Anda di halaman 1dari 4

Inovasi Teknologi Tepat Guna

A. Aneka Jenis Produk Rekaya Inovasi Teknologi Tepat Guna


 Teknologi tepat guna : teknologi yang dirancang dan dikembangkan berdasarkan pada aspek
lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, dan etika masyarakat pengguna.
 Keuntungan : hemat sumber daya, minim dapat polutif, mudah penggunaan dan perawatannya
merupakan bagian yang menjadi perhatian
 Karya rekayasa inovatif dibuat untuk mempermudah dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas
dalam pembuatan produk.
 Selain itu, teknologi tepat guna juga harus memenuhi persyaratan, yaotu sebagai berikut.
1. Teknis, yang meperhatikan dan menjaga tata kelestarian lingkungan hidup, penggunaan
secara maksimal bahan baku lokal, menjamin mutu (kualitas) dan jumlah (kuantitas)
produksi, secara teknis efektif dan efisien, mudah perawatan dan operasi, serta relatif
aman dan mudah menyesuaikan terhadap perubahan.
2. Ekonomis, yaitu efektif menggunakan modal, keuntungan kembalikepada produsen, dan
jenis usaha koperatif yang mendorong timbul industri lokal.
3. Sosial budaya yaitu memanfaatkan keterampilan yang sudah ada, menjamin perluasan
lapangna kerja, menekan pergeseran tenaga kerja, menghindari konflik sosial budaya,
dan meningkatkan pendapatan yang merata.
 Contoh aneka produk : alat pencetak briket, alat pengurai serat sabut kelapa, alat pembuatan
tepung
 Manfaat produk rekayasa inovasi teknologi tepat guna :
o Memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat yang menggunakannya
o Solusi bagi peningkatan produktifitas dan efektifitas dalam menjalankan produksi
rumahan
o Memberi kemudahan, meningkatkan kualitas dan jumlah dalam produksi
o Terciptanya lapangan perkerjaan
B. Produk Rekayasa Inovasi Teknologi Tepat Guna dalam Pembuatan Zat Warna Alam Indigo
 Proses pengambilan zat warna alam indigo pada industri rumah masih menggunakan tenaga
manusia yaitu pada proses kebur (aerasi). Untuk mempermudah proses aerasi dapat digunakan
alat kebur (spray aerator)
 Desain Produk
 Bahan pendukung spray aerator
o Pembuatan Spray Aerator
 Bahan untuk pembuatan tangki
 Sprayer
 Pipe paralon
 Keran pengatur dan pompa air
 Rangka penopang tangki
 Pompa air
 Sumber energi listrik 220 V/AC
o Pembuatan Zat Warna Indigo
 Tanaman Indigofera tinctoria
 Air secukupnya
 Kapur CaO, larutan Cao untuk mengikat warna
 Bahan pendukung spray aerator
o Alat pendukung pembuatan spray aerator
 Spray aerator dibagi menjadi 4 bagian yaitu, sprayer, pompa, pemipaan, tangki
penampung. Prinsip dasar aerasi yaitu mengkontakkan cairan dengan udara.
o Alat pendukung pembuatan zat warna alam indigo
 Bagian perendaman digunakan ember untuk merendam daun indigo
 Proses Karya
o Pembuatan Spray Aerator
 Proses produksi dibuat tia-tiap bagian dan kemudian dirakit menjadi produk
spray. Alat diuji dengan mengoperasikan pompa air yang dipasang
menggunakan listrik AC 220 V.
o Pembuatan Zat Warna Alam Indigo
 Bagian Perendaman/Hidrolisis, dengan menggunakan air dengan perbandingan
2 liter air setiap 1 kg daun selama 24 jam
 Bagian Aerasi, ditambah larutan CaO
 Bagian Sedimentasi/Pengendapan, setelah terdapat endapa, perlahan buang
cairan bagian atas (berwarna kekuning-kuningan) dan tampung endapan itu. Air
akan terpisah dengan pasta dan pasta ini siap untuk dikemas
 Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

c. Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Dalam proses pembuatan karya inovasi teknologi tepat guna, Anda juga harus memperhatikan
kesehatan dan keselamatan kerja. Kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu upaya
perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan
pekerjaan di tempat kerja, serta sumber dan proses produksi dapat digunakan secara aman dan
efisien.

Peralatan keselamatan kerja yang digunakan dalam pembuatan alat yang mendukung proses
produksi, antara lain sarung tangan, kacamata, helm, pakaian praktik, safety shoes, pelindung
telinga, dan masker pelindung saluran pernapasan.

Rambu-rambu kesehatan dan keselamatan kerja merupakan tanda-tanda yang dipasang di


tempat kerja atau laboratorium , guna mengingatkan atau mengidentifikasi pada semua
pelaksana kegiatan di sekeliling tempat tersebut terhadap kondisi, risiko, serta yang terkait
dengan kesehatan dan keselamatan kerja. Manfaat pemasangan rambu-rambu, yaitu sebagai
berikut.

1. Menyediakan kejelasan informasi dan memberikan pengarahan umum.


2. Memberikan penjelasan tentang kesehatan dan keselamatan kerja.
3. Menunjukan adanya potensi bahata yang mungkin tidak terlihat.
4. Mengingatkan para pelaksana di mana harus menggunakan peralatan perlindungan diri
sebelum memulai aktivitas di tempat kerja.
5. Menunjukkan dimana peralatan darurat keselamatan berada.
6. Memberikan peringatan waspada terhadap beberapa tindakan atau perilaku yang tidak
diperbolehkan.
Rambu-rambu K3 pada umumnya terdiri dari beberapa simbol atau kode yang menyatakan
kondisi yang perlu mendapat atensi bagi siapa saja yang ada di lokasi tersebut. Guna
mempertegas suatu tanda atau rambu, dalam pelaksanaannya dibedakan dalam bentuk warna-
warna dasar yang sangat mencolok dan mudah dikenali.

1. Warna-warna yang dipasang pada setiap rambu, yaitu sebagai berikut.


2. Warna merah : tanda larangan (pemadam api)
3. Warna kuning : tanda peringatan, waspada, atau berisiko bahaya.
4. Warna hijau : tanda zona aman atau pertolongan
5. Warna biru : tanda wajib ditaati atau prasyarat
6. Warna putih : tanda informasi umum
7. Warna oranye ; tanda beracun

Penggunaan bentuk rambu yang memuat tanda-tanda atau simbol ada tiga bentuk dasar, yaitu
sebagai berikut.

1. Bulat ; wajib atau bentuk larangan.


2. Segitiga : tanda peringatan.
3. Segi empat : darurat, informasi, dan tanda tambahan.

Anda mungkin juga menyukai