Anda di halaman 1dari 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/323676249

Pengembangan Pembelajaran Bauran (Blended Learning) di Universitas


Negeri jakarta

Research  in  Jurnal Pembelajaran Inovatif · February 2018


DOI: 10.21009/JPI.011.07

CITATIONS READS

0 1,877

1 author:

Uwes Anis Chaeruman


Jakarta State University
35 PUBLICATIONS   29 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

RESEARCH ON BLENDED LEARNING View project

Ministry of Health, Republic of Indonesia View project

All content following this page was uploaded by Uwes Anis Chaeruman on 10 March 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JPI 1 (1) (2018): 37 - 48

Jurnal Pembelajaran Inovatif

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpi

Pengembangan Pembelajaran Bauran (Blended Learning)


di Universitas Negeri Jakarta
Rizky Ramadhan,1 Uwes Anis Chaeruman2, Cecep Kustandi3
1
Program Studi Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia.
DOI : 10.21009/JPI.011.07

Article History Abstrak


___________________ ____________________________________________________________________
Received : December Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) digunakan dalam bidang pembelajaran,
2017 sebagai sarana pendukung agar individu, kelompok, maupun organisasi dapat
Accepted : January memperoleh pengalaman belajar yang lebih baik. Pemanfaatan TIK ini tentunya
2018 dirancang dengan sistemik dan sistematis agar teknologi tersebut dapat memberi nilai
Published : February tambah terhadap proses belajar. Salah satu contoh integrasi TIK dalam pembelajaran
2018 adalah munculnya produk pembelajaran inovatif seperti pembelajaran daring (e-
___________________ learning) yang memayungi pembelajaran bauran (blended learning). Oleh dasar
tersebut, penelitian pengembangan ini dilakukan dengan bertujuan untuk
Keywords
menghasilkan sebuah prototype produk pembelajaran bauran (blended learning) untuk
___________________
mata kuliah Pengantar Organisasi Belajar di lingkungan program studi Teknologi
Blended Learning; E-
Pendidikan Universitas Negeri Jakarta. Fokus penelitian ini adalah mengembangkan
Learning; ILDF;
blended learning yang sesuai untuk mata kuliah Pengantar Organisasi Belajar.
Pembelajaran bauran ;
Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan metode penelitian pengembangan
Pembelajaran daring ;
dengan model Integrative Learning Design Framework (ILDF) melalui tiga tahap yaitu
Teknologi
eksplorasi (exploration), penyusunan (enactment), dan evaluasi (evaluation). Hasil
Pembelajaran ;
penelitian pengembangan ini menunjukkan hasil dengan kriteria baik pada produk
Teknologi Pendidikan .
hasil pengembangan melalui ujicoba ahli (expert review) dan ujicoba pengguna (one-
___________________
to-one dan small group).

Abstract
Information and communication technology is used in the field of learning and
instruction as a means of support for individual, team, and organization to get a better
learning experience. This ICT application is designed with systematic and systemic way
to provide added value for learning process. One of the example of ICT integration in
learning process is the emergence of innovative learning products such as e-learning that
embeds blended learning. On the basis of this, the development research was conducted
with the aim to produce a prototype of blended learning products for the introduction to
learning organization course in the Educational Technology undergraduate program,
State University of Jakarta. The focus of this research is to develop appropriate blended
learning for Introductory to Learning Organization course. This development research is
carried out by research method of development with Integrative Learning Design
Framework (ILDF) model through three stages: exploration, enactment, and evaluation.
The results of this development study show results with good criteria on product
development through expert review and one-to-one and small group test.


Corresponding author : © 2018 Universitas Negeri Jakarta
Adress: Jalan Rawamangun Muka, Program Studi Teknologi
Pendidikan, Gd. Daksinapati Lt. 2, Jakarta Timur
Jakata,50229
E-mail: rizky.ramdhn@gmail.com

