Anda di halaman 1dari 10

KLASIFIKASI BAHAN

TEKNIK 2
Tujuan Instruksional Umum
Pengetahuan Proses Manufaktur

Tujuan Instruksional Khusus


Memahami klasifikasi bahan teknik

2.1. Klasifikasi Bahan Teknik


Secara garis besar bahan teknik dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Bahan Logam, yang dapat dibagi menjadi:
a. Logam Ferrous
b. Logam Non-Ferrous
2. Bahan Non-Logam, yang dapat dibagi :
a. Plastik (polimer)
b. Keramik (ceramic)
c. Komposit (Composit)
Dalam dunia Teknik Mesin pada umumnya memang bahan logam, terutama
logam ferrous, memegang peranan penting, tapi bahan yang tidak dapat dibaikan.
Untuk beberapa barang digunakan bahan-bahan non-logam karena memiliki sifat
khan yang tidak dimiliki bahan-bahan logam. Untuk kontruksi mesin juga mengalami
perkembangan teknologi dengan menggunakan plastik sebagai bahan pembuatan
konstruksinya.
Selain itu, bahan keramik juga mulai diperlukan untuk abrasive, pahat potong,
batu tahan api, kaca dll. Juga teknologi roket dan penerbangan angkasa luar juga
memerlukan bahan keramik.
Logam Ferrous juga mengalami kemajuan yang sangat tinggi, hal ini dengan
adanya jenis baja/besi yang diproduksi dengan kualitas yang makin meningkat. Logam
non-ferrous juga tidak boleh diremehkan seperti tembaga, seng, timah dll. Ada juga
beberapa bahan baru yang mempunyai kekuatan yang mendekati ferrous tapi dalam

Klasifikasi Bahan Teknik |3


Proses Manufaktur

bentuk halus seperti sert grafit (graphite fibre), serat gelas (glass fibre) dan beberapa
serat logam. Bahkan serat-serat tersebut mempunyai kekuatan yang lebih tinggi
daripada yang berbentuk massif.
Dengan adanya serat ini maka mendorong adanya produksi bahan komposit
yang merupakan kombinasi dua atau lebih bahan yang berbeda dan dapat
menghasilkan benda baru yang mempunyai kekuatan yang tinggi dari bahan asal.
Contoh komposit yaitu logam + keramik, logam+plastic, keramik+plastic dll. Dalam
dunia sipil beton bisa dikatakan adalah suatu komposit.

2.2 Definisi logam (Ferrrous) dan non logam (non-Ferrous)


2.2.1 Pengertian Logam (Ferrous)
Logam ferrous adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur
karbon dengan besi. Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai dua
sifat yang berbeda dengan besi dan karbon maka dicampur dengan bermacam
logam lainnya. Logam adalah elemen kerak bumi (mineral) yang terbentuk secara
alami. Jumlah logam diperkirakan 4% dari kerak bumi. Logam dalam bidang
keteknisian adalah besi. Biasanya dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan,
pipa-pipa, alat-alat pabrik dan sebagainya.
Contoh dari logam yang sudah memiliki sifat-sifat penggunaan teknis
tertentu dan dapat diperoleh dalam jumlah yang cukup adalah besi, tembaga, seng,
timah, timbel nikel, aluminium, magnesium. Kemudian tampil logam-logam lain bagi
penggunaan khusus dan paduan, seperti emas, perak, platina, iridium, wolfram,
tantal, molybdenum, titanium, vokalt, anti monium (metaloid), khrom, vanadium,
beryllium, dan lain-lain.
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat, yaitu :
a. Dapat ditempa dan diubah bentuk
b. Penghantar panas dan listrik
c. Keras (tahan terhadap goresan, potongan atau keausan), kenyal (tahan patah
bila dibentang), kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan liat (dapat
ditarik).
Yang dimaksud besi dalam bidang keteknisan adalah besi teknis, bukan besi
murni, karena besi murni (Fe) tidak memenuhi pernyataan teknik, persyaratan teknik

Klasifikasi Bahan Teknik | 4


Proses Manufaktur

adalah kekuatan bahan, keuletan, dan ketertahanan terhadap pengaruh luar (korosi,
aus, bahan kimia, suhu tinggi dan sebagainya).
Besi teknis selalu tercampur dengan unsur-unsur lain misalnya karbon (C),
silicon (Si), mangan (Mn), Fosfor (P), dan belerang (S). Unsur-unsur tersebut
harus dalam kadar tertentu, sesuai dengan sifat-sifat yang dikehendaki, secara
garis besar besi teknik terbagi menjadi :
a. Besi kasar : kadar karbon lebih besar dari 3,5%, tidak dapat ditempa.
b. Besi : kadar karbon lebih besar dari 2,5%, tidak dapat ditempa.
c. Baja : kadar karbon kurang dari 1,7%, dapat ditempa.

