Anda di halaman 1dari 91

KAJIAN KEANDALAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH

PADA KAWASAN KUMUH KOTA PALEMBANG


(Studi Kasus Kelurahan 5 Ulu Palembang)

TESIS

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Magister Teknik Pada Program
Studi Teknik Sipil Bidang Kajian Utama Manajemen Infrastruktur Program Pascasarjana
Universitas Sriwijaya

Disusun Oleh:

REINANDA MUTIARA L

03022681721027 Formatted: Centered

Dosen Pembimbing I :

Dr. Febrian Hadinata, S.T, M.T

Formatted: Font: 12 pt
Formatted: Centered

PROGRAM PASCASARJANA Formatted: Space After: 0 pt

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

ii Universitas SriwijayaIndonesia
KAJIAN KEANDALAN SISTEM PENYEDIAAN
AIR BERSIH PADA KAWASAN KUMUH KOTA
PALEMBANG
(Studi Kasus Kelurahan 5 Ulu Palembang)

TESIS

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Magister Teknik Pada Program
Studi Teknik Sipil Bidang Kajian Utama Manajemen Infrastruktur Program Pascasarjana
Universitas Sriwijaya

Disusun Oleh:

REINANDA MUTIARA L

03022681721027

Dosen Pembimbing I :

Dr. Febrian Hadinata, S.T, M.T

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018

TesisSkripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,


dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : [NAMA]
NIPM : [NPM]

Tanda Tangan : _____________________________


Tanggal : 18 Juni 2011

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

ii Universitas SriwijayaIndonesia
HALAMAN PENGESAHAN

TesisSkripsi ini diajukan oleh:


Nama : Reinanda Mutiara L[NAMA]
NIPM : 03022681721027 [NPM] Formatted: Font: Not Bold

Program Studi : Manajemen InfrastrukturIlmu Komputer


Judul Skripsi : Kajian Keandalan Sistem Penyediaan Air Bersih Pada Formatted: Indent: Left: 0", Hanging: 1.28"

Kawasan Kumuh Kota Palembang (Studi Kasus Kelurahan 5


Ulu Palembang)BELUM ADA JUDUL Commented [GMH1]: Judul

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima


sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar
Magister M.TSarjana S.Kom pada program Studi Teknik Sipil BKU
Manajemen Infrastrukturdi Ilmu Komputer, Fakultas TeknikIlmu
Komputer, Universitas SriwijayaIndonesia.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : (……………..)

Penguji : (……………..)

Penguji : (……………..)

Ditetapkan di : Fakultas TeknikIlmu Komputer


Tanggal : 1 Juli 2011

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

iii Universitas SriwijayaIndonesia


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah, serta karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas
akhir yang berjudul “KAJIAN KEANDALAN SISTEM PENYEDIAAN AIR
BERSIH PADA KAWASAN KUMUH KOTA PALEMBANG (Studi Kasus
Kelurahan 5 Ulu Palembang)” dengan baik. Laporan Tesis ini merupakan salah
satu syarat untuk mendapatkan gelar Magister Teknik pada Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
Dalam penelitian, penulis menyadari untuk segala sesuatu yang disajikan
masih banyak kekurangan dan kekeliruan dikarenakan masih terbatasnya
pengetahuan yang dimiliki. Dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca sehingga apa yang telah ditulis dalam laporan
tugas akhir ini dapat membawa manfaat bagi kita semua.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Saloma, S.T., M.T. sebagai Ketua Prodi Magister Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
2. Bapak Dr. Febrian Hadinata, S.T., M.T. sebagai Dosen Pembimbing Tesis
yang senantiasa selalu membimbing selama proses pengerjaan penelitian dan
penulisan laporan tesis.
3. Ibu Ir. Hj. Ika Juliantina, M.S. yang telah membantu dan memberikan saran
selama pengerjaan laporan tugas akhir.
4. Seluruh staf Program Studi Magister Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
5. Bapak Azang, Bapak Asmidi, Bapak Adit, Kak Dodi Beserta seluruh staff
PDAM Tirta Musi Unit Rambutan dan Kertapati Kota Palembang yang telah
membantu dan memberikan semua data yang diperlukan dalam pengerjaan
penelitian.
6. Mama Ir. Hj. Reini Silvia Ilmiaty, M.T. dan Papa Dr. Ir. Yunan Hamdani,
M.T beserta Nyai Dra. Zahara MKR dan Yai Drs. Mahyuddin KR
terimakasih yang tidak terhingga atas segala upaya terbaik yang telah
membantu, mendoakan, mendukung, serta memberikan semua keperluan Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

iv Universitas SriwijayaIndonesia
yang dibutuhkan dalam pengerjaan penelitian dan penulisan laporan tugas
akhir.
7. Saudara – saudara ku dr. Reinanda Marizki Ramadhani, dan Ahmad Ryadh
yang selalu senantiasa menemani, mendoakan, mendukung, membantu,
memberikan saran, tempat bercerita keluh kesah, serta selalu ada disaat
senang maupun susah pada saat proses pengerjaan penelitian dan penulisan
laporan tugas akhir.
8. Sahabat – sahabat ku dan Teman-teman seperjuangan Manajemen
Infrastruktur Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya angkatan
2017 yang telah memberi saran, serta membantu dalam proses analisis data
dalam penelitian.
9. Semua pihak lain yang terkait dalam proses pengerjaan penelitian maupun Formatted: List Paragraph,kepala,List Paragraph1, Indent
Left: 0", Hanging: 0.3", Numbered + Level: 1 + Numberi
penulisan laporan tugas akhir ini. Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned
at: 0.1" + Indent at: 0.35"
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
terlibat dalam penulisan laporan tesis ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan
rahmat Nya kepada kita semua.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Nulla purus eros, eleifend
ut congue mollis, mattis id justo. Nam malesuada, diam eget varius gravida, augue
libero sagittis odio, at tristique enim nisi eu nibh. Integer sollicitudin cursus
volutpat. Suspendisse tempus, metus quis scelerisque auctor, libero justo laoreet
leo, ac iaculis augue turpis vel nibh. Praesent ultrices tincidunt arcu vel volutpat.
Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia
Curae; Nulla placerat hendrerit lacus, in rhoncus elit ullamcorper eget. Nunc
congue ullamcorper suscipit. Etiam quam mi, dignissim ac sodales in, rhoncus
eget ipsum. Proin eu neque velit. Praesent eu neque at lorem eleifend vulputate
vitae at augue. Nam malesuada ligula turpis. Ut et tellus in felis facilisis sodales in
vel tortor.

Reinanda Mutiara
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
[NAMA]
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

v Universitas SriwijayaIndonesia
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas SriwijayaIndonesia, saya yang


bertandatangan di bawah ini:

Nama : Reinanda Mutiara [NAMA]


NPM : 03022681721027 [NPM]
Program Studi : Teknik Sipil Ilmu Komputer
Fakultas : TeknikIlmu Komputer
Jenis Karya : TesisSkripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universtas SriwijayaIndonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

[Kajian Keandalan Sistem Penyediaan Air Bersih Pada Kawasan Kumuh Formatted: Font: Bold

Kota Palembang (Studi Kasus Kelurahan 5 Ulu Palembang)BELUM ADA


JUDUL]

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas SriwijayaIndonesia berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : PalembangDepok
Pada tanggal : 18 Juni 2011

Yang menyatakan

(Reinanda Mutiara L[NAMA])


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

vi Universitas SriwijayaIndonesia
ABSTRAK

Nama : Reinanda Mutiara[NAMA]


Program Studi : Teknik SipilIlmu Komputer
Judul : Kajian Keandalan Sistem Penyediaan Air Bersih Pada Kawasan Formatted: Font: Not Bold

Kumuh Kota Palembang (Studi Kasus Kelurahan 5 Ulu


Palembang) [BELUM ADA JUDUL]

Kota Palembang yang dilintasi oleh Sungai Musi terbagi atas dua bagian besar yaitu Seberang Ulu Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 10 pt

dan Seberang ILir. Kawasan Seberang Ulu secara garis besar merupakan Kawasan padat penduduk Formatted: Indent: Left: 0", Right: 0"

dan tata ruang yang tidak tertata dengan baik, salah satunya pada Kawasan 5 Ulu yang
terklasifikasi sebagai daerah kumuh tinggi, kondisi ini tentu akan dihadapkan dengan banyak
permasalahan salah satunya permasalahan air bersih yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
air sehari-hari, seperti mandi, mencuci, masak, dan minum. Maka dari itu penelitian ini bertujuan
untuk mengukur debit kebutuhan air masyarakat Kawasan 5 Ulu dan menganalisa seberapa besar
tingkat aksesibilitas air bersih bagi masyarakat di Kawasan 5 Ulu. Dimana variabel yang
digunakan untuk melihat tingkat keandalan meliputi jumlah, jarak, waktu, biaya, dan kualitas
berdasarkan observasi lapangan, wawancara, dan kuesioner dari 100 responden serta data sekunder
dari instansi terkait. Berdasarkan perhitungan, diketahui ukuran kebutuhan air bersih masyarakat di
Kawasan 5 Ulu Palembang berkisar antara 140 – 160 l/orang/hari. Sedangkan aksesibilitas
masyarakat terhadap air bersih dari hasil analisis adalah jumlah air bersih terpenuhi hanya sebesar
22 l/orang/hari, jarak yang ditempuh untuk mendapat air bersih adalah <100m dengan waktu
tempuh rata-rata 5 menit, dari segi biaya masyarakat 5 Ulu yang tidak berlangganan PDAM secara
tidak langsung menghabiskan biaya lebih besar karena biaya air kemasan jauh lebih besar
disbanding tarif dasar PDAM, sebagian masyarakat 5 Ulu menggunakan air non PDAM untuk
pemenuhan kebutuhan yang kualitasnya tidak memenuhi standar air bersih sesuai PERMENKES.

Kata Kunci— Keandalan, Air bersih, Kawasan kumuh Formatted: Indent: Left: 0"
Formatted: Font: 10 pt
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Nulla purus eros, eleifend Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 10 pt
ut congue mollis, mattis id justo. Nam malesuada, diam eget varius gravida, augue
libero sagittis odio, at tristique enim nisi eu nibh. Integer sollicitudin cursus
volutpat. Suspendisse tempus, metus quis scelerisque auctor, libero justo laoreet
leo, ac iaculis augue turpis vel nibh. Praesent ultrices tincidunt arcu vel volutpat.
Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia
Curae; Nulla placerat hendrerit lacus, in rhoncus elit ullamcorper eget. Nunc
congue ullamcorper suscipit. Etiam quam mi, dignissim ac sodales in, rhoncus
eget ipsum. Proin eu neque velit. Praesent eu neque at lorem eleifend vulputate
vitae at augue. Nam malesuada ligula turpis. Ut et tellus in felis facilisis sodales in
vel tortor. Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

vii Universitas SriwijayaIndonesia


ABSTRACT

Name : Reinanda Mutiara [NAMA]


Study Program : Teknik SipilIlmu Komputer
Title : Reliability Study of Clean Water Supply System in Slums Area
of Palembang City[BELUM ADA JUDUL]

Palembang which is crossed by the Musi River is divided into two major parts, Seberang Ulu and Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 10 pt

Seberang Ilir. Seberang Ulu is a densely populated area with not well organized spatial, such as 5 Formatted: Indent: Left: 0", Right: 0"

Ulu region which is classified as a high slum area, this condition will certainly be faced with many
problems one of them is clean water to meet the daily needs, such as bathing, washing, cooking
and drinking. Therefore, this study aims to measure the water needs of 5 Ulu residents and to
analyze how much the clean water accessibility level for the 5 Ulu residents. The variables used to
see the reliability level include the amount, distance, time, cost, and quality based on field
observations, interviews, and questionnaires from 100 respondents as well as secondary data from
relevant institutes. Based on calculations, it is known that the size of the public clean water needs
in 5 Ulu Palembang ranges from 140 - 160 liter/person/day. Whereas their accessibility to clean
water from the analysis result is the amount of clean water fulfilled only by 22 liters/person/day,
the distance taken to get clean water is <100m with an average travel time of 5 minutes, 5 Ulu
residents who are not Water Supply Company subscription, indirectly costs more because refill
drinking water costs are far greater than the basic Water Supply Company tariff, some 5 Ulu
residents use non- Water Supply Company to meet their needs where its quality does not meet
clean water standards according to the Ministry of Health.

Key Words— Clean Water, Reliability, Slum Area Formatted: Indent: Left: 0"
Formatted: Font: 10 pt
orem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Nulla purus eros, eleifend Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 10 pt
ut congue mollis, mattis id justo. Nam malesuada, diam eget varius gravida, augue
libero sagittis odio, at tristique enim nisi eu nibh. Integer sollicitudin cursus
volutpat. Suspendisse tempus, metus quis scelerisque auctor, libero justo laoreet
leo, ac iaculis augue turpis vel nibh. Praesent ultrices tincidunt arcu vel volutpat.
Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia
Curae; Nulla placerat hendrerit lacus, in rhoncus elit ullamcorper eget. Nunc
congue ullamcorper suscipit. Etiam quam mi, dignissim ac sodales in, rhoncus
eget ipsum. Proin eu neque velit. Praesent eu neque at lorem eleifend vulputate
vitae at augue. Nam malesuada ligula turpis. Ut et tellus in felis facilisis sodales in
vel tortor.

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

viii Universitas SriwijayaIndonesia


DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viiv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA


ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... xvi

ABSTRAK ........................................................................................................ xivii

ABSTRACT ................................................................................................... xiiiviii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xvix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviiixi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xixxii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xxiixiii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 2314


1.1. Latar Belakang ................................................................................... 2314
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 2616
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................... 2716
1.4. Ruang Lingkup Penulisan .................................................................. 2916
1.4.1. Ruang Lingkup Subtansial ..................................................... 3017
1.4.2. Ruang Lingkup Spasial .......................................................... 3017
1.5. Sistematika Penulisan ........................................................................ 3117

BAB 2 LANDASAN TEORI .......................................................................... 3519


2.1. Sumber Daya Air................................................................................ 3519
2.1.1. Kualitas dan Kuantitas Air ..................................................... 3720
2.1.2. Kebutuhan Air ........................................................................ 3821
2.2. Sistem Penyediaan Air Bersih ............................................................ 4123
2.2.1. Sistem Penyediaan Air Bersih di Indonesia ........................... 4426
2.2.2. Keandalan Infrastruktur Air Bersih ........................................ 4527
2.3. Aksesibilitas Air Bersih ..................................................................... 4729
2.4. Karateristik Kawasan Kumuh ............................................................ 5132
2.5. Permasalahan Yang Terjadi Di Masyarakat ....................................... 5535
2.6. Kondisi Eksisting Kelurahan 5 Ulu.................................................... 5737
2.7. Metode Importance Performance Analysis ........................................ 5838

BAB 3 Metodologi PENELITIAN ................................................................. 6240


3.1. Pendekatan dan Metode Penelitian .................................................... 6340 Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

ix Universitas SriwijayaIndonesia
3.2. Analisis Data ...................................................................................... 6844

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................... 7849


4.1. Tahapan Analisis ................................................................................ 7849
4.2. Pengukuran Kebutuhan Air Bersih Kondisi Eksisting pada Masyarakat
Kawasan Kumuh Kelurahan 5 Ulu Palembang............................................. 7950
4.2.1. Akses Air Bersih Masyarakat Berdasarkan Jarak Dan Waktu
Tempuh .............................................................................................. 8152
4.2.2. Perhitungan Besaran Biaya Akses Air Bersih ........................ 8455
4.2.3. Analisis Kualitas Air Bersih Masyarakat ............................... 8859
4.3. Analisis Aksesibilitas Air Bersih Bagi Masyarakat di Kawasan 5 Ulu9363
4.4. Analisis Arahan Pengembangan Untuk Meningkatkan Akses Air Bersih
dan Kesejahteraan Masyarakat di Kawasan 5 Ulu ...................................... 10270

BAB 5 PENUTUP.......................................................................................... 11879

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 12180

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................... ii Formatted: Default Paragraph Font, Check spelling and
grammar

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

x Universitas SriwijayaIndonesia
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Aspek Keberlanjutan Pembangunan Infrastruktur ...................... 4123

Formatted: Normal

No table of figures entries found.

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

xi Universitas SriwijayaIndonesia
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Kategori Kebutuhan Air Domestik.................................................. 4022

Tabel 2. 2 Tingkat Aksesibilitas Air................................................................. 4830

Tabel 2. 3 Tingkatan Akses Layanan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih5031

Tabel 2. 4 Tingkat Kekumuhan di Kota Palembang Tahun 2014 .................... 5434

Tabel 2. 5 Tingkat Kekumuhan di Kecamatan Seberang Ulu I ........................ 5434

Tabel 2. 6 Luas Wilayah, Jumlah Keluarga di Kecamatan Seberang Ulu I ..... 5737

Formatted: Normal

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

xii Universitas SriwijayaIndonesia


DAFTAR LAMPIRAN

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

xiii Universitas SriwijayaIndonesia


BAB 1
PENDAHULUAN

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Nulla purus eros, eleifend
ut congue mollis, mattis id justo. Nam malesuada, diam eget varius gravida, augue
libero sagittis odio, at tristique enim nisi eu nibh. Integer sollicitudin cursus
volutpat. Suspendisse tempus, metus quis scelerisque auctor, libero justo laoreet
leo, ac iaculis augue turpis vel nibh. Praesent ultrices tincidunt arcu vel volutpat.
Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia
Curae; Nulla placerat hendrerit lacus, in rhoncus elit ullamcorper eget. Nunc
congue ullamcorper suscipit. Etiam quam mi, dignissim ac sodales in, rhoncus
eget ipsum. Proin eu neque velit. Praesent eu neque at lorem eleifend vulputate
vitae at augue. Nam malesuada ligula turpis. Ut et tellus in felis facilisis sodales in
vel tortor.

1.2.1.1. Latar Belakang

Kota Palembang merupakan ibukota Provinsi Sumatera Selatan yang


menjadi kota terbesar di Sumatera Selatan dengan luas wilayah 358,55 km2. Kota
Palembang sendiri dilalui oleh empat sungai besar diantaranya, Sungai Musi,
Sungai Komering, Sungai Ogan, dan Sungai Keramasan. Sungai Musi merupakan
sungai terbesar dengan lebar rata-rata 504 m dan terpanjang di Pulau Sumatera
dengan panjang lebih dari 750 km (Palembang Dalam Angka, 2011). Sungai Musi
juga membelah Kota Palembang menjadi dua bagian besar yaitu Seberang Ulu
dan Seberang Ilir. Daerah Seberang Ulu dijadikan sebagai pusat perdagangan
karena letaknya yang berada pada jantung kota dekat dengan pasar terbesar di
Palembang yaitu Pasar 16 dan Sungai Musi yang merupakan jalur perdagangan
kota Palembang sejak dahulu.

Kawasan Seberang Ulu ini secara keseluruhan merupakan kawasan padat


penduduk dengan tata ruang yang kurang tertata baik. Contohnya pada Kelurahan
5 Ulu yang merupakan salah satu kawasan padat penduduk di Kota Palembang,
dengan derajat kekumuhan 5.00 klasifikasi sangat kumuh (Bappeda Kota
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

14 Universitas SriwijayaIndonesia
15

Palembang, 2011). Secara garis besar kawasan tersebut tentu akan dihadapkan
pada permasalahan pokok seperti ketersediaan dan kebutuhan air bersih guna
memenuhi hidup sehari - hari. Kurangnya akses terhadap air minum menyebabkan
konsekuensi yang serius terhadap kesehatan masyarakat, ekonomi dan lingkungan.
Salah satu dari empat penyebab kematian anak-anak di bawah umur 5 tahun di
Indonesia, yakni diare dan typhoid, merupakan penyakit yang secara langsung
disebabkan oleh kurangnya akses terhadap air bersih. Berdasarkan data dari Bank
Dunia (World Bank), diperkirakan 20% anak-anak di bawah umur 5 tahun
meninggal dunia karena diare dan typhoid. Secara ekonomi, diperkirakan bahwa
kerugian sebesar 2,4% dari total Pendapatan Domestik Bruto (“PDB”) diderita
karena kurangnya akses terhadap air bersih.

Sebagai sumber kehidupan bagi makhluk hidup, ketersediaan air dan


pengolahan air bersih sangatlah penting guna mendukung kebutuhan hidup
manusia. Kondisi lingkungan yang buruk tentu akan berpengaruh pada kondisi
ketersediaan air bersih. Berdasarkan dalam Water Poverty Index (WPI) atau
Indeks Kemiskinan Air, Indonesia menduduki peringkat ke 33 yang menunjukkan
indikator sulitnya masyarakat miskin dalam mendapatkan akses terhadap
pelayanan air bersih yang memadai (Sanim, 2011). Ketersediaan air bersih yang
sulit dijangkau dapat menyebabkan tingkat produktivitas masyarakat menjadi
menurun. Hal ini mengakibatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan
resistensi kesehatan masyarakat menjadi rendah (Puspiorini dan Masduqi 2011;
Marganingrum et al. 2011; Novita E 2017). Hal tersebut menunjukkan lemahnya
Indonesia terutana Kelurahan 5 Ulu Palembang dalam pengelolaan sumberdaya
air dan akses terhadap air bersih yang tercermin pada kondisi pemukiman yang
kumuh, serta masih rendahnya akses air bersih. Secara umum Kelurahan 5 Ulu
merupakan kawasan tengah kota, namun masyarakat masih kesulitan dalam
mendapatkan air bersih.