37
R. Ramadhan et al al / Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan FIP UNJ 1 (1) (2018): 37 - 48

PENDAHULUAN Sebagai salah satu program studi yang


ada di lingkungan UNJ, Program Studi
Pembelajaran elektronik atau disebut
Teknologi Pendidikan UNJ merupakan yang
dengan istilah e-learning (electronic learning)
pertama dalam menyelenggarakan
merupakan salah satu hasil perpaduan antara
pembelajaran elektronik di lingkungan UNJ.
pemanfaatan teknologi dengan pembelajaran.
Pada tahun 2008, Program Studi Teknologi
Perpaduan ini tentunya dimaksudkan untuk
Pendidikan UNJ meluncurkan sebuah inovasi
meningkatkan kualitas pembelajaran itu
dalam pembelajaran yang ada di lingkungan
sendiri. Pembelajaran yang dikemas dalam
kampus UNJ melalui peluncuran portal
bentuk e-learning memungkinkan konten
pembelajaran elektronik web-based learning
pembelajaran dapat diakses dengan cepat dan
http://web-bali.net. Melalui portal tersebut,
tidak terbatas oleh jarak dan waktu melalui
mata kuliah yang ada di lingkungan Program
penggunaan teknologi internet. Kemudahan
Studi Teknologi Pendidikan UNJ dapat
akses belajar melalui internet dalam e-learning
diselenggarakan dalam bentuk blended learning.
ini dapat menjadi potensi dalam penyediaan
Hingga kini, web-bali tersebut masih
pembelajaran yang dapat diakses banyak pihak.
dimanfaatkan sebagai sarana penyelenggaraan
Berdasarkan data yang diperoleh dari blended learning di lingkungan Program Studi
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia Teknologi Pendidikan.
(APJII), pada tahun 2016, pengguna internet
Seiring berjalannya waktu, belum semua
Indonesia berjumlah 132,7 juta pengguna dari
mata kuliah yang ada di Program Studi
total penduduk Indonesia yang berjumlah 256,2
Teknologi Pendidikan diselenggarakan dalam
juta jiwa atau sekitar 51,5%. dari total penduduk
bentuk blended learning melalui portal web-
. Tingginya pengguna internet di
based learning yang disediakan. Pelaksanaan
Indonesia juga dapat dilihat sebagai potensi
strategi pembelajaran blended tentunya
untuk mengembangkan bentuk pembelajaran
disesuaikan dengan karakteristik mata kuliah,
elektronik di dalam dunia pendidikan. Melalui
tujuan serta pembelajaran yang dirancang, dan
pembelajaran elektronik, ruang dan waktu yang
kemampuan dosen sebagai desainer
biasanya menjadi batasan untuk
pembelajaran mata kuliah. Penyelenggaraan
menyelenggarakan pembelajaran, kini dapat
pembelajaran blended learning untuk mata
diatasi melalui fleksibilitas akses melalui
kuliah yang ada di Program Studi Teknologi
internet.
Pendidikan tentunya dirancang dengan
Pembelajaran elektronik yang dapat memperhatikan kebutuhan dan kendala-
memecahkan keterbatasan dari pembelajaran kendala yang ditemukan dalam pembelajaran,
konvensional (classroom, tatap muka) mulai oleh karenanya penyediaan blended learning
banyak dimanfaatkan di berbagai institusi dalam mata kuliah tersebut dianggap sebagai
pendidikan tinggi di Indonesia, tidak terkecuali upaya memfasilitasi belajar bagi peserta didik
di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Fenomena untuk meningkatkan kualitas belajar.
berkembangnya e-learning dalam pembelajaran
Mata Kuliah Pengantar Organisasi Belajar
yang dilaksanakan di UNJ dapat dilihat dari
(selanjutnya disingkat menjadi POB)
beberapa program studi yang
merupakan salah satu mata kuliah yang belum
menyelenggarakan blended learning
diselenggarakan dalam bentuk blended learning
(pembelajaran hybrid antara tatap muka dan e-
oleh Program Studi Teknologi Pendidikan UNJ.
learning). Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ dan
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib
Fakultas MIPA UNJ merupakan fakultas yang
yang harus ditempuh oleh mahasiswa dalam
turut mengembangkan pembelajaran elektronik
konsentrasi Teknologi Kinerja (Human
bagi program studi yang ada di dalamnya.
Performance Technology). Mata kuliah ini
Portal pembelajaran elektronik ini dapat diakses
membahas dan mengkaji tentang pendekatan
oleh mahasiswa melalui laman http://fip.web-
pengembangan organisasi melalui upaya
bali.net/ untuk FIP UNJ dan
perbaikan secara terus menerus (ongoing
http://fmipa.unj.ac.id/elearning/mcl/ untuk
improvement).
FMIPA UNJ.

