Anda di halaman 1dari 10

8 Tips Membuat Brosur PPDB Yang Menarik Perhatian Siswa

Baru

Brosur adalah senjata terakhir untuk mendatangkan banyak calon siswa


baru. Anda mungkin sudah memasang baliho dan spanduk di pinggir-
pinggir jalan, di tempat strategis biar orang-orang tahu sekolah anda
menerima pendaftaran siswa baru.

Itu adalah strategi bagus. Namun faktanya alat promosi berupa baliho
itu targetnya acak. Orang yang membacanya belum tentu sedang
memilih mendaftarkan anaknya ke sekolah mana. Jadi, dalam membuat
baliho cukup gunakan kalimat sesingkat mungkin, pakai font yang besar
dan mudah dibaca (jangan aneh-aneh), pilih warna yang mencolok
(merangsang mata untuk melihat). Cukup.

Kalau brosur beda lagi. Brosur yang menarik itu seimbang, menyajikan
informasi yang detail serta lengkap, tapi tetap enak dilihat. Brosur
tergetnya lebih spesifik, karena biasanya kita membagikannya kepada
siswa yang baru lulus dan sedang memilih sekolah lanjutan.

Bisakah brosur mempengaruhi keputusan siswa dalam menentukan


sekolah baru?

Jawabnya sangat bisa. Hanya dengan secarik kertas ini siswa bisa
berubah haluan, dari sebelumnya memilih sekolah A menjadi sekolah B.
Semua itu bisa karena apa yang dipaparkan di dalam brosur itu.

Baiklah, setelah anda mendayagunakan seluruh tenaga, pikiran, uang


untuk promosi sekolah. Sudah presentasi kesana kemari, pasang poster
sana sini, kini saatnya anda memaksimalkan senjata terakhir ini untuk
mendulang ledakan siswa baru.

Tips Membuat Brosur Yang Menarik

Untuk membuat brosur yang menarik dan memancing perhatian calon


siswa baru, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Sama saja apakah
anda membuat sendiri atau menyewa jasa desain. Kalaupun menyewa di
jasa desain, tampilannya mungkin menarik, namun kontennya belum
tentu sesuai nuansa sekolah. Untuk itu, inilah yang perlu anda ketahui.

1. Pilih kalimat yang singkat, dan informatif.


Singkat berarti kata-katanya sedikit, namun sudah mewakili pesan dan
maksud yang ingin anda sampaikan.

Mari lihat pilihan kalimat ini.

Syarat Pendaftaran:

 Menyerahkan dan mengisi formulir pendaftaran calon peserta


didik.
 Menyerahkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 x 4 sebanyak 4
lembar.
 Menyerahkan Fotocopy Kartu Keluarga sebanyak 2 lembar.

Coba bandingkan dengan ini.

Syarat Pendaftaran:

 Formulir pendaftaran yang sudah diisi lengkap.


 Foto siswa berwarna (3 x 4) sebanyak 2 lembar.
 Fotocopy Kartu Keluarga (2 lembar).

Pilihan kalimat kedua lebih baik karena terkesan tegas dan tidak bertele-
tele. Ingat, membaca brosur tidak sama dengan membaca buku. Mereka
membacanya dengan skimming, mencari dulu mana yang unik dan
cepat dipahami.

2. Pilih informasi yang benar-benar dibutuhkan calon siswa


Terkadang kita ngotot menampilkan informasi yang kita yakini penting,
padahal pembaca tidak peduli dengannya. Bahkan sama sekali tidak
butuh.

Begini. Kita hidup di dunia pendidikan membuat kita terbiasa dengan


segala yang bersifat formal. Sementara calon wali siswa anda
menganggap formalitas itu tak penting. Seperti visi dan misi sekolah.
Ada banyak brosur sekolah yang masih menampilkan visi misi
lembaganya.

Atau yang ini, lebih lengkap lagi.


Apakah pembaca merasa perlu mengetahuinya? Saya rasa tidak.

Ini adalah bagian yang pasti di skip oleh pembaca, bahkan oleh anda
sekalipun. Brosur bukanlah proposal yang (entah kenapa) harus
menampilkan visi dan misi sekolah. Pembaca tidak tertarik membacanya.

Apa yang mereka perlukan?

Betul. Strategi anda mewujudkan visi misi itu. Baik berupa program
unggulan, ekstrakurikuler, metode terbaru, dan lain-lain. Ini lebih
konkrit. Mudah diingat otak. Lebih baik dimaksimalkan untuk memuat
kegiatan-kegiatan siswa untuk mencapai visi-misi itu.

Kurangi kalimat kaku seperti itu, karena kurang menarik dibaca.

