Anda di halaman 1dari 5

http://marsonotv.blogspot.com/2014/03/memahami-power-suply-lcd-seri2.

html

Kenapa LCD layar besar membutuhkan sirkit PFC ?

 Listrik PLN merupakan tegangan dan arus yang berbentuk “sinus”.


 Jika beban yang dipasang bersifat resistif seperti misalnya lampu bohlam, setrika listrik, solder,
magic jar – maka arus yang mengalir akan tetap berbentuk sinus mengikuti bentuk tegangan.
Disini dikatakan tegangan & arus naik-turun bersamaan atau mempunyai phase yang sama.
 Berbeda jika beban yang dipasang adalah sirkit penyearah dan elko filter seperti yang digunakan
pada power suply tv CRT. Disini arus akan menyedot paling besar saat pengisian elko saja
(Imains), sehingga arus dan tegangan tidak satu phase lagi. Hal ini akan menyebabkan semacam
gangguan distribusi listrik - misalnya listrik yang tersedia bisa memberikan arus nominal 15A,
tetapi dengan adanya pergeseran phase dan tegangan ini akan menyebabkan hanya bisa
memberikan misalnya 9A saja.

Tanpa PFC – beban menyedot arus cukup


besar (garis merah)

Dengan PFC – beban menyedot arus lebh


kecil
 Sirkit PFC digunakan untuk memperbaiki gangguan distribusi listrik seperti diatas pada sirkit
power suply. Terutama jika power suply menggunakan daya lebih dari 75 watt.
 Dengan PFC maka akan bisa lebih banyak memasang terpasang

 Sirkit PFC juga akan meringankan beban distribusi listrik PLN, diameter kabel distribusi bisa lebih
kecil

 Bagi produsen – penggunaan PFC akan memberikan efisiensi penggunaan komponen sehingga
menjadi lebih kecil dan ringkas.
Contoh sirkit PFC menggunakan NCP1653.

Cara kerja :
 Sirkit PFC dikontrol on-off oleh mother-board seperti gambar.1 yang terdapat pada bagian cold
chasis board power suply.
 Pada saat power-on “PS.ON” mendapat tegangan 3v dan akan membuat Q09 “on”
 Sinyal control power-on ini selanjutnya dikirim ke kontrol on-off Vcc NCP1396 lewat photo-
ccoupler U1 yang terdapat pada bagian hot chasis board power suply.

Gambar.1

 Gambar.2 merupakan bagain dari tranfo st-by


 Jika regulator st-by telah bekerja – maka pada elko C30 selalu ada tegangan sekitar 20v
 Q1 dikontrol on-off lewat photo coupler oleh PS.ON
 Pada saat power-on maka Q1 akan “on” – dan regulator Q10 akan meng-outputkan tegangan
16v untuk Vcc NCP1396 (VC PFC) dan Vcc untuk bagian power suply utama (VC PWM)

Gambar.2

 NCP1396A bekerja pada frekwensi 97Khz (NCP1396 pada 100Khz)


 Pin-8 Vcc input dapat bekerja pada tegangan 13.25v hingga 18v
 Pin-3 merupakan sensor input voltage dari tegangan 300v.
 Pin-4 CS merupakan input current sensor untuk over voltage protection.
 Pin-1 FB merupakan input umpan balik agar tegangan 390v stabil dan protek input. Jika
tegangan 390v naik melebihi 107% atau kurang dari 8% - maka NCP1653 akan protek
Gambar.3

Trobelshuting jika PFC tidak bekerja sehingga saat power-on tegangan 300v tidak mau berubah menjadi
390v :
 Cek R23, R22, R1, R3 tidak ada yang nilainya molor
 Cek tegangan suply Vcc 16v pada pin-8
 Jika kapasitor pada pin-2 V Control bocor/short maka NCP1653 tidak akan mau bekerja
 Jika C34 bocor maka NCP1653 tidak mau bekerja
 Jika resistor umpan balik R30, R24, R29 atau C25 bocor/short – maka NCP1653 akan protek.

Gambar.4

Anda mungkin juga menyukai