Anda di halaman 1dari 3

Nama : Savira Adelia Kusnadi

NPM : 1814131012
Agribisnis B
Post Test 2

1. Sebutkan 12 variabel menurut Rothman (1970)


2. Jelaskan maksud dari pembangunan lokalitas.
3. Ceritakan strategi dan pendekatan pengemas yang dilakukan di daerah kalian
masing masing atau sesuai dengan tugas laporan Minggu lalu

Jawab :
1. 12 Variabel menurut Rothman (1970)
a. Tujuan
b. Asumsi terkait dengan struktur komunitas dan kondisi persoalan
c. Strategi perubahan
d. Karakteristik taktik dan teknik perubahan
e. Peran penting praktisi
f. Media perubahan
g. Orientasi pada struktur kekuasaan
h. Definisi batas dari sistem klien atau konstituensi komunitas
i. Asumsi terkait dengan kepentingan sub-bagian komunitas
j. Konsepsi kepentingan publik
k. Konsepsi dari populasi atau konstituensi klien
l. Konsepsi peran dari klien

2. Pembangunan lokalitas adalah proses yang ditunjukkan untuk menciptakan


kemajuan sosial dan ekonomi bagi masyarakat melalui partisipasi aktif serta
inisiatif anggota masyarakat itu sendiri. Pengembangan masyarakat lokal pada
dasarnya merupakan proses interaksi antara anggota masyarakat setempat yang
difasilitasi oleh pekerja sosial. Pekerja sosial membantu meningkatkan
kesadaran dan mengembangkan kemampuan mereka dalam mencapai tujuan-
tujuan yang diharapkan. Pengembangan masyarakat lokal lebih berorientasi
pada tujuan proses dari pada tujuan tugas atau tujuan hasil.

3. Dalam hal menangani kasus stunting di Kampung Tulung Kakan digunakan


strategi kekuasaan-paksaan (Power-Coercive), dimana penguasa memiliki
peran yang sangat penting dalam membantu penangangan kasus stunting yang
terjadi, masyarakat akan lebih mudah mengikuti aturan dan rencana yang telah
dibuat oleh pihak pemberdayaan masyarakat karena adanya keterlibatan
penguasa daerah setempat didalamnya. Hal ini juga dapat melancarkan segala
upaya yang dilakukan untuk pengentasan kasus stunting dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat setempat.
Strategi pemberdayaan masyarakat yang sebaiknya dilakukan agar dapat
menurunkan kasus stunting yaitu:
1. Posyandu harus buka sesuai dengan jadwal buka posyandu.
2. Kader harus taat dengan SOP tentang kehadiran di posyandu.
3. Ada dukungan dari pemangku kebijakan tingkat kampung terkait dengan
sarana dan prasarana.
4. Ada dukungan stimulan pembiayaan bagi posyandu baik untuk sarana
maupun insentif kadernya.

Pendekatan yang dilakukan dalam penanganan kasus stunting di Kampung


Tulung Kakan, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah adalah
perencanaan sosial (social planning) karena berkaitan dengan kesehatan
masyarakat atau masalah gizi anak, pendekatan ini erat kaitannya dengan peran
pemerintah setempat yang turut serta dalam pemberdayaan masyarakat. Kader
posyandu sebelumnya belum maksimal dalam menjalankan tugasnya
sebagaimana mestinya, namun semenjak ada dukungan dari pemangku
kebijakan setempat, kader posyandu berperan aktif dalam menjalankan tugas
dan tanggung jawabnya di posyandu. Peran pemangku kebijakan tingkat
kampung sudah lebih baik daripada sebelumnya, hal ini disebabkan adanya
peran aktif dari pemerintah yang turun membantu dan mendukung dalam
pemangku kebijakan tingkat kampung menjalankan tugasnya untuk
menurunkan kasus stunting.

Anda mungkin juga menyukai