Anda di halaman 1dari 20

KEPERAWATAN GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Tn. K

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

DEBORA V. KEMBUAN 17061041


FLORENTIN R. PIOH 17061137
MAHARANY UNGKEY 17061136
ANGEL M. KORENGKENG 17061073
EUNIKE V.M. RUINDUNGAN 17061052

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO

2020
Kasus :

Tn. K Umur 62 tahun dirawat di RS dengan fraktur femur sinistra. Pasien jatuh di
kamar mandi 2 hari sebelum masuk RS, namun menurut pasien anaknya hanya menganjurkan
pasien untuk diurut tukang urut di kampung. Pasien menolak dan minta dibawah ke RS.
Setelah pasien terus menerus menolak diurut barulah hari berikutnya pasien di bawah ke RS
oleh istrinya. Pasien menceritakan hal tersebut sambil menangis. Nampak hanya istri pasien
yang menjaga pasien. Istri pasien mengatakan anaknya 2, yang satu tinggal bersama dengan
mereka dan satunya kerja di luar negeri. Kebutuhan mereka serta biaya RS dibantu oleh
anaknya yang di luar negeri. Pasien mengatakan bawah dia jatuh di kamar mandi karena
kamar mandi sudah licin dan jarang dibersihkan. Tidak ada pegangan selain bak mandi yang
juga sudah licin. Penerangan di kamar mandi cukup karena ada lampu.

Pasien berkali-kali bilang merasa sedih, ,merasa bersalah karena gagal mendidik salah
satu anaknya, tidak bersemangat. Skor penilaian skala depresi berjumlah 7. Skor penilaian
abgar keluarga berjumlah 5 dan skala jatuh Morse 85.

Saat pengkajian pasien mengeluh nyeri skala 7 (1-10) dan menyeringai menahan
sakit. Kondisi luka saat ini : deformitas pada femur sinistra dan hematom dengan diameter ±
6 cm. hasil pemeriksaan radiologi : fraktur komplit pada1/3 distal os femur sinistra. Tindakan
yang akan dilakukan yaitu operasi elektif : ORIF.
KLASIIFIKASI DATA

Data Subjektif (DS) Data Objektif (DO)


- Tn. K mengatakan merasa nyeri - Tn. K tampak menyeringai menahan
dengan skala 7 (dari 1-10) sakit.
- PQRST - Tn. K tampak meringis dan
P = Tn. K mengatakan mengalami menangis saat di kaji.
jatuh di kamar mandi. - Adanya fraktur femur sinistra
Q = Tn. K mengatakan nyerinya - Adanya hematom kurang lebih 6 cm.
seperti di tusuk-tusuk. - Apgar keluarga skor 5 yang berarti
R = Tn. K mengatakan nyeri pada fungsi keluarga kurang baik.
paha kiri dan Tn. K mengatakan - Tn. K tidak bersemangat.
nyerinya tidak menyebar hanya pada - Skala depresi berjumlah 7.
paha kiri. - TTV :
S = Tn. K mengatakan nyeri dengan TD = 140/90 mmHg
skala 7 (dari 1-10). R = 24 x/menit
T = Tn. K mengatakan nyeri yang N = 73 x/menit
dirasakan bisa dating sewaktu-waktu SB = 37,2 ºC
jika kaki yang patah disentuh,
bergerak, terangkat.
- Tn. K mengatakan bahwa dia jatuh di
kamar mandi 2 hari sebelum masuk
RS.
- Tn. K mengatakan bahwa dia jatuh di
kamar mandi karena kamar mandi
yang sudah licin dan jarang
dibersihkan.
- Tn. K mengatakan tidak ada pegangan
selain bak mandi yang juga sudah
licin.
- Anak pasien mengatakan kepada
pasien untuk pergi ke tukang urut
dikampung.
- Tn. K mengatakan menolak untuk
pergi ke tukang urut dan meminta
untuk dibawah ke RS.
- Tn. K mengatakan merasa sedih.
- Tn. K mengatakan merasa bersalah
karena gagal mendidik salah satu
anaknya.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Hari Tujuan/Kriteria Perencanaan


