Pasal 1
UMUM
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan dan perinciannya pada
Pekerjaan Pembangunan Mess Serdik Polwan 2 Lantai, mencakup antara
lain :
A. PEMBANGUNAN BANGUNAN MESS
1. Pekerjaan Persiapan;
2. Pekerjaan Tanah & Lantai Kerja;
3. Pekerjaan Pondasi Mini Pile ;
4. Pekerjaan Struktur Beton;
a. Lantai. 1
b. Lantai. 2
c. Lantai. 3
5. Pekerjaan Atap :
a. Rangka Atap Canopy
6. Pekerjaan Arsitektur :
a. Pekerjaan Dinding & Plesteran;
Lantai. 1
Lantai. 2
Lantai. 3
b. Pekerjaan Kusen Alumunium & Accesories;
Lantai. 1
Lantai. 2
Lantai. 3
c. Pekerjaan Lantai dan Pelapis Dinding
Lantai. 1
Lantai. 2
d. Pekerjaan Plafond;
Lantai. 1
Lantai. 2
e. Pekerjaan Pengecatan dan Watterprofiing;
Lantai. 1
Lantai. 2
Lantai. 3
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 1
1. Pekerjaan Elektrikal Standar ;
a. Pek. Penyambungan Daya
b. Pek. Panel
c. Pek. Kabel Distribusi
d. Pek. Instalasi Penerangan & Daya
3. Pekerjaan Mekanikal Standar;
a. Pek. Instalasi Air Bersih
b. Pek. Instalasi Air bekas & Buangan
c. Pek. Instalasi air hujan
d. Pek. Sanitary
e. Pek. Tangki Air ,Pompa & Septictank
2.2 Istilah
Istilah yang digunakan berdasarkan pasal masing-masing disiplin pada
tahap pembangunan ini adalah sebagai berikut :
1. AR : Arsitektur
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan dan
perancangan bangunan ini secara menyeluruh dari semua disiplin-
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 2
disiplin kerja yang ada, baik teknis maupun estetika.
2. SI : Struktur
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan perhitungan kontruksi,
bahan kontruksi utama dan spesifikasinya, dimensioneering beton
struktur.
3. PL : Plumbing
4. Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan sanitasi bangunan (air
bersih, air kotor, air hujan)
5. EL : Elektrikal
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan penyedia daya listrik,
penerangan, penangkal petir, system komunikasi, fire alarm dan lain-
lain sesuai dengan gambar kerja.
6. ME : Mekanikal
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan penyedia Sistem Air
Bersih Air Kotor – Drainase, dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja.
2.3 Ukuran
1. Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar
Kerja dan Gambar Pelengkap meliputi :
° as – as
° luar – luar
° dalam – dalam
° luar – dalam
2. Ukuran ukuran yang dipergunakan semua dinyatakan dalam MM
(milimeter), kecuali ukura-ukuran yang dinyatakan lain dalam gambar.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 3
peraturan-peraturan Nasional maupun peraturan-peraturan setempat
lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan termasuk
segala perubahan dan tambahannya, antara lain :
1. Keppres no. 24 tahun 1995 lengkap dengan lampiran-lampirannya.
2. Peraturan Umum tentang pelaksanaan Pembangunan di Indonesia
atau Algemene Voorwaarden voor de uitvoering bij Aanneming van
Openbare Werken 1941 atau disingkat AV, yang disahkan oleh
Pemerintah tanggal 28 Mei 1941 Nomor 9, Lembaran Negara Nomor
14571 dan terjemahan dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh
badan Penerbit Pekerja Umum, Juni 1978 9 (disingkat SU-41).
3. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik dari
Dewan Teknik Pembangunan Indonesia (DTPI)
4. Peraturan Beton Indinesia 1917 (NI 2, PBI 1917)
5. Standar Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung
(SNI 032847- 1992).
6. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indinesia untuk Gedung 1983.
7. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBI-1984)
8. Baja Carbon Cor : Mutu dan Cara Uji (SII-0297-80).
9. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia. (PUB1-1982).
10. Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia (NI-5 PPKI 1961).
11. Peraturan Kapur Indonesia (NI-7).
12. Peraturan Semen Portland Indonesia (NI-8 1974)
13. Bata Merah sebagai Bahan Bangunan (NI-10)
14. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983
15. Persyaratan Cat Indonesia (NI-4)
16. Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)
17. Pedoman Plumbing Indonesia (PPI-1979)
18. Peraturan Umum tentang pelaksanaan Air Minum serta instalasi
pembuangan dan peraturan dari Perusahaan Daerah Air Minum
setempat.
19. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL-1979) dan PLN setempat.
20. Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir untuk bangunan di Indonesia
(PUIPP1983)
21. Kuputusan Menteri NegaraPekerjaan Umum No. 02/KPTS/1985 tentang
Penanggulangan Bahaya Kebakaran
22. Peraturan Sambungan Telepon yang berlaku di Indonesia.
23. Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga
Kerja
24. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
25. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
26. Kuputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000 tentang
Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap bahaya kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan
27. Kuputusan Menteri NegaraPekerjaan Umum No. 11/KPTS/2000 tentang
Ketentuan Teknis Manjemen Penanggulangan kebakaran di Perkotaan
28. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
29. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Aksebilitas dan Fasilitas pada Bangunan
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 4
Gedung dan Lingkungan
30. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Umum Penyusunan RTBL
31. Peraturan Perburuhan di Indonesia dan Peraturan Umum Tentang
Penggunaan Tenaga Kerja, Keselamatan Tenaga Kerja dan Kesehatan
Kerja yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja Republik
Indonesia.
32. Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh jawatan / instalasi
Pemerintah setempat, yang bersangkutan dengan permasalahan
bangunan.
4.2 Seluruh bahan, peralatan kontruksi dan tenaga kerja yang harus
disediakan oleh Kontraktor, demikian juga metode / cara pelaksanaan
pekerjaan, harus diselenggarakan sedemikian rupa, sehingga diterima
oleh Konsultan Pengawas /Owner.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 5
4.3 Kehadiran Konsultan Pengawas selaku wakil Pemberi Tugas untuk melihat,
mengawasi, menegur atau memberi nasehat tidak mengurangi tanggung
jawab tersebut di atas.
4.6 Kontraktor bertanggung jawab atas tenaga kerja yang dikerahkan dalam
pelaksanaan pekerjaan, menjaga ketertiban baik di dalam lokasi maupun
di luar lokasi proyek demi kelancaran pelaksanaan.
4.9 Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui, baik
yang telah dipasang maupun belum, adalah tanggung jawab Kontraktor
dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.
4.14 Semua sarana kerja yang digunakan harus benar-benar baik dan
memenuhi persyaratan kerja sehingga memudahkan dan melancarkan
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 6
pekerjaan di lapangan.
5.3 Kontraktor wajib memberitahu secara tertulis kepada Tim Pengelola Teknis
dan Konsultan Pengawas, Nama dan Jabatan Pelaksana untuk mendapat
persetujuan.
5.4 Bila di kemudian hari, menurut pendapat Pemberi Tugas dan Konsultan
Pengawas, Pelaksana kurang mampu atau tidak cukup cakap dalam
memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada kontraktor secara
tertulis untuk mengganti Pelaksana
6.2 Alamat Kontraktor dan Pelaksana diharapkan tidak sering berubah – ubah
selama pekerjaan. Bila terjadi perubahan alamat, kontraktor dan
pelaksana wajib memberitahukan segera secara tertulis.
7.jadwal Pelaksanaan
7.1 Sebelum memulai pekerjaan dilapangan, Kontraktor wajib membuat
Rencana Kerja Pelaksanaan (Work Planing) dan bagian – bagian
pekerjaan berupa Bar-Chat dan S-Curve Bahan dan Tenaga. Pemborong
harus mengusahakan bahwa dalam pelaksanaan pembangunan /
Pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan rencana kerja tersebut.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 7
7.3 Kontraktor wajib memberi salinan Rencana Kerja rangkap 4 (empat)
kepada Konsultan Pengawas, yang selanjutnya akan memberikan 1 (satu)
salinan Rencana Kerja kepada Perencana. Satu salinan kerja harus
ditempel bada dinding bangsal Kontraktor dilapangan yang selalu diikuti
dengan grafik kemajuan/prestasi kerja.
7.6 Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu
waktu menurut penilaian Konsultan Pengawas telah terlambat, untuk
menjamin penyelesaian pada waktu yang telah ditentukan atau pada
waktu yang diperpanjang, maka Pengawasan harus memberikan petunjuk
secara tertulis langkah-langkah yang perlu diambil guna melancarkan laju
pekerjaan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang
ditentukan.
8.2 Seluruh kelengkapan/ hal lain yang diperlukan dalam membangun dan
opersional direksi keet/ los kerja/ gudang adalah menjadi tanggung jawab
sepenuhnya pihak pemborong
8.3 Bangunan sementara ini menjadi milik dan tanggung jawab sepenuhnya
pemborong.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 8
3. Menyediakan tempat menyimpan bahan/material dan komponen
jadi bangunan di Tapak yang harus aman dari segala kerusakan,
kehilangan dan lain-lain yang dapat mengganggu pekerjaan yang
sedang berlangsung.
untuk pelaksanaan pekerjaan ini.
4. Membuat dan mengkoordinasikan Rencana dan Schedule
Pelaksanaan Pekerjaan kepada Konsultan Pengawas/Direksi,
sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat dikendalikan seaman dan
seefisien mungkin terhadap keterkaitannya dengan waktu
pelaksanaan yang tersedia.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 9
setempat dari kayu Borneo ukuran 5/7, memenuhi persyaratan
kekuatan, dan sesuai dengan peraturan Pemerintah Daerah
setempat.
3. Pekerjaan Bangsal Kerja
a. Kontraktor harus membuat bangsal kerja dan gudang
material/bahan diatas tapak pekerjaan. Bangsal Kerja terdiri dari
:
Bangsal Konsultan Pengawas / Direksi
Bangsal Kontraktor
Los-los kerja untuk Pekerja
b. Luas bangsal Konsultan Pengawas /Direksi adalah 12 m2
(duabelas) meter persegi dengan spesifikasi :
Lantai plesteran 1 PC : 5 pasir
Rangka bangunan : kayu kelas II
Dinding : panel tripleks/multipleks tebal 4 mm, dengan
rangka kayu kelas II
Atap : Asbes semen gelombang, seng gelombang, dengan
rangka kayu kelas II
Pintu : kayu kelas II, jumlah secukupnya dan dapat dikunci
dengan baik
c. Kontraktor harus pula membuat bangsal los kerja (workshop)
untuk para pekerja dan gudang penyimpan bahan material
yang dapat dikunci.
d. Lokasi tempat bangsal kerja, khususnya tempat bangsal
penyimpanan bahan/material harus sedemikian rupa sehingga :
Mudah dicapai oleh truk pengangkut bahan / material dari
luar tapak.
Tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan pembangunan.
Lokasi tempat Bangsal kerja dan gudang penyimpanan
bahan / material akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas
/ Direksi.
e. Perlengkapan Owner Keet / Bangsal Konsultan Pengawas
1 (satu) buah meja tulis ukuran 80x100 cm
3 (tiga) buah kursi untuk perlengkapan meja tulis
1 (satu) buah papan tulis ukuran 90x180 cm (White Board)
1 (satu) set alat-alat tulis (spidol, tipp ex) dan mesin tik
1 (satu) buah papan untuk menempelkan gambar
1 (satu) buah meja besar ukuran 120x240 cm
4 (empat) buah kursi untuk perlengkapan meja besar
1 (satu) buah peti yang dipetak untuk contoh bahan
1 (satu) buah almari yang dapat dikunci
f. Kontraktor wajib menyediakan alat-alat yang senantiasa berada
dilokasi proyek berupa :
1 (satu) kamera
1 (satu) alat ukur schuifmat jangka sorong (sigmat)
1 (satu) mesin tik standar 18” atau 1 (satu) unit computer dan
alat cetak (printer)
1 (satu) mistar waterpass panjang 120 cm
Buku harian untuk mencatat kunjungan tamu-tamu yang
ada hubungannya dengan proyek, serta memuat semua
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 10
petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan dan detail
pekerjaan yang dilaksanakan.
g. Setelah selesai pembangunan, semua bangsal kerja dan gudang
penyimpanan bahan/material harus dibongkar dan disingkirkan
ke luar tapak kecuali Bangsal Konsultan Pengawas/Direksi dan
peralatannya yang pemanfaatannya akan ditentukan kemudian
oleh Pemberi Tugas.
4. Pekerjaan Penyediaan air dan Daya Listrik untuk Bekerja.
a. Air untuk bekerja harus disediakan oleh Kontraktor dengan
membuat sumur pompa di tapak atau didatangkan dari luar
tapak dan disediakan pula tempat penampungannya.
b. Air harus bersih bebas dari bau, bebas dari Lumpur, minyak dan
bahan kimia lain yang merusak. Penyediaan air harus sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas/Direksi.
c. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh
dari sambungan sementara PLN setempat selama masa
pembangunan berlangsung dan pemasangan diesel untuk
pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk
penggunaan sementara atas persetujuan Konsultan
Pengawas/Direksi.
5. Pekerjaan Penyediaan Alat Pemadam Kebakaran.
Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor wajib menyediakan
tabung alat pemadam kebakaran (fire Extinguiser) lengkap dengan
isinya sehingga siap digunakan, minimal 1 buah kapasitas 5 kg.
6. Pekerjaan Pembongkaran, Pembersihan dan Pengamanan Sebelum
Pelaksanaan.
a. Pembongkaran dan Pembersihan.
Kontraktor harus membongkar / membersihkan / memindahkan
keluar dari tapak segala sesuatu yang tidak akan dipakai selama
pembangunan yang mungkin akan mengganggu pelaksanaan
pekerjaan baik diatas maupun tertanam dalam tanah tapak,
sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas /
Direksi.
b. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga, bahan-
bahan, peralatan dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk
pekerjaan ini, yaitu dan tidak terbatas pada :
Pekerjaan pengukuran kondisi existing;
Pekerjaan pembongkaran tanaman dan pekerjaan
pembersihan sebelum pelaksanaan selanjutnya;
Pengadaan alat-alat bantu pekerjaan bongkaran, seperti
alat-alat / konstruksi pengaman sementara, scafolding, kain
terpal untuk perlindungan.
c. Persyaratan Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraaktor harus
mempelajari dengan seksama gambar Kerja, Kontraktor
harus sudah memperhitungkan segala kondisi dilapangan.
Seluruh bagian tanaman yang akan dibongkar, sudah
harus atas persetujuan Konsultan Pengawas, kelebihan
pekerjaan bongkaran dan kerusakan yang dihasilkannya
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 11
pada bagian lain dari bangunan menjadi resiko Kontraktor
untuk mengembalikannya ke kondisi rencana.
Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus
mengumpulkan semua data mengenai kondisi-kondisi
bangunan lama serta sifat dari struktur-struktur yang ada di
sekitar lapangan pembangunan / lokasi bersebelahan,
gambar-gambar rencana serta izin-izin yang diperlukan untuk
bekerja.
Kontraktor juga harus mengajukan rencana, lokasi dan sistem
pelaksanaan pembongkaran kepada Konsultan Pengawas,
untuk disetujui.
Terhadap semua sarana-sarana listrik, air, drainase, telepon,
gas, maupun yang lainnya, harus dilakukan tindakan-
tindakan pengamanan guna menjaga keutuhan fungsinya
serta tidak akan mengganggu kelancaran pemakaian yang
ada dan mengadakan tindakan-tindakan yang perlu guna
menanggulangi hal ini tanpa membebani Pemberi Tugas.
Sistem pembongkaran harus diatur sedemikian rupa
sehingga tidak akan menimbulkan pencemaran lingkungan
dan kerusakan-kerusakan lingkungan.
Semua kerugian pihak lain yang timbul karena pekerjaan
bongkaran ini, akan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Sistem pembongkaran harus sistematis sehingga tidak
membahayakan pekerjaan. Konstruksi-konstruksi sementara
harus dibuat di mana perlu atau atas petunjuk Konsultan
Pengawas, tanpa menambah biaya, karena sudah
diperhitungkan sebelumnya dalam penawaran harga.
Semua sarana yang dapat dipakai lagi dan / atau ditambah
/ kurangi harus terpasang kembali sesuai dengan standar
serta petunjuk Konsultan Pengawas, hingga dapat berfungsi
dengan baik.
Barang hasil bongkaran harus dikeluarkan dari tapak / site
konstruksi dan sementara dikumpulkan di tempat / lokasi
yang ditunjukkan Konsultan Pengawas / Direksi. Pada
dasarnya, barang-barang tersebut tidak dapat dipakai lagi
dalam pekerjaan, kecuali apabila dinyatakan lain oleh
Direksi / Konsultan Pengawas.
Kontraktor harus menjaga bagian-bagian bangunan yang
menurut rencana tidak dibongkar dari resiko kerusakan
maupun pencurian, apabila hal itu terjadi maka Kontraktor
bertanggung jawab untuk memperbaikinya / menggantinya
dengan barang yang baru.
Keadaan setelah pekerjaan bongkaran selesai harus rapih
dan bersih serta siap untuk pekerjaan selanjutnya.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 12
dalam ukuran yang memadai dan dipasang kokoh pada tempatnya,
dengan besar tulisan yang dapat terbaca pada jarak yang cukup.
Bahan papan nama dapat dibuat dari papan kayu atau baja pelat
lembaran lapis seng.
8. Dokumentasi
Kontraktor Kontruksi harus memperhitungkan biaya pembuatan
dokumentasi proyek serta pengirimannya ke Project Management.
Yang dimaksud dengan pekerjaan dokumentasi antara lain :
a. Laporan – laporan perkembangan proyek
b. Foto-foto proyek, berwarna minimal ukuran postcard dan
dilengkapi dengan album
c. Surat-surat dokumen lainnya
9. Foto-foto dukumentasi proyek menggambarkan kemajuan proyek
dari waktu mulai dilaksanakan pekerjaan sampai dengan selesainya
pelaksanaan pekerjaan. Foto dokumentasi dibuat pada saat
kemajuan fisik bangunan mulai 0% dan secara berkala setiap bulan
sampai dengan 100%.
10. Kebersihan :
a. Selama proyek berlangsung, Kontraktor harus menjaga
kebersihan dan mengatur lokasi bahan bangunan dan alat kerja
serta daerah kerja sehingga kelancaran pelaksanaan pekerjaan
tidak terlambat karenanya.
b. Pembersihan tumbuh – tumbuhan yang ada pada lokasi
peruntukan kerja sesuai petunjuk Gambar Kerja dan Pengawas
Lapangan.
c. Sesudah proyek selesai dan sebelum melakukan penyerahan
pekerjaan kepada pemilik proyek, Kontraktor harus membersikan
seluruh daerah kerja dari segala macam peralatan tersebut, sisa-
sisa bahan baungunan, bekas bongkaran dan bangunan-
bangunan sementara, termasuk pengangkutannya ke suatu
tempat dilingkungan Pemilik Proyek tanpa tambahan biaya.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 13
9.Pengukuran Ketinggian Permukaan Dan Posisi Bagian-Bagian Pekerjaan
9.1 Pekerjaan yang dimaksud dalam dokumen ini merupakan rencana
membangun yang akan dilaksanakan dilokasi yang telah ditentukan apa
adanya. Data ketinggian-ketinggian tanah yang ada, tinggi air tanah, dan
lain-lain yang diterapkan pada gambar-gambar, dimaksudkan sebagai
informasi umum dan titik-titik tolak untuk pelaksanaan pekerjaan ini oleh
Kontraktor.
9.2 Seluruh titik ukur sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada
ukuran-ukuran setempat, yaitu titik-titik ukur yang ada dilapangan proyek
seperti yang direncanakan dalam gambar-gambar. Ukuran – ukuran
tersebut pada pasal terdahulu dimaksudkan sebagai garis besar
pelaksanaan dan pegangan Kontraktor.
9.3 Kontraktor wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaaan lokasi, sifat dan
luasnya pekerjaan dan hal lain yang dapat mempengaruhi harga
penawaran. Penawaran yang diserahkan Kontraktor harus sudah meliputi
semua biaya untuk pelaksanaannya sesuai dengan ukuran-ukuran dan
ketinggian-ketinggian yang ditentukan pada gambar-gambar. Kelalaian
atau kekurang telitian kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan alasan untuk
mengajukan claim / tuntutan.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 14
4. Titik duga harus dijaga kedudukan-kedudukannya serta tidak
terganggu selama pekerjaan berlangsung dan tidak boleh dibongkar
sebelum mendapat izin tertulis dari Konsultan Pengawas.
5. Ketetapan letak bangunan diukur dibawah pengawasan Konsultan
Pengawas dengan patok yang terpancang kuat-kuat dan papan
terentang dengan ketebalan 2 cm di ketam rata pada sisi-sisinya.
Kontraktor harus menyediakan pembantu yang ahli dalam cara-cara
mengukur alat penyipat datar (theodolit / waterpass), prisma silang
pengukuran menurut situasi dalam kondisi tanah bangunan, yang
selalu berada dilapangan.
6. Kontraktor harus memasang patok-patok lain yang penting di tapak
untuk patokan titik mula setiap bagian pekerjaan.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 15
Aanwijzing, memenuhi standar spesifikai bahan tersebut, dan mengikuti
peraturan persyaratan bahan bangunan yang berlaku.
10.6 Dalam hal pengadaan semua bahan baku, barang jadi, bahan setengah
jadi dan lain-lain, penggunaan barang produksi dalam negeri akan sangat
diperhatikan/diutamakan, selama barang tersebut memenuhi syarat-syarat
minimum yang ditetapkan, sesuai dengan petunjuk dan persetujuan
Konsultan Pengawas dan Perencana, kecuali bila ditentukan lain dalam
RKS Teknis.
10.8 Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur, dan produk yang dipilih, akan
diinformasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 16
kalender setelah penyerahan contoh bahan tersebut.
11.Pemeriksaan Bahan-Bahan
11.1 Bahan-bahan yang didatangkan/dikerjakan harus sesuai dengan contoh-
contoh yang telah disetujui Konsultan Pengawas seperti yang diatur dalam
pasal 10 diatas. Semua bahan bangunan yang akan digunakan harus
diperiksakan dulu kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat
persetujuan. Konsultan Pengawas berwenang menanyakan asal bahan
dan Kontraktor wajib memberitahukan.
11.4 Apabila Konsultan Pengawas merasa perlu untuk meneliti suatu bahan
lebih lanjut, Konsultan Pengawas berhak mengirim bahan tersebut ke
laboratorium Lembaga Penelitian Bahan-bahan yang terdekat untuk
diteliti. Biaya pengiriman dan penelitian menjadi tanggung jawab
Kontraktor, apapun hasil penelitian bahan tersebut.
11.6 Sebelum ada kepastian dari Laboratorium tersebut diatas tentang baik
tidaknya kualitas dari bahan-bahan tersebut. Kontraktor / Pelaksana tidak
diperkenankan melanjutkan pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan
bahan-bahan tersebut.
12.Pemeriksaan Pekerjaan
12.1 Owner dan Konsultan Pengawas atau setiap petugas yang diberi kuasa
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 17
olehnya, setiap waktu dapat memasuki tempat pekerjaan, atau semua
bengkel dan tempat-tempat dimana pekerjaan sedang
dikerjakan/dipersiapkan atau dimana bahan/barang dibuat. Kontraktor
harus memberi fasilitas dan membantu untuk memasuki tempat-tempat
tersebut.
12.3 Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam dihitung dari jam
diterimanya surat permohonan pemeriksaan (tidak dihitung hari libur/hari
raya) tidak dipenuhi oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor dapat
meneruskan pekerjaannya dan bagian yang harusnya diperiksa dianggap
telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Hal ini dikecualikan bila Konsultan
Pengawas minta perpanjangan waktu.
12.4 Bila Kontraktor melanggar ayat 1 pasal ini, Konsultan Pengawas berhak
menyuruh membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk
diperbaiki. Biaya pembongkaran dan pemasangan kembali menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
12.5 Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutup atau menjadi tidak terlihat
sebelum mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas. Kontraktor harus
memberikan kesempatan sepenuhnya kepada Pengawas untuk
memeriksa. Apabila surat permohonan pemeriksaan tidak
dipenuhi/ditanggapi oleh Konsultan Pengawas/Owner, maka Kontraktor
dapat meneruskan pekerjaannya dan bagian pekerjaan yang seharusnya
diperiksa dianggap disutujui oleh Konsultan Pengawas/Owner.
12.7 Apabila ada bagian pekerjaan yang dilanjutkan sebelum disetujui, tetapi
karena ‘keadaan mendesak’ dilanjutkan oleh Kontraktor, maka Kontraktor
tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan tersebut maupun akibat
yang ditimbulkan atas bagian pekerjaan sebelumnya terhadap hasil
bagian pekerjaan lanjutannya. Perintah perbaikan atas hasil pekerjaan
lanjutan, yang berakibat pula pada perbaikan pekerjaan sebelumnya
yang telah disetujui, tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 18
pekerjaan tambahan, atau sebagai alasan untuk perpanjangan waktu
pelaksanaan.
13.Kualitas Pekerjaan
13.1 Pekerjaan harus dikerjakan dengan kualitas pengerjaannya terbaik dan
hanya tenaga-tenaga kerja terbaik dalam tiap jenis-jenis pekerjaan
diijinkan untuk melaksanakan pekerjaan bersangkutan. Kualitas pekerjaan
atau kualitas hasil pekerjaan yang kurang memenuhi syarat akan ditolak
dan dilarang untuk diteruskan kegiatannya.
13.5 Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka Badan/ Lembaga yang
akan melakukan pengujian dipilih atas persetujuan Konsultan Pengawas
dari Badan/Lembaga Pengujian milik Pemerintah atau yang diakui
Pemerintah atau Badan lain yang dianggap mempunyai objektifitas dan
integritas yang meyakinkan. Atas hal yang terakhir ini, Kontraktor/Supplier
tidak berhak mengajukan sanggahan.
13.6 Semua biaya pengujian dalam jumlah seperti yang disyaratkan menjadi
beban Kontraktor.
13.7 Dalam hal dimana salah satu pihak tidak dapat menyetujui hasil
pengujian dari Badan Pengujian tersebut, maka pihak tersebut berhak
mengadakan pengujian tambahan pada Badan/Lembaga lain yang
memenuhi persyaratan Badan Penguji seperti tersebut diatas.
13.8 Apabila ternyata bahwa kedua hasil pengujian dari kedua Badan
tersebut memberikan kesimpulan yang sama, maka semua biaya untuk
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 19
pengujian tambahan menjadi beban pihak yang mengusulkan.
13.9 Apabila ternyata kedua hasil pengujian dari kedua Badan tersebut
memberikan kesimpulan yang berbeda maka dapat dipilih untuk :
1. Memilih Badan Lembaga Pengujian ketiga atas kesepakatan
bersama.
2. Mengadakan pengujian ulang pada Badan/Lembaga Pengujian
pertama atau kedua dengan ketentuan tambahan sebagai berikut :
a. Pelaksanaan ulang pengujian harus disaksikan oleh Konsultan
Pengawas dan Kontraktor/Supplier ataupun wakil-wakilnya.
b. Pada pengujian ulang harus dikonfirmasikan penerapan dari alat-
alat pengujian.
c. Hasil dari pengujian harus dianggap final, kecuali bilamana
kedua belah pihak sepakat untuk tidak menganggapnya
demikian.
14.2 Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan
semua data yang diperlukan termasuk pengajuan contoh dari semua
bahan, keterangan produk, cara pemasangan dan atau
spesifikasi/persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik yang belum
tercakup secara lengkap di dalam Gambar Kerja/Dokumen Kontrak
maupun dalam buku ini.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 20
14.4 Pelaksanaan pekerjaan fisik dilakukan berdasarkan shop drawing yang
telah disetujui Konsultan Pengawas. Apabila karena metode
pelaksanaan, detail pada shop drawing berbeda dengan yang dimaksud
dalam Gambar Kerja/Dokumen Kontrak, maka untuk perbedaan tersebut
akan diminta persetujuan Konsultan Perencana.
15.Gambar Perubahan
15.1 Gambar Kerja/Dokumen Kontrak hanya dapat berubah atas permintaan
tertulis oleh Pemberi Tugas dan dibuat oleh Konsultan Perencana.
15.2 Perubahan rencana ini harus dibuat gambarnya yang sesuai dengan apa
yang diperintahkan oleh Pemberi Tugas, yang jelas memperlihatkan
perbedaan antara gambar kerja dan perubahan rencana.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 21
proyek, Konsultan Pengawas dan milik pihak ketiga yang ada di
lapangan.
19.2 Kontraktor wajib menjamin keselamatan para tenaga kerja yang terlibat
dalam pelaksanaan pekerjaan dari segala kemungkinan yang terjadi
dengan memenuhi aturan dan ketentuan kesehatan dan keselamatan
kerja yang berlaku (Jamsostek).
19.4 Sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri
Tenaga Kerja Nomor : 30/KPTS/1984 dan Kep-07/Men/1984 tanggal 27
Januari 1984 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun
1977 Bagi Tenaga Kerja Borongan Harian Lepas Pada Kontraktor Induk
maupun Sub Kontraktor yang melaksanakan Proyek-Proyek
Pembangunan, pihak pemborong yang ikut serta dalam program ASTEK
dan memberitahukan secara tertulis kepada Pemimpin Pelaksana Proyek.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 22
20.Pekerjaan Tambah Kurang
20.1 Tata cara pelaksanaan dan penilain perubahan, penambahan dan
pengurangan pekerjaan disesuaikan dengan Dokumen Kontrak.
20.5 Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum dalam
harga satuan pekerjaan yang dimasukkan dalam penawaran, harga
satuannya akan ditentukan lebih lanjut oleh Konsultan Pengawas
bersama-sama Kontraktor dan persetujuan dari Pemberi Tugas.
21.Pemeliharaan Pekerjaan
21.1 Jangka waktu pemeliharaan adalah : 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender dihitung dari tanggal penyerahan pekerjaan pertama
(pekerjaan selesai 100%). Dalam jangka waktu tersebut, Kontraktor wajib
memperbaiki cacat-cacat tersembunyi, hasil pekerjaan yang tidak baik
dan melengkapi kekurangan-kekurangannya yang dilakukan oleh
Kontraktor akibat tidak baiknya pelaksanaan pekerjaan dan kurangnya
mutu bahan seperti tertulis dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
dan Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan ini atas biaya Kontraktor.
22.Penyerahan Pekerjaan
22.1 Pada waktu penyerahan pekerjaan, Kontraktor wajib menyerahkan :
4 (empat) set Gambar As built Drawing, terdiri dari 1 (satu) set asli dan
3 (tiga) copy.
Laporan Kegiatan Pelaksanaan.
Album Photto Kegiatan Pelaksanaan.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 23
Jaminan kir instalasi yang disetujui oleh lembaga pemerintah yang
berwenang.
Pasal 2
PEKERJAAN GALIAN, URUGAN DAN LANTAI KERJA
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan,
peralatan dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk pekerjaan ini,
yaitu dan tidak terbatas pada :
Pekerjaan Galian, Pengurugan, Pemadatan dan Lantai Kerja
2.Persyaratan Pelaksanaan
2.1 Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraaktor harus mempelajari
dengan seksama gambar Kerja, Kontraktor harus sudah
memperhitungkan segala kondisi dilapangan.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 24
6. Bila pada galian terdapat instalasi existing, kontraktor harus
mengikuti prosedur seperti terurai dalam pasal 1.5
7. Bila Kontraktor melakukan pengalian yang melebihi kedalaman
yang ditentukan dalam Gambar Kerja, maka Kontraktor wajib untuk
menutup kelebihan dengan urugan pasir yang dipadatkan dan
disiram air setiap ketebalan 5 cm lapis demi lapis jenuh sehingga
mencapai ketinggian yang diinginkan.
8. Biaya pekerjaan ini ditanggung oleh Kontraktor tidak dapat diklaim
sebagai pekerjaan tambah.
9. Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti, datar sesuai dengan
Gambar kerja dan harus di bersihkan dari segala macam kotoran.
10. Galian Pondasi Sloof harus dilakukan dengan lebar lantai kerja
Pondasi atau seperti yang tercantum dalam Gambar Kerja, denga
penampang Lereng galian kiri dan kanan dimiringkan 10 o kearah
luar pondasi, dan sumbu, ketinggian serta bentuk selesai sesuai
Gambar Kerja, diperiksa seta disetujui Pengawas.
11. Kelebihan tanah galian harus dibuang keluar dan dalam Tapak
Konstruksi. Area antara Papan Patok Ukur dengan Galian harus
bebas dari timbunan tanah.
12. Untuk menjaga lereng-lereng lubang galian agar tidak longsor atau
runtuh, maka apabila dianggap perlu oleh Perencana, Kontraktor
harus menahan kontruksi penahan / casing sementara dari bahan
seng Gelombang BJLS 50 atau setara. Atau dari papan – papan
tebal 3 cm diperkuat denga kayu-kayu dolken, minimal 8 cm
sehingga kontrusi tersebut dapat manjamin kesetabilan lereng.
13. Apabila dan atau permukaan Air Tanah tinggi, Kontraktor harus
menyediakan pompa Air secukupnya untuk mengeringkan air yang
menggenang galian. Di syaratkan bahwa seluruh permukaan
galian, terutama lantai galian, harus kering untuk pekerjaan-
pekerjaan selanjutnya, khususnya untuk pekerjaan :
Pondasi Pile Cap/Poer Cap, batu kali dan sloof beton bertulang,
Pembuatan Septictank,
Pembuatan Resepan Air dan Saluran-saluran,
Pengurugan dan pemadatan.
14. Biaya untuk lingkup yang terurai pada butir 1.10 std 1.12 diatas
ditanggung oleh kontraktor, tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan
tambah.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 25
kualitas pekerjaan ini.
4. Sebelum pelaksanaan pemadatan, seluruh area pemadatan harus
dikeringkan terlebih dahulu.
5. Urugan harus terbebas dari segala bahan yang membusuk, sisa
bongkaran dan atau yang mempengaruhi kepadatan urugan.
Tanah urug dapat diambil dari bekas galian atau tanah yang
didatangkan dari luar yang tidak mengandung bahan-bahan
seperti tersebut diatas atau telah disetujui Pengawas.
6. Penghamparan tanah urugan dilakukan lapis demi lapis langsung
dipadatkan sampai mencapai permukaan atau peil yang
diinginkan. Ketebalan perlapis setelah dipadatkan tidak boleh
melebihi 15 cm atau 20 cm. Setiap kali penghamparan harus dapat
persetujuan dari Pengawas yang menyatakan bahwa lapisan
dibawahnya telah memenuhi kepadatan yang disyaratkan dan
seluruh prosedur pemadatan ini harus ditulis dalam berita acara
yang disetujui Pengawas.
7. Pelaksanaan pemadatan harus dilaksanakan dalam cuaca baik.
Apabila hari hujan, pemadatan harus dihentikan. Selama pekerjaan
ini, kadar air harus dijaga agar tidak lebih besar dari 2% kadar air
optimum.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 26
volume. Cara pembuatannya menggunakan Mixer selama 3 (tiga)
menit.
3. Lantai kerja adalah campuran 1 Pc : 3 Ps : 5 Krkl diletakan diatas
dasar galian pondasi tingginya 10 cm.
4. Pekerjaan Lantai Kerja ini baru boleh dilaksanakan setelah papan
Patok Ukur terpasang lengkap dengan penandaan sumbu,
ketinggian dan bentuk telah diperiksa disetujui oleh Pengawas.
5. Lantai kerja untuk Kontruksi harus sesuai dengan gambar kerja dan
bersih dari tanah bekas serta sisa bahan bangunan.
Pasal 3
PEKERJAAN PONDASI
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan,
peralatan dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk pekerjaan ini,
1.2 Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Pekerjaan Pondasi Mini Pile ( Tiang Pancang)
Pekerjaan Pondasi Pile Cap/Poer Cap
Pekerjaan Pondasi Batu Kali/Gunung
2.Persyaratan Bahan
2.1 Pondasi Mini Pile (Tiang Pancang) beton segi tiga 28.28 (D13)
1.1 Data – Data Tiang Pancang Segi tiga 28.28
a. Tiang Segi tiga, Panjang Sisi 28 cm
b. Mutu Beton K-450
c. Mutu Baja Tulangan (BjTD) U-39
d. Ukuran & Jumlah Baja 3D13 mm
Tulangan
e. Tulangan Spiral Φ 5 mm (Toleeransi 0.2 mm)
f. Luas Baja Tulangan 3.98 m2
g. Luas Penampang Tulang Netto 323.57 cm2
h. Tiang Segi tiga, Panjang Sisi 28 cm
1.2 Data Perhitungan
a. Tegangan Izin Teknis Tekan 168.08 kg/cm2
Beton
b. Tegangan Izin Tarik Baja 2.262 Kg/cm2
1.3 P Axial yang dapat dipikul Tripel /∆ 28.28
a. P = 63.386 Kg = 63.4 Ton
b. Safety Factor 2.1
c. P Ijin 30 Ton
2.2 Pondasi Mini Pile (Tiang Pancang) beton segi empat 25.25 (D16)
2.1 Data – Data Tiang Pancang Segi empat 25.25
a. Tiang Segi empat, Panjang Sisi 25 cm
b. Mutu Beton K-450
c. Mutu Baja Tulangan (BjTD) U-39
d. Ukuran & Jumlah Baja 4D16 mm
Tulangan
e. Tulangan Spiral Φ 5 mm (Toleeransi 0.2 mm)
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 27
f. Luas Baja Tulangan 8.04 m2
g. Luas Penampang Tulang Netto 617.00 cm2
h. Tiang Segi empat, Panjang Sisi 25 cm
2.2 Data Perhitungan
a. Tegangan Izin Teknis Tekan Beton 168.08 kg/cm2
b. Tegangan Izin Tarik Baja 2.262 Kg/cm2
2.3 P Axial yang dapat dipikul Tripel /∆ 28.28
a. P = 121.885 kg = 121,9 ton
b. Safety Factor 2.1
c. P Ijin 50 Ton
Catatan :
P Izin beton = 0,45 fc’ = 0,45 x (0,83 x 450)
Tiang Pancang hanya boleh dipancang setelah umur ≥ 28 hari
3. Persyaratan Pelaksanaan
3.1 Pondasi Tiang Pancang
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 28
1. Persyaratan Umum
a. Kecuali ditentukan lain, semua pekerjaan pada spesifikasi
ini seperti terlihat atau terperinci harus sesuai dengan
persyaratan dari seluruh bagian dari kontrak dokumen
b. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan setting out ( penentuan titik
posisi tiang dilapangan sesuai dengan gambar rencana),
mobilisasi dan demobilisasi alat, pengadaan dan
pemancangan tiang pancang beton bertulang termasuk
percobaan beban pada tiang, penggalian setempat dan
pemotongan kepala tiang. Panjang tiang yang dicantumkan
pada gambar adalah sebagai petunjuk untuk konraktor,
tetapi konraktor harus memutuskan panjang tiang yang
sebenarnya yang diperlukan untuk mencapai persyaratan
pemancangan. Laporan penyelidikan tanah dan percobaan
pemancangan tiang pendahuluan akan diberikan pada
Kontraktor Pekerjaan Pondasi.
2. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan yang berhubungan :
Kontraktor bertanggung jawab atas fasilitas - fasilitas yang
berkepentingan untuk pekerjaan ini seperti jalan jalan di
proyek, tempat penumpukan tiang, galian pada setiap titik,
b. perlindungan terhadap fasilitas-fasilitas yang telah ada seperti
pipa air, kabel telepon, kabel listrik, pipa gas, saluran-saluran
umum dan fasilitas-fasilitas lainnya baik yang berada di
lokasi proyek maupun di lokasi yang bersebelahan dengan
proyek.
c. Pekerjaan Pemancangan dengan menggunakan Drop
Hammer
d. Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang ini harus terdiri dari hal-hal
berikut:
Penyediaan tiang pondasi dari beton precast
Pengadaan perlengkapan termasuk tenaga kerja
Pemancangan tiang pondasi
Percobaan pembebanan tiang
Penyerahan semua data seperti ditentukan dalam
spesifikasi dan seperti yang diminta oleh Konsultan
Pengawas
Pemotongan kelebihan panjang dari tiang
3. Jaminan Mutu
a. Standar-standar Semua bahan-bahan dan pengerjaan harus
sesuai dengan standar- standar berikut:
PBI 1971 : Peraturan Beton Indonesia
SK SM 03-2847-2002 : Tata Cara Penghitungan Struktur Beton
Untuk Bangunan Gedung
SII 0192-83 : Mutu dan Cara Uji Elektroda Las Terbungkus Baja
Karbon Rendah.
ASTM A-416 : Standard Specification for Uncoated Seven
Wire Stress Relieved Steel Strand For Prestressed Concrete.
ASTM A-82 : Standard Specification for Cold Drawn Steel
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 29
Wire For Concrete Reinforcement.
ASTM D-1143.81 : Standard Test Method for Piles
(Reapproved 1987) Under Static Axial Compressive Load.
ASTM D-3966.90: Standard Test Method For Piles Under
Lateral Loads.
ASTM D-3689.90 : Standard Test Method For Individual Piles
Under Static Axial Tensile Load.
4. Jaminan Pabrik
Produksi harus secara teratur dan terus menerus serta pengiriman
bahan-bahan harus dari jenis yang sesuai seperti disyaratkan dan
mutu beton yang digunakan adalah K - 450, dengan fe' = 450
Kg/cm2 atau 45 MPa, sesuai dengan ASTM A416 Grade 270
Relaxation.
5. Jaminan Pabrik
a. Pekerjaan pemancangan tiang ini harus dikerjakan oleh
tenaga kerja dan pengawas yang berpengalaman dalam
pemancangan tiang dari jenis yang diusulkan, sedemikian
sehingga mampu untuk mencapai kapasitas tiang seperti
yang disyaratkan pada berbagai macam kondisi tanah yang
akan dijumpai.
b. Kontraktor harus menyerahkan pernyataan tertulis kepada
Konsultan Pengawas untuk menunjukkan bahwa pekerja yang
akan terlibat dalam pekerjaan ini berpengalaman untuk
pekerjaan demikian.
6. Persyaratan Lapangan
a. Kontraktor bertanggung jawab untuk memancang tiang
dengan ukuran dan jumlah seperti disyaratkan pada posisi
seperti dinyatakan pada gambar denah lokasi tiang, seperti
yang telah disetujui oleh Konsultan pengawas. Kontraktor
harus didukung oleh team supervisi yang dapat
dipertanggungjawabkan yang dilengkapi dengan peralatan
yang presisi dan sedikitnya dua orang memeriksa kelurusan
dari setiap tiang selama pemancangan.
b. Tiang-tiang pondasi harus dipancang sampai mencapai
lapisan tanah keras atau sesuai dengan petunjuk "pengawas
yang ditunjuk".
c. Urutan pemancangan tiang dalam satu kelompok harus
sesuai dengan petunjuk "pengawas yang ditunjuk"
d. Tiang-tiang yang rusak atau ditolak, menjadi tanggung jawab
Kontraktor dan harus disingkirkan dari proyek.
e. Dalam hal diperlukan penyambung (follower), maka
sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.
7. Perubahan dan Penambahan
a. Panjang tiang yang sebenarnya boleh dimodifikasi oleh
Konsultan Pengawas setelah percobaan pembebanan tiang
dan bilamana kondisi lapangan mensyaratkan perubahan
demikian.
b. Setiap perintah perubahan harus mendapat persetujuan tertulis
dari Konsultan Pengawas.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 30
8. Penyerahan
Sedikitnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor
harus menyerahkan halhal berikut kepada Konsultan pengawas :
a. Data Pabrik
Data produk dari pabrik tentang tiang harus diserahkan oleh
Kontraktor untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas
b. Sertifikat
Semua tiang pondasi yang dikirim ke proyek harus
dilengkapi dengan sertifikat dari pabrik.
c. Gambar kerja.
Kontraktor harus membuat dan menyerahkan gambar kerja
metoda konstruksi, jadwal kerja, dan daftar perlengkapan
kepada Konsultan pengawas untuk mendapat persetujuan.
9. Kondisi Kerja
a. Kontraktor harus mengambil tindakan pencegahan yang
diperlukan untuk mencegah kerusakan dari tiang pancang
pada waktu pengangkutan, penyimpanan dan pemancangan.
b. Kontraktor harus mengambil tindakan pencegahan yang
diperlukan untuk mencegah kerusakan dari tiang pancang
pada waktu pengangkutan, penyimpanan dan pemancangan.
c. Tiang pancang harus ditumpuk pada tumpukan yang sesuai
sehingga tidak terjadi kerusakan pada beton atau pengotoran
dari permukaan. Tumpukan harus ditempatkan pada posisi
sesuai dengan petunjuk (gambar) atau telah disetujui oleh
pengawas yang ditunjuk atau dalam posisi dimana
kemungkinan terjadi tekanan dan deformasi sekecil mungkin.
d. Pemberian tanda pada tiang pancang dicantumkan dengan
cat pada tiap interval/jarak 0.5 m. Panjang keseluruhan tiang
harus dicantumkan dengan cat disetujui. Penunjuk panjang
harus diberikan pada interval setiap 1.0 m.
10. MATERIAL
Hasil pabrik yang dapat diterima
a. Kontraktor harus menyerahkan brosur-brosur dari beberapa
pabrik yang menghasilkan jenis tiang yang sama dengan yang
diisyaratkan, untuk dipilih dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
b. Bahan-bahan tiang.
Bahan-bahan tiang yang akan dipakai pada pekerjaan ini
harus sesuai dengan persyaratanpersyaratan berikut :
a. Jenis tiang yang dipakai adalah tiang beton precast
prestress dengan ukuran segi tiga 28 x 28 cm, seperti
ditunjukkan pada gambar-gambar struktur.
Jenis tiang yang dipakai adalah tiang beton precast
prestress dengan ukuran bujur sangkar 25 x 25 cm, seperti
ditunjukkan pada gambar-gambar struktur.
b. Beton Mutu beton minimum yang dipakai adalah fc'
=450 kg/cm2 (45 MPa) Cylinder, yang harus sudah dicapai
pada waktu pemancangan.
c. Penulangan dan prestressing
• Prestressing strands harus "uncoated, bright seven wire,
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 31
stress relieved 270 ksi "sesuai ASTM A-416".
•Prestressing strands harus "uncoated, bright seven wire,
stress relieved "sesuai ASTM A-416", untuk prestressing
wire digunakan sesuai JIS G3536-85
• Spiral harus dibentuk dari "cold drawn bright steel wire"
sesuai ASTM A-82 atau ' 6 mm U-24, atau sesuai dengan
standard pabrik.
11. Peralatan Pemancangan
a. Sebelum pekerjaan dimulai, Konraktor harus mengajukan
data lengkap dari peralatan yang akan dipergunakan,
jadwal pemancangan dan prosedur kerjanya termasuk
mesin pancang dan peralatan yang akan digunakan
dilapangan.
b. Cara pemancangan yang dipakai adalah dengan Hydraulic
Jack 7 ton f, harus tidak menyebabkan kerusakan pada tiang
pancang , dipilih yang sesuai untuk tipe tiang dan sifat dari
kekuatan tiang pancang tersebut.
c. Kondisi lapangan harus diperiksa untuk meyakinkan apakah
memungkinkan untuk penempatan peralatan Pemancangan
pelaksanaan ,pemancangan dan percobaan beban
12. Bahan – bahan lain yang harus disediakan
Penggunaan bahan-bahan khusus : Konraktor harus
mendapatkan persetujuan tertulis dalam penggunaan bahan
khusus seperti bahan tambahan, perlengkapan las, pencegah
karat dan semua bahan lain yang tidak disyaratkan disini.
Percobaan-percobaan ataupun biaya tambah lainnya
sehubungan dengan pemakaian dari bahan-bahan tersebut
diatas adalah sepenuhnya tanggung jawab Kontraktor.
