Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RINTA NOVANIKA

NIM/KELAS : 1130018051/5A
PRODI : S1 KEPERAWATAN

Kelakuan Perawat Dianggap Tak Sopan,


Pasien Rumah Sakit Ini Pilih Pulang Tengah Malam.
Seorang pasien memutuskan meninggalkan Rumah Sakit Islam (RSI) Faisal Makasar dini hari
karena merasa ditertawai oleh perawat (19 juli 2019). Kronologis tersebut merupakan klarifikasi
berita terkait pasien atas nama fajri senop usman. Pasien masuk di IGD RS jam 22.41 dengan
keluhan BAB pada 15 juli 2019. Pasien dilayani, diobservasi oleh perawat dan dokter IGD.
Pasien bersedia membayar umum. Sekaligus menandatangani form untuk pemberlakuan
pembayaran umum. Sekitar pukul 23.10 Wita, Fajri dipindahkan ke perawatan rawat inap
(perawatan p8). Lalu, pagi 16 juli 2019 pasien Fajri divisite oleh dokter jaga dan
menginstruksikan kepada perawat untuk dilakukan USG. Pukul 13.03 Wita, pasien pun di USG.
Lalu pada pukul 19.00 pasien divisite lagi oleh tim dokter RSI Faisal Makassar dan pasien
dianjurkan untuk foto BNO dalam tiga posisi. Kemudian, pasien diedukasi oleh dokter dan
perawat agar dilakukan foto BNO. Tapi pasien tersebut menolak untuk difoto BNO dengan
menandatangani form penolakan. Diketahui, Fajri Senop Usman memutuskan pulang tengah
malam, Rabu (17/7/2019) dini hari. Karena menurut Fajri, pelayanan kesehatan di RSI Faisal
tidak sesuai SOP.
"Pelayanan disini sangat buruk dan tidak manusiawi, bagaimana orang mau sehat, perawatnya
saja tidak beretika. Sementara saya diperiksa, mereka ketawa," kata Farji. Ditambah lagi lanjut
Fajri, belum apa-apa sudah disodorkan kartu jaga untuk dua orang, dan itu harus dibayar terlebih
dulu. "Kita ini pasien, pasti kita bayar tapi biar saya istirahat dulu, sudah sehat baru cerita soal
biaya-biaya selama disini," katanya. Fajri kemudian memutuskan pulang lebih cepat, tepatnya
pada pukul 01.50 Wita, Rabu (17/7/2019) tengah malam. Padahal kondisi Fajri Senop ini masih
belum sembuh dari sakit yang dideritanya. Diketahui, Fajri memutuskan pulang tengah malam
karena layanan kesehatan di RSI Faisal sangat buruk. Fajri menilai perawatnya mengabaikan
etika. Dalam kondisi masih terlihat sakit, Fajri menjelaskan, alasan ia pulang lebih cepat karena
persoalan etika para perawat.
Analisis prinsip etik :

Dalam kasus tersebut terdapat pelanggaran prinsip etika keperawatan yaitu beneficience dan non
maleficience.

a. Beneficience : disini beneficience yaitu berbuat baik dimana pasien merasa dirinya tidak
diperlakukan dengan baik oleh perawat contohnya perawat menertawakan pasien saat
pasien tersebut diperiksa dan perawat tidak memenuhi prinsip etika keperawatan.
"Pelayanan disini sangat buruk dan tidak manusiawi, bagaimana orang mau sehat,
perawatnya saja tidak beretika. Sementara saya diperiksa, mereka ketawa," ucap fajri.
b. Non malaficience : yaitu pasien merasa dirinya dirungikan akibat perlakuan perawat yang
menyodorkan kartu dan langsung diminta bayaran saat itu juga. "Kita ini pasien, pasti
kita bayar tapi biar saya istirahat dulu, sudah sehat baru cerita soal biaya-biaya selama
disini," dan disini pasien menganggap bahwa perawat tidak mempunyai etika.

Anda mungkin juga menyukai