Terdapat beberapa bantuan penanganan baik dari pemerintah seperti


Program Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas)
melalui PDAM maupun kerjasama dengan pihak luar guna membangun
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
infrastruktur air ke warga – warga pemukiman. Akan tetapi cakupan pelayanan Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
16

program bantuan tersebut masih rendah. Hal ini terjadi karena kegagalan pada
pengoperasian program tersebut (PPSK Kota Palembang, 2010).

Memperhatikan permasalahan diatas, keberlanjutan sistem penyediaan air Formatted: Indent: First line: 0.49"

bersih menjadi isu penting dalam pengembangan jaringan infrastruktur air pada
kawasan kumuh di Kelurahan 5 Ulu dan sebagai upaya pencapaian target Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 100 - 0 -100 (100% pelayanan air
minum, 0% Kawasan kumuh perkotaan dan 100% sanitasi perkotaan) di akhir
tahun 2019 perlu dilakukan percepatan penyediaan air minum bagi penduduk
Indonesia. Penyediaan air bersih ini juga harus sesuai dengan standar kualitas
yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 mengenai
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Pada penyusunan
penelitian ini dilakukan pendekatan kuantitatif untuk meninjau pengaksesan
masyarakat terhadap jaringan PDAM dan pendekatan kualitatif berupa wawancara
dan kuesioner yang berkaitan dengan kebutuhan data kepada warga pemukiman
kumuh kelurahan 5 Ulu Palembang.eget. Nunc congue ullamcorper suscipit.
Etiam quam mi, dignissim ac sodales in, rhoncus eget ipsum. Proin eu neque velit.
Praesent eu neque at lorem eleifend vulputate vitae at augue. Nam malesuada
ligula turpis. Ut et tellus in felis facilisis sodales in vel tortor.

Crasmolestimperditmi,nopharetnimornae.Aenavolutpaconvalisvarus.Donecvariuspretiumvolutpa.Moribfaucusloremegtoriaculsmolis.Morbialberotmasportifacilsator.Invehiculavulptauerna,cpelntsqueloultricesn.Aenaidlectusturnautrmsagitsegtsdquam.Vivamusnequjsto,blanditurilctesa,pharetulibero.Phaseluatnulaegtmasinterdumgravida.Fuscenielt,commodnofringlat,sodleafis.Maecnsequeodio,cmmodeuismodcondimentumpelntsque,prtiumvelnibh.Maurisetlcusmetus.Sedacumsanriustpursportimolis.Fusceblanditplacertuge,atmpusapienpharetno.Pelntsqueacflispurs.Inlobrtisfaucibustempor.Sedgesta,odiatlucsgravida,maselitconsequatdim,aulmcorpemetusliberopetiumipsum.Integrnucmas,tempusegtravidac,liquetislorem.Phaselufelisarcu,trisquenibh.Nulacslorem,luctsritquevlputaeg,ravidposuernque.

Seiring dengan permasalahan kondisi rendahnya akses terhadap air bersih dan
jaringan PDAM di lingkungan kumuh Kelurahan 5 Ulu. Adapun rumusan masalah
yang akan dibahas pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana mengidentifikasi tingkat keandalan akses air bersih serta Formatted: Indent: Left: 0.3", Hanging: 0.2", Tab stops
Not at 0.31"
penyebab belum tercapainya akses 100% air bersih pada kawasan kumuh?
2. Bagaimana strategi pengembangan pelayanan air bersih sesuai dengan
skala prioritas di wilayah kumuh kota Palembang?

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
17

Crasmolestimperditmi,nopharetnimornae.Aenavolutpaconvalisvarus.Donecvariuspretiumvolutpa.Moribfaucbusloremegtoriaculsmolis.Morbialberotmasportifacilsator.Invehiculavulptaeurnac,pelntsqueloultricesn.Aenaidlectusturnautrmsagitsegtsdquam.Vivamusnequjsto,blanditurilctesa,pharetulibero.Phaseluatnulaegtmasinterdumgravida.Fuscenielt,commodnofringlat,sodalesfi.Maecnsequeodio,cmmodeuismodcondimentumpelntsque,prtiumvelnibh.Maurisetlcusmetus.Sedacumsaniurstpursportimolis.Fusceblanditplacertuge,atmpusapienpharetno.Pelntsqueacflispurs.Inlobtisrfaucibustempor.Sedgesta,odiatlucsgravida,maselitconsequatdim,aulmcorpemetusliberopetiumipsum.Integrnucmas,tempusegtravidac,liquetislorem.Phaselufelisarcu,trisquenibh.Nulacslorem,luctsritquevlputaeg,ravidposuernque.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : Formatted: Indent: First line: 0.3"

1. Mengukur debit kebutuhan dan ketersediaan air bersih pada kawasan


kumuh kota Palembang.
2. Menganalisa tingkat keandalan terhadap pemenuhan akses air bersih di
kawasan kumuh berdasarkan kualitas dan kuantitas di kawasan kumuh
kota Palembang. Formatted: Indonesian

1.8.Menyusun strategi pengembangan untuk peningkatan keandalan


pemenuhan kebutuhan air bersih di kawasan kumuh sesuai dengan
skala prioritas pengembangan. Formatted: Indonesian

1.9.1.4. Ruang Lingkup PenulisanBatasan Penelitian Formatted: Font: Bold

Ruang lingkup yang dibahas dalam laporan tesis ini terbagi menjadi dua
lingkup yakni lingkup subtansial dan lingkup spasial.

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
18

1.4.1. Ruang Lingkup Subtansial

Ruang lingkup subtasial yang dibahas dalam penelitian kali ini mencakup
hal – hal pokok yang dijabarkan dalam bahasan penelitian sebagai berikut:

• Mengidentifikasi tingkat aksesibilitas dan keandalan dalam


pemenuhan akses air bersih di kawasan kumuh dengan mengkaji
secara teoritis kebutuhan eksisting lapangan menggunakan survey
kuesioner dan wawancara di lapangan serta mengkaji variabel-
variabel akses guna mengetahui penyebab belum tercapainya akses
air bersih.
• Menyusun arahan strategi berjangka pengelolaan kawasan dalam
pemenuhan kebutuhan air bersih dan pengembangan kawasan
kumuh sesuai dengan skala prioritas pengembangan menggunakan
Importance Performance Analysis (IPA) dari hasil kuesioner.

1.4.2. Ruang Lingkup Spasial Formatted: Heading 3

Pada penelitian ini, ruang lingkup spasial hanya dibatasi pada kawasan
kumuh di wilayah administratif Kelurahan 5 Ulu Kota Palembang. Lokasi ini
dipilih sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan kawasan ini sebagai
kawasan strategis yang berada dekat dengan pusat ekonomi kota Palembang.
Namun kondisi kawasan tersebut termasuk dalam kawasan kumuh dan padat
penduduk, serta akses penyediaan air bersih yang belum merata.

Crasmolestimperditmi,nopharetnimornae.Aenavolutpaconvalisvarus.Donecvariuspretiumvolutpa.Morbifaucbusloremegtoriaculsmosl.iMorbialberotmasportifacilsator.Invehiculavulptaeurna,cpelntsqueloultricesn.Aenadilectusturnautrmsagitsegtsdquam.Vivamusnequjsto,blanditultricesa,pharetulibero.Phaselunatlegtmasinterdumgravida.Fuscenielt,commodnofringlat,sodalesfi.Maecnsequeodio,cmmodueismodcndimentumpelntsque,prtiumvelnibh.Maurisetlcusmetus.Sedacumsanriustpursportimolis.Fuscebnladitplacertuge,atmpusapienpharetno.Pelntsqueacflispurs.Inlobtirsfaucibustempor.Sedgesta,odiatlucsgravida,maselitconsequatdim,aulmcorpemetusliberopetiumipsum.Integrnucmas,tempusegtravidac,lqiuetislorem.Phaselufelisarcu,trisquenibh.Nulacslorem,luctsritquevlputaeg,ravidposuernque.

Rencana Sistematika Penulisan laporan Tugas Akhir ini disusun menjadi 5 Formatted: Indent: First line: 0.5"

bab dengan uraian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab I ini akan menguraikan tentang latar belakang penulisan,


masalah yang dibahas dalam penelitian, tujuan penulisan, ruang lingkup Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
pembahasan dan sistematika penulisan laporan Tugas Akhir.
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada Bab II ini akan dibahas mengenai tinjauan pustaka yang


menginformasikan tentang bahan-bahan yang berasal dari pustaka
maupun yang berasal dari penelitian secara umum dan juga berisi
rujukan kepada peneliti terdahulu mengenai topik yang berkaitan
dengan masalah yang dibahas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada Bab III ini akan dibahas mengenai metode atau langkah-langkah
yang dilakukan dalam melakukan pengambilan data dan pelaksanaan
penelitian yang digunakan dalam menganalisis data yang didapat.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV ini berisi tentang pengolahan data dan pembahasan hasil
penelitian yang telah didapatkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab V ini berisikan kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian
beserta saran untuk memperbaiki penelitian dimasa mendatang.

Cras molestie imperdiet mi, non pharetra enim ornare a. Aenean volutpat convallis
varius. Donec varius pretium volutpat. Morbi faucibus lorem eget tortor iaculis
mollis. Morbi a libero et massa porttitor facilisis ac at tortor. In vehicula vulputate
urna, ac pellentesque leo ultricies in. Aenean id lectus ut urna rutrum sagittis eget
sed quam. Vivamus neque justo, blandit ut ultricies a, pharetra eu libero. Phasellus
at nulla eget massa interdum gravida. Fusce nisi elit, commodo non fringilla at,
sodales a felis. Maecenas neque odio, commodo euismod condimentum
pellentesque, pretium vel nibh. Mauris et lectus metus. Sed accumsan risus ut
purus porttitor mollis. Fusce blandit placerat augue, at tempus sapien pharetra non.
Pellentesque ac felis purus. In lobortis faucibus tempor. Sed egestas, odio at luctus
gravida, massa elit consequat diam, a ullamcorper metus libero pretium ipsum.
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Integer nunc massa, tempus eget gravida ac, aliquet quis lorem. Phasellus eu felis Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
arcu, ut tristique nibh. Nulla lacus lorem, luctus tristique vulputate eget, gravida posuere neque. Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
20

BAB 7BAB 2
LANDASAN TEORI

7.1.2.1. CrSumber Daya Airas Molestie Formatted: Font: Bold

Berdasarkan UU RI No. 7 2004, air adalah yang terdapat pada bagian atas Formatted: Indent: First line: 0.5"

maupun permukaan tanah. Terdapat berbagai macam sumber daya air yang dapat
digunakan manusia untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari – hari antara lain air
laut, air tanah, air hujan, dan air permukaan. Umumnya manusia banyak
menggunakan air tawar yang bersumber dari air permukaan seperti air danau, air
waduk, dan air sungai.

Dalam pemenuhan kebutuhan air, ada dua hal mendasar yang perlu
diperhatikan yaitu kualitas dan kuantitas air. Kedua hal ini saling berikatan karena
penggunaan sumber daya air tidak hanya memerlukan jumlah yang banyak, akan
tetapi harus diiringi dengan kualitas yang sesuai standar. Secara umum terdapat
dua jenis sumber air berdasarkan letak dan asalnya, yaitu;

a. Air Tanah
Air tanah merupakan air yang terperangkap dalam lapisan yang mengalami
pengikisan oleh alam (Harmayani, 2007). Air tanah (groundwater)
dibedakan menjadi 2 yaitu air tanah dangkal berada diantara lapisan kedap
air dan lapisan muka air tanah bebas air tanah ini memiliki karakter kimia
yang sama dengan air hujan dan sering disebut sebagai akuifer bebas.
Sedangkan air tanah dalam merupakan kantung air yang berada diantara
lapisan kedap air, jenir air tanah ini sering disebut sebagai akuifer
terkekang (Sutanto 2005 dalam Novita, E 2017). Formatted: Font: Not Bold

b. Air Permukaan

Air permukaan umumnya berasal dari danau, waduk, sungai dan sumber air
lainnya yang tidak terserap kedalam tanah (infiltrasi). Karakteristik air permukaan
ini mudah tercemar, terutama pada lingkungan industri dan pemukiman penduduk
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
yang hampir seluruh kegiatan rumah tangga dilimpahkan ke air. Sehingga
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
21

penggunaan air permukaan sebagai sumber air baku harus dilakukan pengendalian
pencemaran guna mendapatkan baku mutu air yang baik.

2.1.1. K
u
alitsd
n
Ku
an
tisA
irD
u
isatn
ieu
d
am
tem
p
u
stin
cd
u
n
tsed
in
uc.C
u
rab
itu
regm
au
risfel,id
ben
d
u
mrisu
.D
u
iscon
gu
ep
osu
erq
u
am
,n
ecp
u
lvin
arju
stovenatish
en
d
rit.N
u
lam
etju
soacu
rn
acu
rsin
terd
u
mn
oacq
u
m.E
tiam
con
setu
r,sap
ientin
cd
u
n
trisq
u
e,ratlcu
slam
corp
eu
rn
a,sitm
etlm
en
tu
md
iam
n
istam
etan
.P
raesn
tq
u
isem
ligu
a.C
lasp
tenacitsoq
u
ad
litoraq
u
en
tp
rcon
u
b
ian
ostr,p
ein
cp
tosh
im
en
aos.D
on
ecidslu
tan
ed
ip
scn
gorti.M
au
risvelitv.V
estib
u
lm
an
teip
su
mp
rim
isn
fau
cib
sorlu
ctseu
ltricsp
ou
ercb
ilaC
u
rae;D
on
ecq
u
lects,frin
glad
com
mod
u
t,icm
q
u
isn
la.P
eln
tsq
u
eh
ab
itn
morb
itsq
u
en
ctu
sen
tu
sem
alesu
d
fam
esactu
rp
isegta.S
ed
liq
u
am
d
iam
in
em
vu
lp
taeu
ism
od
.P
roin
tem
p
oru
n
aq
ism
etu
sgravid
u
trm
.S
ed
lob
rtisn
u
catrn
malesu
d
igravd
estfrm
en
tu
m.S
ed
q
u
isagen
t,d
igsm
veh
icu
lan
eq
.In
h
acb
itsep
lad
ictu
mst.D
on
ecaligu
n
la,p
osu
ervlit.N
u
lam
su
cip
tsod
aletu
rp
isd
gn
sim
p
h
aret.D
on
ecvlau
sip
m.

Kuantitas dan kualitas air merupakan hal dasar yang bersifat dinamis dan Formatted: Indent: First line: 0.5"

sangat berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih. Dimana semakin


banyak kegiatan di masyarakat, maka semakin banyak pula tingkat pemakaian air
sehingga jumlah air dan kualitasnya perlu diperhatikan. Adapun faktor yang
mempengaruhi kuantitas air antara lain iklim, kondisi geologi dan ekosistem
daerah tersebut.

Meskipun jumlah air yang tersedia cukup banyak, poin penting yang tidak
dapat terlewatkan dalam pemanfaatan sumberdaya air yaitu kualitas air yang
sesuai standar. Dalam penggunaanya, kualitas air sangat mempengaruhi kesehtan
dan kualitas hidup penggunanya. Konsumsi air yang tidak sesuai dengan baku
mutu akan menimbulkan banyak permasalahan kesehatan masyarakat bahkan
hingga kematian. Berdasarkan Permenkes No. 32 tahun 2017 mengenai standar
baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air untuk kepertuan
hygiene sanitasi, kolam renang, solus per aqua, dan pemandian umum serta
peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER /IV/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Bersih seperti yang terlampir pada tabel 2.1 yang
meliputi:

a. Persyaratan Fisik
Kualitas fisik air yang perlu diperhatikan meliputi; kondisi air yang
tidak berasa (asin, pahit, dan lain sebagainya), tidak berbau (berbau
logam, maupun busuk akibat campuran senyawa lain), tidak berwarna,
suhu air, tingkat kekeruhan, dan jumlah zat yang terlarut dalam air.

b. Persyaratan Kimia
Kandungan unsur kimia yang terkandung dalam air harus memiliki
tingkat dan kadar yang sesuai dengan ambang batas tertentu agar tidak
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
membahayakan makhluk hidup yang mengonsumsi dan tidak merusak
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
lingkungan seperti kerusakan pada instalasi sistem penyediaan air dan Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
22

lain sebagainya. Unsur kimiawi yang perlu diperhatikan dalam


kandungan air antara lain; tingkat pH, kesadahan, besi, alumunium, zat
organik, sulfat, klorida, nitrat, nitrit, zink.

c. Persyaratan Biologi
Kualitas air yang baik tidak boleh mengandung bakteri patogen dan
parasit seperti bakteri E.coli dalam air.

d. Persyaratan Radioaktif
Adapun bahan – bahan yang mengandung radioaktif yang tidak boleh
terdapat dalam air seperti sinar alfa, beta, dan gamma.

2.1.2. Kebutuhan Air

Kebutuhan air didefinisikan sebagai jumlah air yang dibutuhkan oleh


manusia pada suatu periode untuk dapat tumbuh dan produksi secara normal.
Kebutuhan air terbagi kedalam 2 (dua) macam standar kebutuhan air yaitu :

a. Standar Kebutuhan Air Domestik Formatted: English (United States)

Standar kebutuhan air domestik merupakan standar kebutuhan air yang Formatted: Indent: Left: 0.49"

umumnya peruntukan penggunaanya dikhususkan untuk memenuhi


kebutuhan sehari – hari yaitu kegiatan rumah tangga seperti masak,
minum, mandi, cuci, kakus (MCK) serta keperluan rumah tangga lainnya,
dimana satuan yang digunakan dalam standar kebutuhan ini adalah
liter/orang/hari.

b. Standar Kebutuhan Air Non Domestik Formatted: English (United States)

Dalam standar kebutuhan air non domestik ini, peruntukan Formatted: Indent: Left: 0.59"

penggunaannya adalah kebutuhan air diluar kebutuhan air rumah tangga


yang meliputi; Penggunaan oleh badan-badan komersil dan industri, dan
penggunaan umum yang peruntukkannya meliputi penggunaan air pada
bangunan umum seperti kantor, rumah sakit, tempat ibadah, sekolah,
Formatted: English (United States)
pusat perdagangan, dan lain sebagainya.
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
23

Pada peruntukan kebutuhan domestik dan non domestik untuk perkotaan, terbagi
menjadi 4 kategori kota berdasarkan besar dan jumlah jiwa yang ada dalam kota
tersebut, keempat kategori tersebut antara lain; n:
KategoriII(KotaBesar),KategoriIII(KotaSedang),KategoriIV(KotaKecil).KotaBesaryangtergolongdalamKategoriII

Kebutuhan air non domestik yang berdasarkan kategori - kategori kota


diatas dapat dilihat pada tabel 2.12 berikut :

Tabel 2. 1 Kategori Kebutuhan Air Domestik

KATEGORI KOTA BERDASARKAN JUMLAH JIWA


500.000 100.000 20.000
NO URAIAN S/D S/D S/D <20.000
>1.000.000 1.000.000 500.000 100.000
METRO BESAR SEDANG KECIL DESA
Konsumsi unit
1 sambungan 190 170 130 100 80
rumah (SR) 1/o/h
Konsumsi unit hidran
2 umum 30 30 30 30 30
(HU) 1/o/h
Konsumsi urut non
3 domestik 20-30 20-30 20-30 20-30 20-30
1/0/h (%)
4 Kehilangan air (%) 20-30 20-30 20-30 20-30 20-30
5 Faktor hari maksimum 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1
6 Faktor jam puncak 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5
7 Jumlah jiwa per SR 5 5 5 5 5
8 Jumlah jiwa per HU 100 100 100 100 100
Sisa Tekan di
9 penyediaan 10 10 10 10 10
distribusi (mka)
10 Jam operasi 24 24 24 24 24
Volume reservoir (%
11 max day 20 20 20 20 20
demand)
50:50 s/d 50:50 s/d 50:50 s/d 50:50 s/d 50:50 s/d
12
SR : HR 80:20 80:20 80:20 80:20 80:20
13 Cakupan pelayanan (%) *)90 90 90 90 **)70
*) 60% perpipaan 30% non perpipaan
**) 25% perpipaan 45% non perpipaan
Sumber : Ditjen Cipta Karya (2000)
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
24

Sumber : Ditjen Cipta Karya (2000)

(Mukherje, N & Van Wijk dalam Trimo A.D 2011) Terdapat 5 aspek Formatted: Indent: First line: 0.5"

dalam keberlanjutan suatu pembangunan infrastruktur meliputi aspek teknik,


keuangan, sosial, kelembagaan, dan lingkungan.

Gambar2.1AspekKeberlanjutanPembangunanInfrastrukturGambar2.1AspekKeberlanjutanPembangunanInfrastruktur

Berdasarkan penjelasan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor


16 Tahun 2005 mengenai sistem penyediaan air minum yang menyatakan
bahwasanya sistem tersebut merupakan cakupan dari sistem fisik (teknis) dan non
fisik sarana dan prasarana air minum. Aspek-aspek ini diharapkan akan menjadi
salah satu langkah dalam mewujudkan tercapainya tujuan Sustainable
Development Goals (SDGs) yang kini sedang aktif dicanangkan secara global.
Adapun berdasarkan Peraturan Menteri PU No. 18/PRT/M/2007 mengenai hal-hal
yang mempengaruhi sistem penyediaan air bersih antara lain sebagai berikut:

a. Aspek Teknis
Sistem Penyediaan Air Minum atau yang lebih dikenal sebagai (SPAM).
SPAM tersebut terbagi menjadi 2 jenis yaitu melalui perpipaan dan tidak melalui
perpipaan. Adapun SPAM yang melalui sistem perpipaan memiliki aspek-aspek
teknis dalam proses nya yang dimulai dari aspek air baku, produksi, pengelolaan,
dan pelayanan. Sedangkan aspek-aspek teknis SPAM yang tidak melalui sistem
perpipaan mancakup jenis – jenis tampungan untuk penyediaan air seperti sumur
(sumur bor, sumur dangkal, sumur pompa), dan juga jenis tampungan air lainnya
(bak penampung air hujan, tangki, terminal air) serta air kemasan dan bangunan- Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
bangunan sumber air lainnya. Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
25

Dari kedua jenis SPAM tersebut, aspek teknis yang berpengaruh dapat
dikerucutkan lagi menjadi beberapa aspek yaitu air baku, produksi air (kualitas,
kuantitas, dan kontinyuitas), rancangan teknik, dan aspek operasi dan
pemeliharaan pada sarana/prasarana.

b. Aspek Keuangan / Pembiayaan


Aspek keuangan dalam SPAM meliputi sumber pendanaan, besaran biaya,
dan rincian keperluan biaya guna mengembangkan sistem fisik dan non fisik
SPAM itu sendiri. Adapun sumber pembiayaan utama dari pengembangan SPAM
ini berasal dari Pemerintah baik pusat maupun daerah. Pembiayaan lainnya dapat
pula berasal dari BUMN / BUMD, Badan Usaha Swasta, Dana Masyarakat, dan
bantuan dana dari pihak luar melalui kerja sama dengan pihak pemerintah.

Pemerintah dapat pula mengatur pola tarif / retribusi sesuai aturan


perundangan, yang akan dikenakan ke pelanggan sebagai hasil timbal balik dari
konsumen atas jasa pelayanan penyediaan air. Sehingga pembiayaan
pengembagan SPAM ini dapat terus berlanjut.

c. Aspek Institusi, Hukum, dan Peraturan


Aspek ini membahas mengenai pengendalian pengawasan berupa peraturan
masing-masing daerah, pelaksanaan peraturan, dan sanksi hukum yang berlaku.
Dalam hal ini pemerintah daerah memiliki wewewang serta tanggung jawab guna
menjamin terselenggarakannya pengembangan SPAM kepada masyarakat seperti:
membuat strategi dan kebijakan penanggulangan, membuat badan penyelenggara
SPAM, memfasilitasi pemenuhan kebutuhan pengembangan SPAM, serta
mengawasi penyelenggaraan pengembangan SPAM sesuai dengan hukum dan
kewenangan.

d. Aspek Sosial dan Peran Serta Masyarakat


Dalam pelaksanaan di lapangan, masyarakat selaku pengguna jasa penyediaan
air tentu harus bersinergi dengan penyedia jasa. Peran serta masyarakat dalam
pemeliharaan dan pengawasan ini perlu didorong dengan meningkatkan kesadaran
perilaku untuk menuju budaya hidup sehat. Sehingga diharapkan peranan
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
26

masyarakat tersebut dapat mendukung keberlanjutan sistem penyediaan air yang


nantinya dapat memberikan pelayanan optimal.

Keberlanjutan merupakan kunci dari keberhasilan suatu sistem penyediaan air Formatted: Indent: First line: 0.3"

bersih dan lingkungan. Namun dalam penyediaannya, banyak praktik


penyelenggaraan air bersih yang gagal dalam memberikan pelayanan yang
berkelanjutan bagi masyarakat. Said dan Yudo (2008) mengatakan sampai saat ini
berbagai masalah yang cukup kompleks dalam penyediaan air bersih untuk
masyarakat Indonesia masih belum dapat diatasi sepenuhnya. Adapun beberapa
permasalahan pokok yang dihadapi antara lain; masalah tingkat pelayanan air
bersih yang masih rendah, masalah kualitas air baku dan kuantitasnya yang
fluktuatif di musim hujan dan kemarau, serta masalah penggunaan teknologi
dalam pengelolaan yang kurang sesuai.

Menurut Brikke & Bredero (2003) suatu pelayanan air bersih dianggap
berkelanjutan apabila memenuhi kriteria – kriteria sebagai berikut;

1. Berfungsi baik dan digunakan


2. Sesuai rencana yang meliputi kualitas dan kuantitas air, mudah diakses,
pelayanan kontinyu, memberikan keuntungan pada kesehatan dan ekonomi
3. Berfungsi sesuai periode waktu yang direncankan
4. Pengelolaan melibatkan masyarakat atau masyarakat sendiri yang
mengelolanya
5. Biaya pengoperasian, pemeliharaan, rehabilitasi, penggantian, dan
administrasi dipenuhi dari pembayaran pengguna / pembiayaan lain
6. Dapat dioperasikan dan dirawat pada tingkat lokal dengan dukungan
terbatas dari pihak luar seperti bantuan teknis, dan pelatihan
7. Tidak membahayakan lingkungan Formatted: Left, Space After: 0 pt, Numbered + Level: 1
Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Lef
Menurut Sinaga dan Rahmawati (2013) dalam pendistribusian penyediaan + Aligned at: 0.25" + Indent at: 0.5"
Formatted: Indonesian
air bersih di Indonesia terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi, adapun
variabel tersebut meliputi:

1. Jumlah pertumbuhan penduduk yang membutuhkan layanan air bersih (%)


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
2. Kepadatan Penduduk (jiwa/ha) Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
27

3. Jumlah sumber air baku per desa/kelurahan dalam pemenuhan distribusi


air bersih (buah)
4. Debit sumber air bersih yang melayani tiap desa/kelurahan (L/dt)
5. Jarak sumber air bersih perpipaan terdekat terhadap lokasi permukiman
(meter)
6. Pertumbuhan permukiman (%)
7. Besarnya tarif pelayanan air bersih per bulan (Rp)
8. Ketinggian wilayah dari muka air laut (meter)
9. Luas wilayah permukiman yang membutuhkan pelayanan air bersih (ha)
10. Alokasi pendanaan untuk pelayanan air bersih (Rp)
11. Jumlah penduduk miskin (jiwa) Formatted: Font: English (United States)
Formatted: Space After: 0 pt, Numbered + Level: 1 +
Numbering Style: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + Alignment: Lef
2.2.1. Sistem Penyediaan Air Bersih di Indonesia + Aligned at: 0.25" + Indent at: 0.5", Don't adjust space
between Latin and Asian text, Don't adjust space between
Asian text and numbers
(Al Djono, 2011) Keberlanjutan sistem penyediaan air minum di pedesaan Formatted: Heading 3

merupakan isu penting dalam pembangunan di Indonesia mengingat masih


rendahnya tingkat pelayanan air minum akibat pelayanan sistem penyediaan air
minum yang tidak optimal. Terdapat beberapa faktor terintegrasi dari aspek yang
berpengaruh dalam keberlanjutan sistem penyediaan air minum untuk pedesaan
yaitu pemilihan teknologi dan model pelayanan.

(Estika, N, 2017) Upaya untuk meningkatkan akses ketersediaan air bersih


pada kawasan yang terkontaminasi bahan kimia diperlukan kajian mendalam
mengenai ketersediaan sumber airnya baik secara kuantitas maupun kualitas.
Adapun hasil penelitian mengungkapkan bahwa alternatif pengelolaan air bersih
dapat berupa pemanfaatan air hujan yang difiltrasi dan disebarkan melalui
distribusi gravitasi. Sedangkan alternatif yang efektif masih menggunakan
peranan pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mengelola sumberdaya
air
.

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


.
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
.

Universitas SriwijayaIndonesia
28

2.2.2. Keandalan Infrastruktur Air Bersih

Aspek sosial ekonomi adalah salah satu aspek yang mendapat pengaruh Formatted: Indent: First line: 0.49"

besar dari adanya sistem infrastruktur yang diibaratkan sebagai motor penggerak
dalam kehidupan masyarakat sehari – hari. Sitem infrasruktur dapat diartikan juga
sebagai alat dasar atau fasilitas fisik yang dibangun dan yang dibutuhkan sebagai
pelayanan publik dalam keberfungsian masyarakat pada aspek sosial dan ekonomi
(Grigg dalam Kodoatie, 2003). Oleh karena itu peranan infrastruktur air bersih
sebagai mediator kehidupan masyarakat dan lingkungan sangatlah penting. Jika
suatu infrastruktur air bersih dinilai kurang berfungsi dengan baik, hal tersebut
tentu akan menimbulkan berbagai dampak buruk dalam kehidupan manusia.
Namun, pengadaan infrastruktur yang jumlah nya tidak seimbang atau berlebih
akan pula memberikan dampak yang merusak alam sehingga pada akhirnya
merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Pada dasarnya terdapat beberapa persoalan yang mempengaruhi kinerja


dari infrastruktur yang berlangsung di Indonesia antara lain; laju peningkatan
pertumbuhan penduduk yang pesat dan tidak diiringin dengan keseimbangan
biaya yang dikeluarkan pemerintah dalam pembangunan sehingga terjadi ketidak
seimbangan antara pertumbuhan masyarakat dengan perkembangan infrastruktur.
Sehingga pengendalian keandalan penyediaan air bersih yang merata untuk
seluruh masyarakat perlu dilakukan. Dalam perencanaannya, upaya peningkatan
keandalan terhadap air bersih dilakukan berdasarkan skala prioritas kebutuhan
yaitu dengan mengutamakan kepentingan bagi masyarakat yang memiliki tingkat
akses rendah terhadap air bersih atau bahkan belum memiliki akses air bersih
utamanya pada kawasan kumuh, daerah-daerah yang rawan air, dan daerah
tertinggal (Kodoatie,2003).

Keandalan merupakan suatu perwujudan hasil kerja yang memberikan


kepuasan terhadap penggunanya, dimana hasil kerja dan kepuasaan pengguna
tersebut memiliki kontribusi terhadap perkembangan aspek sosial dan ekonomi Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
masyarakat (Mulyadi, 2006) Dalam menentukan suatu keandalan, terdapat Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
29

indikator yang dinilai secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan dari


ketercapainan tujuannya. Untuk penilaian keandalan air bersih sendiri dinilai dari
seberapa besar keluaran hasil (output) dalam hal ini kemampuan menghasilkan
dan melayani air bersih ke masyarakat. Semakin besar hasil keluaran tersebut,
menandakan bahwa tingkat keandalan penyediaan air bersih tersebut semakin
tinggi. Keandalan juga dapat dinilai dari tingkat efektivitas dan efisiensi nya.
Efisiensi berkaitan dengan rasio input dan ouput, suatu kondisi dapat dikatakan
efisien apabila input yang kecil dengan hasil output yang besar (Nurmandi 1999).
Efektif dititikberatkan pada pencapaian terhadap sasaran yang telah ditentukan.
Ukuran efektivitas pada penyediaan air bersih salah satunya adalah kepuasan
masyarakat yang menandakan tercapainya tujuan pelayanan publik yang merata. Formatted: (Asian) Japanese, (Other) English (United
States)

Dalam praktek pelaksanaanya, pengukuran kinerja pelayanan air bersih di masyarakat


dinilai dari kemudahan dan keterjangkauan masyarakat dalam mendapatkan air bersih, serta
penilaian kualitas air yang dialirkan ke masyarakat harus memenuhi persyaratan air bersih yang
dikeluarkan oleh pemerintah sesuai dengan peruntukannya. Teori parameter-parameter penilaian
kinerja dan keandalan air bersih tersebut diilakukan untuk mendapatkan kriteria ideal dalam
pelayanan air bersih. Kriteria pelayanan air bersih berdasarkan kajian dari WHO terdapat 4
kriteria utama yang harus diperhatikan. Adapun kriteria utama tersebut meliputi;

1. Aman dan layak konsumsi


2. Jumlah yang mencukupi
3. Akses yang mudah didapat
4. Terjangkau Formatted: List Paragraph,kepala,List Paragraph1, Indent
Left: 0.44", Numbered + Level: 4 + Numbering Style: 1, 2
3, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 1.75" +
Secara umum, terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk Indent at: 2"
Formatted: English (Indonesia), Condensed by 0.75 pt
mengukur tingkat keandalan atau kinerja menurut Mulyadi (2006), adapun cara
pengukuran tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Hasil kinerja yang telah tercapai dibandingkan dengan kinerja rencana,


2. Hasil kinerja yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran target Formatted: Space Before: 12 pt

kinerja,
3. Hasil capaian kinerja pada kondisi eksisting dibandingkan dengan hasil
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
capaian pada tahun – tahun sebelumnya Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
30

4. Hasil realisasi kinerja dibandingkan dengan standar kinerja yang telah


ditetapkan.

Dari poin – poin diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja Formatted: Indent: First line: 0.5"

merupakan capaian hasil kerja baik individu maupun organisasi yang dinilai dari
kualitas dan kuantitasnya. Penilaian aspek tersebut dilihat dari
pertanggungjawaban serta sejauh mana efisiensi dan efektifitas dalam
menyelesaikan pekerjaan, selanjutnya dilakukan pula penilaian terhadap besaran
hasil kerja (output) dimana nilai output yang besar berbanding lurus dengan
tingkat kinerjanya / keandalannya. Formatted: Font: Not Bold

7.4.2.3. Aksesibilitas Air BersihNews Feed dan RSS

Aksesibilitas berkaitan dengan kemudahan dalam mencapai tujuan yang Formatted: Right: 0"

ingin dicapai. Tingkat aksesibiliats kerap kali diangkap secara objektif karena
perbedaan persepsi setiap orang. Diperlukan adanya ukuran tertentu dalam
menyatakan tingkat aksesibilitas. Adapun parameter penilaian tingkat
aksesibilitas air bersih ditentukan berdasarkan jarak dan waktu yang berbanding
terbalik. Semakin singkat jarak dan waktu yang ditempuh dalam mendapatkan air
bersih, maka semakin tinggi tingkat aksesibilitasnya, ini menandakan bahwa
jarak antar tempat saling berdekatan. Namun sebaliknya, apabila jarak dan waktu
tempuh dalam mendapatkan air bersih semakin tinggi maka semakin rendah
tingkat aksesibilitasnya, ini menandakan bahwa jarak antar tempat saling
berdekatan (Black, 1981).

Pengertian aksesibilitas secara umum adalah ukuran kemudahan dalam


mencapai sesuatu dari suatu tempat ke tempat lain yang berhubungan dengan
jumlah yang didapat, jarak dan waktu, serta biaya yang dikeluarkan. Secara garis
besar dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk mengukur suatu aksesibilitas dilihat
dari seberapa banyak, mudah dan nyaman serta tingkat ekonomisnya dalam
mendapatkan sesuatu yang ingin dicapai baik itu berupa benda atau lokasi suatu
tempat.
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
31

Seperti yang telah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan untuk mengukur


keandalan air dilihat dari tinggi atau rendahnya aksesibilitas air yang berdasarkan
dari aspek kuantitas, jarak dan waktu serta biaya. Dimana aksesibilitas air yang
tinggi merupakan definisi kondisi dari jumlah yang didapat sesuai dengan
pemenuhan kebutuhan, jarak yang dekat dan mudah dijangkau, waktu tempuh yang
singkat, serta biaya yang dikeluarkan rendah. Sedangkan apabila kuantitas air yang
tidak dapat memenuhi kebutuhan, jarak yang jauh dan waktu tempuh yang lama
dengan biaya besar yang harus dikeluarkan, kondisi tersebut mendefinisikan
bahwasanya tingkat aksesibilitas terhadap air tersebut masih rendah. Tingkat
aksesibilitas juga dinilai dari hubungan jarak dan kondisi sarana dan prasarana
penyediaan air. Menurut Black (1981), tingkat aksesibilitas dibagi menjadi 3
kategori yaitu aksesibilitas tinggi dengan kondisi jarak dekat dan prasana baik,
aksesibilitas rendah dengan kondisi jarak yang jauh dengan prasarana yang buruk,
dan aksesibilitas mengenah dimana salah satu aspek yaitu jarak atau kondisi
prasarana terdapat kondisi yang baik ataupun buruk. Penjabaran tersebut terlampir
sebagaimana pada tabel 2.24 berikut. Formatted: Font: 12 pt, Font color: Black, Character scale
100%, Condensed by 0.1 pt

Tabel 2. 2 Tingkat Aksesibilitas AirTabel 2.4 Tingkat Aksesibilitas Air

Aksesibilitas rendah Aksesibilitas menengah Formatted: Centered, Indent: Left: 0"


Jauh Formatted Table
Jarak Formatted: Right: 0"
Aksesibilitas menengah Aksesibilitas tinggi Formatted: Centered, Indent: Left: 0"
Dekat Formatted: Centered, Right: 0"

Kondisi Prasarana Sangat jelek Sangat baik


Sumber: Black, 1981 Formatted: Space Before: 0 pt, Line spacing: Exactly 9
Formatted: Font: 10 pt, English (United Kingdom)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat aksesibilitas juga
Formatted: Right: 0"
berkaitan erat dengan kondisi prasarana. Jika kedua tempat yang berdekatan
terhubung dengan kondisi prasarana yang baik maka tingkat aksesibilitas nya
semakin baik. Akan tetapi jika jarak yang berjauhan terhubung dengan kondisi
prasarana yang buku maka semakin rendah aksesibilitasnya.
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
32

Howard dan Bartram (2003) menyatakan semakin jauh akses air bersih
maka semakin buruk aksesibilitasnya. Oleh karena itu, pelayanan air yang optimal
adalah dengan pengaliran langsung ke rumah. Tingkat pelayanan air bersih yang
disalurkan ke masyarakat sebagai pengguna akan berbeda – beda kuantitas nya,
dimana hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi yaitu jarak
dan waktu yang harus ditempuh masyarakat tersebut dalam mendapat air bersih.
Penjelasan mengenai hal tersebut dapat dilihat pada tabel 2.35 berikut.

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
33

Tabel2.3TingkatanAksesLayananDalamPemenuhanKebutuhanAirBersihTabel2.5TingkatanAksesLayananDalamPemenuhanKebutuhanAirBersih

Tingkat Akses Ukuran Akses Pemenuhan Kebutuhan


Tidak ada akses, kuantitas air Lebih dari 1000m, atau 30 Konsumsi: tidak terjamin,
yang dikumpulkan dibawah 5 menit total waktu Hygiene: tidak mungkin
ltr/org/hr mengumpulkannya kecuali di sumber air

Akses dasar, rata- rata kuantitas Antara 100-1000m, atau 5- Konsumsi: seharusnya
air tidak lebih dari 20 ltr/org/hr 30 menit total waktu terjamin,
mengumpulkannya Hygiene: kemungkinan hanya
untuk makanan dan cuci
tangan, mencuci dan mandi
tidak dapat dilakukan kecuali
di sumber air

Akses menengah, rata-rata Air didistribusikan melalui Konsumsi: terjamin


kuantitas air sekitar 50 kran ke halaman rumah Hygiene: semua kebutuhan
ltr/org/hr (kurang dari 100m atau 5 dasar personal dan makanan
menit total waktu terjamin, dan seharusnya
mengumpulkannya mencuci dan mandi juga
terjamin

Akses optimal, rata- rata Air tersedia melalui Konsumsi: semua


kuantitas air lebih besar atau sambungan rumah dan terus kebutuhan terpenuhi,
sama dengan 100 ltr/org/hr mengalir. Hygiene: semua
kebutuhan seharusnya
terpenuhi.
Sumber: Howard dan Bartram, 2003 Formatted: Space Before: 1.8 pt, Line spacing: 1.5 lines

Pada kondisi eksisting, akses air bersih masih merupakan masalah yang Formatted: Indent: First line: 0.5"

kompleks di masyarakat. Masih terdapat serangkaian permasalahan yang terjadi di


lapangan untuk mendapat air bersih, menurut Brown dan Jones (2007) beberapa
kendala yang umum terjadi di masyarakat dalam mendapatkan air bersih antara
lain sebagai berikut:

a. Jarak yang jauh dalam mendapatkan pelayanan air bersih. Formatted: Justified

b. Harga yang harus dibayar cukup mahal untuk mendapatkan air bersih. Formatted: List Paragraph,kepala,List Paragraph1, Right:
0", Space Before: 12 pt, Numbered + Level: 1 + Numberi
Style: a, b, c, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned
0.25" + Indent at: 0.5"
Selanjutnya berdasarkan Santoso (2006) kendala-kendala yang terjadi
Formatted: Indent: First line: 0.5", Right: 0", Space
dalam mendapatkan air bersih di masyarakat antara lain: Before: 12 pt
Formatted: Font color: Red

a. Jarak dari rumah ke tempat sumber air bersih yang jauh Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
b. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapat air bersih lebih lama akibat jarak, Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
34

c. Masih banyak masyarakat yang belum teraliri oleh akses air bersih di
masing – masing rumah,
d. Masyarakat masih menggunakan air dengan kualitas yang belum Formatted: Justified, Space Before: 0 pt

memenuhi standar
e. Masyarakat belum mampu membayar biaya pemasangan dan berlangganan Formatted: List Paragraph,kepala,List Paragraph1, Right:
0", Space Before: 0 pt, Line spacing: single, Numbered +
fasilitas layanan air bersih Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
Alignment: Left + Aligned at: 0.25" + Indent at: 0.5"

Dari uraian tersebut, didapat variabel – variabel yang akan digunakan Formatted: Indent: First line: 0.5", Right: 0"

untuk menentukan tingkat keandalan dan kriteria aksesibilitas terhadap air bersih
di Kawasan 5 Ulu. Variabel – variabel tersebut antara lain; (1) Jumlah air bersih
yang didapat masyarakat, (2) Jarak tempuh yang dilalui masyarakat dalam
mendapatkan air bersih, (3) Waktu tempuh, (4) Kualitas air, (5) Besaran harga
yang dikeluarkan masyarakat.

2.4. Karateristik Kawasan Kumuh

Kawasan pemukiman kumuh adalah lingkungan hunian yang Formatted: Indent: First line: 0.5", Right: 0.2"

kualitasnya sangat tidak layak huni, ciri-cirinya antara lain berada pada lahan
yang tidak sesuai dengan peruntukan / tata ruang, kepadatan bangunan sangat
tinggi dalam luasan yang sangat terbatas, rawan penyakit sosial dan penyakit
lingkungan, serta kualitas bangunan yang sangat rendah, tidak terlayani
prasarana lingkungan yang memadai dan membahayakan keberlangsungan
kehidupan dan penghidupan penghuninya (Budiharjo: 1997). Ciri – ciri Formatted: Font color: Red

pemukiman kumuh dalam Suparlan (1990) adalah sebagai berikut : Formatted: Font color: Red

1. Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai Formatted: Right: 0.2"

2. Kondisi rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang – ruangnya


mencerminkan kondisi ekonomi penghuninya
3. Adanya tingkat pemenuhan kepadatan yang tinggi dalam penggunaan
ruang – ruang di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya
tata ruang yang tidak tertata rapi dan ketidakberdayaan ekonomi
penggunanya.
4. Pemukiman kumuh menjadi satu – satunya komuniti yang hidup
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
secara tersendiri dengan batas – batas kebudayaan sosial yang jelas.
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
35

5. Pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen,


masyarakatnya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan
yang beragam, begitu pula asal muasalnya. Dalam masyarakat
pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan
kemampuan ekonomi mereka yang berbeda.

Tingkat kekumuhan kawasan 5 Ulu ini mencakup berbagai aspek yang Formatted: Indent: First line: 0.5", Right: 0.2", Space
After: 12 pt
akan digunakan sebagai data indikator penyusunan tingkat RT yang kumuh,
dimana tingkatan tersebut berupa kumuh tinggi, kumuh sedang, kumuh ringan,
dan kumuh sangat ringan. Data tersebut akan didapat melalui wawancara
kepada ketua RT setempat, penyebaran kuisioner, dan penilaian langsung ke
lapangan.

Permasalahan kekumuhan yang dihadapi masyarakat di Kelurahan 5 Formatted: Indent: First line: 0.5", Right: 0.2"

Ulu ini umumnya diakibatkan oleh masalah lapangan pekerjaan, kemiskinan


yang meningkat, kerawanan sosial akibat meningkatnya angka kejahatan,
pelayanan kesehatan dan pendidikan yang rendah, kurangnya area-area
penghijauan, timbunan sampah rumah tangga, masih ada yang melakukan
kebiasaan buang air besar ke sungai dan penggunaan air sungai untuk
kebutuhan rumah tangga karena tidak tersedianya sarana dan prasarana sanitasi
lingkungan yang layak, yang berpotensi sebagai penyebab penyebaran wabah
penyakit.

Tingkat kekumuhan masing-masing Kecamatan di kota Palembang tentu Formatted: Indent: First line: 0.5"

berbeda. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pola hidup, kondisi
geografis, tingkat pendidikan dan lain sebagainya seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya. Oleh sebab itu, tingkatan kekumuhan pada tiap – tiap kecamatan
dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu kumuh rendah, kumuh sedang, dan kumuh
tinggi. Kota Palembang sendiri terdiri dari 11 kecamatan yang tersebar dengan
tingkat kekumuhan yang bervariasi. Berikut adalah tingkat kekumuhan
Kecamatan yang ada di Kota Palembang, berdasarkan data Palembang dalam
angka tahun 2014 disajikan pada Tabel 2.46.
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
36
Formatted
Formatted Table
Formatted
Tabel2.4TingkatKekumuhandiKotaPalembangTahun2014Tabel2.6TingkatKekumuhandiKotaPalembangTahun2010
Formatted
Formatted
No Kecamatan Jumlah Jumlah Tingkat Kekumuhan Formatted
Kelurahan Kelurahan Kumuh Kumuh Kumuh Formatted
Kumuh Rendah Sedang Tinggi
Formatted
1. Seberang Ulu I 10 10 - 6 4
Formatted
2. Seberang Ulu II 7 7 3 4 - Formatted
Formatted
3. Kemuning 6 2 2 - -
Formatted
4. Gandus 5 2 2 - -
Formatted
5. Ilir Barat I 6 1 1 - - Formatted

6. Ilir Barat II 7 7 7 - - Formatted


Formatted
7. Ilir Timur I 11 5 5 - -
Formatted
8. Bukit Kecil 6 2 2 - - Formatted

9. Ilir Timur II 12 6 6 - - Formatted


Formatted
10. Kertapati 6 4 1 3 -
Formatted
11. Sukarami 7 1 1 - - Formatted

Sumber: Palembang dalam Angka 2014 Formatted


Formatted
Formatted
Formatted
Dari tabel diatas, terlihatdapat dilihat bahwa Kecamatan Seberang Ulu I Formatted
Formatted
merupakan Kecamatan yang paling banyak memiliki kelurahan dengan karakteristik
Formatted
kumuh, pada Tabel 2.7 menunjukkan tingkat kekumuhan pada Kelurahan Seberang Formatted
Ulu I ditunjukkan pada Tabel 2.5. Formatted
Formatted
Tabel 2. 5 Tingkat Kekumuhan di Kecamatan Seberang Ulu I Tabel 2.7 Tingkat Formatted
Kekumuhan di Kecamatan Seberang Ulu I Formatted
Formatted
Formatted
No. Kelurahan Tingkat Kekumuhan Kecamatan
Formatted
1 3/4 Ulu Kumuh Tinggi Seberang Ulu I Formatted

2 5 Ulu Kumuh Tinggi Seberang Ulu I Formatted

3 7 Ulu Kumuh Tinggi Seberang Ulu I Formatted

Seberang Ulu I Formatted


4 8 Ulu Kumuh Tinggi
Formatted
5 15 Ulu Kumuh Sedang Seberang Ulu I
Formatted
6 1 Ulu Kumuh Sedang Seberang Ulu I
Formatted
7 Tuan Kentang Kumuh Sedang Seberang Ulu I Formatted
8 2 Ulu Kumuh Sedang Seberang Ulu I Formatted
Formatted

Universitas SriwijayaIndonesia
37

9 Silaberanti Kumuh Sedang Seberang Ulu I Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single

Kumuh Sedang Seberang Ulu I Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single
10 9/10 Ulu
Formatted: Line spacing: single
Sumber : Palembang dalam angka tahun 2014
Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single
Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single
2.5. Permasalahan Yang Terjadi Di Masyarakat
Formatted: Line spacing: single

Dampak dari permasalahan kurangnya air bersih ini dapat dirasakan secara
langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat. Seperti yang terjadi pada
masyarakat Kelurahan 5 Ulu yang terjadi ketimpangan dimana masyarakat yang
lebih mampu, dapat mengakses air melalui sambungan PDAM maupun membeli
air untuk pemenuhan kebutuhan. Sedangkan mereka yang dikatagorikan sebagai
penduduk prasejahtera menggunakan sumber air yang dapat diakses dengan tidak
memperhatikan kualitas nya untuk memenuhi kebutuhan air harian, hal inilah
yang akan berdampak buruk dalam berbagai aspek yakni penurunan kesehatan
dan produktivitas dalam mengikuti pendidikan, bekerja dimana penghasilan akan
berkurang sedangkan pengeluaran akan terus bertambah.

Jelas terlihat bahwa akses terhadap air bersih memegang peranan penting
untuk kesejahteraan masyarakat. Mereka yang tidak memiliki akses terhadap air
bersih akan dihadapkan dengan konsekuensi berdasarkan Johnstone dan Wood
dalam Mungkasa (2006) yaitu:

1. Biaya yang tinggi dalam pemenuhan kebutuhan air bersih, dimana


masyarakat akan menghabiskan 10-40% penghasilannya. Water
Academy dalam Mungkasa (2006) menyatakan bahwa air minum
dikatakan mahal apabila biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya
melampaui 3% dari pendapatan rata – rata penduduk.
2. Penurunan konsumsi air bersih akibat ketidak terjangkauan air bersih
baik dari segi jarak, waktu, dan biaya dalam pemenuhan kebutuhan.
Penurunan konsumsi air bersih ini berbanding lurus dengan penurunan
produktivitas dan kesahatan yang berdampak langsung dan tidak
langsung akibat kurangnya pendapatan dan terserang penyakit.

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
38

Berikut ini adalah contoh ilustrasi perhitungan sederhana yang


menggambarkan pengeluran masyarakat yang belum tersambung dengan PDAM
mengeluarkan biaya yang lebih besar disbanding dengan tarif tertinggi PDAM.
Diasumsikan satu orang membeli air bersih sebanyak 2 jerigen berukuran 20L dari
pedagang keliling seharga Rp.2000,-. Maka ilustrasi perhitungannya sebagai
berikut:

Diketahui:

2 jerigen (20L) = Rp. 4000,-/hari

1 bulan = Rp. 4000,-/hari x 30 hari

= Rp. 120.000,-/ bulan

Vol. Pemakaian = 30 hari x 20L x 2 Jerigen

= 1200L

1000
Biaya per m3 = 𝑥 𝑅𝑝. 120.000
1200

= Rp. 100.000,- /m3 Formatted: Superscript

Ilustrasi biaya diatas menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan akan


sangat mahal dibandingkan dengan tarif PDAM Tirta Musi yang paling mahal
untuk katagori rumah tangga menengah yang sebesar Rp. 4235,-/m3. Hal tersebut
menunjukkan bahwa terjadi selisih tarif dasar yang sangat signifikan terhadap
biaya yang dikeluarkan antara masyarakat yang telah teraliri oleh akses PDAM
dengan masyarakat yang belum memiliki akses terhadap air bersih. Selisih harga
air yang didapat melalui eceran berdasarkan perhitungan bernilai lebih mahal
yaitu sekitar 25 kali lipat dibanding harga jual PDAM. Jika dihitung kembali,
selisih biaya dalam mengakses air bersih dapat dialokasikan ke sektor lain seperti
pendidikan, renovasi, dan lain sebagainya.

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
39

2.6. Kondisi Eksisting Kelurahan 5 Ulu

Gambaran umum dari lokasi penelitian ini memberikan gambaran kondisi Formatted: Indent: First line: 0.5"

pada masa sekarang di lokasi penelitian yaitu Kelurahan 5 Ulu. Sebagian besar
lahan Kelurahan 5 Ulu didominasi oleh pemukiman penduduk yang jarak antar
rumah nya saling berdekatan sehingga secara visual kondisi kawasan ini padat dan
rapat. Sebagaimana wilayah Seberang Ulu 1 berbatasan langsung dengan Sungai
Musi, sebagian kawasan Kelurahan 5 Ulu juga dilalui oleh aliran Sungai Musi.
Oleh karena itu meski sebagian wilayah sudah terlayani PDAM, sebagian besar
pemenuhan air bagi masyarakat sekitar masih menggunakan air sungai.
Berdarakan lokasi nya, Kawasan 5 Ulu terbagi menjadi 2 lokasi yaitu 5 Ulu Laut
yang berdekatan langsung dengan sungai dan 5 Ulu Darat. Formatted: (Asian) Japanese

Berdasarkan data kependudukan BPS tahun 2014, Kelurahan 5 Ulu


memiliki luas wilayah sebesar 342 Ha dengan yang terdiri dari 12 RW, 63 RT,
dan jumlah keluarga sebanyak 6.049. Kondisi kependudukan Seberang Ulu 1 dan
Kelurahan 5 Ulu dapat dilihat pada tabel 2.68 berikut.

Tabel2.66LuasWilayah,JumlahKeluargadiKecamatanSeberangUluITabel2.8LuasWilayah,JumlahKeluargadiKecamatanSeberangUluI

Luas Jumlah
Kelurahan Formatted: Space After: 0 pt
(Ha) Keluarga

1. 15 Ulu 81,00 4,413 Formatted: Space After: 0 pt

2. 1 Ulu 62,00 2,468 Formatted: Space After: 0 pt

3. Tuan Kentang 44,00 2,717 Formatted: Space After: 0 pt

4. 2 Ulu 43,00 1,458 Formatted: Space After: 0 pt

5. 3/4 Ulu 301,00 4,326 Formatted: Space After: 0 pt

6. 5 Ulu 342,00 6,049 Formatted: Space After: 0 pt

7. 7 Ulu 80,00 3,749 Formatted: Space After: 0 pt


Formatted: Space After: 0 pt
8. 8 Ulu 358,00 2,446
Formatted: Space After: 0 pt
9. Silaberanti 390,00 3,561 Formatted: Space After: 0 pt
10. 9/10 Ulu 43,00 2,961 Formatted: Space After: 0 pt

Jumlah 1744,00 34,148 Formatted: Font: 9 pt


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Sumber: Palembang Dalam Angka Tahun 2014
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
40

2.7. Metode Importance Performance Analysis Formatted: Font: Bold

Analisis kuadran atau Importance Performance Analysis (IPA) pertama


kali dikenalkan oleh John A. Martilla dan John C. James tahun 1977 sebagai
teknik analisis deskriptif yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor
kinerja penting apa yang harus ditunjukkan oleh suatu organisasi dalam
memenuhi kepuasan para pengguna jasa mereka (konsumen). Sebelumnya,
metode ini dimaksudkan pada bidang riset pemasaran dan perilaku konsumen.
Seiring perkembangan, penggunaan metode ini telah meluas untuk riset-riset
lainnya seperti pelayanan rumah sakit, pariwisata, sekolah, keteknikan, bahkan
hingga analisis atas kinerja birokrasi publik (pemerintahan).

Analisis IPA merupakan suatu metode analisis yang merupakan kombinasi


antara aspek-aspek tingkat kepentingan dan persepsi terhadap kualitas atau
kondisi suatu objek ke dalam bentuk dua dimensi (Arimbi, 2015). Dalam
melakukan analisis menggunakan IPA, terlebih dahulu dilakukan penentuan
sebaran tingkatan prioritas dalam suatu kuadran. Hal tersebut dilakukan guna
mendeskripsikan keandalan dan mendapatkan hubungan antara penggunaan air
dan ketersediaan air bersih berdasarkan dari variabel-variabel akses penilaian
keandalan. Terdapat 4 buah kuadran di dalam grafik IPA ini, masing-masing
kuadran menggambarkan kondisi penilaian (Supranto, 2001), sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 2.21.
Formatted: Font: 11 pt
Sangat Formatted: Space After: 0 pt

Kuadran I Kuadran II Formatted: Space After: 0 pt


Penting
Formatted: Font: 11 pt
Prioritas Pertahankan
Formatted: Font: 11 pt
Utama Formatted: Space After: 0 pt
Formatted: Space After: 0 pt
Kuadran III Kuadran IV Formatted: Font: 11 pt

Prioritas Berlebihan Formatted: Font: 11 pt


Formatted: Justified
Rendah
Kurang Formatted: Font: 11 pt

Penting Formatted: Font: 11 pt

Rendah Tinggi Formatted: Font: 11 pt


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Sumber: Supranto, 2001 Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
41

Gambar2.22PembagianKuadranIPA(ImportancePerformanceAnalysis)Gambar.2.1.PembagianKuadranIPA(ImportancePerformanceAnalysis)

Cras molestie imperdiet mi, non pharetra enim ornare a. Aenean volutpat convallis
varius. Donec varius pretium volutpat. Morbi faucibus lorem eget tortor iaculis
mollis. Morbi a libero et massa porttitor facilisis ac at tortor. In vehicula vulputate
urna, ac pellentesque leo ultricies in. Aenean id lectus ut urna rutrum sagittis eget
sed quam. Vivamus neque justo, blandit ut ultricies a, pharetra eu libero. Phasellus
at nulla eget massa interdum gravida. Fusce nisi elit, commodo non fringilla at,
sodales a felis. Maecenas neque odio, commodo euismod condimentum
pellentesque, pretium vel nibh. Mauris et lectus metus. Sed accumsan risus ut
purus porttitor mollis. Fusce blandit placerat augue, at tempus sapien pharetra non.
Pellentesque ac felis purus. In lobortis faucibus tempor. Sed egestas, odio at luctus
gravida, massa elit consequat diam, a ullamcorper metus libero pretium ipsum.
Integer nunc massa, tempus eget gravida ac, aliquet quis lorem. Phasellus eu felis
arcu, ut tristique nibh. Nulla lacus lorem, luctus tristique vulputate eget, gravida
posuere neque.

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
42

BAB 31BAB 3
METODOLOGI PENELITIANPERANCANGAN

Tahapan metodologi pada penelitian ini disusun secra sistematis yang Formatted: Indent: First line: 0.5"

diawali dengan mengumpulkan data-data baik primer maupun sekunder,


kemudian data-data tersebut selanjutnya diolah dengan sedemikian rupa sehingga
layak digunakan, serta disajikan melalui metode – metode tertentu. Adapun
metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa penelitian deskriptif melalui
studi pustaka dan studi lapangan. Perumusan penelitian ini menggunakan data dari
kuesioner dan observasi lapangan, dibantu dengan analisis IPA (Importance
Performance Analysis). Penelitian ini nantinya berisi tentang deskripsi hasil studi
lapangan di kawasan Kelurahan 5 Ulu Kota Palembang dan identifikasi masalah
untuk mendapatkan arahan solusi dari kondisi tersebut dengan tahapan sebagai
berikut :Duis at nisi eu diam tempus tincidunt sed id nunc. Curabitur eget mauris
felis, id bibendum risus. Duis congue posuere quam, nec pulvinar justo venenatis
hendrerit. Nullam et justo ac urna cursus interdum non ac quam. Etiam
consectetur, sapien in tincidunt tristique, erat lacus ullamcorper urna, sit amet
elementum diam nisi sit amet ante. Praesent quis sem ligula. Class aptent taciti
sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Donec id
nisl ut ante adipiscing porttitor. Mauris vel velit velit. Vestibulum ante ipsum
primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec neque
lectus, fringilla id commodo ut, dictum quis nulla. Pellentesque habitant morbi
tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Sed aliquam diam
in enim vulputate euismod. Proin tempor urna quis metus gravida rutrum. Sed
lobortis nunc at urna malesuada id gravida est fermentum. Sed quis augue ante,
dignissim vehicula neque. In hac habitasse platea dictumst. Donec a ligula nulla, a
posuere velit. Nullam suscipit sodales turpis dignissim pharetra. Donec vel lacus
ipsum. Formatted

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
43

31.1.3.1. Pendekatan dan Metode PenelitianCras Molestie

Cras Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini mencakup: studi literatur, Formatted: Indent: First line: 0.3"

pengambilan data primer, pengambilan data sekunder, pengolahan data dan


analisis serta hasil pembahasan.

1. Studi Literatur
Tahap ini digunakan sebagai tahap dasar sebelum memulai penelitian guna Formatted: Indent: First line: 0.2"

mendapatkan hasil yang dapat dipertanggunjawabkan secara akademik.


Adapun kajian literatur pada penelitian ini meliputi pengertian dasar sumber
daya air, sistem penyediaan air bersih di Indonesia, aspek – aspek yang
mempengaruhi penyediaan air bersih, permasalahan dalam penyediaan air
bersih, aspek – aspek keberlanjutan infrastruktur air, kajian pemukiman
kumuh dan ketersediaan air bersih.

2. Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan sesuai dengan variable yang
akan diteliti, maka diperlukan teknik dan instrument dalam pengumpulan data.
Sumber data - data pada penelitian ini terbagi menjadi dua kategori yang
berupa data primer dan data sekunder. Dimana pengumpulan data dilakukan
dengan menginventarisir terlebih dahulu macam-macam data dan dokumen
apa saja yang dibutuhkan beserta instansi-instansi terkait dalam pengumpulan
data serta alat dan bahan yang diperlukan dalam hal ini kebutuhan data primer
menggunakan kuesioner dan wawancara.

Beberapa instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini


berupa:

- Observasi yaitu mengamati pola dan perilaku keseharian masyarakat Formatted: Bulleted + Level: 1 + Aligned at: 0.3" + Inde
at: 0.55"
pemukiman kumuh di 5 Ulu untuk memperoleh air guna memenuhi
kebutuhan harian.
- Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi lebih mendalam dari
sumbernya yang ditujukan kepada pihak PDAM, Pemerintah Daerah
Setempat, maupun Perangkat Masyarakat sekitar 5 Ulu. Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
44

- Kuesioner yang berupa sejumlah daftar pertanyaan ditujukan kepada


responden mengenai pola penggunaan dan akses air bersih, tingkat
ekonomi, dan kemauan untuk berlangganan sambungan PDAM.
Formatted: Indent: Left: 0.55", Space After: 0 pt

a. Pengumpulan data primer


- Data primer ini didapat dari hasil survey lapangan yaitu mengamati
secara langsung kondisi lingkungan Kelurahan 5 Ulu Palembang.
- Penyebaran kuesioner penelitian kepada warga Kelurahan 5 Ulu guna
mengetahui kondisi sosial ekonomi dan tingkat aksesibilitas warga
terhadap air bersih yang nantinya juga berpengaruh dalam pemilihan
strategi penyediaan air bersih.
- Dokumentasi kondisi eksisting lingkungan dan kualitas kehidupan
warga Kelurahan 5 Ulu Palembang.
- Wawancara kepada perangkat daerah kawasan 5 Ulu
- Wawancara dengan pihak ahli dari PDAM / Instansi terkait untuk
mendapatkan masukan maupun expert choice.
Formatted: Space After: 0 pt

Untuk lebih memahami sasaran penelitian, setelah semua data yang


dibutuhkan terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis berupa kualitatif dan
kuantitatif. Dimana pengolahan secara kualitatif dilakukan dengan analisis data
dari hasil pengamatan lapangan. Sedangkan pengolahan kuantitatif menggunakan
perhitungan statistik dari hasil survey kuesioner.

Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian, yaitu tenaga, biaya, dan waktu. Dikarenakan jumlah
penduduk Kelurahan 5 Ulu yang berjumlah lebih dari 4000 keluarga, maka
penentuan responden yang akan disurvey akan dibatasi. Responden yang diamati
dalam penelitian ini diambil dari penduduk (masyarakat desa) yang berdomisili di
sekitar lokasi penelitian secara administratif.

Sampel secara umum merupakan suatu contoh bagian dari keseluruhan


populasi. Dimana dalam penentuan dan pengambilan sampel, terdapat beberapa
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
hal yang perlu diperhatikan guna mendapatkan suatu gambaran kecil yang Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
45

mewakili kondisi sebenarnya pada populasi yang hendak diteliti dalam hal ini
masyarakat Kelurahan 5 Ulu. Populasi sendiri adalah kumpulan objek/subjek yang
mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (2007). Dalam hal ini populasi
adalah masyarakat yang tinggal di Kawasan Kelurahan 5 Ulu Palembang.

Pada penelitian kali ini, metode yang digunakan dalam mengambil sampel
dari populasi masyarakat Kelurahan 5 Ulu menggunakan Teknik Proportionate Formatted: Font: Italic

Stratified Random Sampling. Teknik pengambilan sampel ini dilakukan secara Formatted: Font: Italic

acak namun tetap proporsional dari keseluruhan anggota populasi yang


anggotanya heterogen, yang dimaksud dengan heterogen disini adalah kondisi
masyarakat Kelurahan 5 Ulu yang beragam baik dari tingkat pendidikan, status
ekonomi, pekerjaan, dan lain sebagai nya. Adapun rumus yang digunakan dalam
pengambilan sampel ini adalah rumus Taro Yamane (Riduwan, 2009) sebagai
berikut:

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
46

n= N Formatted: Space After: 0 pt

2
N.d +1

Keterangan: Formatted: Indent: Left: 0", First line: 0"

n = Jumlah sampel seluruhnya Formatted: Indent: Left: 0", First line: 0.49"

N = Jumlah populasi seluruhnya

d = Presisi yang ditetapkan

Formatted: Left, Indent: First line: 0.49"

Rumus tersebut digunakan untuk menentukan seberapa banyak jumlah


sampel yang akan diambil dalam menilai tingkat keandalan dan aksesibilitas
masyarakat 5 Ulu mendapatkan air bersih. Populasi (N) yang digunakan adalah
jumlah keluarga yang ada di Kelurahan 5 Ulu, dimana jumlah keseluruhan
keluarga berjumlah 4635 Keluarga. Nilai kesalahan (d) pada pengambilan sampel
ini dibatasi dengan nilai maksimal sebesar 10%. Setelah mendapatkan nilai
populasi dan batas kesalahan sampel, angka tersebut dimasukkan ke rumus
perhitungan sebagai berikut:

Formatted: Indent: Left: 0"

n= 4635 = 97.88 ~ 100 responden

(4635.0.12+1)

Dari hasil perhitungan, didapat sampel sebanyak 100 responden. Jumlah


responden tersebut kemudian dibagi dan disebar berdasarkan wilayah
administratif Kelurahan 5 Ulu, dikarenakan kondisi perekonomian di Kawasan 5
Ulu tergolong homogen, maka penentuan responden menggunakan random
sampling.

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
47

b. Pengumpulan data sekunder


Pengumpulan data sekunder ini didapat melalui instansi – instasi terkait Formatted: Indent: Left: 0.55", First line: 0", Adjust spa
between Latin and Asian text, Adjust space between Asian
seperti Bappeda, PDAM Tirta Musi, Badan Lingkungan Hidup, Badan text and numbers

Pusat Statistik, dan Dinas PU. Adapun data sekunder yang dibutuhkan
pada penelitian ini secara general meliputi; Letak dan batasan administrasi
kelurahan 5 Ulu Palembang, Data kependudukan Kelurahan 5 Ulu, Pola
penyediaan dan sebaran layanan air bersih pada warga Kelurahan 5 Ulu. Formatted: Font: (Asian) Japanese

molestie imperdiet mi, non pharetra enim ornare a. Aenean volutpat convallis
varius. Donec varius pretium volutpat. Morbi faucibus lorem eget tortor iaculis
mollis. Morbi a libero et massa porttitor facilisis ac at tortor. In vehicula vulputate
urna, ac pellentesque leo ultricies in. Aenean id lectus ut urna rutrum sagittis eget
sed quam. Vivamus neque justo, blandit ut ultricies a, pharetra eu libero. Phasellus
at nulla eget massa interdum gravida. Fusce nisi elit, commodo non fringilla at,
sodales a felis. Maecenas neque odio, commodo euismod condimentum
pellentesque, pretium vel nibh. Mauris et lectus metus. Sed accumsan risus ut
purus porttitor mollis. Fusce blandit placerat augue, at tempus sapien pharetra non.
Pellentesque ac felis purus. In lobortis faucibus tempor. Sed egestas, odio at luctus
gravida, massa elit consequat diam, a ullamcorper metus libero pretium ipsum.
Integer nunc massa, tempus eget gravida ac, aliquet quis lorem. Phasellus eu felis
arcu, ut tristique nibh. Nulla lacus lorem, luctus tristique vulputate eget, gravida
posuere neque.

31.2.3.2. Analisis DataLorem Ipsum

Pada penelitian ini, data yang telah terkumpul diolah melalui beberapa
analisis yang kemudian disajikan dalam bentuk table dan grafik. Adapun analisis
yang digunakan yaitu:

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
48

3.2.1. 1. Perhitungan TingkatAnalisis Deskriptif KonsumsiPenggunaan Air Formatted: Heading 3, Indent: Left: 0", First line: 0"

Bersih Berdasarkan PDAM

Perhitungan konsumsi air bersih di Kelurahan 5 Ulu dilakukan dengan : Formatted: Indent: First line: 0"

a. Mengumpulkan data kubikasi dari PDAM dalam rentang satu


tahun Januari – Desember 2018 data ini dipilih karena keterbaruan
penggunaan data.
b. Menghitung rerata konsumsi dengan output berupa rekapitulasi
penggunaan pelanggan PDAM di Kelurahan 5 Ulu setiap bulannya
yang disajikan dalam bentuk grafik.
c. Meninjau konsumsi air bersih eksisting di masyarakat 5 Ulu Formatted: List Paragraph,kepala,List Paragraph1, Bullete
+ Level: 2 + Aligned at: 0.8" + Indent at: 1.05"
berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebar.

Teknik ini menganalisis masalah dengan mengumpulkan sejumlah data,


mengkategorikan pada kriteria tertentu yang disajikan dalam bentuk tabel dan
grafik (gambar/chart). Setelah data dianalisa dan didapat informasi yang lebih
sederhana, hasil tersebut kemudian dapat dijadikan acuan dalam cakupan
penelitian yang lebih luas. Aspek yang dibahas disini berupa data keluarga, Formatted: Font color: Red

penghasilan, pendidikan, pemanfaatan sumber air bersih, serta keinginan dan


kemampuan masyarakat dalam mendapatkan akses air bersih jaringan pipa.
Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah analisis deskriptif kuantitatif.

3.2.2. Analisis Terhadap Akses Air Bersih Berdasarkan Jarak dan Waktu
Tempuh

Pada peninjauan gambaran akses terhadap air bersih berdasarkan jarak dan Formatted: Indent: Left: 0", First line: 0.5"

waktu didapat dengan sebaran kuesioner (terlampir), pembagian rentang jarak dan
waktu mengacu kepada Howard dan Bartman (2010). Dari jawaban yang didapat
dari responden direkapitulasi ke dalam tabel, hasil tersebut kemudian disajikan
dalam bentuk persentase.
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
49

3.2.3. Analisis Terhadap Akses Air Bersih Terhadap Biaya

Peninjauan akses air bersih terhadap biaya didapat dengan cara Formatted: Indent: Left: 0", First line: 0.5"

menyebarkan kuesioner yang berisikan besaran biaya yang dikeluarkan oleh


masyarakat Kelurahan 5 Ulu dalam mendapatkan air bersih per m3 nya dari tiap
sumber layanan yang digunakan. Rekapitulasi besaran biaya tersebut tersaji dalam
bentuk tabel dan persentase yang selanjutnya akan menjadi acuan perhitungan
analisis kemampuan membayar air bersih masyarakat 5 Ulu. Formatted: Font color: Auto

3.2.4. Analisis Terhadap Kualitas Air Bersih

Peninjauan kualitas air bersih dengan meninjau sampel air yang digunakan Formatted: Indent: Left: 0", First line: 0.5"

oleh masyarakat Kelurahan 5 Ulu dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.


Sampel air tersebut diuji di laboratorium dengan kesesuaian Permenkes RI
No.416.IX tahun 1990 mengenai syarat-syarat dan pengawasan kualitas air dan
Permenkes No. 32 tahun 2017 mengenai standar baku mutu kesehatan
lingkungan dan persyaratan kesehatan air untuk kepertuan hygiene sanitasi,
kolam renang, solus per aqua, dan pemandian umum. Adapun sampel air yang
diuji adalah air PDAM, air sungai, dan air kemasan. Formatted: Font color: Auto

Formatted: Normal, Indent: Left: 0.5"

2. Analisis Deskriptif Kualitatif

Setelah sejumlah hasil olahan data telah tersaji, maka dilanjutkan dengan Formatted: Indent: Left: 0"

Sangat
Kuadran I Kuadran II
Penting

Prioritas Utama Pertahankan

Kuadran III Kuadran IV Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Prioritas Rendah Berlebihan Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Kurang Universitas SriwijayaIndonesia


Penting

Rendah Tinggi
50

analisis menggunakan IPA. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, analisis ini
berfungsi untuk mendapatkan kondisi kawasan yang perlu dilakukan prioritas
perbaikan serta memberikan gambaran arahan pengembangan kawasan 5 Ulu
yang dapat meningkatkan aksesibilitas secara bertahap, sehingga keandalan air
bersih meningkat dan berkelanjutan. Dalam analisis IPA ini terdapat 4 buah
kuadran di dalam grafik IPA, masing-masing kuadran menggambarkan kondisi
penilaian (Supranto, 2001) sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Sumber: Supranto, 2001

Gambar3.11KuadranPadaAnalisisIPA(ImportancePerformanceAnalysis)Gambar.3.1.KuadranPadaAnalisisIPA(ImportancePerformanceAnalysis)

Adapun penjelasan dari masing – masing kuadran adalah sebagai berikut: Formatted: Indent: First line: 0.5"

Kuadran I (Pertahankan), variabel akses yang terdapat dalam kuadran ini Formatted: Indent: First line: 0.5"

memiliki tingkat supply yang tinggi dan demand juga tinggi. Implikasinya
variabel akses yang berada dalam kuadran tersebut harus tetap dipertahankan.

Kuadran II (Prioritas Utama), variabel akses yang terdapat dalam kuadran


ini memiliki tingkat supply yang tinggi namun masih rendah di demand.
Implikasinya variabel akses yang berada dalam kuadran tersebut harus
diprioritaskan untuk diperbaiki.

Kuadran III (Prioritas Rendah), variabel akses yang terdapat dalam


kuadran ini memiliki tingkat supply dan demand yang sama-sama rendah.
Implikasinya harus dilakukan perbaikan terhadap variabel akses tersebut untuk
mencegah bergesernya variabel akses ke kuadran I.

Kuadran IV (Berlebihan), variabel akses yang terdapat dalam kuadran ini


memiliki tingkat supply yang rendah dan di demand tinggi. Peningkatan pada
variabel akses ini hanya akan menyebabkan terjadinya pemborosan sumber daya.

Dari pemetaan kuadran maka dapat diketahui kesenjangan yang terjadi


antara demand dan supply, dimana variabel akses yang ada dibawah nilai rata-rata
akses yang merupakan variabel akses yang perlu diprioritaskan untuk diperbaiki,
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
yang berada di kuadran I dan III. Semakin besar kesenjangan maka variabel akses Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
51

tersebut diprioritaskan untuk diperbaiki. Variabel akses yang dianalisis dengan


matrik kuadran dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3. 11 Variabel Akses

No. Permintaan (Demand) Penyedia (Supply) Formatted: Line spacing: single


Formatted: Centered, Line spacing: single
1. Volume Volume
Formatted Table
2. Jarak dan Waktu Jarak dan Waktu Formatted: Line spacing: single
Formatted: Line spacing: single
3. Biaya Biaya
Formatted: Line spacing: single
Formatted: Line spacing: single
4. Kualitas Kualitas

Formatted: Indent: First line: 0"

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
52

Input Proses Output Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 11 pt, Bo
Formatted: Font: 11 pt, Bold
1 . • Jumlah konsumsi Identifikasi Mengetahui Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 11 pt, Bo
air karakteristik karakteristik Formatted: Font: 11 pt, Bold
2 . • Jarak tempuh penggunaan air bersih penggunaan air bersih Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 11 pt, Bo
mendapat air di Kawasan 5 Ulu di masyarakat 5 Ulu
Formatted: Font: 11 pt, Bold
3 . • Waktu tempuh dengan analisis
mendapat air deskriptif Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 11 pt

4 . • Kualitas air Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 11 pt


bersih Formatted: Indent: Left: 0", Hanging: 0.1", Bulleted +
• Biaya masyarakat Analisis aksesibilitas Level: 1 + Aligned at: 0.25" + Tab after: 0.5" + Indent a
dan tingkat keandalan 0.5", Tab stops: 0.3", List tab + Not at 0.5"
air bersih di Kawasan Formatted: Centered, Space After: 0 pt, Line spacing:
5 Ulu dengan analisis single
deskriptif Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 11 pt
Formatted: Centered, Space After: 0 pt, Line spacing:
single
Analisis arahan Formatted: Font: 11 pt
pengembangan akses Kesimpulan dan
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 11 pt
dan keandalan air Rekomendasi
Formatted: Font: 11 pt
bersih dengan Analisis
kuadran Formatted: Font: 11 pt
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 11 pt
Formatted: Font: 11 pt

Gambar 3. 2 Kerangka Pikir Penelitian Formatted: Font: 11 pt


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 11 pt
Formatted: Font: 11 pt
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 11 pt
Formatted: Centered, Space After: 0 pt, Line spacing:
single
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 11 pt
Formatted: Font: 11 pt
Formatted: Font: 11 pt
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 11 pt
Formatted: Centered, Space After: 0 pt, Line spacing:
single
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 11 pt
Formatted: Centered, Space After: 0 pt, Line spacing:
single
Formatted: Font: 11 pt
Formatted: Font: 11 pt

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
53

Mulai Formatted: Font: 10 pt

Studi literatur Formatted: Font: 10 pt

Perumusan Masalah : Formatted: Font: 10 pt


1. Identifikasi tingkat keandalan akses air bersih serta penyebab belum tercapainya akses 100% Formatted: Space After: 0 pt
air bersih pada kawasan kumuh
2. Upaya penentuan strategi pengembangan pelayanan air bersih sesuai dengan skala prioritas di
wilayah kumuh kota Palembang
Formatted: Space After: 0 pt

Pengumpulan data Formatted: Font: 10 pt

Data Primer: Data Sekunder: Formatted: Font: 10 pt


1. Survey lapangan 1. Peta Administrasi Formatted: Space After: 0 pt
2. Kuisioner - 2. Data Penduduk, Fasum, Fasos Formatted: Font: 10 pt
3. Dokumentasi 3. Peta Distribusi PDAM
Formatted: Space After: 0 pt
Formatted: Indent: Left: -0.25"
Formatted: Indent: Left: -0.25"
Rancangan Kuesioner Formatted: Space After: 0 pt
Formatted: Space After: 0 pt
Formatted: Font: 10 pt

Penyebaran Kuesioner Formatted: Font: 10 pt

Analisis dan Pembahasan Formatted: Font: 10 pt


1. Menghitung tingkat konsumsi air bersih Formatted: Space After: 0 pt
1.2. Identifikasi pemenuhan kebutuhan air bersih, membandingkan debit kebutuhan
secara teoritis dengann debit kebutuhan eksisting lapangan Formatted: Font: 10 pt
2.3. Identifikasi tingkat keandalan akses air bersih berdasarkan jarak dan waktu,
biaya kualitas, serta kualitas, kuantitas, kontinyuitas Formatted: Font: 10 pt
4. Penyusunan arahan strategi pengembangan pemenuhan kebutuhan air bersih
3. Formatted: Font: 10 pt
Formatted: Space After: 0 pt
Kesimpulan
Formatted: Font: 10 pt

Selesai Formatted: Font: 10 pt

31.2.1. Dolor Sit Amet

Gambar 3. 33 Diagram Alur Penelitian

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
54

BAB 42BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASANIMPLEMENTASI DAN
PENGEMBANGAN PROTOTIPE

4.1. Tahapan AnalisisImplementasi Basis Data

Penelitian mengenai keandalan penyediaan air bersih bagi masyarakat di


Kelurahan 5 Ulu ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh aksesibilitas
masyarakat terhadap air bersih dalam pemenuhan kebutuhan air sehari-hari seperti
kegiatan memasak, mandi, cuci, kakus (MCK). Penilaian keandalan air bersih di
kawasan 5 Ulu ini dinilai berdasarkan beberapa variabel sesuai dengan ketentuan
World Health Organization (WHO) yaitu;

1. Aman dan layak konsumsi, yang meliputi kualitas air sesuai dengan
standar pemerintah,
2. Cukup, yang meliputi kuantitas / jumlah air bersih yang terlayani, Formatted: Indent: First line: 0.49"

3. Mudah dan terjangkau, yang meliputi jarak dan waktu tempuh serta Formatted: Font:
Formatted: Font: Condensed by 0.1 pt
biaya yang dikeluarkan.
Formatted: Font:
Formatted: Font: Condensed by 0.1 pt
Penilaian tersebut dilihat dari jumlah pemakaian air bersih yang digunakan
Formatted: Font:
oleh masyarakat 5 Ulu dengan jumlah air bersih yang ada. Selanjutnya tahapan Formatted: Font: Condensed by 0.1 pt
Formatted: Font:
penilaian keandalan dan tingkat aksesibilitas air bersih di kawasan 5 Ulu sebagai
Formatted: Font: Condensed by 0.1 pt
berikut: Formatted: Font:
Formatted: Font: Condensed by 0.1 pt
a. Pengukuran kebutuhan terhadap air bersih kondisi eksisting pada Formatted: Font:
masyarakat Kawasan kumuh Kelurahan 5 Ulu Palembang Formatted: Font: Condensed by 0.1 pt
Formatted: Font:
b. Analisis keandalan terhadap pemenuhan air bersih bagi masyarakat di
Formatted: Font: Condensed by 0.1 pt
permukiman kumuh Kelurahan 5 Ulu Palembang Formatted: Font:

42.1.c. Analisis penyusunan arahan pengembangan untuk peningkatan Formatted: Font:


Formatted: Font: Character scale: 100%, Not Expanded b
keandalan pemenuhan air bersih di Kawasan kumuh sesuai skala prioritas / Condensed by

pengembangan. Formatted: Font:


Formatted: List Paragraph,kepala,List Paragraph1,
Numbered + Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, … + Sta
at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.25" + Indent at:
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
55

4.2. IPengukuran Kebutuhan Air Bersih Kondisi Eksisting pada Formatted: Font: Bold

Masyarakat Kawasan Kumuh Kelurahan 5 Ulu Formatted: Font: Bold

Palembangmplementasi Sistem

Pada peninjauan ini terdapat beberapa aspek yang ditinjau dalam akses air Formatted: Normal, Indent: Left: 0", First line: 0.49"

bersih seperti pada penjelasan sebelumnya. Adapun akses tersebut terbagi menjadi
tingkat konsumsi, jarak dan waktu, biaya, serta kualitas.

4.2.1. Perhitungan Tingkat Konsumsi Air Bersih Kelurahan 5 Ulu Formatted: Heading 3, Indent: First line: 0", Right: 0"

Penggunaan air bersih di kawasan kumuh 5 Ulu ini didominasi oleh


penggunaan air domestikc, karena kawasan 5 Ulu sebagian besar merupakan
kawasan pemukiman warga dan industri rumahan. Oleh karena penggunaan air
non domestik yang jumlah nya tidak sebanyak penggunaan air domestik, maka
penggunaan non domestik dianggap sama dengan penggunaan domestik.
Selanjutnya dilakukan perhitungan kebutuhan air bersih di Kawasan kumuh
Kelurahan 5 Ulu Palembang. Formatted: (Asian) Japanese, Character scale: 100%, No
Expanded by / Condensed by

Jumlah kebutuhan harian air bersih masyarakat di kawasan kumuh 5


Ul u dihitung berdasarkan kebutuhan dalam peruntukan, masak, minum, mandi,
mencuci, kakus dan kegiatan harian lainnya. Adapun data kubikasi penggunaan
air bersih di Kawasan 5 Ulu berdasarkan hasil sebaran kuesioner terangkum pada
seperti pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1.

