PERSONAL INFORMATION
NAMA :_________________________________________________
NIM :_________________________________________________
KELAS :_________________________________________________
KELOMPOK :_________________________________________________
NO. HP :_________________________________________________
ALAMAT :_________________________________________________
__________________________________________
B. STERILISASI
Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau substansi
dari semua kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi dalam usaha
mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan setempat (in situ) oleh
panas, gas-gas sperti formaldehyde, etilenoksida, atau betapriolakton oleh bermacam-
No Nama Jumlah
1 Cawan petri 4
2 Tabung reaksi 6
3 Tabung ulir 1
4 Erlenmeyer 1
5 Gelas ukur 1
6 Pengaduk 1
7 Bunsen 1
8 Autoklaf 1
9 Magnetic stirrer 1
10 Rak tabung reaksi 1
11 Gelas beker 1
12 Pipet tetes 4
b. Bahan
No Nama Jumlah
1 Serbuk NA Secukupnya
2 Serbuk NB Secukupnya
3 Serbuk PDA Secukupnya
4 Alumunium foil Secukupnya
5 Kapas Secukupnya
6 Aquades Secukupnya
7 Karet gelang Secukupnya
8 Karet label Secukupnya
9 Alcohol 70% Secukupnya
10 Korek api Secukupnya
11 Kertas pembungkus Secukupnya
12 Plastic tahan panas Secukupnya
13 Tissue Secukupnya
c. Sterilisasi Alat
VIII. LAMPIRAN
SURAKARTA, ………………….
ASISTEN PRAKTIKAN
(……….……………) (……….……………)
I. TUJUAN:
1. Dapat mengisolasi untuk mendapatkan biakan murni dari suatu campuran
dengan menggunakan cawan gores (penggoresan)
2. Mengamati dan membandingkan bakteri yang timbul dari hasil isolasi
3. Mengetahui cara melakukan isolasi dengan teknik cawam gores
II. DASAR TEORI
Populasi mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini ssangatlah besar dan
cukup kompleks. Beratus spesies mikroba menguasai setiap bagian tubuh kita. Mereka
terdapat dalam jumlah yang cukup basar. Sebagai contoh, sekali kita bersin dapat
mnebarkan beribu- ribu mikroorganisme. Satu gram tinja dapat mengandung jutaan
bakteri. Alam di sekitar kita, baik itu tanah, air, maupunudara juga dihuni oleh
kumpulan mikroorganisme.Penelitian yang layak mengenai mikroorganisme dalam
berbagai habitat ini memerlukan teknik untuk memisahkan populasi campuran yang
rumit ini, atau yang biasanya dikenal dengan istilah biakan campuran, menjadi spsies
yang berbeda- beda yang bikenal dengan istilah biakan murni. Biakan murni in teerdiri
dari satu populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel induk (Pelczar, 1986).
Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah, udara, suubstrat
yang berupa bahan pangan, tanaman dan hewan. Jenis mikroorganismenya dapat berupa
bakteri, khamir, kapng dan sebagainya. Populasi dari mikroba yang ada di linkungan ini
sangatlah beraneka ragam sehinga dalam mengisolasi diperlukan beberapa tahap
penanaman sehingga berhasil diperoleh koloni yang tunggal. Koloni yang tunggal ini
kemudian yang akan diperbanyak untuk suatu tujuan penelitian misalnya untuk
menngisolasi DNA mikroba yang dapat mendeteksi mikroba yang telah resisten
terhadap suatu antibiotik. Atau untuk mengetahui mikroba yang dipakai untuk
bioremediasi holokarbon (Ferdiaz, 1992).
Pemindahan bakteri dari medium lama ke medium yang baru atau yang dikenal
dengan istilah inokulasi bakteri ini memerluakn banyak ketelitian. Terlebih dahulu kita
harus mengusahakan agar semua alat- alat yang akan digunakan untuk pengerjaan
medium dan pengerjaan inokulasi benar- benar steril. Hal ini untuk menghindari
terjadinya kkontaminasi, yaitu masuknya mikrooba lain yang tidak diinginkan sehingga
- Ose
- Mikropipet
- Autoklaf
- Tabung reaksi
- Erlenmeyer
2. Bahan
Biakan Escherichia coli, Biakan Bacillus subtilis, Biakan Aspergillus niger, medium
nutrient agar padat, Medium NB cair, Medium PDNA, Aquadest, Spiritus, alkohol, swab
dan korek api.
- Cawan petri yang berisi medium NA diberi label masing- masing sesuai
perlakuan. Lalu memasukkannya kedalam enkas atau didekatkan Bunsen
bersama dengan Biakan Escherichia coli, Bacillus subtilis.