38
R. Ramadhan et al al / Jurnal Pembelajaran Inovatif 1 (1) (2018): 37 - 48

Pengantar Organisasi Belajar pembelajaran serta media pembelajaran yang


dikembangkan dalam bentuk blended learning akan di-blend harus ditentukan merujuk pada
dalam penelitian pengembangan ini dengan learning outcomes yang ditentukan. Penentuan
berlandaskan pada beberapa hal. Berdasarkan ini akan menjadi dasar dalam melaksanakan
hal yang ditemukan dalam tahap pra-penelitian interaksi belajar dalam blended learning.
dengan melakukan wawancara kepada dosen
pengampu, ditemukan beberapa fakta yang
The context of learning (konteks belajar)
dapat menjadi landasan untuk
Faktor ini berkaitan dengan karakteristik
mengembangkan pembelajaran bauran untuk
dari setiap peserta didik yang akan
mata kuliah ini. Fakta tersebuat antara lain:
mempengaruhi hasil optimal dari pembelajaran
terbatasnya waktu pembelajaran yang ada
blended. Karakteristik seperti latar belakang
untuk menyampaikan beberapa topik,
pendidikan, latar pekerjaan, serta tempat
kurangnya variasi media dan sumber belajar
belajar peserta didik dapat berpengaruh pada
yang dapat diakses oleh mahasiswa, sistem
konteks belajar yang akan disajikan melalui
collaborative learning dengan mentor yang
blended learning.
kurang efektif jika dosen berhalangan hadir,
serta tidak tersedianya sarana blended learning
untuk memfasilitasi kebutuhan pembelajaran. Approaches to teaching and learning
(pendekatan dalam membelajarkan dan
Istilah blended learning merupakan
belajar)
istilah yang mengacu pada pembelajaran yang
Membelajarkan merupakan pengalaman
menggunakan lebih dari satu jenis strategi
yang sangat personal dan setiap Instruktur atau
pembelajaran. Saat ini, istilah “blend” dalam
guru sebagai fasilitator pembelajaran memiliki
pembelajaran telah jamak dikaitkan dengan
metode membelajarkan yang menjadi
pembelajaran elektronik atau e-learning.
andalannya. Oleh karenanya penyajian blended
Littlejohn dan Pegler (2007:226) mendefinisikan
learning juga dipengaruhi oleh faktor ini. Selain
blended learning sebagai learning that combines
itu, dalam belajar peserta didik juga memiliki
different technologies, in particular a
gaya belajar yang berbeda yang dapat
combination of traditional (e.g. face-to-face
mempengaruhi pemilihan metode
instruction) and online teaching approaches and
pembelajaran dalam blended learning.
media.
Penjelasan Littlejohn dan Pegler
(2007:226) mengenai blended learning dapat METODE
dilihat bahwa pembelajaran jenis ini Penelitian ini dilakukan melalui metode
mengkombinaskan antara pendekatan penelitian pengembangan yang bertujuan
tradisional yakni berupa kelas tatap muka serta untuk menghasilkan sebuah produk
pendekatan pembelajaran daring. Kombinasi pembelajaran blended. Dalam melakukan
dalam pembelajaran bauran tidak hanya dalam penelitian, peneliti menggunakan model
pendekatan atau strategi pembelajaran, namun pengembangan Integrated Learning Design
juga termasuk dalam penggunaan media dalam Framework (ILDF).
pembelajaran.
Pengembangan produk blended learning
Pembelajaran blended dilaksanakan atas ini didasarkan pada tahapan yang ada dalam
dasar tujuan untuk meningkatkan pengalaman model ILDF, tahapan tersebut yaitu eksplorasi,
belajar, karenanya terdapat faktor-faktor yang penyusunan, serta evaluasi. Rincian prosedur
mempengaruhi pembelajaran ini. MacDonald pengembangan dengan model ILDF ini yakni
(2006) menjelaskan setidaknya terdapat tiga sebagai berikut:
faktor yang saling terkait, yaitu:

Tahap Eksplorasi
Purpose of the learning (tujuan belajar)
Pada tahap ini, peneliti melakukan
Faktor ini terkait dengan tujuan belajar
eksplorasi mengenai informasi-informasi yang
atau kompetensi yang akan dicapai. Tujuan-
dapat dijadikan rujukan untuk pengembangan
tujuan belajar menjadi dasar dalam
desain pembelajaran online ditahap selanjutnya.
membangun pengalaman belajar bagi peserta
didik. Oleh sebab itu ragam metode

39
R. Ramadhan et al al / Jurnal Pembelajaran Inovatif 1 (1) (2018): 37 - 48

Rincian setiap langkah yang ada di dalam tahap dilakukan yaitu penyusunan produk
eksplorasi yakni: pembelajaran online. Dalam tahap ini, terdapat
rincian langkah yang dilakukan, yaitu:
• Analisis Kebutuhan
Pada langkah ini, peneliti melaksanakan
kegiatan-kegiatan untuk menemukan
• Pengembangan Desain Penelitian
Informasi-informasi yang didapatkan dalam
kesenjangan yang ada serta kebutuhan yang
tahap eksplorasi selanjutnya dikembangkan
ada terkait pengembangan blended learning
dalam mata kuliah pengantar organisasi menjadi desain penelitian. Desain penelitian
belajar. Untuk menentukan kebutuhan, mencakup rancangan pengembangan
produk pembelajaran online mulai dari latar
peneliti mengumpulkan informasi-informasi
belakang pengembangan, tujuan
yang berguna untuk dianalisis sehingga
didapatkan kesimpulan mengenai pengembangan, model yang digunakan,
kebutuhan yang ada dalam mata kuliah teori-teori yang mendukung, serta metode
pengembangan yang digunakan. Dalam
pengantar organisasi belajar.
tahap ini pula dikembangan rancangan
program pembelajaran, rancangan topik
• Survey Literatur serta konten yang dipilih untuk
Pada tahap ini, peneliti melakukan survey dikembangkan menjadi pembelajaran online
serta kajian literatur ilmiah mengenai proses dalam blended learning.
dalam mengembangkan blended learning.
Survey literatur dilakukan dengan mencari
referensi teori dalam buku, ebook, jurnal • Pengembangan Prototype Produk
maupun sumber lain untuk menjadi Tahap pengembangan prototype merupakan
landasan melakukan kegiatan tahapan dimana rancangan pengembangan
pengembangan blended learning. Kegiatan produk yang ada di dalam tahap desain
ini juga dilakukan melalui diskusi dan penelitian diterjemahkan menjadi bentuk
bimbingan dengan dosen pembimbing agar produk nyata pembelajaran online. Peneliti
referensi yang digunakan oleh peneliti sesuai pada tahap ini membuat purwarupa dari
dengan koridor yang ada. beberapa learning object yang akan
dikembangkan, lalu mengunggahnya ke
situs pembelajaran online fip.web-bali.net.
• Pengembangan Teori
Setelah langkah survey literatur dilakukan,
langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti • Pengembangan Desain Produk secara
yakni mengumpulkan teori-teori yang terkait Detail
dengan proses pengembangan blended
Setelah prototype dikembangkan dan
learning, serta melakukan kajian dari teori-
dievaluasi, maka langkah selanjutnya yaitu
teori tersebut sebagai landasan kegiatan
mengembangkan produk pembelajaran
mengembangkan blended learning untuk
online secara keseluruhan. Seluruh learning
mata kuliah pengantar organisasi belajar.
object dan rancangan kegiatan belajar
dikembangkan secara detail dan diwujudkan
• Karakteristik Peserta dalam platform website online learning yang
Dalam langkah ini, peneliti mengumpulkan dimiliki oleh prodi teknologi pendidikan
informasi mengenai karakteristik peserta hingga siap untuk digunakan.
yang akan mengambil mata kuliah
Pengantar Organisasi Belajar di semester 3
yaitu mahasiswa Teknologi Pendidikan
angkatan 2016. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan tahap dimana
produk hasil pengembangan pembelajaran diuji
Tahap Penyusunan coba atau dievaluasi untuk mengetahui hasil
Setelah peneliti mendapatkan informasi- pengembangan yang telah dilakukan. Evaluasi
informasi yang dapat digunakan sebagai ini juga dilakukan untuk menyempurnakan
pertimbangan, lalu langkah selanjutnya yang produk sehingga produk yang dihasilkan dapat

