Anda di halaman 1dari 6

Pendahuluan

Metode survei elektromagnetik memanfaatkan respons tanah terhadap propagasi medan


elektromagnetik, yang terdiri dari intensitas listrik bolak-balik dan gaya magnetisasi.
Medan elektromagnetik primer dapat dihasilkan dengan melewatkan arus bolak-balik
melalui kumparan kecil yang terdiri dari banyak putaran kawat atau melalui loop kawat
besar. Tanggapan dari tanah adalah pembangkitan medan elektromagnetik sekunder
dan medan resultan dapat dideteksi oleh arus bolak-balik yang mereka induksi untuk
mengalir dalam kumparan penerima melalui proses induksi elektromagnetik.

Medan elektromagnetik primer bergerak dari koil pemancar ke koil penerima melalui
kedua jalur di atas dan di bawah permukaan. Jika permukaan bawah permukaan
homogen, tidak ada perbedaan antara bidang yang dirambatkan di atas permukaan dan
melalui tanah selain sedikit pengurangan amplitudo yang terakhir dengan mengikuti yang
pertama. Namun, dengan adanya benda konduktor, komponen magnet dari medan
elektromagnetik yang menembus tanah menginduksi arus bolak-balik atau arus Eddy
mengalir di konduktor.

Arus eddy menghasilkan arus medan elektromagnetik sekunder mereka sendiri yang
berjalan ke penerima. Penerima kemudian menanggapi resultan tersebut dari bidang
primer dan sekunder yang tiba sehingga responnya berbeda dalam fase dan amplitudo
dari menanggapi bidang utama saja.
Penjelasan/Isi

A. Jenis-jenis Metode Elektromagnetik

a. Metode Very Low Frequency (VLF)


Metode VLF-EM merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk
menggambarkan rapat arus induksi yang terdapat di bawah permukaan bumi.
Untuk metode VLF ada dua mode yaitu mode tilt angle dengan parameter yang
dipakai adalah sudut tilt dan parameter resistivitas sedangkan mode resistivitas
dengan parameter tahanan jenis medium dan sudut fase medium.

Komponen yang diukur dalam VLF adalah tilt angle α yaitu sudut utama polarisasi
ellip dari horizontal (dalam derajat atau persen), dan eliptisitas Ɛ adalah
perbandingan antara sumbu kecil terhadap sumbu besarnya (dalam persen). Tilt
angle α dan eliptisitas Ɛ, berkaitan dengan komponen Ɛ mirip dengan bagian
quadrature (komponen imaginer) dari komponen vertikal. Kedua parameter
tersebut diukur dalam prosentase terhadap medan primer horizontal.
b. Metode Tilt-angle
Dalam banyak sistem Elektromagnetik, medan sekunder Hs terletak pada bidang
vertikal. Karena medan utama dan menengah bergantian, vektor total bidang
menjelaskanelips di bidang vertikal dengan waktu. Medan resultan kemudian
dikatakan terpolarisasi secara elips di dalam bidang vertikal. Dalam kasus ini,
hanya ada satu posisi nol dari kumparan pencarian, yaitu tempat bidang kumparan
bertepatan dengan bidang polarisasi.

Ada sejumlah teknik Elektromagnetik yang sederhana mengukur variasi spasial


pada sudut ini. Bidang utama dapat dihasilkan oleh pemancar tetap, yang
biasanya terdiri dari kumparan horizontal atau vertikal besar, atau oleh pemancar
seluler yang kecil. Di setiap stasiun, kumparan pencarian diputar sekitar tiga
sumbu ortogonal sampai diperoleh sinyal nol sehingga bidang kumparan terletak
di bidang elips polarisasi. Sudut kemiringan kemudian dapat ditentukan dengan
memutar kumparan sekitar sumbu horizontal pada sudut kanan ke bidang ini
sampai minimum selanjutnya tercapai.
c. Metode AFMAG
Metode AFMAG bisa serupa digunakan di darat atau di udara. Sumber dalam hal
ini adalah medan elektromagnetik alami yang dihasilkan oleh badai petir dan
disebut sferik. Sferics merambat di sekitar bumi antara permukaan tanah dan
ionosfer.
Penerima AFMAG berbeda dari kumparan sudut kemiringan konvensional karena
variasi acak dalam arah dan intensitas bidang utama membuat identifikasi
minimum tidak mungkin dengan satu kumparan. Penerima terdiri dari dua
kumparan ortogonal masing-masing miring pada 45 ° ke horizontal

B. Penerapan Survei Elektromagnetik

Kegunaan utama survei Elektromagnetik adalah dalam eksplorasi endapan mineral


logam, yang berbeda secara signifikan dalam sifat listriknya dari batuan induknya.
Meskipun kedalaman penetrasi terbatas, teknik airborne sering digunakan dalam
survei pengintaian, dengan survei aeromagnetik sering kali dijalankan bersamaan.
Metode penerima sumber bergerak standar dapat digunakan untuk tujuan ini meskipun
di medan berbatu atau berhutan, VLF atau metode AFMAG mungkin lebih disukai
karena tidak diperlukan alat berat dan tidak perlu memotong jalur untuk jalur survei.

Dalam skala kecil, metode Elektromagnetik dapat digunakan dalam survei geoteknik
dan arkeologi untuk menemukan objek yang terkubur seperti pekerjaan tambang, pipa
atau harta karun. Instrumen yang digunakan dapat berupa detektor logam mirip
dengan detektor ranjau yang digunakan oleh teknisi militer, yang memiliki kedalaman
penetrasi hanya beberapa sentimeter dan hanya menanggapi logam, atau mungkin
dari jenis meteran konduktivitas non kontak yang memiliki penetrasi lebih besar dan
juga menanggapi anomali resistivitas non-logam.

Kesimpulan
• Survey elektromagnetik biasanya digunakan untuk eksplorasi benda- benda konduktif
atau benda-benda yang mampu menghantarkan listrik serta mampu memberikan
respon terhadap gaya magnet.
• Metode yang terdapat survey elektromagnetik adalah metode VLF, metode tilt-angel,
dan metode AFMAG.
• Survey elektromagnetik dapat diterapkan dalam ekplorasi endapan mineral logam,
survey geoteknik, dan arkeologi .

Daftar Pustaka

• Kearey, P., Brooks, M., and Hill, I., 2002, An Introduction to Geophysical Exploration,
Blackwell Science Ltd, USA.

• “Metode Elektromagnetik” diopangulu.blogspot.com 29 Oktober 2016


http://diopangulu.blogspot.com/2016/10/metode-elektromagnetik.html

• “Metode Elektromagnetik Dalam Geofisika” academia.edu 2012


https://www.academia.edu/37305262/METODE_ELEKTROMAGNETIK_DALAM_GE
OFISIKA

Anda mungkin juga menyukai