3. Tampilkan Foto yang Hidup dan Unik (mengundang perhatian)


Foto adalah bagian wajib yang tidak boleh dilewatkan. Gambar menjadi
obyek yang lebih dulu dilihat sebelum tulisan. Lewat gambar yang
menarik, peluang brosur anda dilihat secara keseluruhan akan lebih
besar.
Foto yang hidup berarti bukan foto yang mati. Maksud saya mampu
menghadirkan emosi bagi pembaca, membuatnya seolah bisa
mengartikan foto itu.

Apa yang terlintas jika menemukan brosur dengan foto seperti ini?

Biasa. Tak ada yang istemewa.

Kenapa? Karena tidak anda tampilkan pun semua orang tahu suasana
kelas itu ya seperti itu. Siswa duduk, belajar, mengerjakan tugas. Kenapa
dilihatkan ke semua orang?

Coba lihat gambar yang ini.


Terlihat lebih unik dan membuat pembaca ingin melihatnya. Gambar
seperti ini sekaligus mewakili program unggulan apa yang anda
tawarkan bagi calon siswa anda.

4. Sebutkan keuntungan memilih sekolah anda


Jelas pada musim PPDB seperti ini, sekolah-sekolah tetangga yang
biasanya kumpul bareng dengan kita, di rapat-rapat KKG, PGRI dan
semacamnya, kini menjadi kompetitor. Melihat lembaga lain sebagai
pesaing merupakan hal wajar dan memang wajib hukumnya untuk
kemajuan pendidikan.

Maka, keputusan paling tepat oleh sekolah yang serius menarik minat
siswa baru adalah punya program berbeda, unik, dan prestasi yang
banyak. Itulah alasan calon siswa memilih sekolah anda. Kalau
prestasinya belum banyak, tidak masalah. Yang penting, kemas
sedemikian rupa agar mereka bakal dapat keuntungan jika bergabung
dengan almamater anda.
Silahkan tampilkan di brosur anda.

5. Penting, Jangan sampai ada salah tulis (typo).


Banyak orang meremehkannya. Begitu tersadar, mereka tak bisa apa-
apa karena brosur terlanjur dicetak. Hati-hati, kesalahan kecil ini bernilai
besar bagi pembaca. Terutama tipe pembaca serius dan teliti.

Typo bisa berupa salah ketik huruf atau kurang lengkap huruf, dan bisa
juga salah menempatkan urutan kata. Lihat gambar di bawah.
Ini soal kredibilitas. Bergelut di dunia pendidikan, tentu akan jadi catatan
tersendiri bagi calon siswa anda kalau hal kecil semacam itu masih salah.

7. Testimoni
Kalau ada orang luar yang membicarakan kelebihan-kelebihan sekolah
anda, itu akan lebih dipercaya khalayak dibanding anda sendiri yang
menyampaikan. Inilah pentingnya testimoni. Pilihlah siapa orang yang
anda mintai testimoni, bisa alumni yang berprestasi, wali murid, atau
perusahaan yang menjalin kerjasama dengan sekolah anda.
8. Cantumkan kontak paling mudah dihubungi.
Prinsipnya, kalau calon siswa ingin menghubungi kita, mereka tidak
kesulitan dan langsung bisa menghubungi. Aplikasi yang paling umum
dipakai dan mudah digunakan saat ini adalah whatsapp. Demikian juga
nomor handphone lebih efektif dibandingkan nomor telpon kantor.

Kalau merasa perlu mencantumkan lainnya, bisa ditambahkan email, dan


website. Website akan memberikan kesan profesional pada sekolah
anda. Sudahkah punya website? Kalau belum, silahkan dibaca panduan
membuat web/blog sekolah yang efektif.

Saya kira itu sudah cukup, jangan lebay sampai mencantumkan semua
aplikasi pengirim pesan macam line, messenger, pin BBM, dan lainnya.

Lalu seperti apa brosur yang bagus?

Saya langsung ke contohnya saja. Ini adalah brosur yang saya temukan,
dan menurut saya siapapun akan tertarik dengan brosur ini. Milik MA
Pembangunan UIN Jakarta.
Kalau diperhatikan, brosur di atas memuat seluruh informasi yang
dibutuhkan calon siswa baru, tanpa mengesampingkan keindahan
tampilan. Jika ingin bertanya lebih lanjut, pembaca tidak akan kesulitan
karena telah tersedia contact yang bisa dihubungi.

Nah itulah tips yang bisa saya bagikan, berkenaan dengan bagaimana
desain brosur yang menurut saya bagus. Tentu saja ini sifatnya subtektif,
anda bisa memberi penilaian lain tentang baik buruknya tampilan
brosur. Namun yang penting, pastikan brosur yang hendak anda
bagikan pada calon siswa sudah benar-benar bagus, setidaknya
menurut anda. Karena siapa tahu alat promosi yang satu ini menjadi
pintu masuknya lonjakan siswa baru di sekolah anda. Wassalam.

Anda mungkin juga menyukai