40
R. Ramadhan et al al / Jurnal Pembelajaran Inovatif 1 (1) (2018): 37 - 48

sesuai dengan apa yang diharapkan. Rincian dari produk yang dikembangkan), serta ahli
langkah yang ada dalam tahap evaluasi yaitu: media pembelajaran (untuk menilai kualitas
produk media pembelajaran yang dihasilkan).
Setelah melalui uji coba ahli, langkah
• Tes Formatif
selanjutnya yaitu melakukan uji coba kepada
Tes formatif dilakukan setelah produk telah
mahasiswa dengan teknik one-to-one dengan
dikembangkan dan telah diunggah dalam
memilih tiga mahasiswa dengan karakteristik
web pembelajaran online fip.web-bali.net.
yang berbeda, lalu dilanjutkan dengan uji coba
Produk yang dikembangkan oleh peneliti
small group untuk menilai produk pembelajaran
diuji coba kepada expert review (ahli materi,
blended yang telah dikembangkan.
ahli desain pembelajaran, dan ahli media)
lalu diuji coba kepada mahasiswa melalui
evaluasi one-to-one dan small group.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Produk hasil yang dikembangkan dalam
• Perbaikan Produk
penelitian pengembangan ini adalah
Hasil ujicoba dalam tahap evaluasi formatif
Pembelajaran Blended Mata Kuliah Pengantar
dijadikan dasar dalam penyempurnaan
Organisasi Belajar. Pembelajaran blended ini
produk pembelajaran blended. Kekurangan-
dikembangkan berdasarkan latar belakang
kekurangan yang ditemukan serta masukan
kesenjangan serta kebutuhan yang ada,
dari responden ujicoba disempurnakan
sehingga produk penelitian pengembangan ini
dengan melakukan revisi produk.
menjadi sebuah alternatif pemecahan masalah
dari kebutuhan tersebut. pengembangan
Penelitian pengembangan pembelajaran pembelajaran blended ini dikembangkan
bauran (blended learning) ini dilaksanakan berdasarkan model pengembangan
dengan durasi waktu selama 5 bulan yaitu dari pembelajaran Integrative Learning Design
bulan September 2017 hingga Januari 2018. Framework melalui tiga tahapan besar yaitu
Penelitian ini dilakukan di Program Studi eksplorasi, penyusunan, dan evaluasi.
Teknologi Pendidikan Universitas Negeri
1. Tahap Eksplorasi
Jakarta, Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI
Jakarta. a. Analisis Kebutuhan
Pada penelitian pengembangan ini, Hasil yang diperoleh dari langkah analisis
terdapat responden yang akan menilai dan kebutuhan ini adalah kebutuhan
mengkaji dalam hal uji coba produk yang pengembangan pembelajaran blended untuk
dikembangkan. Responden yang dilibatkan mata kuliah pengantar organisasi belajar.
dalam penelitian pengembangan ini, yakni
expert review merupakan ahli yang dilibatkan
Tabel 1 Kebutuhan Blended Learning
dalam hal evaluasi dalam proses pengembangan
produk blended learning yang akan
Aspek Kesenjangan Kebutuhan
dikembangkan dan pengguna yaitu mahasiswa Durasi Durasi Desain
mata kuliah pengantar organisasi belajar. Expert pembelajaran penyampaian pembelajaran
review dalam penelitian ini terdiri dari ahli waktu dibuat secara
materi, ahli media, dan ahli desain pembelajaran blended yang
tidak sesuai memungkinkan
pembelajaran. dengan mahasiswa
Teknik evaluasi yang digunakan dalam kedalaman mengakses materi
materi di luar waktu
pengembangan blended learning mata kuliah pembelajaran di
pengantar organisasi belajar ini adalah evaluasi kelas yang terbatas,
formatif. Teknik evaluasi formatif dilakukan secara online
dengan melakukan uji coba produk kepada ahli Collaborative Collaborative
learning tidak learning bisa
(expert review) yang terdiri dari ahli desain berjalan efektif dikombinasikan
pembelajaran (untuk menilai substansi dari Metode dan
jika dosen dengan aktivitas
strategi
rancangan pembelajaran blended yang pembelajaran
berhalangan diskusi secara
dikembangkan), ahli materi (untuk menilai hadir online, serta projek
kolaboratif melalui
substansi dari kesesuaian materi pembelajaran online learning,