Dx. Keperawatan
/tgl Hasil Intervensi Rasional
1. Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan Mandiri :
pencedera fisik (mis. tindakan 1. Idektifikasi 1. .
trauma) yang ditandai keperawatan selama lokasi,
dengan : 2x24 jam, karakteristik
Do : diharapkan nyeri , durasi,
- Tn. K mengatakan akut klien berkurang frekuensi,
merasa nyeri dengan kriteria kualitas,
dengan skala 7 hasil: intensitas
(dari 1-10) 1. Keluhan nyeri nyeri
- PQRST (5) 2. Identifikasi 2. .
P = Tn. K 2. Meringis (5) skala nyeri.
mengatakan 3. Gelisah (5) 3. Mengajarka 3. Relaksasi
mengalami jatuh di 4. Kemampuan n klien napas dalam
kamar mandi. mengendalikan untuk dapat
Q = Tn. K penyebab nyeri melakukan memberikan
mengatakan (5) teknik perubahan
nyerinya seperti di 5. Perasaan depresi relaksasi yang
tusuk-tusuk. (5) napas dalam. dirasakan
R = Tn. K 6. Kemampuan oleh tubuh
mengatakan nyeri menggunakan secara
pada paha kiri dan teknik non- fisiologis
Tn. K mengatakan farmakologis (5) yang
nyerinya tidak 7. Melaporkan bersifat
menyebar hanya nyeri terkontrol emosional
pada paha kiri. (5) serta
S = Tn. K sensorik,
mengatakan nyeri dapat
dengan skala 7 menurunkan
(dari 1-10). skala nyeri
T = Tn. K yang
mengatakan nyeri dirasakan
yang dirasakan individu
bisa dating (Bleakley,
sewaktu-waktu jika 2017)
kaki yang patah 4. Mengajakan 4. Distraksi
disentuh, bergerak, klien untuk pendengara
terangkat. melakukan n salah satu
Ds : teknik tindakan
- Tn. K tampak distraksi untuk
menyeringai pendengaran mengatasi
menahan sakit. nyeri pada
- Tn. K tampak fraktur,
meringis dan individu
menangis saat di akan merasa
kaji. rileks saat
mendengark
an music
atau
sejenisnya. (
Jane, 2017)
Kolaborasi :
5. Kolaborasi 5. ROM
pemberian diberikan
ROM paif untuk
mengatasi
gangguan
fungsi
gerak,
mencegah
komplikasi,
mengurangi
nyeri dan
edema dan
melatih
aktivitas
akibat
operasi
(Hendrik,
2017)
2. Gangguan mobilitas Setelah dilakukan Mandiri :
fisik b/d nyeri akibat tindakan 1. Kaji 1. Untuk
kerusakan integritas keperawatan selama perubahan mengetahui
struktur tulang ditandai 2x24 jam, kondisi keadaan
dengan : diharapkan klien kesehatan umum.
Ds : mengalami yang baru
- Tn. K mengatakan peningkatan dialami.
bahwa dia jatuh di mobilitas fisik 2. Gunakan 2. Agara
kamar mandi 2 hari dengan kriteria teknik terjadinya
sebelum masuk hasil: distraksi pendekatan
RS. 1. Pergerakan pada yang
- Tn. K mengatakan ekstremitas (5) aktivitas dilakukan
merasa nyeri 2. Kekuatan otot lain. untuk
