BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM
Petunjuk Pengerjaan :
1. Berdoa sebelum mengerjakan.
2. Segala bentuk kecurangan ditulis dalam berita acara, dan mendapat nilai nol (E)
3. Tidak diperbolehkan menggunakan HP, Hanya Kalkulator yang diperbolehkan.
4. Dikerjakan di Lembar Soal.
Soal
2. Saudara bekerja sebagai seorang staff K3 di sebuah perusahaan tambang. Ada banyak kasus kecelakan di
tambang yang banyak terjadi pada shift malam. Hasil investigasi menunjukkan bahwa penyebab kecelakaan
tersebut banyak disebabkan oleh kelelahan kerja. Sebagai seorang ahli K3, apa upaya yang saudara usulkan
untuk mengendalikan risiko kelelahan tersebut!
3. Baru-baru ini terjadi sebuah insiden kerumanan penumpang di sebuah bandara. Banyak penumpang
yang tidak menjaga jarak dengan penumpang lain. Selain itu, terlihat sedikit sekali petugas yang ada untuk
menertibkan antrian. Kerumunan penumpang ini diduga karena terbatasnya terminal yang difungsikan
serta banyaknya jadwal penerbangan.
a. Jelaskanlah penyebab insiden kerumanan bandara di atas dengan menggunakan teori swiss cheese!
b. Sebagai seorang ahli K3, apa layer of protection yang dapat dilakukan agar insiden yang sama tidak
terulang kembali!
4. Berdasarkan hasil investigasi kecelakaan di perusahaan, ternyata faktor penyebab kecelakaan didominasi
oleh faktor perilaku. Sebagai petugas K3, saudara diminta untuk mengimplementasikan program behavior
based safety atau keselamatan berbasis perilaku. Apa saja langkah-langkah yang akan saudara lakukan
untuk mengimplementasikan program BBS tersebut!
M. Syamsu Hidayat, S.E., M.Sc., Machfudz Eko Arianto, S.KM., Oktomi Wijaya, SKM, M.Sc.
Ph.D M.Sc.
FM-UAD-PBM-04-16/R1
Jawaban :
1. faktor risiko fatigue di tempat kerja yaitu
Fatigue dapat terjadi bila ritme sirkadian seseorang terganggu.
Ritme sirkadian merupakan jam internal tubuh yang berperan dalam proses fisiologis yang berulang
setiap 24 jam.
Jam fisiologis ini mengatur jam tidur dan bangun, suhu tubuh, denyut jantung, tingkat sekresi
hormon, dan pencernaan.
Tingkat kewaspadaan meningkat pada pukul 2 siang dan paling rendah pada pukul 2 dini hari.
Utang tidur atau sleep debt terjadi jika waktu tidur berkurang dan jika ini terjadi secara kontinu
maka dapat menyebabkan fatigue.
3. a. Berdasarkan inseden kerumunan diatas apabila dikaitkan dengan teori swiss cheese maka terjadinya
insiden tidak serta merta meletakkan kesalahan personal, namun ada faktor lain dalam sistem
tersebut, misalnya, pengambilan keputusan yang salah yang dibuat oleh top management ditambah
FM-UAD-PBM-04-16/R1
dengan kekurangan line management, prilaku tidak aman yang kemudian berinteraksi dengan local
event dan adanya pertahanan yang memadai, maka terjadilah insiden diatas.
b. Sebagai seorang ahli K3, layer of protection yang dapat dilakukan yaitu dengan cara menentukan
teknik dan adminitrasi kontrol mana yang memenuhi definisi IPLs, dan kemudian memperkirakan
bagaimana penurunan risiko dari skenario insiden tersebut. Hasilnya kemudian dapat diperluas untuk
membuat penilaian risiko dan untuk memutuskan berapa banyak pengurangan risiko tambahan yang
mungkin diperlukan untuk mencapai tingkat risiko yang dapat ditoleransi.
4. Langkah-langkah yang akan saya lakukan untuk mengimplementasikan program BBS tersebut, antara
lain:
Mengidentifikasi at-risk behavior.
Pengembangan checklist observasi yang tepat.
Melatih setiap orang dan observer dalam melakukan observasi.
Penilaian perilaku aman secara terus-menerus.
Memberikan Feedback umpan balik.
Membangkitkan semangat keterlibatan dalam kegiatan BBS, perlu diberikan penghargaan bagi
individu maupun tim.