Anda di halaman 1dari 3

FM-UAD-PBM-04-16/R1

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TA. 2020/2021


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
MATA KULIAH (SKS) : Ergonomi PRODI : IKM
DOSEN : Oktomi Wijaya, S.K.M., M.Sc. KELAS/SEM : K3 Reguler A/B/ 5
HARI/TANGGAL : Rabu, 27 Januari 2021 RUANG : Online
JAM MULAI/WAKTU : 12.30-14.00 WIB SIFAT UJIAN : Open Book

BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM

 Petunjuk Pengerjaan :
1. Berdoa sebelum mengerjakan.
2. Segala bentuk kecurangan ditulis dalam berita acara, dan mendapat nilai nol (E)
3. Tidak diperbolehkan menggunakan HP, Hanya Kalkulator yang diperbolehkan.
4. Dikerjakan di Lembar Soal.

 Soal

1. Jelaskanlah faktor risiko fatigue di tempat kerja!

2. Saudara bekerja sebagai seorang staff K3 di sebuah perusahaan tambang. Ada banyak kasus kecelakan di
tambang yang banyak terjadi pada shift malam. Hasil investigasi menunjukkan bahwa penyebab kecelakaan
tersebut banyak disebabkan oleh kelelahan kerja. Sebagai seorang ahli K3, apa upaya yang saudara usulkan
untuk mengendalikan risiko kelelahan tersebut!

3. Baru-baru ini terjadi sebuah insiden kerumanan penumpang di sebuah bandara. Banyak penumpang
yang tidak menjaga jarak dengan penumpang lain. Selain itu, terlihat sedikit sekali petugas yang ada untuk
menertibkan antrian. Kerumunan penumpang ini diduga karena terbatasnya terminal yang difungsikan
serta banyaknya jadwal penerbangan.

a. Jelaskanlah penyebab insiden kerumanan bandara di atas dengan menggunakan teori swiss cheese!

b. Sebagai seorang ahli K3, apa layer of protection yang dapat dilakukan agar insiden yang sama tidak
terulang kembali!

4. Berdasarkan hasil investigasi kecelakaan di perusahaan, ternyata faktor penyebab kecelakaan didominasi
oleh faktor perilaku. Sebagai petugas K3, saudara diminta untuk mengimplementasikan program behavior
based safety atau keselamatan berbasis perilaku. Apa saja langkah-langkah yang akan saudara lakukan
untuk mengimplementasikan program BBS tersebut!

Diverifikasi oleh: Disusun oleh:


Ketua program studi Penanggungjawab keilmuan Dosen Pengampu

M. Syamsu Hidayat, S.E., M.Sc., Machfudz Eko Arianto, S.KM., Oktomi Wijaya, SKM, M.Sc.
Ph.D M.Sc.
FM-UAD-PBM-04-16/R1

Jawaban :
1. faktor risiko fatigue di tempat kerja yaitu
 Fatigue dapat terjadi bila ritme sirkadian seseorang terganggu.
 Ritme sirkadian merupakan jam internal tubuh yang berperan dalam proses fisiologis yang berulang
setiap 24 jam.
 Jam fisiologis ini mengatur jam tidur dan bangun, suhu tubuh, denyut jantung, tingkat sekresi
hormon, dan pencernaan.
 Tingkat kewaspadaan meningkat pada pukul 2 siang dan paling rendah pada pukul 2 dini hari.
 Utang tidur atau sleep debt terjadi jika waktu tidur berkurang dan jika ini terjadi secara kontinu
maka dapat menyebabkan fatigue.

2. Pengendalian Risiko Fatigue


a. Pengendalian pekerjaan
 Menghindari lembur
 Hindari mulai bekerja subuh
 Maksimum durasi bekerja 11 jam per hari
 Memberikan jeda libur 2 hari setelah shift kerja malam
 Menghindari kerja sampingan dengan memberikan upah yang layak.
 Desain tempat kerja yang ergonomis.
b. Pengendalian ritme sirkadian
 Morning light, tubuh dalam keadaan waspada
 After lunch, kewaspadaan menurun beberapa jam
 Early evening, kewaspadaan mulai meningkat Kembali.
 Night, kewaspadaan menurun dan bersiap untuk tidur
 After midnight, suhu tubuh dan kewaspadaan berada pada tingkat paling rendah
 Hal ini terpaksa dilanggar oleh pekerja shift malam sehingga perlu waspada dengan
penyesuaian.
c. Pengendalian waktu tidur
 Jangan begadang
 Gunakan ranjang hanya untuk tidur
 Naik ke tempat tidur lebih awal (tidak lebih dari jam 10 malam)
 Atur pencahayaan di kamar tidur.
 Hindari minuman berkafein
 Hindari minuman beralkohol
 Bila memerlukan tidur siang, jangan tidur lama, cukup Napping (20-30 menit), lakukan sebelum
pukul 3 siang.
 Obat tidur hanya digunakan di bawah pengawasan dokter.
d. Pengendalian waktu tidur bagi pekerja shift
 tidur sejenak sebelum mulai kerja malam
 Setelah kerja shift malam jangan mengemudi, minta dijemput atau naik kendaraan umum.
 Penyesuaian jadwal tidur.
 Hindari sinar matahari saat tidur siang.
e. Meningkatkan Status Kesehatan
Menerapkan pola hidup sehat: cukup tidur, berolahraga, pola makan yang tepat, menghindari
stress, kafein, alcohol.

3. a. Berdasarkan inseden kerumunan diatas apabila dikaitkan dengan teori swiss cheese maka terjadinya
insiden tidak serta merta meletakkan kesalahan personal, namun ada faktor lain dalam sistem
tersebut, misalnya, pengambilan keputusan yang salah yang dibuat oleh top management ditambah
FM-UAD-PBM-04-16/R1

dengan kekurangan line management, prilaku tidak aman yang kemudian berinteraksi dengan local
event dan adanya pertahanan yang memadai, maka terjadilah insiden diatas.

b. Sebagai seorang ahli K3, layer of protection yang dapat dilakukan yaitu dengan cara menentukan
teknik dan adminitrasi kontrol mana yang memenuhi definisi IPLs, dan kemudian memperkirakan
bagaimana penurunan risiko dari skenario insiden tersebut. Hasilnya kemudian dapat diperluas untuk
membuat penilaian risiko dan untuk memutuskan berapa banyak pengurangan risiko tambahan yang
mungkin diperlukan untuk mencapai tingkat risiko yang dapat ditoleransi.

4. Langkah-langkah yang akan saya lakukan untuk mengimplementasikan program BBS tersebut, antara
lain:
 Mengidentifikasi at-risk behavior.
 Pengembangan checklist observasi yang tepat.
 Melatih setiap orang dan observer dalam melakukan observasi.
 Penilaian perilaku aman secara terus-menerus.
 Memberikan Feedback umpan balik.
 Membangkitkan semangat keterlibatan dalam kegiatan BBS, perlu diberikan penghargaan bagi
individu maupun tim.

Anda mungkin juga menyukai