Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Merokok sudah menjadi salah satu kebiasaan yang sering kita temui dalam
kehidupan sehari-hari. Begitu mudah menemui orang yang merokok dari yang
berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, mulai dari usia remaja sampai tua, baik
dari kalangan ekonomi menengah kebawah sampai kalangan ekonomi atas yang
mengkonsumsi rokok. Oleh karena itu, merokok menjadi suatu masalah
kesehatan, minimal sebagai faktor resiko yang mendukung terjadinya berbagai
macam penyakit dan faktor pemicu kematian jutaan manusia (Bustan, 2017).
Rokok Elektrik pertama kali diciptakan secara modern oleh seorang
apoteker asal Tiongkok pada tahun 2003 dan dipatenkan pada tahun 2004 lalu
mulai menyebar ke seluruh dunia pada tahun 2006 – hingga sekarang dengan
berbagai macem merek (Caponetto, et al. 2014).
Food And Drugs Administration (FDA) Amerika melakukan penilitian pada
tahun 2009 terhadap kandungan liquid rokok Elektrik. Penelitian tersebut
menyatakan bahwa rokok Elektrik mengandung Tobacco Specific Nitrosamine
(TSNA) yang bersifat toksik dan Diethylene Glycol (DEG) yang dikenal sebagai
karsinogen. Hal tersebut membuat FDA mengeluarkan peringatan kepada
masyarakat tentang bahaya zat toksik dan karsinogen yang terkandung dalam
rokok Elektrik dan membuat WHO (World Health Organization) juga tidak
merekomendasikan penggunaannya sebagai Nicotine Replacement Therapy
(NRT) karena beberapa studi menemukan kandungan zat liquid yang dapat
menjadi racun dan karsinogen sehingga tidak memenuhi unsure keamanan
(Westernberg, 2009).
Di Indonesia sendiri penggunaan rokok elektrik masih banyak dan semakin
menjamur. Sampai saat inipun peneliti belum mendapatkan data yang pasti
mengenai berapa banyak pengguna rokok elektrik di Indonesia, namun Riskesdes
(2013) melakukan survey dari total remaja ditemukan 2,1% remaja penghisap
rokok elektrik (Vaporizer) selama 30 hari terakhir, dan hal ini terjadi pada 3%
remaja laki-laki dan 1,1% remaja perempuan (Kemenkes RI, 2013)
2

Di Indonesia sendiri rokok Elektrik tengah menjadi tren yang semakin


banyak peminatnya. Rokok Elektrik dapat sangat mudah untuk ditemukan karena
para penjual menjualnya melalui penjualan online dengan berbagai rasa dan
variasi desainnya (BPOM, 2015).
Rokok Elektrik terdiri dari 3 bagian yaitu baterai, atomizer (bagian yang
akan memanaskan dan menguapkan larutan nikotin) dan catridge (berisi larutan
nikotin). Kandungan larutan yang terdapat dalam rokok Elektrik yaitu berupa
nikotin, propilen glikol, gliserol, air dan berbagai bahan perasa (BPOM, 2015).
Menurut data hasil Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2011, persentasi
perokok aktif di Indonesia mencapai 67% (laki-laki ) dan 2.7% (perempuan) dari
jumlah penduduk, terjadi kenaikan 6 tahun sebelumnya perokok laki-laki sebesar
53 % (Depkes RI, 2012).
Menurut The Tobacco Atlas 3rd Edition, 2009 terkait persentase penduduk
dunia yang mengonsumsi tembakau didapatkan sebanyak 57% pada penduduk
Asia dan Australia, 14% pada penduduk Eropa Timur dan pecahan Uni Soviet,
12% penduduk Amerika, 9% penduduk Eropa Barat, dan 8% pada penduduk
Timur Tengah serta Afrika.  Association of South East Asia Nations (ASEAN)
merupakan kawasan dengan 10% populasi perokok dari seluruh perokok dunia.
Persentasi perokok di ASEAN tersebar di Indonesia (46,16%), Filipina (16,62%),
Vietnam (14,11%), Myanmar (8,73%), Thailand 7,74%), Malaysia (2,90%),
Kamboja (2,90%), Laos (1,23%), Singapura (0,39%), dan Brunei (0,04%)
(Depkes, 2017).
Peningkatan kadar kolesterol disebabkan kadar nikotin dalam tubuh karena
nikotin yang berpengaruh pada kerja jantung, meningkatkan penggumpalan darah
dan akhirnya meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah dan menurunkan
kadar kolsterol HDL. Pada perokok, nikotin dipercaya mengontribusi pada
abnormalitas profil lipid. Efek nikotin, hampir secara keseluruhan melepaskan
katekolamin, meningkatkan lipolisis, dan meningkatkan asam lemak bebas.
Dengan meningkatkan asam lemak bebas membuat produksi kolesterol LDL yang
berlebihan dan dengan produksi LDL yang berlebihan maka kadar kolesterol HDL
darah dengan sendirinya akan menurun (Neal,2004).
3

Banyak orang yang mengaku tahu akan dampak buruk merokok bagi
kesehatan, namun mereka tidak mengetahui bahwa asap rokok dapat
meningkatkan kadar Low Density Lipoprotein (LDL) di dalam tubuh mereka. Zat
kimia yang terkandung dalam rokok dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat
(LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik High Density Lipoprotein (HDL)
dalam tubuh manusia. Pada orang-orang yang merokok ditemukan kadar HDL
yang rendah, artinya pembentukan kolesterol baik yang bertugas membawa lemak
dari jaringan ke hati menjadi terganggu. Sementara kebalikannya justru terjadi
pada kadar LDL, Pada orang yang merokok ditemukan kadar LDL yang lebih
tinggi, artinya lemak dari hati justru dibawa kembali ke jaringan tubuh (Sahnia
AM, 2015).
Maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
hubungan lama merokok Elektrik terhadap kadar kolestrol khususnya dikalangan
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, karena
peneliti melihat masih banyak dari kalangan mahasiswa utamanya mahasiswa
kedokteran tentang kurangnya akan kesadaran bahaya merokok Elektrik, efeknya
bagi diri sendiri dan orang lain, Serta mengetahui adakah faktor-faktor lain
penyebab peningkatan kadar kolesterol pada mahasiswa. Oleh sebab itu peneliti
sangat ingin mengetahui serta melakukan penelitian tentang “Hubungan Lama
Merokok Elektrik Terhadap Peningkatan Kadar Kolestrol Total pada Mahasiswa
Laki- Laki Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatra Utara”.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil permasalahan
apakah terdapat hubungan merokok Elektrik terhadap peningkatan kadar
kolesterol pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Sumatera Utara?
4

1.3 Hipotesis Penelitian


Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan merokok Elektrik
terhadap peningkatan kadar kolesterol total pada mahasiswa laki-laki Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara.

1.4 Tujuan Penelitian


1.4.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
merokok Elektrik terhadap peningkatan kadar kolesterol pada mahasiswa laki-laki
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

1.4.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh rokok Elektrik terhadap peningkatan kadar
kolesterol pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui gambaran merokok Elektrik terhadap peningkatan kadar
kolesterol pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Sumatera Utara.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi Institusi pendidikan
Manfaat penelitian ini sebagai bahan referensi dan dapat digunakan sebagai
data dan informasi untuk penelitian selanjutnya.
2. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk wawasan masyarakat luas
khususnya kalangan pemuda tentang hubungan merokok Elektrik terhadap
peningkatan kadar kolesterol, sehingga kedepannya masyarakat sadar merokok
merugikan dan berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain.
5

3. Bagi Peneliti
Melalui penelitian ini peneliti dapat menambah pengetahuan dan wawasan
tentang hubunganl merokok Elektrik terhadap peningkatan kadar kolesterol,
Sehingga dapat diterapkan pada kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai