Anda di halaman 1dari 7

Primaria Educationem Journal | Volume 1 | Nomor 2 | November, 2018 | https://pej-pgsd.unla.ac.

id

IMPLEMENTASI EDUCATION FOR SUSTAINABLE


DEVELOPMENT (ESD) MELALUI ECOPEDAGOGY DALAM
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SEKOLAH DASAR

*Nana Supriatna1, Nur Faizah Romadona2, , Aprilia Eki Saputri3, Mela Darmayanti4
Universitas Pendidikan Indonesia, Jln. Setiabudi No. 229 Kota Bandung
nanasup@yahoo.com1, faizah@upi.edu2, apriliaekisaputri@upi.edu3, meladarmayanti@upi.edu

Abstrak.
Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) dapat dicapai salah satunya melalui pendidikan.
Pentingnya mengintegrasikan prinsip-prinsip pembengunan berkelanjutan dalam pembelajaran adalah
untuk meningkatkan kualitas hidup manusia baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Secara faktual, pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) belum optimal dalam mengimplementasikan prinsip-
prinsip pembelajaran yang berorientasi pada tujuan berkelanjutan. Hal tersebut dapat terlihat dari indi-
kator pembelajaran yang belum berorientasi pada lingkungan. Selain itu, lingkungan belum dijadikan se-
bagai sumber belajar dan belum mengaitkan isu lokal dan global dalam pembelajaran. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengkaji kurikulum SD yang berorientasi pada tujuan pendidikan berkelanjutan serta
mengimplementasikannya dalam pembelajaran tematik terpadu di SD. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dan dilaksanakan di salah satu SD di Kota Bandung. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Lembar observasi, pedoman wawancara dan
dokumen kurikulum merupakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Dapat disimpulkan
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bahwa secara umum indikator yang diturunkan dari standar
isi dapat dikaitkan dengan tujuan pendidikan berkelanjutan. Prinsip dalam mengimplementasikan
ecopedagogy dalam pembelajaran adalah berorientasi pada peserta didik, menjadikan lingkungan sebagai
sumber belajar, mengaitkan isu lokal dan global serta evaluasi berbasis proses dan hasil.

Kata Kunci: Sustainability, Education for Sustainable Development, Ecopedagogy

Abstract.
Sustainable development can be achieved through education. The importance of integrating the principles
of sustainable development in learning is to improve the quality of human life now and in the future. Factu-
ally, learning in elementary school is not optimal in implementing the principles of learning that are orient-
ed towards sustainable goals. It is seen from the indicators of learning that have not been environmentally
oriented. In addition, the environment has not been used as a learning resource and has not linked local and
global issues. The purpose of this study is to review the elementary school curriculum that is oriented to-
wards the goal of sustainable education and implement it in integrated thematic learning in elementary
schools. This study used a qualitative approach and was carried out in one of the elementary schools in
Bandung. The data collection techniques were observation, interviews and documentation studies with ob-
servation sheets, interview guidelines and curriculum documents as the instruments. The results show that
in general, indicators that are derived from content standards can be linked to the goal of sustainable edu-
cation. The principle in implementing ecopedagogy in learning is student-oriented, making the environment
a source of learning, linking local and global issues and evaluating process and results.

Keywords: Sustainability, Education For Sustainable Development, Ecopedagogy


Koresponding: *Nana Supriatna | nanasup@yahoo.com

80
*Nana Supriatna1, Nur Faizah Romadona2, , Aprilia Eki Saputri3, Mela Darmayanti4

