BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta
sering dialami pada sebagian masyarakat. BBLR adalah bayi baru lahir
yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (Yulianti L, 2010).
atau berpenghasilan rendah lebih dari 2/3 kematian adalah BBLR yaitu
31 per 1.000 kelahiran hidup. Angka itu, 5,2 kali lebih tinggi dibandingkan
Malaysia juga 1,2 kali lebih tinggi dibandingkan Filipina dan 2,4 kali lebih
Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah yang lain,
1
2
seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 33% - 38% dan lebih sering
bayi dengan berat lahir dari 2500 gram (DepKes RI, 2011)
tahun 2011, jumlah bayi normal sebanyak 141.744 (98,10%), BBLR 2.743
yaitu secara nasional proporsi bayi dengan berat badan lahir rendah yaitu
7,7% untuk perkotaan 6,6%, dan untuk pedesaan 8,4%. Dan pada tahun
Selatan, tercatat bahwa jumlah bayi dengan BBLR sebanyak 1.554 (1,2%
dari total bayi lahir) dan yang tertangani sebanyak 1.178 orang (75,8%),
dengan kasus tertinggi terjadi di Kota Makassar yaitu 355 kasus (2,63%)
dari 13.486 bayi lahir hidup dan yang terendah di Kabupaten Pangkep
Sakit Umum Sawerigading Palopo pada tahun 2014 jumlah kelahiran bayi
1.421 jiwa 316 diantaranya lahir dengan BBLR dan 16 jiwa mengalami
kematian, tahun 2015 jumlah kelahiran bayi 1.356 jiwa 298 diantaranya
lahir dengan BBLR dan kematian dengan BBLR 7 jiwa, tahun 2016 jumlah
kelahiran bayi mencapai 1.412 jiwa 225 diantaranya lahir dengan BBLR
Dari data diatas dimana terlihat angka kejadian BBLR yang cukup
tinggi dan dampak yang cukup berat berupa gangguan pertumbuhan baik
secara fisik maupun mental bayi tersebut, maka penulis tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulis
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
tahun 2017.
D. Manfaat Penulis
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat ilmiah
Sakit Sawerigading.
3. Manfaat institusi
E. Metodologi Penulisan
1. Studi Kepustakaan
dengan BBLR
6
2. Studi Kasus
a. Anamnese
Bayi “ “.
b. Pemeriksaan Fisik
pemeriksaan laboratorium.
c. Pengkajian Psikososial
yang dihadapi.
7
3. Studi Dokumentasi
4. Diskusi
Dengan cara tanya jawab dan diskusi dengan tenaga kesehatan yakni
F. Sistimatika Penulisan
sebagai berikut:
BAB I :PENDAHULUAN
kebidanan Bayi Baru Lahir dengan BBLR, pada bab ini juga
penulisan.
8
Bab ini terdiri dari tinjauan tentang Berat Bayi Lahir Rendah
penatalaksanaan/penanganan BBLR.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Bayi berat lahir rendah (BBLR) atau low birth Weigh infant
(LWBI), adalah bayi baru lahir dengan berat badan lahir kurang dari
Berat bayi lahir rendah atau BBLR adalah bayi yang lahir
dengan berat badan kurang dri 2500 gram tanpa memandang mas
kurang bulan atau premature) atau persalinan dengan bayi kecil masa
dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Yaitu karena umur hamil
2010).
9
10
berat badan kurang dari 2.500 gr, yaitu umur hamil kurang dari 37
2010)
2. Klasifikasi
37 minggu dan berat badan sesuai dengan berat badan untuk usia
kehamilan.
(Pantiawati, 2010).
11
3. Penyebab / Etiologi
sebagai berikut:
1. Komplokasi Obstetric
a. Multiple gestation
b. Incompetence
e. Plasenta previa
2. Komplikasi Medis
a. Diabetes Maternal
b. Hipertensi Kronis
3. Faktor ibu
3) Usia ibu : angka kejadian prematuritas tinggi ialah pada usia ibu
terlalu dekat.
5) Kondisi ibu saat hamil : peningkatan berat badan ibu yang tidak
4. Faktor janin
4. Gambaran Klinik
Gambaran klinik yang terdapat pada bayi dengan berat badan lahir
sedikit
9. Tulang rawan dan daun telinga belum cukup, sehingga elastic dan
11. Bayi lebih banyak tidur daripada bangun, reflex mengisap dan
6. Penatalaksanaan / Penanganan
2005) :
a. Pengaturan suhu
dilaksanakan secepat-cepatnya.
15
b. Makanan bayi
selanjutnya.
4) Pada umumnya bayi dengan berat lahir 2000 gram atau lebih
1500 gram kurang mampu mengisap air susu ibu atau susu
botol, terutama pada hari-hari pertama. Dalam hal ini bayi diberi
abdomen.
8) Air susu yang paling baik adalah ASI, bila bayi belum dapat
Bila air susu ibu tidak ada, susunya dapat diganti dengan susu
a. Yang dipakai kateter no. 8 untuk bayi kurang dari 1500 gram
liang telinga.
trakea.
mengalir ke lambung.
c. Pencegahan infeksi
Infeksi yang sering terjadi ialah infeksi silang melalui para dokter,
Untuk ini para petugas perlu disadarkan akan bahaya infeksi pada
bayi.
lagi.
telah disediakan.
sebagai berikut:
bayi.
3. Pengawasan nutrisi/ASI
4. Penimbangan ketat
1. Pengertian
pemeriksaan laboratorium.
yang dapat menghasil kan data baru dimana harus segera dinilai.
bayi, misalnya pada perdarahan post partum dan apgar score yang
f. Langkah VI : Implementasi
bidan ataupun kerja sama dengan tim kesehatan lain. Bidan harus
1. Pengertian
2. Proses Pendokumentasian
Varney
24
hasil analisis dan interpretasi data subjektif dan objektif dalam suatu
identifikasi
1) Diagnosa masalah
3. Penggunaan Dokumentasi
yang diberikan
berkualitas.
1) SOAPIER
S : Subjektif
dan keluhannya.
O: Objektif
A : Analysis/Assesment
P : Planing
tertentu.
I : Implementation
E : Evaluasi
R : Revised
2) SOAP
S : Subjektif
O : Objektif
A : Analysis/Assesment
P : Planing
langkah I Varney
Varney.
29
Tabel 1
Data Subjektif
Data Objektif
Assesment/ Assesment/
Antisipasi Masalah Potensial
Diagnosa Diagnosa
a. K
onsul
b. T
Perencanaan Perencanaan es lab
c. R
ujukan
Implementasi Implementasi d. P
endidikan/k
onseling
e. T
indak Lanjut
Evaluasi Evaluasi
Proses
Manajemen Pendokumentasian
Asuhan kebidanan
30
Gambar 1
Tahap I
Tahap III
Tahap VI
Identifikasi diagnosis/masalah
Pelaksanaan asuhan langsung potensial dan antisipasi
penanganannya
Tahap IV
Tahap V Menetapkan kebutuhan
Rencana Asuhan tindakan segera, kolaborasi
rujukan
31
(Asrinah, 2010)