Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI

MODUL A
MORFOLOGI BAKTERI
(PENGECATAN GRAM)

TANGGAL PRAKTIKUM
MINGGU, 26 JULI 2020

Disusun Oleh :
Mega Indah
1141820024

KELOMPOK VI
Naharuddin
Nana Indri Yani
Nova Dewi Herawati
Rizki Romadhon Akbar
Debora Firiyana S.

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
TANGERANG SELATAN
2020
I. TUJUAN
Tujuan pada praktikum ini adalah :
1) Mempelajari morfologi bakteri
2) Mengetahui proses pewarnaan gram pada bakteri dan pengamatan dengan
mikroskop
3) Mengenal bakteri E.Colli termasuk Gram-positif atau Gram negatif

II. DASAR TEORI

Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris untuk
membedakan spesies bakteri mejadi dua kelompok besar, yaitu gram positif dan gram
negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode tersebut diberi
nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853-1938)
yang mengembangkan teknik tersebut pada tahun 1884 untuk membedakan antara
Pneumococcus dan bakteri Klebsiella Pneumonia.

Pewarnaan gram dibagi menjadi dua hasil yaitu gram positif dan gram negatif,
tergantung dari reaksi dinding sel terhadap tinta safranin atau kristal violet. Beberapa
bakteri tidak terwarnai dengan pewarnaan gram, karena dinding selnya mengandung
banyak lipid, sehingga digunakan pewarnaan tahan asam untuk mengidentifikasinya.
Pada pewarnaan tersebut sel bakteri akan berwarna merah tetapi sel jaringan akan
berwarna hijau.

Pewarnaan Gram dilakukan untuk mengelompokkan bakteri menjadi 2 yaitu


bakteri Gram positif dan bakteri Gram negative. Pada pewarnaan Gram ini, reagen
yang digunakan ada 4 jenis, yaitu kristal violet, iodine, alkohol dan safranin. Bakteri
Gram positif akan mempertahankan warna ungu dari kristal violet sehingga ketika
diamati mikroskop akan menunjukkan warna ungu sedangkan bakteri Gram negative
tidak dapat mempertahankan warna ungu dari kristal violet tetapi zat warna safranin
dapat terserap pada dinding sel sehingga akan memperlihatkan warna merah. (Pratita,
2012)

Kelompok bakteri gram negative ditandai dengan sel bakteri yang berwarna
merah saat pengamatan secara mikroskopik. Warna merah tersebut disebabkan karena
hilangnya pewarna kristal violet pada waktu dekolorisasi dengan alkohol kemudian
sel bakteri menyerap pewarna merah yaitu safranin.

Pewarnaan Gram digunakan untuk mengetahui morfologi sel bakteri serta


untuk membedakan bakteri gram positif dan gram negative. Perbedaan warna pada
bakteri gram positif dan gram negatif menunjukkan bahwa adanya perbedaan struktur
dinding sel antara kedua jenis bakteri tersebut. Bakterigram positif memiliki struktur
dinding sel dengan kandungan peptidoglikan yang tebal sedangkan bakteri gram
negatif memiliki sturktur dinding sel dengan kandungan lipid yang tinggi (Fitri,
2011).

Pengecatan gram dilakukan pada kultur bakteri umur 24 jam yang


ditumbuhkan pada medium padat. Bakteri gram positif akan memberikan warna ungu
ketika diberi cat gram. Warna ungu tersebut terjadi karena dinding sel bakteri
mengikat cat Kristal violet yang diperkuat oleh iodine dan Kristal violet tersebut tidak
akan hilang pada waktu diberi cat peluntur sehingga tidak terpengaruh pada saat
diberi cat penutup yang berwarna merah (Romadhon,2012).

Pewarnaan dilakukan dengan membuat bekasan isolate digelas obyek,


kemudian diwarnai dengan larutan Kristal violet dan yodium secara bergantian
selama beberapa menit dan dicuci dengan aquadest, selanjutnya dicuci dengan
alkohol dan ditetesi dengan larutan cat penutup safranin. Pengamatan dilakukan
dengan menggunakan mikroskop, bakteri gram positif akan Nampak berwarna ungu,
sedangkan gram negatif berwarna merah (Purwohadisantoso, 2009).

