Anda di halaman 1dari 5

Moment puntir = (Mt)= 71620 N/n

³ √ 16. Mtd
Diameter poros = Dp=
π .σ p

σp = tegangan puntir yang diizinkan

biasanya untuk perencanaan pompa harga momen puntir dipengaruhi oleh over loud

factor (f)= 1,1-1,6

sehingga Mtd = f . Mt

ukuran impeller.

- Diameter hub besarnya 8 ÷ 12,5 mm lebih besar dari diameter poros:


Dh=( 8 ÷ 12,5 ) + Dp (mm)

- Diameter sis masuk (suction flange)

Dsuc= √ 4. Q
π . Vsuc

- Diameter Eye of Impeler (D₀)


4 .Q ₁
D ₀= √ + Dh ²
π .Vo

Dimana: Q₁ = (1,02 ÷ 1,1 ). Q → m³/det


Vo = Vsuc = (3 ÷ 5 ) m/det

- Diameter inlet (D₁) = (D₀)


lebar impeller pada inlet

Q₁
b ₁=
π . D ₁.Vr ₁. E ₁

Vr = kecp radial inlet


E = factor kontraksi ( 0,8 ÷ 0,9 )

Kecepatan tangensial (keliling )


π . D ₁. n
∪ ₁=
60

- Sudut tangensial pada inlet (ἀ = 90⁰ )


Vr ₁
tan β ₁=
∪₁
β ₁ = batas maks = 25⁰
batas min = 10⁰

diameter luar impeller


84,5 .θ √ H
D 2=
n

H = head total
Θ = over head coeff (0,8 ÷ 0,95)

- Lebar impeller outlet


Q₁
b ₂=
π .Vr ₂. D ₂. E ₂
E₂ = (0,9 ÷ 0,95 )
- Tangensial (keliling ) outlet
π . D ₂ .n
∪ ₂=
60

- Kecp tangensial teoritis


U ₂−Vr ₂
Vu₂=
tan β ₂
Dalam perencanaan β ₂ = 15⁰ ÷ 40⁰

- Kecp tangensial actual sirkulasi aliran


Vu₂’ = ἠS . Vu2
ἠS = (0,65 ÷ 0,75 )

- Sudut outlet yang sebenarnya


arc . tan . Vr ₂
ἀ ₂=
Vu₂ '

- Kecp absolute sebenarnya


2

V ₂'= ( V r 2 ) +(V u❑
2 '¿) ¿
2

- Kecp absolute teoritis


V 2= √( Vu₂ ) ²+(Vr ₂)²

Jumlah sudu:
Z=6,5. ¿(D2+D1)/( D2 - D1 )¿ . sin βm
βm = sudut rata-rata sudu
β ₁+ β ₂
=
2
Jarak antara sudu (circumferential pitch vane) sisi isap
π . D₁
L ₁=
Z
π . D₂
- Untuk sisi tekan L ₂=
Z

Perencanaan sudu
Sudu terbagi 3 :
1. Forward curve vanes (melengkung kedepan )
β ₁ > 90⁰ dan Ht > U22 /2g
2. Straight atau radial vanes
β ₂ = 90⁰ dan Ht = U22 /2g
3. Backward curve vanes (melengkung kebelakang)
β ₂ <90⁰ dan Ht <U₂² /2g

Menggambar sudu impeller


R ₂−R₁
Jari-jari rata-rata ∆ R=
i
R1 = D1/2 = jari-jari impeller bagian dalam
R2 = D2/2 = jari-jari impeller bagian Luar
i = jumlah lingkaran yang konsentris

Perubahan besar kelengkungan sudu :


β ₂−β ₁
∆ β=
i
Jari-jari kelengkungan busur
Rb ²−Ra ²
ρ=
2¿¿
a = menyatakan lingkaran terdekat dengan pusat poros bagian tertentu
b = menyatakan lingkaran terjauh dari pusat poros bagian lingkaran tertentu

secara table
Ring R R2 β Cos β R . cos β Rb .cos βb−Ra . cos βa Rb ²−Ra ² ρ
1 38 22 - - -
a 63,25 25
b 88,5 28
c 113,75 31
2 139 34