13. Pelaksanaan
a. Persiapan
Seminggu sebelum dimulainya pekerjaan Kontraktor harus
mengajukan usulan mengenai urutan rencana pemancangan
yang harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan
saling mengganggu.
b. Metoda pemancangan, perlengkapan, jadwal dan
tahapan/urutan harus mendapat persetujuan dari Konsultan
pengawas. Persetujuan demikian tidak membebaskan
Kontraktor dari tanggung jawabnya untuk pemancangan
tiang yang lancar dan bermutu tinggi. Semua kerusakan,
keterlambatan dan tambahan biaya yang disebabkan karena
pemilihan metode harus ditanggung oleh Kontraktor.
c. Pengawas yang ditunjuk dapat meminta perubahan urutan
pemancangan dari waktu ke waktu apabila diaggap perlu.
Untuk perubahan demikian tidak ada biaya tambah.
d. Pemancangan tiang harus dilakukan dalam suatu operasi yang
menerus dan tidak terganggu.
e. Kontraktor harus memancang tiap tiang pancang tepat pada
ordinat yang telah ditentukan pada dokumen pelaksanaan,
setiap koordinat tiang harus mendapat persetujuan dari
pengawas yang ditunjuk sebelum mulai pemancangan.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 32
f. Kontraktor harus berusaha agar semua perlengkapan siap
pakai untuk menjamin pemancangan tiang tepat pada
lokasinya selama pemancangan.
g. Kontraktor harus mencegah pergeseran/pergerakan dari tiang
yang sudah terpancang selama tiang-tiang selanjutnya
dipancang ataupun karena fasilitas-fasilitas lainnya.
h. Kontraktor tidak diijinkan mendongkrak, atau mencoba untuk
memindahkan atau membentuk tiang-tiang yang terpancang
diluar posisi sebenarnya baik pada waktu maupun setelah
pemancangan.
14. Pemancangan Tiang
a. Alat Pukul (Hammer) dan penghentian pemancangan tiang
1. Untuk memancang tiang harus dipakai suatu alat pukul dari
jenis disel (a diesel hammer type). Dalam pemilihan "driving
diesel hammer" haruslah dari berat yang memadai agar
tidak merusak tiang.
"Hammer" harus mempunyai persyaratan minimum : berat
ram 3500 kg (Kobe - 35 type).
2. Tiang-tiang harus dipancang sampai mencapai kedalaman
yang ditunjukkan didalam gambar struktur atau dengan final
set yang disetujui dimana tidak lebih dari 20 mm untuk 10
pukulan terakhir.
3. Tiang-tiang harus dipancang secara akurat, pada lokasi yang
tepat; pada garis yang benar baik secara lateral maupun
longitudinal seperti ditunjukkan pada gambar.
4. Toleransi yang diijinkan untuk ketidak tepatan lokasi dan
ketidak kelurusan adalah 75 mm dan 1/80. Tiang-tiang harus
diarahkan selama pemancangan dan bila perlu harus
dibantu/diganjal untuk dapat menjaga posisi yang benar.
Apabila ada tiang yang berubah bentuk atau bengkok,
maka tidak boleh dipaksa untuk meluruskannya kembali
kecuali dengan persetujuan tertulis dari pengawas yang
ditunjuk.
b. Test untuk mutu tiang.
Apabila pada waktu pemancangan suatu tiang, dicurigai
retak atau patch, P. 1. T ( Pile Integrated Test ) atau test sejenis
yang disetujui oleh Konsultan Perencana harus dilakukan.
c. Pemeriksaan naiknya kembali suatu tiang akibat
pemancangan tiang didekatnya ( heave check )
Lakukan suatu heave check pada pemancangan kelompok
tiang yang pertama, dan pada kelompok tiang yang dipilih
seperti ditunjukkan pada gambar.
Periksa "heave" dengan mengukur panjang dan dengan
mencatat elevasi pada masing-masing tiang segera
setelah pemancangan selesai.
Periksa ulang elvasi-elevasi dan panjang setelah semua
tiang pada suatu kelompok selesai dipancang.
d. Penilaian dari kapasitas daya dukung.
Tiang-tiang harus dipancang sampai mencapai final set
yang diijinkan oleh pengawas yang ditunjuk. Pengukuran
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 33
langsung dari set dan rebound harus memberikan kapasitas
tiang yang ekivalen dengan beban kerja yang disyaratkan.
e. Set harus ditentukan dilapangan dan
Set haruslah dibuktikan dengan dua percobaan. Nilai konstanta
yang akan dipakai untuk memodifikasi rumus akan ditaksir
oleh Engineer setelah tiang pertama selesai dipancang dan
setelah grafik rebound/set diperoleh.
f. Posisi-posisi tiang Posisi-posisi tiang dan ketidak lurusan harus
didata oleh Kontraktor dan diserahkan kepada pengawas
yang ditunjuk pada waktu berlangsungnya pekerjaan dan
persetujuan akhir diberikan oleh pengawas yang ditunjuk
dalam waktu tiga hari sesudah tiang yang terakhir selesai
dipancang. Sampai persetujuan tersebut diberikan, tidak ada
perlengkapan/ peralatan yang boleh dipindahkan; kecuali
atas resiko Kontraktor sendiri.
g. Tiang-tiang yang rusak atau salah tempat. Apabila suatu tiang
rusak pada waktu pemancangan, percobaan atau oleh
sebab lain atau salah letak atau gagal pada waktu
percobaan beban, Kontraktor diwajibkan untuk
mengadakan penambahan tiang pada posisi yang
ditentukan oleh Engineer/Konsultan Pengawas sedemikian
sehingga akhirnya dihasilkan daya dukung yang disyaratkan.
h. Pendataan Pemancangan Tiang
Kontraktor harus mengambil data dari setiap tiang yang
dipancang dan dilengkapi dengan paraf pengawas yang
ditunjuk pada masing-masing data, setiap hari. Pemancangan,
set dan rebound dari setiap tiang harus mengikuti persetujuan
Engineer/konsultan pengawas. Data pemancangan setiap
tiang harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas yang
ditunjuk dan tembusan ( copy )-nya harus disimpan oleh
Kontraktor. Data laporan harus meliputi hal-hal berikut:
Nama Proyek
Nomor tiang
Tanggal pemancangan
Cuaca
Dalamnya pemancangan dari level tanah
Level tanah
panjang tiang
Jenis alat Jack
Sambungan yang dipakai, jumlah dan jenisnya ( kalau
ada sambungan )
Waktu / saat mulai dan waktu selesai
pemancangan
Semua informasi lain seperti yang disyaratkan Engineer.
Metoda pengukuran set dan rebound harus disetujui oleh
Engineer/konsultan pengawas. Record di atas harus
menunjukkan satu serf pengukuran set selama seluruh
proses pemancangan. Apabila pemancangan suatu
tiang dimulai, maka harus dilakukan sampai selesai dan
mencapai set yang disyaratkan ( kecuali waktu
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 34
penyambungan ).
i. Kepala Tiang
traktor wajib untuk memotong kelebihan panjang tiang
pancang sedemikian sehingga panjang stek tulangan
setelah pemotongan kepala tiang minimum 40 diameter
tulangan tiang pancang terbesar, sebagai pengikat ke
poor ( pile cap ).
Setelah pemancangan selesai, Kontraktor harus segera
melanjutkan dengan memeriksa level dan mencatat
posisi-posisi tiang secara deSetelah pemancangan selesai
dilaksanakan, Kontail dan akurat serta
membandingkannya dengan posisi yang dicantumkan
pada gambar denah tiang. Kontraktor harus menyediakan
surveyor di lapangan untuk pekerjaan tersebut
Stek tulangan tiang setelah permotongan kepala tiang (
panjang minimum 40 diameter) harus dalam keadaan
bersih, lurus dan baik.
Kepala tiang setelah dipotong harus dibersihkan dengan
sikat kawat.
Batas pemotongan kepala tiang harus tepat sesuai dengan
petunjuk / gambar.
j. Sambungan tiang dan pengelasan
Kontraktor atau pabrik pembuat tiang pancang harus
menyerahkan system sambungan tiang untuk disetujui
Engineer /Konsultan Pengawas sebelum pemasangan di
lapangan.
Detail dari sambungan harus terdiri dari:
• Sistem sambungan yang akan dipakai.
• Detail pengelasan dan mutu dari bahan pengelasan
• Prosedur pengelasan
• Kualifikasi/ kecakapan tukang las.
k. Laporan dan pemeriksaan pekerjaan pondasi tiang.
Pada waktu selesainya pekerjaan pondasi tiang, sebuah
laporan yang tepat harus segera dibuat dan diserahkan dalam
rangkap 4 kepada pengawas yang ditunjuk. Hal-hal berikut
harus termasuk juga di dalam laporan :
1. Ringkasan pekerjaan ( sketsa, metoda, tanggal waktu
mengerjakan , dan lain-lainnya )
2. Laporan tentang pukulan ( blows )
3. Laporan harian pekerjaan untuk pemancangan :
a. Waktu yang disyaratkan untuk pemancangan
b. Jumlah Pukulan
c. kedalaman pemancangan
d. Nilai pemancangan akhir
e. Nilai rebound
f. Daya dukung akhir yang diijinkan
4. laporan percobaan beban
5. Denah ( layout ) tiang dan toleransinya.
15. PENGUJIAN / LOAD TEST ON PILES
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 35
a. Umum
1 Pelaksanaan pengujian tiang pondasi dilakukan
setelah tiang yang dipilih telah dipancang selama 7 hari
untuk memberikan kesempatan tanah mencapai
pemulihan dari kondisi pemancangan sebanyak 2 titik.
Pekerjaan tiang disekitar lokasi pengujian harus
dihentikan selama proses pengujian.
2 Kontraktor wajib menyediakan semua pekerja dam
material/peralatan yang diperlukan untuk persiapan,
pelaksanaan, dan pengukuran beban pengujian dan
penurunan termasuk penyediaan dan pemasangan
material beban uji yang digunakan untuk pengujian,
serta pembongkaran serta pencatatan dan pelaporan
pengujian dan pekerjaan terkait lainnya untuk
kesempurnaan pelaqksanaan penguj ian.
3 Selama proses dan operasional pengujian beban pondasi
tiang, Kontraktor wajib menyediakan dan menempatkan
tenaga kerja yang ahli untuk mengoperasikan,
mengamati dan mencatat pengujian.
4 Pengujian pondasi tiang pancang harus diberlakukan
sebagai pengujian di atas satu tiang.
5 Pengujian pondasi tiang harus dilakukan pada tiang-tiang
pondasi yang dipilih oleh Perencana/ Pengawas.
6 Pondasi tiang yang akan diuji harus mempunyai bahan
dan ukuran yang sama dengan pondasi-pondasi tiang
yang digunakan sebagai pondasi tiang di proyek
tersebut dan harus dipancang dengan alat
pancang,metoda dan prosedur yang sama.
7. Semua percobaan pada tiang-tiang terpakai harus diikuti
dengan PIT (Pile Integrity Test) seperti disyaratkan pada 3.4.
b. Beban Uji Standar terhadap tiang pancang
1. Beban axial tekan penuh pada tiang terpakai haruslah 2
(dua) kali beban rencana (design load) dari sebuah tiang
sesuai dengan ASTM D 1143-81 (standard test) atau seperti
yang disyaratkan oleh Engineer pada gambar dalam hal
diperlukan.
2. Beban aksial tekan penuh terhadap tiang uji harus
minimal dua (2) kali dari beban rencana (=2x30 ton = 60
ton)dan ( = 2 x 50 ton = 100 ton) sesuai dengan ASTM D
1143-81 (standard test) atau seperti yang ditetapkan oleh
Perencana dalam Gambar .
3. Beban lateral penuh pada tiang terpakai harus 200% dari
beban rencana (design load) lateral pada tiang atau
seperti disyaratkan oleh Engineer pada gambar dalam hal
diperlukan dan harus dilakukan sesuai dengan ASTM D
3966-81, dengan pembebanan bertahap (cyclic loading).
4. Beban tarik axial penuh pada tiang terpakai haruslah 2
(dua) kali beban rencana tarik atau seperti disyaratkan
Engineer pada gambar dalam hal diperlukan dan harus
dilakukan sesuai dengan ASTM D 3689-83.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 36
c. Perlengkapan Pembebanan
1. Pembebanan tiang dilakukan dengan menggunakan
metoda PDA ( Pile Dynamic Analisys) dengan beban
jumlah beban equivalent dengan minimum 1,1 kali beban
uji.
d. Alat Pengukuran Penurunan
1. Piezeometer bertujuan untuk mengukur tekanan cairan
statis dengan mengukur ketinggian kolom cairan naik yang
melawan gravitasi atau alat yang sering bertujuan untuk
mengukur tekanan
2. Settlement plate pengukur penurunan tanah dalam
beberapa periode tertentu yang sudah diamati
menggunakan alat survey
3. Inclinometer mengukur tekanan gaya geser tanah
e. Prosedure Pembebanan
Beban uji vertikal harus dilakukan sesuai dengan spesifikasi
pembebanan dinamik yang dilakukan oleh Pelaksana
f Kriteria kegagalan dari standar percobaan pembebanan pada
tiang :
1. Kegagalan pada tiang uji dianggap terjadi bila dalam
proses pengujian dihasilkan nilai-nilai analisa dinamis tiang
pancang yang mengindikasikan kemampuan daya
dukung yang tidak sesuai dengan daya dukung rencana.
2. Uji beban tidak mungkin diselesaiakan karena
ketidakstabilan sistem pembebanan ,kerusakan pilecap,
alat ukur atau kesalahan lainnya yang dilakukan oleh
kontraktor.
3. Ada bagian tiang yang ditemukan retak, hancur atau
berubah bentuk dari bentuk asalnya atau arahnya,
melengkung dari posisi awal atau kondisi lainnya yang
dianggap membahayakan.
16. Pembersihan :
Kontraktor harus memindahkan dan membongkar semua puing,
tanah, kelebihan beton, keluar dari lokasi atau proyek seperti
ditunjukkan oleh pengawas yang ditunjuk.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 37
kontraktor harus menggunakan dolak-dolak pengatur campuran
bahan, terbuat dari papan berukuran 40x40x20 cm. Campuran
adukan yang digunakan antara lain :
No. Jenis Perbandingan Digunakan Untuk :
Adukan Bahan
Pondasi batu kali setebal 30 cm
1.
dibawah permukaan sloof.
Lapisan plester beton pada
kolom, sloof, ring balk dan
1. M1 1 Pc : 3 Ps 2.
pembalokan yang
permukaannya akan tampak.
Pasangan batu kedap air.
3.
Semua pasangan pondasi batu
1.
kali yang bukan kedap air.
Semua pasangan dinding dan
2. M2 1 Pc : 5 Ps 2.
plesteran bata bukan kedap air.
Pasangan ubin/tegel semua
3.
ruangan.
Lantai kerja dibawah pasangan
4.
keramik
Pasangan batu kosong, Sebagian dasar dari bagian pondasi
3.
tanpa adukan batu kali setebal 15 cm.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 38
2.7 Setiap jarak 50 cm as-as harus ditanam stek diameter 10 mm untuk
sloof dan dinding pasangan yang tercantum dalam gambar kerja.
Pada perletakan kolom beton atau kolom praktis harus ditanamkan
stek-stek tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi yang
sama dengan jumlah tulangan pokok pada kolom beton atau
kolom praktis tersebut. Stek-stek harus tertanam dengan baik dalam
pondasi sedalam minimum 40-d atau sesuai dengan ukuran dalam
gambar kerja. Demikian pula dengan bagian stek yang tidak
tertanam atau tercuat keatas sepanjang minimum 40-d atau sesuai
dengan ukuran dalam gambar kerja. Jarak antara stek-stek ini
adalah tiap 100 cm dan atau seperti yang tercantum dalam
gambar kerja. Bila terdapat bagian-bagian yang lebih tinggi dari
permukaan tanah yang direncanakan, peralatan pada bagian ini
harus dilakukan sedemikian rupa sehingga kelebihan tanah tersebut
dapat diangkut ke tempat lain yang ditentukan oleh Konsultan
Pengawas.
Pasal 4
PEKERJAAN BETON
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Pekerjaan ini meliputi :
Pekerjaan Beton Bertulang
Pek. Pondasi Mini Pile
Pek. Pondasi Poer cap/Pile Cap
Pek.Pasang Sloof Beton
Pek.Pasang Beton Kolom Struktur
Pek.Pasang Beton Kolom Praktis
Pek.Pasang Balok Beton
Pek. Pasang balok Lintel
Pek. Pasang Plat Beton
2.Persyaratan Bahan
2.1 Bahan yang digunakan, pada dasarnya semua jenis bahan yang
digunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan
diantaranya :
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 39
sehingga semen bebas dari kelembapan. Konsultan pengawas
dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang pada
setiap waktu sebelum dipergunakan.Kontraktor harus bersedia
untuk memberi bantuan yang dibutuhkan oleh Konsultan
pengawas
Pekerjaan untuk pengambilan contoh-contoh tersebut,semen
yang tidak dapat diterima sesuai pemeriksaan oleh Konsultan
Pengawas,harus tidak dipergunakan/diafkir
Jika semen yang dinyatakan tidak memuaskan tersebut telah
dipergunakan untuk beton,maka Konsultan Pengawas dapat
memerintahkan untuk dibongkar, beton tersebut dan diganti
dengan memakai semen yang telah disetujui atas beban
kontraktor.
2. Pasir Beton
Pasir Beton harus terdiri dari pasir dengan butir-butir yang bersih
dan bebas dari bahan – bahan organis,Lumpur dan lain
sebagainya,serta memenuhi komposisi butir dan kekerasan
seperti yang tercantum dalam NI – 2 PBI 1971.
Semua pasir yang akan dipakai harus pasir alam tidak
diperkenankan memakai pasir laut.
Pasir harus bersih dan bebas dari tanah liat, mika dan substansi
lain yang merugikan, beratnya tidak boleh lebih dari 5%.
Kontraktor harus menyerahkan contoh kepada Konsultan
Pengawas/Direksi sebagai bahan pemeriksaan pendahuluan
dan persetujuan, contoh seberat 15 kg dari pasir alam yang
diusulkan untuk dipakai sedikitnya 14 (empat belas) hari sebelum
diperlukan
Timbunan pasir alam harus dibersihkan semua dari tumbuh-
tumbuhan, kotoran dan bahan-bahan lain yang tidak dapat
dipakai harus disingkirkan. Bahan harus diayak dan dicuci
sebagaimana diperlukan untuk menghasilkan pasir alam sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan disini.
3. Agregat / Koral Beton
Koral yang digunakan harus bersih dan bermutu baik serta
mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai persyaratan yang
tercantum dalam NI-2 PBI 1971 ,koral yang digunakan ukuran 2/3
cm
Agregat (Kerikil atau Batu Pecah)
Agregat dapat dipakai agregat alami atau buatan memenuhi
persyaratan PBI 1971 (NI-2) pasal 3.3, 3.4 dan 3.5 Agregat tidak
boleh mengandung bahan yang dapat merusak beton dan
ketahanan tulangan terhadap karat. Untuk itu Kontraktor harus
mengajukan contoh yang memenuhi syarat dari berbagai
sumber terlebih dahulu.
4. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak
mengandung minyak ,asam,garam alkalis serta bahan-bahan
organis/bahan lain yang dapat merusak beton. Air tersebut
harus memenuhi syarat-syarat menurut PBI 1971 (NI-2)
Apabila dipandang pertlu Pengawas dapat meminta kepada
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 40
pemborong supaya air yang dipakai diperiksa dilaboratorium
pemeriksaan bahan yang resmi atas biaya pemborong.
5. Baja Tulangan
Baja tulangan yang dipakai harus dari mutu U-32 untuk baja
diameter lebih besar atau sama dengan 13 dan U-24 untuk baja
diameter lebih kecil 13, kecuali untuk diameter 13 keatas harus
menggunakan U-32 (ulir) sesuai dengan PBI 1971, JIS SR 24 British
Standard No 785 atau ASTM Designation A-15.dan harus disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
Mutu tulangan yang digunakan untuk tulangan >_d 13mm
adalah U-40,yaitu tulangan dengan tegangan leleh karakteristik
sebesar 3200 kg/cm2,sedangkan untuk tulangan dengan
diameter <_13mm adalah U-24(Ulir),yaitu tulangan dengan
tegangan leleh karakteristik sebesar 2400kg/cm2.
Baja tulangan Beton harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan
bebas dari cacat-cacat , seperti serpih-serpih,karat dan zat kimia
lainnya yang dapat mengurangi/merusak daya lekat antara
baja tulangan dengan beton.
Ukuran diameter baja tulangan harus sesuai dengan gambar
rencana dan tidak diperkenankan adanya toleransi bentuk
ukuran.diameter besi ulir adalah diameter dalam.
Ukuran baja tulangan tersebut harus sesuai dalam Gambar
Kerja, penggantian dengan diameter lain harus dengan
persetujuan tertulis dari Direksi. Segala biaya yang diakibatkan
oleh penggantian tulangan terhadap yang digambar sejauh
bukan kesalahan Gambar Kerja adalah tanggung jawab
Kontraktor.
kawat pengikat tulangan harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimum 1 mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu
dan tidak bersepuh seng.
Kualitas tulangan yang digunakan adalah sekualitas keluaran
pabrik baja Krakatau steel.
6. Bahan Campuran Tambahan/Adhitive
Pemakaian bahan tambahan kimiawi (Concrete
admixture/Additives) kecuali yang disebut tegas dalam Gambar
Kerja atau RKS harus seijin tertulis dari Konsultan Pengawas
/Direksi.
Bahan tambahan yang mempercepat pengerasan awal (initial
set) tidak boleh dipakai. Sedangkan untuk beton kedap air di
bawah tanah (hydrostatic pressure) tidak boleh bahan kedap air
yang mengandung garam stearate.
Bahan campuran tambahan beton harus sesuai dengan iklim
tropis dan memenuhi AS 1978 & ASTM C 494 Type B dan Type D
sekaligus sebagai pengurang air adukan dan penunda
pengerasan awal.
Semua Admixture yang akan digunakan, ditentukan
berdasarkan hasil pekerjaan benda uji/contoh-contoh yang
dibuat dan telah mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas/Direksi.
Untuk penyambungan kembali akibat terhentinya suatu
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 41
pengecoran beton dipakai bahan perekat CALBOND sebelum
dicor dengan beton baru, serta permukaannya harus
dikasarkan.
Jumlah pemakaian untuk 1 m2 adalah 0,3 liter calbond
dicampur dengan larutan semen/PC sekitar 25% nya dengan
cara ditaburkan.
7. Bekisting
Bekisting dibuat dari panel multiplex 12 mm atau papan borneo
tebal minimal 2 cm dengan rangka penguat penyokong dan
penyangga dibuat dari kayu borneo 5/7, 5/10 secukupnya,
sehingga mampu mendapatkan kekuatan dan kekakuan
mendukung beton sampai selesai proses ikatan beton. Untuk
kolom struktur dipakai papan borneo tebal 3/20.
Steger cetakan / Bekisting dipakai kayu borneo dengan ukuran
minimum 5/10 cm atau pipa besi (scaffolding). Tidak
diperkenankan memakai bamboo.
Khusus cetakan bekisting untuk beton pracetak harus dibuat
lebih kokoh dan lebih kaku, permukaan panel lurus, halus
sehingga menghasilkan bidang yang rata dan halus.
3.Persyaratan Teknis
3.1 Beton dibentuk dari semen Portland/PC, pasir, kerikil, batu pecah, air
seperti yang ditentukan; semuanya dicampur dalam perbandingan yang
sesuai dan diolah sebaik-baiknya sehingga sampai didapat kekentalan
yang tepat.
3.4 Ukuran maksimum dari agregat pasir dalam beton tidak boleh
melampaui ukuran yang ditetapkan dalam persyaratan bahan beton
dan harus memperhituingkan celah lubang antar tulangan agar tidak
terjadi rongga-rongga beton.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 42
3.5 Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton yang dipakai
untuk berbagai pekerjaan (sesuai kelas mutu) harus ditetapkan dari
waktu ke waktu selama berjalannya pekerjaan demikian juga
pemeriksaan terhadap agregat dan beton yang dihasilkan.
3.6 Perbandingan campuran dan factor air semen yang tepat akan
ditetapkan atas dasar beton yang dihasilkan yang mempunyai
kekedapan, keawetan dan kekuatan yang dikehendaki.