- Sebelum melakukan pengerjaan dalam enkas atau di dekat bunsen, terlebih
dahulu mensterilkan tangan dengan mengunakan alkohol 70%.
- Mengambil masing- masing biakan bakteri dengan menggunakan mikropipet
sebanyak 0,1 mL, lalu diratakan pada permukaan medium dengan
menggunakan batang L atau digoyang halus.
- Melidahapikan mulut/ pinggir cawan petri dengan maksud agar bakteri yang
melekat mati
- Kemudian membungkus cawan petri dengan menggunakan kertas lalu
menginkubasi ke dalam inkubator selama 24- 48 jam. Mengamti koloni yang
tumbuh.
V. ANALISIS DATA
SURAKARTA, ………………….
ASISTEN PRAKTIKAN
(……….……………) (……….……………)
JUDUL III
ENUMERASI
I. TUJUAN
1. Melakukan percobaan perhitungan jumlah sel melalui metode Colony Unit Form
(CFU)
2. Mengetahui enumerasi dengan cara pengenceran
3. Menghitung jumlah sel bakteri pada air sampel
4. Membandingkan jumlah sel bakteri pda setiap air sampel
5. Mengetahui air yang paling bersih dan yang paling buruk dari air sampel.
Alat Jumlah
Bunsen 1
Gelas ukur 1
Tabung reaksi 8
Rak tabung reaksi 1
Pipet mikro 1
Cawan petri 4
Segitiga perata 1
Incubator 1
b. Bahan
Bahan Jumlah
Alcohol 70% Secukupnya
Kertas buram 4 lembar
Media NA 4 buah cawan petri
Korek Api Secukupnya
Kertas label Secukupnya
Air sampel 1 ml
V. ANALISIS DATA
VIII. LAMPIRAN
SURAKARTA, ………………….
ASISTEN PRAKTIKAN
(……….……………) (……….……………)
JUDUL IV
I. TUJUAN
1. Mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan mikroorganisme
2. Mengetahui pengaruh pH terhadap pertumbuhan mikroorganisme
3. Mengetahui pengaruh pemberian antbiotik terhadap pertumbuhan
mikroorganisme
4. Membandingkan pertumbuhan koloni pada lingkungan yang berbeda
Zat antimikroba adalah senyawa yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme. Zat antimikroba dapat bersifat membunuh mikroorganisme (microbicidal) atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme (microbiostatic). Disinfektan yaitu suatu
senyawa kimia yang dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme pada permukaan
benda mati seperti meja, lantai dan pisau bedah. Adapun antiseptik adalah senyawa
kimia yang digunakan untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan
tubuh, misalnya kulit. Efisiensi dan efektivitas disinfektan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu:
Konsentrasi
Waktu terpapar
Jenis mikroba
Kondisi lingkungan: temperatur, pH dan jenis tempat mikroba hidup
Pengertian dan Jenis Antibiotik
Antibiotik adalah bahan yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau sintetis yang dalam
jumlah kecil mampu menekan menghambat atau membunuh mikroorganisme lainnya.
Antibiotik memiliki spektrum aktivitas antibiosis yang beragam.
Antibiotik dikelompokkan berdasarkan gugus aktifnya, misal antibiotic macrolide,
antimikroba peptida. Adapun penamaannya biasanya berdasarkan gugus kimiawinya
ataupun mikroorganisma produsernya, misalnya:
ragam antibakteria:
Penicillin dan cephalosporin
Erythromycine
Sulfa drugs
Trimethoprim dan sulfamethoxazole
Polymyxin B
Nama Jumlah
Cawan petri 7
Jarum ose 1
Bunsen 1
Incubator 1
Kulkas 1
Bahan
Nama Jumlah
Medium NA kondisi asam, basa dan Secukupnya
netral
Bakteri Bacillus sp Secukupnya
Bakteri E.Coli Secukupnya
Kertas buram Secukupnya
Kertas label Secukupnya
Korek api Secukupnya
Antibiotic Secukupnya
Alcohol 70% Secukupnya
V. ANALISIS DATA
VIII. LAMPIRAN
SURAKARTA, ………………….
