Anda di halaman 1dari 58

Asesmen Bahaya Gempa

Kota Surabaya
T IM G EO FISIK A
PUS AT ST UDI KEBUM IAN BENC AN A DAN PERUB AH AN IKLIM
LPPM - IT S
Outline
 PENDAHULUAN
 Latar Belakang
 Ucapan Terima Kasih
 GEMPA BUMI
 ANALISA BAHAYA GEMPA
 Identifikasi dan Karakterisasi Potensi Sumber Gempa
 Asesmen Kerentanan Tanah Terhadap Gempa
 Robust Seismic Hazard Analysis Kota Surabaya
 KESIMPULAN DAN SARAN
Pendahuluan
Latar Belakang
 Indonesia berada pada zona interaksi antar  Dua segemen patahan Kendeng yaitu patahan
lempeng tektonik sehingga menjadikan wilayah Kendeng segmen Surabaya dan segmen Waru
Indonesia banyak terjadi gempa (Milson et al., dinyatakan aktif oleh Pusat Gempa Nasional
1992). (Pusgen) yang melintasi Kota Surabaya dan
sekitarnya pada buku revisi Peta Sumber dan
 Indonesia terletak pada zona tektonik sangat aktif, Bahaya Gempa Indonesia (Pusgen, 2017).
dikarenakan berada pada zona pertemuan antar 3
lempeng tektonik besar dan 9 lempeng tektonik  Beberapa studi patahan aktif diinterpretasikan
kecil yang menjadikan Indonesia memiliki tatanan berdasarkan data pengamatan GPS dan studi
taktonik yang komplek (Bock et al, 2003). geologi permukaan sehingga belum mampu
menjelaskan secara rinci geometri patahan yang
 Berdasarkan hasil studi geodetic deformasi ada.
permukaan di Pulau Jawa dengan menggunakan
pengamatan GPS ditunjukan adanya kemenerusan  Keterbatasan data dan masih kurangnya penelitian
dari Flores back arc thrust kearah barat di Pulau tentang kedalaman dan dimensi Patahan Kendeng
Jawa sejauh 300 km yang berada pada Zona segmen Surabaya dan segmen Waru.
Kendeng (Koulali et al., 2016).
Ucapan Terima Kasih
1. Pusat Gempa Nasional (PusGen)
2. Pusat Studi Kebumian Bencana dan Perubahan
Iklim, LPPM-ITS
3. Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko)
Surabaya
4. Masyarakat Tangguh Bencana Indonesia
Persepsi Masyarakat Kota Surabaya
Terhadap Gempa dan Tsunami
Menurut anda apakah Kota Surabaya dapat terjadi
bencana Gempa
Menurut anda apakah Kota Surabaya dapat terjadi
bencana Tsunami
Seberapa pedulikah anda bahwa keadaan darurat atau
bencana berikut dapat mempengaruhi tempat tinggal
anda? [Gempa]

Masyarakat Tangguh Bencana Indonesia, 2018


Gempa Bumi
 Gempa adalah salah satu fenomena
Gempa Bumi alam yang tidak dapat kita hindari
atau tidak dapat dicegah.
 Kemunculan peristiwa gempa
sangatlah sulit untuk diprediksi
secara akurat. Oleh karena itu, hal ini
menempatkan gempa sebagai salah
satu bencana terbesar di Indonesia
karena risiko yang dapat ditimbulkan.
 Sebagaimana diketahui seluruh
wilayah Indonesia berada pada
kawasan Cincin Api Pasifik, yaitu
suatu kawasan yang paling sering
mengalami gempa.
 Oleh karena itu dapat dikatakan,
Indonesia selalu berhadapan dengan
ancaman goncangan akibat
pergerakan lempeng tektonik.
Elastic Rebound
Mekanisme Fase Gempa
Ancaman Gempa Bumi
Kota Surabaya PusGen, 2017
Analisa Bahaya Gempa
Analisa Bahaya Gempa

1. Pendefinisian Sumber dan


Fungsi Atenuasi Gelombang
2. Deliniasi Efek Lokal
(Amplifikasi)
3. Perhitungan Resiko Bahaya

