FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM PRODI AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH Jl. AH Nasution No.105 Bandung
Nama : Salma Tri Ramadina
NIM : 1189210085
Kelas/ Jur/ Smt : B/ Akuntansi Syariah/ V
Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen
Dosen Pengampu : Pambudi Sudarno, S.E.,M.M.
JAWABAN TUGAS 5
Questions :
1. Definisikan istilah anggaran!
Jawab: Menurut Munandar (2011), anggaran adalah suatu rencana yang disusun dengan sistematis yang meliputi semua aktivitas perusahaan yang dinyatakan dalam unit atau kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu tertentu. Anggaran juga difenisikan sebagai: a. Ekspresi kuantitatif dari rencana tindakan yang diusulkan oleh manajemen untuk periode tertentu: dan b. Anggaran membantu mengkoordinasikan apa yang perlu dilakukan untuk melaksanakan rencana itu.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal terkait
dengan anggaran, yaitu:
a. Anggaran adalah rencana kegiatan yang akan dijalankan oleh
manajemen dalam satu periode yang tertuang secara kuantitatif. b. Anggaran membantu manajemen dalam melakukan koordinasi dan penerapannya dalam upaya mencapai tujuan yang tertuang yang ditetapkan dalam anggaran. c. Anggaran memberikan gambaran kepada manajemen tentang sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan dalam anggaran. d. Anggaran juga menjelaskan koordinasi antar bagian dalam perusahaan sehingga tujuan bersama perusahaan dapat tercapai.
2. Anggaran umumnya mencakup aspek finansial (pendapatan, arus kas,
dan posisi keuangan perusahaan ) dan non finansial ( misalnya target jumlah unit yang akan diproduksi / dijual, jumlah karyawan), dan keduanya saling terkait. Harap Saudara jelaskan hubungan antara aspek finansial dan aspek non finansial. Jawab: (Hubungan Anggaran Operasional dengan Anggaran Keuangan) Dari gambar tersebut dapat dijelaskan proses hubungan anggaran operasional dengan anggaran keuangan sebagai berikut: 1. Anggaran Jualan dibuat berdasarkan Ramalan Jualan. 2. Anggaran Beban Usaha (Anggaran Beban Penjualan) dibuat berdasarkan Anggaran Jualan. 3. Anggaran Piutang dibuat berdasarkan Anggaran Jualan. 4. Anggaran Produk dibuat berdasarkan Anggaran Jualan dan Anggaran Sediaan. 5. Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung, Anggaran 6. Biaya Overhead Pabrik dibuat berdasarkan Anggaran Produk. 7. Anggaran Rugi-Laba dibuat berdasarkan Anggaran Jualan, Anggaran Beban 8. Usaha, Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik. 9. Anggaran Cadangan Depresiasi Aktiva Tetap dibuat berdasarkan Anggaran Beban Usaha, dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik. 10. Anggaran Utang dibuat berdasarkan Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik. 11. Anggaran Modal Sendiri dibuat berdasarkan Anggaran Rugi-Laba. 12. Anggaran Kas metode langsung dibuat berdasarkan Anggaran Utang, Anggaran Piutang, Anggaran Jualan, Anggaran Beban Usaha, Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Tenaga Kerja Langsung, dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik. Anggaran kas metode tidak langsung dibuat berdasarkan anggaran rugi-laba dan neraca. 13. Anggaran Neraca dibuat berdasarkan Anggaran Kas, Anggaran Piutang, Anggaran Sediaan, Anggaran Cadangan Depresiasi Aktiva Tetap, dan Anggaran Modal . Sendiri.
Berdasarkan grafik tersebut, menurut saya hubungan antara aspek
finansial dan non finansial yaitu untuk mengukur kinerja sebuah perusahaan. Dengan mengandalkan aspek finansial saja tidak cukup untuk mengukur kinerja perusahaan bahkan bisa jadi tidak berguna dan menyesatkan. Oleh karena itu, dengan mengandalkan aspek non finansial penting juga untuk dilakukan, karena banyak data-data non keuangan yang bersifat kualitatif yang menyangkut operasional perusahaan maupun yang menyangkut hubungan organisasi dengan lingkungan eskternalnya yang mempunyai pengaruh besar terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Aspek-aspek non finansial tidak dapat menggantikan aspek-aspek finansial, keduanya saling melengkapi.
