Kondisi kompetisi yang makin ketat pada era globalisasi menyebabkan
perlu adanya perubahan paradigma dari resource-based competitiveness menjadi mengandalkan knowledge-based competitiveness. Kedua konsep ini sangat bertolak belakang, dimana konsep pertama bertumpu pada keunggulan sumber daya alam lokasi dan kondisi geografis. Konsep kedua berdasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengembangan sumber daya manusia perusahaan. Untuk memudahkan pengembangan sumber daya manusia perusahaan diperlukan kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan knowledge yang dimiliki. Pengelolaan pengetahuan (Knowledge Management) tersebut pada akhirnya dapat menjadi dukungan yang handal bagi perusahaan untuk meningkatkan daya saing.
Untuk mengimplementasikan KM yang efektif akan melibatkan
banyak elemen yaitu manusia, budaya, proses, kepemimpinan dan teknologi. Karena mencakup elemen-elemen yang begitu luas, maka tidak semua elemen dibahas secara mendalam. Pada penyusunan arsitektur knowledge diposisikan sebagai produk, yang di-create, diproduksi, didistribusikan, diakuisisi dan dimanfaatkan oleh para anggota organisasi dalam suatu yang siklus kontinu. Elemen-elemen yang terlihat dalam berbagai proses yang dialami oleh knowledge tersebut menjadi pilar-pilar utama dari bangunan KM.
Knowledge management menjadi peran mendasar ketika sebuah
perusahaan menginginkan pengelolaan dan penyimpanan knowledge secara terstruktur. Tiwa mengemukakan bahwa ada 24 pemicu knowledge management diantaranya, kebutuhan untuk mencegah kesalahan yang mahal dan berulang-ulang, kebutuhan untuk mencegah penemuan kembali yang tidak perlu, kebutuhan untuk antisipasi prediksi yang akurat serta kebutuhan yang muncul akan tanggapan yang kompetitif. PT. BBU merupakan perusahaan yang bergerak di bidang logistic, dalam menangani berbagai kendala dibutuhkan yang Knowledge. Banyak karyawan yang ilmunya percuma dan tidak ditempatkan dengan tempat yang semestinya dan juga pendokumentasian yang berjalan lambat. Oleh karena itu, Knowledge management terasa sangat di butuhkan untuk menfasilitasi masalah pendokumentasian serta meningkatkan kualitas kerja karyawan.
Berdasarkan hasil analisa, terdapat banyak knowledge penting yang
fungsinya untuk menunjang kegiatan perusahaan. Selain itu, tujuan dari pendokumentasian knowledge ini adalah agar knowledge yang dimiliki setiap karyawan tidak hilang begitu saja dan juga dapat di sharing kepada karyawan lain, serta terciptanya sarana dalam mendiskusikan dan mendistribusikan permasalahan, maupun knowledge yang masih tersimpan dalam setiap karyawan agar tidak terjadinya pengulangan kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan.
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam pembahasan masalah ini diidentifikasikan beberapa masalah yang topik pembahasanya adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana implementasi knowledge pada perusahaan PT. BBU? 2. Bagaimana produk – produk knowledge tersebut daapat dikelola dan disebarkan dengan baik? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui hasil Implementasi KMS berbasis Web yang digunakan pada perusahaan. 2. Mengetahui fitur apa saja yang dimiliki Oleh KMS berbasis Web dan cara penggunaan nya di lapangan. 1.4 Manfaat Penelitian Memberikan informasi tentang pengaruh implementasi KM System berbasis Web (Client/Server) terhadap peningkatan kinerja karyawan dan pendokumentasian dokumen. Nama : ALDINO WILDAN RAMADHANA, NRP : 1117040016, Ket : Saya sudah membaca dan mengumpulkan tugas 2