dengan skala 7 meningkat (5) tercapainya
(dari 1-10) 3. Rentang gerak tujuan dan
Do : sendi (ROM) (5) juga untuk
- Adanya fraktur 4. Kemudahan menghilang
femur sinistra dalam kan nyeri.
- Adanya hematom melakukan 3. Ubah posisi 3. Untuk
kurang lebih 6 cm. aktivitas (5) secara mencegah
- TTV : 5. Penggunaan alat berkala. terjadinya
TD : 140/90mmHg bantu yang benar ulkus
R : 24x/menit (5) decubitus
N : 73x/menit karena tirah
SB : 37,2ºC baring yang
lama.
4. Ajarkan cara 4. Agar
menggunaka membantu
n alat bantu. klien
menggunak
an alat
bantu untuk
aktivitasnya
Kolaborasi :
5. Kolaborasi 5. Untuk
dengan melatih
fisioterapi kekuatan
dalam otot agar
pemberian klien dapat
latihan fisik. melakukan
aktivitasnya
3. Manajemen kesehatan Setelah dilakukan Mandiri :
tidak efektif b/d tindakan 1. Identifikasi 1. Untuk
ketidakefektifan pola keperawatan selama keamanan mengetahui
perawatan kesehatan 2x24 jam, dan apakah
keluarga ditandai diharapkan kenyamanan lingkungan
dengan : manajemen lingkungan. dan rumag
Ds : kesehatan klien yang pasien
- Tn. K mengatakan efektif kriteria hasil: huni adalah
bahwa dia jatuh di 1. Melakukan rumah yang
kamar mandi 2 hari tindakan untuk aman dan
sebelum masuk mengurangi nyaman.
RS. faktor resiko. 2. Jelaskan 2. Agar pasien
- Tn. K mengatakan 2. Lingkungan cara dan
bahwa dia jatuh di dalam keadaan membuat keluarga
kamar mandi bersih dan lingkungan mengetahui
karena kamar nyaman. rumah yang cara
mandi yang sudah 3. Menunjukkan aman. membuat
licin dan jarang pemahaman lingkungan
dibersihkan. menjalankan rumah yang
- Tn. K mengatakan perilaku bersih aman
tidak ada pegangan dan sehat. sehingga
selain bak mandi 4. Mengetahui mengurangi
yang juga sudah bagaimana risiko jatuh
licin. lingkungan dan pada pasien
Do : rumah yang dan
- TTV : aman. keluarga.
TD : 140/90mmHg 3. Anjurkan 3. Agar
R : 24x/menit untuk menghindar
N : 73x/menit membuat i resiko
SB : 37,2ºC pegangan jatuh yang
pada kamar banyak
mandi dan terjadi di
membuat tempat yang
penerangan licin seperti
rumah kamar
cukup terang mandi
tetapi tidak sehingga
menyilaukan diperlukan
pegangan
yang baik
dan
penerangan
yang cukup
terang.
4. Berikan 4. Agara klien
penjelasan mengetahui
bahwa bahwa
penataan penataan
lingkungan rumah yang
rumah lansia tidak aman
yang tidak memiliki
aman kemungkina
mempunyai n risiko
kemungkina jatuh yang
n 10-11 kali tinggi
untuk sehingga
mengalami pasien dapat
jatuh melakukan
dibandingka penataan
n dengan rumah
penataan dengan
lingkungan aman.
rumah yang
aman.

