Anda di halaman 1dari 7

Nama : Anggi TRY

Nim : 1915471035

Tingkat 2 reguler 1

1. Pengertian kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan
pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh
jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan
banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah
satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada
keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung
dan otak yang berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.

2. Perkembangan Sistem Kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler mulai berfungsi pada usia 3 minggu kehamilan.

Dalam sistem kardiovaskuler terdapat pembuluh darah terbesar yang di sebut

Angioblast. Angioblast ini timbul dari :

a. Mesoderm : splanknikus & chorionic

b. Merengkim : yolk sac dan tali pusat

c. Dan dapat juga menimbulkan pembuluh darah dan darah

Dalam awal perkembangannya yaitu pada minggu ketiga, tabung jantung mulai berkembang di
splanknikus yaitu antara bagian pericardial dan IEC dan atap katup uning telur sekunder(kardiogenik
area). Tabung jantung pasangkan membujur endotel berlapis saluran. Tabung-tabung membentuk untuk
menjadi jantung primordial. Jantung tubular bergabung dalam pembuluh darah di dalam embrio yang
menghubungkan tangkai, karian dan yolk sac

membentuk sistem kardivaskuler purba. Pada janin, proses peredaran dan melalui plasenta
Apa itu penyakit jantung ?

Pengertian penyakit jantung dan pembuluh darah (penyakit kardiovaskular) adalah berbagai kondisi di
mana terjadi penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan
jantung, nyeri dada (angina), atau stroke.

Beberapa penyakit yang dikategorikan sebagai penyakit jantung adalah:

Penyakit pembuluh darah jantung, seperti penyakit arteri koroner.

Masalah irama jantung, yang disebut aritmia.

Cacat jantung bawaan.Kondisi jantung lainnya, seperti kondisi yang mempengaruhi otot jantung, katup
jantung, atau irama jantung.

Apa penyebab penyakit jantung

Penyakit jantung koroner atau penyakit arteri koroner (PAK) adalah bentuk utama dari penyakit jantung.
PJK dimulai dengan kerusakan lapisan dan lapisan dalam dari arteri koroner (jantung).

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kerusakan jantung, termasuk:

A.Merokok, termasuk menghirup asap rokok.

B.Jumlah lemak dan kolesterol tertentu yang tinggi dalam darah.

C. Tekanan darah tinggi.

D. Jumlah gula yang tinggi dalam darah akibat resistensi insulin atau diabetes.

E. Peradangan pembuluh darah.

Plak dapat mulai menumpuk pada arteri yang rusak. Penumpukan plak pada arteri koroner mungkin
mulai di masa kanak-kanak.

Seiring waktu, plak dapat mengeras dan kemudian pecah. Plak yang mengeras akan mempersempit
arteri koroner dan mengurangi suplai aliran darah yang kaya oksigen ke jantung. Hal ini dapat
menyebabkan nyeri dada atau ketidaknyamanan yang disebut angina.

Jika plak pecah, kepingan darah yang disebut platelet menempel pada lokasi cedera. Platelet mungkin
mengumpul untuk membentuk bekuan darah.

Gumpalan darah dapat lebih mempersempit arteri koroner dan memperburuk angina. Jika bekuan
menjadi cukup besar, maka dapat menyumbat arteri koroner secara menyeluruh dan menyebabkan
serangan jantung.

Penyebab sakit jantung lainnya adalah perkembangan jantung yang tidak sempurna, infeksi, atau aliran
darah kaya oksigen ke jantung yang tidak tersuplai dengan baik.
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk penyakit jantung?

Berikut ini beberapa faktor yang dapat meningkatkan peluang Anda terkena sakit jantung adalah:

Usia

Penuaan meningkatkan risiko arteri yang rusak ataupun menyempit, serta otot jantung yang melemah
atau menebal.

Seks

Pria berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini. Namun, risiko wanita terkena penyakit ini juga cenderung
akan meningkat setelah menopause.

Riwayat keluarga

Jika ayah ataupun ibu Anda terkena penyakit ini, risiko Anda untuk terkena penyakit yang sama juga
akan meningkat. Terutama jika orang tua Anda terkena penyakit ini pada usia dini (sebelum usia 55
tahun).

Merokok

Merokok meningkatkan risiko penyakit jantung karena nikotin dan karbon monoksida menyebabkan
peradangan pembuluh darah.

Obat kemoterapi dan terapi radiasi tertentu

Beberapa obat kemoterapi dan terapi radiasi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit
kardiovaskular.

Pola makan tidak sehat

Pola makan yang tinggi lemak, garam, gula, dan kolesterol akan meningkatkan risiko Anda terkena
penyakit ini di kemudian hari.

Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan pengerasan ataupun penebalan arteri
serta menyempitkan pembuluh darah Anda.

Kolesterol tinggi

Kadar kolesterol tinggi dalam darah Anda dapat meningkatkan risiko pembentukan plak dan
atherosclerosis.

Obesitas
Kegemukan merupakan penyebab berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit kardiovaskular.

Diabetes

Diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular sama halnya dengan penyakit hipertensi
dan obesitas.

Malas olahraga

Minimnya aktivitas fisik juga dikaitkan dengan berbagai jenis penyakit kardiovaskular dan beberapa
faktor risiko lainnya juga.

Stres

Stres yang tidak terkontrol dapat merusak arteri Anda sehingga meningkatkan Anda terkena penyakit
ini.

Tidak menjaga kebersihan

Melupakan kebiasaan cuci tangan dan tidak menjaga kebersihan secara keseluruhan meningkatkan
infeksi virus dan bakteri yang dapat mempengaruhi jantung.

Beberapa faktor risiko sakit jantung di atas dapat dikendalikan, terutama yang berkaitan dengan gaya
hidup, seperti merokok, pola makan yang buruk, kurang aktivitas fisik, obesitas, dan stres

3. Otot jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu :

a) Luar/pericardium

Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong pembungkus jantung yang terletak di
mediastinum minus dan di belakang korpus sterni dan rawan iga II- IV yang terdiri dari 2 lapisan fibrosa
dan serosa yaitu lapisan parietal dan viseral. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lender sebagai
pelican untuk menjaga agar gesekan pericardium tidak mengganggu jantung.

b) Tengah/ miokardium

Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria.

Susunan miokardium yaitu:

i. Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan. Lapisan dalam mencakup serabut-
serabut berbentuk lingkaran dan lapisan luar mencakup kedua atria.

ii. Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin .antrioventikuler sampai ke apeks
jantung.
iii. Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi dan bilik( atrium dan ventrikel).

a) Dalam / Endokardium

Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang mengilat yang terdiri dari jaringan endotel atau
selaput lender endokardium kecuali aurikula dan bagian depan sinus vena kava.

Bagian- bagian dari jantung:

a. Basis kordis: bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan pembuluh darah besar dan
dibnetuk oleh atrium sinistra dan sebagian oleh atrium dekstra.

b. Apeks kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut tumpul.

Permukaan jantung (fascies kordis) yaitu:

a. Fascies sternokostalis: permukaan menghadap kedepan berbatasan dengan dinding depan toraks,
dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikel dekstra dan

sedikit ventrikel sinistra.

b. Fascies dorsalis: permukaan jantung menghadap kebelakang berbentuk segiempat berbatas dengan
mediastinum posterior, dibentuk oleh dinding atrium sinistra, sebgain atrium sinistra dan sebgain kecil
dinding ventrikel sinistra.

c. Fascies diafragmatika: permukaan bagian bawah jantung yang bebatas dengan stentrum tindinium
diafragma dibentuk oleh dinding ventrikel sinistra dan sebagian kecil ventrikel dekstra.

Tepi jantung( margo kordis) yaitu:

a. Margo dekstra: bagian jantung tepi kanan membentang mulai dari vena

superior sampai ke apeks kordis

b. Margo sinistra: bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari bawah

muara vena pulmonalis sinistra inferior sampai ke apeks kordis.

Alur permukaan jantung:

a. Sulkus atrioventrikularis: Mengelilingi batas bawah basis kordis

b. Sulkus langitudinalis anterior: dari celah arteri pulmonalis dengan aurikula sinistra berjalan kebawah
menuju apeks kordis.

c. Sulkus langitudinals posterior: dari sulkus koronaria sebelah kanan muara


MELAKUKAN TTV (Tanda Tanda Vital)

Tanda-tanda vital (TTV) di tubuh bisa dibilang merupakan tolok ukur untuk melihat kondisi kesehatan
secara umum. Jika nilai TTV berada di luar rentang normal, maka hampir dapat dipastikan ada suatu
gangguan kesehatan yang sedang Anda alami.