3.7 Faktor air semen dari beton tidak terhitung air yang dihisap oleh agregat
dan tidak boleh melebihi 0,55 (dari beratnya) pengujian beton akan
dilakukan oleh Kontraktor dan perbandingan-perbandingan campuran
harus diubah jika perlu untuk tujuan-tujuan seperti diatas dan Kontraktor
tidak berhak klaim atas perubahan-perubahan yang demikian.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 43
2. Keseragaman konsistensi beton untuk setiap kali pengadukan
sangat perlu. Nulai slump dari beton (pengujian kerucut slump)
tidak boleh kurang dari 8 cm dan tidak melampaui 12 cm untuk
segala beton yang dipergunakan.
3. Kekuatan tekan dari beton harus ditetapkan melalui pengujian
biasa dengan silinder berukuran 15 x 30 cm atau kubus 15 x 15 x 15
cm atau kubus 20 x 20 x 20 cm dibuat dan diuji sesuai dengan NI-PBI
1971.
Pengujian slump disesuaikan dengan NI-2 PBI 1971 dan Kontraktor
harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk mengerjakan
cuntoh-contoh pemeriksaan yang representatif, frekuensi akan
ditetapkan oleh Konsultan Pengawas/Direksi.
4. Kriteria untuk menentukan mutu beton adalah persyaratan bahwa
hasil pengujian benda-benda uji harus memberikan ‘BK’(kekuatan
tekan beton kareteristik) yang lebih besar dari yang ditentukan.
4.Persyaratan Pelaksanaan
4.1 Rujukan pelaksanaan pekerjaan ini ialah gambar rencana dalam
Dokumen Tender; pelaksanaan yang menyimpang dari gambar wajib
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan konsultan supervisi dan keputusan
perubahannya harus dinyatakan dalam Berita Acara.
4.4 Sebelum memulai pekerjaan, baik awal pekerjaan maupun awal bagian
pekerjaan, pemborong wajib memberitahukan paling lambat 2 hari
sebelumnya kepada konsultan supervisi.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 44
5.Akhir Pekerjaan
5.1 Pekerjaan wajib diselesaikan sesuai gambar rencana dan dapat
berfungsi sesuai maksudnya.
Pasal 5
PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA
1.Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja bahan-bahan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini
untuk mendapatkan hasil yang baik.
2.Persyaratan Bahan
2.1 Batu bata yang dipasang adalah dari mutu yang terbaik, produk lokal
dan disetujui Konsultan Pengawas/ dan harus memenuhi NI-10
Batu bata mempunyai ukuran minimal 5 x 11 x 22 cm
2.2 PC/semen : digunakan satu jenis semen sekualitas TIGA RODA atau yang
memenuhi persyaratan dalam peraturan Portland Cement Indonesia NI-8
atau ASTM C-150 Type I Atau Standard Inggris BS-12.
2.3 Pasir pasang : digunakan pasir yang berbutir tajam dan keras dengan
kadar Lumpur yang terkandung maximal pasir harus bersih dan tidak
mengandung bahan organic/kotoran yang merusak kondisi campuran
dan
Pasir harus memenuhi NI-3
2.4 Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak ,asam,garam alkalis serta bahan-bahan organis/bahan lain yang
dapat merusak beton. Air tersebut harus memenuhi syarat-syarat menurut
PBI 1971 (NI-2)
3.Syarat-syarat Pelaksanaan
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 45
3.1 Pasangan batu bata/batu merah, dengan menggunakan aduk
campuran I pc : 4 pasir pasangan.
3.2 Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari
permukaan sloof sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai
dasar, dinding didaerah basah setinggi 160 cm dari permukaan
lantai, serta semua dinding yang pada gambar menggunakan symbol
aduk trasram/kedap air digunakan aduk rapat air dengan campuran I pc :
3 pasir pasang.
3.3 Batu bata merah yang digunakan batu bata merah ex. Lokal dengan
kualitas terbaik, siku dan sama ukurannya 5 x 11 x 22 cm, atau yang
disetujui Konsultan Pengawas /Perencana.
3.4 Sebelum digunakan batu bata harus disiram dengan air sampai benar-
benar basah.
3.6 Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan
air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.
3.8 Bidang dinding '/2 batu yang luasnya lebih besar dari 12 m 2
ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom & balok praktis)
dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok 4 diameter 10 mm,
beuguel diameter 6 mm jarak 20 cm.
3.12 Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 batu harus menghasilkan
dinding finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish
adalah 25 cm, pelaksanaan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak
lurus.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 46
3.13 Dinding bata yang baru dipasang harus dibasahi dengan air terus
menerus selama paling sedikit 7 hari dan tidak diperkenankan terkena
sinar matahari langsung.
3.14 Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan balok harus
dipasang angkur besi beton dengan diameter 8 panjang 50 cm dan
beton yang berhubungan langsung dengan dinding bata harus diketrik
atau dikasarkan dulu agar pasangan tembok dapat merekat dengan
baik.
3.15 Siar-siar pasangan bata harus dikerok dan dibersihkan sebelum spesie
menjadi kering sehingga membentuk lekukan agar supaya plesteran
dapat merekat dengan baik.
3.16 Pasangan Bata dapat diterima apabila deviasi bidang pada arah
diagonal dinding seluas 9m2 tidak lebih dari 5mm sebelum diaci,
adapun toleransi terhadap as dinding yang diizinkan maksimal 10 mm
sebelum diaci.
4.Syarat-syarat Pemeliharaan
4.1 Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/ cacat,
perbaikan dilaksakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu
pekerjaan finishing lainnya.
4.2 Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu
pelaksanaan, maka pemborong wajib memperbaiki sampai dinyatakan
diterima oleh Konsultan Pengawas/Perencana , Biaya yang timbul untuk
pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Pemborong.
4.4 Biaya yang diadakan untuk pengamanan hasil pekerjaan ini menjadi
tanggung jawab Pemborong.
Pasal 6
PEKERJAAN PLESTERAN
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah penyediaan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan
alat angkut di perlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran,
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 47
2.Persyaratan Bahan
2.1 PC/semen : digunakan satu jenis semen sekualitas TIGA RODA atau yang
memenuhi persyaratan dalam peraturan Portland Cement Indonesia NI-8
atau ASTM C-150 Type I Atau Standard Inggris BS-12.
2.2 Pasir pasang : digunakan pasir yang berbutir tajam dan keras dengan
kadar Lumpur yang terkandung maximal pasir harus bersih dan tidak
mengandung bahan organic/kotoran yang merusak kondisi campuran
dan
Pasir harus memenuhi NI-3
2.3 Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak ,asam,garam alkalis serta bahan-bahan organis/bahan lain yang
dapat merusak beton. Air tersebut harus memenuhi syarat-syarat menurut
PBI 1971 (NI-2)
3.Persyaratan Pelaksanaa
3.1 Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang
digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas
/Perencana, dan persyaratan tertulis dalam uraian dan syarat pekerjaan
ini.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 48
4. Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai
mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan
sesudah plesteran berumur delapan hari (kering benar), untuk
adukan plesteran finishing harus ditambah dengan addivite plamix
dengan dosis 300-250 gram plamix untuk setiap 50 kg semen.
5. Semua jenis aduk perekat tersebut diatas harus disiapkan
sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan baik dan
belum mengering. Diusahakan agar jarak waktu pencampuran
aduk perekat tersebut dengan pemasangnnya tidak melebihi 30
menit terutama utnuk adukan kedap air.
3.5 Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari sisa-
sisa bekisting dan kemudian diketrek (scrath) terlebih dahulu dan semua
lubanglubang bekas pengikat bekisting atau from tie harus tertutup aduk
plester.
3.6 Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang
yang akan difinish dengan cat dipakai plesteran halus (acian diatas
permukaan plesterannya).
3.7 Untuk dinding tertanam didalam tanah diberapen dengan memakai spesi
kedap air I pc : 3 pasir pasangan.
3.9 Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 meter, dipasang tegak
dan menggunakan keping-keping plywood setebal 9 mm untuk
patokan kerataan bidang.
3.11 Bila plesteran menggunakan mortar DRY MIX maka Kontraktor wajib
mengikuti semua persyaratan dari mulai penanganan bahan, proses
pengerjaan, cara kerja untuk dinding bata, selkon, dan sejenisnya
maupun permukaan beton, cara perlindungan dan cara
pemeliharaan dari produsen DRYMIXtanpa terkecuali. Demikian juga
untuk acian plesteran.
3.12 Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 49
dalam satu bidang datar, harus diberi naat (tali air) dengan ukuran
lebar 0,7 cm dalamnya 1 cm, kecuali bila ada petunjuk dalam gambar
atau ditentukan lain oleh Pengawas/Konsultan Pengawas.
3.15 Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik,
plesteran harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan
dapat diterima oleh Perencana/Konsultan Pengawas dengan biaya atas
tanggungan Kontraktor. Setelah acian selesai, acian harus dibasahi
terus menerus sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari.
Pasal 7
PEKERJAAN LOGAM/METAL
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Yang termasuk dalam pekerjaan Logam/Metal ini adalah penyediaan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan
alat angkut di perlukan untuk melaksanakan pekerjaan Logam/Metal,
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 50
dan Pipa Staenlees Semua bahan harus baru dari jenis yang sama
kwalitasnya, dan harus memenuhi persyaratan normalisasi di Indonesia
dan Standard ASTM A-36, dengan tegangan tarik putus minimum
3700kg/cm2.
2.3 Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus diperoleh dari
leveransir yang dikenal dan disetujui oleh Konsultan Pengawas/Direksi.
Semua bahan tersebut harus lurus, rata permukaan tidak cacat, bebas
karat, noda-noda lain yang dapat mengurangi mutunya. Batang profil
tekan tidak boleh diijinkan bengkok lebih dari 1/400 kali panjang batang.
2.4 Batang baja maupun bahan lain yang digunakan harus sesuai
penampangnya, bentuk, tebal, ukuran, berat, dan detail-detail lainnya
dengan yang tercantum dalam Gambar Kerja.
2.5 Semua bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan ini terlebih dahulu
harus disetujui secara tertulis oleh Konsultan Pengawas/Direksi
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 51
5. Bahan struktur baja/besi hollow tidak boleh cacat dan bengkok-
bengkok, jadi harus betul-betul lurus. Profil yang tepat, bentuk,
tebal, ukuran, berat dan detail- detail konstruksinya harus sesuai
dengan gambar rencana.
6. Penyambungan dengan pengelasan harus dilaksanakan dengan
ketepatan dan keahlian tinggi. Pengelasan harus menggunakan
las listrik untuk bagian-bagian yang struktural. Permukaan yang
dilas harus sama dan rata, dan kelihatan teratur. Las-las yang
menunjukkan cacat harus dipotong dan dilas kembali atas
biaya Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
7. Pembakaran di bengkel atau di lapangan untuk pemotongan atau
penyambungan harus mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas. Dalam hal persetujuan diberikan, maka bagian yang
dibakar tersebut harus diselesaikan sedemikian baik sehingga
sama dengan hasil pemotongan.
8. Permukaan besi baja kemudian dibersihkan dari korosi sehingga
permukaan memperoleh warna metalic. Bekas las-lasan harus
dikikir dan dihaluskan tanpa mengurangi kekuatan lasnya.
Segera setelah dibersihkan, permukaan baja dicat dengan cat
zinchromat setara IMPRA.
Apabila ditentukan pekerjaan galvanisasi untuk pelat baja atau
pipa-pipa maka yang dimaksud adalah proses galvanisasi celup
panas.
9. Kawat las yang digunakan adalah ARCH-Welding dengan
menggunakan Mild Steel Electrode jenis Eutelic Rod Unimatic
6.000 (AC-DC) dengan tensile Strenght 68.000 psi = 47,6 kg/mm2
atau kawat las lain yang setara. Pengelasan konstruksi baja
harus sesuai dengan gambar konstruksi dan mengikuti prosedur
yang berlaku seperti PPBBI 1983, AISC, dan VOSB.
10. Pelaksana Pekerjaan / Kontraktor maupun Sub-nya harus
bertanggungjawab atas pekerjaan ini. Persetujuan yang diberikan
oleh Konsultan Pengawas / Perancang tidak berarti membebaskan
Pelaksana Pekerjaan / Kontraktor maupun sub-nya dari
tanggungjawab.
Perubahan ukuran/dimensi dari profil baja harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
3.Fabrikasi
3.1 Tenaga-tenaga yang dipergunakan haruslah tenaga-tenaga ahli pada
bidangnya, yang melaksanakan pekerjaan dengan baik dan teliti
sehingga dapat menjamin bahwa seluruh bagian pekerajan dapat
cocok satu sama lain pada waktu pemasangan.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 52
disetujui oleh Konsultan Pengawas. Setiap pekerjaan yang cacat
atau tidak sesuai dengan gambar rencana atau spesifikasi ini akan
ditolak dan harus segera diperbaiki.
Kontraktor harus menyediakan atas biaya sendiri, semua alat-alat
perancah dan sebagainya yang diperlukan sehubungan dengan
pemeriksaan pekerjaan.
3.4 Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus
diperiksa kerataannya, semua batang-batang diperiksa kelurusannya,
harus bebas dari puntiran, apabila diperlukan harus diperbaiki,
sehingga apabila pelat-pelat disusun akan terlihat rapat seluruhnya.
3.6 Kalau pelat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotong,
maka pada pemotongan tersebut terbuangnya metal diperkanankan
sebanyak-banyaknya 3 dengan 12 mm dan sebanyak-banyaknya 6
mm pada pelat yang tebalnya lebih besar dari 12 mm.
3.8 Pekerjaan las harus dikerjakan oleh tenaga las, dibawah pengawasan
langsung seorang yang menurut anggapan Konsultan Pengawas
mempunyai training dan pengalaman yang sesuai untuk
menyelenggarakan pekerjaan tersebut.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 53
listrik tersebut dilakukan.
3.11 Ukuran elektroda, arus dan tegangan listrik serta kecepatan busur
listrik, yang digunakan pada las listrik, harus seperti yang dinyatakan
oleh pabrik las listrik tersebut dan tidak dapat diadakan penyimpangan
tanpa persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
3.14 Pelat-pelat yang akan dilas harus bebas dari kotoran-kotoran besi,
minyak, cat, karat atau lapisan lain yang dapat mempengaruhi mutu
las. Las dengan retak susut, retak pada bagian dasar lubang dan kurang
tepat letaknya harus disingkirkan.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 54
pada perletakan, harus dibersihkan seluruhnya sampai menjadi
logam yang bersih yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
3.24 Setelah semua permukaan dalam keadaan bersih dan kering, kemudian
dicat dasar dengan satu lapisan cat Zinchromat setara IMPRA.
3.25 Kontraktor harus menyediakan jumlah sepenuhnya dari mur- mur, baut-
baut, cincin baut atau ring dan sebagainya, yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan di lapangan dengan tambahannya 5%
untuk setiap ukuran baut mur dan cincin baut.
Diameter lubang cincin baut adalah 1 s/d 1,5 mm lebih besar dari Ø baut.
Pada saat pengiriman, Kontraktor harus mengajukan/menyerahkan
dengan cuma-cuma kepada Konsultan Pengawas penentuan letak
dari seluruh baut-baut yang akan dipasang.
3.26 Cara transport dan handling pekerjaan besi harus sesuai dengan cara
yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Untuk menjamin
terlindungnya dari kerusakan pada sat transportasi, maka perhatian
khusus pada saat pengepakan sangat diperlukan dan pada saat
transport harus diberikan perkuatan.
4.2 Pekerjaan besi tidak boleh dipasang sebelum cara, alat dan
sebagainya yang akan digunakan mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas. Semua pekerjaan harus dikerjakan secara hati-
hati dan dipasang dengan teliti.
4.3 Drift yang dipakai mempunyai diameter yang lebih kecil dari lubang baut,
dan digunakan untuk membaca bagian-bagian pada posisinya yang
tepat seperti disyaratkan dibawah ini. Penggunaan martil yang berlebihan
yang dapat merusak atau mengganggu material tidak
diperkenankan.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 55
tersebut dapat membentuk lawan lendut seperti tertera pada gambar
rencana. Pemasangan permanen baut tidak bole dilakukan sebelum
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Sambungan-sambungan dibuat permanen setelah struktur baja
terpasang seluruhnya.
5.Syarat Pengecatan
5.1 Semua konstruksi baja yang akan dipasang perlu dicat di pabrik
dengan cat dasar yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas
kecuali pada bidang-bidang yang dikerjakan dengan mesin perkakas
misalnya pada perletakan.
5.5 Permukaan yang akan dicat harus kering dan tidak berdebu. Lapisan
berikutnya tidak dilakukan sebelum lapisan cat sebelumnya kering betul.
Lapisan penutup dilakukan di atas lapisan cat dasar dalam tempo
kurang Iebih enam bulan dan tidak boleh dilakukan Iebih cepat dari
48 jam setelah pengecatan dasar.
5.6 Bila terjadi demikian maka permukaan baja perlu dibersihkan kembali
atau dicat dasar lagi sepeti diuraikan di atas.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 56
5.8 Setiap bagian yang dapat menampung air, atau dapat dirembesi air,
diisi dengan cat tebal, atau bila diperintahkan oleh Konsultan Pengawas
dapat mempergunakan semen kedap air atau bahan lain yang disetujui
sebelum penyelesaian cat dasar.
5.9 Setiap lapisan yang telah selesai harus tampak sama rata. Pemakaian
cat rata ialah 12,5 m2 sampai 15 m2 per liter untuk cat dasar, dan 15
sampai 20 m2 per liter untuk lapisan berikutnya.
6.Bahan Pelindung
Pekerjaan pelindung (curing) dan pengawet meliputi pekerjaan terakhir
yang biasanya dilakukan untuk menjaga agar pekerjaan struktur atas
yang telah diselesaikan dapat lebih tahan lama dan bebas dari
pengaruh-pengaruh yang tidak dikehendaki dikemudian hari.
Pekerjaan Pelindung (curing) dan pengawet meliputi semua jenis
pekerjaan finishing berdasarkan petunjuk-petunjuk dari pabrik dan
dengan persetujuan Konsultan Pengawas.
7.Joint Sealant
7.1 Pekerjaan ini meliputi pengadaan, persiapan, pelaksanaan dan
pemasangan pada celah beton di lantai yang akan disambung
menjadi satu.
Pekerjaan ini harus menjamin tidak akan terjadi kebocoran pada
batas-batas sambungan beton yang termaksud di atas.
7.2 Ukuran sesuai dengan detail gambar, Merk dan bahan joint sealant
yang digunakan adalah GE Silicone atau setara.
8.Alat Bantu
Penggunaan alat-alat bantu pekerjaan seperti tower crane, lift atau alat-
alat lainnya yang akan diletakkan dan membebani bagian-bagian
struktur bangunan, harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus memperbaiki kembali segala
kerusakan-kerusakan akibat penggunaan alat-alat bantu tersebut.
9.Toleransi
9.1 Penyimpangan dari toleransi seperti tersebut dibawah ini, Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor harus bertanggung jawab atas perbaikan dan
biaya-biayanya. Perbaikannya harus mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas.
9.2 Toleransi ini diberikan atas pekerjaan yang bertalian dengan setting
out, garis as bangunan, kedataran atau ketinggian, ketegakkan,
ukuran dan tebal dari suatu ketinggian struktur dan lain-lain.
9.3 Kedudukan suatu bagian dari bidang bangunan yang ditunjukkan pada
gambar adalah 6 mm per 3 meter panjang bidang bangunan dengan
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 57
maksimum 25 mm. Lepas dari ketentuan diatas, bidang bangunan tidak
boleh melampui garis batas pemilikan dan garis bangunan
(sempadan).
9.4 Penyimpangan dari bidang tembok dan kolom terhadap garis vertikal
tidak melampui 6 mm per meter dengan maksimum 13 mm.
1. Tinggi 3 meter dari lantai, penyimpangannya - 6mm
2. Tinggi 6 meter dari lantai, penyimpangannya -13 mm
3. Tinggi > 12 meter dari lantai, penyimpangannya -13 mm.
9.6 Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus berkualitas
baik, Semua bahan tersebut harus lurus, rata permukaan tidak cacat,
bebas karat, noda-noda lain yang dapat mengurangi mutunya. Batang
profil tekan tidak boleh diijinkan bengkok lebih dari 1/400 kali panjang
batang
9.7 Batang baja maupun bahan lain yang digunakan harus sesuai
penampangnya, bentuk, tebal, ukuran, berat, dan detail-detail lainnya
dengan yang tercantum dalam Gambar Kerja
9.8 Semua bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan ini terlebih dahulu
harus disetujui secara tertulis oleh Konsultan Pengawas/Direksi
10.Persyaratan Pelaksanaan
10.1 Sebelum pelaksanaan rangka atap dilaksanakan, pelaksana wajib
memberikan soft drawing yang sesuai dengan gambar rencana untuk
disetujui pihak direksi dan konsultan perencana
10.2 Pembuatan dan pemasangan rangka dan bahan lain terkait harus
dilaksanakan sesuai gambar design yang telah dihitung
10.3 Seluruh kelengkapan atau barang dan pekerjaan lain yang diperlukan
demi kesempurnaan pemasangan (walaupun tidak secara khusus
diperlihatkan dalam gambar ataupun dipersyaratkan di RKS ini) harus
diadakan / disediakan / dikerjakan
10.5 Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur
yang dipakai untuk tumpuan atap berdasarkan spesifikasi desain dan
pembebanan yang telah disepakati. Berkenaan dengan hal itu, pihak
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 58
Konsultan Perencana struktur berhak meminta informasi mengenai reaksi
perletakan rangka atap canopy.
10.6 Pengelasan :
1. Pengelasan harus dilakukan hati-hati dan cermat. Logam yang
akan dilas harus bersih dari retak dan cacat lain yang mengurangi
kekuatan sambungan dan permukaannya harus halus. Juga
permukaan yang dilas harus sama, rata dan kelihatan teratur.
2. Pekerjaan las sedapat mungkin dikerjakan dibengkel/pabrik, dan
atau dalam ruangan yang beratap, bebas angin dan dalam
keadaan kering. Benda pekerjaan ditempatkan sedemikian rupa
sehingga pekerjan las dapat dilakukan dengan baik dan teliti.
10.9 Bila pekerjaan las ternyata memerlukan perbaikan, maka harus dilakukan
oleh Kontraktor sebagaimana yang diperintahkan oleh Konsultan
Pengawas/Direksi dan tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.
Las yang menunjukan cacat harus dipotong dan dilas kembali atas biaya
Kontraktor
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 59
2. Semua pembuatan lubang harus dibor.
3. Untuk lubang pada bagian Konstruksi yang disambung dan harus
dijadikan satu dengan alat/komponen penyambung, dibor
sekaligus sampai diameter sepenuhnya. Apabila ternyata tidak
sesuai, lubang diubah dengan dibor atau diluaskan atau
penyimpangannya tidak boleh melebihi 0,5 mm.
4. Semua lubang harus bulat sempurna berdiri siku pada bidang dan
konstruksi yang akan disambung dan harus dibersihkan
Pasal 8
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Termasuk dalam pekerjaan Penutup Atap ini adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat
angkut yang di perlukan untuk melaksanakan pekerjaan Penutup Atap,
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
2.Persyaratan Umum
2.1 Semua pekerjaan Metal dan kaca harus memenuhi persyaratan bahan
dari Standar Industri Indonesia (SII). Dan pelaksanaan yang tercantum
dalam pasal lain di buku RKS ini.
3.Persyaratan Bahan
3.3 Semua bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan ini terlebih dahulu
harus disetujui secara tertulis oleh Konsultan Pengawas/Direksi
4.Persyaratan Pelaksanaan
4.1 Rangka Atap,Canopy sudah terpasang kokoh pada tempatnya sesuai
gambar kerja dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas/Direksi.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 60
4.3 Seluruh kelengkapan atau barang dan pekerjaan lain yang diperlukan
demi kesempurnaan pemasangan (walaupun tidak secara khusus
diperlihatkan dalam gambar ataupun dipersyaratkan di RKS ini) harus
diadakan / disediakan / dikerjakan
4.4 Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur
yang dipakai untuk tumpuan rangka berdasarkan spesifikasi desain dan
pembebanan yang telah disepakati. Berkenaan dengan hal itu, pihak
Konsultan Perencana struktur berhak meminta informasi mengenai reaksi
perletakan rangka atap.
