Anda di halaman 1dari 12

IMPULS, MOMENTUM, DAN TUMBUKAN

A. Impuls
Apa yang membuat benda diam menjadi bergerak? Pasti kalian telah
mengetahuinya, yaitu gaya. Bola yang diam akan bergerak ketika kalian berikan gaya
dengan cara ditendang.

Gambar 1.1 gaya kontak yang meluncurkan bola pada lintasan tertentu adalah
gaya impulsive. Gaya tersebut hanya bekerja pada waktu yang sangat singkat.

Tugas !!
Silahkan kalian lakukan permainan badminton sederhana di rumah kalian.
Pertama, pukul suttle cork dengan cepat menggunakan raket kalian. Dan kedua,
pukul suttle cork kalian dengan pelan menggunakan raket. Amati perubahan
jarak jatuh suttle cork pertama dan kedua. Dan jelaskan mengapa peristiwa ini
terjadi.

Gaya tending yang kalian berikan pada bola termasuk gaya kontak yang bekerja
hanya dalam waktu yang sangat singkat. Gaya seperti itu disebut Gaya Impulsif. Jadi,
gaya impulsive mengawali suatu pergerakan dan menyebabkan bola semakin cepat dan
semakin cepat.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Impuls adalah besarnya vektor gaya yang
bekerja terhadap benda dalam selang waktu tertentu. Selang waktu yang diperlukan
vektor gaya untuk mempengaruhi gerak benda relative sangat singkat (hanya
sepersekian sekon). Jika impuls dilambangkan dengan ⃗I , gaya ⃗
F dan selang waktu ∆ t,
maka persamaannya adalah sebagai berikut.
⃗I =⃗
F ∆t 1.1
Keterangan :
∆ t: selang waktu dimana terjadi kontak antara gaya dengan benda (s)
F : Gaya (N)

⃗I : Impuls (Ns)
Contoh soal :
Sebuah bola golf dengan dipukul dengan menggunakan tongkat golf dengan gaya
sebesar 60 N. jika pemukul golf menyentuh bola selama 0,02 s. maka, besar impuls
yang bekerja dalam peristiwa tersebut adalah….
a. 1,0 Ns
b. 1,2 Ns
c. 1,4 Ns
d. 1,6 Ns
e. 1,8 Ns
Penyelesaian :
Diketahui :
∆ t: 0,02 s
F : 60 N

Ditanyakan :
⃗I ….?
Jawab :
Jika persamaan umum impuls adalah
I⃗ =⃗
F ∆t
Maka,
⃗I =60 N ×0,02 s
⃗I =1,2 N
Jadi, besar impuls dari peristiwa tersebut adalah (b) 1,2 N
B. Momentum
Perhatikan ilustrasi berikut!

(a) (b)

Pada kedua gambar diatas, kita dapat lihat pada gambar (a) terdapat seorang anak yang
mengendarai sepeda menabrak sebatang pohon. Kemudian digambar (b) adalah sebuah mobil
yang menabrak sebuah pohon. Keduanya menabrak sebuah pohon yang sama dengan kecepatan
yang sama pula. Kira-kira, manakah peristiwa yang menimbulkan kerusakan paling parah? Dan
mengapa hal itu dapat terjadi?

Kemudian, perhatikan ilustrasi berikut!

(a) (b)

Gambar (a) merupakan gambar seseorang yang menembak sebuah papan sasaran
menggunakan peluru. Sedangkan gambar (b) merupakan gambar seseorang yang melemparkan
bola kasti ke sebuah papan sasaran yang sama. Kira-kira, benda manakah yang paling sukar
untuk dihentikan?? Dan mengapa hal itu bisa terjadi?

Dari jawaban kalian terhadap dua pertanyaan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa
Momentum adalah ukuran kesukaran untuk memberhentikan gerak suatu benda.