Kolaborasi :
5. Kolaborasi 5. Agar pasien
dengan dan
pasien dan keluarga
keluarga dapat
dalam memiliki
pemahaman kesadaran
melakukan untuk
pembersihan melakukan
rutin pembersiha
dilingkunga n rutin di
n rumah. lingkungan.
4. Penurunan koping Setelah dilakukan Mandiri :
keluarga b/d perubahan tindakan 1. Identifikasi 1. Agar
peran keluarga dan keperawatan selama mekanisme supaya kita
kurangnya saling 2x24 jam, koping dpaat
mendukung ditandai diharapkan koping keluarga. mengetahui
dengan : keluarga klien bahwa
Ds : meningkat dengan keluarga
- Anak pasien kriteria hasil : memecahka
mengatakan 1. Anggota n masalah
kepada pasien keluarga saling seperti apa.
untuk pergi ke mendukung (5) 2. Monitor 2. Untuk
tukang urut 2. Anggota hubungan mengetahui
dikampung. keluarga antara keluarga
- Tn. K mengatakan menjalankan anggota menjalin
menolak untuk peran yanvg keluarga. hubungan
pergi ke tukang diharapkan (5) dengan baik
urut dan meminta 3. Anggota dan
untuk dibawah ke keluarga dapat harmonis
RS. beradaptasi atau tidak.
Do : terhadap masalah 3. Dengarkan 3. Mendengar
- Apgar keluarga (5) masalah, kan masalah
skor 5 yang berarti perasaan, dan
fungsi keluarga dan ungkapan
kurang baik. pertanyaan hati pasein
- TTV : keluarga. akan
TD : 140/90mmHg membuat
R : 24x/menit pasien
N : 73x/menit legah, dan
SB : 37,2ºC menjawab
pertanyaan
pasien
dengan
sopan.
4. Berikan 4. Agar klien
dukungan bisa
kemampuan termotivasi
mengatasi untuk
situasi menyelesaik
secara an masalah
berangsung- yang
ansur. dihadapi
dengan
baik.
Kolaborasi :
5. Rujuk untuk 5. Agar klien
terapi dan
keluarga keluarga
bisa
menjalin
hubungan
dnegan
lebih baik.
5. Risiko harga diri rendah Setelah dilakukan Mandiri :
situasional b/d tindakan 1. Jelaskan 1. Dukungan
kegagalan ditandai keperawatan selama kepada keluarga
dengan : 2x24 jam, keluarga sangat
Ds: diharapkan klien pentingnya efektif
- Tn. K mengatakan tidak menunjukan dukungan untuk dapat
merasa sedih. risiko harga diri dalam menciptaka
- Tn. K mengatakan rendah situasional perkembang n perilaku
merasa bersalah dengan kriteria hasil an konsep positif diri
karena gagal : positif. pasien.
mendidik salah 1. Penilaian diri 2. Latih 2. Tingkat
satu anaknya. positif (5) kemampuan kemampuan
Do: 2. Perasaan positif diri. klien seperti
- Tn. K tidak memiliki menilai
bersemangat. kelebihan atau realitas,
- Skala depresi kemampuan control diri
berjumlah 7. positif (5) atau
- TTV : 3. Penerimaan integritas
TD = 140/90 penilaian positif ego
mmHg terhadap diri diperlukan
R = 24 x/menit sendiri (5) sebagai
N = 73 x/menit 4. Perasaan malu dasar
SB = 37,2 ºC (5) asuhan
5. Perasaan keperawata
bersalah (5) nnya,
6. Perasaan tidak reinforceme
mampu nt positif
melakukan akan
apapun (5) meningkatk
an harga
diri klien,
dan pujian
yang
realistik
tidak
menyebaba
kan klien
melakukan
kegiatannya
hanya
karena ingin
mendapatka
n pujian.
3. Latih cara 3. Berpikir
berpikir dan positif serta
berperilaku berperilaku
positif. positif
untuk
membangun
dan
membangkit
kan aspek
positif pada
diri, baik itu
yang berupa
potensi,
semangat,
tekad
maupun
keyakinan
diri kita
sehingga
memunculk
an perasaan,
perilaku dan
hal yang
baik dan
telah
menjadi
sebuah
sistem
berpikir
yang
mengarah
dan
membimbin
g seseorang
untuk
meninggalk
an hal-hal
negative
yang bisa
melemahka
n semangat
perubahan
dalam
jiwanya.
4. Anjurkan 4. Ungkapkan
untuk kelegaan
mengungkap dapat
kan perasaan memberikan
(mis. Marah, rasa lega
gelisah, atau sehingga
depresi). dapat
mengurangi
perasaan
negatif atau
marah,
depresi
bahkan
gelisah.
Kolaborasi :
5. Berikan 5. Terapi
terapi afirmasi
afirmasi positif
positif. (pemberian
penguatan)
terapi
afirmasi
positif bisa
memepenga
ruhi pikiran
bawah sadar
untuk
membantu
mengemban
gkan
presepsi
yang positif
dan efektif
mengurangi
tanda dan
gejala risiko
harga diri
rendah
situasional.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN

Hari/T DX. Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi


gl
Rabu 1.Nyeri akut b/d agen 08.10 1. Mengidentifikasi Tanggal 06 mei 2020
06-05- pencedera fisik (mis. lokasi, karakteristik, Jam : 13.00 wita
2020 trauma) yang ditandai durasi, frekuensi,
(shift dengan : kualitas, intensitas S : Tn.k mengatakan
pagi) Do : nyeri terjatuh dikamar mandi
- Tn. K mengatakan Hasil : Tn.k karena licin, Tn. K
merasa nyeri dengan mengatakan terjatuh mengatakan nyeri seperti
skala 7 (dari 1-10) dikamar mandi karena tertusuk-tusuk, dan nyeri
- PQRST licin, Tn. K pada paha kiri, nyeri
P = Tn. K mengatakan nyeri dirasakan berskala 7 dari
mengatakan seperti tertusuk-tusuk, 1-10, nyeri yang
mengalami jatuh di dan nyeri pada paha dirasakan bisa datang
kamar mandi. kiri, nyeri dirasakan sewaktu-waktu jika kaki
Q = Tn. K berskala 7 dari 1-10, yang patah disentuh,
mengatakan nyerinya nyeri yang dirasakan bergerak dan terangkat
seperti di tusuk-tusuk. bisa datang sewaktu-
R = Tn. K waktu jika kaki yang O: terlihat klien menahan
mengatakan nyeri patah disentuh, sakit
pada paha kiri dan Tn. bergerak dan terangkat
K mengatakan 08.30 A: masalah
nyerinya tidak 2. Mengidentifikasi skala mengidentifikasi kepada
menyebar hanya pada nyeri. klien lokasi,
paha kiri. Hasil: skala nyeri klien
karakteristik, durasi,
S = Tn. K belum berkurang , skalafrekuensi, kualitas,
mengatakan nyeri 08.45 nyeri klien berjumlah 7intensitas nyeri
dengan skala 7 (dari mengidentifikasi kepada
1-10). 3. Mengajarkan klien klien skala nyeri dan
T = Tn. K untuk melakukan teknik melakukan pemberian
mengatakan nyeri relaksasi napas dalam. ROM pada pasien belum
yang dirasakan bisa Hasil: klien dapat teratasi
dating sewaktu-waktu melakukan dan
jika kaki yang patah memahami maksud dari P : intervensi
disentuh, bergerak, 09.15 teknik relaksasi mengidentifikasi kepada
terangkat. klien lokasi,
Ds : 4. Mengajakan klien karakteristik, durasi,
- Tn. K tampak untuk melakukan teknik frekuensi, kualitas,
menyeringai menahan distraksi pendengaran intensitas nyeri
sakit. Hasil: klien dapat mengidentifikasi kepada
- Tn. K tampak melakukan dengan baik klien skala nyeri dan
meringis dan teknik distraksi melakukan pemberian
menangis saat di kaji. 09.50 pendengaran ROM pada pasien
dilanjutkan
5. Melakukan kolaborasi
pemberian ROM pasif
Hasil : klien diberikan
latihan ROM pasif dan
klien tampak
menyeringai menahan
sakit saat diberikan
latihan ROM pasif
Rabu 2. Gangguan mobilitas 08.20 1. Mengkaji perubahan Tanggal : 06 Mei 2020
06-05- fisik b/d nyeri akibat kondisi kesehatan yang Jam : 13.15 WITA
2020 kerusakan integritas baru dialami.
(shift struktur tulang ditandai Hasil: TTV : S:
pagi) dengan : TD : 140/90 mmHg - klien mengatakan klien
Ds : R : 24 x/menit jatuh di kamar mandi 2
- Tn. K mengatakan N : 73 x/menit hari sebelum masuk rs
bahwa dia jatuh di SB : 37,2°C - klien mnegatakan nyeri
kamar mandi 2 hari berskala 7
sebelum masuk RS. 08.50 2. Mengunakan teknik -klien mengatakan sulit
- Tn. K mengatakan distraksi pada aktivitas untuk bergerak apalagi
merasa nyeri dengan lain. beraktivitas dengan
skala 7 (dari 1-10) Hasil: klien berdiri
Do : mengatakan merasakan
- Adanya fraktur femur nyeri berskala 7 dan O:
sinistra klien dapat melakukan TTV :
- Adanya hematom teknik distraksi pada TD : 140/90 mmHg
kurang lebih 6 cm. aktivitas yang lain yang R : 24 x/menit
- TTV : telah diajarkan perawat N : 73 x/menit
TD : 140/90mmHg SB : 37,2°C
R : 24x/menit 09.10 3. Mengubah posisi secara -adanya fraktur femur
N : 73x/menit berkala. sinistra
SB : 37,2ºC Hasil: klien dapat -adanya hematom kurang
mengubah posisi secara lebih 6 cm
berkala dengan dibantu -klien tampak menahan
nyeri
09.15 4. Mengajarkan cara -klien tampak sulit
menggunakan alat bergerak maupun berdiri
bantu
Hasil: klien masih A: Masalah gangguan
sedikit kebinggungan mobilitas fisik belum
karena baru pertama teratasi
kali menggunakan alat
bantu P: lanjutkan intervensi :
1. Kaji perubahan kondisi
09.50 5. Melakukan Kolaborasi kesehatan yang baru
dengan fisioterapi dialami
dalam pemberian 3. Ubah posisi secara
latihan fisik berkala
Hasil : klien di berikan 5. Kolaborasi dengan
latihan ROM pasif dan fisioterapis dalam
klien nampak pemberian latihan fisik
menyeringai menahan
sakit saat diberikan
latihan ROM pasif