Pasal 9
P E KE RJ AAN LA NT AI D AN P E L AP I S DI ND I N G
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Pada pekerjaan pemasangan ini termasuk, adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang
digunakan dalam pekerjaan, sehingga tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu dan sempurna untuk operasional.
1.2 Pekerjaan pemasangan ini meliputi keramik lantai, dinding, sesuai yang
dinyatakan/ ditunjukkan dalam detail gambar berikut plint dan
stepnosing tangga dan/atau ketentuan lain yang disyaratkan.
2.Persyaratan Bahan
2.1 Keramik Lantai Homogenous Tile
1. Ukuran:
25 x 25, 30 x 60, 60 x 60 cm atau ditentukan lain/sesuai gambar
2. Produksi : Produksi terbaik dari Granito,Roman atau setara
3. Warna : ditentukan kemudian
4. Kualitas : KWI (Kualitas terbaik)
5. Type : Permukaan Polished, Unpolished, extruded /sesuai gambar
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 61
2. Produksi : Produksi terbaik dari batu alam
3. Warna : Hitam
4. Kualitas : KWI (Kualitas terbaik)
5. Type : Batu Alam
2.5 Persyaratan lain untuk material keramik/Granit dan batu alam harus
memiliki warna, motif yang sama, tidak ada gumpil/retak/pecah/cacat
lainnya, mempunyai lapisan keras cukup tebal, sisi-sisinya saling tegak
lurus, dan memiliki ukuran yang relatif sama (toleransi ± max. 1 mm)
3.Persyaratan Pelaksanaan
3.1 Sebelum pekerjaan keramik/granit, batu alam dan Alumunium
Composite Panel (ACP) ini dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih
dahulu kepada Pemberi Tugas untuk menentukan warna yang akan
dipakai.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 62
3. Pada permukaan dinding beton/plesteran, keramik dapat langsung
direkatkan dengan permukaan keramik bagian belakang harus
terisi padat menggunakan spesi atau perekat tile adhesive dengan
type sesuai rekomendasi produsen.
4. Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis nad serapat
mungkin dan harus benar-benar lurus. Nad arah horisontal pada
dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya harus merupakan
satu garis lures.
5. Keramik harus disusun menurut garis-garis lures dengan nad setiap
perpotongan nad harus membentuk dua garis tegak lurus.
6. Nad keramik diisi dengan bahan cement grout dan dilakukan
paling cepat 24 jam setelah keramik dipasang.
7. Sewaktu pengisian naad ini, keramik harus sudah benar-benar
melekat dengan kuat pada dinding. Sebelum diisi, celah-celah
naad ini harus dibersihkan terlebih dahulu dari debu dan kotoran
lain.
8. Pembersihan permukaan keramik dari sisa-sisa cement grout atau
kotoran lainnya dilakukan langsung dengan lap basah, atau
dengan menggunakan cairan pembersih keramik yang telah
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 63
12. Bila pemasangan telah selesai seluruhnya, maka lantai harus
dilap/disapu hingga bersih.
13. Permukaan lantai yang sudah terpasang, hasilnya harus rapi baik,
tidak miring, tidak bergelombang, terpasang dengan kuat.
14. Bila masih diperlukan, keramik harus dibersihkan dengan lap basah
atau bahan--bahan pembersih keramik yang dietujui Konsultan
Pengawas
15. Untuk menghilangkan kotoran yang sukar terlepas, dapat
digunakan sikat baja atau bahan pembersih khusus, disesuaikan
dengan jenis kotorannya. Untuk mencegah terjadinya keretakan
akibat pengembangan, maka pada beberapa bagian harus
disediakan alur-alur expansion. Alur-alur expansion ini harus diisi
dengan bahan yang elastis/sealant sesuai dengan gambar dan
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas, termasuk di dalam
ketentuan ini adalah sistem delatasi.
16. Pada bagian-bagian yang memerlukan pemotongan harus
dilakukan dengan menggunakan Mesin pemotong
Pasal 10
PEKERJAAN KUSEN ALUMUNIUM
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan slat-alai bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan kusen alumunium sehingga
dapat tercapai basil pekerjaan yang baik dan sempurna.
1.2 Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan kusen alumunium, termasuk kaca,
engsel, daun pintu & jendela alumunium, handle pintu , aksesoris jendela
dan aksesoris lain yang dibutuhkan atau seperti yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.
2.Persyaratan Bahan
2.1 Bahan Kusen Alumunium
1. Profil Alumunium bermutu baik ex setara Alkasa, YKK
2. Alloy / Billet : menggunakan bahan asli, tidak terbuat dari bahan-
bahan scrap / sisa, standard bahan : 6063
3. Standard: SII - 0692 – 82
4. Tebal Anodising: 18 micron (minimal)
5. Ukuran Profil :
minimal 50mmx100mm/4”, atau seperti dalam gambar
6. Tebal Profil : minimal 1.2 mm
7. Finish & warna : Coating warna Putih
8. Pemakaian : sesuai gambar
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 64
2.3 Bahan Sealant
1. Sealent Setaraf Dow Corning atau G.E sealent yang dipakai harus
sesuai dengan persyaratan fungsinya, untuk structural glazing,
curtain wall atau fungsi lain dengan rekomendasi dari pabrik,
pemakaian I tube maksimal 150 cm
3.Syarat-syarat Pelaksanaan
3.1 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada sesuai kondisi di lapangan (ukuran dan
lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk pola, penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail sesuai gambar-gambar.
3.3 Kontraktor harus mengajukan contoh/ sample bahan kusen dan kaca,
contoh kontruksi dan membuat shop drawing guna mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas, sebelum pelaksanaan pekerjaan
dimulai.
3.4 Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
Pemotongan dan pembuatan kusen dilakukan dengan mesin di luar
tempat pekerjaan/pemasangan
3.5 Setelah pemasanaan kusen atau daun pintu & jendela kontraktor
diwajibkan memberikan perlindungan sedemikian rupa sehingga
terhindar dari kerusakankerusakan oleh benturan-benturan benda-benda
lain dan dari kelembaban ataupun terkena cuaca langsung.
Pasal 11
PEKERJAAN KACA DAN CERMIN
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat Bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehinga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
1.2 Pekerjaan kaca dan cermin meliputi seluruh kaca eksterior seperti yang
disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar. Termasuk diantaranya dan
tidak terbatas pada sebagai berikut
2.Persyaratan Bahan
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 65
2.1 Kaca adalah bahan terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumya
mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya,
dapat diperoleh dari proses-proses tank tembus cahaya, gilas dan
pengambangan (Float Glass), memepunyai permukaan yang rata dan
tidak bergelombang.
2.3 Kesikuan
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta
tepi potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maksimum yang
diperkenankan adalah 1,5 mm per meter.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 66
- Warna clear atau silver
- Ukuran sesuai gamba rencana.
2.6 Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang harus
mendapat persetujuan Perencana/Konsultan Pengawas.
2.7 Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat
pemotongan, harus digurinda/dihaluskan, hingga membentuk
tembereng.
3.Syarat-syarat Khusus
3.1 Suspended Glass
1. Untuk bidang dinding kaca yang melebihi ketinggian 4 m bebas
frame maka diharuskan menggunakan suspended glass system dari
Asahi Mas secara lengkap.
2. Ketebalan kaca suspended adalah 12 mm untuk ketinggian
sampai dengan 4 m, ketinggian lebih dari 4 m harus sesuai
dengan rekomendasi dari produsen kaca yang digunakan.
3. Jenis kaca suspended adalah clear tempered glass yang terletak
bersebelahan langsung dengan daun pintu, kiri,dan kanan . Untuk
bidang lainnya dapat menggunakan kaca clear biasa.
3.2 Frameless Glass Door
1. Daun pintu frameless menggunakan clear tempered glass tebal
minimal 12 mm atau bila pintu tersebut berhubungan langsung
dengan suspended glass maka ketebalan daun pintu tersebut
adalah sama dengan ketebalan kaca suspendednya.
4.Syarat-syarat Pelaksanaan
4.1 Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar,
uraian dan syarat pekerjaan dalam buku ini dan mengikuti semua
persyaratan/petunjuk dari produsen.
4.2 Pekerjaan ini harus dikerjakan oleh perusahaan aplikator yang telah
berpengalaman untuk jenis pekerjaan dan volume yang minimal
sama dengan proyek ini, dan harus disetujui oleh Perencana/Konsultan
Pengawas.
4.3 Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan
benturan, dan diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak
boleh menggunakan kapur, tanda-tanda harus dibuat dari potongan
kertas yang direkatkan dengan menggunakan lem aci.
4.5 Pembersih akhir dari kaca menggunakan kain katun yang lunak dengan
mengunakan cairan pembersih kaca merk clear.
4.6 Hubungan kaca dengan kaca dan kaca dengan frame/kusen harus diisi
dengan lem silikon merk ABA/GE warna transparan atau dengan warna
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 67
senada denagn warna frame, cara pemasangan dan persiapan
pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan produsen
kaca dan produsen sealant termasuk pemasangan setting block, alat
Bantu pemasangan dan lain-lain.
4.7 Kaca dan Cermin harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata,
tidak diperkenankan retak dan pecah pada sealant/tepinya, bebas dari
segala noda dan bekas goresan.
4.8 Cermin yang terpasang sesuai dengan contoh yang telah diserahkan
dan semua yang terpasang harus disetujui Konsultan Pengawas, jenis
cermin sesuai dengan yang telah disebutkan dalam syarat pemakaian
bahan material dalam uraian dan syarat pekerjaan tertulis ini type VVV
polished, tebal 5 mm.
Pasal 12
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan daun pintu/daun jendela dan alat-alat Bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan
yang baik dan sempurna.
2.Persyaratan Bahan
2.1 Semua "Hardware" yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam buku Spesifikasi Teknis, bila terjadi perubahan
atau penggantian "Hardware" akibat dari pemilihan merek, Kontraktor
wajib melaporkan hal tersebut kepada Konsultan Pengawas dan
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 68
Perencana untuk mendapatkan persetujuan.
2.2 Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat
alumunium berukuan 2 x 5 cm dengan tebal 0,5 mm.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 69
4.Persyaratan Pelaksanaan
4.1 Engsel atas dipasang ± 25 cm (as) dari permukaan atas pintu.
Engsel bawah dipasang ± 25 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel
tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
4.2 Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang ± 25 cm dari
permukaan pintu, engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara
kedua engsel tersebut.
4.3 Penarik pintu (door pull) dipasang 1050 mm (as) dari permukaan lantai.
4.4 Pemasangan lockease, hadle dan backplate harus rapi, lurus dan
sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Pengawas,
apabila hal tersebut tidak tercapai, Kontraktor wajib memperbaiki tanpa
tambahan biaya.
4.5 Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus
dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
4.6 Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
Pasal 13
PEKERJAAN KAYU
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
1.2 Pekerjaan ini meliputi pembuatan Kusen dan Daun Pintu atau seperti
yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar.
2.Persyaratan Bahan
2.1 Bahan Rangka Kayu
1. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan dalam NI-
5, (PPKI 1961) dan persyaratan lain yang tertulis dalam bab
material kayu.
2. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan
permukaan rata, bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu
dan cacat kayu.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 70
3. Kelembaban bahan untuk kusen dan rangka daun pintu
disyaratkan 12% - 14%.
4. Untuk kusen dan rangka kayu yang dipakai adalah kayu seperti
yang ditunjukkan dalam gambar dengan mutu baik, keawetan
kelas I dan kekuatan kelas I-II. Semua material kayu yang
dipakai harus sudah mendapatkan perlindungan anti rayap.
Ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi.
5. Daun Pintu dengan konstruksi double Playwood ukuran
disesuaikan gambar-gambar shop drawing, tidak diperkenankan
menggunakan sambungan, harus utuh untuk satu muka (kecuali
ditentukan lain dalam gambar).
3.Syarat-syarat Pelaksanaan
3.1 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti
gambargambar yang ada kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-
lubang), termasuk mempelajari bentuk pola, penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail sesuai gambar- gambar.
3.3 Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut utnuk rangka kayu dan
penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang
tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.
3.4 Semua kayu tampak harus diserut rata, halus, lurus dan siku-siku satu
sama lain sisi-sisinya, dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk
penyetelan/pemasangan.
3.5 Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
Pemotongan dan pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin diluar
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 71
tempat pekerjaan/pemasangan.
Pasal 14
PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya
pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
1.2 Pekerjaan ini meliputi rangka untuk rakitan papan gypsum yang tidak
menahan beban.
1.3 Rakitan papan gypsum yang dipasang pada rangka besi Hollow
2.Persyaratan Bahan
2.1 Jarak dan ukuran sesuai yang ditunjuk dalam gambar tetapi tidak
kurang dari yang diperlukan agar sesuai dengan standard ASTM C
754.
2.2 Semua rangka harus anti rayap, dicat anti rayap atau ditentukan lain
oleh Perencana / Pengawas /Konsultan Pengawas.
2.4 Ketebalan papan gypsum adalah sesuai dengan gambar atau jika
tidak ditunjuk, dengan ketebalan 9 mm sesuai dengan ASTM C 80.
Untuk aplikasi dan jarak rangka sesuai dengan gambar atau persyaratan
dari produsen dan disetujui oleh Perencana/Konsultan Pengawas.
2.5 Gypsum yang dipakai harus sesuai dengan persyaratan ASTM C 36.
Gypsum tersebut dari produk, dan tidak terbatas sebagai berikut :
1. Panel Gypsum Board
Mempunyai standar SII
Ukuran panel 120 x 240 cm atau sesuai gambar Kerja
Tebal panel 9 mm
Bahan yang akan dipakai harus siku pada sudut-sudutnya,
permukaan rata tidak bergelombang, tidak ada tonjolan atau
lekukan; dan bebas dari cacat, noda dan pecah.
Merk sekualitas “Jaya Board”.
2.6 Pada tempat – tempat pertemuan dengan dinding ,kolom bagian ruang
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 72
dalam dipasang list Siku 4x6 cm dari bahan Gypsum/Kayu
3.Syarat-syarat Pelaksanaan
3.1 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk
meneliti gambar-gambar yang ada dengan kondisi dilapangan (ukuran
dan lubang), termasuki mempelajari bentuk, pola layout/penempelan,
cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail.
3.6 Desain dan produk dari system langit-langit harus mendapat persetujuan
dari Perencana /Pengawas /Konsultan Pengawas.
3.8 Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan, rekomendasi dari
produsen dan ketentuan Perencana/Pengawas/Konsultan Pengawas.
3.9 Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam
gambar dan lurus (tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang
diijinkan dari masing-masing bahan yang digunakan).
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 73
3.12 Pemasangan langit-langit tidak boleh menyimpang dari ketentuan
gambar rencana untuk itu.
3.13 Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan dan ketentuan
Produsen.
3.14 Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam dan
lurus (tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diijinkan dari
masing-masing bahan yang digunakan).
Pasal 15
PEKERJAAN PLAFON KALSIBOARD/GRC
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya
pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
1.2 Pekerjaan ini meliputi rangka untuk rakitan yang tidak menahan beban
dari Kayu.
1.3 Rakitan papan gypsum /kalsiboard yang dipasang pada rangka Kayu.
2.Persyaratan Bahan
2.1 Jarak dan ukuran sesuai yang ditunjuk dalam gambar tetapi tidak
kurang dari yang diperlukan agar sesuai dengan standard ASTM C
754.
2.2 Semua rangka harus anti korosi, dicat anti karat atau digalvanize hot
deep sesuai dengan ASTM A 525 kecuali ditentukan lain oleh
Perencana /Pengawas /Konsultan Pengawas.
2.3 Ketebalan adalah sesuai dengan gambar atau jika tidak ditunjuk,
dengan ketebalan 9 mm sesuai dengan ASTM C 80. Untuk aplikasi dan
jarak rangka sesuai dengan gambar atau persyaratan dari produsen dan
disetujui oleh Perencana/Pengawas/Konsultan Pengawas.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 74
2.4 Bahan yang dipakai harus sesuai dengan persyaratan ASTM C 36.
2.5 Bahan tersebut dari produk, dan tidak terbatas sebagai berikut :
1. - Ukuran Standard : 120 x 240 cm, 60x 120 cm
- Produksi : GRC, Eternit Gresik, setara
- Warna : Abu-abu
- Type : Tebal 4 mm
3.Syarat-syarat Pelaksanaan
3.1 Pemasangan dikerjakan oleh tenaga ahli / tukang dengan disetujui
Pemberian Tugas.
3.7 Semua naad harus lurus dengan jarak 4 mm pada pertemuan panel,
pertemuannya tegak lurus sehingga hasilnya balk.
3.9 Pada akhir pemasangan setiap pertemuan panel diberi penutup Self
Adhesive joint tape Kalsiboard yang kemudian ditutup dengan
kompound, setelah kompound mengering kemudian kompound
diamplas hingga rata.
Pasal 16
PEKERJAAN PENGECATAN
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Pekerjaan pengecatan ini termasuk dengan penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan
dalam pekerjaan pengecatan sehingga tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu dan sempurna untuk operasional.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 75
1.2 Persiapan permukaan bidang yang akan dicat dan bersih dari yang
dipersyaratkan.
2.Persyaratan Bahan
2.1 Cat Dasar
Cat dasar yang digunakan harus mengikuti ketentuan sbb :
1. Alkali Resisting Primer /Alkali Resistant Sealer untuk cat interior dan
eksterior pada bidang permukaan plesteran, beton, gypsum,
kalsiboard.
2. Alumunium Wood Primer Sealer dan/atau wood filler untuk bidang
permukaan kayu, plywood, dan sejenisnya.
3. Quick-Drying Metal Primer Chromate / Zinc Chromate Primer untuk
bidang permukaan besi dan logam lainnya.
3.Syarat-syarat Pelaksanaan
3.1 Contoh dan Bahan Untuk Perawatan
1. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warns dan
jenis cat pada lembaran Teakwood atau papan Gypsum ukuran
30 x 30 cm 2, dan pada bidangbidang tersebut harus dicantumkan
dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan
(dari cat dasar s/d lapisan akhir).
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 76
2. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada
Pengawas dan Perencana, jika contoh-contoh tersebut telah
disetujui secara tertulis oleh pengawas, selanjutnya Kontraktor
dapat membuat mock-up.
4.Pekerjaan Persiapan
4.1 Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus membuat Mock-Up
pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan.
Bidang-bidang akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material
dan cara pengerjaan. Bidangbidang yang akan dipakai sebagai
Mock-Up ini akan ditentukan oleh Perencana dan Pengawas.
4.2 Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Pengawas dan
Perencana, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal
keseluruhan pekerjaan pengecatan.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 77
28 hari dan bebas dari kotoran, debu, minyak, olie dengan pH max.
7. Apabila permukaan dinding kadar alkalinya masih diatas pH 7
meskipun plesteran telah cukup lama maka bidang dinding tersebut
harus dicuci terlebih dahulu menggunakan larutan Asam HCL dengan
kadar 10% kemudian bilas dengan air bersih dan biarkan dinding
mengering.
6.2 Seluruh permukaan kayu harus dicek dan dipastikan bahwa semua
bekas lubang, paku, pasak telah diisi dengan dempul atau wood filler
dan diamplas.
6.3 Aplikasikan wood primer sealer dengan alat semprot sebanyak 2 kali
dengan ketebalan masing-masing ±30 µ
7.2 Semua karat dan kerak yang ada dihilangkan terlebih dahulu dengan
mengerok/ menggosok dengan sikat baja atau dengan mengamplas
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 78
permukaannya.
7.3 Setelah seluruh bidang metal tersebut rata, bersih, dan halus, diberi cat
dasar zynchromate paint 2 kali aplikasi secara merata sesuai yang
diterangkan dalam brosur produk masing-masing dengan ketebalan ±
40 µ
7.4 Pengecatan akhir dimulai lapis demi lapis sebanyak 2 kali secara merata
dengan menggunakan alat yang direkomendasikan produsen dan
mendapat persetujuan Pemcana/MK dengan ketebalan masing-masing
± 40 µ
7.6 Apabila terjadi kerusakan baik yang terlihat maupun yang tersembunyi
dan tidak disebabkan oleh pemilik atau pemakai maka Kontraktor wajib
memperbaiki seluruh pekerjaan yang rusak sampai dengan disetujui
oleh Perencana dan Pengawas dengan seluruh biaya ditanggung
Kontraktor.
Pasal 17
PEKERJAAN WATERPROOFING
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk
pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini
sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar, memenuhi uraian
syarat-syarat dibawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang
bersangkutan.
2.Persyaratan Bahan
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 79
2.1 Semua material waterproofing yang digunakan harus dari produk
yang telah mendapat persetujuan Perencana/Konsultan Pengawas.
2.2 Waterproofing
Bahan Waterproofing yang dipakai adalah dari jenis:
1. membrane waterproofing harus memiliki karakteristik:
- tidak lapuk
- tahan terhadap perubahan cuaca
- memiliki ketebalan yang sama, minimal 4 mm
- mudah & cepat pelaksanaannya
2. Cementitious Coating
Kontraktor tidak dibenarkan merubah standar dengan cara apapun
tanpa ijin dari Konsultan Pengawas.
2.3 Primer
Bahan primer untuk semua permukaan beton/dinding bata harus dari
produsen yang sama dengan bahan waterproofing-nya.
3.Syarat Pelaksanaan
3.1 Jaminan Pemeliharaan dan Tenaga Ahli
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang ditunjuk
penyalur dan pekerjaan harus mendapat sertifikat jaminan berupa :
1. Jaminan ketepatan pemakaian bahan (Producer's Process
Performance Warranty)
2. Jaminan Ketepatan Aplikasi (Aplication Workmanship
Warranty) dan - Jaminan Kekuatan tidak bocor minimal
selama 10 (sepuluh) tahun.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 80
basah lainnya menggunakan bahan waterproofing jenis
Cementitious Coating type.
3.5 Jaminan
1. Jaminan pelaksanaan pekerjaan waterproofing atas kebocoran
minimal 5 (lima) tahun.
2. Bila terjadi kegagalan/kebocoran dalam masa jaminan
kontraktor/aplikator harus memperbaiki atas biaya sendiri.
Pasal 18
PEKERJAAN PEMASANGAN PAVING BLOCK DAN KANSTEEN
1. Lingkup Pekerjaan
1.1 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan, peralatan
dan termasuk alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini
dengan baik dan sempurna.
2. Persyaratan Bahan
2.1 Agregat : Penggunaan agregat halus ataupun kasar harus dapat
memenuhi unsur-unsur yang ada dalam standard spesifikasi ASTM C 33.
2.3 Dimensi Paving block : tebal minimal 60 mm dan lebar minimal 60 mm.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 81
untuk finish permukaan paving.
2.5 Strength : Kuat tekan yang harus dicapai minimal 250 kg/cm2 Kuat lentur
yang harus dicapai minimal 50 kg/cm2 Ketahanan aus yang harus dicapai
rata-rata minimal 1,2
2.6 Paving block yang dikirim ke lapangan harus diterima dalam keadaan utuh
tanpa adanya cacat yang akan mempengaruhi hasil akhir pemasangan.
2.7 Batas kandungan air oisture Cement) pasir adalah 6 - 8% dan max. 1%
untuk pasir pengisi (Joint Filler) pasir harus bersih dan bebas dari kandungan
garam yang nantinya akan menyebabkan terjadinya efflorescence.
3.4 Taburkan Sand Bending (abu batu atau pasir) setebal 50 mm atau
ditentukan lain dalam gambar, dan jaga agar kandungan kelembaban
konstan dan kepadatan longgar dan konstan sampai paving block
dipasang dan dipadatkan.
3.6 Getarkan dan padatkan paving block sampai dengan level yang
diinginkan dengan compactor machine (stamper) dengan plat
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 82
permukaan 0,35 - 0,5 m2 dan mempunyai gaya sentrifugal sebesar 16
sampai 20 kN dengan frekuensi getaran 75 sampai 100 Hz. Minimal 2 kali
lintasan difungsikan untuk pemadatan pasir atas dengan penurunan sekitar
5 - 25 mm dan getarkan dan padatkan lagi bersamaan dengan pengisian
dan dengan pasir minimal 2 kali lintasan. Getarkan dengan kondisi-kondisi
berikut
- Setelah paving block pinggir (topiuskup) terpasang dan permukaan
telah selesai dan sebelum permukaan terkena hujan.
