Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

Antenatal Care (ANC)

A. Masalah Kesehatan
Antenatal Care (ANC)
B. Pengertian

Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada


pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Haen Forer, 2009).
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa
observasi,edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil,untuk memperoleh suatu
proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan ( Muchtar Rustam,
2008).
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu
manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik
(Wiknjosastro, 2002)
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi
terhadap penyimpangan yang ditemukan (Depkes RI, 2007).

C. Tanda dan Gejala


Menurut Haen Forer, (2009) beberapa tanda dan gejala antenatal yaitu :
1. Tanda Tidak Pasti/Tanda Mungkin Kehamilan
a. Persumtif Sign ( subyektif)
 Amenorhoe ( tidak mendapat haid)
 mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal terhadap tingginya kadar
progesterone dan menghilang setelah tiga bulan.
 letih,sakit kepala
 merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau 20 minggu pada
wanita hamil pertama.
 perubahan pada mamae
 frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah pada organ-organ pelvic
sehingga meningkatkan sensitivitas jaringan, tekanan uterus pada kandung kencing
menstimulasi saraf sehingga BAK.
 lekore/keputihan peningkatan sekresi vaginal oleh efek stimulasi hormone estrogen
dan progesterone pada kelenjar dan peningkatan suplay darah ke pelvic .
b. Probabilitas ( objektif)
 Pembesaran uterus
- melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui melalui pemeriksaan
bimanual dan mulai terlihat pada minggu ke 6 dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8.
- Servik terasa lebih lunak (tanda Goodell”s) diketahui melalui pemeriksaan bimanual
- tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa mengetuk janin yang
mengapung dalam uterus,bayi menjauh kemumudian ke posisi semula.
- Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang mungkin terjadi selama
hamil dan tidak terasa sakit.
 Perubahan warna kulit oleh
Chloasma : warna kulit yang kehitam-hitaman pada dahi,punggung hidung dan kulit
daerah tulang pipi terutama pada warna kulit hitam hal ini disebabkan oleh stimulasi
MSH ( Melanosyt Stimulating Hormone).
Striae gravidarum ;regangan kulit abdomen terlihat garis tak teratur.
 Hcg(Human Chronic Gonadotropin) meningkat

2. Tanda positif kehamilan


 Terdengar DJJ. DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18.
Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat didengarkan lebih awal lagi, sekitar
minggu ke-12. Normal DJJ 120-160 kali permenit.
 adanya gerakan janin pada palpasi
 Teraba bagian janin pada palpasi
 Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus pada pemeriksaan
USG ,adanya skelet janin pd gmbr X Ray.

3. Tes Kehamilan
 Tes hCG ( hormone chorionic gonadotropin). Dilakukan dengan mendeteksi hormone
hCG dalam urin.kadar terendah yang memberi hasil positif yaitu 0,5 hCG per ml urin,
kadar tertinggi 500 SI hCG.
D. Pohon Masalah
Trimester I

Konsepsi

Fertilitas

Implantasi

Embryogenesis

Maturasi janin

Perubahan pada ibu

Perubahan psikologis Perubahan fisiologis

Krisis situasional, GIT Sist.kardio Sist.urinaria


perub.psikologis, vascular
ketidakstabilan hormon Instabilitas Penekanan
hormone Peningkatan vesika urinaria
TD karena
Ansietas Perubahan Asam lambung pembesaran
peran sebagai meningkat Sakit kepala uterus
calon ibu
Rasa Nyeri Frekuensi BAK
Perub.proses Koping sebah/mual meningkat
keluarga individu tdk
efektif Muntah Gangguan
eliminasi urin
Intake
makanan Kebersihan
menurun genital
menurun
Perub.nutrisi
kurang dari Kelembaban
kebutuhan meningkat

Resiko infeksi
Trimester II
TRIMESTER II

Perubahan fisiologis Pe
ps

krin Sist.kardiovaskular Sist.reproduksi Sist.integumen Sist.GIT Musculosceletal Sist.respirasi


sit
pik Sekresi aldosteron Vaskularisasi Estrogen Progesterone BB janin Desakan
meningkat serviks & meningkat meningkat meningkat uterus ke P
mintas vagina diafragma a
Retensi H2O & Na+ Kulit Saliva & asam Postur tubuh
volume plasma Sensitifitas meregang lambung berubah Ekspansi Pe
ody meningkat serviks meningkat paru tidak ang
e meningkat Striae Lordosis maksimal dlam
TD meningkat gravidarum Peristaltic berlebihan
rdiac Rangsang menurun Gangguan A
t Sakit kepala seksual Perub.body Nyeri pola nafas Per
image Pengosongan
dera Nyeri Perub.pola lambung lambat
& seksual
nal Kembung, mual,
muntah