Oleh karena itu dalam Balanced Scorecard (BSC) menekankan
pengukuran kinerjanya tidak pada aspek finansial saja tetapi melibatkan aspek non finansial juga untuk menghindari adanya dysfunctional behavior, artinya bahwa setiap anggota perusahaan berusaha meningkatkan kinerja keuangannya tanpa memperdulikan bahwa hal tersebut dapat merugikan perusahaan dalam jangka panjang. Melalui Balanced Scorecad memungkinkan para manajer perusahaan menilai bagaimana unit bisnis mereka melakukan penciptaan nilai saat ini dengan tetap mempertimbangkan kepentingan-kepentingan masa yang akan datang. Balanced Scorecard memungkinkan perusahaan mengukur apa yang telah diinvestasikan dalam pengembangan sumber daya manusia, sistem dan prosedur demi perbaikan kinerja di masa yang masa depan.
3. Harap Saudara jelaskan fungsi Anggaran sebagai alat perencanaan,
sekaligus sebagai alat pengendalian bagi manajemen, gunakan gambar pada Tampilan 1 dan dibawah ini sebagai media untuk penjelasan Saudara. Tampilan 1 Tampilan 1 menginformasikan penyusunan budget dimulai dari Strategic Plan s/d Operations, dikutip dari buku Cost Accounting dari Hansen/Mowen. Selain itu disini disebutkan anggaran berfungsi pula sebagai alat perencanaan (planning) dan pengendalian (controlling). Tampilan-1 Jawab:
a. Budget sebagai alat perencanaan
Penganggaran memainkan peran penting dalam perencanaan dan pengendalian. Perencanaan mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Anggaran adalah ekspresi kuantitatif dari rencana-rencana ini, yang dinyatakan dalam istilah fisik atau keuangan atau keduanya Ketika digunakan untuk perencanaan, anggaran adalah metode untuk menerjemahkan tujuan dan strategi organisasi ke dalam istilah operasional. b. Budget sebagai alat pengendalian Anggaran juga dapat digunakan untuk mengontrol/ mengendalikan. Pengendalian adalah proses menetapkan standar, menerima umpan balik (feedback) tentang kinerja aktual, dan mengambil tindakan korektif setiap kali kinerja aktual menyimpang secara signifikan dari kinerja yang direncanakan. Tampilan 1 di atas mengilustrasikan hubungan anggaran dengan perencanaan, pengoperasian, dan pengendalian, yaitu sebagai berikut: a. Anggaran berkembang dari tujuan jangka panjang perusahaan yang kemudian didetailkan dalam aktivitas atau kegiatan operasional, di mana semuanya itu ditujukan untuk pencapaian sasaran (goal) organisasi; b. Hasil aktual dari kegiatan operasional kemudian dibandingkan dengan jumlah yang dianggarkan, kegiatan ini disebut sebagai pengendalian (control); c. Perbandingan tersebut memberikan umpan balik (feedback), baik untuk pengoperasian maupun untuk anggaran di masa mendatang, artinya feedback itu digunakan untuk memberi masukan untuk perbaikan atas pelaksanaan operasional (operations), maupun kemungkinan untuk memperbaiki perancanaan (planning).
4. Anggaran dapat digunakan untuk membandingkan hasil aktual dengan
hasil yang direncanakan, dan dapat mengarahkan operasi sesuai jalur, jika perlu.Apakah yang dimaksud anggaran induk, anggaran operasional, dan anggaran keuangan.Harap Saudara jelaskan proses penyusunan anggaran induk, gunakan gambar alur pada Tampilan 3 dibawah ini sebagai dasar jawaban Saudara. Jawab: 1. Anggaran induk (Master Budget) Yaitu rencana keuangan komprehensif yang terdiri dari berbagai anggaran departemen dan kegiatan individu. Anggaran Induk dapat dibagi menjadi Anggaran Operasi (Operating Budget) dan Anggaran Keuangan (Financial Budget). 2. Anggaran Operasional (Operating Budget) Anggaran Operasi berkaitan dengan aktivitas yang menghasilkan pendapatan dari suatu perusahaan : Penjualan, Produksi, dan persediaan barang jadi.Hasil akhir dari anggaran operasi adalah laporan laba rugi proforma atau laporan laba rugi yang dianggarkan. (Catatan: "Proforma" identik dengan "dianggarkan" atau "diperkirakan"). Akibatnya, laporan laba rugi proforma dibuat "menurut bentuk laporan Laba/Rugi " tetapi dengan angka-angka perkiraan (estimasi), bukan data historis. 3. Anggaran Keuangan (financial budget) Anggaran Keuangan berkaitan dengan arus masuk dan arus kas keluar (laporan cash flow) dan dengan posisi keuangan (laporan neraca). Arus masuk dan keluar kas yang direncanakan dirinci dalam anggaran kas, dan posisi keuangan yang diharapkan pada akhir periode anggaran ditampilkan dalam neraca yang dianggarkan, atau neraca proforma.
