Makalah PJBL
Makalah PJBL
PBL PjBL
Persamaan:
- Dimulai dengan mengidentifikasi masalah atau situasi
yang mengarahkan ke konteks studi
- Penekanan aplikasi otentik pada konten dan keterampilan
- Membangun keterampilan abad ke-21
- Menekankan kemandirian siswa dan inkuiri
- Memerlukan waktu lama dibandingkan pembelajaran tradisional
PjBL dan PBL merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa, guru
sebagai fasilitator, dan siswa bekerja dalam kelompok. Selain itu, terdapat pula
perbedaan antara PBL dan PjBL. Perrenet, et al (dalam Mills dan Treagust, 2003,
hlm. 8) mengungkapkan perbedaan PjBL dan PBL adalah:
6
1. Proyek yang dikerjakan siswa relatif membutuhkan waktu yang lama untuk
selesai dibanding pelaksanaan PBL.
2. PjBL menekankan pada application pengetahuan, sedangkan pada PBL siswa
ditekankan untuk acquisition pengetahuan.
3. PjBL biasanya memadukan beberapa disiplin ilmu (mata pelajaran),
sedangkan PBL lebih sering pada satu mata pelajaran atau bisa juga beberapa
disiplin ilmu.
4. Manajemen waktu dan pengelolaan dalam mendapatkan sumber informasi
pada PjBL jauh lebih penting dibanding pada PBL
5. Self-direction pada PjBL pun lebih menonjol dibanding pada PBL.
B. Karakteristik PjBL
Kegiatan belajar aktif dan melibatkan proyek tidak semuanya disebut
sebagai PjBL. Beberapa kriteria harus dimiliki untuk dapat menentukan sebuah
pembelajaran sebagai bentuk PjBL. Lima kriteria suatu pembelajaran merupakan
PjBL adalah sentralitas, mengarahkan pertanyaan, penyelidikan kontruktivisme,
otonomi, dan realistis (Thomas, 2000; Kemdikbud, 2014) :
1. The project are central, not peripheral to the curriculum. Kriteria ini memiliki
dua corollaries. Pertama, proyek merupakan kurikulum. Pada PjBL, proyek
merupakan inti strategi mengajar, siswa berkutat dan belajar konsep inti materi
melalui proyek. Kedua, keterpusatan yang berarti jika siswa belajar sesuatu di
luar kurikulum, maka tidaklah dikategorikan sebagai PjBL.
2. Proyek PjBL difokuskan pada pertanyaan atau problem yang mendorong siswa
mempelajari konsep-konsep dan prinsip-prinsip inti atau pokok dari mata
pelajaran. Definisi proyek bagi siswa harus dibuat sedemikian rupa agar terjalin
hubungan antara aktivitas dan pengetahuan konseptual yang melatarinya.
Proyek biasanya dilakukan dengan pengajuan pertanyaan-pertanyaan yang
belum bisa dipastikan jawabannya (ill-defined problem). Proyek dalam PjBL
dapat dirancang secara tematik, atau gabungan topik-topik dari dua atau lebih
mata pelajaran.
7
C. Pembelajaran PjBL
Tahapan PjBL dikembangkan oleh dua ahli, The George Lucas Education
Foundation dan Dopplet. Sintaks PjBL (Kemdikbud, 2014, hlm. 34) yaitu :
hendaknya tidak mudah untuk dijawab dan dapat mengarahkan siswa untuk
membuat proyek. Pertanyaan seperti itu pada umumnya bersifat terbuka
(divergen), provokatif, menantang, membutuhkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi (high order thinking), dan terkait dengan kehidupan siswa. Guru berusaha
agar topik yang diangkat relevan untuk para siswa.
Fase 4: Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and
progress of project)
Tahap 1: Reflection
Tujuan dari tahap pertama untuk membawa siswa ke dalam konteks
masalah dan memberikan inspirasi kepada siswa agar dapat segera mulai
menyelidiki/investigasi. Fase ini juga dimaksudkan untuk menghubungkan apa
yang diketahui dan apa yang perlu dipelajari.