Faktor yang mempengaruhi momentum adalah massa benda dan kecepatannya. Kita
dapat melihat contoh peristiwa tadi dimana saat mobil yang memiliki massa lebih besar
menabrak pohon akan menimbulkan efek yang serius dibanding dengan sepeda yang
memiliki massa lebih kecil. Sama halnya dengan peluru dengan massa yang lebih kecil
dibandingkan dengan massa bola, namun memiliki kecepatan yang jauh lebih besar
dibanding dengan bola, namun peluru mengakibatkan dampak yang lebih besar
dibandingkan dengan bola. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya
momentum suatu benda bergantung pada massa benda dan kecepatan benda. Sehingga,
persamaan dapat ditulis :
⃗p=m⃗v 1.2
Keterangan :
m : massa benda (kg)
m
⃗v : kecepatan benda ( )
s
m
⃗p : momentum suatu benda (kg )
s
Momentum merupakan besaran vektor. Mengapa momentum disebut sebagai
besaran vektor? Karena perkalian antara besaran skalar (yaitu massa m) dan besaran
vektor (yaitu kecepatan v) menghasilkan besaran vektor. Arah momentum searah
dengan arah kecepatan. Untuk momentum 1 dimensi cukup ditampilkan dengan tanda
positif atau negative.
Contoh soal :
m
Sebuah mobil bermassa 600 kg bergerak ke Timur dengan kecepatan 15 dan mobil b
s

m
dengan massa 1000 kg bergerak ke Barat dengan kecepatan 10 . hitung besar
s
momentum masing-masing mobil!
Penyelesaian :
Diketahui :
m A =600 kg
m B =1000 kg
m
v A =15
s
m
v B=10
s
Ditanyakan : P A dan P A ….?
Dijawab :
jika arah kecepatan ke timur ditetapkan sebagai arah positif, maka momentum mobil A
dan B masing-masing sebesar
#mobil A
P A =m A v A
m
P A =600 kg ×(+15 )
s
m
P A =+9000 kg
s
# mobil B
PB =mB v B
m
PB =1000 kg ×(−10 )
s
m
PB =−10000 kg
s
m
Jadi, besar momentum mobil A adalah 9000 kg ke Timur sedangkan besar
s

m
momentum mobil B 10000 kg ke Barat.
s
C. Hubungan Impuls dan Momentum
Hukum II Newton menjelaskan bahwa besar gaya yang bekerja dalam setiap satuan
massa terhadap benda sama dengan besar percepatan yang dialami benda tersebut. Atau
dapat dituliskan :
F=ma 1.3
Percepatan benda adalah laju perubahan kecepatan yang dialami benda terhadap
waktu, yaitu :
∆v 1.4
a=
∆t
Sehingga Hukum II Newton dapat dituliskan menjadi :
∆v 1.5
F=m
∆t
Persamaan (1.5) dapat dituliskan menjadi :

F ∆t ¿m∆v
¿ m(v t −v 0)
¿ m v t −m v 0 1.6
Dengan :

m
v t : kecepatan akhir ( )
s

m
v t : kecepatan awal ( )
s

Sisi kanan persamaan (1.6) menunjukan perubahan momentum, yaitu selisih antara
momentum akhir ( Pt =m v t ) dengan momentum awal ( P0=mv t ). Sedangkan sisi kiri
menunjukan impuls (I =F ∆ t). Dengan demikian, persamaan (1.5) dapat juga dituliskan
sebagai :

F ∆t ¿ m v t −m v 0
I ¿ Pt −P0
I ¿∆ P 1.7
Dapat disimpulkan, Impuls adalah besar perubahan momentum yang dialami suatu benda.
Contoh soal :

Sebuah bola baseball bermassa 0,15 kg yang berada dalam keadaan diam dipukul secara

m
horizontal dengan gaya 80 N sehingga bergerak dengan kecepatan 6 . hitunglah impuls dan
s
lama waktu sentuhan antara bola dan pemukul!

Penyelesaian :

Diketahui :

m=0,15 kg

m
v 0=0 (kecepatan = 0karena benda diam pada posisi awal)
s

m
v t=6
s

F=80 N

Ditanyakan :

impuls (I)=….?

Waktu sentuhan bola dengan pemukul (t)….?

Jawab :

# impuls (I)=….?

Dengan menggunakan persamaan (1.5)

I ¿ m v t −m v 0
¿ m(v t −v 0)
m
¿ 0,15 kg (6 −0)
s
¿ 0,9 Ns
# Waktu sentuhan bola dengan pemukul (t)….?

F ∆t ¿m∆v
F ∆ t ¿ m(v t −v 0)
m(v t −v 0)
∆ t=
F
m
0,15 kg(6 −0)
s
¿
80
¿ 0,01125 s=11,25 ms
Jadi, besar impuls adalah 0,9 Ns dan lama waktu sentuhan antara bola dengan pemukul
adalah 11,25 ms.

D. Tumbukan
Tumbukan adalah proses pertemuan dua benda bermassa yang memiliki momentum.
Kita tinjau dua bola yang bermassa m 1 dan m2 yang bergerak di atas bidang datar dalam
gerak lurus dengan arah yang saling mendekati. Setelah terjadi tumbukan satu sama lain,
kedua bola bergerak dengan arah yang berlawanan dengan arah sebelumnya seperti
terlihat pada gambar berikut.

Sebelum tumbukan

Tumbukan

Sesudah tumbukan

Pada saat tumbukan, bola 1 mengerahkan gaya F 12 (gaya yang dikerahkan bola 1 pada
bola 2),sedangkan pada bola 2 mengerahkan gaya sebesar F 21(gaya yang dikerahkan bola
2 pada bola 1). Berdasarkan Hukum III Newton, kedua gaya ini sama besar dan memiliki
arah yang saling berlawanan. Kita tuliskan :

F 12=−F21

Atau

F 12+ F 21=0 1.8

∆ P1 ∆ P2
(
Dengan F 12=
∆t ) (
dan F 21=
∆t )
Persamaan (1.8) dapat kita tuliskan lagi menjadi :
∆ P1 ∆ P2
+ =0 1.9
∆t ∆t

Pada kasus kedua ruas dengan ∆ t, diperoleh :

1.10
∆ P1 + ∆ P2 =0

Pada kasus tumbukan bola, berlaku :

 P1=m 1 v 1(momentum bola 1 sebelum tumbukan )

 P2=m2 v 2 ( momentum bola 2 sebelum tumbukan )

 P1 '=m1 v 1 ' (momentum bola 1 setelah tumbukan)

 P2 ' =m2 v 2 ' (momentum bola 2 setelah tumbukan)

Dengan demikian persamaan (1.10) dapat kita tuliskan menjadi

∆ P1 + ∆ P2 ¿0
( P ¿ ¿ 1−P1 ' )+( P2−P 2 ') ¿ ¿0
P1 + P2 ¿ P'1 + P2 '
m 1 v 1+ m2 v 2 ¿ m 1 v '1+ m2 v 2 '
Jadi, jumlah momentum kedua bola sebelum terjadi tumbukan adalah sama dengan jumlah
momentum kedua bola setelah terjadi tumbukan. Ungkapan ini merupakan bunyi Hukum
kekekalan Momentum.

Contoh soal :

Dua buah karet masing-masing bermassa 0,6 kg dan 0,8 kg bergerak saling mendekat dalam
satu garis lintasan dengan kecepatan masing-masing bola 10 m/s dan 12 m/s. jika kecepatan
bola pertama setelah tumbukan adalah 11 m/s dengan arah berlawanan dari arah sebelumnya,
maka berpakah kecepatan bola kedua setelah tumbukan?

Penyelesaian :

Diketahui :

m 1=0,6 kg

m 2=0,8 kg

v1 =10 m/s
v 2=12m/ s

v1 '=11 m/s

Ditanyakan : v 2 ' ….?

Dijawab :

Karena kecepatan merupakan besaran vektor, maka harus diperhatikan secara seksama arah
kecepatan benda. Dalam hal ini, arah kanan kita asumsikan sebagai arah positif, sedangkan
arah kekiri sebagai arah negatif. Maka,

v1 =10 m/s , v 2=−12 m/ s , dan v1 '=−11m/s

Untuk menghitung v 2 ' gunakan persamaan :

m1 v 1+ m2 v 2 ¿ m1 v '1+ m2 v 2 '
m2 v 2 ' ¿ m 1 v 1−m 1 v 1 ' + m2 v 2

v'2 m1 ( v 1−v '1 ) + m2 v 2 m 1


¿ = ( v 1 −v '1 ) + v 2
m2 m2
0,6 kg
¿ ¿
0,8 kg
E. Koefisien Kelentingan

Koefisien Kelentingan

Gambar 4.5 bola dijatuhkan ke lantai hingga kemudian memantul beberapa kali

Bola yang dilemparkan ke dinding atau djatuhkan ke lantai termasuk ke dalam


peristiwa tumbukan, sehingga dapat dianalsis dengan menggunakan konsep impuls
dan momentum. Pada bola yang dijatuhkan ke lantai, kecepatan bola ketika
dijatuhkan setelah membentur lantai cenderung lebih lebih kecil dibandingkan
dengan kecepatan awal sebelum membentur lantai. Pada kasus bola dijatuhkan ke
lantai, tinggi pantulan cenderung lebih rendah dari tinggi bola pada saat dipantulkan
setelah terjadi tumbukan atau benturan dengan lantai. Tinggi rendah pantulan dapat
dipengaruhi oleh sifat konstanta bahan tersebut. Konstanta bahan ini dikenal dengan
koefisien kelentingan bahan.
Koefisien kelentingan bahan atau disebut juga dengan koefisien restitusi, dapat
didefinisikan sebagai perbandingan laju relatif benda sebelum terjadi tumbukan dan
setelah terjadi tumbukan, yang disimbolkan dengan e.
−v'
e=
v
Dengan, e : koefisien kelentingan,
v' : laju relatif benda setelah tumbukan (m/s), dan
v : laju relatif benda sebelum tumbukan (m/s).

Untuk tumbukan dua benda yang sama-sama bergerak, koefisien kelentingan


dapat ditulis sebagai berikut.
−v' 1−v '2
e=
v 1−v 2
Dengan,
v' 1 : laju benda pertama setelah tumbukan (m/s)
v' 2 : laju benda kedua setelah tumbukan (m/s)
v1 : laju benda pertama sebelum tumbukan (m/s)
v 2 : laju benda kedua sebelum tumbukan (m/s)
 Jenis-Jenis Tumbukan
Tumbukan memiliki 3 jenis yaitu tumbukan lenting sempurna, tumbukan
enting sebagian, dan tumbukan tidak lenting sama sekali.
1. Tumbukan Lenting Sempurna
Tumbukan lenting sempurna adalah tumbukan yang terjadi jika energi
kinetic pada sistem tersebut adalah tetap, berlaku hukum kekekalan energi
kinetik dan hukum kekekalan momentum, sehingga momentum dan energi
kinetic selalu kontan. Tumbukan lenting sempurna juga disebut dengan
tumbukan elastis yang terjadi karena nilai e=1.Bunyi hukum tumbukan
lenting sempurna yaitu, “untuk tumbukan dengan sempurna, kecepatan
relatif sesaat sesudah tumbukan sama dengan minus kecepatan relatif
sesaat sebelum tumbukan”. Secara matematis dapat dituliskan sebagai
berikut:

m 1 v 1+ m2 v 2=m1 v ' 1 +m 2 v '2


e (v ¿ ¿ 2−v 1 )=−¿ ¿)

−( v ' 2−v ' 1 )


e= =1
v2 −v 1

Dimana notasi (‘) diberikan untuk besaran sesaat sesudah tumbukan.


2. Tumbukan Lenting Sebagian
Tumbukan lenting sebagian adalah peristiwa tumbukan jika terjadi
pengurangan energi kinetik sistem di mana tidak berlakunya hukum kekekalan
energi kinetic dan hanya momentum yang kekal. Energi kinetic setelah
tumbukan menjadi lebih kecil daripada sebelum tumbukan. Koefisien restitusi
tumbukan e berada di antara 0 dan 1 (0< e<1). Secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut:

m1 v 1+ m2 v 2=m1 v ' 1 +m2 v '2


Sedangkan untuk koefisien restitusi dapat dituliskan sebagai berikut:
' '
−∆ v ' −v 1−v 2
e= = =0<e< 1
∆v v 1−v 2
3. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali
Tumbukan tidak lenting sama sekali adalah peristiwa tumbukan yang
terjadi apabila hasil akir dari proses tumbukan membuat benda dalam keadaan
menempel (bergabung sehingga kedua benda dapat dianggap sebagai sebagai
satu benda) dan keduanya bergerak dengan kecepatan yang sama, contohnya
adalah penembakan bandul balistik. Pada tumbukan tidak lenting sama sekali
tidak berlaku hukum kekekalan energi kinetic karena sebagian energi pada
proses tumbukan hilang dalam bentuk panas dan bunyi ke lingkungan sekitar
tumbukan. Nilai restitusi atau e=0.
Sifat dari tumbukan tidak lenting sama sekali yaitu:
v 2' =v 1' =v '
Sehingga,
'
−∆ v ' (v ¿¿ ' ¿¿ 2−v 1) −v ' −v '
e= =− = ' ' =0 ¿¿
∆v v 2−v 1 v −v

Anda mungkin juga menyukai