2.2.2 Pengertian Non Logam (Non Ferrous)


Logam Non-Ferro (Non-Ferrous Metal) ialah jenis logam yang secara
kimiawi tidak memiliki unsur besi atau Ferro (Fe), oleh karena itu logam jenis ini
disebut sebagai logam bukan Besi (non Ferrous). Beberapa dari jenis logam ini
telah disebutkan dimana termasuk logam yang banyak dan umum digunakan baik
secara murni maupun sebagai unsur paduan. Dengan semakin berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam pengolahan bahan logam,
menjadikan semua jenis logam digunakan secara luas dengan berbagai alasan,
mutu produk yang semakin ditingkatkan, kebutuhan berbagai peralatan
pendukung teknologi serta keterbatasan dari ketersediaan bahan-bahan yang
secara umum digunakan dan lain-lain.
Logam non Ferrous ini terdapat dalam berbagai jenis dan masing-masing
memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda secara spesifik antara logam yang satu
dengan logam yang lainnya. Keberagaman sifat dan karakteristik dari logam Non
Ferrous ini memungkinkan pemakaian secara luas baik digunakan secara murni atau
pun dipadukan antara logam non ferro bahkan dengan logam Ferrous untuk
mendapatkan suatu sifat yang baru yang berbeda dari sifat asalnya.
Pengertian dari bahan bukan logam atau non logam adalah unsur kimia
yang mempunyai sifat-sifat, yaitu : Elastis (karet), cair (bahan pelumas, dan tidak
dapat menghantarkan arus listrik (bahan isolasi)). Peka terhadap api (bahan
baker, tidak dapat terbakar (Asbes) dan mudah pecah (keramik)).

Klasifikasi Bahan Teknik | 5


Proses Manufaktur

2.3 Macam-Macam Logam Ferrous


1). Pengaruh karbon terhadap sifat logam
Dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Besi yang mengandung kadar C = 0%-0,5%, mempunyai sifat mudah ditempa
dan tidak dapat disepuh atau dikeraskan. Besi ini dinamakan besi tempa.
b. Besi yang mengandung kadar C = 0,5%-1,7%, mempunyai sifat dapat ditempa
dan dapat disepuh. Besi ini dinamakan baja.
c. Besi yang mengandung kadar C = 2,5%-6,67%, mempunyai sifat mudah dituang
(dicor) dan besi ini dinamakan besi tuang.
2). Pengaruh kadar zat arang dalam besi
a. Zat asam
Terdapat pula dalam udara,yaitu campuran dari 21% zat asam dan 78% zat
lemas, selanjutnya 1% helium, argon dan beberapa unsur zat lain. Zat asam
dalam udara dapat menyebabkan logam besi rusak.
b. Oksid
Persenyawaan antara zat asam dengan unsur yang lain dinamakan oksid.
Batu besi magnet, magnesit (Fe2O3) kandungan Fe 60 % sampai dengan
70% (Rusia, Swedia, Amerika). Batu besi merah, hemafite (Fe2O3),
kandungan Fe 40% sampai dengan 60 % (Kanada, Spanyol, Inggris, Rusia).
Proses dapur tinggi adalah proses reduksi, karena dalam dapur tinggi, zat
asam dikeluarkan oksid besi dan tinggal besinya.
c. Karbonat Batu
besi spoat (FeCo3) adalah karbonat besi, karena dalam persenyawaan ini
terdapat carbonium (zat orang). Batu besi spatik (Fe2(O3)), kandungan Fe
30 % sampai 40% (jerman, Austria)
d. Zat arang
Unsur ini sangat penting untuk produksi baja. Zat arang murni terdapat
dalam intan yang grafit. Zat arang ini diperoleh dari arang tulang belulang,
arang kulit, arang kayu, arang batu (batu bara),dan lainnya. Dengan
menambah zat arang dalam besi, baik banyak atau sedikit. Maka akan
terjadi persenyawaan- persenyawaan besi zat arang yang mempunyai
sifat-sifat keras. Unsur besi terdapat di alam, bahan dalam bentuk logam