Proses Penyusunan Anggaran Induk :
a. Anggaran Penjualan (Sales Budget) merupakan titik awal dalam
menyusun anggaran induk (master budget).
b. Dari tampilan gambar Master Budget seluruh bagian dari master
budget, termasuk anggaran produksi, anggaran pembelian, anggaran persediaan, dan biaya tergantung pada anggaran penjualan. Oleh karena itu, keakuratan dalam memprediksi penjualan akan sangat mempengaruhi kewajaran Master Budget secara keseluruhan. c. Prediksi penjualan perusahaan tersebut didasarkan pada asumsi penting tentang supply dan demand . d. Dari tampilan gambar Master Budget seluruh bagian dari master budget, termasuk anggaran produksi, anggaran pembelian, anggaran persediaan, dan biaya tergantung pada anggaran penjualan. Oleh karena itu, keakuratan dalam memprediksi penjualan akan sangat mempengaruhi kewajaran Master Budget secara keseluruhan. e. Atas dasar informasi rencana penjualan dan dikembangkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti kondisi perekonomian, persaingan, iklan, kebijakan harga maka dapat disusun prediksi penjualan yang lebih akurat. f. Disamping itu, rumus-rumus statistik untuk menyusun rencana penjualan dapat dipakai seperti analisis time-series, analisis korelasi maupun model-model ekonometrik lain.
5. Mengapa penting bagi seorang manajer untuk sering menerima umpan
balik atas kinerjanya? Jawab: Bagi seorang manajer, umpan balik atau feedback atas kinerjanya merupakan hal penting. Karena dengan adanya feedback dari atasan maupun bawahan, seorang manajer akan mengerti dimana letak kesalahannya. Dengan feedback, diharapkan seorang manajer bisa menganalisis dan memperbaiki kesalahan atau kekurangannya agar target perusahaan bisa dicapai dengan hasil yang maksimal. Apabila seorang manajer dalam perusahaan melakukan kesalahan dan tidak mendapat feedback atas hasil kerjanya, maka dia tidak akan tahu letak kesalahannya yang mana hal tersebut akan berimbas pada tim/ perusahaan yang ia pimpin. Feedback juga dapat membantu manajer dengan menyediakan informasi yang berguna sebagai : a. Early Warning (Peringatan Dini) Varians mengingatkan manajer lebih awal adanya varians / deviasi antara anggaran yang ditetapkan dengan realisasi yang dapat diidentifikasi dengan mudah atau segera terbukti. Manajer kemudian dapat mengambil tindakan korektif atau memanfaatkan peluang yang tersedia. Sebagai contoh, setelah mengamati penurunan kecil dalam penjualan selama suatu periode, manajer mungkin ingin menyelidiki apakah ini merupakan indikasi penurunan yang lebih tajam yang akan datang di akhir tahun. b. Performance Evaluation (Evaluasi Kinerja) Varians mendorong manajer untuk menyelidiki seberapa baik perusahaan telah menerapkan strateginya. Apakah bahan dan tenaga kerja digunakan secara efisien? Apakah pengeluaran Litbang meningkat sesuai rencana? Apakah biaya garansi produk turun sesuai rencana? c. Evaluating Strategy (Mengevaluasi Strategi) Varians terkadang memberi sinyal kepada manajer bahwa strategi mereka tidak efektif. Misalnya, sebuah perusahaan yang berusaha untuk bersaing dengan mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas mungkin menemukan bahwa mereka mencapai tujuan ini tetapi itu tidak banyak berpengaruh pada penjualan dan keuntungan. Manajemen puncak mungkin ingin mengevaluasi kembali strategi tersebut.