Rabu 3. Manajemen kesehatan 13.30 1. Mengidentifikasi Tanggal 06 mei 2020


06-05- tidak efektif b/d keamanan dan Jam 16.00 wita
2020 ketidakefektifan pola kenyamanan
(shift perawatan kesehatan lingkungan. S : Klien mengatakan
siang) keluarga ditandai dengan : Hasil: klien memahami dan mengerti
Ds : mengatakan bahwa bagaimana membuat
- Tn. K mengatakan lingkungan dirumah lingkungan rumah yang
bahwa dia jatuh di kurang aman dan aman dank lien
kamar mandi 2 hari nyaman apalagi di mengatakan sadar bahwa
sebelum masuk RS. kamar mandi dengan pembersihan rutin
- Tn. K mengatakan lantai yang licin karena lingkungan harus
bahwa dia jatuh di kurang dibersihkan. dilakukan
kamar mandi karena 13. 45
kamar mandi yang 2. Menjelaskan cara O : klien tampak
sudah licin dan jarang membuat lingkungan memahami dan mengerti,
dibersihkan. rumah yang aman. klien sering
- Tn. K mengatakan Hasil: klien dapat menganggukkan kepala
tidak ada pegangan memahami dan
selain bak mandi yang mengerti bagaimana A : masalah Manajemen
juga sudah licin. membuat lingkungan kesehatan tdk efektif
Do : yang aman teratasi
- TTV : 14.20
TD : 140/90mmHg 3. Menganjurkan untuk P : intervensi Manajemen
R : 24x/menit membuat pegangan kesehatan tdk efektif
N : 73x/menit pada kamar mandi dan dihentikan
SB : 37,2ºC membuat penerangan
rumah cukup terang
tetapi tidak
menyilaukan
Hasil : klien dapat
memahami dan
mengerti bahwa kamar
mandi harus memiliki
pegangan dan
penerangan yang cukup
14.45
4. Memberikan penjelasan
bahwa penataan
lingkungan rumah
lansia yang tidak aman
mempunyai
kemungkinan 10-11
kali untuk mengalami
jatuh dibandingkan
dengan penataan
lingkungan rumah yang
aman.
Hasil : klien dapat
mengerti dan klien
mengatakan bersedia
untuk menata
lingkungan rumah yang
aman
15.30
5. Melakukan Kolaborasi
dengan pasien dan
keluarga dalam
pemahaman melakukan
pembersihan rutin
dilingkungan rumah.
Hasil : klien dan
keluarga memahami
bahwa pembersihan
rutin dirumah perlu
dilakukan.