PENDAHULUAN motor, akan tetapi blum diintegrasikan


Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan sikap peduli lingkungan.
banyak kegiatan manusia telah
menyebabkan kerusakan di bumi. Kerusakan di bumi merupakan
Menyikapi keadaan tersebut, permasalahan sosial, yang merupakan
pembangunan berkelanjutkan harus mata rantai dari permasalahan lokal,
menjadi komitmen dari seluruh nasional maupun global. Sustainability
masyarakat dunia guna menyelamatkan menjadi kunci meningkatkan kualitas
bumi dari kerusakan yang semakin kehidupan masyarakat global untuk hari
parah. Pembangunan yang ini dan masa yang akan datang.
memperhatikan lingkungan harus Sustainability development merupakan
menjadi prinsip dalam kehidupan. perpektif dalam memenuhi kebutuhan
Permasalahan yang ditemukan saat ini dengan tidak mengorbankan
saat studi pendahuluan di SD mitra kemampuan generasi masa depan untuk
adalah kurangnya kesadaran terhadap memenuhi kebutuhannya (The Earth
lingkungan sekolah. Masalah toilet yang Charter Iniative International
tidak terawat, penanganan sampah yang Secretariat, 2005; Gadotti, 2010 )
belum sesuai dengan kaidah UNESCO pada tahun 2005 menga-
pengelolaan sampah, penggunaan dopsi pembangunan berkelanjutan pada
plastik yang masih masif, kurangnya pendidikan dengan menetapkan ESD.
kesadaran akan jajanan sehat, serta Tujuan ESD tidak hanya sekedar
pemanfaatan lahan kosong yang belum mencakup ranah pengetahuan saja,
optimal menjadi permasalahan utama akan tetapi mencakup penanaman
yang ditemukan di sekolah. Hal tersebut sikap, perspektif, dan nilai yang
sejalan dengan temuan Tamam (2015) memandu manusia untuk menjalani
bahwa, pola konsumsi siswa cenderung hidup berkelanjutan dengan
konsumtif, terbiasa dengan jajanan memperhatikan kehidupan untuk
berkemasan dan menyebabkan perma- generasi berikutnya (Araujo et al, 2005;
salahan sampah di lingkungan sekolah. Gadotti, 2008). Oleh karena itu, dapat
Hal ini diduga bahwa siswa masih belum dipahami melalui implementasi ESD,
memiliki pemahaman kesadaran dan diharapkan dapat membantu
keterampilan sebagai green consumer. meningkatkan kompetensi manusia
Salah satu penyebab munculnya dalam pengetahuan, kemampuan, sikap
berbagai permasalahan di atas karena dan nilai untuk menciptakan kehidupan
pembelajaran di sekolah belum men- yang berkelanjutan. Menjadikan bumi
erapkan prinsip-prinsip Education for sebagai tempat yang liveable.
Sustainable Development (ESD). Hal ter- Tujuan ESD di atas menjadikan
sebut sesuai dengan studi literature pemerintah di berbagai negara, terma-
yang dilakukan terhadap Rencana suk di Indonesia melakukan usaha ter-
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik untuk mewujudkannya pem-
ditemukan di sekolah. Indikator yang bangunan berkelanjutan, salah satunya
dijabarkan dari Standar Kompetensi melalui pendidikan. Usaha tersebut dil-
(SK) meliputi ranah kognitif dan psiko- akukan melalui kegiatan kurikuler dan

Primaria Educationem Journal | Volume 1 | Nomor 2 | November, 2018


81
*Nana Supriatna1, Nur Faizah Romadona2, , Aprilia Eki Saputri3, Mela Darmayanti4

non-kurikuler. Kegiatan kurikuler dil- pembelajaran yang dirancang oleh guru.


akukan dengan cara memasukan pen- Data kulaitatif yang didapat diolah
didikan berorientasi lingkungan ke da- dengan teknik pengolahan data kuali-
lam kurikulum. Kegiatan non-kurikuler tatif model Miles dan Huberman, yang
diimplementasikan melalui program meliputi reduksi data, penyajian data,
sekolah adiwiyata yang merupakan penarikan kesimpulan dan verifikasi da-
penghargaan bagi sekolah yang ber- ta.
budaya lingkungan.
Penerapan prinsip-prinsip pem- HASIL DAN PEMBAHASAN
bangunan berkelanjutan dalam kegiatan 1. Kurikulum Sekolah Dasar Berorien-
pembelajaran dapat diimplementasikan tasi ESD
menggunakan pendekatan ecopedagogy. Proses analisis kurikulum dil-
Ecopedagogy menurut Hollingshead akukan dengan cara menyusun indi-
(Supriatna, 2012) Ecopedagogy is kator dari standar isi yang terdapat da-
focused on life. It takes into account lam kurikulum 2013 Sekolah Dasar
people, culture and lifestyles and it terevisi. Indikator tersebut dikaitkan
respects identity and diversity. dengan tujuan utama ESD yakni
Pendekatan ekopedagogi mendorong mengembangkan pengetahuan, sikap
siswa untuk memiliki kemampuan dan nilai untuk menciptakan masa de-
menyesuaikan diri dengan lingkungan pan yang berkelanjutan. Beberapa
dan berpikir kritis untuk membuat Kompetensi Dasar secara eksplisit
pilihan dan mengubah realitas kea rah memuat prinsip pembangunan berke-
yang lebih baik. lanjutan. Salah satu contoh Kompetensi
Penelitian ini bertujuan untuk Dasar Kelas tersebut terdapat pada ma-
menganalisis kurikulum yang dijabar- ta pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
kan ke dalam indikator yang berorienta- kelas V, yaitu KD 3.5 menganalisis
si pada ESD. Tujuan selanjutnya adalah hubungan antar komponen ekosistem
mengimplementasikan pembelajaran dan jaring-jaring makanan di
yang berorientasi ESD guna lingkungan sekitar dan KD dan KD 4.5
mengungkap prinsip-prinsip pembelaja- membuat karya tentang konsep jarring-
ran yang berbasis lingkungan. jaring makanan dalam suatu ekosistem.
Indikator pengetahuan dan
METODE keterampilan dari KD tersebut yang
Penelitian ini menggunakan pen- memuat prinsip pembangunan
dekatan kualitatif dengan isntrumen berkelanjutan di antaranya adalah:
penelitian berupa pedoman wawancara, a. Menjelaskan peran antarmakhluk
pedoman observasi, dokumen kuriku- hidup bagi kelangsungan hidup
lum, dan perangkat pembelajaran. Ada- dalam sebuah ekosistem;
pun teknik pengumpulan dilakukan b. Menjelaskan pentingnya menjaga
dengan cara wawancara kepada guru keseimbangan ekosisstem;
dan siswa, observasi pelaksanaan pem- c. Menjelaskan penyebab perubahan
belajaran, dan studi literatur terhadap terhadap keberlangsungan hidup
dokumen kurikulum dan perangkat

