DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
FAKULTAS KEPERAWATAN
2020
Kasus :
Tn. K Umur 62 tahun dirawat di RS dengan fraktur femur sinistra. Pasien jatuh di
kamar mandi 2 hari sebelum masuk RS, namun menurut pasien anaknya hanya menganjurkan
pasien untuk diurut tukang urut di kampung. Pasien menolak dan minta dibawah ke RS.
Setelah pasien terus menerus menolak diurut barulah hari berikutnya pasien di bawah ke RS
oleh istrinya. Pasien menceritakan hal tersebut sambil menangis. Nampak hanya istri pasien
yang menjaga pasien. Istri pasien mengatakan anaknya 2, yang satu tinggal bersama dengan
mereka dan satunya kerja di luar negeri. Kebutuhan mereka serta biaya RS dibantu oleh
anaknya yang di luar negeri. Pasien mengatakan bawah dia jatuh di kamar mandi karena
kamar mandi sudah licin dan jarang dibersihkan. Tidak ada pegangan selain bak mandi yang
juga sudah licin. Penerangan di kamar mandi cukup karena ada lampu.
Pasien berkali-kali bilang merasa sedih, ,merasa bersalah karena gagal mendidik salah
satu anaknya, tidak bersemangat. Skor penilaian skala depresi berjumlah 7. Skor penilaian
abgar keluarga berjumlah 5 dan skala jatuh Morse 85.
Saat pengkajian pasien mengeluh nyeri skala 7 (1-10) dan menyeringai menahan
sakit. Kondisi luka saat ini : deformitas pada femur sinistra dan hematom dengan diameter ±
6 cm. hasil pemeriksaan radiologi : fraktur komplit pada1/3 distal os femur sinistra. Tindakan
yang akan dilakukan yaitu operasi elektif : ORIF.
KLASIIFIKASI DATA
Kolaborasi :
5. Kolaborasi 5. Agar pasien
dengan dan
pasien dan keluarga
keluarga dapat
dalam memiliki
pemahaman kesadaran
melakukan untuk
pembersihan melakukan
rutin pembersiha
dilingkunga n rutin di
n rumah. lingkungan.
4. Penurunan koping Setelah dilakukan Mandiri :
keluarga b/d perubahan tindakan 1. Identifikasi 1. Agar
peran keluarga dan keperawatan selama mekanisme supaya kita
kurangnya saling 2x24 jam, koping dpaat
mendukung ditandai diharapkan koping keluarga. mengetahui
dengan : keluarga klien bahwa
Ds : meningkat dengan keluarga
- Anak pasien kriteria hasil : memecahka
mengatakan 1. Anggota n masalah
kepada pasien keluarga saling seperti apa.
untuk pergi ke mendukung (5) 2. Monitor 2. Untuk
tukang urut 2. Anggota hubungan mengetahui
dikampung. keluarga antara keluarga
- Tn. K mengatakan menjalankan anggota menjalin
menolak untuk peran yanvg keluarga. hubungan
pergi ke tukang diharapkan (5) dengan baik
urut dan meminta 3. Anggota dan
untuk dibawah ke keluarga dapat harmonis
RS. beradaptasi atau tidak.
Do : terhadap masalah 3. Dengarkan 3. Mendengar
- Apgar keluarga (5) masalah, kan masalah
skor 5 yang berarti perasaan, dan
fungsi keluarga dan ungkapan
kurang baik. pertanyaan hati pasein
- TTV : keluarga. akan
TD : 140/90mmHg membuat
R : 24x/menit pasien
N : 73x/menit legah, dan
SB : 37,2ºC menjawab
pertanyaan
pasien
dengan
sopan.
4. Berikan 4. Agar klien
dukungan bisa
kemampuan termotivasi
mengatasi untuk
situasi menyelesaik
secara an masalah
berangsung- yang
ansur. dihadapi
dengan
baik.
Kolaborasi :
5. Rujuk untuk 5. Agar klien
terapi dan
keluarga keluarga
bisa
menjalin
hubungan
dnegan
lebih baik.