Berikut macam pengecatan bakteri menurut Henny dan Seprianto ( 2019)


adalah :

1) Pengecatan negatif 

Pengecatan dilakukan untuk mewarnai latar belakang preparat dan sel bakteri
itu sendiri tidak terwarnai.

2) Pengecatan sederhana

Pengecatan dilakukan dengan memakai 1 macam larutan (zat warna


birumetilen/Kristal violet) Sel akan berwarna sesuai dengan jenis cat yang dipakai.
3) Pengecatan diferensial
Pengecatan ini dilakukan memakai beberapa larutan zat warna warna/cat
dengan pengecatan ini bakteri dapat dikelompokkan dalam suatu kelompok
tertentu. Misal pengecatan gram, pengecatan tahan asam.
4) Pengecatan khusus

Pewarnaan ini dipakai untuk mewarnai bagian-bagian sel bakteri yang tidak
bisa diwarnai dengan pewarnaan biasa. Contoh: pewarnaan spora.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1) Jarum ose
2) Kertas hisap
3) Mikroskop
4) Objek glass
5) Botol semprot
6) Bunsen

Bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah :


1) Alkohol 70%
2) Biakan murni Escherichia Coli
3) Larutan aseton-alkohol
4) Larutan Kristal violet
5) Larutan lugol
6) Larutan safranin

IV. CARA KERJA


1) Preparasi biakan dengan membuat ulasan pada kaca preparat
2) Dilakukan fiksasi diatas api (dengan melewatkan kaca preparat diatas api)
3) Ditetesi/direndam dalam larutan kristal violet selama 60 detik
4) Dicuci dengan aquadest
5) Ditetesi/direndam dalam larutan lugol selama 60 detik
6) Dicuci dengan aquadest
7) Ditetesi/direndam dalam larutan pemucat selama 30 detik
8) Dicuci lagi dengan aquadest
9) Ditetesi/direndam dalam larutan safranin selama 30 detik
10) Dicuci lagi dengan aquadestdan dikeringkan dengan kertas hisap
11) Diamati dengan mikroskop

V. DATA PENGAMATAN

No Sample Gambar Warna Keterangan


.
1. Escherichia Coli Merah muda Perbesaran
(gram 10x10
negative)

VI. PEMBAHASAN

Pada praktikum ini bakteri yang digunakan adalah Escherichia Coli (E.Coli).
Praktikum ini bertujuan untuk menentuan morfologi bakteri termasuk kedalam gram
negative atau gram positif. Karena sedikit bakteri tersebut terdapat zat warna kristal
violet sewaktu proses pewarnaan gram, sehingga koloni bakteri tampak berwarna
ungu atau biru. Pewarnaan gram ini termasuk langkah awal sebagai identifikasi
sebelum dilakukan pengujian. Pewarnaan ini didasarkan pada tebal atau tipisnya
lapisan peptidoglikan di dinding sel dan banyak sedikitnya lapisan lemak pada
membran sel bakteri. Jenis bakteri berdasarkan pewarnaan gram dibagi menjadi dua
yaitu gram positif dan gram negatif. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang
tebal dan membran selselapis. Sedangkan baktri gram negatif mempunyai dinding sel
tipis yang berada di antaradua lapis membran sel (Manurung, 2010).