12
Tahap 2: Research
Tahap kedua adalah bentuk penelitian siswa. Guru memberikan
pembelajaran sains, memilih bacaan, atau metode lain untuk mengumpulkan
sumber informasi yang relevan. Proses belajar lebih banyak terjadi selama tahap
ini, kemajuan belajar siswa mengkonkritkan pemahaman abstrak dari masalah.
Selama fase research, guru lebih sering membimbing diskusi untuk menentukan
apakah siswa telah mengembangkan pemahaman konseptual dan relevan
berdasarkan proyek.
Tahap 3: Discovery
Tahap penemuan umumnya melibatkan proses menjembatani research dan
informasi yang diketahui dalam penyusunan proyek. Ketika siswa mulai belajar
mandiri dan menentukan apa yang masih belum diketahui. Beberapa model dari
STEM PjBL membagi siswa menjadi kelompok kecil untuk menyajikan solusi
yang mungkin untuk masalah, berkolaborasi, dan membangun kerjasama antar
teman dalam kelompok. Model lainnya menggunakan langkah ini dalam
mengembangkan kemampuan siswa dalam membangun habit of mind dari proses
merancang untuk mendesain.
Tahap 4: Application
Pada tahap aplikasi tujuannya untuk menguji produk/solusi dalam
memecahkan masalah. Dalam beberapa kasus, siswa menguji produk yang dibuat
dari ketentuan yang ditetapkan sebelumnya, hasil yang diperoleh digunakan untuk
memperbaiki langkah sebelumnya. Di model lain, pada tahapan ini siswa belajar
konteks yang lebih luas di luar STEM atau menghubungkan antara disiplin bidang
STEM.
Tahap 5: Communication
Tahap akhir dalam setiap proyek dalam membuat produk/solusi dengan
mengkomunikasikan antar teman maupun lingkup kelas. Presentasi merupakan
langkah penting dalam proses pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan
komunikasi dan kolaborasi maupun kemampuan untuk menerima dan menerapkan
13
Tabel 2. Perbedaan Tahap PjBL Lucas, CDP Doppelt dan PjBL STEM Laboy-Rush
Ahli
Tahapan PjBL STEM
PjBL Lucas CDP Doppelt
Laboy-Rush
Start with essential
Pertama Design purpose Reflection
question
Kedua Design project Field of inquiry Research
Ketiga Create schedule Solution alternatives Discovery
Monitoring the students Choosing the preferred
Keempat Application
and progress of project solution
Kelima Assess the outcome Operation steps Communication
Evaluation the
Keenam Evaluation
experience
kritis terhadap kerja temannya dan berupaya untuk saling memberikan umpan
balik.
3. Rubrik penilaian produk, Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses
pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian
kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni,
seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-
barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam atau alat-alat teknologi
tepat guna yang sederhana. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan
setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
- Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan
merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain
produk.
- Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta
didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
- Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang
dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
PjBL pun melibatkan proses inquiry dan dapat memotivasi siswa secara
kuat karena adanya pameran. PjBL dapat meningkatkan semangat untuk belajar
antara siswa dan para pengajar. Juga memunculkan banyak keterampilan (seperti
manajemen waktu, berkolaborasi dan pemecahan masalah). Siswa pun belajar
16
DAFTAR PUSTAKA
Johnson, L., & Lamb, A. (2007). Project, Problem, and Inquiry-Based Learning.