- Sebelum mengakhiri pekerjaan setiap kali, padatkan sepenuhnya
paving block yang terpasang yang berjarak lebih dari 1 m dari akhir
pasangan. Tutup lapisan yang terbuka dengan lembaran plastik yang
bersih, lebihkan penutup 1,2 m pada setiap sisi dari pasangan untuk
pelindung terhadap hujan.
3.9 Tempatkan unit paving secara hati-hati dengan tangan mengikuti acuan
yang lurus untuk menjaga ketepatan dan keseragaman permukaan atas
dengan akurat. Lindungi unit paving yang barn dipasang dengan plywood
sebagai tempat berdiri para pekerja. Majukan panel pelindung seiring
kemajuan pekerjaan tetapi lindungi daerah tersebut sesuai dengan
perpindahan selanjutnya diikuti dengan perpindahan bahan-bahan dan
peralatan untuk menghindari cakukan atau mengganggu keserasian unit
pavers. Jika diperlukan tambahan ketinggian pada paving yang kurang
tinggi sebelum pekerjaan pengisian sambungan.
3.11 Singkirkan dan ganti unit paving yang longgar, retak, patah, bernoda atau
kerusakan lain atau unit tidak serasi dengan unit sebelahnya seperti yang
dikehendaki. Sediakan unit-unit bare untuk mencocokan unit yang
bersebelahan dan pasang dengan cara yang sama seperti unit semula,
dengan melakukan pengisian sambungan yang sama agar tidak kelihatan
tanda¬tanda penggantian.
3.12 Sediakan perlindungan akhir dan keadaan tersebut dijaga dengan suatu
cara yang disetujui oleh aplikator yang menjamin pekerjaan unit paving
tidak rusak atau menjadi jelek pada saat Serah Terima Pekerjaan.
Pasal 19
PEKERJAAN INTERIOR
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 83
1. Lingkup Pekerjaan
1.1 Lingkup pekerjaan yang dimasksud meliputi npenyedian tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan dan alat Bantu lainnya yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan ini secara lengkap, meliputi :
1.1.1 Pekerjaan interior sesuai dengan gambar kerja serta buku uraian
pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan teknis.
1.1.2 Pekerjaan pembersihan sebelum dan setelah pelaksanaan
pekerjaan.
1.1.3 Pengamanan, Konsultan Pengawas/Direksi dan pemeliharaan
terhdap alat-alat kerja, bahan-bahan, maupun hasil pekerjaan
selama pelaksanaan berlangsung sehingga hasil pelaksanaan
sempurna.
2. Persyaratan Umum
2.1 Gambar Dokumen
2.1.1 Dalam hal terjadi perbedaan atau pertentangan dalam gambar-
gambar yang ada dalam buku uraian pekerjaan ini maupun
perbedaan yang terjadi akibat keadaan di lapangan, Kontraktor
diwajibkan melaporkannya kepada Direksi secara tertulis untuk
mendapatkan keputusan pelaksanaan di lapangan setelah terlebih
dahulu Direksi berunding dengan perencana.
2.1.2 Semua ukuran yang tertera dalam Gambar Kerja adalah ukuran
jadi, dalam keadaan selesi/terpasang.
2.1.3 Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, maka sebelum
memulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan terlebih dahulu
memperhatikan dan meneliti semua ukuran yang tercantum dalam
Gambar Kerja seperti file-file, ketinggian, lebar, ketebalan, luas
penampang dan detail lainnya dan disesuaikan dengan kondisi
lapangan.
2.3 Koordinasi
2.3.1 Penunjukkan supplier dan subKontraktor harus mendapatkan
pewrsetrujuan dari Direksi/Pelaksana.
2.3.2 Kontraktor wajib mengadakan koordianasi pelaksanaan atas
petunjuk Direksi dengan Kontraktor bawahan atau supplier bahan.
2.3.3 Suppler wajib hadir mendampingi Direksi di lapangan untuk
pekerjaan tertentu atau khusus sesuai dengan instruksi pabrik.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 84
Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti normalisasi
Indonesia, standar industri dan peraturan lainnya yang ada hubungannya
dengan pekerjaan ini, misalnya :
2.4.1 Peraturan pembangunan pemerintah daerah setempat.
2.4.2 Peraturan bangunan Nasional 1978
2.4.3 Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan baik secara lisan
maupun tertulis yang diberikan oleh Direksi.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 85
dan diuji, baik pada pembuatan, pengerjaan maupun pelaksanaan
dilapanagan oleh Direksi.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 86
a. Menggunakan kayu solid berkualitas baik dengan serat lurus
b. Plywood/multiplex dari produk local yang berkualitas baik.
Setiap lembar plywood yang dipakai harus mempunyai
tanda/cap dari pabrik pembuat.
c. Bahan kayu lapisan yang bersifat dekoratif (decorative
veneers) dari kayu teakplywood dengan pola serat lurus
dengan kualitas baik.
3.2.5 Harus dihindarkan adanya cacat-cacat kayu baik yang
merupakan cacat bawaan seperti terlalu banyaknya mata kayu,
putih kayu, pecah-pecahatau cacat yang terjadi karena
kesalahan proses penebangan, pemotongan dan penyimpanan
seperti melenting, menggeliat dan kebiruan (blue stain) serta
cacat lain yang tidak dapat memenuhi standar untuk pekerjaan
ini.
3.2.6 Untuk pekerjaan kayu yang bersifat decorative wood working,
digunakan :
a. Kayu berkualitas baik
b. Ketebalan veneer yang dipersyaratkan adalah 1 (satu) mm
yang dihasilkan dengan system “quarter cut slicing” (bukan
rotary slicing).
c. Veneer matching sesuai dengan design dan pola gambar
dengan syarat sesuai warna dan seratnya (colour and ground
matching).
d. Kayu-kayu jenis lain yang digunkan dalam pekerjaan inlay,
banding, sesuai dengan design dan pola yang ditunjukkan
dalam gambar.
e. Pekerjaan kayu decorative yang baik yang bersifat veneer
matching cross, veneer inlay, banding harus benar-benar
dikerjakan dengan sebaik mungkin sehingga menghasilkan
permukaan dekoratif yang betul-betul rata, sejajar, halus dan
menghasilkan daerah-daerah pertemuan yang tidak terasa
apabila diraba.
3.2.7 Khusus untuk pekerjaan finishing kayu baik yang masuk ke dalam
kelompok kayu padat, papan maupun lapisan decorative
persyaratan finishing yang diminta adalah :
a. Pada dasarnya persyaratan finishing yang dipakai adalah
natural dengan Melamic finish, syarat intensitas warna sama
antara satu bagian kayu dengan lainnya.
b. Finishing bersifat “open pore” (pori-pori kayu terbuka),
exposed grain (serat nyata dan terasa apabila diraba), warna
natural.
c. Bagian-bagian kayu yang telah difinish tidak boleh
menampakkan adanya paku, skrup bekas paku maupun
dempulan.
d. Finishing (top coat) yang digunakan adalah dari jenis
polyurethane.
e. Bahan perekat yang dipakai dalam prefinishing adalah
perekat formal dehide atau urea
f. Bahan perekat ini juga berlaku pada pekerjaan-pekerjaan
veneer setting, inlay, banding.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 87
g. Pembuatan persiapan pemasangan alat-alat pengancingan
yang terbuat dari logam (iron mongery) pada kayu halus
dikerjakan dengan mesin kayu sehingga tercapai kerapihan
dan ketepatan yang setinggi-tingginya.
3.2.8 Kelembaban Kayu
a. Untuk ketebalan kayu < 3 cm, diisyaratkan kelembaban kayu
tidak lebih 14% terpasang.
b. Untuk ketebalan kayu < 7 cm, diijinkan kelembaban kayu
maximum 25% terpasang.
c. Untuk ketebalan kayu antara 3 cm sampai dengan 7 cm,
kelembaban yang diijinkan maximum 18% pada saat
terpasang.
3.2.9 Pengawetan Kayu
a. Semua kayu terkecuali lembaran kayu lapis yang
dipergunakan melalui proses pengeringan/dry clean dan
harus sudah diberi bahan anti rayap sebelum pelaksanaan.
b. Pekerjaan anti rayap dilakukan dengan menggunakan bahan
pengawet clorodane 960 EC dengan konsentrasi 2%.
c. Penggunaan dilakukan dengan kuas, minimum 200 cc larutan
untuk menutupi 1 m2 permukaan.
d. Semua prosedur penggunaan bahan dan cara pelaksanaan
sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat.
3.2.10 Penimbunan Kayu
Penimbunan kayu ditempat pekerjaan sebelum pelaksanaan
pekerjaan harus di;letakkan disatu tempat/ruangan yang kering
dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung
dan harus dilindungi dari kerusakan.
Timbunan kayu tersebut harus diberi alas sehingga tidak langsung
terhampar dilantai.
3.2.11 Semua pengikat berupa paku, sekrup, baut, dinabolt, kawat dan
lain-lain harus digalvanis sesuai dengan persyaratan bahan yng
berlaku di Indonesia.
3.2.12 Bahan perekat.
Jenis : lem putih untuk kayu dan harus tahan air.
Produk : local.
3.2.13 Dempul yang dipakai adalah tipe B sesuai dengan referensi
persyaratan bahan yang berlaku di Indonesia.
3.2.14 Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan/material untuk
mendapatkan persetujuan Direksi.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 88
system perkuatan yang sesuai dengan gambar kerja dan kondisi
lapangan. Shop drawing tersebut harus diajukan kepada Direksi
untuk mendapatkan persetujuan.
3.3.4 Khususnya untuk pekerjaan kayu halus, Kontraktor harus
membuat shop drawing yang menggambarkan detail
pemasangan dan system perkuatan yang sesuai dengan
gambar kerja dan kondisi lapangan. Shop drawing tersebut harus
diajukan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
3.3.5 Selama pelaksanaan pekerjaan kayu ini, Kontraktor harus selalu
koordinasi dengan paket pekerjaan El, Sr, Me, Ar. Kontraktor
harus menyediakan Menhole untuk pemeliharaan/perawatan
instalasi disiplin lain tersebut yang tersembunyi dibalik permukaan
kayu yang luas.
3.3.6 Semua proses pemotongan dan pembuatan bentuk kayu
dikerjakan dengan menggunakan mesin, kecuali untuk detail
tertentu atas persetujuan Direksi tidak diperkenenkan proses
pengerjaandilakukan ditempat pemasangan, kecuali atas izin
Direksi.
3.3.7 Bentuk, ukuran, profil, nat dan peil yang tercantum dalam
gambar kerja adalah hasil jadi/finish. Bila ada penyimpangan
tanpa persetujuan Direksi/Perencana, maka Kontraktor harus
membongkar dan memperbaiki kembali tanpa mengurangi
mutu yang disyaratkan.
3.3.8 Pelaksanaan sambungan seperti pemasangan klos, baut, plat
penggantung, anker, Dynabolt, sekrup,paku dan lem perekat
harus rapi serta sempuran, tidak diperkenankan mengotori
bidang-bidang tampak. Khusus pada permukaan bidang
tampak/exposed tidak diperkenankan pemasangan paku tetapi
harus disekrup atau cara lain yang disetujui Direksi/Perencana.
Ukuran bahan/material sambungan adalah baut “3/8” untuk
balok kayu dengan dinding pasangan batu bata dan permukaan
beton. Paku dan sekrup sesuai keperluan, klem dari pelat baja strip
tebal 3 mm, lebar 4 mm.
3.3.9 Bilamana pada system perkuatan yang tertera dalam gambar
dianggap kurang kuat oleh Kontraktor, maka menjadi kewajiban
dan tanggungan Kontraktor untuk menambahkannya setelah
disetujui oleh Direksi/Perencana. Dalam hal ini Kontraktor tidak
dapat mengklaim sebagai pekerjaan tambah.
3.3.10 Semua pekerjaan pendempulan harus rapi, rata dan halus setelah
dempul kering digosok ampelas halus.
3.3.11 Untuk bahan material yang melekat pada kayu, bahan/material
tersebut harus diberi lapisan pelindung atau lapisan cat yang
sesuai seperti yang disyaratkan.
3.3.12 Rangka kayu yang akan dipasang bahan penyelesaian lain harus
diperhalus, rata, dan waterpass.
3.3.13 Hasil akhir dari pemasangan harus rata, lurus dan tidak melampaui
toleransi kerataan 0,5 cm setiap 2 m2.
3.3.14 Permukaan kayu yang terlihat atau yang akan dilapisi dengan
bahan material lain harus diserut sedemikian rupa sehingga siap
menerima bahan/material tersebut.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 89
3.3.15 Penggunaan meni sama sekali tidak disetujui termasuk memberi
lapisan dempul atau sejenisnya, kecuali disyaratkan oleh Direksi.
3.3.16 Kayu harus dipotong menurut pola dan urutn pengerjaan yang
ditentukan oleh Direksi atau dalam gambar kerja. Kayu yang telah
dipola tersebut diserut dengan mesin, kemudian dengan serutan
tangan untuk sambungan-sambungan. Untuk sambungan-
sambunganseperti tenon, ekor burung laying-layang (dove tail),
dowel atau tipe sambungan lain harus dikerjakan mesin dengan
toleransi 0 mm.
3.3.17 Bila komponen berjumlah lebih dari 10 (sepuluh) buah, maka
pemotongan menurut pola dan pengerjaan assembling harus
menggunakan jig.
3.3.18 Semua bagian kayu yang terlihat (exposed) harus difinish,
termasuk semua permukaan yang terlihat apabila ada bagian
yang tidak ditutup, dibuka, diangkat dan lain-lainnya.
3.3.19 Jika diperlukan bahan perekat, maka Kontraktor terlebih dahulu
harus mengajukan bahan perekat tersebut baik kualitas maupun
jenisnya kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
3.3.20 Panel-panel sungkai plywood yang akan dipasang pada rangka
kayu harus dengan cara di lem.
3.3.21 Pengeleman harus merata, tidak ada rongga udara, rapi,
permukaan harus rata dan tidak kotor atau bernoda. Tidak
diperkenankan adanya sambungan dalam satu bidang
permukaan, harus merupakan satu muka yang utuh.
3.3.22 Pada bidang kayu yang terlihat tidak boleh ada lubang-lubang
paku bekas penyetelan penunjang atau penyiku.
3.3.24 Pekerjaan daun pintu kayu.
3.3.1 Pemasangan/penyetelan semua daun pintu pada kosen harus
menghasilkan celah yang merata (2 mm) dan lurus.
3.3.1 Semua kayu yang telah terpasang harus dilindungi dari segala
benturan, pecah, retak noda dan cacat lain.
3.3.1 Apabila hal tersebut diatas ditemui, maka Kontraktor harus
membongkar dan mengganti tanpa mengurangi mutu. Biaya
untuk pekerjaan ini adalah tanggung jawab Kontraktor, tidak
dapat diclaim sebagai pekerjaan tambah.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 90
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pengecatan kayu
untuk permukaan yang dinyatakan ditampakkan serat kayunya
atau seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja
3.5.2 Persyaratan Bahan
a. Bahan dari kualitas utama, tahan terhadap udara dan
garam, produk local Sek. Ultran.
b. Bahan didatangkan langsung dari pabrik. Tiba di tapak
konstruksi harus masih tersegel baik dalam kemasannya dan
tidak cacat.
c. Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari produk
tersebut diatas mengenai kemurnian cat yang akan
digunakan. Pembuktian berupa segel kaleng, test BD, test
laboratorium dan hasil akhir pengecatan.
d. Biaya untuk pembuktian ini dibebankan kepada Kontraktor.
Hasil test kemurnian harus mendapat rekomendasi tertulis
dari produsen dan diserahkan kepada Direksi/Perencana
untuk persetujuan pelaksanaan.
3.5.3 Persyaratan Pelaksanaan
a. Lapisan pertama
Bahan pertama
Bahan pewarna / woodstain.
Pelaksanaan pekerjaan dengan spray gun
Setelah kondisi 75 % - 90 % kering, permukaan dibersihkan
dengan kain lap hingga bersih.
Untuk mendapat warna yang lebih tua, pekerjaan woodstain
harus berulangkali atau minimum 3 kali. Wrna ditentukan
kemudian, tunggu hingga lapisan kering betul sebelum
pelapisan selanjutnya.
b. Lapisan kedua
Cat dasar dari jenis sanding sealer
Tujuannya untuk lebih menutupi pori-pori atau celah kayu
sehingga terbentuk dasar yang halus.
Pelaksanaan pekerjaan dengan spray gun, disemprotkan
tipis terlebih dahulu agar warna woodstain tidak larut.
Pengencer adalah thinner dengan perbandingan 1 : 1
Tunggu hingga lapisan kering betul sebelum pekerjaan
selanjutnya.
c. Lapisan ketiga, keempat dan kelima
Cat akhir/finish jenis melamic. Pelaksanaan pekerjaan
dengan spray gun, pengencer adalah thinner super. Bila
musim hujan dengan kelembaban sangat tinggi harus
ditambahkan 5 % retarder RD 02 pada thinner. Tenggang
waktu antara pelapisan minimum 12 jam. Warna ditentukan
kemudian.
Pasal 20
PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN TAMAN
1. Lingkup Pekerjaan
1.1 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan, peralatan
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 91
dan termasuk alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini
dengan baik dan sempurna.
2. Persyaratan Bahan
2.1 Pemakaian bahan yang akan digunakan harus sesuai dengan apa yang
tercantum dalam gambar lanskap, memenuhi standart spesifikasi bahan
yang telah dipilih dan disetujui oleh pimpinan proyek dan owner.
Bahan yang akan dipergunakan harus diajukan dan diserahkan kepada
pengawas pelaksanaan lanskap untuk disetujui.
Apabila terdapat perubahan jumlah pada gambar dan daftar tanaman,
maka jumlah pada gambar yang jadi patokan. Tanaman pengganti tidak
diperkenankan, kecuali atas sepengetahuan dan seijin pengawas
pelaksanaan lanskap.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 92
2. Pengiriman Bibit Tanaman
Dalam memperhitungkan cara-cara pengangkutan yang baik untuk
mengurangi kerusakan tanaman maka beberapa hal yang perlu
diperhatikan :
• Kendaraan untuk pengangkutan harus tertutup pada bagian
depan dan samping, sedangkan dibagian belakang dan bagian
atas terbuka.
• Tanaman terutama pohon yang tinggi, besar , dan berat hanya
dapat diterima bila ukuran bola atau sebaran akar berbanding
sesuai dengan tinggi tanaman dan bola akarnya padat sesuai
dengan penilaian Konsultan perancang dan Pengawas
Pelaksanaan Lansekap.
• Dahan dan daun dikurangi dan ditinggalkan seperlunya kemudian
diikat supaya tidak rusak. Perakaran dibungkus dengan karung dan
diikat dengan kuat, jika dibungkus dengan bahan plastic maka
bahan itu harus dilepas sebelum tanaman ditanam.
• Perletakan tanaman yang berukuran tinggi tidak diperkenankan
dengan posisi berdiri pada bak kendaraan , atau posisi yang
menantang arah angin, tetapi posisi yang diperkenankan adalah
posisi tidur dengan letak tumbuhnya daun mengarah ke bibir bak
kendaraan sebelah belakang, atau searah dengan arah angin.
• Rencana kedatangan tanaman harus diberitahukan kepada
Pengawas pelaksana lansekap dan / Konsultan Pengawas 6 hari
sebelumnya. Kontraktor harus membuat formulir kedatangan
tanaman dan diserahkan kepada Pengawas Pelaksana Lanskap
dan / Konsultan Pengawas untuk disetujui.
• Sebelum melakukan perjalanan dilakukan penyiraman yang cukup
dan mengenai sumua bagian dari tanaman, (kalau
memungkinkan\) sebaiknya pengangkutan dilakukan malam hari.
• Kecepatan kendaraan tidak boleh melebihi 60 km/jam
• Waktu muat dan bongkar tanaman dilakukan dengan hati-hati,
jangan sampai rusak baik tanaman aupun tanahnya.
• Keteledoraan dalam tatacara pengiriman yang tidak memenuhi
standart umum dapat membuat tanaman tidak ditrima di
lapangan, karena dapat memungkinkan tanaman rusak atau
mati.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 93
Pengawas atau wakilnya yang berada di lokasi proyek.
3. Tanaman atau material tanaman lain yang tidak diterima atau
disetujui oleh Pengawas Pelaksana Lanskap atau Konsultan
Pengawas harus segera dikeluarkan dari proyek.
Arsitek lansekap atau wakilnya adalah penentu tunggal dalam hal
kualitas barang dan diterima atau tidak diterimanya barang tersebut.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 94
tempat tersebut.
2. Sebelum melaksanakan penanaman, perlu dilaksanakan
pemeriksaan status keasaman tanah (PH) dan kondisi hara
tanah/tingkat kesuburan tanah (N, P, K, Ca, Mg) Catatan : Jika tanah
tersebut tidak sesuai dengan ketentuan diatas, maka tidak boleh
digunakan dan harus diganti dengan tanah perkebunan /tanah
hitam dan gembur.
3. Tanah disiram merata diseluruh area penanaman agar dapat
diketahui rata tidaknya permukaan tanah, jika didapat permukaan
tanah yang tidak rata, segera diisi kembali tanah baru dengan
olahan yang sama. Khusus untuk area rumput atau ground cover
biarkan selama seminggu untuk proses pembasmian.
4. Untuk area rumput /ground cover setelah dua minggu rumput-rumput
liar tersebut dibasmi dengan herbisida (Round up) dan dibiarkan
selama seminggu untuk proses pembasmian.
5. Mengadakan pengukuran dan pemasangan patok-patok titik-titk
mula /peil dasar yang diperlukan di tempat kerja.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 95
sepengetahuan dan persetujuan Pengawas Pelaksana Lansekap dan
/ Konsultan Pengawas.
7. Waktu penanaman sangat dianjurkan pada musim hujan dan kondisi
cuaca yang memungkinkan. Pelaksanaan penanaman yang berlaku
(pagi hari sekitar pukul 07.00 -09.00 atau sore hari sekitar pukul 15.00 -
17.00 dan tidak pada saat hujan), Bila penanaman dilakukan pada
saat kondisi cuaca yang buruk serta tidak memperhatikan saran-saran
yang diberikan oleh Pengawas Pelaksana Lansekap, maka bila terjadi
kerusakan pada tanaman adalah menjadi tanggung jawab
kontraktor.
6. Penanaman Pohon
6.1 Tahap awal persiapan lubang tanam dengan mengecek PH dan
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 96
kesuburan kondisi tanah.
6.2 Tanah galian dari lubang tanam yang telah disiapkan harus dicampur
dengan pupuk kandang murni sejumlah dua kali lebih banyak dari jumlah
volume masing¬masing bagian.
6.3 Tanah dasar lubang harus digemburkan, tidak boleh padat atau licin serta
diberi pupuk organik yang ditebar diatas dasar lubang setebal 15 cm dan
tanah harus bersih dari batu-batuan atau puing.
6.6 Pembungkus tanaman (terutama yang terbuat dari bahan plastic) harus di
lepas dengan hati-hati di dekat lubang yang telah tersedia atau disayat-
sayat pada bagian bawah dan lingkar pembungkus.
6.7 Bibit tanaman dimasukkan dengan hati-hati ke dalam lubang yang telah
tersedia..
6.9 Tanah diurug sedikit demi sedikit dengan hati-hati disekitar bola akar sambil
memegang tegak berdirinya bibit pohon, kemudian dipadatkan supaya
pohon tidak goyah.Setiap pengembalian tanah ke dalam lubang setebal
maksimum 30 cm, tanah harus segera disiram air dan dibiarkan air meresap
ke dalam tanah, baru kemudian ketebalan berikutnya menyusulsampai
mencapai levelyang diinginkan.
6.10 Pada waktu memasukan tanah ke dalam lubang, maka tanah bawah (B)
dikembalikan ke bagian bawah dan tanah atas (A) dikembalikan ke
bagian atas juga.
6.11 Pangkal batang pohon harus tepat pada atas permukaan tanah.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 97
(penunjang) pada dan diikat dengan ijuk.