Tabel4.1BesaranKebutuhanMasyarakatTerhadapAirBersihDiKelurahan5UluTabel4.1.BesaranKebutuhanMasyarakatTerhadapAirBersihDiKelurahan5Ulu

Jumlah Kebutuhan Air Bersih Jumlah


< 35 ltr/org/hr 0
35 ltr/org/hr 0
36 - 140 ltr/org/hr 39
> 140 ltr/org/hr 61
Total 100
Sumber: Hasil Analisis, 2019 Formatted: Font: 9 pt

Dari data penggunaan air harian masyarakat kelurahan 5 Ulu selama satu
tahun didapat tingkat kebutuhan air bersih yang digunakan seperti yang terlihat Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

pada Gambar 4.1 berikut ini. Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
56

REKAPITULASI KEBUTUHAN AIR HARIAN PENDUDUK 5 ULU TAHUN 2018


l/org/h

180
160
140
Liter/orang/hari

120
100
80 Formatted: Font color: Text 1

60
40
20
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEPT OKT NOV DES

Bulan Formatted: Font: 9 pt, Font color: Text 1

Sumber: Hasil analisis, 2019

Gambar4.11TingkatKebutuhanAirBersihMasyarakatDiKelurahan5UluGambar4.1TingkatKebutuhanAirBersihMasyarakatDiKelurahan5Ulu

Dari sajian data diatas didapat bahwa uraian kebutuhan air bersih Formatted: Indent: First line: 0.49"

masyarakat di Kawasan 5 Ulu adalah sebagai berikut:

a. Tingkat kebutuhan air bersih di Kawasan 5 Ulu berkisar antara 140- Formatted: Font:

hingga 160 ltr/org/hari. Dimana sekitar 61% atau lebih dari setengah
masyarakat di kawasan 5 Ulu memiliki tingkat kebutuhan akan air bersih
sebesar >140 ltr/org/hr. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa Formatted: Font:
Formatted: Font:
konsumsi air bersih harian sebagian besar masyarakat sehari-hari
Formatted: Font:
membutuhkan jumlah yang besar. Mayoritas masyarakat yang telah Formatted: Font:

memenuhi kebutuhan air tersebut berada pada lokasi 5 Ulu Darat dimana Formatted: Font:

status ekonomi masyarakat dan akses terhadap air PDAM sudah lebih
baik. Formatted: Font: Character scale: 100%

b. 39% adalah masyarakat di Kawasan 5 Ulu dengan jumlah kebutuhan


air bersih < 140 ltr/org/hr. Hal ini menunjukkan masyarakat yang jumlah
pemenuhan kebutuhan air bersihnya terbatas hanya pada beberapa
kebutuhan mendasar, dengan penggunaan air secukupnya. Masyarakat
yang jumlah kebutuhan air bersihnya rendah didominasi pada daerah 5
Ulu Laut yang tata letak yang tidak tertata baik, akses sambungan
PDAM yang sulit, dan kondisi ekonomi masyarakat mayoritas pra Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

sejahtera. Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
57

4.2.2. Akses Air Bersih Masyarakat Berdasarkan Jarak Dan Waktu


Tempuh

Indikator pertama dalam penilaian keandalan pemenuhan air bersih adalah


analisis akses masyarakat terhadap air bersih yang dilihat dari seberapa jauh jarak
yang harus ditempuh dan seberapa lama waktu yang dihabiskan oleh
masyarakat kawasan 5 Ulu ke sumber air. Nilai jarak tempuh tersebut
sebanding dengan waktu tempuh yang dihabiskan, dimana akses yang baik adalah
jarak tempuh yang dekat dengan waktu tempuh yang singkat. Sebaliknya,
semakin jauh jarak tempuh maka semakin lama waktu yang ditempuh sehingga
tingkat akses dikatakan buruk (Howard dan Bartram, 2010). Dari hasil kuesioner
yang disebar, diketahui seberapa jauh dan lama waktu yang harus ditempuh oleh
masyarakat terhadap air bersih di Kawasan 5 Ulu berdasarkan sumber air nya
seperti terlampir pada Tabel 4.2 berikut.

Tabel4.2JarakDanWaktuTempuhMasyarakatMendapatkanAirTabel4.2JarakDanWaktuTempuhMasyarakatMendapatkanAir

Jarak dan Waktu Tempuh

Sumber Air Bersih Di rumah < 100 m 100-1000m > 1 km Formatted: Font: 11 pt
lebih dari atau atau 5-30 atau > 30 Formatted: Font: 11 pt
1 kran 5menit menit menit
Air PDAM 20 0 0 0 Formatted: Font: 11 pt

Air Kemasan 0 10 25 9 Formatted: Font: 11 pt

Air Sungai 0 30 6 0 Formatted: Font: 11 pt

Sumber: Hasil analisis, 2019

Dari Tabel 4.2 secara spesifik, dapat dilihat jarak dan waktu yang
ditempuh masyarakat kawasan 5 Ulu dalam bentuk grafik yang tersaji pada
Gambar 4.2.

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
58

> 1 KM ATAU > 30 MENIT

100-1000M ATAU 5-30 MENIT

< 100 M ATAU 5MENIT

DI RUMAH LEBIH DARI 1 KRAN

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30

Air Sungai Air Kemasan Isi Ulang Air PDAM

Sumber: Hasil analisis, 2019 Formatted: Font: 9 pt

Gambar4.2JarakDanWaktuTempuhMasyarakatMendapatkanAirGambar4.2JarakDanWaktuTempuhMasyarakatMendapatkanAir

Adapun uraian jangkauan jarak dan waktu ke sumber air bersih Formatted: Indent: First line: 0.5"

masyarakat Kawasan 5 Ulu pada Gambar 4.2 adalah sebagai berikut:

a. Sebanyak 20 sampel keluarga dari 100 sampel rumah warga di Formatted: Font:
Formatted: Font:
Kawasan 5 Ulu yang disurvey mengakses air bersih melalui layanan
PDAM yang berarti memiliki lebih dari 1 keran di rumah, yang Formatted: Font:

digunakan dalam pemenuhan kebutuhan air bersih rumah tangga


harian. Formatted: Font:

b. Sebanyak 40 sampel rumah menjangkau air bersih sejauh 100m atau 5 Formatted: Font:

menit dalam pemenuhan kebutuhan air bersih harian, jangkauan Formatted: Font:

masyarakat di Kawasan 5 Ulu mendapat air bersih berdasarkan jarak Formatted: Font:
Formatted: Font:
dan waktu tempuh dengan memanfaatkan air sungai atau air kemasan.
Formatted: Font:
Dimana penggunaan air didapat dengan mengambil dan mengangkut Formatted: Font:

sendiri. Formatted: Font: Character scale: 100%

c. Sebanyak 31 sampel rumah menempuh jarak sejauh 100-1000m atau


5-30 menit, sebagian besar masyarakat di Kawasan 5 Ulu
menjangkau air bersih dari air kemasan isi ulang yang dibeli dari
depot air isi ulang untuk memenuhi kebutuhan minum. Dan sebagian Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
59

menggunakan air sungai/air PDAM komunal yang diangkut sendiri ke


rumah maupun langsung ke sungai. Formatted: Font:
Formatted: Font: Character scale: 100%
d. Berdasarkan hasil survey, ditemukan warga 5 Ulu yang memiliki
Formatted: Font: Expanded by 0.05 pt
jangkauan air bersih lebih dari 1 km atau 30 menit waktu tempuh Formatted: List Paragraph,kepala,List Paragraph1,
Numbered + Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, … + Sta
terhadap air kemasan isi. at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.25" + Indent at:

Berdasarkan penjelasan diatas, didapat gambaran mengenai persentase


jumlah masyarakat di Kawasan 5 Ulu dalam mengakses air yang dinilai dari
seberapa jauh jarak yang ditempuh dan waktu yang dihabiskan seperti pada
Gambar 4.3 berikut.

Di rumah lebih dari 1


kran
9% 20% < 100 m atau 5menit

31%
100-1000m atau 5-30
menit
40%
> 1 km atau > 30
menit

Sumber: Hasil analisis, 2019 Formatted: Font: 9 pt

Gambar4.3PersentaseAksesAirBersihBerdasarkanJarakdanWaktuGambar4.3.PersentaseAksesAirBersihBerdasarkanJarakdanWaktu

Berdasarkan gambar diatas, diketahui besaran persentase masyarakat di


Kawasan 5 Ulu mendapatkan air bersih berdasarkan jarak dan waktu, adalah
sebagai berikut:

a. Terdapat 31% masyarakat di Kawasan 5 Ulu mengakses air bersih dengan Formatted: Font:

Formatted: Font:
menempuh jarak antara 100-1000m dan menghabiskan waktu antara 5-
Formatted: Font:
30. Dimana masyarakat mendapatkan air bersih dari dengan membeli Formatted: Font:

air galon / air isi ulang dan mengangkut air langsung dari sungai ke Formatted: Font: Not Expanded by / Condensed by
Formatted: Font:
rumah maupun langsung menggunakan air di sungai.
Formatted: Font:
b. Sementara 40% masyarakat di Kawasan 5 Ulu mengakses air bersih Formatted: Font:

dengan menempuh jarak kurang dari 100 m dan waktu tempuh 5 Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
menit. Dimana air yang diakses tersebut bersumber dari air sungai dan
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
60

dengan membeli dari pedagang air keliling atau mengangkut sendiri


ke rumah. Formatted: Font: Character scale: 100%

c. Tersisa 20% masyarakat di Kawasan 5 Ulu yang menjangkau air Formatted: Font:

bersih dengan jarak dan waktu tempuh yang mudah diakses yakni
terdapat lebih dari 1 kran di rumah. Ini berarti sebagian masyarakat
Kawasan 5 Ulu sudah tersambung dengan PDAM (sambungan rumah)
maupun sumur dalam mengakses air bersih.
d. Dan terdapat 9% masyarakat di Kawasan 5 Ulu yang harus menempuh Formatted: List Paragraph,kepala,List Paragraph1, Right:
0.25", Space Before: 1.8 pt, Numbered + Level: 1 +
jarak sejauh >1 km atau menghabiskan waktu lebih dari 30 menit Numbering Style: a, b, c, … + Start at: 1 + Alignment: Lef
+ Aligned at: 0.25" + Indent at: 0.5"
dalam mendapatkan air bersih. Formatted: Font:
Formatted: Font:
Dari penjabaran diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar penggunaan Formatted: Font:
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
air bersih masyarakat Kawasan 5 Ulu dalam pemenuhan kebutuhan air harian
ditempuh dengan jarak berkisar <100m dengan waktu yang ditempuh sekitar 5
menit.

4.2.3. Perhitungan Besaran Biaya Akses Air Bersih Formatted: Font: Bold
Formatted: Font: Bold

Perhitungan besaran biaya yang dikeluarkan masyarakat Kawasan 5 Ulu


dalam pemenuhan kebutuhan air bersih setiap bulannya, dapat dilihat dari
beberapa faktor berikut;

a. Analisis Harga Air Bersih yang Digunakan Masyarakat Formatted: Indent: Left: 0.05", Numbered + Level: 1 +
Numbering Style: a, b, c, … + Start at: 1 + Alignment: Lef
+ Aligned at: 0.25" + Indent at: 0.5"
Analisis mengenai besaran biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat Formatted: Space Before: 0 pt, After: 0 pt

Kawasan 5 Ulu ini dilihat dari pola penggunaan air bersih masyarakat tersebut,
yaitu dengan menghitung besaran biaya dari masing- masing sumber air yang
digunakan per m3 nya. Dimana air bersih dapat dikatakan lebih mahal jika air
didapat dengan membeli dari pedagang air keliling. Sebaliknya, harga air bersih
per m3 dapat lebih murah jika didapatkan dari air PDAM ataupun dari sumber air
yang gratis sehingga masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya besar.
Masyarakat 5 Ulu pada dasar nya mengakses air bersih dari dua jenis sumber
utama yaitu sumber yang berasal dari layanan air perpipaan dalam hal ini PDAM,
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
dan layanan air non perpipaan yang berupa air kemasan oleh pedagang air.
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Perhitungan biaya yang dikeluarkan masyarakat dari kedua jenis sumber air tersebut Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
61

dibandingkan untuk mengetahui sumber mana yang dikategorikan mahal atau pun
murah. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa biaya yang dikeluarkan
masyarakat 5 Ulu untuk mengakses air bersih dari layanan nonPDAM tergolong
sangat mahal yaitu berkisar pada angka Rp.30.000,- hingga mencapai lebih dari
Rp.100.000,-. Uraian biaya air bersih tersbut dapat dilihat seperti yang
terangkum pada tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3Tabel4.3HargaAksesAirBersihMasyarakatDiKawasan5UluHargaAksesAirBersihMasyarakat DiKawasan5Ulu(m3)

Biaya Air Bersih/m3 Persentase Formatted: Line spacing: single


Formatted Table
> Rp.100.001 (Rp) 88 Formatted: Line spacing: single

Rp.66.001 s/d. Rp.100.000 6 Formatted: Indent: Left: 0.03", Right: 0", Line spacing:
single
Rp.33.001 s/d. Rp.66.000 0
Rp.0 s/d. Rp. 33.000 6
Sumber: Hasil analisis, 2019 Formatted: Font: (Default) Times New Roman, (Asian)
Japanese

Formatted: Indent: First line: 0", Right: 0"

Dari hasil survey lapangan, persentase biaya yang dikeluarkan masyarakat di Formatted: Indent: First line: 0.3"

Kawasan 5 Ulu untuk mengakses air bersih dapat dilihat pada Gambar 4.4.
berikut ini :

6% 6%
0% Formatted: Font: 9 pt
> 100.001,-
66.001,- s.d. 100.000,- Formatted: Left
Formatted: Font: 9 pt
33.001,- s.d. 66.000,-
Formatted: Font: 11 pt, Bold
0 s.d. 33.000,-
88% Formatted: Font: 11 pt
Formatted: Caption, Left, Indent: Left: 0", First line: 0",
Right: 0", Space Before: 0 pt
Formatted: Font: 11 pt, Not Bold
Sumber: Hasil analisis, 2019 Formatted: Font: 11 pt
Formatted: Font: 11 pt, Not Bold
Gambar 4. 4 Persentase Harga Air yang Dikeluarkan Masyarakat 5 Ulu Gambar 4.4. Formatted: Font: 11 pt
Persentase Harga Air yang Dikeluarkan Masyarakat 5 Ulu Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
62

Berdasarkan gambar 4.4 diatas uraian persentase harga pemakaian air yang

dikeluarkan oleh masyarakat di Kawasan 5 Ulu per m3 adalah sebagai berikut:

a. Terdapat 88% masyarakat 5 Ulu mengeluarkan biaya air bersih dengan Formatted: Font:
Formatted: Font:
harga beli diatas Rp. 100.000,- per m3 harga tersebut merupakan harga
dari layanan air bersih nonPDAM berupa air kemasan pedagang keliling. Formatted: Font:
Formatted: Character scale: 102%
b. Terdapat 6 % masyarakat yang mengeluarkan biaya air bersih dengan
Formatted: Font:
membeli air pedagang keliling untuk mandi cuci kakus dengan harga
Formatted: Font:
antara Rp. 66.001,- s.d. Rp. 100.000,- per m3
Formatted: Font:
c. Terdapat sekitar 6 % masyarakat yang membayar air dengan biaya Formatted: Font:
Formatted: Character scale: 102%
sebesar Rp. 3.025,- per m3 biaya tersebut merupakan biaya untuk
Formatted: Font:
membayar rekening air dari penggunaan air PDAM. Formatted: List Paragraph,kepala,List Paragraph1, Space
Before: 0.2 pt, Numbered + Level: 1 + Numbering Style:
b, c, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.25
Berdasarkan uraian di atas telah diketahui tingkatan pengeluaran Indent at: 0.5"
Formatted: Font:
masyarakat dalam mendapatkan air bersih. Jika dihitung kembali, kebanyakan
Formatted: Font:
masyarakat mengeluarkan biaya yang cukup tinggi dalam mengakses air bersih

guna pemenuhan kebutuhan sehari-hari, apabila dihitung per m3 dimana biaya


yang dikeluarkan diatas Rp. 100.000,- atau sebesar 33 kali lipat lebih mahal jika
dibandingkan dengan penggunaan akses layanan air bersih melalui PDAM
(dimana harga yang telah ditentukan oleh PDAM untuk kelompok IIA yaitu
golongan perumahan sederhana dan perkampungan yakni sebesar Rp. 3.025,- per

m3).

b. Analisis Kemampuan Masyarakat Dalam Membayar Akses Air Bersih Formatted: List Paragraph,kepala,List Paragraph1, Indent
Left: 0.05", Space Before: 0 pt, Numbered + Level: 1 +
Numbering Style: a, b, c, … + Start at: 1 + Alignment: Lef
Dari uraian persentase biaya pada pembahasan sebelumnya, dapat diketahui + Aligned at: 0.25" + Indent at: 0.5"
Formatted
bahwa pada dasarnya masyarakat 5 Ulu memiliki kemampuan untuk mendapat
air bersih melalui layanan air perpipaan yaitu PDAM. Hal tersebut terlihat dari
sebagian besar masyarakat yang mengeluarkan total biaya air bersih dengan
mahal yaitu 33 lipat dari ketentuan harga air bersih PDAM per m 3. Akan tetapi
yang terjadi di masyarakat, mereka tidak mampu untuk membayar biaya
pemasangan sambungan yang mahal diawal, sehingga mereka lebih memilih Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
63

untuk membeli air secara eceran yang sebenarnya bernilai lebih mahal jika
dibandingkan dengan berlangganan PDAM.

Water Academy dalam Mungkasa (2006) menyebutkan bahwasanya air


minum dikatakan mahal apabila masyarakat mengeluarkan lebih dari 3% dari
pendapatan rata - rata untuk membeli air bersih. Oleh karena itu akan dilakukan
analisis biaya, setelah didapat besaran biaya air bersih masyarakat di Kawasan 5
Ulu maka dapat dihitung perkiraan tingkat kemampuan membayar biaya air

bersih per m3 oleh masyarakat 5 Ulu.

Dengan besaran pemakaian orang perhari bedasarkan data sebelumnya


diambil 140 ltr/org/hari dan jumlah orang dalam 1 KK yaitu 6 orang, dihitung 3%
dari pendapatan mereka. Maka kemampuan masyarakat dalam membayar air

bersih per m3 dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini.

Tabel4.4AnalisisKemampuanMasyarakatMembayarAksesAirBersihTabel4.4AnalisisKemampuanMasyarakatMembayarAksesAirBersih

Perkiraan Pemakaian Air Perkiraan


Pendapatan (Rp.) Kemampuan Kemampuan
Bersih (m3/bln)
membayar/Bln membayar/m3
850.000, 254.500 25,2 1.012
1.500.000, 45.000 25,2 1.768
0
2.500.000, 75.000 25,2 2.976
3.500.000, 105.000 25,2 4.167
4.500.000, 135.000 25,2 5.357
Rata-rata 3.060
Sumber: Hasil Analisis, 2019 Formatted: Font: 9 pt
Formatted: Right: 0.03", Space Before: 0 pt
Dari Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa masyarakat menghabiskan jumlah Formatted: Font: 12 pt, Not Italic

uang yang lebih besar untuk membeli air bersih dari sumber lain dibandingkan
dengan saluran PDAM. Hal tersebut menandakan bahwa sebenarnya masyarakat
memiliki kemampuan membayar layanan air dari saluran PDAM. Adapun dari

olahan data diatas, rata-rata kemampuan masyarakat membayar air bersih per m3
sebesar Rp. 3.060,- nilai ini sedikit lebih tinggi dari pada tarif air PDAM untuk
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

rumah tangga yang sebesar Rp. 3.025,- per m3 yang menunjukkan bahwa Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
64

sebenarnya masyarakat dapat memilih air PDAM sebagai pemenuhan


kebutuhan air.

Berdasarkan pengamatan dari hasil analisis biaya dan kemampuan


membayar layanan akses air bersih diatas, ditarik kesimpulan yaitu masyarakat
mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk mengakses air bersih per m 3 nya.
Hal tersebut terlihat dari harga air bersih yang mereka bayarkan per m3 adalah
sebesar Rp. 100.000 yang berarti 33 kali lipat dari harga air PDAM yang sebesar

Rp. 3.025 per m3. Meski secara perhitungan penggunaan air yang mereka
bayarkan jauh lebih mahal, akan tetapi biaya yang dikeluarkan tersebut
dibayarkan secara eceran setiap harinya. Karena total biaya mendapatkan air per
m3 tersebut dibayar secara tidak langsung, maka mereka tidak merasa berat
meskipun harga sebenarnya jauh lebih besar.