Perub.nutisi
kurang dari
kebutuhan
Deficit volume
cairan

Trimester III

TRIMESTER III

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Pembesaran uterus Sistem endokrin Persiapan


melahirkan
Retensi H2O & Na+
Perub.skelet & Menekan paru Primi:kurang
persendian pengetahuan
Ekspansi paru Urine output Vasokontriksi
Berat uterus menurun menurun, pembuluh darah Ansietas
menigkat volume plasma
Gangguan pola meningkat, TD meningkat
Perub.pusat nafas tekanan
gravitasi tubuh hidrostatik Hipertrofi
menurun ventrikel
Menekan saraf
sekitar Edema Penurunan
ekstremitas cardiac output
Pelepasan
mediator nyeri Kelebihan Resiko cidera
(prostaglandin, volume cairan janin &
histamin) maternal

Nyeri
E. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein glukosanya, diperiksa
darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan penyakit rubella
Tes Lab Nilai Normal Nilai Tidak Diagnosis
Normal Masalah Terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia

Protein Urin Terlacak/negatif Protein urine


Bening/negatif
Glukosa dalam Warna hijau Kuning, Diabetes
urin orange, coklat
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh + Rh- Rh sensitization
Golongan Darah A B O AB - Ketidakcocokan
ABO
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali pada
janin jika ibu
terinfeksi
Feses untuk Negatif Positif Anemia akibat
ova/telur cacing cacing
dan parasit

b.      Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke IV rangka
janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi – kondisi
·         Diperlukan tanda pasti hamil
·         Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
·         Mencari sebab dari hidraamnion
·         Untuk menentukan kelainan anak

c.       Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
·         Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
·         Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
·         Mengetahui posisi plasenta
·         Mengetahui adanya IUFD
·         Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin. (Marjati dkk, 2010;95-
97)