6.16 Daun yang terlalu tua harus dikurangi dengan maksud untuk membantu
mengurangi penguapan.
6.17 Kemudian disiram dengan air sebanyak 10 liter untuk setiap pohon, dan
penyiraman dilakukan setiap hari 2 kali selama dua minggu setelah
penanaman, kecuali pada saat musim hujan, pagi (7,00 - 9,00 ) dan sore (
16,00 - 18,00 ).
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 98
Jarak tanam antar tanaman sesuai dengan gambar rencana.
Pemberian air ( penyiraman ) dilakukan pada pagi hari dan waktu
sore hari setelah matahari hampir terbenam, untuk menjaga
penguapan ( respirasi ) daun dan menjaga kisaran pH tanah antara
5,5 - 6,5.
Pemberian pupuk dianjurkan memakai pupuk kandang, dan dengan
memakai pupuk urea dan TSP/DAP sesuai dengan dosis.
Pemberantasan hama / penyakit yang menyerang pada tanaman
pepohonan umumnya dilakukan dengan memotong bagian-bagian
tanam yang terserang hama/penyakit dan atau menyemprotnya
dengan fungisida, dan dilakukan pula pada musim panas/kemarau.
Pasal 21
PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN ELEKTRIKAL DAN MEKANIKAL
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Syarat-syarat teknis umum Pekerjaan Elektrikal dan Mekanikal ini berisi
perincian yang memperjelas / menambahkan hal-hal yang tercantum
dalam Buku Syarat-syarat Administrasi. Buku Syarat-syarat Administratif
saling melengkapi dengan Syarat-syarat Umum Teknis Elektrikal dan
Mekanikal.
1.2 Pekerjaan instalasi sistim ini meliputi seluruh pengangkutan dan
pengadaan bahan-bahan serta peralatan-peralatan utama, peralatan
bantu, peralatan untuk instalasi, tenaga kerja, pembuatan alat-alat
pemasangan, termasuk pengadaan listrik dan air untuk keperluan
pengujian dan keperluan kerja.
1.3 Dalam Pekerjaan ini harus termasuk sertifikat pabrik dari peralatan yang
akan dipakai dan pekerjaan-pekerjaan kecil lain yang berhubungan
dengan pekerjaan ini yang tidak mungkin disebutkan secara terinci di
dalam buku ini tetapi dianggap perlu untuk keselamatan dan
kesempurnaan fungsi dan operasi sistem distribusi listrik.
1.4 Perincian umum pekerjaan instalasi ini adalah sebagai berikut (perincian
lebih lanjut dapat dilihat pada syarat-syarat teknis masing-masing bidang
pekerjaan).:
1. Pekerjaan Elektrikal
a. Instalasi sistim distribusi listrik berikut panel-panel daya.
b. Instalasi penerangan dan stop kontak.
c. Instalasi Cable Tray
2. Pekerjaan Mekanikal
a. Pekerjaan Plambing
Plambing (Pemipaan) air bersih
Plambing (Pemipaan) air kotor
Plambing ( Pemipaan) air hujan
1.5 Penyetelan seluruh sistim agar lengkap dan dapat bekerja dengan baik
sesuai dengan persyaratan dokumen pelelangan dan gambar-gambar
yang ada.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 99
1.6 Pengadaan pemasangan seluruh sistim instalasi Elektrikal dan Mekanikal
sesuai gambar, spesifikasi dan dokumen lainnya sesuai dengan kontrak.
1.7 Segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan ini yang masih kurang jelas,
kontraktor dapat menanyakan lebih lanjut kepada Konsultan Perencana
/Pengawas atau pihak lain yang ditunjuk untuk ini.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 100
4. Pedoman dan Petunjuk Keselamatan Kerja PLN No. 48.
5. Peraturan Telekomunikasi 1989.
6. SK Menteri dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat mengenai
Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran.
7. Pedoman Peraturan Plambing Indonesia.
8. Standart Konstruksi bangunan Indonesia (SKBI)
9. Peraturan internasional lain yang relevan, digunakan umum dan
diakui di Indonesia.
10. Peraturan-peraturan lain yang berlaku setempat.
2.9 Selain dari persyaratan tersebut, untuk semua peralatan dan mesin sistim
Elektrikal dan Mekanikal, juga tidak boleh menyimpang dari persyaratan
yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
3.Kontraktor
3.1 Yang dimaksud dengan Kontraktor di dalam spesifikasi ini adalah badan
pelaksana yang telah terpilih dan memperoleh kontrak kerja untuk
penyediaan dan pemasangan instalasi Elektrikal dan Mekanikal ini
sampai selesai.
Kontraktor bertanggungjawab atas pelaksanaan instalasi Elektrikal dan
Mekanikal dalam proyek ini dan menempatkan paling tidak seorang
tenaga ahli yang setiap saat dapat berdiskusi dan dapat memutuskan
setiap persoalan teknis dan administrasi di lapangan.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 101
4.2 Kontraktor wajib bekerja sama dengan pihak-pihak lainnya demi
kelancaran pelaksanaan proyek ini, terutama koordinasi dengan pihak
Kontraktor sipil maupun arsitektur.
4.4 Untuk semua peralatan clean mesin yang disediakan, atau diselesaikan
oleh pihak lain atau yang dibeli dari pihak lain yang termasuk dalam
lingkup instalasi sistem ini, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas
segala peralatan dan pekerjaan ini.
5.Gambar-gambar
5.1 Gambar Perancangan (Design drawing).
1. Yang dimaksud dengan gambar perancangan adalah gambar-
gambar yang menyertai buku ini, gambar-gambar penjelas dan
segala gambar-gambar addendumnya.
2. Kontraktor harus mempelajari gambar-gambar perancangan dan
secepatnya melaporkan kepada Konsultan Pengawas, apabila
terdapat hal-hal yang dianggap kurang jelas, segera mungkin
setelah diadakannya rapat pra pelaksanaan.
3. Gambar-gambar dalam perancangan ini tidak dimaksudkan untuk
mencantumkan semua detail konstruksi seperti detail pemasangan,
detail penumpu, detail pengikat dan detail lainnya terutama yang
berhubungan dengan peralatan yang akan disediakan/dipasang
oleh Kontraktor.
4. Kontraktor tetap harus memasang instalasi tersebut dan harus
membuat shop drawing yang terinci untuk menjelaskan hal-hal
tersebut di atas.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 102
5. Ukuran-ukuran bangunan yang tepat dan seharusnya diikuti adalah
ukuran yang disebutkan pada gambar-gambar Arsitektur/Finishing
dan/atau Struktur/Sipil sehingga bila terjadi perbedaan ukuran
antara gambar-gambar Instalasi-Utilitas bangunan dengan
gambar-gambar tersebut di atas maka ukuran tersebut harus
dibaca sebagaimana yang tertulis pada gambar-gambar Arsitektur
dan atau Sipil-Struktur.
6.Persyaratan Pelaksanaan
6.1 Persetujuan material dan bahan.
Kontraktor harus memberikan contoh semua material dan bahan yang
akan digunakannya kepada Konsultan Pengawas atau pihak yang
ditunjuk untuk dimintakan persetujuannya secara tertulis sebelum
dipasang.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 103
yang ditugaskan apabila sekiranya terjadi kesulitan atau gangguan-
gangguan yang mungkin terjadi pada saat melaksanakan pekerjaan.
7.2 Buku petunjuk operasi dan Buku petunjuk perawatan, untuk peralatan
yang terpasang dalam kontrak ini. Buku petunjuk sebaiknya dalam bahasa
Indonesia.
Data-data tersebut haruslah diserahkan kepada pemilik sebanyak 2
(dua) set dan kepada Konsultan Pengawas 1 (set) set. Bila gambar dan
data-data tersebut belum lengkap diserahkan maka pekerjaan
Kontraktor belum dapat dianggap selesai.
8.2 Kontraktor harus menyerahkan surat jaminan (sertifikat) untuk unit mesin
dari pabrik pembuat mesin tersebut, sehingga denganndemikian
Kontraktor atas jaminan tersebut dan atas jaminan yang dikeluarkan
olehnya sendiri, wajib memperbaiki dan mengganti setiap bagian yang
rusak dan atau tidak berfungsi secara baik sebagaimana seharusnya.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 104
8.3 Bila terjadi kerusakan atau ketidak-sempurnaan kerja dari peralatan, unit
mesin, bagian dari peralatan atau bagian dari unit mesin selama masa
jaminan/garansi, Kontraktor harus melakukan perbaikan atas biayanya
sendiri sampai peralatan atau unit mesin tersebut dapat bekerja kembali
secara baik dan benar.
9.Izin
9.1 Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang mungkin diperlukan
untuk melaksanakan Instalasi ini harus dilakukan oleh Kontraktor atas
tanggungan dan biaya Kontraktor.
9.4 Kontraktor harus menyerahkan semua izin atau keterangan resmi yang
diperolehnya mengenai instalasi proyek kepada Konsultan Pengawas
atau pihak yang ditunjuk, sebelum penyerahan kedua dilakukan.
10.Kolerasi Pekerjaan
10.1 Pekerjaan galian dan penimbunan tanah untuk keperluan instalasi
Elektrikal dan Mekanikal yg dilaksanakan, harus sudah memperhitungkan
pengangkutan bekas galian dan pembersihan.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 105
10.2 Semua pekerjaan pembuatan lubang-lubang dan penutupan kembali
pada dinding, lantai, langit-langit untuk jalannya pipa dan kabel,
dilaksanakan oleh Kontraktor berikut perapihan / finishing-nya kembali.
10.5 Semua fasilitas yang diperlukan pada saat proyek berjalan, yaitu air,
listrik, saniter darurat harus disediakan oleh Kontraktor, dengan terlebih
dahulu membuat gambar untuk mendapatkan persetujuan Konsultan
Pengawas.
10.6 Untuk pipa yang menembus dinding, lantai, langit-langit dan lain-lain,
harus di beri lapisan isolasi peredam getaran dan pipa selubung (sleeve)
untuk memudahkan perbaikan dan pemeliharaan dari segi teknis.
Untuk itu Kontraktor di haruskan menyerahkan gambar kerja Konsultan
Pengawas untuk di minta persetujuannya. Segala akibat pekerjaan
tersebut harus sudah di perhitungkan dalam penawaran oleh Kontraktor.
11.Persyaratan Bahan
11.1 Pada saat penawaran tender, Kontraktor harus menyerahkan brosur teknis
peralatan utama Elektrikal dan Mekanikal. Pada brosur-brosur peralatan /
bahan yang ditawarkan harus diberi tanda yang jelas, merk dan type
peralatan yang ditawarkan. Ditambahkan lembar rekapitulasi berisi jenis
bahan / material / peralatan, merk dan typenya.
11.2 Material atau bahan yang diajukan harus disesuaikan dengan gambar
dan spesifikasi teknis, atau acuan merk yang disebutkan. Bila Material
atau bahan yang disebutkan pada gambar atau spesifikasi teknis tidak
terdapat di pasaran atau sudah diganti dengan type lain, kontraktor
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 106
harus menggantinya dengan yang setara dan disertai pernyataan dari
supllier.
11.4 Semua bahan yang digunakan dalam instalasi ini harus baru, dalam
keadaan baik, tidak bercacat, sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
Kontraktor harus menjaga kebersihan serta melindungi semua bahan-
bahan yang digunakan dalam instalasi ini sebelum dipasang.
12.4 Kontraktor bertanggung jawab sendiri atas penyediaan listrik dan air
untuk kebutuhannya selama masa pelaksanaan berlangsung, dengan
anggapan bahwa fasilitas yang tersedia di tapak tidak diijinkan untuk
dipergunakan.
Pasal 22
SYARAT – SYARAT TEKNIS KHUSUS
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1.Lingkup Pekerjaan
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 107
1.1 Syarat-syarat teknis khusus Pekerjaan Instalasi Listrik berisi perincian yang
memperjelas / menambahkan hal-hal yang tercantum dalam Buku
Syarat-syarat Umum Teknis Elektrikal dan Mekanikal dan Buku Syarat-
syarat Administrasi. Semua buku tersebut saling melengkapi.
1.3 Dalam Pekerjaan ini harus termasuk sertifikat pabrik dari peralatan yang
akan dipakai dan pekerjaan-pekerjaan kecil lain yang berhubungan
dengan pekerjaan ini yang tidak mungkin disebutkan secara terinci di
dalam buku ini tetapi dianggap perlu untuk keselamatan dan
kesempurnaan fungsi dan operasi sistem distribusi listrik.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 108
listrik yang di dalamnya dicantumkan besaran-besaran listrik dan mekanis
serta spesifikasi tertentu lainnya. Pengerjaan dan pemasangan
peralatan-peralatan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Gambar-gambar arsitektur, struktur, elektrikal dan kontrak lainnya
haruslah menjadi referensi untuk koordinasi dalam pekerjaan secara
keseluruhan.
Kontraktor harus menyesuaikan peralatan terhadap perencanaan dan
memeriksanya kembali. Setiap kekurangan / kesalahan perencanaan
harus disampaikan kepada Konsultan Pengawas atau pihak lain yang
ditunjuk untuk itu.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 109
menjamin daerah kontrak yang baik.
2.3.5 Ventilasi
Lubang-lubang ventilasi harus dibuat secara rapi dengan punch
machine. Untuk menjaga benda-henda asing rnasuk melalui
lubang tersebut. Pada bagian dalam harus diberi lapisan yang
juga dilubangi (di-punch).
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 110
2.4 Papan Nama
Setiap pemutus daya (circuit breaker) harus dilengkapi dengan papan
nama yang dipasang pada pintu panel dekat dengan pemutus daya
dan dapat dilihat dengan mudah. Cara-cara pemberian nama harus
menunjukkan dengan jelas rangkaian dari pemutus daya atau alat-alat
yang tersambung padanya. Keterangan mengenai hal ini harus diajukan
dalam gambar kerja.
Mimic diagram berwarna biru harus dipasang pada pintu, lengkap
dengan komponen-komponen dan tanda-tanda untuk komponen
tersebut.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 111
2.6.7 Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan gambar kerja yang
menunjukkan ukuran-ukuran bus-bar dan susunannya. Ukuran
dari bus-bar harus merupakan ukuran sepanjang panel dan
disediakan cara-cara untuk penyambungan di kemudian hari.
2.6.8 Apabila saluran keluar (out going feeder) yang menuju ke satu
terminal terdiri atas beberapa buah kabel, tidak diperkenankan
menumpuk lebih dari 2 (dua) buah sepatu kabel pada satu
terminal atau bus-bar.Bila terjadi hal demikian, harus dilakukan
dengan cara memasangkan batang tembaga tambahan untuk
menyatukan sepatu kabel tersebut pada satu terminal yang
berlainan.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 112
keperluan pengukuran. Pemasangan harus dilakukan secara
kuat agar mampu menahan gaya-gaya mekanis yang timbul
pada waktu terjadinya hubungan singkat 3 fasa simetris.
Trafo arus untuk amperemeter juga boleh digunakan bersamaan
dengan kWh meter dengan syarat tidak menguranqi
ketelitiannya.
Bila ternyata ketelitian terganggu, harus digunakan trafo arus
khusus (terpisah).
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 113
bimetal, pengatus arus hubung - singkat (overcurent -
instantaneous) secara mekanis dcngan solenoid (magnetis).
2.9.8 Untuk motor protector, hanya dipasang magnetic overcurrent
protection.
2.9.9 Setiap MCCB harus mempunyai tiga posisi opcrasi, yaitu ON,
OFF dan TRIP.
2.9.10 Kapasitas pemutus arus kesalahan (breaking capacity) tidak
kurang dari 50 kA.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 114
atau standar lain. Kotak ini bisa berbentuk single / multi gang
box empat persegi atau segi delapan.
Junction box dan inbow doos harus tertutup rapi dan dipasang
dengan baik dan benar.
3.2.2 Ukur
Setiap kotak outlet harus diberi bukaan untuk konduit hanya di
tempat yang diperlukan.
Setiap kotak harus cukup besar untuk menampung jumlah dan
ukuran konduit, sesuai dengan persyaratan dan ukuran yang
ditperlukan.
3.2.3 Tipe Tahan Cuaca (Weatherproof Type)
Kotak-kotak outlet di tempat-tempat tersebut dibawah ini harus
dari tipe yang diberi gasket tahan cuaca :
tempat-tempat yang kena matahari,
tempat-tempat yang kena hujan,
tempat-tempat yang kena minyak,
tempat-tempat yang kena udara lembab,
tempat-tempat yang ditunjuk di dalam gambar
3.2.4 Outlet Pada Permukaan Khusus.
Kotak outlet untuk stop kontak dan saklar-saklar yang dipasang
pada partisi, blok beton, mamer, frame besi, bata atau dinding
kayu harus berbentuk persegi dan harus mempunyai sudut dan
sisi-sisi tegak
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 115
3.3.4 Pendukung dan Pengikat.
Kotak-kotak pelat baja didukung atau diikat dengan cukup
supaya mempunyai bentuk yang tetap.
3.3.5 Untuk stop kontak PLN dan UPS warna dibedakan, dimana stop
kontak PLN warna biasa dan stop kontak UPS warna orange.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 116
kotak-kotak cabang atau kotak sambung yang mudah dicapai
serta kotak saklar dan stop kontak.
4.4.3 Sambungan pada kabel harus di buat secara mekanis dan
harus kuat secara elaktris dengan solderless connector jenis
tekan, jenis compression atau soldered. Dalam membuat
pencabangan atau sambungan, konektor harus dihubungkan
pada konduktor-konduktor dengan baik sedemikian rupa,
sehingga semua konduktor tersambung dan tidak ada
konduktor telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh
getaran.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 117
stop kontak harus dilakukan setelah pipa selesai ditanam.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 118
walded steel yang memenuhi persyaratan BS 4568 : part I & II
class 4.
5.2 Pemasangan
5.2.1 Race Way yang ditanam di Dinding.
Penanaman konduit di dalam dinding yang sudah jadi dilakukan
dengan jalan membobok beton dengan pahat. Kedalaman dan
lebar pembobokan harus dilakukan secukupnya, sesuai dengan
ukuran dan jumlah konduit yang akan dipasang. Kontraktor
diwajibkan untuk mengembalikan kondisi dinding dengan kondisi
semula.
Selama dilakukan pengerjaan plesteran ulang, ujung-ujung
konduit harus ditutup untuk mencegah masuknya air atau
kotoran-kotoran lainnya.
5.2.2 Race Way yang dipasang di Permukaan
a. Race way yang dipasang di permukaan beton (exposed) harus
dipasang sejajar atau tegak lurus dengan dinding bagian
struktur atau permukaan bidang-bidang vertikal dengan langit-
langit.
b. Apabila beberapa pipa berjalan sejajar pada dinding atau
langit-langit, harus digunakan klem-klem khusus untuk pipa
sejajar.
c. Ujung-ujung pipa pada peralatan dipasang dengan sekrup
dengan kuat. Sernua ujung pipa yang bebas harus ditutup /
dilengkapi dengan plat kuningan yang sesuai.
d. Untuk daerah yang lembab; semua peralatan pembantu,
fitting-fitting, klem dan lain-lain harus di galvanisir atau di cat
tahan karat dan harus digunakan pendukung supaya pipa
bebas dari permukaan korosif.
e. Pipa-pipa yang dipasang pada permukaan dalam bangunan
harus di cat satu jalan sebelum dipasang dan sekali lagi
sesudah dipasang dengan warna yang ditentukan oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi.
f. Untuk mempermudah pengenalan, maka ujung pipa dan di
beberapa tempat harus dicat dengan warna sebagai berikut
:
- Pipa penerangan dan daya - orange
- Pipa telepon - hijau
- Pipa fire alarm - merah
- Pipa tata suara - kuning
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 119
lain-lain, maka lubang harus ditutup dengan baik sehingga tidak
mungkin dapat dilalui oleh debu, lembab (uap air) api dan asap.
6.4 Pemasangan
Semua armatur penerangan dan perlengkapannya harus dipasang oleh
tukang yang berpengalaman dan ahli, dengan cara-cara yang disetujui
Konsultan Manajemen Konstruksi.
Harus disediakan pengikat, penyangga, penggantung dan bahan-
bahan yang perlu agar di peroleh hasil pemasangan yang baik.
Barisan armatur yang menerus harus dipasang sedemikian rupa,
sehingga betul-betul lurus.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 120
Armature yang dipasang merata terhadap permukaan (surface
mounted) tidak boleh mempunyai sela-sela di antara bagian-bagian
fixture dan permukaan-perrnukaan di sebelahnya. Setiap badan (rumah)
lampu harus ditanahkan (grounded). Pada waktu diselesaikannya
pemasangan armature penerangan, peralatan tersebut harus siap untuk
bekerja dengan baik dan berada dalam kondisi sempurna serta bebas
dari semua cacat / kekurangan.
Pada waktu pemeriksaan akhir, semua armatur dan perlengkapannya
harus menyala secara lengkap.
7.4 Hasil-hasil pengujian harus sesuai dengan syarat-syarat teknis yang telah
diuraikan di atas atau standar-standar yang berlaku dan dicatat serta
dibuatkan berita acara pengujiannya
Pasal 23
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1.Lingkup Pekekerjaan
1.1 Sistem Penerangan
Pekerjaan ini meliputi pengadan tenaga kerja, peralatan dan bahan
serta pemasangan berikut penyerahan seluruh system, penerangan
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 121
dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan pada tempat-
tempat seperti ditunjukkan pada Gambar Kerja.diantaranya:
1. Instalasi Penerangan dalam dan luar ruangan,termasu
pemasangan titik Lampu ,Stop Kontak ,dan Saklar.
2. Lighting Fixtures
2.Standar Rujukan
2.1 Standar Rujukan
1. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL-1987)
2. International Electrotechnical Comission
3. Standar Industri Indonesia (SII)/Satandar Nasional Indonesia (SNI)
4. Spesifikasi Teknis :
09900 – Pengecatan
16400 – Distribusi Tegangan Rendah
3.Prosedur Umum
3.1 Prosedur Umum
Contoh Bahan,DataTeknis dan Daftar Bahan
1. Sebelum diadakan kelapangan, contoh dan/atau brosur/ data
teknis bahan/peralatan untuk pekerjaan ini harus diajukan dahulu
kepada Engineer untuk disetujui.
2. Kontraktor harus membuat daftar bahan/peralatan yang akan
digunakan dan menyerahkannya kepada Engineer untuk disetujui.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 122
3.3 Pengiriman dan Penyimpanan
1. Semua bahan dan peralatan yang didatangkan harus dalam
keadaan baik, baru, bebas dari segala cacat, dan dilengkapi
dengan label, data teknis dan data lain yang diperlukan.
2. Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya
pada tempat yang aman dan terlindung dari kerusakan.
3.4 Ketidaksesuaian
1. Konsultan Pengawas berhak menolak setiap bahan yang
didatangkan atau dipasang yang tidak memenuhi ketentuan
Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi Teknis.
4.Bahan
4.1 Bahan
Semua bahan penerangan harus berasal dari produk yang dikenal luas
serta dalam keadaan baru, bebas dari segala cacat dan disetujui
Konsultan Pengawas
1. Kabel yang digunakan adalah kabel yang telah memenuhi SPLN
dan LMK yang ditandai adanya tulisan pada kabel tersebut,jenis
kabel yang digunakan adalah sebagai berikut ;
Untuk Kabel power dari Metering Ke SDP (NYY 4x25)sqmm
Dari SDP Ke Panel PP/LP A(NYY 4x25 mm)sqmm
Dari SDP Ke Panel PP/LP B(NYY 4x10 mm) sqmm
Dari SDP Ke Panel PP/Pompa Transfer(NYM 4x 4 mm) sqmm
Kabel BC Ø 10 (utk grounding panel Elektrik)
Kabel BC Ø 10 (utk grounding panel Elektronik)
Dari panel ke penerangan / daya NYM 3 x 2,5 mm
MCCB 50 A
MCCB 16 A
Untuk Instalasi Titik Lampu/saklar/Stop Kontak adalah jenis
kabel NYA 3x(1x2,5 mm2)didalam pipa Konduit
2. Untuk instalasi kabel yang tertanam dalam tembok harus dilindungi
dengan pipa PVC listrik dia 5/8” dan diklem pada dinding bata
3. Penampang minimum kabel adalah 2,5 mm merk yang dapat
digunakan adalah merk 3 besar ( Supreme, Kabelindo, Kabel metal
).Penyambungan kabel menggunakam Terminal Box dan dengan
sistim Terminal.