4.2.4. Analisis Kualitas Air Bersih Masyarakat

Salah satu analisis dari variabel dasar yang juga memiliki peranan dalam
penilaian keandalan penyediaan air bersih masyarakat Kelurahan 5 Ulu adalah
mengenai kualitas air bersih. Penilaian kualitas tersebut mengacu pada standar
yang telah ditetapkan oleh Permenkes RI No.416.IX tahun 1990 mengenai
syarat-syarat dan pengawasan kualitas air dan Permenkes No. 32 tahun 2017
mengenai standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air
untuk kepertuan hygiene sanitasi, kolam renang, solus per aqua, dan pemandian Formatted: Font: Italic

umum. Karena sumber air yang digunakan masyarakat di Kawasan 5 Ulu dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari berbeda sesuai kategori kebutuhan masyarakat,
untuk itu diambil sampel dari setiap sumber air yang digunakan oleh masyarakat
di Kawasan 5 Ulu yang kemudian dilakukan uji kualitas air di laboratorium untuk
mengetahui kandungan biologi, kimia, dan fisika apakah telah memenuhi standar
tersebut.

Adapun sumber air yang digunakan masyarakat di Kawasan 5 Ulu yang


akan diuji kualitas nya antara lain:
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
65

a. Kondisi dari sumber air perpipaan yang digunakan masyarakat yaitu


sambungan PDAM di Kawasan 5 Ulu, apakah sudah memenuhi standar
yang berlaku.
b. Kualitas air sungai, sebagian masyarakat memanfaatkan penyedotan dari Formatted: Font:

air sungai. Dimana air tersebut nampak sangat keruh dan sedikit berbau.
Masyarakat menambahkan bahan kimia (tawas) untuk mengubah
kualitas fisik air, namun belum diketahui apabila kualitas air tersebut
dapat memenuhi standar. Formatted: Font:

c. Kualitas air kemasan diperoleh dari depot isi ulang, dengan kondisi Formatted: List Paragraph,kepala,List Paragraph1, Space
Before: 0.3 pt, Numbered + Level: 1 + Numbering Style:
kawasan 5 Ulu yang merupakan kawasan kumuh, maka penggunaan air b, c, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.25
Indent at: 0.5"
kemasanpun harus dilakukan pengujian apakah kualitas air tesebut telah Formatted: Font:

memenuhi standar. Hal ini karena air tersebut langsung dikonsumsi oleh Formatted: Font:
Formatted: Font:
masyarakat tanpa terlebih dahulu dimasak dengan mempertimbangkan Formatted: Font:
kondisi kawasan tersebut. Formatted: Font:
Formatted: Font:
Masing-masing jenis air yang digunakan masyarakat di Kawasan 5 Ulu
diuji laboratorium untuk mengetahui apakah kandungan kimia dan biologi
sumber air tersebut telah memenuhi persyaratan. Penggunaan air bersih yang telah
memenuhi standar dapat mendorong masyarakat untuk bisa mengurangi potensi
penyakit-penyakit yang timbul berkaitan dengan konsumsi air dengan kualitas
buruk (waterborne diseases), hal ini juga dapat meningkatkan kesehatan sehingga
berdampak pada kesejahteraan masyarakat yang juga meningkat (Nusa Idaman
Said, 1999). Adapun sampel air yang diuji yaitu air sungai, air PDAM, dan air
kemasan, diambil 3 sampel dari masing-masing jenis air yang kemudian
dilakukan uji fisika, kimia, dan biologi. Hasil pengujian kualitas sumber air yang
digunakan masyarakat di Kawasan 5 Ulu yang dilakukan di laboratorium, dapat
dilihat pada Tabel 4.5 berikut.

Dari hasil uji laboratorium pada Tabel 4.5 diketahui bahwa sumber
penggunaan air bersih yang telah memenuhi standar Perm enkes RI No. 416.IX
tahun 1990 mengenai syarat-syarat dan pengawasan kualitas air dan Permenkes
No. 32 tahun 2017 mengenai standar baku mutu kesehatan lingkungan dan
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
persyaratan kesehatan air untuk kepertuan hygiene sanitasi, kolam renang, solus Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
66

per aqua, dan pemandian umum hanya berasal dari air kemasan. Berdasarkan
hasil tes diatas, air tersebut aman dan layak untuk dikonsumsi masyarakat di
Kawasan 5 Ulu.

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
67

Tabel 4. 5Pengujian Kualitas Sumber AirMasyarakat5 Ulu Tabel 4 .5PengujianKualitasSumberAirMasyarakat5Ulu

Government Government
Parameter Unit Air Sungai Air PDAM Air Kemasan Formatted: Line spacing: single
Rules Limit * Rules Limit **
Formatted Table
FISIKA
Formatted: Line spacing: single
Kekeruhan NTU 25 5 - 0,54 1,92 Formatted: Line spacing: single
Warna TCU 50 15 - 6 5 Formatted: Line spacing: single

Rasa Tidak Berasa Tidak Berasa - Normal Normal Formatted: Line spacing: single

Bau Tidak Berbau Tidak Berbau - Negatif Negatif Formatted: Line spacing: single
o
Suhu C Suhu Ruang ± Suhu Ruang ± 3 22,6 22,6 22,4 Formatted: Line spacing: single
3

TDS mg/l 1000 500 18,2 48 41 Formatted: Line spacing: single

BIOLOGI Formatted: Line spacing: single

Coliform CFU/100ml 50 0 1000 50 0 Formatted: Line spacing: single

KIMIA Formatted: Line spacing: single

pH mg/l 6,5 - 8,5 6,5 - 8,5 7,14 6,42 4,74 Formatted: Line spacing: single

Besi (Fe) mg/l 1 0,3 0,36 0,03 <0,0035 Formatted: Line spacing: single

Fluoride mg/l 1,5 1,5 0,12 0,09 0,03 Formatted: Line spacing: single

Kalsium mg/l 500 500 - 144,9 102,9 Formatted: Line spacing: single
Karbonat
(CaCO3)

Mangan mg/l 0,5 0,4 0,04 0,01 <0,0030 Formatted: Line spacing: single

Nitrat, as N mg/l 10 50 7,8 6 1,2 Formatted: Line spacing: single

Nitrit, as N mg/l 1 3 0,041 0,003 0,006 Formatted: Line spacing: single

Sianida mg/l 0,1 0,07 0,007 0,004 0,004 Formatted: Line spacing: single

Kadmium mg/l 0,005 0,003 <0,0025 <0,0015 <0,0015 Formatted: Line spacing: single

Zinc mg/l 15 3 0,02 0,01 0,01 Formatted: Line spacing: single

Sulfat mg/l 400 250 14 23 7 Formatted: Line spacing: single

Timbal (Pb) mg/l 0,05 0,01 <0,0042 <0,0031 - Formatted: Line spacing: single

* Permenkes No. 32 / 2017 Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Formatted: Line spacing: single
Kolam Renang, Solus Per Aqua, Dan Pemandian Umum
** Permenkes No. 492 / MENKES / PER / IV / 2010 about Government Rules Limit of Drinking Water

Sumber: Hasil Uji Lab Formatted: Font: 9 pt


Formatted: Font: 9 pt
Dari hasil uji laboratorium pada Tabel 4.5 diketahui bahwa sumber
penggunaan air bersih yang telah memenuhi standar Perm enkes RI No. 416.IX
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
tahun 1990 mengenai syarat-syarat dan pengawasan kualitas air dan Permenkes
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
No. 32 tahun 2017 mengenai standar baku mutu kesehatan lingkungan dan Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
68

persyaratankesehatanairuntukkepertuanhygienesanitasi,kolamrenang,solusperaqua,danpemandianumumhanyaberasaldariairkemasan.Berdasarkanhasiltesdiatas,airtersebutamandanlayakuntukdikonsumsimasyarakatdiKawasan5Ulu.Namununtuksampelujiyanglain,masihterdapatparameteryangtidak
memenuhi baku mutu air. Sehingga perlu adanya pengolahan air lebih lanjut
untuk menghindari penyakit terkait sanitasi air. Dari total kuesioner yang disebar,
didapat jumlah penggunaan air berdasarkan kualitas dan sumbernya seperti pada
tabel 4.6 berikut.

Tabel4.6JumlahPenggunaanAirYangTelahDiujiLaboratoriumTabel4.6JumlahPenggunaanAirYangTelahDiujiLaboratorium

Kualitas Air Jumlah Formatted: Right: 0", Space Before: 0 pt, After: 0 pt
Formatted: Space Before: 0 pt, After: 0 pt
Memenuhi standar air bersih
43 Formatted Table
Air sungai (tawas), air kemasan isi ulang, air PDAM, air hujan
Formatted: Centered, Space Before: 0 pt, After: 0 pt
Formatted: Space After: 0 pt
Tidak memenuhi standar air bersih
57 Formatted: Centered, Space Before: 0 pt, After: 0 pt
Air sungai
Formatted: Space After: 0 pt
Sumber: Hasil analisis, 2019
Formatted: Font: 9 pt
Formatted: Indent: Left: 0", Right: 0.03", Space Before
Dari pengujian air yang telah dilakukan, didapat persentase tingkat 0 pt, Tab stops: 2.95", Left
Formatted: Font: (Asian) Japanese
kualitas air yang digunakan masyarakat di Kawasan 5 Ulu seperti terlampir pada
gambar 4.5 berikut ini.

Memenuhi standar air


43% bersih
57% Tidak memenuhi standar air
bersih

Gambar 4. 5 Persentase Penggunaan Kualitas Air Masyarakat 5 Ulu Gambar 4.5 Formatted: Font: 11 pt, Bold
Persentase Penggunaan Kualitas Air Masyarakat 5 Ulu Formatted: Font: 11 pt
Formatted: Caption, Right: 0"
Formatted: Font: 11 pt, Not Bold
Persentase pada gambar diatas dapat diuraikan mengenai penggunaan
Formatted: Font: 11 pt
kualitas air yang telah melalui uji laboratorium oleh masyarakat di Kawasan 5
Ulu sebagai berikut: Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
69

a. Terdapat 43% masyarakat Kawasan 5 Ulu telah mengakses air


dengan kualitas air yang layak konsumsi sesuai dengan standar
pemerintah. Adapun jenis air yang digunakan oleh masyarakat
berdasarkan wawancara adalah air kemasan, air saluran PDAM, dan Formatted: Font:

beberapa menggunakan air tampungan hujan. Formatted: Font:


Formatted: Font: Character scale: 100%
b. 57% masyarakat mengakses air bersih dengan kualitas yang tidak
Formatted: Font:
memenuhi persyaratan air bersih. Adapun jenis air yang digunakan Formatted: List Paragraph,kepala,List Paragraph1,
Numbered + Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, … + Sta
oleh masyarakat tesrbut yaitu air sungai yang langsung diambil tanpa at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.25" + Indent at:
Formatted: Font: Expanded by 0.05 pt
proses pengolahan lebih lanjut.
Formatted: Font:
Formatted: Font:
Dari deskripsi diatas, penggunaan air keseluruhan dapat disimpulkan
Formatted: Font: Expanded by 0.05 pt
bahwa sebagian besar masyarakat di Kawasan 5 masih didominasi oleh Formatted: Font:
penggunaan air yang tidak memenuhi persyaratan dimana dalam hal ini air
tersebut merupakan air sungai yang diambil tanpa pengolahan tertentu
sehingga kualitasnya tidak memenuhi standar.

4.3. Rekapitulasi Keandalan Sistem Penyediaan Air BersihAnalisis


Aksesibilitas Air Bersih Bagi Masyarakat di Kawasan 5 Ulu

Dalam menganalisa tingkat aksesibilitas dan keandalan penyediaan air


bersih di Kawasan 5 Ulu Terdapat beberapa variabel yang digunakan
diantaranya: analisis volume pemenuhan air bersih, tingkat jangkauan
pelayanan air bersih, waktu pelayanan dan waktu distribusi air bersih, kualitas
air bersih dari penyedia, harga air bersih dari penyedia, dan kebijakan
penyedia terhadap layanan air bersih. Dimana sediaan air di Kawasan 5 Ulu
terbagi menjadi dua kategori yaitu perpipaan oleh PDAM dan non perpipaan
yang meliputi air kemasan (jerigen/galon), dan air sungai. Adapun penjelasan
mengenai karakteristik masing- masing penyediaan sumber air bersih bagi
masyarakat 5 Ulu antara lain adalah seperti yang tersaji pada tabel 4.7 berikut
ini.

Pada tabel 4.7 kemudian dijelaskan mengenai gambaran karakteristik


penyediaan air di Kawasan Kelurahan 5 Ulu mana yang dapat diandalkan sebagai Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
sumber penyediaan air bersih. Masing – masing jenis penyediaan air kemudian Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
70

dianalisis tingkat keandalan nya berdasarkan variabel akses yang mempengaruhi


tingkat keandalan yang kemudian akan menjadu acuan penentuan arahan
pengembangan penyediaan air bersih di kawasan tersebut. Formatted: Font color: Red

Tabel4.7KarakteristikJenisPenyediaanAirBersihDiKawasan5UluTabel4.7Karakteristik JenisPenyediaanAirBersihDiKawasan5Ulu

Penyediaan Air
Perpipaan Non Perpipaan
Karakteristik
Air Air
PDAM Air Sungai
Hujan Kemasan
Volume/Jumlah Tidak terukur Tidak terukur Tidak terukur
311.040 m3/Bln

Jangkauan/Jarak 51,659% <100-1000 m <5 m 100-500 m

Waktu 6 jam 24 jam Tertentu 15 jam

Tergantung
Harga/Biaya <=10 m3: 1595, pemakaian gratis Rp 5.000 / galon
>10 m3: 3025 listrik

Kualitas Air Belum


Baik Baik Baik
Bersih memenuhi
Sumber: Hasil analisis, 2019 Formatted: Right: 0.03", Space Before: 1.8 pt
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Italic,
Karakteristik Penyediaan Air di Kawasan 5 Ulu Melalui Akses Non (Asian) Japanese
Formatted: Heading 3, Indent: Left: 0", Hanging: 0.49"
PerpipaanKarakteristik Penyediaan Air di Kawasan 5 Ulu Melalui No bullets or numbering

Akses Non Perpipaan Formatted: Font: Not Bold

4.3.1. Formatted: Font: Not Bold

a. Air Sungai Formatted: Font:


Formatted: Font: Not Expanded by / Condensed by
Air yang disedot menggunakan pompa dari sungai umumnya berwarna
Formatted: Indent: Left: 0.5", No bullets or numbering
keruh, oleh karena itu masyarakat 5 Ulu menambahkan zat kimia berupa
tawas untuk menjernihkannya sehingga air sungai dapat digunakan sebagai
kebutuhan mandi dan mencuci. Air sungai dipilih oleh masyarakat karena
jangkauan nya terbilang mudah, yaitu dapat ditempuh <1 km atau
menggunakan pompa, dibandingkan mengakses air dengan membeli dari
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
pedagang secara eceran yang terbatas oleh harga dan kuantitas dimana
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
71

harga air kemasan sebesar Rp.2000/ jerigen dengan kapasitas 10 liter atau
air kemasan dengan harga Rp. 5.000/ galon berkapasitas 19 liter. Formatted: Font: Not Expanded by / Condensed by

b. Air Hujan
Umumnya air hujan yang ditampung dan digunakan berupa tampungan Formatted: Indent: Left: 0.5", No bullets or numbering

kecil yang hanya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat 5 Ulu dengan


volume kecil karena dari segi jangkauannya didapat pada waktu tertentu
saja dengan tampungan yang tidak begitu luas di sekitar rumah dengan
jarak tempuh yang dekat. Oleh sebab itu, karena volume tangkapannya
yang sangat terbatas maka penggunaan air tersebut juga terbatas pada
peruntukan kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK) saja.
c. Air Kemasan Isi Ulang Formatted: Font: Character scale: 100%

Pada dasarnya, seluruh kebutuhan air masyarakat Kewasan 5 Ulu juga


dapat dipenuhi oleh air kemasan isi ulang. Namun, akses terhadap air
kemasan dengan harga yang tergolong mahal yaitu sebesar Rp. 5.000.- /
galon berkapasitas 19 liter atau air jerigen sebesar Rp.2.000,- / jerigen
berkapasitas 10 liter. Meski jarak dan waktu tempuh tergolong mudah
dijangkau, harga air kemasan yang mahal tetap menjadi pertimbangan
masyarakat Kawasan 5 Ulu dalam pemenuhan kebutuhan air bersih,
sehingga sebagian besar penggunaan nya berdasarkan skala prioritas yang
hanya terbatas untuk penggunaan minum dan memasak.
Formatted: Indent: Left: 0.5", No bullets or numbering

Formatted: Heading 3, Space Before: 0 pt, No bullets o


numbering

Air bersih perpipaan dalam hal ini PDAM unit Seberang Ulu 1 yang air Formatted: Indent: First line: 0.5", Space After: 10 pt

baku nya bersumber dari Sungai Ogan memiliki kapasitas produksi dan distribusi

sebesar 1.555.200 m3/bulan, volume yang didistribusikan ke Kawasan Seberang

Ulu 1 adalah sekitar 311.040 m3/bulan dengan tingkat kehilangan 20% dan
jumlah jam pelayanan selama 6 jam per hari. Namun, berdasarkan hasil
wawancara ke masyarakat Kawasan 5 Ulu, di beberapa daerah air dari PDAM
tidak keluar sama sekali dan hanya keluar pada saat tertentu di malam hari.
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Sehingga banyak meteran yang tidak berfungsi.
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
72

Sebagian masyarakat Kawasan 5 Ulu di bagian 5 Ulu Darat telah


tersambung dengan perpipaan PDAM, sebagian besar masyarakat yang belum
tersambung layanan PDAM ada di daerah 5 Ulu Laut, beberapa penyebabnya
antara lain; Lokasi yang sulit di jangkau oleh jaringan pipa PDAM, Biaya
pasang awal sebesar Rp.1.250.000,- sedangkan lokasi rumah yang perlu
dilakukan penambahan sambungan pipa per meternya membebani masyarakat
untuk berlangganan. Secara kualitas dari uji laboratorium, air produksi PDAM
secara umum telah memenuhi standar namum masih tedapat kandungan coliform
yang berada pada nilai ambang batas. Sehingga peruntukkannya masih dapat
digunakan untuk seluruh MCK namun harus melalui beberapa proses sebelum
dapat dikonsumsi untuk minum dan memasak.

Dari penjabaran kedua jenis sediaan air bersih tersebut, baik perpipaan
dan non perpipaan. Dapat dilihat bahwa kedua nya memiliki kelebihan dan
kekurangan masing – masing. Air bersih non perpipaan debitnya tidak memadai
untuk mencakup seluruh kebutuhan air, dan harga nya yang mahal meski tidak
dibayarkan langsung dalam jumlah besar sehingga penggunaannya terbatas
untuk kebutuhan tertentu. Sedangkan Air bersih perpipaan memiliki kualitas
yang sangat layak untuk pemenuhan kebutuhan air bersih namun masyarakat
terkendala dalam biaya pemasangan yang berdasarkan hasil survey dirasakan
cukup mahal.

Berdasarkan gambaran dan penjelasan mengenai karakteristik penyediaan Formatted: Normal, Indent: First line: 0.5"

air di kawasan 5 Ulu, dapat diketahui jenis penyediaan mana yang dapat
diandalkan sebagai sumber penyediaan air bersih. Beberapa jenis penyediaan air
bersih dari penyediaan non perpipaan dinilai belum mampu untuk mencapai
tingkat andal karena beberapa faktor yaitu jumlah, waktu, kualitas yang belum
memadai serta harga yang mahal. Sumber Air dari PDAM (perpipaan) dinilai
dapat memenuhi karena jumlah dan kualitas nya yang baik. Akan tetapi
penyediaan air non perpipaan masih memiliki potensi sebagai alternatif
penyediaan air bersih masyarakat apabila dilakukan beberapa proses perbaikan
kualitas air.
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
73

Setelah diketahui nilai dari masing-masing variabel akses, maka langkah


selanjutnya untuk menentukan tingkat keandalannya dilakukan uji perbandingan
antara tiap-tiap variabel akses kebutuhan air masyarakat 5 Ulu dengan variabel
akses penyediaan air bersih masyarakat 5 Ulu. Dari hasil perbandingan tersebut,
kemudian dapat dianalisis tingkat aksesibilitas air bersih masyarakat Kawasan 5
Ulu, adapun penjabaran variabel akses dalam analisis aksesibilitas air bersih ini
yaitu jumlah, jarak dan waktu, biaya, dan kualitas adalah sebagai berikut:

1. Akses Air Bersarkan Kuantitas Formatted: Right: 0"

Pada tingkat kebutuhan air bersih, sebanyak 57% masyarakat Kawasan 5


Ulu yang telah terpenuhi hanya berkisar pada angka 22 ltr/org/hr. Berdasarkan
Howard dan Bartram (2003) hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat
kebutuhan air bersih masyarakat Kawasan 5 Ulu yang terpenuhi berada pada
kategori tingkat akses rendah.

2. Akses Air Berdasarkan Jarak Formatted: Right: 0"

Dari aspek jarak tempuh berdasarkan Howard dan Bartram (2003)


penilaian akses dari segi jarak tempuh masyarakat di Kawasan 5 Ulu dalam
mendapatkan air bersih masih berada pada kategori akses rendah. Hal tersebut
dikarenakan sebanyak 40% masyarakat kawasan 5 Ulu yang mendapatkan air
bersih tidak langsung dari keran di rumah melainkan menempuh jarak rata-rata
sejauh 100m.

3. Akses Air Bersarkan Waktu

Waktu tempuh masyarakat di Kawasan 5 Ulu dalam mengakses air


bersih juga tergolong kedalam tingkat akses rendah. Hal terebut dikarenakan
berdasarkan hasil sampel, masih sebanyak 40% masyarakat yang menghabiskan
waktu selama >5 menit dan 31% masyarakat mendapatkan air bersih dengan
menempuh waktu antara 5-30 menit sedangkan warga yang memiliki sambungan
langsung di rumah hanya sebesar 20%.