Klasifikasi Bahan Teknik | 6


Proses Manufaktur

murni, tetapi terdapat dalam bentuk persenyawaan besi oksida, yang masih
tercampur dengan unsur-unsur lain dan zat pengotor.
2.4 Macam-Macam Logam Non Ferro
Unsur logam yang paling penting dan paling banyak digunakan dalam
industry adalah besi karena hampir 90 % dari logam-logam yang digunakan dalam
industry adalah besi. Selain besi,logam yang penting anatara lain: alumunium
(Al), timbal (Pb), nikel (Ni), perak(Ag), seng(Zn), dan lain sebagainya. Yang
digunakan dalam keadaan murni ataupun dalam bentuk paduannya. Logam –
logam tersebut harus mempunyai sifat-sifat fisika atau mekanik yang sesuai
dengan persyaratan-persyaratan yang dikehedaki.
Logam non ferro adalah suatu bahan yang tidak mengandung besi, yang dapat
digolongkan menjadi :
logam berat : nikel, seng, tembaga, timah putih dan timah hitam
a. logam mulia/murni : emas, perak, platina
b. logam ringan : alumunium, barium, kalsium
c. logam refraktori/tahan api : Molibdenum , titanium, wolfram, zirkonium
d. logam radio aktif : radium dan uranium.

1. Tembaga, Copper, Cuprum (Cu)


Diperoleh dari biji besi yang mengandung besi, timah hitam, seng dan sedikit
mengandung perak dan emas. Sifat-sifat tembaga antara lain :sifat mekanik baik,
tahan korosi, daya hantar listrik dan panas lebih baik, mampu dikerjakan mesin,
mudah disambung dengan solder maupun dilas, BD 8,9 dan titik cair 1,083° C, serta
dapat digosok dan temperature tempa lebih rendahdibanding bahan-bahan dari
logam ferro. Pada pengerjaan panas suhu yang diperlukan antara 800°C-900°C,
seperti untuk rolling extension dan forging/tempa. Baik dalam keadaan panas
maupun dalam keadaan dingin, tembaga sangat luwes dan dapat direnggangkan,
digiling dan dimartil. Pemberian bentuk dalam keadaan panas sekitar 650°C,
sedangkan dalam keadaan dingin 300°C-700°C. Kegunaan tembaga, yaitu alat-
alat listrik, telepon dan telegram, kawat listrik, refrigerator dan pipa-pipa ketel serta
tembaga tidak bisa digunakan untuk perabot masak.
2. Mangan, Manganese (Mn)
Sifat-sifat mangan adalah baja konstruksi dan baja mesin memperbaiki sifat
kekuatan tarik dan tahan aus serta baja perkakas memperbaiki sifat tanah ukuran.

Klasifikasi Bahan Teknik | 7


Proses Manufaktur

Kegunaannya adalah sebagai unsur paduan, bila dipadu dengan baja konstruksi
dan baja mesin digunakan untuk pekerjaan yang menginginkan kekuatan tarik dan
tahan aus. Bila dipadu dengan baja perkakas digunakan untuk pekerjaan yang
menginginkan ketahanan ukuran.
3. Nikel, Nickolium (Ni)
Sifat-sifat nikel yaitu cukup keras, BD 8,7 dan titik lebur 1, 455° C dengan
kelihatan tinggi dan mudah dibentuk dalam keadaan dingin atau panas dan tahan
korosi. Bijih Nickel mengandung 2,5 % Nickel yang bercampur bersama-sama
unsur lain yang sebagian besar terdiri atas besi dan silica serta hampir 4 % Tembaga
dan sedikit Cobalt, Selenium, Tellurium, Silver, Platinum dan Aurum. Sedangkan
Tembaga, besi dan Nicel berada pada bijih itu sebagai Sulfida. Kegunaannya adalah
untuk industri kimia, alat-alat listrik dan alat-alat kedokteran.
4. Uranium(U)
Sifat-sifat uranium adalah BD 18,7, uranium murni malleable /liat dan ductile
mudah di bentuk dan menstabilkan carbide keras. Kegunaannya untuk bahan
amunisi dan persenjataan.
5. Alumunium (Al)
Sifat-sifat Alumunium adalah penghantar arus listrik tinggi. Jenis logam ringan
(BD 2,7) dengan titik lebur 600°C, mudah dikerjakan/ dituang, penghantar panas,
tahan karat dan non magnetis. Kegunaan Alumunium adalah untuk bahan bangunan,
alat-alat rumah tangga, mesin penggerak, mesin tenaga / penghasil kalor yang
besar untuk pemanas, kabel dan pipa serta pembuatan mesin motor dan kapal
terbang. Alumunium terdapat dua macam yaitu: alumunium tuangan mempunyai
kekuatan tarik sebesar 10kg/ mm2 dan regangannya 18 -25 % dan alumunium tempa
mempunyai kekuatan tarik sebesar 18-28kg/mm2 dan regangannya 3-5%.
6. Magnesium(Mg)
Magnesium ialah logam yang berwarna putih perak dan sangat mengkilap
dengan titik cair 651ºC yang dapat digunakan sebagai bahan paduan ringan, sifat
dan karakteristiknyasama dengan Aluminium. Oxid film yang melapisi permukaan
Magnesium hanya cukup melindunginya dari pengaruh udara kering, sedangkan
udara lembab dengan Magnesium memiliki kekuatan tarik hingga 110 N/mm2 dan
dapat ditingkatkan melalui proses pembentukan hingga 200 N/mm2. Sifat-sifatnya
adalah BD rendah 1,7, lunak dan titik cair rendah 800°C serta tahan korosi.