F. Penatalaksanaan Medis
1. Diet dan Pengawasan Berat Badan
Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian susunan
dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk
pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan
anemia, abortus, perdarahan pasca persalinan dan sebagainya. Sedangkan
makanan berlebihan karena dianggap untuk 2 orang (ibu dan janin), dapat
mengakibatkan komplikasi seperti gemuk, pre-eklamsi, janin besar dan
sebagainya (Mochtar, 19998). Anjurkan wanita tersebut makan secukupnya saja.
Bahan makanan tidak perlu mahal, akan tetapi cukup mengandung protein baik
hewani maupun nabati. Seperti diketahui, kebutuhan akan gizi selama kehamilan
meningkat. Adapun kebutuhan ini dipergunakan untuk pertumbuhan plasenta,
pertambahan volume darah, mammae yang membesar, dan metabolisme basal
yang meningkat. Sebagai pengawasan akan kecukupan gizi ini dapat dipakai
kenaikan berat badan wanita hamil tersebut. Kenaikan berat badan wanita hamil
rata-rata 6,5 kg sampai 16 kg (Wiknjosastro, 2002).
2. Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik saat hamil maupun tidak
hamil dan baik merokok secara pasif maupun aktif. Adalah kenyataan bahwa
wanita-wanita yang terlalu banyak merokok melahirkan anak yang lebih kecil,
atau mudah mengalami abortus dan partus prematurus. Maka dari itu, sebaiknya
wanita hamil dilarang merokok (Wiknjosastro, 2002).
3. Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama pada triwulan I dan
II kehamilan. Ada obat yang teratogenik sehingga dapat menimbulkan kelainan
teratogenik pada janin, misalnya thalidomide, yang sekarang telah ditarik dari
peredaran (Wiknjosastro, 2002).
4. Kebersihan dan Pakaian
Kebersihan harus selalu dijaga pada masa kehamilan. Mandi diperlukan untuk
kebersihan/ hygiene terutama perawatan kulit, karena fungsi ekskresi dan keringat
bertambah. Dianjurkan menggunakan sabun yang lembut/ ringan. Mandi
berendam tidak dianjurkan (Mochtar, 1998). Baju hendaknya yang longgar dan
mudah dipakai. Sepatu atau alas kaki lain dengan tumit yang tinggi sebaiknya
jangan dipakai, oleh karena tempat titik berat wanita hamil berubah, sehingga
mudah tergelincir atau jatuh (Wiknjosastro, 2002).
5. Koitus
Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang,
sebaiknya koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta
telah terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya
koitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada
akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk ke dalam rongga panggul, koitus
sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan
(Wiknjosastro, 2002).
6. Perawatan Gigi
Pada triwulan pertama wanita hamil mengalami enek dan muntah (morning
sickness). Keadaan ini menyebabkan perawatan gigi tidak diperhatikan dengan
baik, sehingga timbul karies, gingivitis, dan sebagainya. Bila kerusakan gigi ini
tidak diperhatikan dengan baik, hal itu dapat mengakibatkan komplikasi, seperti
nefritis, septicemia sepsis peurperalis, oleh karena infeksi di rongga mulut,
misalnya pulpitis yang telah menahun, dapat menjadi sarang infeksi yang dapat
menyebar kemana-mana. Maka dari itu bila keadaan mengijinkan, tiap wanita
hamil harus memeriksakan giginya secara teratur sewaktu hamil (Wiknjosastro,
2002).
7. Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian ke luar negeri dan di dalam negeri
dibolehkan mengambil vaksinasi ulangan terhadap cacar, kolera, dan tifus. Dahulu
di Indonesia pencacaran merupakan suatu keharusan, maka untuk wanita hamil
pencacaran merupakan pencacaran ulang dan tidak membahayakan. Tapi bila ada
wabah, maka pencacaran walaupun untuk pertama kali tetap dilakukan untuk
melindungi ibu dan janin. Virus vaksin dapat melintasi plasenta dan dapat
menimbulkan kerusakan-kerusakan pada macam-macam alat dan plasenta.
Biasanya infeksi transplasenta hanya terjadi pada wanita hamil yang baru pertama
sekali dicacar. Maka dari itu, dianjurkan agar pencacaran pertama sebaiknya
dilakukan sebelum tua kehamilan melewati 20 minggu. Untuk melindungi janin
yang akan dilahirkan terhadap tetanus neonatonum dewasa ini dianjurkan untuk
diberikan toxoid tetanus pada ibu hamil (Wiknjosastro, 2002).
8. Perawatan Payudara
9. Payudara merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan utama bagi
bayi, karena itu, jauh sebelumnya harus sudah dirawat. Kutang yang dipakai harus
sesuai besar payudara, yang sifatnya adalah menyokong payudara dari bawah,
bukan menekan dari depan. Dua bulan sekali dilakukan massage, kolostrum
dikeluarkan untuk  mencegah penyumbatan. Untuk mencegah putting susu kering
dan mudah pecah, maka putting susu dan areola payudara dirawat baik-baik
dengan dibersihkan menggunakan air sabun dan biocream atau alcohol. Bila
puting susu masuk ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik keluar
(Mochtar, 2008).