Irwan Meilano, 2016


Analisa Bahaya Gempa

1. Identifikasi Potensi Sumber


2. Karakterisasi Sumber
3. Fungsi Atenuasi dan Deliniasi
Efek Lokal
4. Perhitungan Resiko Bahaya

PusGen, 2017
Identifikasi dan Karakterisasi
Potensi Sumber Gempa
Geologi Kota Surabaya
In general, there are three directions
Kendeng Fault Surabaya Segment of the general pattern of geological
structures at work in this region :
1. Northeast-Southwest (NE-SW)
called Meratus trend,
2. North-South (NS) pattern called
Sunda trend,
3. East-West (EW) patterns.

The city of Surabaya is the


dominant lowland area, which 80%
are alluvial deposits and the rest is
Kendeng Fault Waru Segment low hills formed by weathered soil
from tertiary / old rocks

PusGen, 2017

Surabaya Sapuluh Geological Sheet (PPPG, 1992)


Identifikasi dan Karakterisasi
Potensi Sumber Gempa
Pengukuran Metoda Magnetotelluric Kota Surabaya Pengukuran Metoda Gravitasi Kota Surabaya

15 Titik pengukuran metoda magnetotelluric 130 Titik pengukuran metoda gravitasi


Magnetoteluric Method
• The Magnetotelluric method is a passive
electromagnetic (EM) method that measures the
fluctuations of the electric field (E) and the
natural magnetic field (B) in the orthogonal
direction with the aim of determining the
subsurface conductivity of the earth from tens of
meters to thousands of meters (Simpson and Bahr
, 2005).
• The range of frequency values of the natural
electromagnetic fields recorded by the device is
320–0.001 Hz. Natural electromagnetic fields
(primary electromagnetic fields) as a source of
magnetotelluric methods Basic Principles of the Magnetotelluric Method (Unsworth, 2010)
Magnetoteluric Method
• The measurement of Magnetoteluric Method
measurement data was carried out over the city of
Surabaya as many as 15 sounding points
• The measurement path crosses the active structures
found on the geological map. The measured data is a
magnetic field in the direction of x, y, z or Hx, Hy, and
Hz. While the electric field is measured in the direction
of x and y or Ex and Ey. By default, the directions x, y,
and z are east-west, north south, and up.

Arrangement of instrument layout


magnetotelluric data acquisition Magnetotelluric stations points
1D Resistivity Inversion

Frequency Domain Tensor Impedance


Filtering and Smoothing

Time Series
Ex, Ey, Hx and Hy

Magnetoteluric Data Processing


Multipoint 1D Resistivity profile
Gravity Method
The gravity method is one of the
geophysical methods that utilize the
potential force of gravity to describe the
condition of the earth's subsurface.
Gravity method has been more used to
determine subsurface conditions are
relatively shallow and commonly used in
oil and gas exploration to map
sedimentary basins.
Gravity Data Processing
IDENTIFIKASI STRUKTUR PATAHAN
YANG MELINTASI KOTA SURABAYA
(Interpretasi Sturktur Patahan Berdasarkan data Magnetotelluric dan Gravitasi)
Utara Selatan

Patahan Surabaya
Patahan Waru

Identifikasi
Patahan baru ???
30 km Model Densitas (metoda gravitasi)

Patahan Surabaya
Patahan Waru

Identifikasi
Patahan baru ???
30 km
Model Resistivitas (metoda magnetotelluric)
IDENTIFIKASI STRUKTUR PATAHAN
YANG MELINTASI KOTA SURABAYA
(Interpretasi Sturktur Patahan Berdasarkan data Magnetotelluric dan Gravitasi)

Patahan Kendeng Segmen Surabaya


Utara Selatan Kedalaman ± 0 – 7,5 Km
Kemiringan ± 56°

Patahan Kendeng Segmen Waru

Kedalaman ± 0 – 11 Km
Kemiringan ± 54°

Identifikasi Patahan Baru ???