Klasifikasi Bahan Teknik | 8


Proses Manufaktur

Kegunaannya adalah untuk bangunan dan kapal udara serta foto grafi dan sebagai
unsure paduan non fero.
7. Kobalt (Co)
Cobalt (Co) ialah logam yang berwarna putih silver ini memilki titik cair
1490ºC dan bersifat magnetic tinggi. Cobalt diperoleh bersama unsur Nickel serta
element-element mineral tertentu dan dipisahkan selama proses pemurnian pada
unsurNickel.Sifat-sifatnya adalah bila dipadu dengan baja maka akan menjadi
keras, tahan panas dan tahan aus. Kegunaannya kobalt bila dipadu dengan baja
banyak dipergunakan untuk konstruksi pesawat terbang dan konstruksi tahan
panas. dilipat, tabung-tabung pasta gigi dan plat-plat lembaran yang dapat dibuat
kaleng makanan.
8. Timah Hitam, Lead, Timbal, Plumbum (Pb)
Timah Hitam memiliki berat jenis (ρ) yang sangat tinggi yaitu =11,3
kg/dm³ dengan titik cair 327ºC, digunakan sebagai isolator anti radiasi Nuclear.
Timah hitam diperoleh dari senyawa Plumbum-Sulphur (PbS) yang disebut “Gelena”
dengan kadar air yang sangat kecil. Sifat-sifat timah hitam adalah berwarna kebiru-
biruan, agak lunak, mudah dituang, disolder, dan dilas (dengan api zat asam) sanagt
mudah diberi bentuk dalam keadaan dingin dan panas, kekuatan tariknya sangat
rendah BD 11,4 dengan titik cair 274°C sangat tahan reaksi kimia dan tahan korosi.
Kegunaanya adalah sebagai penutup atap , pipa saluran, pembungkus barang
kesenian dari gelas, pembuatan penyehat, alat-alat dan saluran dalam industri
kimia.
10. Wolfrom, Tungsten (W)
Tungten, Wolfram (W) memiliki titik cair 3410ºC berwarna kelabu, sangat
keras dan rapuh pada temperature ruangan, tetapi ulet dan liat pada Temperatur
tinggi. Sifat-sifat wolfrom adalah keras BD 20 titk cair tinggi 3400°C dan titk didih
5900°C, dapat digilas menjadi lembaran dan bila dipadu dalam baja perkakas, akan
memperbaiki ketahanan ausnya dan sifat tahan hangatnya. Kegunaannya dalam
bidang elektronika seperti katoda tabung electron dan bidang kelistrikan, seperti
kawat pijar dalam lampu, elektroda, pegas, unsure pemanas dan tabung sinar X.
2.5 Klasifikasi Logam
Klasifikasi ikatan logam menurut golongannya adalah:
1. Ikatan Logam pada Unsur Transisi

Klasifikasi Bahan Teknik | 9


Proses Manufaktur

Logam transisi cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi.
Alasannya adalah logam transisi dapat melibatkan elektron 3d yang ada dalam
kondisi delokalisasi seperti elektron pada 4s. Lebih banyak elektron yang dapat
terlibat, kecenderungan daya tarik akan semakin lebih kuat. Contoh ikatan logam
pada unsur transisi transisi adalah Ag, Fe, Cu dan lain-lain.
2. Ikatan logam pada unsur golongan utama
Ikatan logam pada unsur golongan utama relatif lebih lemah dibandingkan
dengan dengan unsur golongan transisi. Contohnya kristal besi lebih kuat
dibandingkan dengan kristal logam magnesium.
Berdasarkan unsur penyusunnya dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Ikatan logam antar unsur sejenis
Misalnya Ikatan antara unsur litium dengan unsur litium yang lainnya.
2. Ikatan logam antar unsur yang berbeda jenis (alloy).
2.5 Bahan non logam
2.5.1 Keramik (Ceramic)
Keramik sebagai bahan teknik memnuyai berbagai fase yang merupakan
senyawa logam dan non logam. Ikatan atom pada keramik adalah ikatan kovalen dan
ikatan ion karena keramik sangat stabil.
Beberpa contoh keramik yang sangat penting sebagai bahan teknik :
- Refractory (batu tahan api)
- Glass (kaca)
- Abrasive
- Cement (semen)
2.5.2 Plastik (Polimer)
Plastik adalah kelompok bahan yang mempunyai molekul besar yang
merupakan gabingan molekul-molekul kecil-kecil. Bagian plastik adalah senyawa
organik yaitu karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen.
Sifat plastik :
1. Ringan, berat jenis 1,1 – 1,6 ( logam paling ringan Mg=1,75)
2. Penyekat panas dan listrik yang baik
3. Surface finish yang baik dapat diperoleh langsung dari cetakan
4. Mempunyai berbagai warna atau transparan
5. Memuati kekuatan dan impact strength yang lebih rendah dari logam

Klasifikasi Bahan Teknik | 10


Proses Manufaktur

6. Tidak dapat digunakan untuk temperatur yang agak tinggi


7. Pada kondisi basah mempunyai stabilitas yang kurang baik.
2.5.3 Komposit (Composite)
Komposit adalah gabungan atau kombinasi dari dua atau lebih bahan yang
mempunyai sifat yang berbeda dan menghasilkan bahan yang mempunyai sifat yang
sangat berbeda dengan bahan asalnya.
Ada komposit alamiah yaitu kayu yang terdiri dari serat selulose dalam
matriks lignin. Logam paduan misal: lamei-lamel ferrite dan cementite (pearlite),
pada paduan aluminium-tembaga (CuAl2) dalam bentuk matriks alpha dll.
Komposit bisa kombinasi dari berbgai bahan. Contoh komposit yaitu logam +
keramik, logam+plastic, keramik+plastic dll. Dalam dunia sipil beton bisa dikatakan
adalah suatu komposit.

 Rangkuman

1. Bahan teknik diklasifikasikan bahan logam dan bahan non logam


2. Logam ferrous adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur
karbon dengan besi..
3. Logam Non-Ferro (Non-Ferrous Metal) ialah jenis logam yang secara
kimiawi tidak memiliki unsur besi atau Ferro (Fe), oleh karena itu logam jenis
ini disebut sebagai logam bukan Besi (non Ferrous).
4. Keramik sebagai bahan teknik memnuyai berbagai fase yang merupakan
senyawa logam dan non logam. Ikatan atom pada keramik adalah ikatan
kovalen dan ikatan ion karena keramik sangat stabil
5. Plastik adalah kelompok bahan yang mempunyai molekul besar yang
merupakan gabingan molekul-molekul kecil-kecil.
6. Komposit adalah gabungan atau kombinasi dari dua atau lebih bahan yang
mempunyai sifat yang berbeda dan menghasilkan bahan yang mempunyai
sifat yang sangat berbeda dengan bahan asalnya.

 Latihan

A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !


1. Sebutkan macam dari bahan teknik?
2. Sebutkan definisi dari logam ferrousi?

Klasifikasi Bahan Teknik | 11


Proses Manufaktur

3. Sebutkan definisi dari logam non ferrous ?

B. Diskusikan dengan teman anda !


Coba diskusikan bahan teknik apasaja yang ada dalam sebuah sepeda motor?

Klasifikasi Bahan Teknik | 12

Anda mungkin juga menyukai