor sosial ekonomi kultural turut terkena TB paru dibandingkan perempuan.
berperan termasuk pemahaman tentang Hal ini karena adanya faktor-faktor yang
penyakit paru. Nagawa et al. melaporkan memengaruhi seperti kontak langsung
laki-laki cenderung pergi ke pelayanan dengan penderita TB, bekerja di tempat
kesehatan ketika mereka mengetahui yang berisiko tinggi untuk terinfeksi,
pengobatan TB gratis sedangkan kekebalan tubuh yang rendah seperti orang
perempuan tidak. Hal ini diduga menjadi dengan penyakit diabetes melitus, penyakit
salah satu alasan kasus TB pada laki-laki ginjal kronik, riwayat transplantasi organ
lebih banyak dilaporkan dibandingkan serta pengaruh dari lingkungan fisik rumah
perempuan.16 seperti luas ventilasi, kepadatan hunian,
Distribusi kasus berdasarkan kelompok suhu ruangan, intensitas pencahayaan, dan
XVLD SDVLHQ EDWXN •2 minggu ditemukan kelembaban udara yang menyebabkan
banyak terjadi pada usia 15-34 tahun (44%) perempuan juga memiliki risiko yang sama
diikuti usia 35-54 tahun (40%). Hal ini dengan laki-laki untuk terinfeksi penyakit
sejalan dengan penelitian yang telah TB.18-20
dilakukan oleh Munir et al.16 di Tidak ditemukannya kuman BTA pada
Departemen Pulmonologi dan Ilmu VSXWXP SHQGHULWD EDWXN •2 minggu di
Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Puskesmas Ranomuut juga dapat dikarena-
Universitas Indonesia yang melaporkan kan pada beberapa kasus penyakit TB paru
angka kejadian tertinggi terjadi pada usia tidak memberikan gejala. Penelitian yang
produktif 25-34 tahun dengan jumlah dilakukan Rukmini dan Catharina13
pasien sebanyak 36 pasien (35,6%) dari mendapatkan pada distribusi frekuensi
101 pasien suspek TB. Hasil penelitian ini gejala TB paru dengan kejadian TB di
tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya Indonesia, persentase pasien dengan positif
oleh Rukmini dan Chatarina13 yang TB yang memberikan gejala hanya
melaporkan bahwa terdapat selisih 11% mencapai 14,1% dibandingkan yang tidak
lebih banyak pada usia 35-54 tahun memberikan gejala yakni sebesar 85,9%.
(48,7%) dibandingkan pada usia 15-34 Diduga masih ada penderita dengan positif
tahun. Perbedaan ini dapat diakibatkan TB paru yang tidak terdiagnosis secara
adanya perbedaan populasi antara kedua statistik.13 Hasil penelitian yang dilakukan
lokasi penelitian yang dilakukan. di Puskesmas Ranomuut dan Puskesmas
Tingginya kasus pada usia produktif Kombos ini didukung data yang dilaporkan
diduga disebabkan karena pada usia kedau puskesmas tersebut yaitu adanya
produktif (15-55 tahun) seseorang akan penurunan angka kejadian TB paru 2 tahun
lebih sering melakukan kegiatan seperti terakhir secara berturut-turut.
bekerja, belajar, ataupun kegiatan lainnya. Pada tahun 2014 pasien suspek TB
Seseorang yang melakukan banyak yang datang berkunjung di Puskesmas
aktivitas akan lebih sering berinteraksi Ranomuut mencapai 444 orang dengan
dengan orang lain dan lingkungan, interaksi positif TB sebanyak 40 orang. Di tahun
ini dapat meningkatkan kemungkinan 2015 angka ini kemudian menurun menjadi
terjadinya penularan bakteri TB.17 356 pasien suspek TB dengan BTA positif
Dari hasil pemeriksaan BTA pada menjadi 36 orang.7 Demikian pula data
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

yang dilaporkan oleh Puskesmas Kombos Tuberculosis Report 2015. 2015.