Rabu 4. Penurunan koping 14.30 1. Mengidentifikasi Tanggal 06 mei 2020


06-05- keluarga b/d perubahan mekanisme koping Jam 18.00 wita
2020 peran keluarga dan keluarga.
(shift kurangnya saling Hasil : Tn.K S:
siang) mendukung ditandai mengatakan ia hanya - Tn.K dan istrinya
dengan : membiarkan masalah mengatakan mereka
Ds : tersebut hanya membiarkan
- Anak pasien 16.30 masalah tersebut
mengatakan kepada 2. Memonitor hubungan - Tn. K mengatakan
pasien untuk pergi ke antara anggota tidak begitu baik
tukang urut keluarga. hubungan antara pasien
dikampung. Hasil: Tn. K dan anaknya
- Tn. K mengatakan mengatakan tidak - Tn. K mengatakan
menolak untuk pergi begitu baik hubungan belum merasa baik
ke tukang urut dan antara pasien dan terhadap dirinya
meminta untuk anaknya
dibawah ke RS. 16.45 O:
Do : 3. Mendengarkan - Tn K tampak sedih
- Apgar keluarga skor 5 masalah, perasaan, dan - Apgar Keluarga skor =
yang berarti fungsi pertanyaan keluarga. 5 berarti fungsi keluarga
keluarga kurang baik. Hasil: Tn. K kurang baik
- TTV : mengatakan ia merasa
TD : 140/90mmHg sedih dengan perilaku A : Masalah belum
R : 24x/menit anaknya, yang teratasi
N : 73x/menit menyuruhnya untuk
SB : 37,2ºC pergi ke tukang urut, P : Intervensi dilanjutkan
bukan untuk pergi ke -Dorong Tn. K untuk
rumah sakit menyelesaikan masalah
-Dorong Tn. K untuk
menjalin hubungan
17.00 dengan anaknya dengan
4. Memberikan dukungan baik
kemampuan mengatasi -Dorong Tn. K untuk
situasi secara tetap mengikuti terapi
berangsung-ansur. keluarga
Hasil: Tn. K
mengatakan ia akan
berusaha untuk
mengatasi masalah
tersebut
17.15
5. Melakukan rujuk untuk
terapi keluarga
Hasil: Tn. K
mengatakan belum
merasa baik terhadap
dirinya
Rabu 5.Risiko harga diri rendah 19.00 1. Menjelaskan kepada Tanggal : 06 Mei 2020
06-05- situasional b/d kegagalan keluarga pentingnya Jam : 21.00 Wita
2020 ditandai dengan : dukungan dalam
(shift Ds: perkembangan konsep
malam) - Tn. K mengatakan positif.
merasa sedih. Hasil : keluarga pasien S:
- Tn. K mengatakan sudah mengerti tentang 1. Klien mengatakan
merasa bersalah pentingnya dukungan merasa sedih,
karena gagal untuk perkembangan 2. Klien mengatakan
mendidik salah satu diri dari pasien agar merasa bersalah karena
anaknya. tetap berpikir positif. gagal mendidik salah
Do: satu anaknya.
- Tn. K tidak 19.30 2. Melatih kemampuan
bersemangat. positif diri. O:
- Skala depresi Hasil: klien selalu 1. Klien tidak
berjumlah 7. menyalahkan dirinya, bersemangat.
- TTV : dan klien sering 2. Skala depresi
TD = 140/90 mmHg mengatakan gagal berjumlah 7.
R = 24 x/menit dalam mendidik anak
N = 73 x/menit yang satunya. A: Masalah Risiko HDR
SB = 37,2 ºC Situasional belum teratasi
20.00 3. Melatih cara berpikir
dan berperilaku positif. P : intervensi dilanjutkan
Hasil: klien belum bisa 2. Melarih kemampuan
berpikir dan berperilaku positif diri.
positif terhadap dirinya, 3. Melatih cara berpikir
karena sering merasa dan berperilaku positif.
bersalah sehingga 4. Menganjurkan untuk
menjadi depresi. mengungkapkan
perasaan.
5. Melakukan pemberian
20.15 4. Menganjurkan untuk terapi afirmasi positif.
mengungkapkan
perasaan (mis. Marah,
gelisah, atau depresi).
Hasil: klien belum
mampu
mengungkapkan
perasaannya dengan
menceritakan
masalahnya. Tingkat
depresi klien berjumlah
7

20.30 5. Memberikan terapi


afirmasi positif.
Hasil : klien belum
mampu melakukan
terapi afirmasi positif
dengan baik.

CATATAN PERKEMBANGAN

DX JAM IMPLEMENTASI EVALUASI


1.Nyeri akut b/d agen 14.30 1.Mengidentifikasi kepada klien Tanggal : 07 Mei
pencedera fisik (mis. lokasi, karakteristik, 2020
trauma) durasi,frekuensi,kualitas,intensitas Jam : 16.00 Wita
nyeri
Hasil : Tn.k mengatakan terjatuh S:
dikamar mandi karena licin, Tn. K Tn.k mengatakan
mengatakan nyeri seperti tertusuk- terjatuh dikamar
tusuk, dan nyeri pada paha kiri, nyeri mandi karena licin,
dirasakan berskala 7 dari 1-10, nyeri Tn. K mengatakan
yang dirasakan bisa datang sewaktu- nyeri seperti
waktu jika kaki yang patah disentuh, tertusuk-tusuk, dan
bergerak dan terangkat nyeri pada paha kiri,
nyeri dirasakan
2.Mengidentifikasi kepada klien berskala 7 dari 1-10,
skala nyeri nyeri yang dirasakan
15.00 Hasil : Tn. K mengatakan nyeri bisa datang sewaktu-
sudah berkurang dengan skala 4 waktu jika kaki yang
(dari 1-10) patah disentuh,
bergerak dan
5.Melakukan pemberian ROM Pasif terangkat
15.30 Hasil : Tampak Tn.K sudah mampu
melakukan latihan ROM pasif tetapi
Tn.K masih nampak menyeringai O:
menahan sakit saat diberikan latihan 1. Klien nampak
ROM Pasif menahan
sakit.
2. Skala nyeri 4