4. Untuk jaringan kabel luar bangunan dipergunakan kabel NYY yaitu
kabel distribusi antara main panel ke pembagi dengan ukuran
sesuai gambar kerja.Penarikan kabel harus dilaksanakan
sedemikian rupa,sehingga rapih dan teratur .stop kontak dan Saklar
yang digunakan adalah setaraf merk Clipsal dan dipasang dengan
system ‘outbow’.Sistem pentanahan untuk seluruh stop kontak
pada setiap bangunan adalah terpusat pada arde panel
bangunan tersebut.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 123
4.2 Lighting Fixtures
Lighting Fixture yang digunakan terdiri dari ;
1. Lampu TL 2 x 18 W sek. setara Artolite,Philips
2. Lampu TL 2 x 36 W sek. setara Artolite,Philips
3. Lampu v – shape 1 x 18 W sek. setara Artolite,Philips
4. Lampu Baret Kotak 18 W sek. setara Artolite,Philips
5. Lampu Downlight RD 125 LED 18 W sek. setara Artolite,Philips
6. Exhaustfan 30 W sek. setara Artolite,Philips
7. Exhaustfan 2 x 18 W sek. setara Artolite,Philips
8. Stopkontak 200 W sek. setara Artolite,Philips
9. Saklar Tunggal sek. setara Artolite,Philips
10. Saklar Double sek. setara Artolite,Philips
11. 2xTLD -36w RMSaklar Tukar sek. setara Artolite,Philips
12. Globelamp esensial 18 W sek. setara Artolite,Philips
13. L sek. setara Artolite,Philips sek. setara Artolite,Philips
5.Persyaratan Umum
5.1 Seluruh pekerjaan Elektrikal ini harus dikerjakan oleh kontraktor yang ahli
dan berpengalaman serta memiliki SIKA yang masih berlaku.Instalatur
liatrik harus melakukan testing atas seluruh instalasi yang dikerjakan
dengan disaksikan oleh konsultan pengawas.
6.Persyaratan Pelaksanaan
6.1 Persyaratan Pelaksanaan
1. Kontraktor harus melengkapi semua armatur, perlengkapan
penerangan, komponen, tenaga kerja dan bahan pemasangan
yang diperlukan agar system penerangan terpasang dengan
lengkap seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2. Semua Armatur dan peralatanpenerangan harus dipasang lengkap
dengan aksesori penggantung, rumah lampu, soket, pemegang,
reflector, penyebar cahaya, balas, kapasitor dan komponen lain
yang diperlukan serta seluruh pengkabelan yang dibutuhkan.
Armatur dan lampu untuk daerah berbahaya harus dari jenis yang
sesuai untuk tujuan tersebut.
3. Perlengkapan Penerangan yang tidak sesuai dengan ketentuan
tidak diijinkan dipasang.
4. Jika Kontraktor bermaksud menggunakan perlengkapan
penerangan selain dari yang telah ditentukan, perlengkapan
pengganti berikut data fotometrik harus diserahkan kepada
Engineer untuk disetujui dengan mengacu pada ketentuan dalam
Spesifikasi Teknis ini. Informasi tambahan seperti cara menggantung,
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 124
penyelesaian dan/atau contoh bahan perlengkapan harus
diserahkan atas permintaan.
5. Untuk pemasangan kabel-kabel dan komponene-komponen
lainnya yang harus tertanam di dalam dinding/plesteran
dilaksanakan pipa-pia jalur kabel pada balok beton,harus disiapkan
sebelum pengecoran balok beton dilaksanakan
6. Untuk Kabel daya Pendistribusian dari Main Panel ke Panel
pembagi/distribusi ke titik Daya yang harus melewati tanah,harus
dipasang tertanam dan terlindungi sesuai gambar kerja.Kabel
Daya/tanah digunakan Kabel NYY+Sparing Pipa PVC.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 125
memenuhi standar PLN / SII / LMK.
2. Lampu Down Light
Lampu down light yang dipasangkan di ruang-ruang tertentu
rnenggunakan jenis lampu sesuai dengan gambar rencana
7.4 Pemasangan
Semua armatur penerangan dan perlengkapannya harus dipasang oleh
tukang yang berpengalaman dan ahli, dengan cara-cara yang disetujui
Konsultan Pengawas.
Harus disediakan pengikat, penyangga, penggantung dan bahan-
bahan yang perlu agar di peroleh hasil pemasangan yang baik.
Barisan armatur yang menerus harus dipasang sedemikian rupa,
sehingga betul-betul lurus.
Armature yang dipasang merata terhadap permukaan (surface
mounted) tidak boleh mempunyai sela-sela di antara bagian-bagian
fixture dan permukaan-perrnukaan di sebelahnya. Setiap badan (rumah)
lampu harus ditanahkan (grounded). Pada waktu diselesaikannya
pemasangan armature penerangan, peralatan tersebut harus siap untuk
bekerja dengan baik dan berada dalam kondisi sempurna serta bebas
dari semua cacat / kekurangan.
Pada waktu pemeriksaan akhir, semua armatur dan perlengkapannya
harus menyala secara lengkap.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 126
8.4 Hasil-hasil pengujian harus sesuai dengan syarat-syarat teknis yang telah
diuraikan di atas atau standar-standar yang berlaku dan dicatat serta
dibuatkan berita acara pengujiannya.
Pasal 24
P EKERJAAN KABEL DAYA T EGANGAN RENDAH
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan,
penyambungan, pengujian, dan perbaikan selama masa
pemeliharaan, serta semua perijinan yang terkait dengan pekerjaan
kelistrikan, tanaga teknisi, dan tenaga ahli.
1.2 Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan Kabel Daya Tegangan
Rendah yang tertera dalam gambar dan spesifikasi teknis ini maupun
ketentuan/tambahan lainnya.
2. Persyaratan Bahan
2.1 Kabel Daya Tegangan Rendah yang digunakan adalah bermacam-
macam ukuran dan type sesuai yang diterangkan dalam gambar
rencana ( NYY, NYA,NYFGBY, NYM, 06/1 kV)
2.2 Kabel Daya Tegangan Rendah ini harus sesuai dengan standard SII
atau S.P.L.N. dan memenuhi peraturan PULL 2000/LMK.
2.3 Semua Material kabel harus baru dan jelas ditandai dengan ukuran,
jenis kabel, nomor, dan jenis pintalannya.
2.6 Kecuali ditentukan lain, kabel konduktor yang digunakan adalah dari
tipe:
1. Untuk instalasi penerangan adalah NYM,NYA dengan konduit Hight
Impact μPCV
2. Untuk kabel distribusi NYY, NYFGbY, dan penerangan luar/jalan
dengan menggunakan kabel NYFGbY.
3. Untuk kabel-kabel dari diesel genset menuju ke LVMDP
menggunakan kabel jenis NYY.
4. Untuk kabel-kabel dari LVMDP menuju ke panel-panel hydrant,
pressurization fan, panel lift menggunakan kabel jenis FRC.
5. Untuk FRC digunakan merk : Nexan , Fuji, Draka.
Semua kabel NYY yang ditanam didalam perkerasan (tembok,
jalan, beton, dll) harus berada di dalam pipa konduit galvanis
yang disesuaikan dengan ukurannya.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 127
2.7 Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti
karet, PVC, asbes, tape sintetis, resin, splice case, compostion dan
lain-lain harus dari tipe yang disetujui oleh Perencana/Konsultan
Pengawas.
Untuk penggunaan, lokasi voltage dan lain-lain tertentu itu harus
dipasang memakai cara yang disetujui menurut anjuran perwakilan
Pemerintah dan/ atau Pabrik pembuat.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 128
menjaga nilai isolasi tertentu.
7. Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik harus diikuti,
misal temperaturtemperatur pengecoran dan semua lubang-
lubang udara harus dibuka selama pengecoran.
8. Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka,
maka harus dilindungi dengan pipa baja dengan tebal 3 mm
atau minimal 2,5 mm.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 129
kabel, seperti : batu, abu, kotoran bahan kimia dan lain
sebagainya. Alas galian (lubang) dilapisi dengan pasir kali
setebal 10 cm. kemudian kabel diletakkan, diatasnya diberi
bata dan akhirnya ditutup dengan tanah urug.
6. Penyambungan kabel dalam tanah tidak diperkenankan secara
langsung, harus mempergunakan peralatan khusus untuk
penyambungan kabel dalam tanah.
7. Penanaman dan penyambungan kabel harus diberikan
marking (tanda pengenal) yang jelas pada jalur jalur
penanaman kabelnya. Agar memudahkan dalam
pengoperasian, pengurutan kabel dan menghindari kecelakaan
akibat tergali/tercangkul.
Pasal 25
PEKERJAAN SISTEM PENERANGAN DAN KOTAK - KONTAK
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Umum
Pekerjaan Penerangan dan Kotak kontak meliputi pengadaan semua
bahan, peralatan dan tenaga kerja, pemasangan instalasi, pengujian,
perbaikan selama masa pemeliharaan, sehingga seluruh sistem
elektrikal (penerangan) dapat beroperasi dengan benar dan baik.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 130
1.2 Pekerjaan Penerangan dan kotak kontak ini meliputi dan tidak
terbatas pada
1. Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis armatur lampu
dan jenis lampu sesuai perencanaan.
2. Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis kotak kontak biasa
dan kotak kontak daya.
3. Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis saklar, saklar grid
dan saklar tukar.
4. Pengadaan dan pemasangan berbagai cable ladder, cable tray
dan cable trunking.
5. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan pipa instalasi
pelindung kabel serta berbagai accessories lainnya seperti :
kotak sambung untuk saklar dan kotak kontak, kotak sambung,
fleksibel conduit, bends elbows, socket dan lain-lain.
6. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel instalasi
penerangan dan kotak kontak.
7. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem
pembumian lengkap dengan bak kontrol, elektroda pembumian
dan accessories lainnya.
8. Pengadaan, pemasangan pekerjaan lainnya yang menunjang
sistem ini agar dapat beroperasi dengan baik (seperti pekerjaan
bak kontrol, kabel rack, support equipment dan accessories
lainnya).
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 131
bahan kimia, maupun gas kimia.
8. Pelat sisi dari armatur lampu tipe surface mounted harus
mempunyai ketebalan minimum 0,7 mm.
9. Ballast untuk lampu TL harus dari jenis "Low Loss Ballast" dan harus
pula dipergunakan single lamp ballast (satu ballast untuk satu
lampu fluorescent).
10. Lampu tabung fluorescent harus dari tipe TLD.
11. Armatur Down Light terdiri dari dudukan dan diffuser, dimana
dudukan harus dari bahan aluminium silicon aloy atau dari
moulded plastic. Diffuser harus dari bahan gelas susu atau satin
etached opal plastic. Armatur down ligh tersebut harus tahan
terhadap bahan kimia maupun gas kimia.
12. Daftar Lampu Penerangan, harus mengacu ke gambar
Perencanaan.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 132
- Fasa S : kuning
- Fasa T : hitam
- Netral : hijau/kuning
2.8 Pengujian
Pengujian dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas
yang disahkan oleh lembaga yang berwenang pengujian meliputi :
1. - Pengujian ketahanan isolasi
- Pengujian kekuatan tegangan impuls
- Pengujian kenaikan suhu.
- Pengujian continuity.
Pasal 26
SYARAT – SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN PLUMBING/SANITASI
1.Umum
1.1 Syarat-syarat Teknis Pekerjaan Plumbing / Sanitasi yang diuraikan di sini
adalah persyaratan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor meliputi
pengerjaan dan pengujian instalasi maupun pengadaan material dan
peralatan.
Syarat-syarat Umum teknis pekerjaan Mekanikal / Elektrikal adalah
bagian dari Syarat-Syarat Teknis ini.
2.Lingkup Pekerjaan
2.1 Batasan dan Lingkup Pekerjaan Plambing dan Sanitasi ini meliputi dan
tidak terbatas pada penguraian dibawah, sesuai dengan spesifikasi
teknis dan memenuhi persyaratan / standart yang berlaku, sehingga
berfungsi dengan baik.
Lingkup pekerjaan plambing dan sanitasi meliputi antara lain :
1. Instalasi Air Bersih
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 133
a. Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem pemipaan
dari toilet sampai saluran pembuangan.
b. Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam
menangani instalasi plumbing serta peralatan-peralatannya.
c. Pembersihan pipa (flushing) dengan menggunakan aliran air
yang bertekanan oleh pompa yang disediakan oleh
Kontraktor.
d. Pengujian terhadap kebocoran pipa-pipa dengan tekanan
hidrolis untuk seluruh sistem pemipaan serta mengadakan
pengamatan sampai sistem bekerja dengan baik dan aman.
e. Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali serta
pembersih site.
2. Instalasi Air Kotor / Air Buangan
a. Pengadaan dan Pemasangan pipa air kotor / air buangan
lengkap dengan peralatan dan berada di dalam bangunan,
antara lain WC, urinoir, wastafel, floor drain, clean out dan lain
sebagainya.
b. Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor / air buangan
dari dalam bangunan menuju saluran pembuangan.
c. Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali.
d. Pengujian instalasi pemipaan terhadap kebocoran dengan
test remdam.
e. Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dan alat-alat
kerja yang diperlukan.
3.2 Peralatan
1. Kontraktor harus menyediakan dan memasang pengumpul kotoran
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 134
pada tempat-tempat rendah tertutup.
2. Kontraktor harus menyediakan dan memasang tap fitting untuk
penempatan alat ukur yang tidak dipasang tetap pada tempat-
tempat yang penting.
3. Semua alat ukur yang dipasang harus dalam batas ukur yang baik
dan ketelitian tinggi.
4. Kontraktor harus menyediakan dan memasang tanda panah pada
pipa ditempat tempat tertentu untuk menunjukkan arah aliran
dengan cat.
5. Kontraktor harus menyediakan dan memasang automatic air
release valve serta penampungannya pada tempat yang
memungkinkan terjadinya pengumpulan udara.
4.2 Fitting.
Fitting-fitting harus terbuat dari material yang sama dengan bahan pipa.
4.3 Valves :
1. Valve dengan diameter kurang dari 3" menggunakan sambungan
ulir (screwed).
2. Valve pada fixture dari brass metal atau bahan yang tidak
berkarat, khusus dibuat untuk fixture tersebut, harus mengkilat tanpa
cacat.
3. Semua valve harus mempunyai diameter yang sama besar dengan
pipanya.
4. Semua valve dari merek KITZ, TOYO atau yang setara. Kelas valve
yang digunakan adalah klas 150 psi.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 135
tidak keliharan dari luar. Cara penutupan kembali harus seperti
semula dan finish yang rapi sehingga tidak terlihat bekas-bekas dari
bobokan.
2. Pipa Mendatar.
Untuk pipa yang berada di atas atap dan di bawah lantai, pipa
harus dipasang dengan penyangga (support) atau penggantung
(hangger). Jarak antara pipa dengan dinding penggantungan bisa
disesuaikan dengan keadaan lapangan.
3. Penyambung Pipa:
a. Sambungan Pipa.
Penyambungan antara pipa dengan fitting PVC menggunakan
lem dengan jenis pipa dan menurut rekomendasi pabrik.
Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting.
Pemotongan pipa harus tegak lurus terhadap pipa.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 136
Kontraktor adalah pembobokan dinding / selokan, penggalian dan
pengangkutan tanah dari hasil dan lain-lain yang ditemui di site,
serta memperbaiki kembali seperti semula.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 137
2. Pipa Saluran Luapan Septic Tank.
Pipa dipasang dan ditanam di hawah permukaan tanah / jalan
kemiringan 1-2% dari titik permulaan septic tank ke drainage kota.
Untuk perletakan pipa yang melintasi jalan kendaraan dengan
kedalaman kurang dari 90cm, pada bagian atas pipa harus
dilindungi pelat beton bertulang dengan tebal 10 cm, pelat beton
tersebut tidak tertumpu pada pipa.
3. Penyambungan Pipa
a. Pipa PVC dengan 0 3" ke atas yang dipasang di bawah pelat
lantai dasar harus disambung dengan rubber ring joint
b. Sedangkan pemipaan lainnya disambung dengan solvent
cement
c. Pipa yang harus disambung dengan solvent cement harus
dibersihkan terlebih dahulu sehingga bebas dari kotoran dan
lemak.
d. Pembersihan tersebut dilakukan terhadap bagian permukaan
dan dalam dari pipa yang akan saline melekat.
e. Pada waktu pelaksanaan penyambungan, bagian dalam dari
pipa yang akan disambung harus bebas dari benda-benda /
kotoran yang dapat mengganggu kelancaran air di dalam pipa.
5.4 Pengujian
1. Seluruh sistem air kotor / buangan harus diuji terhadap kebocoran
sebelum disambung ke peralatan. Tekanan kerja maksimum adalah
8 kg/cm2 dan tekanan pengujian adalah 12,5 Kg/Cm2
2. Pengujian dilakukan dengan tekanan air setelah ujung pipa ke
peralatan ditutup rapat.
Untuk pemipaan air kotor, bekas dan air hujan, pengujian dilakukan
sebelum pemipaan disambungkan ke peralatan sanitasi, dengan
jalan mengisi pemipaan dengan air.
Pemeriksaan dilakukan setelah 24 jam kemudian dan harus tidak
terjadi pengurangan volume air.
3. Kontraktor harus memperbaiki segala cacat dan kekurangan-
kekurangannya.
4. Konsultan Pengawas berhak meminta pengulangan pengujian bila
hal ini dianggap perlu.
5. Dalam hal pengujian yang tidak dilakukan dengan baik atau
kurang memuaskan, maka biaya pengujian/pengulangan
pengujian adalah termasuk tanggung jawab kontraktor.
6. Peralatan toilet dapat dipasang setelah hasil pengujian dinyatakan
baik oleh Konsultan Pengawas.
Pasal 27
PEKERJAAN PLUMBING
1.Lingkup Pekerjaan
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 138
1.1 Umum
Spesifikasi ini melingkupi kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaan
plumbing, sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar rencana yang
terdiri dari :
1. Pengadaan dan pemasangan instalasi water tank/Groundtank &
tower tank.
2. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi air bersih dan air
kotor dan bekas.
3. Pengadaan dan pemasangan peralatan – peralatan bantu bagi
seluruh peralatan plumbing
4. Pengetasan dan pengujian dari seluruh instalasi plumbing yang
terpasang kecuali sanitary.
5. Mengadakan pemeliharaan selam jangka waktu yang diberikan
oleh pemberi tugas.
6. Pembuatan shop drawing bagi instalasi yang akan di pasang dan
pembuatan as built drawing bagi instalasi yang telah terpasang.
1.2 Koordinasi
1. Tujuan dari spesifikasi ataupun ganbar rencana adalah
menunjukkan secara detail berbagai macam item pekerjaan dari
peralatan – peralatan dan pemyambungan – penyambungannya.
Kontraktor harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan –
peralatan yang dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan.
2. Gambar – gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum
dari peralatan, pemipaan, kabinet dan lain – lain. Kontraktor harus
memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana yang dibutuhkan
untuk mendapatkan pemasangan – pemasangan yang sempurna
sesuai dengan pekerjaan arsitek dari peralatan – peralatan
tersebut.
3. Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, tapi tidak di
tunjukkan dalam gambar atau sebaliknya, harus dilengkapi dan di
pasang seperti pekerjaan lain yang di sebut oleh spesifikasi dan
ditunjukkan dalam gambar.
2.Persyaratan Bahan
Lihat Bagian :
Bagian pemipaan
Bagian instalasi dan pengecekan
3.Syarat-syarat Pelaksanaan
3.1 Pengajuan-pengajuan
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 139
Pada saat sebelum pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus
mengajukan :
1. Material list dari seluruh item peralatan yang akan di pasang.
2. Shop drawing yang menunjukkan secara detail pekerjaan –
pekerjaan / pemasangan peralatan dan pemipaan,
penyambungan dengan pekerjaan – pekerjaan lain, pekerjaan –
pekerjaan yang sulit di laksanakan atau perubahan – perubahan
atau modifikasi yang diusulkan terhadap gambar rencana.
3. Prosedur pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik (jika ada) dari
peralatan – peralatan yang akan di pasang.
4. Contoh – contoh material (brosur – brosur untuk peralatan –
peralatan yang besar) dari material / peralatan yang akan di
pasang.
3.2 Review
Konsultan Pengawas akan memeriksa (meriview) mengajuan –
pengajuan dari pemborong dan memberi komentar atas hal tersebut.
Pemborong harus memodifikasi atau merevisi pengajuaannya sesuai
dengan komentar, sampai di dapat persetujuan dari konsultan
Pengawas.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 140
1. Pada dasarnya air buangan yang berasal dari toilet, seperti dari
floor drain, lavatory, dipisahkan dengan air kotor yang berasal dari
WC dan urinoir.
2. Selanjutnya seluruh air buangan ini disalurkan ke Septictank dan
Resapan
Pasal 28
PEKERJAAN SANITAIR DAN AKSESORIS
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan
tenaga kerja bahan-bahan, peralatan dan alat-alat Bantu lainnya yang
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 141
digunakan dalam pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu dan sempurna dalam pemakaian/operasinya.
2.Persyaratan Bahan
2.1 Semua material yang dipakai harus memenuhi ukuran,standard dan
mudah didapatkan dipasaran,kecuali bila ditentukan lain, dari merk Toto
,American Standar atau setara
2.3 Semua type sanitair dan perlengkapan yang dipasang adalah yang
telah diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang gumpil, retak, atau
cacat-cacat tersembunyi lainnya dan telah mendapat persetujuan dari
Perencana dan Pengawas / Konsultan Pengawas
3.Syarat-syarat Pelaksanaan
3.1 Semua produk sanitair dan kelengkapannya sebelum dipasang harus
ditunjukkan kepada Perencana dan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
3.4 Bila ada perbedaan dalam hal ini apapun antara gambar dengan
gambar, gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor
harus segera melaporkan kepada Perencana dan Pengawas.
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 142
3.6 Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan dengan
gambar serta petunjuk-petunjuk pemasangan dari produsen yang
diterangkan dalam brosur brosur bersangkutan.
3.7 Pemasangan sanitair harus baik, rapi, lurus, waterpass, dan dibersihkan
dari kotoran, noda, serta penyambungan instalasi plubingnya tidak boleh
ada yang bocor.
Pasal 29
PEKERJAAN PEMBONGKARAN , PENGAMAN DAN PEMBERSIHAN SETELAH
PEMBANGUNAN
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Pembersihan tapak Konstruksi dan pada semua pekerjaan yang
termasuk dalam lingkup pekerjaan seperti tercantum di gambar kerja
dan terurai dalam buku RKS ini dari semua barang atau bahan
bangunan lainnya yang dinyatakan tidak digunakan lagi setelah
pekerjaan selesai menjadi tanggung jawab kontraktor .
Pasal 30
PEKERJAAN LAIN-LAIN
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Hal-hal yang timbul pada pelaksanaan yang memerlukan penyelesaian
di lapangan akan diatur/dibicarakan dilapangan oleh konsultan
pengawas dan kontraktor,bila diperlukan akan dibicarakan dengan
konsultan perencana
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 143
Surat Bukti Keer Listrik/Pengetesan dari PLN,dan pengetesan
lainnya bila diperlukan
Pasal 31
PEKERJAAN PENUTUP
1.Lingkup Pekerjaan
1.1 Selama pemeliharaan, pemborong wajib merawat, mengamankan dan
memperbaiki segala cacat yang timbul, sehingga sebelum penyerahan
kedua dilaksanakan pekerjaan benar-benar telah sempurna
1.2 Semua yang belum tercantum dalam peraturan ini (RKS) akan
ditentukan kemudian dalam Rapat Penjelasan (Aanwiijzing), dan akan
dituangkan /dimuat dalam Berita Acara Rapat Penjelasan.
( BILL OF QUANTITY )
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 144
terkait.
(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan
huruf pada Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf;
dan
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 145
Keterangan (Untuk Kontrak Lump Sum)
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis Pembangunan Mess Serdik Polwan Hal. 146