41
R. Ramadhan et al al / Jurnal Pembelajaran Inovatif 1 (1) (2018): 37 - 48

sehingga pengembangan blended-learning untuk suatu


pengarahan dan mata kuliah.
pengawasan dapat
dilakukan oleh Pemanfaatan portal web-based learning
dosen secara
virtual.
yang dimiliki program studi Teknologi
Diskusi antara Fasilitas untuk Pendidikan UNJ guna mengembangkan
mahasiswa dan melakukan diskusi pembelajaran blended antara kelas tatap muka
dosen di luar secara virtual untuk dan kelas online dapat menjadi pertimbangan
kelas belum mengakomodir
efektifitas dan efisiensi melalui pemanfaatan
terfasilitasi lingkungan belajar
di kelas dan di luar sarana dan prasarana penunjang pembelajaran
kelas (online dan yang tersedia.
virtual)
Fasilitas web Pemanfaatan web
hybrid learning hybrid learning b. Survey Literatur
prodi teknologi prodi teknologi
pendidikan pendidikan dengan Hasil yang diperoleh dari langkah survey
belum mengembangkan
dimanfaatkan pembelajaran
literatur yang ada pada tahap eksplorasi adalah
untuk blended mata daftar literatur yang dapat dipakai sebagai dasar
menunjang kuliah POB pengembangan pembelajaran blended.
pembelajaran sehingga integrasi Pengembangan pembelajaran dalam bentuk
mata kuliah antara online
POB learning dan kelas
blended untuk mata kuliah pengantar
tatap muka dapat organisasi belajar didasarkan pada teori
menambah pendukung yang digunakan sebagai acuan
pengalaman belajar pengembangan sesuai dengan kaidah-kaidah
mahasiswa
keilmuan dan akademis, oleh karena itu
Media dan Media dan Pengembangan
sumber sumber belajar ragam media dan literatur yang dipakai sebagai dasar
belajar belum dapat sumber belajar yang pengembangan ini adalah:
mengakomodir dapat menunjang
kebutuhan aktivitas
mahasiswa pembelajaran
mahasiswa serta
membantu Tabel 2 Literatur dalam Penelitian
mahasiswa
mendalami materi Dasar teori pendukung Literatur
Analisis yang dapat dilakukan
berdasarkan kesenjangan yang ada yakni Prosedur pengembangan Model pengembangan
(model pengembangan) e- Integrative Learning
pembelajaran mata kuliah POB dapat dirancang learning Design Framework oleh
dalam bentuk blended-learning untuk Brenda Bannan.
mengatasi keterbatasan atau kesenjangan yang Sumber referensi:
ada sehingga pelaksanaan blended-learning yang Brenda Bannan, et.al.,
An Introduction to
mana menggabungkan penyampaian Educational Research,
pembelajaran secara tatap muka dengan (Enschede: SLO
penyampaian melalui pembelajaran online Netherlands Institute
dapat menjadi suatu intervensi yang sesuai for Curriculum
Development, 2007)
untuk diterapkan dan sesuai dengan kebutuhan.
Dasar pengembangan blended-learning Pengembangan e-Learning Sumber referensi
utama:
ini tidak semata dipilih menjadi suatu intervensi Beatrice Ghirardini, E-
dalam mata kuliah POB. Pengembangan Learning
blended-learning ini didasarkan juga pada Methodologies: a Guide
ketersediaan sarana dan prasarana yang for Designing and
Developing e-Learning
mendukung penyelenggaraan e-learning di Courses, (Rome: Food
program studi Teknologi Pendidikan UNJ. and Agriculture
Berdasarkan hasil observasi,ditemukan bahwa Organization of the
program studi Teknologi Pendidikan UNJ United Nations, 2011)
memiliki portal web-based learning yang dapat
Penyelenggaraan Sumber referensi
diakses melalui laman fip.web-bali.net sehingga pembelajaran blended utama:
dapat dimanfaatkan untuk menjadi dasar

42
R. Ramadhan et al al / Jurnal Pembelajaran Inovatif 1 (1) (2018): 37 - 48

Allison Littlejohn dan yaitu profil karakteristik peserta didik adalah


Chris Pegler, Preparing sebagai berikut:
for Blended e-Learning,
(Oxon: Routledge,
2007)

Pengembangan learning Sumber referensi


object utama:
Dewi S. Prawiradilaga,
Mozaik Teknologi
Pendidikan: e-Learning,
(Jakarta: Kencana,
2013)
Tabel 3 Profil Peserta Didik
Pengembangan materi Sumber referensi
perkuliahan pengantar utama: Profil Peserta Didik
organisasi belajar Michael J. Marquardt,
Building Learning Aspek Deskripsi
Organization:
Mastering the 5 Usia Mahasiswa yang akan mengikuti
Elements for Corporate mata kuliah pengantar organisasi
Learning, (Palo Alto: belajar berusia 18-20 tahun dengan
Davies-Black lebih dari setengah dari jumlah
Publishing, 2002) responden berusia 18 tahun.
Jarak tempat Jarak tempat tinggal mahasiswa
tinggal dengan kampus sebagian besar
(43,3%) berjarak lebih dari 20 KM
c. Pengembangan Teori dari kampus dan 20% berjarak 16-20
KM. Jika dijumlahkan berarti jarak
Hasil yang diperoleh dari langkah tempat tinggal mahasiswa dengan
kampus lebih dari setengah dari
pengembangan teori adalah elaborasi antara
jumlah responden (63,3%) berjarak
teori-teori yang dipakai dalam penelitian lebih dari dan sama dengan 16 KM.
pengembangan pembelajaran blended dengan Hal ini tentunya menjadi
hasil temuan dalam tahap analisis kebutuhan. pertimbangan untuk
menyelenggarakan waktu belajar
kelas online dalam blended
a. Karakteristik Peserta Didik learning.