4. Akses Air Bersarkan Waktu Biaya Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
74

Aspek biaya pada variabel akses ini masih tergolong dalam kategori
rendah. Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil analisis, sebanyak 88% masyarakat
Kawasan 5 Ulu mengeluarkan biaya dalam mendapatkan air bersih dengan harga
yang mahal yaitu sebesar > Rp. 100.000,. per m3 nya. Menurut Black dalam
Mungkasa (2006) biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk mengakses air bersih
adalah sangat tinggi dimana total biaya yang dikeluarkan tersebut sebesar 33
kali lipat lebih mahal jika dibandingkan dengan biaya dasar penyediaan air dari
PDAM per m3.

5. Kualitas Air Bersih Yang Digunakan Masyarakat

Aspek kualitas air pada variabel akses tersebut masih bearada dalam
katagori akses rendah. Hal tersebut dikarenakan dari hasil analisis akses dari
segi kualitas air, terdapat sebanyak 57% masyarakat di Kawasan 5 Ulu yang
menggunakan air sungai dan sumber air lainnya yang tidak memenuhi kualitas
sebagaimana yang telah diatur pada Permenkes RI No. 416 tahun 1990 dan
Permenkes No. 32 tahun 2017.

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
75

Dengan variabel akses air bersih kawasan 5 Ulu yang tergolong dalam
tingkat akses rendah, hal tersebut jika tidak dilakukan upaya peningkatan akses
maka dapat diprediksi akan menurun menjadi semakin rendah atau bahkan
tidak ada akses sama sekali. Semakin buruknya tingkat aksesibilitas dan
keandalan pelayanan air bersih di kawasan 5 Ulu akan terproyeksi jumlah
ketersediaan sumber air bersih yang semakin berkurang diiringi dengan biaya
yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan air bersih yang semakin mahal
akibat keterbatasan ketersediaan. Dengan kondisi kawasan yang juga kumuh,
tanpa adanya penanganan maka aksesibilitas dari segi kualitas air juga akan
menurun atau bahkan tidak layak konsumsi bedasarkan persyaratan air bersih
meski sumber air yang tersedia cukup beragam. Kondisi keandalan yang
semakin buruk tersebut tentu akan memicu berbagai permasalahan di masyarakat
baik secara sosial maupun ekonomi. Seperti halnya akibat konsumsi air yang
tidak baik memicu terjadinya penurunan kesehatan individu yang berdampak
pada kesejahteraan masyarakat yang berujung kepada besarnya biaya yang
dikeluarkan untuk berobat dan mengakses air bersih sehingga biaya untuk
kebutuhan pokok akan dikorbankan seperti biaya primer untuk makan atau biaya
lainnya yang tentu akan berdampak pada produktivitas serta kurangnya
nutrisi/gizi sehingga akan menimbulkan berbagai permasalahan sosial dan
ekonomi. Karena terganggunya kesehatan dan produktivitas masyarakat, maka
perkembangan kawasan tersebut akan menurun sehingga akan tercipta kawasan
yang semakin kumuh, akibat dari akses masyarakat terhadap air bersih yang
rendah.

Siklus tersebut akan terus berputar dan semakin memburuk apabila tidak
dilakukan tindakan pencegahan dan perbaikan. Oleh karena itu, maka dilakukan
rencana penanganan secara berjangka tidak hanya untuk meningkatkan akses
masyarakat terhadap air bersih namun juga pengembangan-pengembangan
potensi yang di Kawasan 5 Ulu yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu dilakukan kolaborasi anatr
pihak yang saling berkoordinasi, salah satunya adalah dengan pemangku
kebijakan yang bersinergi dan adanya peran serta Pemerintah Daerah, PDAM, Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
dan peran masyarakat setempat. Dengan adanya koordinasi dan kerjasama yang
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
76

saling bersinergi antar pihak tersebut, diharapkan permasalahan aksesibilitas air


bersih yang terus menerus menjadi permasalahan yang selalu berulang di
Kawasan 5 pada dapat teratasi dan terselesaikan dengan menargetkan
penanganan berjangka, sehingga diharapkan output dari rencana
penanganan permasalahan tersebut adalah meningkatnya kesejahteraan
masyarakat.

4.4. Analisis Arahan Pengembangan Untuk Meningkatkan Akses Air Formatted: Heading 2, Indent: First line: 0", Right: 0"

Bersih dan Kesejahteraan Masyarakat di Kawasan 5 Ulu Formatted: (Asian) Japanese

Setelah diketahui bahwa tingkat aksesibilitas air bersih masyarakat


di Kawasan 5 Ulu masih berada pada tingkat akses rendah, maka dilakukan
analisis arahan pengembangan apa saja yang dapat diterapkan untuk
peningkatan akses. Dalam analisis ini, arahan pengembangan guna
meningkatkan akses agar tercapainya keandalan air bersih menggunakan
analisis IPA (Importance Performance Analysis), yang terdiri dari dua
komponen yaitu analisis kuadran dan analisis kesenjangan. Dimana pada
analisis kuadran ini akan dimasukkan variabel akses keandalan air bersih,
serta pada analisis kesenjangan digunakan untuk melihat kesenjangan antara
penggunaan dan ketersediaan layanan air bersih terhadap variabel akses
seperti pada tabel berikut. Formatted: Font: (Asian) Japanese, Character scale: 102

Adapun tahapan pertama yang dilakukan adalah ddengan memetakan Formatted: Indent: Left: 0", First line: 0.5", Right: 0.25

variabel akses pada diagram kuadran berdasarkan hasil perbandingan


kebutuhan air dan penyediaan air bersih dapat dilihat pada Gambar 4.7. Formatted

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
77

Gambar 4. 66 Pembagian Kuadran Penilaian Penanganan Keandalan Air Bersih


Masyarakat Di Kawasan 5 Ulu Gambar 4.7 Pembagian Kuadran Penilaian
Penanganan Keandalan Air Bersih Masyarakat Di Kawasan 5 Ulu

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
78

Keterangan:
1. Volume/jumlah air bersih.
2. Jarak tempuh mendapatkan air bersh.
3. Waktu tempuh mendapatkan air bersih.
4. Biaya/harga air bersih.
5. Kualitas air bersih.

Tabel 4. 88 Perbandingan Tingkat Akses Air Bersih

VARIABEL PERMINTAAN PENYEDIAAN HASIL Formatted: Space After: 24 pt, Position: Vertical: 0.13",
AKSES Relative to: Paragraph
Formatted Table
Jumlah kebutuhan air bersih
masyarakat sekitar 39% Volume/ jumlah supply air
masyarakat baru mencapai 36- bersih perpipaan ke
140 ltr/org/hr, namun setelah Kawasan 5 Ulu baru dapat
Volume/ uji kulitas air bersih maka memenuhi 51,6%
Jumlah Air sekitar 57% masyarakat masyarakat 5 Ulu dimana Rendah, Rendah
Bersih mencapai <36 ltr/org/hr, didominasi kawasan 5 Ulu
sehingga ada sekitar 104 darat yang kondisi ekonomi
ltr/org/hr (140-36) kebutuhan nya jauh lebih baik daripada
air bersih masyarakat yang 5 ulu laut.
belum terpenuhi
Jarak dan waktu tempuh
Jarak dan waktu tempuh supply air bersih
Jarak Dan masyarakat mendapat air masyarakat yang berasal
Rendah,
Waktu bersih sekitar 40% atau dari supply non perpipaan
Tinggi
Tempuh sebagian besar masyarakat berada dalam jarak dan
menempuh 100m atau 5 menit waktu tempuh terjauh 100-
1000m atau 5-30 menit
Biaya/ harga air bersih per
Biaya/harga air bersih per m3 m3 dari supply non
yang dikeluarkan masyarakat perpipaan untuk kemasan
Biaya Air Rendah,
sangat mahal yaitu sekitar Isi ulang adalah
Bersih Tinggi
88% masyarakat mencapai Rp.250.000,- , air kali dari
Rp. 100.000,- pedagang adalah Rp.
100.000,- .
Kualitas air bersih dari
Kualitas air yang digunakan supply non perpipaan
sekitar 57% atau sebagian masih terbatas tidak dapat
Kualitas Air Rendah,
besar masyarakat adalah air digunakan untuk
Bersih Tinggi
kali yang tidak memenuhi memenuhi semua
standar air bersih kebutuhan air bersih Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
masyarakat sehari- hari.
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
79

1. Kuadran II (Prioritas Utama) kondisi ini dimana variabel yang sangat


penting dan berpengaruh terhadap tingkat aksesibilitas dan keandalan air
bersih pada kuadran tersebut masih berada dalam kategori rendah.
Sehingga variabel-variabel keandalan pada kuadran tersebut
diprioritaskan untuk dilakukan perbaikan. Adapun variabel akses yang
masuk pada kuadran ini adalah jarak dan waktu tempuh, biaya
mendapatkan, serta kualitas kualitas air bersih.
2. Kuadran III (Prioritas Rendah) kondisi ini dimana variabel akses yang Formatted: List Paragraph,kepala,List Paragraph1, Space
Before: 0 pt, Numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1,
secara tidak langsung tidak berpengaruh besar terhadap keandalan dan 3, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.25" +
Indent at: 0.5", Tab stops: 5.32", Left
aksesibilitas air bersih terdapat pada kuadran ini, terkecuali apabila
terdapat perubahan terhadap variabel akses yang lain, namun pada
kondisi eksisting masih tergolong pada kategori rendah. Oleh karena itu,
untuk mencegah pergeseran variabel di kuadran dari prioritas rendah
menjadi prioritas utama, maka perlu dilakukan perbaikan. Adapun
variabel akses yang berada pada kuadran ini adalah jumlah ajumlah
air bersih. Formatted: Font: Character scale: 102%

Langkah selanjutnya adalah dengan menganalisis perbandingan anatara


kebutuhan air bersih dan penyediaan air. Dimana secara garis besar variabel
akses masyarakat di Kawasan 5 Ulu seperti yang pada bahasan sebelumnya,
variabel-variabel tersebut masih berada pada kategri rendah yaitu pada kuadran
II dan kuadran III. Kesemua variabel-variabel akses yang masuk kedalam
masing-masing kuadran tersebut berarti harus dilakukan perbaikan. Adapun
semua variabel akses yang dianalisis tersebut berupa jumlah air yang digunakan
masyarakat, besaran jarak dan waktu yang harus ditempuh oleh masyrakat dalam
mengaskes air bersih, besaran biaya yang dikeluarkan masyarakat, dan juga
tingkat kualitas air yang digunakan oleh masyarakat 5 Ulu tersebut.

Setelah dilakukan analisis perbaikan dan pengembangan manggunakan IPA,


terdapat beberapa prioritas penanganan dan arahan pengembangan yang dinilai
dapat meningkatkan keandalan tehadap akses air bersih dan juga peningkatan
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
80

kesejahteraan bagi masyarakat di Kawasan 5 Ulu. Adapun urutan prioritas


tersebut adalah sebagai berikut;

a. Prioritas Tinggi

1. Salah satu variabel akses yang menjadi prioritas utama adalah aspek jarak dan Formatted: Font:

waktu yang ditempuh dalam mengakses air bersih, dimana sebagian besar Formatted: Font:
Formatted: Font:
masyarakat pada kondisi saat ini masih menempuh jarak dan waktu tertentu di
luar rumah untuk mendapatkan air bersih, sehingga perlu adanya penyediaan Formatted: Font:
Formatted: Font:
air bersih pada sambungan rumah atau yang jangkauannya dekat dengan
Formatted: Font:
rumah. Formatted: Font:

2. Kualitas air bersih yang digunakan sebagian besar masyarakat 5 Ulu saat ini Formatted: Font: Character scale: 100%

mayoritas menggunakan air sungai yang masih termasuk dalam kategori


rendah (tidak memenuhi persyaratan dan standar air bersih). Karena konsumsi
air yang tidak memenuhi standar baku mutu dapat menimbulkan bayak resiko
baik kesehatan maupun sosial dan ekonomi. Oleh sebab itu, aspek tersebut
menjadi prioritas utama untuk dilakukan penanganan-penangana dalam
meningkatkan kualitas penyediaan air bersih, sehingga ketersediaan air
bersih yang berkualitas dapat digunakan masyarakat untuk memenuhi
semua kebutuhan air bersih sehari-hari. Formatted: Font: Character scale: 100%

3. Biaya/harga yang harus dikeluarkan oleh masyarakat 5 Ulu untuk mendapatkan Formatted: Font:

air bersih. Bedasarkan hasil analisis, meski harga dasar dari pelayanan air Formatted: Font:

perpipaan cukup terjangkau, namun masih banyak masyarakat 5 Ulu yang


mengeluarkan biaya sangat mahal untuk bisa mendapatkan air bersih yang Formatted: Font:
Formatted: Font:
dibeli secara eceran dari pedagang. Hal tersebut dikarenakan masyarakat yang
Formatted: Font:
tidak mampu mengeluarkan biaya besar diawla untuk pemasangan sambungan
rumah. Oleh sebab itu, perlu dilakukan alternatif penyediaan air bersih yang Formatted: Font:

harganya murah atau terjangkau bagi masyarakat. Formatted: Font: Character scale: 100%

b. Prioritas Rendah

1. Jumlah sumber penyediaan air di kawasan 5 Ulu umumnya tergolong


beragam, akan tetapi masih banyak dari sumber tersebut yang tidak
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
memenuhi kriteria. sehingga dalam pemenuhan air bersih masyarakat yang Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
81

telah terpenuhi masih tergolong rendah karena kondisi air bersih yang
terbatas. Beberapa sumber penyediaan air mungkin dapat berpotensi sebagai
alternative penyediaan air bersih dengan beberapa penanganan tertentu
sehingga pemenuhan kebutuhan air bersih dapat tercukupi dengan adanya
peningkatan jumlah ketersediaan air bersih.

Pengembangan permukiman tidak sekedar sebagai pendukung sarana


kebutuhan kehidupan, tetapi merupakan proses bermukim manusia dalam
menciptakan ruang kehidupan untuk memasyarakatkan dirinya, menampakkan
jati diri, memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan dan
pengentasan kemiskinan. Dalam Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt

Permukiman berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yang menargetkan untuk Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt

terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat melalui penyediaan akses air minum


sebesar 100%, terwujudnya kota tanpa pemukiman kumuh, serta pemenuhan
sanitasi layak.

Dari hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa masih perlu nya peningkatan
cakupan layanan, penurunan kehilangan air, peningkatan kualitas air minum,
peningkatan kualitas dan kuantitas air, optimalisasi potensi masyarakat dalam
pengembangan SPAM serta pengembangan teknologi pengolahan air, serta
potensi peranan dan partisipasi aktif dari Pemerintah Daerah dan masyarakat
dalam pengendalian air bersih dan kekumuhan dapat dioptimalkan.

Adapun usulan arahan pengembangan yang dapat diterapkan dalam skala kecil
pada kawasan kumuh Kelurahan 5 Ulu demi terwujudnya kondisi ideal seperti
yang ditargetkan dalam Rencana Pembangunan Jangka MenengahPanjang
Nasional (RPJMN) Secara umum, pengembangan SPAM oleh PDAM Kota
Palembang harus dilakukan di seluruh sektor, utamanya pada bidang teknik dan
operasional yang mecakup ;

a. Rehabilitasi sistem jaringan perpipaan transmisi dan distribusi yang dimiliki


oleh PDAM Kota Palembang,
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
82

b. Pengembangan lanjut di bidang produksi, distribusi, transmisi, dan wilayah


pelayanan.

Bidang pemasaran dan pelayanan pelanggan tak kalah penting bagi PDAM
Kota Palembang, untuk dikembangkan lebih jauh. Rencana program yang dapat
dilakukan untuk memperkuat hubungan serta meningkatkan kepuasan para
pelanggan yakni:

a. Pemerataan sambungan baru pada kawasan pemukiman di Kelurahan 5 Ulu


dengan pola seperti subsidi silang maupun kerjasama bantuan seperti
(Australian Government/“GOA”) melalui Australian Agency for International
Development (“AustralianAID”) yang ditujukan kepada masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR).
b. Percepatan penanganan ke pelanggan. Formatted: Indent: Left: 0", Hanging: 0.3", Numbered +
Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
c. Melaksanakan program CSR guna membantu masyarakat dengan ekonomi Alignment: Left + Aligned at: 0.74" + Indent at: 0.99", T
stops: Not at 0.45"
menegah kebawah dalam mengajukan pemasangan sambungan.
d. Penyempurnaan prosedur pemasangan sambungan baru.
e. Melakukan survei kepuasan pelanggan secara berkala.
RPJPN) yang disebutkan sebelumnya antara lain. Formatted: Indent: First line: 0"

Sistem Saringan Rumah Tangga (SARUT) Formatted: Indent: First line: 0.3", Right: 0.03"
Formatted: Font: Bold
Formatted: Font: Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman
Formatted: Indent: Left: 0.49", First line: 0"

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
83

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARANPENUTUP

5.1. Kesimpulan Formatted: Font: 12 pt


Formatted: Heading 2, Space Before: 0 pt, Line spacing:
single
Adapun hasil yang dapat ditarik sebagai kesimpulan pada penelitian mengenai
keandalan air bersih masyarakat Kawasan 5 Ulu Kota Palembang mencakup tingkat akses
air bersih dan hasil prioritas pengembangan akses sebagai berikut:

a. Tingkat kebutuhan air bersih yang terpenuhi dari PDAM hanya 22 ltr/org/hr
(Howard dan Bartram, 2003) untuk kebutuhan minum dan memasak. Hal ini
berpengaruh kepada biaya air bersih yang dikeluarkan masyarakat per m3 yang
sangat mahal sekitar 33 kali lipat dari harga air bersih PDAM per m3.
b. Jarak dan waktu tempuh masyarakat mendapatkan air bersih mencapai antara 100
m atau 5 menit (Howard dan Bartram, 2003). Ini menandakan bahwa supply air
bersih berada di luar rumah atau berasal dari supply non perpipaan.
c. Kualitas air bersih masyarakat yang berasal dari supply non perpipaan, tidak dapat
digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan air bersih masyarakat (tertentu).
Ini terlihat dari penggunaan banyak sumber air bersih oleh masyarakat. Selain itu,
pemiliha banyak sumber air bersih agar tidak mengurangi jumlah air bersih yang
dipergunakan agar dapat memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
d. Dengan kondisi di atas, menggambarkan bahwa masyarakat di permukiman
Linduk kesulitan mendapat air bersih dalam memenuhi semua kebutuhan
sehari-hari. Sehingga ada sebagian besar masyarakat menggunakan air sungai
(tanpa olahan) yang tidak memenuhi standar air bersih (Permenkes nomor:
416/IX/1990), untuk mengganti kebutuhan air bersih yang tidak dapat dipenuhi
dari membeli air bersih.

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
84

5.2. Saran Formatted: Font: 12 pt

Dari hasil analisis, adapun arahan peningkatan dan pengembangan yang dapat
dilakukan agar akses air bersih masyarakat di Kawasan 5 Ulu Palembang dapat terpenuhi,
yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak-pihak terkait terdapat dari bebagai
sector antara lain:

Bidang Teknik dan Operasional

a. Rehabilitasi sistem jaringan perpipaan transmisi dan distribusi yang dimiliki oleh Formatted: Indent: Left: 0", Hanging: 0.3", Numbered +
Level: 1 + Numbering Style: a, b, c, … + Start at: 1 +
PDAM Kota Palembang, Alignment: Left + Aligned at: 0.25" + Indent at: 0.5"

b. Pengembangan lanjut di bidang produksi, distribusi, transmisi, dan wilayah


pelayanan dengan pinjaman modal dari pemerintah.
c. Menurunkan tingkat kehilangan air Formatted: Indent: Left: 0", Hanging: 0.3"

Bidang Pemasaran dan Pelayanan Formatted: Indent: First line: 0"

a. Pemerataan sambungan baru pada kawasan pemukiman di Kelurahan 5 Ulu


dengan pola seperti subsidi silang maupun kerjasama bantuan seperti (Australian
Government/“GOA”) melalui Australian Agency for International Development
(“AustralianAID”) yang ditujukan kepada masyarakat berpenghasilan rendah
(MBR).
b. Percepatan penanganan ke pelanggan.
c. Melaksanakan program CSR guna membantu masyarakat dengan ekonomi
menegah kebawah dalam mengajukan pemasangan sambungan.
d. Penyempurnaan prosedur pemasangan sambungan baru.
e. Melakukan survei kepuasan pelanggan secara berkala. Formatted: List Paragraph,kepala,List Paragraph1, Indent:
Left: 0.05", Right: 0", Space Before: 0 pt, Line spacing:
single, Numbered + Level: 2 + Numbering Style: a, b, c, … +
Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 1.24" + Indent at:
1.49"
Formatted: Font: 12 pt, English (United Kingdom),
Character scale: 100%

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
BAB 44 Formatted: Normal

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

85 Universitas SriwijayaIndonesia
86

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

Universitas SriwijayaIndonesia
87

DAFTAR PUSTAKA

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

87 Universitas SriwijayaIndonesia
88

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

88 Universitas SriwijayaIndonesia
89

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Not Bold

89 Universitas SriwijayaIndonesia

Anda mungkin juga menyukai