Primaria Educationem Journal | Volume 1 | Nomor 2 | November, 2018


82
*Nana Supriatna1, Nur Faizah Romadona2, , Aprilia Eki Saputri3, Mela Darmayanti4

komponen ekosistem di dalam tersebut merupakan dasar untuk


sebuah jarring-jaring makanan; penanaman sikap, rasa peka, dan
d. Menjelaskan akibat perubahan pembiasaan perilaku yang ramah
terhadap keberlangsungan hidup lingkungan. Pemahama mengenai alam
komponen ekosistem di dalam dalam menopang kehidupan merupakan
sebuah jarring-jaring makanan; dan aspek dasar dalam membangun
e. Menganalisis hubungan antara kecerdasan ekologis (Araujo, et al, 2005;
kegiatan eksploitasi alam dengan Stone dan Barlow, 2005 dan Supriatna,
keseimbangan ekosistem 2016).
f. Membuat sebuah buklet mengenai Tujuan pendidikan bukan hanya
berbagai macam kegiatan manusia pada ranah pengetahuan saja,
yang dapat memengaruhi penanaman sikap dan nilai menjadi
keseimbangan ekosistem. tujuan lain dari pendidikan (Lickona,
Tidak semua Kompetensi Dasar 2012). Oleh karena itu, selain
secara eksplisit memuat prinsip pen- memfasilitasi siswa menguasai
didikan berkelanjutan, akan tetapi pengetahuan, seorang pendidik perlu
Kompetensi Dasar tersebut tetap dapat menanamkan sikap dan membiasakan
dibuat indikator yang menerapkan prin- siswa dengan perilaku yang baik, salah
sip pembangunan berkelanjutan. Salah satunya adalah sikap ramah lingkungan.
satu contoh Kompetensi Dasar tersebut Guru dapat menanamkan sikap dan nilai
terdapat dalam mata pelajaran Bahasa melalui membiasaan diantaranya
Indonesia KD 3.7 menguraikan konsep- adalah:
konsep yang saling berkaitan pada teks a. Membiasakan siswa untuk
nonfiksi dan KD 4.7 menyajikan konsep- membawa tempat minum ke sekolah
konsep yang saling berkaitan pada teks dengan tujuan mengurangi sampah
nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa plastik;
sendiri. b. Membiasakan siswa menulis pada
Indikator pengetahuan dan dua sisi kertas untuk menghemat
keterampilan yang dapat disusun dari penggunaan kertas yang bahan
kompetensi dasar tersebut diantaranya: utamanya terbuat dari kayu;
a. Mengidentifikasi masalah lin kungan c. Merjalan kaki ketika tempat yang
yang terdapat pada teks nonfiksi; dituju dekat untuk meminimalisir
b. Menganalisis solusi yang dapat dil- penggunaan minyak bumi, dan
akukan untuk mengatasi permasala- d. Mematikan listrik ketika tidak
han lingkungan; terpakai.
c. Membuat teks nonfiksi tentang Pembiasaan tersebut dilakukan
pentinya menjaga lingkungan; dan untuk menanamkan sikap ramah
d. Membuat pamflet yang berisi ajakan lingkungan. Melalui pembiasaan sejak
untuk merawat lingkungan. dini diharapkan sikap dan nilai tersebut
Indikator tersebut merupakan akan terinternalisasi pada diri siswa.
kompetensi dalam ranah pengetahuan Sikap dan nilai tersebut akan
dan keterampilan. Siswa perlu mendorong setiap orang menjalani
menguasai pengetahuan karena hal kehidupan dengan prinsip

Primaria Educationem Journal | Volume 1 | Nomor 2 | November, 2018


83
*Nana Supriatna1, Nur Faizah Romadona2, , Aprilia Eki Saputri3, Mela Darmayanti4

berkelanjutan. Selain itu, menanamkan menjadi subjek utama dalam penerapan


sikap ramah lingkungan perlu dilakukan ecopedagogy di dalam pembelajaran
sedini mungkin, karena penanaman tematik terpadu. Keterlibatan siswa ak-
sikap tidak bisa dilakukan secara instan, tif tersebut sesuai dengan Panduan
akan tetapi perlu pembiasaan yang Adiwiyata (Kementrian Lingkungan
dilakukan secara terus menerus. Seperti Hidupdan Kementrian Pendidikan dan
yang ditegaskan oleh Supriatna (2012) Kebudayaan, 2012)
bahwa dalam menunjang Pelaksanaan model pembelajaran
kesinambungan kehidupan yang lebih siswa aktif yang digunakan dalam pem-
baik di permukaan bumi, siswa perlu belajaran tersebut, dikaitkan dengan
dibekali dengan langkah-langkah isu lingkungan yang ada di sekitar dan
sederhana dalam menjalani kehidupan atau isu lingkungan yang sedang men-
yang ramah lingkungan sejak dini di jadi perhatian utama warga dunia. Isu
sekolah, rumah serta di lingkungan lingkungan yang dikaitkan dengan pem-
mesyarakat. belajaran tematik terpadu adalah isu
sampah dan pengelolaannya, global
2. Implementasi ESD dalam warming, kebakaran hutan, dan lain se-
pembelajaran tematik terpadu di bagainya. Pemanfaatan isu lingkungan
Sekolah Dasar tersebut dapat dijadikan upaya untuk
Setelah diperoleh rancangan pem- meningkatkan kepedulian siswa ter-
belajaran yang di dalamnya memuat hadap lingkungan yang ada di seki-
tujuan pembangunan berkelanjutan, hal tarnya, serta meningkatkan literasi
berikutnya yang dilaksanakan adalah siswa akan upaya pelestarian ling-
pengimplementasian dalam pembelaja- kungan sekitarnya (Piasentin dan Rob-
ran tematik terpadu guna mengetahui erts, 2012; Ashmann dan Franzen, 2015;
prinsip-prinsip apa saja yang dapat the Earth Charter Initiative Internation-
diimplementasikan. Beberapa guru al Secretariat, 2005). Hal tersebut se-
bekerjasama untuk merancang dan jalan dengan penelitian yang dilakukan
melaksanakan rencana pembelajaran. Tamam (2015) yang menggunakan ke-
Kerjasama dengan rekan kerja menjadi masan produk konsumsi sebagai media
sangat penting untuk saling merefleksi dan sumber belajar. Hasil peenlitian ter-
dan memberikan masukan kepada satu sebut siswa mampu berhemat dengan
sama lain dalam pelaksanaan pembela- mengurangi jajanan yang berkemasan,
jaran lingkungan (Ashmann dan Fran- bertanggung jawab dalam kelestarian
zen, 2015). lingkungan sekolah serta menyadari
Pemilihan model pembelajaran da- bahwa green consummer memberikan
lam implementasi ESD menjadi hal yang manfaat bagi diri sendiri dan ling-
sangat penting karena sangat ber- kungan.
pengaruh pada pencapaian tujuan beru- Pembelajaran yang dirancang dan
pa pengembangan ecoliteracy siswa. Hal diimplementasikan tersebut secara
tersebut mendorong untuk digunakann- otomatis berorientasi pada kurikulum
ya model-model pembelajaran yang yang berlaku, yaitu Kurikulum 2013. ku-
siswa aktif, yang berarti bahwa siswa rikulum yang digunakan menuntut dil-