Hasil yang diperoleh dari langkah ini


adalah profil peserta didik yang mengikuti mata
Kegiatan di luar Aspek pertanyaan kegiatan di luar
kuliah pengantar organisasi belajar. Pada tahap kuliah kuliah didapat bahwa mahasiswa
ini, peneliti menyebarkan kuisioner berbentuk sebagian besar (lebih dari setengah
online forms melalui platform Google Forms jumlah responden) tidak memiliki
yang disebar kepada responden yaitu kesibukan lain di luar kuliah.
Namun setengah lainnya memiliki
mahasiswa Teknologi Pendidikan angkatan 2016 kesibukan lain di luar kuliah yang
yang mengikuti mata kuliah POB. dapat menjadi pertimbangan untuk
membahas kesepakatan jadwal
Kuisioner yang disebar berisikan kegiatan belajar online.
pertanyaan-pertanyaan yang peneliti Lokasi belajar Aspek lokasi belajar mahasiswa
kembangkan dari kisi-kisi instrumen analisis selain di kampus menunjukkan bahwa 76,7%
peserta didik. Hasil dari penyebaran kuisioner mahasiswa belajar di rumah.
Kepemilikan Aspek kepemilikan
ini yakni berupa profil peserta didik mahasiswa komputer/laptop komputer/laptop menunjukkan
Teknologi Pendidikan Angkatan 2016. Profil bahwa seluruh mahasiswa memiliki
peserta didik tersebut digunakan sebagai komputer/laptop yang memberi arti
analisis atau dasar pengembangan bahwa pembelajaran online dapat
diakses oleh mahasiswa melalui
pembelajaran blended yang sesuai dengan komputer/laptop pribadinya.
karakteristik peserta didik. Akses internet Aspek akses internet yang
digunakan oleh mahasiswa
Kuisioner disebar kepada mahasiswa menunjukkan bahwa sebagian besar
Teknologi Pendidikan angkatan 2016 dengan 30 (73.3%) mahasiwa menggunakan
orang responden. Adapun hasil yang diperoleh akses internet melalui kuota paket

43
R. Ramadhan et al al / Jurnal Pembelajaran Inovatif 1 (1) (2018): 37 - 48

internet provider dan sisanya pengantar organisasi belajar, adapun produk


menggunakan akses wifi rumah. yang dihasilkan dalam tahap ini yakni:
Kecepatan akses Akses internet yang dapat diakses
internet oleh masing-masing mahasiswa
menunjukkan data kecepatan yang • Desain pembelajaran blended mata kuliah
beragam. Jumlah terbanyak pengantar organisasi belajar yang
menunjukkan akses internet
dengan kecepatan 100-500 kbps
dikembangkan dari Model PEDATI
(55.1%) dan sisanya mengakses (Chaeruman, 2018).
internet dengan kecepatan diatas
500kbps. Kecepatan internet ini
menjadi bahan pertimbangan
dalam mengembangkan learning
object yang ringan dan mudah
diakses oleh mahasiswa.
Tanggapan Berdasarkan pertanyaan mengenai
mengenai kualitas akses internet melalui wifi
kualitas akses di kampus menunjukkan bahwa
internet kampus setengah dari jumlah responden
menjawab lumayan (cukup) baik,
dan 46% lainnya mengatakan
bahwa kualitasnya buruk. Hal ini Tabel 4 Contoh Penentuan Aktivitas
juga menjadi pertimbangan dalam Pembelajaran Blended
hal membuka akses kelas online
SUB- AKTIVITAS
tidak pada saat waktu kuliah
POK POK PEMBELAJAR
mahasiswa dikarenakan akses CAPAIAN
OK OK AN
internet melalui wifi dan sinyal PEMBELA
provider tidak mencukupi dan BAHA BAH Sinkron
JARAN Asin
mumpuni. SAN ASA S
SL kron
Pengalaman Berdasarkan aspek pengalaman N M
belajar melalui belajar melalui internet, seluruh • Konsep V - -
internet mahasiswa menjawab bahwa dasar
mereka mempunyai pengalaman organis
belajar melalui internet, mereka asi
juga dapat mengoperasikan gadget belajar
untuk mengakses informasi dalam Mahasiswa dan
belajar melalui internet, serta dapat kaitann
Konse
seluruh mahasiswa merasa tertarik menjelask ya
p
untuk belajar melalui internet. an konsep dengan
dasar
Gaya belajar Berdasarkan gaya belajar, lebih dari dasar teknolo
organi
setengah dari jumlah responden organisasi gi
sasi
menjawab bahwa mereka belajar pendidi
belajar
merupakan learner dengan tipe dengan kan
gaya belajar visual. tepat. • Organis - - V
asi
Belajar
2. Tahap Penyusunan sebagai
sebuah
Tahap selanjutnya dalam pengembangan sistem
• Dinami V - V
blended learning untuk mata kuliah Pengantar Mahasiswa ka
Organisasi Belajar yakni penyusunan produk dapat belajar
pembelajaran blended. Pada tahap penyusunan menconto
• Transfo V - V
hkan lima
ini, informasi-informasi yang telah didapatkan subsistem
rmasi
di tahap sebelumnya yaitu tahap eksplorasi organis
pendukun Subsis
asi
digunakan sebagai acuan untuk menyusun g tem
• Pember V - V
produk sehingga sesuai dengan kondisi real organisasi pendu
dayaan
belajar kung
yang ada di lapangan. Adapun rincian langkah- berdasarka organi
sumber
langkah yang ada pada tahap ini yaitu: daya
n teori sasi
manusi
Michael J. belajar
a
Marquardt
a. Desain Program melalui • Manaje V - V
simulasi men
dengan pengeta
Pada tahap ini, peneliti menyusun desain huan
benar.
pembelajaran blended untuk mata kuliah dalam

44
R. Ramadhan et al al / Jurnal Pembelajaran Inovatif 1 (1) (2018): 37 - 48

Pokok Bahasan 1 : Konsep dasar organisasi belajar


Subpokok Bahasan 1 : Konsep dasar organisasi belajar dan kaitannya
dengan teknologi pendidikan

Subpokok Aktivitas
Pokok Materi Metode Media Asesmen
Bahasan Pembelajaran

Konsep dasar Tantangan Sinkron langsung Case study 1. Artikel online Sharing
organisasi yang ada mengenai pendapat
belajar dan dalam perkembangan secara
kaitannya organisasi saat start-up kelompok
dengan ini. company dan
teknologi big company
pendidikan 2. E-Book Building
the Learning
Organization
Marquardt
Pentingnya Sinkron langsung Presentasi dan Slide presentasi Sharing
organisasi tanya jawab pendapat
belajar. secara
kelompok
Organisasi Sinkron langsung Collaborative Slide presentasi Tugas
belajar dalam learning kelompok
Teknologi mengenai
Pendidikan. analisis peran
seorang
teknolog
pendidikan di
dalam
organisasi
organis p
asi organis
• Penerap V - V asi
an Ujian Akhir Semester - V -
teknolo
gi
dalam
organis
asi
belajar
Tabel 5 Contoh Rancangan Aktivitas
Ujian Tengah Semester - V - Pembelajaran
• Rancan V- -
gan
kegiata
n
Mahasiswa asesme
dapat n
melakuka organis
n kegiatan asi
asesmen belajar
Asesm
organisasi • Asesme V- -
en
belajar di n
organi
lapangan organis
sasi
berdasarka asi
belajar
n teori di belajar
dua • Semina V- -
organisasi r hasil
/perusaha asesme
an. n
organis
asi
belajar
terhada

45
R. Ramadhan et al al / Jurnal Pembelajaran Inovatif 1 (1) (2018): 37 - 48

Pokok Bahasan 1 : Konsep dasar organisasi belajar


Subpokok Bahasan 2 : Organisasi Belajar sebagai sebuah sistem

Strategi Pembelajaran Asinkron (Daring)


Subpokok Bahasan Pokok Materi
Learning Object Kegiatan Belajar Asesmen
Organisasi Belajar sebagai Subsistem belajar. Link Website Mempelajari materi
sebuah sistem Video animasi online secara mandiri di
(MP4) LMS
Transkrip video Forum Diskusi
(PDF)
Infografis
Subsistem organisasi. Video animasi Mempelajari materi
(MP4) online secara mandiri di
Transkrip video LMS
(PDF)
Link Website
Forum diskusi
Subsistem SDM. Video animasi Mempelajari materi
(MP4) online secara mandiri di Kuis online
Transkrip video LMS (pilihan
(PDF) ganda)
Slide Forum Diskusi
Video
Subsistem pengetahuan Video Mempelajari materi
Link Website online secara mandiri di
Video animasi LMS
(MP4)
Transkrip video
Forum diskusi
(PDF)
Subsistem teknologi Video animasi Mempelajari materi
(MP4) online secara mandiri di
Transkrip video LMS
(PDF)

*Keterangan
• Sinkron (Synchronous) merupakan
pembelajaran yang dilaksanakan secara real-
time.
• Asinkron (Asynchronous) merupakan
pembelajaran yang dilaksanakan tidak terikat
pada waktu (berupa pembelajaran daring).
• SL (Sinkron Langsung) merupakan pembelajaran
secara tatap muka di kelas.
• SM (Sinkron Maya) merupakan pembelajaran
sinkron yang dilaksanakan secara daring

46
R. Ramadhan et al al / Jurnal Pembelajaran Inovatif 1 (1) (2018): 37 - 48

mahasiswa mencapai tujuan pembelajaran yang


b. Pengembangan Prototype Produk ditetapkan, LO dikembangkan dalam wujud
beragam seperti teks (berupa on screen
Setelah rancangan desain pembelajaran information/learning guidance), video animasi,
disusun, maka langkah selanjutnya dalam tahap serta PDF.
penyusunan adalah mengembangan prototype
produk. Pengembangan prototype produk ini Pengembangan LO juga disesuaikan
menekankan pada produk pembelajaran dengan kapasitas akses internet mahasiswa,
blended dalam bentuk online course yang sebisa mungkin LO yang dihasilkan berupa LO
diakses di fip.web-bali.net. Prototype produk yang ramah dengan koneksi kecepatan internet
dikembangkan dalam bentuk rancangan course sehingga tidak memerlukan bandwith download
yang akan dilengkapi dan disempurnakan yang berukuran besar.
dengan menambahkan konten-konten belajar
(learning object) pada web-bali. c. Pengembangan Desain Produk Secara Detail