di tahun 2014, pasien dengan BTA positif 5. Pusat Data dan Informasi Kementerian
mencapai 75 orang dari 747 orang dengan Kesehatan RI. Data dan Informasi 2016
suspek TB, namun menurun pada tahun ³3URILO .HVHKDWDQ ,QGRQHVLD´ 0HL
2015 hingga 535 pasien suspek TB dengan 6. Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara.
Sulawesi Utara dalam angka 2015. 2015.
jumlah BTA positif turun menjadi 66 7. Puskesmas Ranomuut. Daftar tersangka pasien
orang.8 (Suspek) yang diperiksa dahak SPS. Data
Waktu penelitian yang singkat Statistik Puskesmas Ranomuut. 2015.
menyebabkan hasil penelitian ini tidak 8. Puskesmas Kombos. Data Statistik Puskesmas
dapat dibandingkan dengan data dalam satu Kombos Kabupaten/Kota Manado. Profil
tahun, namun data 6 bulan terakhir tahun Puskesmas Kombos. 2015.
2016 dapat memperkuat hasil penelitian 9. Puspitasari P, Wongkar MCP,
yang ada, yaitu angka kejadian TB paru Surachmanto E. Profil pasien
terus menunjukkan penurunan baik dari tuberkulosis paru di Poliklinik Paru
kunjungan pasien dengan suspek TB (235 RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
[Skripsi]. Manado: Universitas Sam
orang) maupun pasien yang terdiagnosis
Ratulangi; 2014.
TB paru (35 orang).7,8 Selain itu juga 10. Candra A. Tuberkulosis yang merenggut
tercatat bahwa angka keberhasilan nyawa. Kompas Health 2013 Januari 9;
pengobatan pasien tuberkulosis di Sulawesi [cited 2016 September 3]. Available
Utara mencapai 94,0% pada tahun 2015. from:
Angka ini telah mencapai standar health.kompas.com/read/2013/01/09/142
keberhasilan yang ditargetkan oleh WHO 5106/Tuberkulosis.yang.Merenggut.Nya
\DLWX VHEHVDU • VHKLQJJD GDSDW wa
dikatakan adanya kemajuan dari program 11. Redaksi Go4healthylife. TB yang Tak Diobati
The End TB Strategy yang dipelopori oleh Bisa Fatal. 13 Januari 2012. [cited 2016
WHO dengan target mengurangi hingga September 3]. Available from:
www.go4healthylife.com/articles/5428/1/
90% angka kejadian TB paru pada tahun
TB-yang-Tak-Diobati-Bisa-
2035.21,22 Fatal/page1.html
12. Karuniawati A, Risdiyani E, Nilawati S,
SIMPULAN Prawoto, Rosana Y, Alisyahbana B, et
Dari hasil penelitian terhadap pasien al. Perbandingan Tan Thiam Hok, Ziehl
\DQJ PHQGHULWD EDWXN •2 minggu di Neelsen dan Fluorokrom sebagai metode
Puskesmas Kombos didapatkan 2 pasien pewarnaan basil tahan asam untuk
(11,%) dengan BTA positif dalam sputum pemeriksaan mikroskopik sputum.
sedangkan di Puskesmas Ranomuut tidak Kesehatan. 2005:9:29-33.
ditemukan pasien dengan BTA positif 13. Rukmini, Chatarina UW. Faktor-faktor
dalam sputum. yang berpengaruh terhadap kejadian TB
paru dewasa di Indonesia (Analisis Data
Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010).
DAFTAR PUSTAKA Buletin Penelitian Sistem kesehatan.
1. Effendi H, Hartanto H. Buku Ajar Diagnostik
2011;14(4):320-31.
Fisik. Jakarta: EGC, 1995.
14. Tricahyono G. Evaluasi ketepatan terapi
2. Pusat Data dan Informasi Kementerian
pada pasien tuberkulosis di Balai Besar
Kesehatan RI. InfoDATIN Tuberkulosis
Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta
temukan obati sampai sembuh. 24 Maret
bulan Januari-Juni 2013. E-journal
2015.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
3. Susanti D, Kountul C, Buntuan V.
Available from:
Pemeriksaan basil tahan asam (BTA)
http://eprints.ums.ac.id/31196/13/NAS
pada sputum penderita bDWXN • minggu
KAH_PUBLIKASI.pdf.
di Poliklinik Penyakit Dalam BLU RSUP
15. Dotulong JF, Sapulete MR, Kandou GD.
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. eCl.
Hubungan faktor risiko umur, jenis
2013;1.
kelamin, dan kepadatan hunian dengan
4. World Health Organization. Global
Mohamad, 3RURWX¶R +RPHQWD +DVLO GLDJQRVWLN 0\FREDFWHULXP WXEHUFXORVLV

kjadian TB paru di Desa Wori Uganda: Implications for tuberculosis.


Kecamatan Wori. Jurnal Kedokteran BMC Public Health. 21 Januari 2015.
Komunitas dan Tropik. 2015;3:60. Available from:
16. Munir SM, Nawas A, Soetoyo DK. bmcpublichealth.biomedcentral.com/art
Pengamatan pasien tuberkulosis paru icles/10.1186/s12889-015-1376-3.
dengan Multidrug Resistant (TB-MDR) 19. Centers for Disease Control and Prevention.
di Poliklinik Paru RSUP Persahabatan. TB Risk Factors. 18 Maret 2016. [cited
Jurnal Respirasi Indonesia. 2010;30:92- 2016 September 3]. Available from:
104. www.cdc.gov/tb/topic/basic/risk.htm.
17. Aandi IM. Hubungan tingkat sirkulasi 20. Wulandari AA, Nurjazuli, Adi MS. Faktor
oksigen dan karakteristik individu resiko dan potensi penularan tuberkulosis
dengan kejadian TB paru pada kelompok paru di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
usia produktif di Puskesmas Pondok Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia.
Pucung Tahun 2013. E-Journal 2015:14:7-13.
Universitas Islam Negeri Jakarta. 2013. 21. World Health Organization. Global strategy
Available from: and targets for tuberculosis prevention,
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bits Care and Control after 2015. The End TB
tream/123456789/26505/1/Muhammad Strategy 2015.
%20Aandi%20Ihram-FKIK.pdf. 22. Kementerian Kesehatan RI. Angka
18. Kirenga BJ, Muwonge C, Nakiyingi L, Keberhasilan Pengobatan Pasien
Kasozi S, Joloba M, Kyaligonza S, et Tuberkulosis Menurut Provinsi Tahun
al. Tuberculosis risk factors among 2015. Profil Kesehatan Indonesia. 2015.
tuberculosis patients in Kampala,

Anda mungkin juga menyukai