Primaria Educationem Journal | Volume 1 | Nomor 2 | November, 2018


84
*Nana Supriatna1, Nur Faizah Romadona2, , Aprilia Eki Saputri3, Mela Darmayanti4

aksanakannya penilaian autentik di da- erkaitan antar materi ajar dengan isu
lam setiap pembelajrannya. Penilaian lingkungan lokal dan global menjadi
yang dilakukan tidak terfokus pada hasil sangat penting untuk mengasah kepe-
saja, akan tetapi proses pembelajaran kaan, empati dan solusi terhadap masa-
pun dijadikan menjadisalah satu aspek lah lingkungan sekitar. Dengan kata lain,
yang harus diamati. lingkungan menjadi salah satu sumber
Implementasi tujuan pembelajaran yang sangat penting bagi siswa dalam
berkelanjutan di atas dapat digam- belajar.
barkan sebagai satu kesatuan dengan DAFTAR PUSTAKA
kurikulum 2013 yang berlaku. Hasil Araujo M.V.D. et al. (2005). Teaching a
yang didapat dari kegiatan implementa- Sustainable Lifestyle with the
si tersebut berupa prinsip-prinsip yang Earth Charter, Guideline for
dapat digunakan untuk mengem- Second Cycle Teachers of Basic
bangkan ecopedagogy dalam sebuah General Education. Costa Rica:
kegiatan pembelajaran khsusunya di Editorama
Sekolah Dasar. Adapun prinsip- Ashmann dan Franzen. (2015). In what
prinsipnya adalah pelibatan siswa ways are teacher candidates being
secara aktif selama pembelajaran ber- prepared to teach about the
langsung dengan berdasar pada pemili- environment? A case study from
han model pembelajaran yang tepat, Wisconsin. Journal: Environmental
mengaitkan pembelajaran dengan isu Education Research
lingkungan lokal maupun global yang Gadotti, M. (2008). What We Need to
berarti menjadikan lingkungan sebagai Save The Planet. Journal: Journaol
salah satu sumber belajar siswa, serta of Education for Sustainable
melakukan penilaian autentik dengan Development.
hasil dan proses pembelajaran sebagai Gadotti, M. (2010). Reorienting
dasarnya. Education Practices Toward
Sustainability. Journal: Journaol of
SIMPULAN DAN SARAN Education for Sustainable
Sekolah memiliki peran dalam Development.
menyukseskan pembangunan berke- Kementrian Lingkungan Hidup dan Ke-
lanjutan. Tujuan pembangunan berke- mentrian Pendidikan dan Ke-
lanjutan perlu diintegrasikan dalam budayaan. (2012). Panduan Adi-
semua mata pelajaran. Setiap Kompe- wiyata, Sekolah Peduli dan Ber-
tensi Dasar dapat disusun menjadi indi- budaya Lingkungan. Jakarta: Ke-
kator dalam ranah pengetahuan, ket- mentrian Lingkungan Hidup dan
erampilan, dan sikap yang menerapkan Kementrian Pendidikan dan Ke-
prinsip pembangunan berkelanjutan. budayaan.
Implementasi yang memuat prinsip Lickona, T. 2012. Educating for
pembangunan berkelanjutan dapat dil- Character: Mendidik untuk
akukan dengan menerapkan pembelaja- membentuk Karakter. Jakarta:
ran siswa aktif serta penilaian yang Bumi Aksara
berorientasi pada proses. Selain itu ket-

Primaria Educationem Journal | Volume 1 | Nomor 2 | November, 2018


85
*Nana Supriatna1, Nur Faizah Romadona2, , Aprilia Eki Saputri3, Mela Darmayanti4

Piasentin dan Roberts. (2012). What


elements in a sustainability course
contribute to paradigm change
and action competence? A study at
Lincoln University, New Zealand.
Journal: Environmental Education
Research.
Stone M. K. dan Barlow Z. (2005).
Ecological Literacy. San Francisco:
Sierra Club Books.
Supriatna, N. (2012). Pengembangan
Green Behavior melalui
Ecopedagogy dalam Pembelajaran
IPS di Sekolah Dasar. Disampaikan
pada The Eight Biennial
Conference of the Comparative
Education Sociaty of Asia (CESA).
Tamam, B. (2015). Peningkatan
Ecoliteracy Siswa Sebagai Green
Consumer. (Tesis). Sekolah
Pascasarjana, Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
The Earth Charter Iniative International
Secretariat (2005). The Earth
Charter Iniative. Costa Rica: Earth
Charter International Secretariat.

Primaria Educationem Journal | Volume 1 | Nomor 2 | November, 2018


86

Anda mungkin juga menyukai