Pada pengujian ini dilakukan 4 kali pewarnaan, pertama bakteri diberi warna
Kristal violet yang merupakan zat warna awal selama 60 detik lalu dicuci dengan air
mengalir. Kristal violet ini merupakan pewarna primer (utama) yang akan memberi
warna pada mikroorganisme target. Kristal violet bersifat basa sehingga mampu
berikatan dengan sel mikroorganisme yang bersifat asam. Setelah itu diberi zat warna
kedua yaitu larutan lugol sebagai penguat warna selama 60 detik dan dicuci dengan
air mengalir. Kompleks zat lugol terperangkap antara dinding sel dan membran
sitoplasma organisme gram positif, sedangkan penyingkiran zat lipida dari dinding sel
organisme gram negatif dengan pencucian alkohol memungkinkan hilang dari sel. Zat
warna ketiga yaitu larutan pemucat (larutan aseton-alkohol) yang digunakan untuk
melunturkan zat warna yang sudah ada. Dilakukan selama 30 detik lalu dicuci dengan
air mengalir. Zat warna terakhir yaitu safranin yang digunakan untuk mewarnai
kembali sel-sel yang telah kehilangan warnanya setelah perlakuan. Zat ini berfungsi
untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan pewarna utama setelah
perlakuan denganalkohol. Dengan kata lain, safranin memberikan warna pada
mikroorganisme non target serta menghabiskan sisa-sisa cat atau pewarna. Pewarnaan
safranin masuk ke dalam sel dan menyebabkan sel menjadi berwarna merah pada
bakteri gram negatif sedangkan pada bakteri gram positif dinding selnya terdehidrasi
dengan perlakuan alkohol, pori – pori mengkerut, daya rembes dinding sel dan
membran menurun sehingga pewarna safranin tidak dapat masuk sehingga sel
berwarna ungu dengan larutan pemucat, dilakukan 30 detik lalu dicuci dengan air
mengalir dan dikeringkan dengan kertas saring. Kemudian diamati dengan
mikroskop.

Peralatan yang digunakan pada praktikum ini adalah jarumm ose berfungsi
sebagai mengambil bakteri untuk uji, Bunsen sebagai media untuk mensterilkan
peralatan. Kertas hisap berfungsi sebagai penyerap sisa cairan yang tersedia setelah
gram dituangkan dan dicuci. Mikroskop berfungsi sebagai alat untuk melihat objek
bakteri yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Objek glass berfungsi sebagai
wadah bakteri untuk diuji. Dan botol semprot sebagai wadah aquadest.

Bahan yang digunakan ialah alkohol 70% untuk mensterilkan jarum ose, agar
meminimalisir terjadinya kontaminasi. Bakteri E.Coli adalah bakteri yang digunakan
untuk dilakuakan pengujian.larutan A berisikan Kristal violet, larutan B berupa lugol,
larutan C berupa aseton-alkohol dan yang terakhir larutan D berupa safranin,
berfungsi sebagai larutan penguji gram.

Beberapa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pewarnaan gram adalah


sebagai berikut :

1) Fase yang paling kritis dari pewarnaan gram adalah tahap dekolorisasi yang
mengakibatkan iodine lepas dari sel. Pemberian alkohol jangan sampai berlebih
yang akan menyebabkan dekolorisasi yang berlebih sehingga sel gram positif
tampak seperti gram negatif. Namun juga jangan sampai terlalu sedikit dalam
penetesan alkohol yang tidak akan melarutkan iodine secara sempurna sehingga
sel gram negatif seperti gram positif.
2) Preparasi pewarnaan gram terbaik adalah menggunakan kultur muda yang tidak
lebih lama dari 24 jam. Umur kultur akan berpengaruh pada kemampuan sel
menyerap warna utama khususnya pada gram positif. Mungkin akan
menampakkan gram variabel yaitu satu jenis sel, sebagian berwarna ungu dan
sebagian merah karena pengaruh umur.

Pengamatan ini dihasilkan bakteri E.Coli termasuk kedalam gram negatif


dengan warna merah, namun pada bagian permukaan diperoleh warna ungu, yang
diperoleh dari sisa pewarnaan gram bakteri.

VII. KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa


mengidentifikasi bakteri dengan pewarnaan gram digunakan mikroskop. Dalam
praktikum ini bakteri yang digunakan adalah E.Coli yang merupakan bakteri gram
negative.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Thayib, Soeminarti dkk. 1997. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi
Umum. Serpong : Fakultas Teknologi Pertanian Institut Teknologi
Indonesia

Sudjadi, Bagod., dan S. Laila. 2006. Biologi : Sains Dalam Kehidupan. Penerbit
Yudhistira. Jakarta.

https://www.academia.edu/40670770/LAPORAN_PRAKTIKUM_MIKROBIOLOGI
_PEW ARNAAN_GRAM (diakses tanggal 31 Juli 2020)

https://www.academia.edu/13411203/LAPORAN_PEWARNAAN_BAKTERI_PEW
ARNA AN_GRAM. (diakses tanggal 31 Juli 2020)

Anda mungkin juga menyukai