Kedalaman ± 8 – 30 Km
Kemiringan ± 75°
Asesmen Kerentanan Tanah
Terhadap Gempa
Assessment Methods
• Soil Classification Mapping
SNI 1726-2012, " Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung". (SPT-30 and
Vs30)

• Seismic Amplification Mapping


Amount of amplification can be estimated from impedance contrast between bedrock and surface sediment (Roser and Gosar, 2010).
In other words, the contrast of wave propagation parameters (density and speed) on bedrock and surface sediments.

• Soil Liquefaction Potential Mapping


The liquefaction potential index is calculated based on the Cone Penetration Test (CPT)and N-SPT values at all calculation points.
The potential for liquefaction can be determined using the Liquefaction Potential Index (LPI). The definition of LPI as defined by
Iwasaki et al. (1978) is a method to characterize liquefaction hazard (Holzer et al., 2009).
Soil Classification (SNI 1726-2012)
The liquefaction potential index
Soil Classification Mapping
Data
Borehole Data : 369
• Cone Penetration Test (CPT) data (5-
15m) >350 location
• N-SPT data (15-30m) 12 location
• Gs/ Spesific Gravity (5-15m) 10
location
Pengukuran Metoda Mikrotremor Pengukuran Metoda MASW
Kota Surabaya Kota Surabaya

67 Titik Pengukuran metoda Mikrotremor 42 Titik Pengukuran metoda MASW


Seismic Soil Site Class maps based on Vs30
N-SPT30 m
Seismic Soil Site Class N-SPT30 values
Seismic Soil Site Class maps
based on the average values of Vs30 and N-SPT30
Seismic Amplification Mapping
Seismic Soil Amplification map
Amount of amplification
can be estimated from
impedance contrast
between bedrock and
surface sediment (Roser
and Gosar, 2010).
Soil Liquefaction Potential Mapping
Robust Seismic Hazard Analysis
Kota Surabaya
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
 Potensi sumber gempa sangat menentukan dalam perhitungan bahaya gempa, oleh karena itu
informasi geometri dan lokasi sumber sangat penting. Berdasarkan penelitian sebelumnya,
telah dinyatakan bahwa ada dua sesar aktif di daerah studi yang melintasi kota Surabaya.
Berdasarkan hasil identifikasi diketahui Patahan Kendeng segmen Waru dan Surabaya
memiliki kedalaman mulai dari 0 hingga 11 km.
 Teridentifikasi adanya patahan lain yang memiliki geometri yang lebih besar, mungkin patahan
ini berpotensi menghasilkan gempa bumi yang memiliki magnitudo lebih besar dari 6,5. untuk
kemenerusan ke arah barat dari kota Surabaya diperlukan data tambahan, sehingga potensi
sumber gempa yang mungkin dihasilkan dari patahan ini bidang dapat dilakukan perhitungan.
KESIMPULAN
 Kota Surabaya yang secara geologi didominasi oleh endapan alluvium terdiri dari kelas tanah lunak (SE)
dan menengah (SD) berdasarkan data N-SPT30 dan Vs30 sesuai dengan SNI 1726-2012 tentang "Tata
Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan. Kelas situs tanah lunak membentang
sejajar dengan garis pantai di pantai utara dan timur Surabaya.
 Wilayah Kota Surabaya memiliki tingkat amplifikasi tanah yang tinggi terhadap gempa mulai dari 1 hingga
4. Hal ini terjadi karena sifat fisik lapisan tanah Kota Surabaya didominasi oleh endapan alluvium. Wilayah
dengan lebih dari 2 nilai amplifikasi terletak di sekitar garis pantai di pantai Utara dan Timur Kota
Surabaya.
 Berdasarkan indeks potensi likuifaksi potensial Kota Surabaya termasuk dalam wilayah dengan potensi
likuifaksi tinggi dengan nilai indeks potensi likuifaksi lebih dari 5.
SARAN
• Verifikasi potensi sumber gempa disekitar Kota Surabaya
melalui penelitian lebih detail.
• Perlunya dilakukan analisa bahaya gempa khusus wilayah
Kota Surabaya dengan menggunakan data yang lebih
lengkap.
• Penyiapan baik infrastruktur maupun kesiapan sosial
masyarakat terkait ancaman potensi bahaya gempa dalam
rangka upaya pengurangan resiko.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai