Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDALUAN

1.1 Latar Belakang

Kondisi kompetisi yang makin ketat pada era globalisasi menyebabkan


perlu adanya perubahan paradigma dari resource-based competitiveness
menjadi mengandalkan knowledge-based competitiveness. Kedua konsep ini
sangat bertolak belakang, dimana konsep pertama bertumpu pada keunggulan
sumber daya alam lokasi dan kondisi geografis. Konsep kedua berdasarkan
pada ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengembangan sumber daya
manusia perusahaan. Untuk memudahkan pengembangan sumber daya
manusia perusahaan diperlukan kemampuan untuk mengelola dan
mengembangkan knowledge yang dimiliki. Pengelolaan pengetahuan
(Knowledge Management) tersebut pada akhirnya dapat menjadi dukungan
yang handal bagi perusahaan untuk meningkatkan daya saing.

Untuk mengimplementasikan KM yang efektif akan melibatkan


banyak elemen yaitu manusia, budaya, proses, kepemimpinan dan
teknologi. Karena mencakup elemen-elemen yang begitu luas, maka
tidak semua elemen dibahas secara mendalam. Pada penyusunan
arsitektur knowledge diposisikan sebagai produk, yang di-create,
diproduksi, didistribusikan, diakuisisi dan dimanfaatkan oleh para
anggota organisasi dalam suatu yang siklus kontinu.
Elemen-elemen yang terlihat dalam berbagai proses yang dialami oleh
knowledge tersebut menjadi pilar-pilar utama dari bangunan KM.

Knowledge management menjadi peran mendasar ketika sebuah


perusahaan menginginkan pengelolaan dan penyimpanan knowledge secara
terstruktur. Tiwa mengemukakan bahwa ada 24 pemicu knowledge
management diantaranya, kebutuhan untuk mencegah kesalahan yang mahal
dan berulang-ulang, kebutuhan untuk mencegah penemuan kembali yang tidak
perlu, kebutuhan untuk antisipasi prediksi yang akurat serta kebutuhan yang
muncul akan tanggapan yang kompetitif.
PT. BBU merupakan perusahaan yang bergerak di bidang logistic,
dalam menangani berbagai kendala dibutuhkan yang Knowledge. Banyak
karyawan yang ilmunya percuma dan tidak ditempatkan dengan tempat yang
semestinya dan juga pendokumentasian yang berjalan lambat. Oleh karena itu,
Knowledge management terasa sangat di butuhkan untuk menfasilitasi masalah
pendokumentasian serta meningkatkan kualitas kerja karyawan.

Berdasarkan hasil analisa, terdapat banyak knowledge penting yang


fungsinya untuk menunjang kegiatan perusahaan. Selain itu, tujuan dari
pendokumentasian knowledge ini adalah agar knowledge yang dimiliki setiap
karyawan tidak hilang begitu saja dan juga dapat di sharing kepada karyawan
lain, serta terciptanya sarana dalam mendiskusikan dan mendistribusikan
permasalahan, maupun knowledge yang masih tersimpan dalam setiap
karyawan agar tidak terjadinya pengulangan kesalahan-kesalahan yang pernah
dilakukan.

1.2 Identifikasi Masalah


Dalam pembahasan masalah ini diidentifikasikan beberapa masalah yang
topik pembahasanya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana implementasi knowledge pada perusahaan PT. BBU?
2. Bagaimana produk – produk knowledge tersebut daapat dikelola dan
disebarkan dengan baik?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui hasil Implementasi KMS berbasis Web yang digunakan
pada perusahaan.
2. Mengetahui fitur apa saja yang dimiliki Oleh KMS berbasis Web dan
cara penggunaan nya di lapangan.
1.4 Manfaat Penelitian
Memberikan informasi tentang pengaruh implementasi KM System
berbasis Web (Client/Server) terhadap peningkatan kinerja karyawan
dan pendokumentasian dokumen.
Nama : ALDINO WILDAN RAMADHANA, NRP : 1117040016, Ket : Saya
sudah membaca dan mengumpulkan tugas 2

Anda mungkin juga menyukai