ASISTEN PRAKTIKAN
(……….……………) (……….……………)
JUDUL V
KOLOM WINOGRADSKY
Salah satu kelompok makhluk hidup di atas yang penting dalam pembuatan
produk primer dan berperan dalam decomposer senyawa organic dan anorganik adalah
bakteri. Bakteri yang biasa ditemukan dalam lingkungan akuatik dimana dalam kondisi
an aerobic dan cahaya adalah bakteri fotosintetik, ungu dan hijau. Bakteri fotosintetik
mampu mendekomposisi senyawa senyawa organic dengan bantuan sinar matahari
menjadi O2, H2 dan senyawa organic sederhana di mana senyawa organic ini mampu
menyediakan sumber karbon untuk flora sekunder dari bakteri pereduksi sulfur. Bakteri
pereduksi sulfur selama respirasi anaerob akan menghasilkan H2S dan CasO4 yang
disuplementasi. H2S yang terbentuk merupakan sumber tenaga pereduksi bagi bakteri
fotosintetik sulfur jika tumbuh dalam kondisi ada cahaya. Salah satu cara yang
dikembangkan dalam mempelajari bakteri fotosintetik adalah kolom Winogradsky
(19880. Kolom ini merupakan kultur yang terdiri bahan tanaman dan lapisan-lapisan
lumpur yang digenangi air.
Zona aerobik
Zona mikroaerobik
Tumbuh bakteri non sulfur fotosintetik (pirang)
2H
Daerah bebas O2 aerob
anaerob
Daerah terbatas O2 -2H akseptor selain O2
Agar mikrobia dapat bertahan hidup selama masa pembiakan maka harus
ditaruh dalam lingkungan yang berair. Hal ini disebabkan karena kebanyakan bakteri
akan segera mati bila tidak tersedia kelembaban yang memadai.
VI. KESIMPULAN
VIII. LAMPIRAN
SURAKARTA, ………………….
ASISTEN PRAKTIKAN
(……….……………) (……….……………)
JUDUL VI
PEMBUATAN NATA
Nata merupakan makanan pencuci mulut (desert). Nata adalah makanan yang
banyak mengandung serat, mengandung selulosa kadar tinggi yang bermanfaat bagi
kesehatan dalam membantupencernaan.
Kadungan kalori yang rendah pada Nata merupakan pertimbangan yang tepat
produk Nata sebagai makan diet. Dari segi penampilannya makanan ini memiliki nilai
estetika yang tinggi, penampilan warna putih agak bening, tekstur kenyal, aroma segar.
Dengan penampilan tersebut maka nata sebagai makanan desert memiliki daya tarik
yang tinggi. Dari segi ekonomi produksi nata menjanjikan nilai tambah. Pembuatan
nata yang diperkaya dengan vitamin dan mineral akan mempertinggi nilai gizi dari
produk ini.
Nata dibentuk oleh spesies bakteri asam asetat pada permukaan cairan yang
mengandung gula, sari buah, atau ekstrak tanaman lain. Beberapa spesies yang termasuk
bakteri asam asetat dapat membentuk selulosa, namun selama ini yang paling banyak
dipelajari adalah Acetobacter xylinum. Bakteri Acetobacter xylinum termasuk genus
Acetobacter. Bakteri Acetobacter xylinum bersifat Gram negatip, aerob, berbentuk
batang pendek atau kokus.
Pemanfaatan limbah pengolahan kelapa berupa air kelapa merupakan cara
mengoptimalkan pemanfaatan buah kelapa. Limbah air kelapa cukup baik digunakan
untuk substrat pembuatan Nata de Coco. Dalam air kelapa terdapat berbagai nutrisi
yang bisa dimanfaatkan bakteri penghasil Nata de Coco. Nutrisi yang terkandung dalam
air kelapa antara lain : gula sukrosa 1,28%, sumber mineral yang beragam antara lain
Mg2+ 3,54 gr/l, serta adanya faktor pendukung pertumbuhan (growth promoting factor)
merupakan senyawa yang mampu meningkatkan pertumbuhan bakteri penghasil nata
(Acetobacter xylinum).
Adanya gula sukrosa dalam air kelapa akan dimanfaatkan oleh Acetobacter
xylinum sebagai sumber energi, maupun sumber karbon untuk membentuk senyawa
Starter adalah bibit Acetobacter xylinum yang telah ditumbuhkan dalam substrat
pertumbuhan kultur tersebut sehingga populasi bakteri Acetobacter xylinum mencapai
karapatan optimal untuk proses pembuatan nata, yaitu 1 x 109 sel/ml. Biasanya
kerapatan ini akan dicapai pada pertumbuhan kultur tersebut dalam susbtrat selama 48
jam (2 hari).
V. ANALISIS DATA
VI. KESIMPULAN
VIII. LAMPIRAN
SURAKARTA, ………………….
ASISTEN PRAKTIKAN
(……….……………) (……….……………)
JUDUL VIII
PEMBUATAN YOGURT
I. TUJUAN
1. Mengetahui cara pembuatan yoghurt berbahan dasar susu skim dengan campuran
bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophylus.
2. Menguji kualitas produk yoghurt dengan uji organoleptik.
X. KESIMPULAN
XII. LAMPIRAN
SURAKARTA, ………………….
ASISTEN PRAKTIKAN
(……….……………) (……….……………)
JUDUL IX
HIDROLISIS PATI DAN SKIM
I. TUJUAN
1. Mengetahui indeks amilolitik pada media agar + pati dan indeks proteolitik pada
media agar + skim Bacillus sp dan E. Coli
2. Membandingkan kemampuan Bacillus sp dan E. Coli dalam menghidrolisis pati
dan skim
Uji Amilolitik
Amilum adalah senyawa yang memiliki berat molekul tinggi, terdiri atas polimer
glukosa yang bercabang-cabang yang diikat dengan ikatan glikosidik. Degradasi
amilum membutuhkan enzim amilase yang akan memecah/menghidrolisis menjadi
polisakarida yang lebih pendek (dextrin), dan selanjutnya menjadi maltosa.
Hidrolisis akhir maltosa menghasilkan glukosa terlarut yang dapat ditransport
masuk ke dalam sel. Indikator yang dipakai pada uji amilolitik adalah iodine. Amilum
akanbereaksi dengan iodine membentuk warna biru hitam yang terlihat pada media.
Prosedur di bawah ini menunjukkan aktivitas amilase. NA yang tersuspensi pati
Uji proteolitik
Uji proteolitik ditujukan untuk mengetahui kemampuan mikroorganisme
menghasilkan enzim protease. Pada praktikum ini protein yang digunakan dalam bentuk
kasein susu. Hidrolisis kasein secara bertahap akan menghasilkan monomernya berupa
asam amino. Proses ini dinamakan peptonisasi atau proteolisis.
1. ALAT
No Nama Jumlah
1. Cawan petri 4 buah
2. Bunsen 1 buah
3. Jarum ose 1 buah
4. Penggaris 1 buah
5. Simbol 1 buah
2. BAHAN
No Nama Jumlah
1 Media NA + Pati 2 buah
2 Media NA + Skim 2 buah
3 Biakan Bakteri E. coli 1 buah
4 Biakan Bakteri Bacillus sp 1 buah
5 Alkohol Secukupnya
6 Kertas Label Secukupnya
7 Korek api Secukupnya
8 Kertas buram 4 buah
V. ANALISIS DATA
VI. KESIMPULAN
VIII. LAMPIRAN
SURAKARTA, ………………….
ASISTEN PRAKTIKAN
(……….……………) (……….……………)
JUDUL X
I. TUJUAN
Untuk mengamati morfologi bakteri melalui pewarnaan sederhana dan
pewarnaan gram.
II. DASAR TEORI
B. Pengewarnaan diferensial
Untuk pengewarnaan ini digunakan lebih dari satu macam bahan warna. Dengan
cara ini bahan-bahan warna yang dipakai ada kalanya terpisah atau tercampur dan
digunakan dalam satu larutan. Dua macam pengecatan yang terpenting dari golongan ini
adalah pewarnaan gram dan pewarnaan tahan asam.
Sediaan (preparat) untuk proses pewarnaan dibuat sebagai berikut:
1. Kaca objek dibersihkan, sehingga bebas lemak.
Pewarnaan Gram
Pewarnaan gram pertama kali dikemukakan oleh Christian Gram (1884).
Dengan pewarnaan ini goresan tipis bakteri mula-mula dilapisi dengan larutan zat warna
karbol gentinviolet (karbol kristal violet, karbol metal violet) dan didiamkan beberapa
saat, kemudian disiram dengan larutan iodium dan dibiarkan terendam dalam waktu
yang agak lama. Sampai tingkat pewarnaan ini selesai, semua sel bakteri akan berwarna
ungu.
Selajutnya preparat didekolorisasi dengan alcohol atau campuran alcohol atau
aseton sampai semua zat warna tampak launtur dari film bakteri. Setelah dicuci dengan
air, preparat diberi warna kontras (counterstain) seperti safranin atau karbolfuksin encer,
air fuksin, atau pironin B.
Pewarnaan Gram
Alat Jumlah Bahan Jumlah
Object glass 1 Buah Sampel bakteri Secukupnya
Ose 1 Buah Larutan gentian Secukupnya
violet
Bunsen 1 Buah Larutan iodium Secukupnya
Korek api 1 Buah Alkohol Secukupnya
Spidol Marker 1 Buah Safranin Secukupnya
Rak Pengecatan 1 Buah Kapas Secukupnya
Air Secukuonya
Spirtus Secukupnya
V. ANALISIS DATA
VIII. LAMPIRAN
SURAKARTA, ………………….
ASISTEN PRAKTIKAN
(……….……………) (……….……………)