5. Risiko harga diri rendah Setelah dilakukan Mandiri :
situasional b/d tindakan 1. Jelaskan 1. Dukungan
kegagalan ditandai keperawatan selama kepada keluarga
dengan : 2x24 jam, keluarga sangat
Ds: diharapkan klien pentingnya efektif
- Tn. K mengatakan tidak menunjukan dukungan untuk dapat
merasa sedih. risiko harga diri dalam menciptaka
- Tn. K mengatakan rendah situasional perkembang n perilaku
merasa bersalah dengan kriteria hasil an konsep positif diri
karena gagal : positif. pasien.
mendidik salah 1. Penilaian diri 2. Latih 2. Tingkat
satu anaknya. positif (5) kemampuan kemampuan
Do: 2. Perasaan positif diri. klien seperti
- Tn. K tidak memiliki menilai
bersemangat. kelebihan atau realitas,
- Skala depresi kemampuan control diri
berjumlah 7. positif (5) atau
- TTV : 3. Penerimaan integritas
TD = 140/90 penilaian positif ego
mmHg terhadap diri diperlukan
R = 24 x/menit sendiri (5) sebagai
N = 73 x/menit 4. Perasaan malu dasar
SB = 37,2 ºC (5) asuhan
5. Perasaan keperawata
bersalah (5) nnya,
6. Perasaan tidak reinforceme
mampu nt positif
melakukan akan
apapun (5) meningkatk
an harga
diri klien,
dan pujian
yang
realistik
tidak
menyebaba
kan klien
melakukan
kegiatannya
hanya
karena ingin
mendapatka
n pujian.
3. Latih cara 3. Berpikir
berpikir dan positif serta
berperilaku berperilaku
positif. positif
untuk
membangun
dan
membangkit
kan aspek
positif pada
diri, baik itu
yang berupa
potensi,
semangat,
tekad
maupun
keyakinan
diri kita
sehingga
memunculk
an perasaan,
perilaku dan
hal yang
baik dan
telah
menjadi
sebuah
sistem
berpikir
yang
mengarah
dan
membimbin
g seseorang
untuk
meninggalk
an hal-hal
negative
yang bisa
melemahka
n semangat
perubahan
dalam
jiwanya.
4. Anjurkan 4. Ungkapkan
untuk kelegaan
mengungkap dapat
kan perasaan memberikan
(mis. Marah, rasa lega
gelisah, atau sehingga
depresi). dapat
mengurangi
perasaan
negatif atau
marah,
depresi
bahkan
gelisah.
Kolaborasi :
5. Berikan 5. Terapi
terapi afirmasi
afirmasi positif
positif. (pemberian
penguatan)
terapi
afirmasi
positif bisa
memepenga
ruhi pikiran
bawah sadar
untuk
membantu
mengemban
gkan
presepsi
yang positif
dan efektif
mengurangi
tanda dan
gejala risiko
harga diri
rendah
situasional.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN
A: Masalah nyeri
akut belum teratasi
P: intervensi 1,2,5
dilanjutkan
1.mengidektifikasi
kepada klien lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri,
2. mengidentifikasi
kepada klien skala
nyeri,
5.melakukan
pemberian ROM
pasif dilanjutkan
2. Gangguan mobilitis 16.30 1.Mengakaji perubahan kondisi Tanggal 7 mei 2020
kesehatan yang baru dialami Jam : 18.00 Wita
fisik b/d nyeri akibat
HASIL: TTV
kerusakan integritas TD : 130/80 mmHg S: Klien mengatakan
R : 22x/menit dapat bergerak-gerak
struktur tulang
N : 70x/menit walaupun belum
SB :37°C terlalu yang berat-
berat
17.00 3. Menguabah posisi secara berkala
HASIL: klien dapat mengubah posisi O: TTV
secara mandiri tapi dengan perlahan- TD : 130/80 mmHg
lahan, Klien mengatakan dapat R : 22x/menit
bergerak-gerak walaupun belum N : 70x/ menit
terlalu yang berat-berat SB :37°C
-klien diberikan
17.30 5.mengkolaborasi dengan latihan ROM pasif
fisioterapis dalam pemberian latihan dan klien namapak
fisik menyeringai
HASIL: klien diberikan latihan menahan sakit
ROM pasif dan klien namapak
menyeringai menahan sakit saat A: Masalah
diberikan latihan ROM pasif Gangguan mobilitas
fisik teratasi
P: intervensi
dihentikan
O : Apgar Keluarga
skor = 2, berarti
fungsi keluarga lebih
baik
A : masalah
penurunan koping
keluarga teratasi
P : intervensi
dihentikan
5.Risiko harga diri 19.15 2. Melatih kemampuan positif diri Tanggal : 07 Mei
rendah situasional b/d Hasil : klien sudah tidak 2020
kegagalan menyalahkan dirinya. Jam : 20.30 wita
A : masalah risiko
HDR situasional
sudah teratasi.
P : Intervensi
dihentikan