G. Pengkajian Keperawatan

1. Anamnesa
 Ciptakan hubungan terapeutik perawat dank lien
 Ada Planing terlebih dahulu
 Tujuan komunikasi pada topik tertentu : untuk mengumpulkan data, interpretasi
pasien terhadap status kesehatan ( data Subyektif), hasil observasi perawat.
 Subyektif data meliputi :identitas, Keluhan utama ,HPHT,riwayat kesehatan saat ini,
Riwayat kehamilan saat ini, riwayat persalinan yang lalu,riwayat kontrasepsi,riwayat
kesehatan keluarga,riwayat psikososial,persiapan persalinan.
 Pemerikasaan fisik Ibu Hamil
- penampilan umum (postur tubuh,penampilan,kesadaran)
- TTV (TD,Nadi,RR,BB,TB)
- Wajah dan kepala
 Wajah : ada tidaknya edema, cloasma gravidarum
 Mata : ada tidaknya anemis pada konjungtiva, ikhterik
pada sclera.
 Mulut : bibir pucat/tidak, kelembaban bibir,
stomatitis,ginggivitis, adakah gigi yang tanggal, caries gigi, bau mulut.
- Leher : ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak, pembesaran slauran limfe.
- Dada
 Paru : kaji keadaan paru-paru pasien
 Jantung :kaji keadaan jantung pasen
 Payudara : adakah benjolan/tidak,ksimetrisan, putting
susu menonjol/datar/masuk, ASI sudah keluar/belum, kebersihan areola
mamae.
- Abdomen
Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, ibu dianjurkan untuk mengosongkan
kandung kemihnya bila perlu.
 Periksa bentuk perut (melintang,memanjang,asimetris), linea alba,striae
gravidarum,luka bekas operasi,gerakan janin,DJJ)
 Pemeriksaan palpasi leopod I - IV
- Ekstremitas
Atas : oedem,refleks bisep/trisep,skin fold,tonus otot
Bawah : oedem,reflek patella,reflek homman sign,kekuatan tonus otot,kram
kaki.
- Vulva- vagina
Luka/benjolan,Edema pd vulva/vagina,leukore,keluaran cairan/darah dr jalan
lahir,hemoroid,tanda Chadwick,godell sign,hegar sign.
 Persiapan persalinan
 Obat-obatan yang di pakai saat ini
 Hasil pemeriksaan penunjang

H. Daftar Diagnosa Keperawatan


TRIMESTER I
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ansietas
c. Perubahan pola eliminasi urin
d. Perubahan pola seksual
e. Kekurangan volume cairan
f. Perubahan proses keluarga
g. Koping individu tidak efektif
TRIMESTER II
a. Gangguan citra tubuh
b. Gangguan pola nafas
c. Kurang pengetahuan
d. Resiko cidera janin
TRIMESTER III
a. Nyeri akut
b. Perubahan eliminasi urin
c. Gangguan pola tidur
d. Intoleransi aktifitas
e. Kelebihan volume cairan

I. Intervensi Keperawatan

Dx Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd


Keperawata
n
Tri semester Tujuan : Manajemen Nutrisi
i
Setelah dilakukan intervensi  Anjurkan masukan kalori sesuai
Perubahan
nutrisi keperawatan selama 2x24 jam kebutuhan
kurang dari  Ajari klien tentang diet yang benar
kekurangan nutrisi klien sesuai kebutuhan tubuh
kebutuhan
tercukupi  Monitor catatan makanan yang
masuk atas kandungan gizi dan
Kriteria hasil : jumlah kalori
 Timbang berat badan secara
Nafsu makan klien meningkat teratur
Klien tidak mual dan muntah  Anjurkan penambahan intake
protein, zat besi dan vit C yang
Nilai laboratorium (transferin, sesuai
 Pastikan bahwa diet mengandung 
albumin, dan elektrolit) dalam makanan yang berserat tinggi
batas normal untuk mencegah sembelit
 Beri makanan protein tinggi ,
kalori tinggi dan makanan bergizi
yang sesuai
 Pastikan kemampuan klien
untuk memenuhi kebutuhan
gizinya.
ansietas NOC: kontrol kecemasan dan
coping, setelah dilakukan
perawatan selama 2x24 jam Penurunan kecemasan
cemas ps hilang atau berkurang Aktifitas:
dg: 1. Bina Hub. Saling percaya
2. Libatkan keluarga
Indikator: 3. Jelaskan semua Prosedur
Ps mampu: 4. Hargai pengetahuan ps
 Mengungkapkan cara tentang penyakitnya
mengatasi cemas 5. Bantu ps untuk
 Mampu menggunakan mengefektifkan sumber
coping support
 Dapat tidur
 Mengungkapkan tidak Berikan reinfocement untuk
ada penyebab fisik yang menggunakan Sumber Coping
dapat menyebabkn yang efektif
cemas

Kekurangan
volume Kebutuhan volume cairan a. tentukan frekuensi/beratnya
cairan terpenuhi. Setelah dilakukan mual/muntah.
tindakan keperawatan selama 2
x 24 jam dengan kriteria hasil : b. Tinjau ulang riwayat
 Tidak ada mual muntah kemungkinan masalah medis lain
 Turgor kulit DBN (ex ; ulkus peptikum, gastritis,
 Tidak ada tanda kolesistitis)
dehidrasi
 Pasien mau makan dan c. Kaji suhu dan turgor kulit,
minum membrane mukosa, TD, suhu,
 TTV dalam batas normal masukan/haluran.

d. Anjurkan klien
mempertahankan
masukan/haluaran, tes urin dan
penurunan BB setiap hari.

e. Anjurkan peningkatan
masukan minuman berkarbonat,
makan enam kali sehari dengan
jumlah yang sedikit dan makanan
tinggi karbohidrat (popcorn, roti
kering sebelum bangun tidur.