[Online]. Diakses dari http://eduscape.com/tap/topic43.htm
Kılınç, A. (2010). Can Project-Based Learning Close the Gap? Turkish Student
Teachers and Proenvironmental Behaviours. International Journal of
Environmental & Science Education vol 5 : 495-509
Özer, D., Z., & Özkan, M. (2012). The Effect of the Project Based Learning on
the Science Process Skills of the Prospective Teachers of Science. Journal
of Turkish Science Education Vol 9 Issue 3 : 131-136
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan konsep
pencemaran udara
2. Siswa dapat menyebutkan penyebab terjadinya pencemaran udara dari hasil diskusi
kelompok
3. Siswa dapat menjelaskan dampak pencemaran udara bagi mahluk hidup dari hasil diskusi
kelompok
4. Siswa dapat menjelaskan konsep pemanasan global setelah kegiatan diskusi kelompok
5. Siswa dapat menyebutkan 3 (tiga) fakta adanya pemanasan global setelah kegiatan diskusi
kelompok
6. Siswa terampil memilih alat dan bahan alternatif melalui kegiatan pembuatan produk
7. Siswa dapat membuat grafik melalui uji coba produk
8. Setelah uji coba produk, siswa dapat menjelaskan dampak gas rumah kaca (CO2) terhadap
lingkungan
9. Siswa dapat memberikan usulan penanggulangan masalah untuk mengurangi pemanasan
global
10. Siswa memiliki keterampilan berbicara di depan kelas setelah melakukan presentasi hasil
proyek
D. Materi Pembelajaran
Pencemaran Udara
E. Metode/Model Pembelajaran
1. Pendekatan: Pendekatan Saintifik
2. Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab,
3. Model : Project based learning (PjBL)
G. Kegiatan Pembelajaran
H. Penilaian
1. Self Assessment
2. Peer Assessment
Kelompok : ...................................................
Nama : ...................................................
Hari tanggal : ..................................................
Petunjuk:
1. Pernyataan di bawah ini untuk menilai diri kamu sendiri dan teman sekelompok selama
proses pembelajaran dan penyusunan proyek
2. Beri tanda ceklis (v) pada kolom penilaian yaitu "Ya" atau "Tidak"
3. Objektivitas harus dijunjung tinggi
4. Tulis nama teman yang kamu nilai ............................................
Peer
No Pernyataan Assessment
Ya Tidak
1 Bertanya pada guru saat proses pembelajaran
2 Memberikan gagasan terhadap suatu permasalahan saat pelaksanaan
pembuatan proyek secara spontanitas
3 Terampil dalam memodifikasi atau menciptakan produk baru yang
berbeda dari yang sudah ada (orisinil)
4 Mampu mengembangkan gagasan atau produk yang sudah ada sehingga
menjadi lebih baik
5 Mengungkapkan pendapat dengan di dasari konsep, dan tidak mudah
terpengaruh oleh orang lain
6 Mencari informasi dari buku, internet atau sumber lain untuk mencari
ide-ide dalam pembuatan proyek
7 Mampu mengeluarkan ide-ide dalam pembuatan proyek
8 Dalam pembuatan proyek, meskipun sulit tetap berusaha mencoba
melakukannya
9 Aktif mengerjakan proyek meskipun kemungkinan apa yang dilakukan
gagal
10 Menghargai pendapat teman lain dalam kelompok
11 Menghargai hasil karya kelompok lain dalam pembuatan proyek
Catatan:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….………
……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………........................................................
LEMBAR KERJA SISWA (LKS 1)
KEGIATAN :
Carilah dari sumber-sumber yang relevan sebagai referensi dan diskusikan bersama
teman sekelompokmu!
1. Coba jelaskan tentang pencemaran udara dan dampaknya bagi mahluk hidup?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
2. Apa akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
3. Bagaimana cara menanggulangi masalah pencemaran udara?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
4. Sebutkan gas rumah kaca yang memiliki kontribusi dalam global warming?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………...
5. Pilihlah salah satu gas rumah kaca lalu berikan penjelasan bagaimana mekanisme yang terjadi
dalam mengurangi konsentrasinya di atmosfer yang bisa dibuktikan secara ilmiah?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………....
(Tuangkan ide-ide kalian untuk mengurangi pencemaran udara ke dalam proposal mini untuk
membuat produk)
PROPOSAL MINI
Judul: .....................................................................................................................
Tujuan : .....................................................................................................................
2. Pilihlah alat dan bahan yang tersedia untuk membuat rancangan dalam menyelesaikan
masalah pencemaran udara. Kalian dapat menambahkan alat dan bahan yang lain sesuai
kebutuhan.
Alat : Cutter, gunting, tang jepit, obeng, solder, penggaris, termometer, stopwatch,
Palu, dll.
Bahan : botol/gelas bekas air mineral, lilin, lilin mainan (malam), lem, tanah, pasir,
rumput, paku, selang plastik, dll.
Alat/Bahan Kegunaan Jumlah
KEGIATAN:
Daftar Pustaka