Prosedur :
- Buat linkaran konsentris 1,a,b,c, dan 2
- Buat garis radial OA dari titik pusat lingkaran O ke titik A pada linkaran 1
- Buat garis AB = ρ ₁ membentuk sudut β ₁ dengan garis OA pada titik A dilingkaran 1
- Titik B sebagai pusat linkaran, buat busur lingkaran dengan jari – jari ρ a dari titik A ke titik C
pada lingkaran a
- Berimpit dengan garis CB, buat garis CD = ρ b , titik D sebagai pusat lingkaran, buat pula
busur linkaran dari titik C ke titik E padalingkaran b
- Untuk busur lingkaran selanjutnya dapat di buat seperti prosedur di atas
- Pemeriksaan penelitian pekerjaan ini sebelum di lakukan dengan memeriksa apakah sudut
OIH sama dengan β ₂

Ukuran-ukuran utama pompa


Daya yang dibutuhkan guna menggerakkan pompa
Qe . Hman . γ
Ne=
60 .75 . ἠ

Contoh : menghitung sebuah pompa sentrifugal dengan pemasukan sisi dua Qe = 200
m3/menit = 200.000 L/menit. Tinggi isap 2 m. tinggi tekan 5 m dan hambatan =1 m.
n = 120 rpm. ἠ = 0,78 Kἠ h = 0,65 kerugian bocoran pada pompa dengan tekanan melebihi
celah kecil = jadi ἠ v =0,99

Jb : Hman = H + HL = 2 + 5 + 1 = 8 m
Daya yang diperlukan
Qe . Hman . γ 200.000 .8 .1
Ne= = =455 gk
60 .75 . ἠ 60 .75 .0,78

Untuk menghitung diameter masuk kipas maka diameter leher poros , diameter poros harus
diketahui. Biasanya dihitung terhadap beban puntir de gan tegangan puntiran yang diizinkan
= 120 ÷ 200 kg / cm2. Untuk pompa ini diambil 200 kg/cm 2.(σp)
Maka momen puntir
N 45
Mt=71620 =71620. =270.000 kg . cm
n 120
Momen hambatan :
Mt 272.000
W =0,2 d ³= = =1360 cm ³
σp 200
Jadi diperoleh d=19 cm. →20 cm
Diameter leher poros ditengah-tengah D 0=1,8 . d=1,8 .200=360
Diameter masuk kipas D ₁=1,5 . d=1,5 .200=300

Banyak air yang harus dihitung untuk tepat sisi jumpa.


Qe 200.000 L
Q= =¿ =101.000 =168,5 L /detik
2 . ἠv 2.0,99 menit

Kecepatan dalam pipa biasanya 2 – 3 m/det


Jika lucp air absolute Co pada tempat masuk kipas 2 m/det = 20 dm/det
π
Q= ( D ₁²−D ² ) C
4
π
1685= (D₁²−3 ²) 20
4
1685 .4
D 12−9= =107 d m 2 → D ₁²=107 +9=116 dm
20 . π
D ₁=11 dm

π . D . n π .1,1 .120
Lucp keliling sisi masuk = ∪= = =7 m/det
60 60

Jika C1 = 2 m/det, maka


C₁ 2
tgβ ₁= = =0,286 dan β=16 °
U₁ 7
W ₁²=U ₁²+ C ₁²−2 U ₁C ₁cos α ₁
W ₁=7,3 m/det
Jika D2 = 190 cm , maka
D₂ 1,90
= =1,73
D₁ 1,1
π . D ₂ . n π .1,9 .120
U= = =11,8 m/det
60 60

Dimisalkan ἀ2 = 13⁰ dan β ₂ = 30⁰, maka nilai C2 dan W2 diperoleh dengan menggunakan
sinus
C1 : U2 =sin β ₂ : sin ¿) W2 : U2 = sin α ₂ : sin ¿)
C2 : 11,8 = 0,5 : 0,682 W2 : 11,8 = 0,225 : 0,682
11,8 . 0,5 11,8 . 0,225
C2 = =8,65 m/det W2 = = 3,89 m/det
0,682 0,682

Tinggi kenaikan numeric :


U ₂ .C ₂ . cos α ₂ . Kἠh
Hman= =6,6 m
9,81

Anda mungkin juga menyukai