Meski begitu, TTV normal dan tidak normal bukanlah satu-satunya ukuran yang akan digunakan dokter
dalam membuat diagnosis atau pilihan perawatan untuk Anda. Selanjutnya, dokter tetap akan
memeriksa dengan rinci untuk memastikan kondisi kesehatan Anda.

Apa itu tanda-tanda vital?

Tanda-tanda vital adalah suatu standar nilai yang digunakan untuk mengukur fungsi dasar tubuh.
Pengukuran TTV dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan kondisi kesehatan seseorang secara
umum.

Pengukuran tanda-tanda vital juga dapat memberikan petunjuk mengenai penyakit yang sedang diderita
seseorang, serta menggambarkan tingkat efektivitas perawatan yang dijalani.

Nilai TTV normal dapat berbeda, tergantung dari usia, jenis kelamin, berat badan, hingga kondisi
kesehatan seseorang. Ada empat tanda vital yang paling utama di tubuh, yaitu:

Denyut nadi

Tekanan darah

Laju pernapasan

Suhu tubuh

Nilai TTV normal pengukuran denyut nadi

Pengukuran denyut nadi dilakukan untuk mengetahui jumlah detak jantung per menit. Selain itu,
pengukuran ini juga dapat mengetahui ritme detak jantung dan kekuatan detak jantung.

Nilai denyut nadi yang normal untuk orang dewasa adalah 60-100 kali per menit. Namun, denyut dapat
lebih rendah atau tinggi dari rentang normal sehabis berolahraga, sedang sakit, cedera, atau ketika
mengalami kondisi psikologis yang tidak stabil.

Perempuan berusia 12 tahun ke atas, umumnya memiliki denyut nadi yang lebih cepat dibandingkan
laki-laki. Selain itu orang yang berprofesi sebagai atlet, seperti pelari, mempunyai nilai denyut nadi yang
cenderung lebih lambat dari normal, yaitu sekitar 40 kali per menit.

Kondisi ini disebabkan oleh latihan kardio yang sering mereka lakukan.
Nilai TTV normal tekanan darah

Mengukur tekanan darah adalah salah satu pengukuran tanda-tanda vital yang sudah familiar. Hasil
pengukuran tekanan darah, akan ditulis dalam dua angka, seperti 120/80 mmHg.

Angka 120 menunjukan angka sistolik sedangkan angka 80 merupakan angka diastolik. Sistolik
merupakan angka yang memperlitahkan ukuran tekanan di pembuluh darah (arteri) jantung, saat
jantung berdetak dan memompa darah keluar dari jantung.

Sementara itu, diastolik merupakan angka yang mengukur tekanan di arteri saat jantung berada pada
posisi istirahat, di antara detakan.

Angka 120/80 mmHg merupakan ukuran tekanan darah normal. Berikut ini rentang nilai tekanan darah
yang menandakan adanya gangguan kesehatan.

• Tekanan darah rendah

Seseorang dikatakan memiliki tekanan darah rendah apabila tensinya teraba pada angka 90/60 mmHg
atau kurang. Bagi beberapa orang, tekanan darah tersebut memang tidak menimbulkan masalah.

Namun, jika pada tekanan darah tersebut Anda merasakan gejala lain seperti pusing, mual, keringat
dingin, hingga pingsan, segeralah memeriksakan diri ke dokter.

• Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi dibagi ke dalam beberapa tingkat, yaitu pra-hipertensi, tingkat 1,dan tingkat 2.

Pra-hipertensi. Seseorang dikatakan berada pada tingkat pra-hipertensi apabila hasil pengukuran
tekanan darahnya menunjukkan angka sistole sebesar 120-129, sedangkan diastolenya kurang dari 80.

Tingkat 1. Kondisi ini terjadi jika tekanan sistole tercatat pada angka 130-139 dan diastole pada angka
80-89.

Tingkat 2. Jika tekanan sistole tercatat pada angka 140 atau lebih dan diastole 90 atau lebih, tekanan
darah tinggi masuk pada tingkat 2.

Anda mungkin juga menyukai