Hasil yang diperoleh dari langkah ini adalah


produk yang siap untuk di uji coba. Dalam
langkah ini, pengembang mulai melakukan
penyusunan penyajian materi (LO), urutan atau
langkah pembelajaran dalam online learning,
melakukan ujicoba sendiri (self-testing) terhadap
produk yang telah dikembangkan. Hasil self-
testing oleh pengembang menjadi rujukan untuk
melakukan penyempurnaan detail produk
sehingga siap untuk di uji coba kepada ahli dan
uji coba kepada responden.

3. Tahap Evaluasi
Gambar 1. Pembuatan Course Online mata kuliah
POB di web-bali
Hasil ujicoba produk pengembangan pada tahap
expert review ahli desain pembelajaran
menunjukkan kategori baik dengan persentase
86.95%, hasil expert review media menunjukkan
hasil yang baik dengan persentase 100%, hasil
expert review materi menunjukkan hasil yang
baik dengan persentase 79,41%, hasil ujicoba one-
to-one menunjukkan hasil dengan kategori
“sangat baik” yang ditunjukkan dengan rata-rata
produk hasil ujicoba sebesar 3.65, dan hasil
ujicoba Small Group menunjukkan hasil dengan
kategori “sangat baik” yang ditunjukkan dengan
rata-rata produk hasil ujicoba sebesar 3.67.
Gambar 2. Desain homepage mata kuliah
SIMPULAN
Pengembangan prototype produk selain
menghasilkan rancangan online course di web- Penelitian pengembangan ini
based learning juga menghasilkan purwarupa menghasilkan sebuah pembelajaran blended
learning object yang akan dikembangkan. berupa prototype pembelajaran daring yang ada
Learning object dikembangkan berdasarkan di portal web based learning milik Program Studi
analisis materi serta ragam pengetahuan dari Teknologi Pendidikan fip.web-bali.net serta
masing-masing materi. Pengembangan LO ini desain pembelajaran blended secara keseluruhan
juga disesuaikan dengan karakteristik untuk mata kuliah POB. Penelitian ini
mahasiswa, oleh karena itu untuk mempermudah menggunakan metode pengembangan dengan
model ILDF (Integrative Learning Design

47
R. Ramadhan et al al / Jurnal Pembelajaran Inovatif 1 (1) (2018): 37 - 48

Framework) yang dikembangkan oleh Bannan- Indonesia. Jakarta: Universitas Negeri


Ritland. Secara umum hasil penelitian ini Jakarta.
ditujukkan dengan hasil ujicoba formatif produk
yang dikategorikan baik melalui expert review
dan ujicoba one-to-one serta ujicoba small group.

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada


Allah S.W.T Ar-Rahman Ar-Rahim karena atas
kasih dan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan jurnal ini. Rasa terima kasih
peneliti ucapkan kepada orang tua penulis yaitu
Bapak Iswanto dan Mama Aryanti Pane atas
jasanya yang tidak terhitung kepada penulis
sampai saat ini. Terima kasih kepada Bapak Dr.
Uwes Chaeruman, M.Pd dan Bapak Cecep
Kustandi, M.Pd selaku pembimbing atas waktu,
ilmu, dan bimbingannya kepada penulis. Terima
kasih kepada Bapak Dr. Robinson Situmorang
selaku koordinator program studi Teknologi
Pendidikan UNJ. Kepada dosen-dosen dan staf
program studi Teknologi Pendidikan yang telah
banyak berjasa kepada penulis selama berkuliah
di UNJ, terima kasih atas ilmunya. Terima kasih
atas dukungan teman-teman kuliah penulis
seluruh TP 13, Tidak lupa, ucapan terima kasih
penulis sampaikan kepada pihak lain yang tidak
bisa disebutkan satu persatu yang telah berjasa
kepada perjalanan hidup penulis.

DAFTAR PUSTAKA
Asosiasi Pengusaha Jasa Internet Indonesia,
Survey Pengguna Internet Indonesia.
(2016) Diunduh dari
https://apjii.or.id/survei2016
Littlejohn, Allison dan Chris Pegler. (2007)
Preparing for Blended E-Learning. Oxon:
Routledge
Bannan, Brenda. et.al. (2007) An Introduction to
Educational Research. Enschede: SLO
Netherlands Institute for Curriculum
Development.
Owston,Ron dan Dennis York. (2012).
Evaluation of Blended Learning Courses in
the Faculty of Liberal Arts and
Professional Studies and the Faculty of
Health. Technical Report No. 2012-3:
Institute for Research on Learning
Technology
Uwes Anis Cheruman. (2018). Disertasi: Desain
Sistem Pembelajaran Blended: Panduan
Merancang Pembelajaran Blended Mata
Kuliah Daring dan Terbuka SPADA

48

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai