Anda di halaman 1dari 4

FM-UAD-PBM-04-16/R1

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TA. 2020/2021


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
MATA KULIAH (SKS) : Manajemen Kebakaran dan PRODI : IKM
Tanggap Darurat
DOSEN : Oktomi Wijaya, S.K.M., M.Sc. KELAS/SEM : K3 Reguler/VII
HARI/TANGGAL : Sabtu, 23 Januari 2021 RUANG : Online
JAM MULAI/WAKTU : 08.00-09.30 WIB SIFAT UJIAN : Open Book
BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM

A. Petunjuk Pengerjaan :
1. Berdoa sebelum mengerjakan.
2. Segala bentuk kecurangan ditulis dalam berita acara, dan mendapat nilai nol (E)
3. Tidak diperbolehkan menggunakan HP, Hanya Kalkulator yang diperbolehkan.
4. Dikerjakan di Lembar Soal.

B. Soal

1. Sebagai seorang ahli K3, saudara diminta masukkan untuk menentukan jenis apar di lokasi berikut:

 Panel listrik
 Dapur restoran
 Pom Bensin
 Mobil/kendaraan

Jenis apar apa yang akan saudara usulkan? Dan berikan alasannya!

2. Sebagai seorang ahli K3, saudara diminta untuk melakukan kajian analisis risiko kejadian darurat di
kampung halaman/asal saudara.

a. Lakukanlah kajian analisis risiko kejadian darurat di kampung halaman/asal saudara (bencana alam,
kegagalan teknologi, dan bencana sosial).

b.Berdasarkan kajian analisis risiko yang saudara lakukan, sebutkan 1 (satu) keadaan darurat/bencana
yang perlu diprioritaskan untuk dibuatkan perencanaan tanggap daruratnya segera.

c.Apa saja fasilitas dan peralatan yang perlu saudara usulkan untuk disediakan di kabupaten/kota asal
saudara untuk menghadapi keadaan darurat tersebut! (sesuaikan dengan hasil kajian risiko)?

3. Saudara diminta untuk menyusun rencana evakuasi di perusahaan saudara bekerja. Tempat kerja saudara
tergolong bangunan kelas A (bangunan dengan bahan yang tidak mudah terbakar) dan memiliki jumlah
penghuni sebanyak 300 orang. Berapakah lebar pintu keluar yang dipersyaratkan? Dan berapa jumlah
minimal pintu keluar yang dibutuhkan?

Diverifikasi oleh: Disusun oleh:


Ketua program studi Penanggungjawab keilmuan Dosen Pengampu

M. Syamsu Hidayat, S.E., M.Sc., Machfudz Eko Arianto, S.KM., Oktomi Wijaya, SKM, M.Sc.
Ph.D M.Sc.
FM-UAD-PBM-04-16/R1

Jawaban :

1. Jenis apar yang cocok berdasarkan lokasinya :


 Panel listrik : Apar Co2
APAR jenis Co2 adalah APAR yang paling populer digunakan untuk memadamkan api
kelas kebakaran C, terutama di ruang panel listrik. Sifat APAR CO2 yang non-
konduktor dan juga clean agent (bebas residu) memberi banyak manfaat bagi
penggunanya.

 Dapur Restoran : APAR clean agent


APAR dengan media ini juga dikenal efektif untuk memadamkan api kebakaran di
dapur resto-ran. Dengan mengetahui APAR apa yang tepat untuk ditaruh di dapur, Anda
dapat meminimalisir resiko kebakaran di dapur restoran.

 Pom Bensin :
1. Dry Chenical Powder (Bubuk Kering)
Dry chemical powder Powder terdiri dari partikel halus berbagai bahan kimia yang
dibuat untuk tujuan memadamkan api . ABC Dry Powder sangat ideal digunakan
untuk memadamkan berbagai kasus kebakaran di lingkungan dengan berbagai
resiko. Dengan kemampuan pemadaman kebakaran kelas C, dry povwder adalah
yang paling efektif pada kebakaran yang melibatkan gas yang mudah meledak
2. Foam (Busa)
Foam paling efektif pada kebakaran Kelas B ( cairan yang mudah terbakar ) dan
cukup efektif untuk kebakaran kelas A (bahan padat ) . Foam tidak boleh digunakan
untuk memadamkan api ke-las C (gas, kimia dan listrik) karena mengandung kadar
air yang bersifat menghandar listrik. Dapat untuk digunakan pada kebakaran Kelas
D ( logam ) .

 Mobil/kendaraan :
1. APAR Jenis Air
APAR ada yang jenis air, di mana jenis ini menggunakan air dengan tekanan tinggi.
APAR jenis ini bisa dibilang paling ekonomis. Namun, penggunaannya lebih
efektif untuk memadamkan api yang disebabkan bahan padat non logam, seperti
kertas, kain, karet, plastik dan sebagainya (kebakaran kelas A).
2. APAR Jenis Busa/foam
APAR jenis busa atau foam bisa dibilang lebih efektif lagi. Cara kerjanya adalah
busa akan menutup bahan yang terbakar, sehingga oksigen tidak dapat masuk untuk
proses kebakaran. APAR ini cocok untuk kebakaran yang disebabkan cairan seperti
minyak, alkohol dan solvent (kebakaran kelas B) dan kebakaran kelas A.
FM-UAD-PBM-04-16/R1

3. APAR Jenis Dry Chenical Powder (Bubuk Kering)


APAR jenis ketiga adalah jenis bubuk kimia kombinasi mono-amonium dan
ammoium sulphate. Alat ini cocok digunakan untuk kebakaran yang diakibatkan
kelistrikan (kebakaran kelas C).
4. APAR Jenis Co2
APAR jenis karbon dioksida (CO2). Menurut kegunaannya, APAR jenis ini lebih
efektif untuk kebakaran kelas B dan kelas C.

2. kajian analisis risiko kejadian darurat di kampung halaman/asal saudara.


a. Lakukanlah kajian analisis risiko kejadian darurat di kampung halaman/asal saudara
(bencana alam, kegagalan teknologi, dan bencana sosial).

Analisis Risiko bencana alam (Banjir) Daerah Kab. Berau


Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Kabupaten Berau
memiliki area dengan risiko bencana banjir cukup tinggi seluas 11.503 Ha. Luas tersebut
jika dibandingkan dengan luas Kabupaten Berau sebesar 150.368 Ha, maka hanya sebesar
8% saja. Meskipun hanya terlihat sedikit untuk ukuran satu kabupaten, area tersebut
tergolong sangat luas untuk beberapa kecamatan seperti kelay, biduk-biduk, segah,tanjung
redeb, teluk bayur, gunung tabur,dan batu putih. Area lainnya di Kabupaten Berau
merupakan area yang dengan tingkat risiko bencana banjir tinggi sebesar 14%, sedang
sebesar 18%, rendah sebesar 34%, dan sangat rendah sebesar 26%.
Unit analisis yang digunakan dalam analisis risiko bencana banjir adalah unit
analisis administratif, unit analisis tersebut digunakan karena unsur penyusun risiko terdiri
dari agihan kerentanan yang menggunakan batas administrasi dan melibatkan unsur manusia
didalamnya. Korelasi unit analisis administratif dengan hasil risiko menunjukkan daerah
yang sangat berisiko terhadap dampak bencana banjir meliputi sebagian Kecamatan Tanjung
Redeb dan sebagian Kecamatan Teluk Bayur. Secara administrasi kondisi wilayah kedua
kecamatan tersebut sangat rentan terhadap bencana karena unsur kerentanan yang meliputi
kepadatan penduduk di Kecamatan Tanjung Redeb sangat besar karena merupakan pusat
kota, sedangkan secara luas wilayah Kecamatan Teluk bayur merupakan kecamatan paling
luas di Kabupaten berau dengan kondisi penggunaan lahan pertaniannya paling tinggi
dibandingkan dengan kecamatan lainnya, dapat dikatakan secara administrasi luas wilayah
Guning tabur paling unggul dan rentan jika bencana banjir datang. Pola spasial risiko banjir
di Kabupaten Berau menyebar dibagian tengah dan selatan. Kondisi tersebut dipengaruhi
agihan kerawanan dan agihan kerentanan secara fisik dan sosial.

b. Berdasarkan kajian analisis risiko yang saudara lakukan, sebutkan 1 (satu) keadaan
darurat/bencana yang perlu diprioritaskan untuk dibuatkan perencanaan tanggap daruratnya
segera.
Bencana yang diprioritaskan adalan banjir Mengingat begitu banyak kerugian yang
ditimbulkan oleh banjir, maka perlu suatu usaha mitigasi bencana untuk meminimalisir
kemungkinan risiko bencana banjir yang dapat terjadi. Informasi terkait risiko bencana
banjir dapat diwujudkan dalam sebuah peta tematik yang menyajikan informasi mengenai
FM-UAD-PBM-04-16/R1

besarnya risiko akibat bencana banjir melalui pemanfaatan teknologi penginderaan jauh dan
sistem informasi geografis.

c. Apa saja fasilitas dan peralatan yang perlu saudara usulkan untuk disediakan di
kabupaten/kota asal saudara untuk menghadapi keadaan darurat tersebut! (sesuaikan dengan
hasil kajian risiko)?
Fasilitas/prasarana dan peralatan yang dibutuhkan ketika terjadinya bencana banjir yaitu:
• Kebutuhan akan regu evakuasi untuk warga/korban yang terkena dampa bencana banjir
• Fasilitas dalam melakukan kegiatan evakuasi seperti perahu karet dan pelampung.
• Rute dan lokasi evakuasi pengungsi
• Kebutuhan akan logistik baik sandang maupun pangan bagi warga/korban yang terkena
dampak bencana banjir
• Tempat atau tenda pengungsian dan alat pendukung seperti peta lokasi bencana, alat
komunikasi, tenda darurat, genset (alat penerangan),kantong-kantong mayat dan lain-lain
• Pos kesehatan dengan tenaga medis dan obat-obatan
• Sarana air bersih dan sarana sanitasi/MCK di tempat evakuasi pengungsi dengan
memisahkan sarana sanitasi/MCK untuk laki-laki dan perempuan

3. Kelas A bangunan dengan bahan tidak mudah terbakar, waktu evakuasi 3 menit

Lebar tempat keluar (U): N/(40xT) = 300/(40x3)= 2,5 m


Jumlah exit (E): (U/4)+1 = (2,5/4) +1 = 0,625 + 1 = 1,625 = 2 unit

Jadi jumlah pintu kebakaran atau exit yang di butuhkan perusahaan tersebut adalah 2 unit
dengan lebar 2,5 meter

Anda mungkin juga menyukai