Anda di halaman 1dari 20

ELECTRO ACOUSTIC LEAK DETECTION

BALAI TEKNIK AIR -PU


Integrated Water Loss Management

Water Loss Reduction Monitoring


Step 1 permanent, automatic
Zone-measurement
Localisation of a Leak
Step 2 Occurrence based
Pre-location

Leak detection
Instrument-based
Step 3 Pin-pointing
1. Water Loss Reduction Monitoring

1. System inflow
(stationary + permanent)
› Storage tank outflow metering
› Separation of distribution
system into Zones or DMAs
› Monitoring of flow
› Connection to SCADA system
2. Localisation of a Leak

2. Localisation of leak
(temporary)
› Localisation via acoustic sensors in
water distribution system
› Localisation via step-testing
3. Pinpointing the leak

3. Pinpoint
› Portable Leak Noise Correlator
› Correlating Noise Loggers
› Ground Microphone
Pin-pointing Kebocoran dipengaruhi oleh :
1. Tekanan Air ;
Bunyi suara atau intensitas suara kebocoran
berbanding lurus dengan tekanan air dalam pipa

2. Material Pipa ;
Pipa Metal mengirimkan suara kebocoran air yang
lebih keras dan frekuensi yang lebih tinggi daripada
pipa PVC atau pipa asbes semen.

3. Ukuran Pipa ;
Pipa diameter besar mengirimkan suara frekuensi
rendah dari pipa berdiameter kecil.

4. Jenis Tanah ;
Tanah yang padat dapat mentransmisikan suara kebocoran air secara
optimal.

5. Kedalaman Pipa ;
Semakin dalam pipa yang bocor, maka suara kebocoran sangat sulit
untuk di deteksi
Pinpointing Geophone
Untuk Acoustic Leak Detection, lokasi kebocoran yang tepat biasanya tempat di mana suara kebocoran adalah
paling keras
AQUA M-300D
UNIT AQUA M-300D

1. Aqua M-300D control unit,

2. Headphones,

3. Wind-protected ground microphone,

4. Carrying case big,

5. Large tripod,

6. Testrod with extensions,

7. Batteries,
8. Operating manual

KEUNGGULAN
1. Sinyal emisi akustik sangat sensitif terhadap noise. Oleh karena itu, pada product AQUA M-300D ini
sudah diaplikasikan sebuah metoda yang dinamakan denoising (mereduksi noise), yaitu SMART
MODE.
2. Hasil pendeteksian dilapangan dapat di save ( disimpat dalam alat ), kemudian data tersebut dapat
di transfer ke PC.
AQUA M-300D
Leakage detection
Deteksi kebocoran dengan menganalisa 3 data :

1. Analisa Sinyal Frequency


2. Analisa Suara

3. Analog Filter Suara Asing


AQUA M-300D
Smart Mode
Smart Mode dianjurkan karena
menggunakan pemrosesan sinyal
lanjutan untuk menunjukkan apakah
frekuensi dan volume diukur konsisten
dengan kebocoran.

Nilai Numerik tertinggi : “Smart” Level


dan “Noise” Level mengisyaratkan
kemungkinan kebocoran

Enam pengukuran terakhir disimpan

Kolom merah, “ Smart “ level


Kolom hitam, “ Noise “ level

“72“ Numerik Noise level


“39” Numerik Smart level
AQUA M-300D
Volume Mode

Hanya suara amplitudo dari nilai minimum yang diukur ditampilkan dalam modus
volume, dan ditampilkan dalam numerik.
Display menunjukkan serangkaian
pengukuran yang terdiri dari enam
pengukuran, pengukuran pertama di
tampilkan secara numerik. Setiap
pengukuran lanjut menggeser
pengukuran ke sebelah kanan. Ketika
posisi 6 telah tercapai, maka data
terakhir akan di hapus sehingga pada
display akan tetap muncul 6 data

Display noise level (amplitude) tertinggi, menunjukan lokasi kebocoran


AQUA M-300D
Pengaturan mikrofon dan spektrum frekuensi

Spektrum frekuensi Menunjukkan sensitivitas untuk


Pengaturan Volume mikrofon. Memungkinkan pengguna
untuk mengatur tingkat sensitivitas,
sangat ideal bila diatur dari 50%
sampai 40%

Pengaturan Volume, Frekuensi dan Sensitivitas mikrofon dapat diatur


( adjusting ) untuk mendapatkan hasil yang optimal.
AQUA M-300D
Fungsi Testrod
1. Tesrod dirancang untuk deteksi awal yang di lakukan pada Valve dan
Check Water Meters guna mempersempit daerah kebocoran

2. Ketika ada kebocoran, selain nilai numerik meningkat juga akan terdengar
suara air yang tidak konstan ketika Tesrod di tempelkan pada Valve.

Contoh ilustrasi di atas menunjukkan angka tertinggi antara


titik pengukuran 3. Oleh karena itu, kebocoran teridentifikasi
terletak di antara lingkaran merah.
Prinsip Pengerjaan Pin-pointing Secara Ideal

Lakukan lokalisasi menggunakan metode step-test


untuk analisa daerah kebocoran

Gunakan alat Leak Noise Correlator ( jika ada )


pada antar valve. Jarak antar valve efektif antara
50m – 70m, toleransi pin-pointing kebocoran
radius 3m dari data display.

Apabila belum memiliki Leak Noise Correlator,


gunakan Testrod yang di sentuhkan pada valve,
jika terdengar suara air yang tidak konstan
diindikasikan ada kebocoran pada area tersebut.

Gunakan Geophone untuk mencari titik kebocoran


secara tepat, dengan radius dari kebocoran sekitar
5m ( jarak ideal ).
Contoh Alat Leak Noise Correlator
Data Lapangan
Prosedur Deteksi : Smart Mode
Frekuensi : 100 – 300 Hz
Sensitivitas : 40%
Waktu Uji Coba : 10.00 WIB
Tekanan Air : 2 Bar
Material Pipa : Steel
Tempat Uji Coba : Simulasi Kebocoran Balai Teknik Air - Bekasi

Grafik Simulasi Kebocoran


Noise Smart
100 99 98 99 99 99 99 99 99 99
97 97
Level Numerik

90 88
80 81
75 75
70 70 70

60 60 62
59
53
50 50

40

30
5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5

Kebocoran
Jarak ( M )
Parameter Kebocoran menggunakan AQUA M-300D,
FAST

1. Nilai noise level dan smart level yang paling tinggi

PIPA NORMAL PIPA BOCOR

2. Spektrum Frekuensi yang ditampilkan di layar.

PIPA NORMAL PIPA BOCOR


Dokumentasi
AQUA M-300D

Parameter Penggunaan AQUA M-300D,

Frekuensi Ideal : 100 – 300 Hz ( Pipa Non Metal ), 100 – 400 Hz ( Pipa Metal )

Sensitivitas : 40% - 50%

Waktu Pelaksanaan : Malam hari

Tekanan Air Ideal Minimum : 0,8 bar

Radius dari atas pipa : 0,2 m

Anda mungkin juga menyukai