Tri Semester Setelah dilakukan tindakan Airway management


ii keperawatan selama 1x24 jam,  Posisikan klien u/
Gangguan diharapkan : memaksimalkan ventilasi
pola nafas a.       Tidak ada retraksi dinding  Identifikasi klien perlunya
dada pemasangan alat jalan nafas
buatan
b.      Tidak menggunkan otot  Lakukan fisioterpi dada jika
bantu pernafasan perlu
 Keluarkan sekret
c.       Bunyi paru vasikuler  Dengan batuk atau suction
 Auskultasi suara nafas,
d.      Menunjukkan jalan nafas catat adanya suara
yang paten RR 16-20 x/m tambahan
Tri Semester Klien dapat toleransi terhadap Manajemen energi
iii aktivitas setelah dilakukan 1. Observasi
Intoleransi tindakan keperawatan 1 x 24 kemampuan klien
aktivitas jam , dengan kriteria hasil 2. Bantu klien dalam
 Klien mampu memenuhi pemenuhan ADL
aktivitas sehari-hari 3. Ajarkan pada
 Pasien mengerti akifitas keluarga tentang pentingnya
apa saja yang boleh perawatan diri
dilakukan selama 4. Observasi TTV
kehamlan sebelum dan sesudah aktivitas
 Ttv dalam batas normal 5. Kolaborasi pada
 Hb dalam batas normal keluarga pemberian
 Tidak ada anemis pengawasan ekstra
6. tentukan siklus tidur
bangun yang normal dan
komitmen terhadap pekerjaan,
keluarga, komunitas dan diri
sendiri.
7. Anjurkan tidur siang 1
sampai 2 jam setiap hari.
8. Pantau kadar Hb.
Jelaskan peran zar besi dalam
tubuh ; anjurkan
Kelebihan Kelebihan volume cairan mengkonsumsi suplemen zat
volume teratasi setelah dilakukan besi setiap hari, sesuai
cairan tindakan keperawatan 2 x 24 indikasi.
jam , dengan kriteria hasil :
 Indeks massa tubuh
dalam batas normal
 TTV dalam batas normal a.Pantau berat badan secara
 Tidak ada tanda-tanda teratur.
Hak
b. Kaji adanya tanda-tanda HAK,
perhatikan tekanan darah, pantau
lokasi/luasnya edema, masukan
atau haluaran cairan.

c. Berikan informasi tentang diet


(mis ; peningkatan protein, tidak
menambahkan garam meja,
menghindari makanan dan
minuman tinggi natrium).
Perubahan Pasien mengerti akan terjadi
eliminasi perubahan eliminasi urin selama d. Anjurkan meninggikan
urin kehamilan , Setelah dilakukan ekstremitas secara periodic
tindaka keperawatan selama sehari.
Dengan kriteria hasil :
 Klien mengerti tentang
perubahan perkemihan a. Berikan informasi tentang
selama kehamilan denga perubahan perkemihan
tri semester ketiga sehubungan dengan trimester
 Pasien mengerti perlunya ketiga.
masukan cairan sesuai
kebutuhan b. Berikan informasi mengenaia
perlunya masukan cairan 6 – 8
gelas sehari.

c. Berikan informasi mengenai


bahaya menggunakan diuretic
dan penghilangan natrium dan
diet.

d. Anjurkan klien untuk


melakukan posisi miring kiri saat
tidur, perhatikan keluhan-keluhan
nokturia.

e. Anjurkan klien untuk


menghindari posisi tegak atau
supine dalam waktu yang lama.
J. Referensi

Haen Forer. 2009). Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.

Handerson, C 2006, Buku ajar konsep kebidanan, EGC, Jakarta.

Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.

Muchtar Rustam.(2008). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta: EGC.

Manuaba, IBG 2008, Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan, EGC, Jakarta

Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.

Anda mungkin juga menyukai