A: Masalah nyeri
akut belum teratasi

P: intervensi 1,2,5
dilanjutkan
1.mengidektifikasi
kepada klien lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri,
2. mengidentifikasi
kepada klien skala
nyeri,
5.melakukan
pemberian ROM
pasif dilanjutkan
2. Gangguan mobilitis 16.30 1.Mengakaji perubahan kondisi Tanggal 7 mei 2020
kesehatan yang baru dialami Jam : 18.00 Wita
fisik b/d nyeri akibat
HASIL: TTV
kerusakan integritas TD : 130/80 mmHg S: Klien mengatakan
R : 22x/menit dapat bergerak-gerak
struktur tulang
N : 70x/menit walaupun belum
SB :37°C terlalu yang berat-
berat
17.00 3. Menguabah posisi secara berkala
HASIL: klien dapat mengubah posisi O: TTV
secara mandiri tapi dengan perlahan- TD : 130/80 mmHg
lahan, Klien mengatakan dapat R : 22x/menit
bergerak-gerak walaupun belum N : 70x/ menit
terlalu yang berat-berat SB :37°C
-klien diberikan
17.30 5.mengkolaborasi dengan latihan ROM pasif
fisioterapis dalam pemberian latihan dan klien namapak
fisik menyeringai
HASIL: klien diberikan latihan menahan sakit
ROM pasif dan klien namapak
menyeringai menahan sakit saat A: Masalah
diberikan latihan ROM pasif Gangguan mobilitas
fisik teratasi

P: intervensi
dihentikan

3. Manajemen 18.30 1. Mengidentifikasi mekanisme Tanggal : 07 Mei


kesehatan tidak efektif koping keluarga 2020
b/d ketidakefektifan Hasil : Tn. K mengatakan ia akan Jam : 20.00 wita
menyelesaikan masalah dengan
pola perawatan
anaknya dengan baik S:
kesehatan keluarga -Tn. K mengatakan ia
akan menyelesaikan
2. Memonitoring hubungan antara masalah dengan
18.40
anggota keluarga anaknya dengan baik
Hasil : Tn K mengatakan ia akan -Tn K mengatakan ia
menjalin hubungan yang baik akan menjalin
dengan anaknya hubungan yang baik
dengan anaknya
-Tn. K mengatakan ia
3. Rujuk untuk terapi keluarga sudah merasa lebih
19.00 Hasil : Tn. K mengatakan ia sudah baik karena
merasa lebih baik karena mengikuti mengikuti terapi
terapi keluarga keluarga

O : Apgar Keluarga
skor = 2, berarti
fungsi keluarga lebih
baik

A : masalah
penurunan koping
keluarga teratasi

P : intervensi
dihentikan

5.Risiko harga diri 19.15 2. Melatih kemampuan positif diri Tanggal : 07 Mei
rendah situasional b/d Hasil : klien sudah tidak 2020
kegagalan menyalahkan dirinya. Jam : 20.30 wita

19.30 3. Melatih cara berpikir dan S:


berperilaku positif. 1. Klien mengatakan
Hasil : klien sudah bisa menunjukan sudah tidak merasa
cara berpikir dan berperilaku positif sedih.
terhadap dirinya serta depresinya 2. Klien mengatakan
sudah sedikit terkendali. hal ini akan menjadi
pelajaran dan tidak
19. 45 4. Menganjurkan utk akan menyalahkan
mengungkapkan perasaan (mis. dirinya atau merasa
Marah, gelisah atau depresi? berslh karena gagal
Hasil : klien sudah mampu dalam mendidik
mengungkapkan perasaannya salah satu anaknya
demgan menceritakan masalahnya, 3. Klien mengatakan
tingakt depresi klienpun berkurang sudah merasa lebih
menjadi 4. baik dripada hri
kmrin.
19.55 5. Melakukan terapi afirmasi positif.
Hasil : klien sudah bisa melakukan O:
terapi afirmasi positif dengan baik, 1. Klien sudah
sehingga tanda dan gejala dari risiko tampak bersemangat.
HDR berkurang. 2. Skala depresi
berjumlah 4.

A : masalah risiko
HDR situasional
sudah teratasi.

P : Intervensi
dihentikan

Anda mungkin juga menyukai