Firdaus 17087065 Tugas 6 Psikologi Pendidikan
Firdaus 17087065 Tugas 6 Psikologi Pendidikan
Nim : 17087065
A. Pengertian kreatifitas
Pengertian kreativitas menunjukkan kemampuan siswa dalam menciptakan hasil karya yang baru
yang merupakan produk-produk kreasi. Djamarah (2012: 16), menuliskan bahwa, Kreativitas ialah
kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara baru dan tak bisa menghasilkan solusi yang unik atas
suatu problem. Selanjutnya Samsunuwiyati (2010: 175), berpendapat bahwa, “kreativitas merupakan
konsep yang majemuk dan multidimesional, sehingga sulit difenisikan secara operasional.” Munandar
(2009: 16), mengemukakan, “Kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan
potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekpresikan dan
mengkatifkan semua kemampu. Sidjabat, (2009: 237), mengatakan bahwa “Metode mengajar yang perlu
kita pilih dan kembangkan haruslah kreativitas sedemikian rupa.
Pendekatan mengajar kreativitas itu menekankan kegiatan peserta didik (pelajar yang aktif)
sebagai pelaku kegiatan belajar (subjek), sedangkan guru hanya berperan sebagai pembimbing, pemberi
arah dan bantuan seperlunya”. Kegiatan belajar kreatif tentunya berlangsung dengan beragam metode
agar dapat menumbuhkan kreativitas baru dalam pemikiran, perasaan, dan sikap peserta didik sehingga
terus bergairah mengikuti kegiatan belajar. Rusman (2014: 324), menuliskan bahwa “Pembelajaran
kreatif merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan guru untuk dapat memotivasi dan
memunculkan kreativitas siswa selama pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan beberapa
metode dan strategi yang bervariasi, misnyanya kerja kelompok, bermain peran, dan pemecahan
masalah”. Pembelajaran kreatif menuntut guru untuk merangsang kreativitas siswa, baik dalam
mengembangkan kecakapan berpikir maupun dalam melakukan suatu tindakan. Berpikir kreatif selalu
dimulai dengan berpikir kritis.
b. Ciri-ciri Kreativitas
Ciri-ciri kreativitas yang dapat menunjukkan sejauh mana kualitas kreativitas yang dimiliki siswa. (Asrori
2009: 67) adalah memiliki rasa ingin tahu yang besar, tekun dan tidak mudah bosan, percaya diri dan
mandiri, merasa tertantang oleh kemajuan komplesitas, berani mengambil risiko, berpikir divergen.
1. Memiliki rasa ingin tahu yang besar
Maksudnya siswa melakukan berbagai cara untuk mencapai tujuan yang ingin siswa ketahu sehingga
siswa tersebut miliki informasi dalam mengembangkan kreativitas
Maksudnya siswa harus tekun dalam melakukan gagasan yang siswa ketahui dan melakukan variasi-
variasi agar siswa tidak mudah bosan dalam melaksanakan gagasan tersebut.
Maksudnya siswa harus memiliki kepercayaan dalam melakukan gagasan yang siswa lakukan dan
mandiri dalam melakukukan ide-ide yang siswa ketahui.
Maksudnya siswa merasa tertantang dalam teknologi sekarang karena berbagai ragam gagasan atau ide
yang ditemukan.
Maksudnya siswa harus berani mengambil risiko dalam melakukan ide-ide yang siswa temukan.
6. Berpikir divergen
Maksudnya siswa di harapkan mampu berpikir kreatif dalam melaksanakan gagasan atau ide yang siswa
dapatkan berbagai sumber.
c. Krakteristik Kreativitas
Untuk mencapai perkembangan kreativitas yang maksimal, maka peranan motivasi sangat perlu
diperhatikan, karena merupakan faktor yang esensial. Kreativitas yang berkaitan dengan perilaku tidak
akan berkembang karena tidak dimotivasi oleh diri sendiri maupun dari luar.
2. Berani menyatakan pendapat dan keyakinan
Keberanian untuk menyatakan pendapat dan keyakinan adalah sikap yang harus dikembangkan dalam
usaha melakukan perkembangan kreativitas. Gejala yang sering terjadi dalam proses perencanaan masa
depan adalah adanya sejumlah individu yang lebih memilih bersikap pasif dengan tidak memiliki
keberanian untuk menyampaikan pendapat atau keyakinan.
3. Percaya diri
Percaya diri adalah suatu keyakinan seseorang atau individu terhadap segala aspek kelebihan yang
dimilikinya dan keyakinan tersebut membuat individu merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai
tujuan di dalam hidupnya.
4. Memiliki kemandirian
Memiliki kemandirian dalam mengambil keputusan pribadi dilandasi oleh pemahaman mendalam akan
konsekuensi dari tindakannya dan keberanian menerima segala konsekuensi dari tindakanyaitu.
Pada dasarnya kreativitas dapat terjadi di semua bentuk organisasi atau kelompok sejauh organisasi
tersebut menghargai atau mendorong individu-individu untuk berkreasi. Jika tidak, maka individu yang
kreatif akan menjadi frustrasi dan selanjutnya terjebak dengan rutinitas yang ada. Berdasarkan hasil
penelitian, untuk menciptakan kreativitas dibutuhkan lingkungan sekolah kondusif yang menyenangkan
(fun), penuh rasa humor, spontan, dan memberi ruang bagi individu untuk melakukan berbagai permainan
atau percobaan.